Camilan dan Gorengan

28 views
Skip to first unread message

light 99

unread,
May 7, 2012, 10:54:50 PM5/7/12
to segarbugars...@googlegroups.com

Menghindari Camilan dan Gorengan

Tidak dipungkiri, sangat sulit menghindari camilan. Apalagi gorengan. Semua makanan itu jelas membebani tubuh, tetapi juga amat sering sangat menggoda tujuan kita untuk melakukan pola makan segar yang baik. Jadi, kalau masih sulit menghindari camilan dan gorengan, hehehehe..., Anda tidak sendirian. Sejumlah japri juga merisaukan hal yang sama dan juga dengan pertanyaan yang sama, “bagaimana menghilangkan keinginan atau godaan atas gorengan atau camilan?”

Mari kita belajar dari monyet.

Lemparkan kue manis, tempe goreng atau kerupuk ke monyet liar yang jarang bertemu manusia. Mereka hanya akan menyentuh kue atau tempe goreng atau kerupuk itu, membauinya dan melepaskan atau meninggalkannya. Mereka tidak berselera dengan camilan dan gorengan itu.

Kalau kita lemparkan buah segar kepadanya, mereka akan segera berebutan satu dengan yang lain untuk mendapatkannya, mengunyah dan menelannya sampai habis. Mereka sangat menyukainya.

Tetapi, pada kelompok monyet yang sudah sering mendapat makanan dari manusia, mereka juga akan mengambil kerupuk dan tempe goreng tadi walaupun kalau ada buah segar mereka masih memilih buah segar. Makin sering monyet mendapatkan makanan buruk dari manusia, makin tinggi rasa keinginan (craving) mereka terhadap makanan yang diproses dan makin tinggi rasa ketagihan mereka pada gorengan dan camilan.

Sesungguhnya, dengan melakukan pola makan segar yang tepat, rasa ingin makan camilan dan gorengan akan menjadi makin berkurang dan bahkan hilang sama sekali.

Masih menginginkan dan ketagihan (craving) pada camilan, gorengan dan makanan yang buruk merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang tidak benar pada makanan atau minuman yang kita konsumsi dalam seminggu terakhir.

Kopi dan teh akan berbuat hal yang sama. Sebagai stimulan, dua jenis minuman ini akan merangsang semuanya. Gula akan lebih cepat mencapai ke otak dan sel-sel tubuh, tetapi karena jumlah kalori yang ada tidak bertambah, kita akan merasakan sesuatu kekurangan sekalipun sudah makan buah segar. Gorengan akan datang sebagai pil penenang pada saat itu. Meninabobokkan kita, menyelinapkan lemak ke dalam tubuh dengan cepat akibat rangsaan cafeine yang ada pada kopi dan teh. Makin banyak lemak berakumulasi dalam sel-sel tubuh kita, makin sulit kita menambah cadangan lemak, sehingga karena itu perlu usaha yang lebih baik dan karena itu makin tinggi kebutuhan kita atas kopi dan teh. Pada saat itu terasa makin nikmat rasanya minum teh atau kopi dengan teman kue manis atau gorengan. Kalau sudah kecanduan, mereka menjadi pening tanpa kopi atau teh. Tubuh menjadi tergantung kepada stimulan, gula darah tidak sampai ke otak tanpa bantuan stimulan.

Begitu juga dengan sup panas. Sup panas akan sangat menyegarkan kita bukan? Apalagi juga diberi tambahan jahe, merica atau cabai atau bahkan juga berbagai jenis seasoning yang lain. Tetapi, itu semua hanya memaksa tubuh bekerja lebih berat daripada yang sesungguhnya. Tubuh memerlukan energi tambahan untuk melakukan proses pencernaan yang lebih berat. Akibatnya, kita akan berkeringat dan menjadi mengantuk setelah itu, walaupun seketika tubuh terasa menjadi bersemangat, denyut nadi meningkat karena aktifitas meninggi seperti layaknya orang berolah raga. Denyut nadi yang tinggi seketika akan menyegarkan tubuh. Tapi, resikonya, proses pencernaan terus berlangsung hingga 24 jam untuk mencerna sup panas itu dengan baik. Kalau berhasil dengan baik, semua sisa makanan dan zat-zat yang beracun akan terleminasi keluar, baik melakui kencing, BAB maupun keringat (karena itu keringat kita menjadi bau), tetapi kalau tidak tuntas, semua itu akan terus diakumulasikan ke dalam lemak di dalam tubuh kita.

Bagaimana dengan biji? Biji hanya penuh dengan lemak dan protein saja, kurang nutrisi. Karena itu, jika makan biji, misalnya : kacang goreng, kita akan sulit berhenti hanya makan 1 atau 2 butir saja, tubuh justru untuk menjadi kekurangan nutrisi dan dehidrasi serta terus menjadi ketagihan. Tubuh tidak akan menjadi puas dan hanya berhenti kalau sudah benar-benar kekenyangan atau kacang tadi habis.  

Mungkin biji akan memberikan kalori yang memadai bagi tubuh, tetapi disamping itu juga memaksa tubuh untuk berkerja keras mencernanya, ginjal juga terpaksa harus bekerja keras mengeliminasi protein yang berlebihan. Karena keras dan kering, juga menjadi sulit terserap ke dalam sel-sel tubuh dan menyebabkan dehidrasi lebih banyak.

Biji hanya membuat kita makin ketagihan pada makanan yang buruk yang lain dan membuat kita makin kekurangan nutrisi.

Bagaimana dengan susu kedelai? Setelah produk hewani, mungkin susu kedelai adalah produk nabati yang terburuk yang ada. Karena berupa cairan, maka hal-hal yang buruk pada kedelai akan lebih mudah terserap daripada kedelai utuh.

Silahkan baca ulasan yang lalu :

http://groups.google.com/group/segarbugarsepanjangmasa/browse_thread/thread/9d4377901b5ff00c#

Berdasarkan apa yang dialami dan diceritakan banyak orang yang berhasil melakukan pola makan segar dengan ketat, hanya ada satu cara untuk berhasil menghindari keinginan terhadap makanan buruk seperti camilan dan gorengan, yaitu :

berusaha lebih keras untuk lebih ketat melakukan pola hidup yang baik, yaitu : pola makan segar , rutin berolahraga dengan baik, cukup paparan sinar matahari, dan selalu bersyukur kepada Tuhan.

Kalau sudah begitu, gorengan dan bau masakan hanya membuat kita bersin-bersin saja, tanpa membangkitkan selera makan kita.

Selamat makin sehat, segar, bugar dan makin kereeeennnnn!

 

 

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages