Diet Air , 2
Kalau Anda sedang melakukan terapi air, perlu rasanya membaca
kutipan
artikel ini sebagai penambah wawasan dan pertimbangan ...
Selamat makin segar dan bugar!
Anjuran Minum 8 Gelas Sehari Menyesatkan?
Asep Candra | Kamis, 14 Juli 2011 | 17:52 WIB
*KOMPAS.com -
*Minum air minimal delapan gelas sehari adalah nasihat yang
sudah lama digaung-gaungkan. Kebiasaan ini diyakini dapat membantu mencegah kerusakan ginjal, menurunkan berat
badan dan meningkatkan konsentrasi.
Tetapi sejumlah
ahli kesehatan di Inggris baru-baru memeringatkan bahwa
minum delapan gelas air sehari adalah pepatah keliru dan bahkan mungkin bisa
membahayakan. Mereka bahkan berani menyatakan, klaim ilmiah di balik anjuran tersebut ini hanyalah "omong
kosong".
Di Inggris,
National Health Services (NHS) bersama dengan dokter terkemuka
dan ahli gizi telah lama menyarankan masyarakat agar minum sekitar 1,2
liter air per hari untuk menjaga kesehatan.
Namun, sebuah
laporan terbaru yang ditulis dalam *British Medical
Journal* menjelaskan bahwa
ancaman akan dehidrasi adalah suatu 'mitos' dan mengatakan sejauh ini tak ada bukti di balik klaim bahwa
minum banyak air dapat mencegah beberapa masalah
kesehatan.
Seorang dokter di
Glasgow, Margaret McCartney, dalam jurnal itu mengatakan
bahwa anjuran dalam website NHS agar minum enam sampai delapan gelas sehari tidak hanya sebuah omong kosong, tapi
juga memalukan.
Dia menambahkan bahwa manfaat dari banyak minum air sering dibesar-besarkan dan ditumpangi kepentingan, misalnya dari perusahaan air dalam kemasan.
Dalam BMJ, Dr
McCartney juga menekankan bahwa penelitian menunjukkan bahwa
minum air ketika tidak merasa haus justru dapat mengganggu dan bukannya
meningkatkan konsentrasi. Bukti-bukti lain juga menunjukkan bahwa zat kimia
yang pembunuh kuman ditemukan dalam air kemasan bisa berakibat buruk bagi
kesehatan.
Minum dalam jumlah
yang berlebihan juga dapat menyebabkan kurang tidur
karena seseorang harus bangun di malam hari untuk pergi ke toilet. Studi
lain menunjukkan, bahkan dapat menyebabkan kerusakan ginjal, bukan
mencegahnya.
Dr McCartney juga
memperingatkan bahwa minum terlalu banyak air dapat
menyebabkan kondisi yang jarang namun berpotensi fatal yang disebut
hiponatremia. Kondisi ini yang membuat kadar garam dalam tubuh menurun
dan dapat menyebabkan
pembengkakan otak.
Pada tahun 2003,
aktor Anthony Andrews jatuh sakit karena minum air terlalu
banyak selama berlatih peran.
Dokter lain yang
dikutip dalam artikel tersebut menambahkan, tidak ada dasar
yang cukup untuk mengklaim bahwa air dapat membantu menurunkan berat badan dengan menekan nafsu makan.
Profesor Stanley
Goldfarb, seorang ahli metabolisme dari University of
Pennsylvania di AS, mengatakan: "Bukti saat ini menyatakan bahwa memang
tidak ada bukti. Jika anak-anak minum lebih banyak air daripada mendapatkan
kalori ekstra dari soda, itu bagus. Tetapi tidak ada bukti bahwa minum air
sebelum makan mengurangi selera saat makan."
Sekitar 2.06 miliar
liter air dalam kemasan laku dijual di Inggris pada
tahun lalu. Angka ini naik dibandingkan tahun 2000 yang hanya mencapai
1.42
miliar liter.
Banyak Minum Air, 3 6)
Beberapa saat yang lalu, beberapa saran untuk minum banyak air mencuat dan meluas lagi di dunia maya. Tetapi, beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 12 Januari 2007 di California AS, seorang ibu belia berusia 28 tahun bernama Jennifer Strange meninggal dunia di rumahnya setelah menjadi juara lomba minum air5). Hasil otopsi menunjukkan bahwa Jennifer meninggal karena terlalu banyak minum air dengan cepat sehingga menghasilkan sebuah keadaan yang disebut dengan “water intoxication”. Intosikasi air ini menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit sehingga mengakibat sebuah keadaan yang disebut “hyponatremia”. Pada keadaan hiponatremia ini tubuh tidak memiliki kecukupan sodium (garam) sehingga metabolismenya terganggu.
Intosikasi air terjadi bila seseorang minum terlalu banyak air sehingga berbagai nutrisi di dalam tubuhnya larut sehingga terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Eletkrolit berupa ion-ion garam (yang bisa bermuatan positif atau negatif) yang digunakan sel-sel tubuh untuk mengalirkan cairan dan menyampaikan pesat saraf ke seluruh tubuh. Tanpa elektrolit tubuh tak akan berfungsi . Gejala-gejala intosikasi air atau hipnatremia, misalnya, adalah : bingung, berkurangnya kesadaran, halusinasi, pingsan, pusing, kehilangan gairah, kram, lesu, mual, muntah, kejang, gelisah, mudah tersinggung, terhalusinasi dan kemungkinan juga koma1).
Sodium merupakan ion positif yang sangat berperan dalam peredaran darah, terutama mengatur aliran cairan, mengatur tekanan darah dan menghantarkan signal-signal saraf sehingga otot bisa bekerja dengan sempurna. Sel-sel di dalam tubuh mempertahankan kadar garam di dalam tubuh dengan pergerakan air dan elektrolit masuk dan keluar dari sel. Di dalam sel terdapat lebih banyak elektrolit dibandingkan air sedangkan di luar sel terdapat air lebih banyak dibandingkan elektrolit2).
Ketika seseorang kebanyakan air dan tidak mendapat tambahan elektrolit maka sistem sel dalam tubuh tidak dapat mempertahankan kadar garam di dalamnya. Karena air yang masuk begitu banyak, walaupun sudah berusaha keras, tetapi sel-sel itu gagal untuk meningkatkan kadar sodium di dalam cairan tubuh. Beberapa sel menjadi membengkak dan jika itu terjadi pada sel-sel di tengkorak kepala maka akan membuat tekanan air yang besar kepada otak sehingga juga terjadi pembengkakan otak.
Berapa jumlah air yang kita perlukan dan berapa jumlah air yang dapat membuat seseorang menjadi mengalami intoksikasi air tidak dapat ditentukan secara umum karena hal ini sangat individual, tergantung pada keadaan masing-masing.
Orang-orang pemakan produk hewani dan produk olahan tentu lebih membutuhkan banyak air untuk melarutkan berbagai zat beracun yang terkandung di dalam bahan makan tersebut walaupun tentu saja dengan resiko memaksa ginjal harus bekerja lebih keras dan resiko tubuh justru menjadi kekurangan elektrolit.
Memang benar bahwa 75% lebih tubuh kita terdiri atas air atau cairan, tetapi bukan berarti kita harus menambahkannya dalam jumlah banyak untuk mempertahankan jumlahnya bukan? Tanamanpun kalau kita siram terlalu banyak maka tanahnya akan menjadi becek dan tananya menjadi lempung sehingga akhirnya justru tidak ada udara di dalamnya. Demikian pula dengan tubuh, marilah kita lebih bijak menggunakan berbagai hal agar tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit.
Rasa haus tidak selalu menunjukkan adanya dehidrasi. Bahkan sungguh ironis, beberapa pelari maraton jarak jauh justru meninggal karena kebanyakan air4).
Jika kita harus buang air kecil lebih dari sekali selama beberapa jam dan air kencing kita berwarna bening, itu salah satu pertanda kita terlalu banyak minum air.
Secara sederhana, lebih banyak lah menghindari produk hewani dan produk olahan (termasuk yang dimasak), perbanyak makan sayuran hijau segar dan buah segar, ketimbang melakukan terapi air (apalagi 2 liter) yang beresiko memperberat kerja ginjal dan ketidakseimbangan elektrolit-air dalam tubuh. Di dalam sayuran dan buah segar yang sudah dicuci dengan baik serta apa lagi organik, tidak banyak mengandung zat beracun sehingga tubuh tak lagi membutuhkan banyak air untuk melarutkannya. Jika kita menghindari produk hewani dan produk olahan, sayuran dan buah bersama dengan mineral yang ada di dalamnya sudah memberikan kecukupan air dan elektrolit untuk kita semua. Beberapa seruput air sudah akan melegakan tenggorokan kita dan membuat kita tidak kekurangan air.
Kalau kencing kita berwarna bening, tidak keruh, itu sudah cukup menunjukkan bahwa kita tidak kekurangan air dan dengan demikian kita juga bisa melupakan aturan “8 gelas per hari”. Kebutuhan tiap orang atas air saling berbeda, bukan harus 8 gelas, 2 liter, atau satu gelas saja.
Di Jepang terdapat air yang disebut “kangen”. Air itu terkenal sangat bagus, tetapi orang Jepang toh juga tidak banyak menggunakannya untuk terapi, mereka hanya minum ‘secukupnya’ saja.
Apapun jenis terapi, seperti juga obat dan suplemen, tentu hanya digunakan bila pada keadaan terpaksa. Mungkin saja suatu terapi itu itdak langsung memberikan efek samping, tetapi di tengah pro kontra yang ada, mengapa kita mengambil resiko? Mengapa kita tidak memilih sebuah pola hidup yang bisa menghindari keadaan memaksa tersebut?
Semoga makin bugar dan sehat!
(terakhir)
__________________________________________
.
1) PubMedHealth, 2011, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001431/
2) Helmenstine,
Anne Marie, Ph.D. "Can You Drink Too Much Water?" About: Chemistry.
http://chemistry.about.com/cs/5/f/blwaterintox.htm
3) Lillis, Ryan. "Woman dies from
water intoxication." The Courier News. Jan. 16, 2007.
http://www.suburbanchicagonews.com/couriernews/news/212558,3_1_EL16_A7WATER_S1.Article
4) "Hyponatremia." MedlinePlus Encyclopedia, http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000394.htm
5) "Woman drinks so much water she dies." CNN.com. Jan. 13, 2007, http://www.cnn.com/2007/US/01/13/water.intox.ap/index.html
6)
Banyak Minum Air, 1: http://groups.google.com/group/segarbugarsepanjangmasa/browse_thread/thread/2641dd3bf9ea1f46#
Banyak Minum Air, 2 : http://groups.google.com/group/segarbugarsepanjangmasa/browse_thread/thread/9918fbf50bc89862#