Yuk kita rame2 menghancurkan Vincent Liong

411 views
Skip to first unread message

Vincent Liong

unread,
Oct 21, 2007, 6:18:43 PM10/21/07
to r-m...@yahoogroups.com, komunika...@googlegroups.com, x69x...@yahoo.com, isti...@yahoo.com, ferret...@yahoo.com

YUK KITA RAME2 MENGHANCURKAN VINCENT LIONG

 

Sejak beberapa Bulan ini saya memperhatikan peperangan di millis  psikologi_transformatif dan millis vincentliong, dalam rangka menghancurkan Vincent Liong & Ilmu Kompatiologi yang dideklarasikan Vincent Liong. Yang saya katakan  sebagai peperangan yang benar2 ganas dan kasar.

 

SAYA SANGAT PRIHATIN PRIHATIN ….. SEKALI LAGI   … PRIHATIN.

 

Serangan serangan terhadap Vincent Liong sangat gencar. Isinya benar-benar diluar batas Etika yang mendasar sekalipun. Segala sesuatu yang Anti Vincent dianggap Benar, yang PRO-Vincent dianggap Bohong Besar. Banyak data Chating yang dikarang-karang. Nama-nama berbagai orang besar juga di catut untuk mendukung pendapat masing-masing. Bahkan urusan Pengadilanpun mulai di sebut sebut. ANCAM MENGANCAM, CACI MAKI BERKELANJUTAN untuk hal yang sangat sepele. Pantaskah itu terjadi. 

 

Hari ini tgl 21 Oktober 2007 Saya membaca message dari Psikologi Transformatif hari ini tgl 21 Oktober 2007 yang berjudul  Ajakan Transformasi” dan disertai “ Kuesioner penelitian untuk mengevaluasi Kompatiologi ver 21102007”.

 

Tujuan dan Isi Penelitian ini mudah sekali di tebak, ini bukan sekedar Penelitian dengan menggunakan Questioner.  Saya menduga, bahwa ini adalah: PENELITIAN YANG SUDAH DIKETAHUI HASILNYA …..  JAUH SEBELUM PENELITIAN ITU BERJALAN. Inilah Penelitian yang dirancang oleh pihak yang sedang bermusuhan dengan Vincent Liong.

 

Siapakah Team Penelitinya? Mohon di sebutkan.

 

Siapakah Korban Penipuan Vincent LIONG dan Kompatiologi:

Karena Audifax dan Leonardo Rimba adalah mantan pendukung Kompatiologi dan teman dari Vincent Liong  saya usulkan agar Audifax dan Leoardo Rimba hendaknya segera mengisi Questioner tsb sebagai Pelapor Korban  no. 1 dan no. 2 yang merasa tertipu oleh Vincent Liong dan Kompatiologi.

 

Ya saya  ingin sekali melihat,  bagaimanakah cara mereka bercerita sampai  menjadi korban kompatiologi dan baru sadar setelah ber tahun-tahun membela Kompatiologi dan menjadi teman Vincent. Ada dua versi jawaban, mengapa sadarnya perlu bertahun-tahun, mungkin Vincent Liong begitu sakti sehingga terhipnotis di bawah pengaruh Vincent, atau memang Leonardo Rimba dan Audifax bermasalah dan bekerja berdasarkan kepentingan sesaat saja.

 

Saya ingin melihat apakah Leonardo Rimba dan Audifax berani mengaku menjadi korban Kompatiologi dan bagaimanakah caranya mereka menuliskan ceritanya dalam Questioner. Kalau tidak berani mengisi …. ya …. Bancilah. Ya ini  akan menjadi LIFE SHOW yang sangat menarik. Jujur saja aku menikmatinya disamping  …. merasa jijik sekali ….. atas idée mencari korban Vincent. Mengapa mereka ngak sekalian mencari kutu di rambut Vincent dan Vincent memberi mereka penghargaan yang setinggi tingginya dalam mencari Kutu Vincent.  Ini akan Lucu sekali.

 

Singkatnya hasil penelitian tersebut diatas memang diperlukan oleh kubu millis AUDIFAX. Dalam Rangka menciptakan Bukti-bukti untuk menghancurkan Vincent Liong. Bukti bukti ini memang dibutuhkan kubu AUDIFAX.  Nah apakah ini adalah Penelitian yang ilmiah dan independent.

 

PERKIRAAN HASIL PENELITIAN AUDIFAX:

Hasil Penelitian ini  kira-kira akan berbunyi: Vincent dan Kompatiologi telah menimbulkan korban-2.  

 

Korban no. 1 dan 2 adalah Leonardo Rimba  dan  Audifax, yang mungkin saja sudah sempat menjadi Pendukung dan Pendekon Kompatiologi. TETAPI MENOLAK MENGISI Questioner.

 

Konklusi hasil penelitian lainnya mungkin berbunyi: Vincent adalah Pembohong dan patut dihancurkan at any cost, Vincent Goblok, Vincent menggunakan Ilmu Naluri Binatang, Vincent tidak mau sekolah, Vincent tidak Scientific, Vincent mau mengatur Orang Lain.  Tidak mustahil Penelitian ini akan dilengkapi juga dengan data data  palsu seperti yang dilakukan sebelumnya. Salah satu konklusi hasil Penelitian mungkin juga berbunyi:  Vincent tidak mengerti Psikologi dan entah apalagi. Ya pokoknya yang negative sajalah.

 

Dari manakah saya tahu Hasil penelitiannya, sedangkan penelitiannya yang belum berjalan? Ya kok repot repot, lihatlah Pameran Kebodohan mereka dalam millis dalam mencaci maki Vincent Liong dan Kompatiologi. Sebetulnya kasihan saya terhadap mereka, mereka sudah  stress dan putus asa  meskipun bersikap gagah dan guyon terus ….. cobalah baca millis mereka yang ngawur, saling mendukung dan menghibur satu sama lain. Ngak percaya cobalah baca tulisannya. Apalagi Vincent lagi panen besar dalam kompatiologi.

 

Sebenarnya mereka memang kelewatan, Dr Tony pun di singgung-2 bahkan oleh Harez yang merasa Ilmuwan. Tetapi Ilmuwan yang tidak berani terjun ke Plaza Senayan untuk Survey.  Sorry ya,  Harez ini kritik sehat saya.

 

Namanya ahli Rekayasa, Dr Tony yang tidak tahu apa-2 juga dibuatkan REKAYASA CHATTING DENGAN VINCENT LIONG.  Lihatlah Chatting tersebut di millis psikologi Transformatif. Tahukah Vincent, Vincent harus berterima kasih kepada mereka (yaitu Kubu AUDIFAX) karena Jasa gratis Caci Maki Beliau Beliau inilah  yang mendorong Dr Tony mengenal kwalitas musuh Vincent Liong dan sekaligus menjadi lebih percaya kepada Kubu Kompatiologi. Akhir-akhir ini Dr Tony menjadi sangat aktif dalam Kompatiologi dan mensurvey setiap orang.  Jika Vincent tidak di Caci Maki begitu keras mungkin saja Dr Tony masih ragu akan ilmu Kompatiologi..

 

Harez yang terhormat,  saya juga ilmuwan yang saya kira jauh lebih tua dari Anda,  saya usulkan Anda harus lebih rendah diri, sebetulnya survey itu tidak perlu berkoar koar terus. Lihatlah Dr. Tony yang benar benar melakukan Survey turun ke Lapangan.  Visiting member dari Kompatiologi dengan penuh Kerendahan hati.

 

One day saya akan sharing Pandangan saya mengenai cara Anda menghadapi Vincent.

Sekarang jangan banyak2 dulu ya. Mengenai Cara Petinggi-Petinggi Psikologi menghadapi Vincent. Bukan semuanya lho.

 

Play Back sebentar ya.

Saya ingin bertanya kepada Audifax, Kalau dulu setahu saya Audifax adalah Penyerang Psikologi Mainstream yang sangat mematikan dengan referensi-referensi yang panjang dalam article nya. Terus terang inteligensi saya tidak dapat mengerti tulisananya. Pertanyaan saya adalah : Apakah sekarang anda sudah ganti haluan juga? Atau  masih tetap konsisten Sikap Anti Psikologi Mainstream?

 

Jika tidak salah, Audifax (Kitab Api) dan mungkin juga Leonardo Rimba (Kitab Angin Hening) adalah Penulis Kitab Kompatiologi (dapat di-search di maillist komunika...@yahoogroups.com emailnya).

 

 

Mengapa saya berkesimpulan demikian:

Karena Peneliti adalah Pihak Psikologi_Transformatif, yang dimiliki oleh Bp. AUDIVAX dan Teman-2 yang sedang berperang melawan Vincent.

Audifax adalah mantan Teman Vincent bertahun tahun yang kemudian bermusuhan dengan Vincent. Saya juga belum mengerti kenapa? Leonardo Rimbapun demikian.

 

Dalam berbagai tulisan Team Pembasmi Vincent telah menuliskan nama-nama Besar dalam Psikologi dari berbagai Universitas yang mendukung mereka. Ternyata dukungan itu dukungan palsu setelah di cross check lewat Telepon oleh Vincent Liong. Malu deh ah.

 

Sebelum mengumumkan penelitiannya mereka menyebutkan sejumlah nama-nama anggotanya dalam tulisan  yang berjudul “Ajakan Transformasi”. Apakah  Penelitian ini direstui oleh orang-orang tersebut? Saya meragukan, apakah mereka mendukung penelitian ini? Memang dukungan tersebut tidak diucapkan secara explicit, tetapi ditampilkan bersama-sama agar terkesan mendukung.

 

Nama-nama yang tercantum secara lengkap adalah sebagai berikut:

Anggota yang telah terdaftar dalam milis ini antara lain adalah para pembicara dari simposium Psikologi Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry Tjahjono, Abdul Malik, Oka Rusmini, Jangkung Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang aktif dalam milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Nuruddin Asyhadie, Mang Ucup, Goenardjoadi Goenawan, Ratih Ibrahim, Sinaga Harez Posma, Prastowo, Prof Soehartono Taat Putra, Bagus Takwin, Amalia “Lia” Ramananda, Himawijaya, Rudi Murtomo, Felix Lengkong, Hudoyo Hupudio, Kartono Muhammad, Helga Noviari, Ridwan Handoyo, Dewi Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji, Radityo Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid, Elisa Koorag, Lan Fang, Lulu Syahputri, Kidyoti, Priatna Ahmad, J. Sumardianta, Jusuf Sutanto, Stephanie Iriana, Yunis Kartika dan masih banyak lagi

 

Bp. Juswan Setiawan dan Vincent Liong yang dulunya di elu-elukan sebagai Penulis Hebat tentunya tidak dimasukan. Hal ini masuk akal, karena mereka tetap berada di sisi Kompatiologi. Meskipun kata Vincent sempat mendapat mendapat Penghargaan dari Audifax dalam lomba menulis di millis Psikologi Transformatif Award dan mendapat uang sebesar kira-kira Rp. 200.000,- yang di transfer oleh Audifax.sebagai hadiah.

 

Ini adalah penelitian, yang tidak lain hanya ingin membuat Kuestioner untuk menjatuhkan Vincent Liong dan Kompatiologi.  Saya menduga Data Palsu Pengakuan Korban-korban Kompatiologi untuk mendiskreditkan Kompatiologi akan menyusul. Yang membuat ya siapa lagi  ya kelompok Anti Vincent Liong. Melihat cara mereka berkomunikasi di millis, Mereka tidak merasa salah kok untuk memanipulasi data, sambil tertawa keras sambil …..    maaf ya …..stress ……. menghadapi Vincent. Sambil saling mendukung satu sama lain, untuk menegaskan bahwa mereka adalah Penulis yang terbaik. Ya ngak  Bp. Goenardjoadi Goenawan yang terhormat yang dikenal sebagai ahli “HATI NURANI”, NAMUN SIKAPNYA JAUH DARI “HATI NURANI”.

 

Ya singkatnya ini adalah ajakan untuk “YUK KITA RAME2 MENGHANCURKAN VINCENT LIONG”,

 

Saya jelas mendukung Vincent Liong. Vincent diharapkan tenang dan biarkanlah mereka melakukan Penelitian. Toh Vincent tidak dapat menutup mulut mereka, sebaiknya didiamkan saja. Saya setuju sikap pihak Kompatiologi yang ingin bekerja secara diam diam. Dan tidak perlu menghabiskan tenaga menanggapi Kelompok Anti Vincent Liong.

Saya setuju bahwa mereka sudah lelah dan stress. Jangan di tekan terus, kasihan. Tapi ya tolonglah jangan membuat ulah terus. Kritik pedas boleh2 saja, tapi main kotor itulah yang akan menghancurkan mereka sendiri.

 

Saya mohon maaf karena saya menggunakan nama samaran. Mengapa karena saya juga takut di terror dan di del-edel oleh Kelompok Anti Vincent Liong. Seperti yang dilakukan kepada member-member Vincent Liong. Bagi teman teman yang sudah tahu identitas saya, mohon dirahasiakan, karena ini berbahaya.

 

Perlu diketahui saya sudah  mengenal Audifax dan teman-temannya Tahunan, bukan hanya lewat email / internet, tetapi sering bertukar pikiran pada saat sebelum mereka bermusuhan dengan Vincent Liong.

 

Pesan saya:

Waspadalah  pada data yang palsu. Data Palsu dan nama samaran mudah sekali dibuat didunia Internet. SPAM yang menggunakan nama Vincent Liongpun sudah banyak.

Kedua Pihak baik kelompok Anti Vincent Liong dan Kelompok PRO Vincent harap tenang dan kalem saja. Janganlah menerapkan strategi  “mau menang sendiri” dan  “asal tembak saja”.. Perang itu tidak ada gunanya. Bela diri boleh tatapi frekwensinya bolah dikurangi.

Jika kedua kubu  tidak cocok, ya jagalah jarak sehingga sehingga tidak bertabrakan.

Hargailah Perbedaan yang mungkin ada. Hargailah COEXISTENSI, SEHINGGA TIDAK BER-DARAH-DARAH.

Berilah kesempatan Kompatiologi berkembang. Kalau Anda tidak percaya kompatiologi itu hak Anda. Tetepi kalau orang lain percaya kompatiologi itu juga hak mereka. Hargailah hak mereka. Sebaliknya mengeritik Kompatiologi ya boleh boleh saja.

Setahu saya Kompatiologi tidak pernah berjanji macam-macam. Kalau ada yang ngak jalan itu biasa. Dokterpun tidak selalu sukses menyembuhkan pasiennya. Kalau mau di Blow-Up ya silahkan saja. Terdekon yang benar2 komplain setahu saya tidak ada. Kalau Kompatiologi  sukses  50% saja itu sudah HUUUUEEEBAAAAT. 

Saat ini terkesan Pihak musuh Vincent yang begitu giat berambisi menghabisi Vincent, sedangkan teman-teman Vincent biasa-biasa saja. MENGAPA MENGAPA ….. MENGAPA? 

 

SOME PEOPLE THINK “COMPETITION”, WE THINK “PARTNERSHIP”.  Inilah bunyi  iklan Perusahaan keuangan CREDIT SUISSE di TV program CNBC yang bekerja bermotifkan UANG.  Maksudnya jangan iri hati dan berkompetisi terus, tetapi ingatlah Partnership. Pedoman Perusahan yang bermotif uangpun dapat memikirkan hal semacam itu.

 

Kita patut malu kita kalau harus merasa berkompetisi dengan Kompatiologi yang masih seumur jagung muda. Nilai uangnyapun masih sangat sangat kecil.  Ya uangnya masih terbatas pada Fee untuk Pendekon dan KECIIILL sekali. Jadi Janganlah  berkompetisi yang tidak ada gunanya, apalagi kalau tidak ada uangnya. Kalau cari Kebenaran jangan ngotot ngotot.

 

Pak Vincent yang terhormat, kalau urusan debat di Internet Vincentlah yang paling bodoh, mengapa bodoh, karena Vincent yang masih muda Belia begitu serius berdebat dan menghabiskan tenaga terlalu banyak di Internet.  Pinter sedikit ya Vincent, Apalagi berdebat di Bidang Kompatiologi, Psikologi, Ilmu mata ke 3, wah  ….  cape deh …….   Ini hanya akan menghabiskan waktu dan mencari musuh.   Apalagi kalau berdebat dengan pabrik_t , derajat Andapun akan merosot. Saya tidak mau ikut debat-debat semacam ini, ya mungkin juga saya tidak mampu, lebih baik mengaku bodoh, meskipun mungkin saja bodoh beneran.

 

Kalau Vincent main Dokter-dokteran secara serius seperti anak kecil ya biarkan saja. Sang Dokter yang bertitel  tidak perlu marah apalagi merasa tersaingi. Bahkan jika bocah Dokter Kecil dan Palsu ini memberi Teh Botol kepada Pasien dan Pasien merasa disembuhkan, ….  ya biarkan saja. Katakan saja Alhamdullilah (maaf  kalau salah spellingnya). Kok Repot Repot kata Gus Dur.

 

Tetapi,  kalau pihak musuh Vincent menciptakan berita,  bahwa korban Vincent Liong bermasalah kesehatannya karena Diabetes dan disuruh minum Teh Botol yang bergula. Ya ini salah sendiri, Diabetes kok mau minum the bergula,  ya … sebenarnya  ini terkesan mengada-ngada sekali, apalagi kalau datanya fiktif orangnya tidak ada. Pihak Kubu Anti Vincent Liong ini memang keterlaluan. Sebenarnya sih tidak tahu malu, dan tidak berusaha menutupi REKAYASA REKAYASANYA. Apa sih untungnya menjatuhkan Vincent?  Katanya Olah Raga dan mendapat kepuasan Jiwa menjatuhkan Vincent Liong. Nah Pak Harez yang berprofesi  psikolog Anda mendapat tantangan untuk menyembuhkan pabrik_t yang hobbynya aneh aneh ini. Olah Raga mengerjain orang lain menjadi kepuasannya. Apalagi memanipulasi Data dan entah apalagi yang disebut Vincent dengan istilah “Sita Jaminan”. Prioritas kerjaan Pak Harez itu salah, orang seperti pabrik_t inilah yang perlu di survey atau diperiksa, bukan cari kutu Vincent Liong.  Vincent Liong tidak pernah masalah kok kalau tidak di bilang Scientific. 

 

Para Psikolog yang doyan perang teori juga jangan sombong2, Coba Tanya Psikolog siapapun atau Psikolog Audifax Berapa % kah dari mahasiswa Psikolog yang pernah berurusan dengan Penyakit kejiwaan, baik secara langsung maupun tidak langsung ? Sebenarnya Tinggi sekali lho persentasinya.   Sumber Beritanya saya ambil dari berbagai Mahasiswa Psikolog dan juga dari Psikolog Audifax,  Benarkah demikian Audifax?   Anda membenarkan hal itu bukan Audifax. Saya sudah mendengar jawabanmu. Kalau ngak ya minta maaf. Audifax, sudah tahukah siapa saya? Kalau tahu ngak apa2, Asalkan jangan diberitahukan ke pabrik_t, nanti saya dikerjain dan dibuatkan Rekayasa Cerita macam macam.

 

Apalagi himpitan ekonomi yang sangat tinggi membuat para lususan Universitas serba stress dalam survival mencari Pekerjaan. (Catatan: Bukan hanya Psikologi lho, jurusan lain juga).

 

Saat ini banyak sekali manusia yang bermasalah. Urusan Pacar, Suami Istri, Bapak Anak Urusan Uang dan harta, urusan moral ….  . Leo tahu hal itu …..   ya ngak Leo.  .. 

 

Kok kita ini kengangguran kalau mau menghabisi Vincent yang suka sok berteori dan masih lucu2-nya dan kadang kadang penuh keajaibannya. Justru biarkanlah dia beraksi, asalkan kita tidak mudah iri hati kepada ketenarannya. Kritik atas kekurangan kekurangan Vincent boleh-boleh saja.

 

Tetapi jangan pula seperti Leo yang terlalu DINAMIS dalam bersikap, dulu LEO menyerang habis-habisan Institusi Pendidikan yang tidak mengerti menangani Mahasiswa Vincent Liong yang indigo, serba Genius dan berbakat itu, sehingga Vincent Liong rela mau Drop Out kan sendiri. Namun, lain dulu lain sekarang., sekarang Vincent Liong dianggap LEO Goblok, Naluri Binatang dan tidak mau sekolah. Sebetulnya disinilah konsistensi pendirian LEO yang agak terganggu dan mungkin juga disebabkan urusan kompetisi dan perbedaan dalam Ilmu. Leo harus memberi penjelasan atas perubahan sikap ini. Pada suatu ketika aku akan sharing dengan LEO kalau LEO kembali menjadi teman Vincent.  Penjelasannya LEO di millis benar-benar masih penuh rasa dendam dan caci maki. LEO harap- bersikap lebih tenang dulu dan merenungkan semuany itu. Apalagi jika kita mendengar cerita Kwan In yang datang ke Vincent atau LEO? Apakah Leo juga calon pasien psikolog bp. Harez. 

 

Buat apa rebut-ribut sok Ilmiah, Vincent pun sebenarnya tidak pusing-pusing amat dianggap Ilmiah atau tidak. Dari dulu itu itu saja yang diributkan ILMIAH ILMIAH ILMIAH . Emangnya Gue Pikirin.

 

Buat apa ribut Vincent mau sekolah atau tidak. Mungkin Orang Tuanya mungkin juga tidak Pusing dan bias memahaminya. Lain hal-nya jika Anda hanya mau cari kelemahan Vincent. Please GO ON, tembak saja terus, nanti juga cape sendiri. Ingat Vincent punya Pistol kertas dan punya ilmu Dora Emon yang dapat menyulap Pistol kertas menjadi Pistol beneran. Pak Harez begitu saja tersinggung. Life is Fun lho, tetapi jangan kebacut.

 

Buat apa perang-perangan terus, duitnyapun ngak ada. Pialanya penghargaanpun  tidak ada. Ini hanya pameran Nafsu Menyerang dan Pameran Kebodohan.

 

Apalagi kalau mengeroyok rame2. ngak fair lah. Yang Tua dan sudah bertitel S1 S2 dan S3 rame2 menyerang  anak ingusan yang hanya punya title SMA.  Apalagi kalau Mengatasnamakan dunia PSIKOLOGI Indonesia dan Dunia ILMIAH.

 

Vincent pun diharapkan  untuk bersikap lebih rendah diri. Vincent jangan membanggakan Ilmu atau Penghasilan nya yang lumayan dan jangan sombong. Jangan merasa sudah sukses.  Pengalaman pengalaman perang ini ada hikmahnya juga buat Vincent, biar dia tahu dia sudah tidak kecil dan lucu lagi seperti dulu, agar dia tahu bahwa teman yang terdekat dapat saja menjadi musuh berbunyutan. Hati-hati  kepada pihak teman yang selalu memuji terus dan kemudian menjadi musuh.

 

Percayalah, bahwa mayoritas Publik yang ber diam diri itu tidak bodoh dan  tahu apa yang sedang terjadi meskipun mereka pusing juga melihat Peperangan ini yang serba amburadul.  

 

Yang paling suka cuap2 gagah berani dengan sikap kasar itulah yang patut dipertanyakan creditbilitasnya. Kasihan dia, karena dia tidak tahu apa yang sedang dilakukannya.

 

Cari uang sudah cukup susah, dunia maya di millis tidak mengenal krisis ekonomi, tetapi lihatlah keluar ke Dunia nyata, Anda akan sadar betapa sulitnya hidup ini. Pengangguran dan kemiskinan dimana mana.   Banyak orang yang susah dan menjadi sakit jiwa. Oleh karena itu janganlah perang terus, emangnya kita pengangguran dan hobby oleh raga berperang? Cobalah kita menciptakan suasana yang lebih damai.

 

Saya baru menulis sekali ini, tapi saya juga mulai bertanya tanya untuk apakah saya  luangkan waktu untuk menulis hal hal ini. Mungkin saya masih kurang kerjaan saat ini. Saya harap saya tidak menjadi Penulis Millis di Internet., yang seharian kerjanya BERINTERNET, apalagi kalau ber-perang-perangan terus atau Sok-sokan ILMIAH.

 

 

Harez:

Ilmuwan yang hanya belajar dari Chating saja, belajar dari Literatur, COPY AND PASTE  saja kwalitasnya patut diragukan. Apalagi jika Anda suka sekali menyebutkan dukungan dukungan dari Petinggi Petinggi Psikologi.  Saya yakin mereka sebenarnya keberatan atas hal tersebut. Perlukah ia membunuh Vincent sekecil semut harus pakai Bom Atom. Rendah hati itu perlu. Betapa banyak study mengenai kemanusiaan tentang …. Ambillah contoh …. Perang Vietnam  …. Surveyor tidak pernah ke Vietnam dan membuat teori macam2 tanpa mengenal tradisi rakyat Vietnam, Hasilnya diatas kertas terlihat scientific tetapi sebenarnya suatu sampah yang bau. Dokter jaman sekarang pun tidak berani sembarangan menuduh dan menjelekan SIN SHE atau Ahli Akupuntur dari cina itu BERBOHONG, Sin She Cina memeriksa orang hanya menekan nadi saja di pergelangan tangan dan tahu Penyakitnya. Ilmuwan sejati menyadari,  bahwa tingkat Ilmu  Pengetahuan masih sangat cetek,banyak hal yang belum dapat di jelaskan dengan baik oleh Psikologi. Perbintangan, Peramalan, Indigo semuanya adalah bagian dari Psikologi bukan? Hanya saja Psikologi kita belum sampai kesana. Arogansi Ilmuwan kita saja yang sangat tinggi, karena belum mengerti diatas langit masih ada langit.

 

Ilmuwan Asing  akan sangat senang kalau ketemu anak model Vincent Liong. Guru Asingpun demikian. Mereka tidak akan mencari kutu dirambut Vincent seperti yang Anda lakukan dengan jargon-jargon ilmiah macam-macam. Dosen dari Australiapun pernah datang mencari Vincent. Head Principle Sekolah Gandhipun tahu kwalitas Vincent, meskipun sekolahnya amburadul. Ilmuwan Indonesia seperti Anda mungkin sebaliknya, sebel dan gemes menghadapi Vincent Liong.

 

Bp. Harez, jangan lupa kapan kasus-kasus hukum Vincent Liong akan dipersidangkan.. Sedikit berbicara banyak bertindak itu lebih baik.  

 

 

Saya pribadi mohon maaf jika ada kata-kata yang menyakitkan berbagai pihak. Jangan aneh kalau saya tidak akan menjawab semua reaksi atas tulisan ini karena  saya bukan Pengangguran dan Professional MILLIS yang hanya ngurusin millis. Saya terpanggil menulis, hanya karena sikap kubu Audifax dan ilmuan-ilmuan lainnya yang secara bergantian menyerang kubu Vincent Liong secara membabibuta dan Vincent Liong masih bodo, Juswan Setyawan dan Istiani pun masih sangat lunak dan terlalu baik.

 

Sekian dan terima kasih Anda telah membaca.

 

Salam

 

Timbang...@yahoo.com

Monday, 22nd October 2007


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

vincentliong

unread,
Oct 21, 2007, 9:35:30 PM10/21/07
to vincen...@yahoogroups.com, r-m...@yahoogroups.com, komunika...@googlegroups.com, komunika...@yahoogroups.com, psikologi_t...@yahoogroups.com
Mas Leo, inget ngak mas Leo saat elo ngajak gw ke Solo bersama B.
Sudjanto yang direkturnya pabrik lensa Policore anak perusahaan Djarum
di Karawang. Saat itu gw bilang kalau gw lagi tidak siap uang dan mas
Leo aturkan agar dalam 5-6 jam kita dijemput di rumah gw, kata mas Leo
tidak perlu bawa uang.

Ketika awal mas Leo memperkenalkan ulang saya ke B. Sudjanto yang dulu
juga murid kundalini saya dan pak Ngurah Ardika cuma sungkan karena
bingung sama perkembangan penelitian saya yang terlalu cepat, maka
nanya ke mas Leo.

Mas Leo ngomong persis sama dengan kalimat-kalimat mas Leo di bawah
ini. Ini yang membuat gw dibentak-bentak seminggu penuh oleh B.
Sudjanto gara-gara kalau gw bilang ya maka mas Leo tekankan artinya
tidak lalu kalau gw bilang tidak kata mas leo ya lama-lama gw bingung
sendiri. Lalu mas Leo juga bilang tentang saya yang binatang banget.

Saat itu belum sekalipun saya tegur mas Leo dengan halus maupun kasar
dan kalau ditegur secara halus tambah jadi dan menambah penjelasan
membingungkan semacam ini dengan dihubungkan dengan intuisi dan
hal-hal keTuhanan dimana saya yang dikatakan jadi setannya.

Mas Leo masih ingat tidak ?
Tulisan di bawah ini hanya mengulang kalimat yang dulu khan ?
Sama lho kalimat-kalimatnya, hanya dulu mas ngomong ini ke B. Sudjanto
di depan saya, dan saat ini mas Leo ngomong ke maillist, hanya itu
bedanya...

Saat itu saya setress jadi kalau makan sampai beol-beol sebagai
pelarian, karena saya tidak bisa kontrol. B. Sudjantomas Leo panasi
bahwa Jin saya yang makan dan juga soal keburukan prilaku saya. Depan
mata saya lho mas Leo, saat itu.

Lalu siapa yang berani menemani mas Leo sekarang ? Serem atuh resiko
dijadikan umpan ikan :) Saya seumur-umur tidak jadikan mas Leo umpan
ikan lho, inget itu mas Leo.

Ditemani itu mahal mas Leo... Ya jadi umpan buat mancing ikan ?!


Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Senin 22 Oktober 2007

Email sebelumnya...
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/33111
--- In psikologi_t...@yahoogroups.com, "leonardo_rimba"
<leonardo_rimba@...> wrote:

--- In psikologi_t...@yahoogroups.com, Timbangan Balance

<timbang.balance@> wrote:
>
> Karena Audifax dan Leonardo Rimba adalah mantan pendukung
> Kompatiologi dan teman dari Vincent Liong

Hmmm,... perlu saya LURUSKAN disini bahwa saya adalah seorang
PRAKTISI KOMUNIKASI EMPATI. Komunikasi yang EMPATIK adalah
SPESIALISASI saya. I am VERY MUCH EMPATHETIC, saya bisa langsung
baca apa yang ada di diri rekan komunikasi saya.

Kompatiologi seperti dipraktekkan oleh Vincent Liong adalah suatu
PARODI dari Komunikasi yang empatik. SUATU PARODI. Suatu BANYOLAN,
suatu LAWAKAN. Komunikasi yang dipraktekkan oleh Vincent Liong itu
adalah KEBALIKAN DARI KOMUNIKASI YANG EMPATIK. Total kebalikannya ?
Kok bisa ? Ya bisa saja, namanya kan banyolan. Lawakan. Parodi.

Jadi, kalau anda memiliki PENGERTIAN tentang KOMUNIKASI YANG
EMPATIK, anda akan otomatis mengerti tentang KOMPATIOLOGI.
Kompatiologi itu adalah KEBALIKAN DARI KOMUNIKASI YANG EMPATIK
walaupun sesumbar sebagai ILMU PEMECAH RAHASIA ALAM SEMESTA dalam
komunikasi menggunakan empati. Hmmm hmmm hmmm.... Astagfirullah
alazzim Astagfirullah alazzim (nyebut 100 x dianjurkan)...

Itu komentar saya. Saya _bukan_ pendukung Kompatiologi. Nama saya
dicantumkan dalam IKLAN2 Kompatiologi _tanpa_ ijin saya. Saya
biarkan saja. Kan saya ini BAIK HATI. Hmmm hmmm hmmm...

Hasil dari Kompatiologi Vincent Liong itu apa ? Aduh, liat aja ndiri
deh. Malu komentarinnya,... aku udah cukup banyak comment. Kalo aku
bukain RAHASIA yang SEMUA ORANG SUDAH TAHU itu, ntar jadinya gak
lucu lagi. Sedangkan, bukankah kelucuan itu yang selama ini dicari,
hmmm hmmm hmmm...

Kompatiologi kan cuma nama saja. Bisa dinamakan GULALOLOGI. Bisa
dinamakan TIPATIPULOGI... Intinya, dengan nama itu Vincent Liong
INGIN BELAJAR bagaimana caranya berkomunikasi dengan empati. Tetapi
caranya kan SERBA TERBALIK. Wong dia yang mao belajar kok nulisnya
en ngomongnya DIA YANG MAO NGAJARIN ?

Segalanya itu SERBA TERBALIK.

Untuk mengerti Vincent Liong, SEGALANYA ITU HARUS DIBALIK. Kalau dia
bilang dia TAHU RAHASIA ALAM SEMESTA, artinya itu KEBALIKANNYA.

Kalau dia bilang dia "diinjak-injak", arti sebenarnya ya
KEBALIKANNYA.

Kalo dia bilang dia punya "nurani", artinya ya kebalikannya.

Kalo dia bilang dia itu "ilmiah", ya artinya kebalikannya.

SEMUA SERBA KEBALIKAN.

Untuk mengerti Vincent Liong, segala ucapan dia itu HARUS DIBALIK.
Itu kunci dari THE PUZZLE.

Vincent itu main TEKA-TEKI. Kunci pemecahannya cuma satu saja,
DIBALIK SAJA. Kalau anda balik apa yang dituliskannya, maka ANDA
AKAN MENGERTI APA YANG DIMAKSUDNYA.

Itu saja komentar saya saat ini. Hmmm hmmm hmmm. Udah ya, jangan
tanya2 lagi ya, TANYA LANGSUNG SAMA ORANGNYA AJA.

Kalo dijawab, jawabannya DIBALIK AJA. That's THE REAL ANSWER.

Leo

--- End forwarded message ---


Benediktus Sudjanto

unread,
Oct 21, 2007, 11:49:03 PM10/21/07
to Komunika...@googlegroups.com, vincen...@yahoogroups.com, r-m...@yahoogroups.com, komunika...@yahoogroups.com, psikologi_t...@yahoogroups.com
Vincent,

Saya ngajak kamu dan mas Leo itu sebagai pribadi, tidak ada hubungannya
dengan pekerjaan saya.

Soal uang dalam perjalanan kita tempo hari juga bukan masalah bagi saya,
kan saya yang menanggung hampir semua biaya termasuk kamu naik kuda di
Tawangmangu.

Saya tak bingung dan tak perlu bertanya soal kompatiologi, kan sebagai
pengamat saya juga mengikuti sambil lalu. Kan kamu yang menerangkan
sendiri dan minta bantuan mas Leo menerangkan. Kamu minta masukan, yang
kamu Kamu dan mas Leo malah berkomentar kesaya, kalau kamu bagian urusan
instinct (bawah) dan mas Leo intuition (atas) dan mendaulat saya di
bagian "tengah-2" bagian balancing.

Saya kok dikatakan "membentak-bentak seminggu penuh", apa itu benar
dalam kenyataan? Saya memang pernah dengan keras mengatakan ke kamu,
kalau kamu itu menjalankan kejahatan karena menjual sesuatu yang tak
jelas manfaatnya dan mendapatkan uang. Kamu promosi sesuatu ke saya yang
saya tahu tak ada manfaatnya, secara terus menerus, menerangkan secara
berulang-ulang tanpa diminta, menafikan masukan orang dan merasa
terpojok sendiri walau tak ada yang memojokkan. Kalau saya sampai marah
itu berarti saya simpati ke kamu, karena merasa bahwa kamu masih muda,
kekeliruan yang sudah dialami, bisa diperbaiki dengan rendah hati, eh
malah sekarang lebih sombong dari yang mampu saya bayangkan untuk
seorang manusia. Kalau tak perduli, kan kamu bisa saya usir, atau saya
diam saja, meninggalkan pembicaraan yang "percumtakbergun" alias percuma
tak berguna. Paling tidak kamu itu harusnya memiliki sopan santu manusia
biasa dalam berkomunikasi, saya rasa sudah cukup. Sebagai penyandang
sendiri "penemu" kompatiologi, yang ada kata "empati" nya, saya hanya
bisa bilang "wah-wah kok begitu".
Bayangkan, orang yang kamu dekon dan membayar, kamu katakan beberapa
kali lewat mulutmu sendiri bahwa kamu ingin menjadikan mereka "seperti
blackie, anjing gua di rumah". Paling tidak kamu berbelas kasihlah
dengan mereka yang mau menjadi kelinci/anjing cobaanmu dengan membayar
uang dan waktu dengan segala keluguan, kesopanan, pengharapan, keperluan
mereka yang entah apa jenis persisnya. Entah, harus bagaimana lagi saya
mesti berkomentar, apa ya ada gunanya secara positif kalau saya
berkomentar lagi, kalau waktu lebih seminggu kita bersama kamu katakan
bahwa saya membentak-bentak kamu?
Setelah sharing berdua dengan saya di penghujung malam masuk pagi waktu
di Solo, dengan kejujuranmu dan hampir tangismu dan empatiku kekamu
serta rencana baikmu untuk dengan rendah hati memperbaiki untuk dirimu
sendiri, lalu kamu menafsirkan bahwa aku hanya dituliskan sebagai yang
membentak-bentakmu selama seminggu. So what gitu loh!
Yah, bagiku tak apa-2, karena aku tak punya kepentingan apa-2 denganmu,
hanya empatiku bagi sesama yang kebetulan salah satunya kamu yang sempat
lewat dalam sebagian waktu hidupku, dan kalau itu membuat kamu bahagia
dengan gaya dan kata-2 mu, ya teruskan saja apa yang kamu anggap baik
bagimu. Begitu saja ya, sudah cukup.

B Sudjanto

Vincent Liong

unread,
Oct 22, 2007, 5:30:44 PM10/22/07
to vincen...@yahoogroups.com, r-m...@yahoogroups.com, komunika...@yahoogroups.com, komunika...@googlegroups.com, psikologi_t...@yahoogroups.com, x69x...@yahoo.com, isti...@yahoo.com, ferret...@yahoo.com
e-link:
http://groups.google.com/group/Komunikasi_Empati/msg/24a552c702c63732

Benediktus Sudjanto wrote:

Vincent,

B Sudjanto

Email sebelumnya...
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22917
--- In vincen...@yahoogroups.com, "vincentliong"
<vincen...@yahoo.co.nz> wrote:

Mas Leo, inget ngak mas Leo saat elo ngajak gw ke Solo

bersama B.Sudjanto yang direkturnya pabrik lensa


Policore anak perusahaan Djarum di Karawang. Saat itu
gw bilang kalau gw lagi tidak siap uang dan mas Leo
aturkan agar dalam 5-6 jam kita dijemput di rumah gw,
kata mas Leo tidak perlu bawa uang.

Ketika awal mas Leo memperkenalkan ulang saya ke B.
Sudjanto yang dulu juga murid kundalini saya dan pak
Ngurah Ardika cuma sungkan karena bingung sama
perkembangan penelitian saya yang terlalu cepat, maka
nanya ke mas Leo.

Mas Leo ngomong persis sama dengan kalimat-kalimat mas
Leo di bawah ini. Ini yang membuat gw dibentak-bentak

seminggu penuh oleh B.Sudjanto gara-gara kalau gw

"leonardo_rimba" <leonard...@yahoo.com> wrote:

Segalanya itu SERBA TERBALIK.

SEMUA SERBA KEBALIKAN.

Leo

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages