Danau yang membentang sepanjang 100 km dan lebar 30 km ini terbentuk akibat letusan super dahsyat dari Gunung Api Purba Toba, dijelaskan situs Kemenparekraf. Namun, masyarakat setempat punya kisah tersendiri perihal asal-usul terbentuknya Danau Toba.
Singkatnya, cerita rakyat Danau Toba menceritakan tentang kisah seorang pemuda bernama Toba dan seekor ikan mas. Toba mengikat janji dengan ikan tersebut, tetapi pada akhirnya gagal untuk menepatinya.
Pada zaman dahulu, di sebuah desa di Sumatera Utara. Hiduplah seorang petani bernama Toba. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap ladang dan mencari ikan. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Pada suatu hari, Toba pergi ke sungai di dekat rumahnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan, dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya.
Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, Toba berdoa, "Ya Allah, semoga aku dapat ikan banyak hari ini." Beberapa saat kemudian, kail yang telah dilemparkannya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang karena ternyata ikan yang didapatkannya kali ini sangat besar.
Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, Toba sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara! "Tolong aku jangan dimakan Pak, biarkan aku hidup", ucap ikan itu. Tanpa banyak tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam sungai kembali.
Selang beberapa menit, Toba terkejut. karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik. "Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu," kata si ikan. "Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?" tanya Toba. "Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan," jawab Wanita itu. "Terima kasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu. Sebagai imbalannya, aku bersedia kau jadikan istri," kata Wanita itu.
Tanpa pikir lama, petani itu pun mengangguk. "Baiklah, saya setuju," ucapnya. Namun, wanita ini mensyaratkan satu permintaan terakhirnya. "Kamu berjanji tidak boleh menceritakan asal-usul saya yang berasal dari seekor ikan," kata calon istrinya itu. "Jika janji itu dilanggar, niscaya akan terjadi petaka yang sangat dahsyat," ucapnya dengan tatapan serius.
Setelah beberapa bulan menikah, kebahagiaan Toba bertambah karena sang istri telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Samosir. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran orang-orang.
Samosir selalu merasa lapar dan tidak pernah merasa kenyang. Hingga suatu hari, dia mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Namun, tugas tersebut tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis. Setelah itu, dia tertidur pulas di sebuah gubug. Karena sudah tidak tahan menahan lapar, Pak Toba yang berada di sawah langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, petani ini melihat anaknya sedang tertidur di gubug. Pak Toba langsung membangunkan anaknya. "Hey Samosir, bangun!" teriaknya.
Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. "Mana makanan buat Ayah?"t anya Pak Toba. "Sudah habis kumakan," jawab Samosir. Mendengar hal tersebut, Pak Toba langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tahu diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!" umpat Pak Toba tanpa sadar telah melanggar janji dari istrinya.
Setelah petani mengucapkan kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras disertai dengan turunnya hujan dan petir. Air meluap sangat tinggi dan luas hingga membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.
Ibunya telah memerintahkan Samosir untuk mengantarkan makanan ke ayahnya. Namun, anak laki-laki tersebut malah memakannya di tengah jalan. Tak heran jika Toba tersulut emosinya akibat perbuatan putranya itu.
Dari kisah Toba, pembaca dapat pula belajar akan pentingnya bersabar dan menahan amarah. Pasalnya, ketika seseorang marah, dirinya bisa saja tidak sadar mengucapkan sesuatu yang bisa menyakiti perasaan orang.
Liputan6.com, Jakarta Legenda Danau Toba merupakan cerita turun-temurun yang dipercayai oleh masyarakat Batak, suku yang mendiami daerah sekitar Danau Toba. Seperti yang diketahui, Danau Toba terletak di provinsi Sumatera Utara. Sejarah mencatat bahwa danau ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang sangat super.
Danau Toba merupakan danau terbesar di Sumatera Utara, bahkan di Indonesia. Danau ini cukup unik karena pada bagian tengahnya terdapat suatu pulau bernama Pulau Samosir. Keindahan Danau Toba membuatnya menjadi destinasi wisata favorit di Indonesia sekarang ini. Tentunya menarik mengenali legenda tentang asal-usul Danau Toba ini.
Legenda Danau Toba mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Toba yang hidup dengan istri dan anaknya. Istrinya merupakan wanita berparas cantik yang merupakan jelmaan dari ikan emas berukuran besar dengan sisik yang cantik dan berkilau.
Legenda Danau Toba menceritakan kisah seorang pemuda yatim piatu bernama Toba. Toba merupakan seorang petani ladang, yang terkadang juga mencari ikan di sungai dekat rumahnya untuk dijual di pasar. Suatu hari, ia memancing ikan di sungai dan tak beberapa lama kemudian mata kail alat pancingnya dimakan ikan. Ia angkat dan benar saja, Toba menangkap ikan emas berukuran besar. Toba pun membawanya pulang.
Toba yang masih tercengang pun menyetujui permintaan tolong perempuan cantik itu. Mereka saling berkenalan dan akhirnya Toba pun jatuh cinta padanya. Toba pun menikahi perempuan cantik tersebut dan ia resmi menjadi istri Toba.
Hari-hari dilalui mereka dengan gembira. Suatu hari, sang istri hamil. Ia pun menyampaikan kehamilannya kepada Toba, sang suami. Sang istri pun mengajukan syarat kepada Toba dan Toba harus mematuhi syarat tersebut.
Syarat tersebut adalah bahwa apapun yang terjadi nanti ketika anak mereka lahir, Toba tidak boleh sekalipun memanggil anaknya dengan sebutan anak ikan. Semarah apapun Toba pada sang anak, ia tak boleh memarahi anaknya dengan menyebut asal-usul ibunya.
Toba menyetujui persyaratan tersebut. Suatu hari, sang anak pun lahir. Ternyata sang istri melahirkan anak laki-laki. Toba sangat bersuka cita dengan kelahiran anak pertamanya itu. Toba pun memberikan anaknya nama Samosir.
Samosir tumbuh menjadi anak yang sehat. Hanya saja sayangnya, Samosir sedikit pemalas. Bahkan ketika dimintai tolong oleh ibunya untuk mengantar makanan ke ladang ayahnya, Samosir seringkali menolaknya.
Hingga pada suatu hari, Samosir dipaksa oleh ibunya untuk mengantarkan makan siang kepada ayahnya. Dengan wajah malas dan dengan berjalan secara enggan, ia pun berangkat ke ladang. Hanya saja di tengah perjalanan, Samosir merasa sangat lapar dan ia pun memutuskan berhenti sejenak untuk memakan bekal yang dibawanya. Padahal sebenarnya bekal tersebut untuk sang ayah.
Toba yang sudah lelah bekerja dari pagi dan merasa sangat lapar pun akhirnya membuka bekal yang dibawa Samosir. Betapa terkejut dan marahnya Toba saat melihat makan siangnya tinggal makanan sisa dan sedikit saja.
Samosir yang mendengarkan perkataan Toba pun sangat terkejut dengan perkataan ayahnya itu. Ia pun berlari pulang ke rumah sambil menangis. Ketika sampai di rumah, Samosir bercerita tentang perkataan ayahnya kepada dirinya.
Mengetahui suaminya melanggar aturan atau syarat dari sang istri sebelum anaknya lahir, Istri Toba merasa sangat sangat sedih dan kecewa. Beberapa saat kemudian, Samosir dan ibunya menghilang. Tak berselang lama, hujan deras mengguyur desa mereka hingga seluruh wilayah direndam banjir yang dahsyat, membentuk sebuah danau yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba.
Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang. Di danau ini pula dipercaya hidup ikan emas Ajaib yang merupakan jelmaan istri Toba.
Selain menawarkan keindahan dari pemandangannya, danau Toba juga terkenal akan legendanya, yakni cerita rakyat danau Toba mengenai asal-usul munculnya. Ingin tahu seperti apa kisahnya? Mari, baca hingga selesai cerita rakyat danau Toba dan fakta danau toba berikut ini, sebab ada pesan moral yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk menjalani kehidupannya.
Alkisah pada zaman dahulu kala, terdapat seorang pemuda dengan nama Toba. Ia merupakan seorang yatim piatu. Untuk memenuhikebutuhannya sehari-hari, Toba bekerja di ladang. Sesekali ia mencari ikan di sungai yang terletak tidak jauh dari gubugnya. Ikan hasil tangkapannya kerap dijadikan sebagai lauk dan bila berlebih, akan dijual ke pasar.
Pada suatu hari sepulang dari ladang, Toba memancing ikan di sungai tersebut. Ia sangat berharap untuk memperoleh ikan yang besar yang dapat dengan segera dimasaknya untuk dijadikan sebagai lauk. Terpenuhilah harapannya tersebut. Tidak berselang lama, ia melemparkan pancingnya ke sungai. Mata kailnya langsung disambar oleh seekor ikan. Betapa gembiranya Toba saat menarik tali pancingnya dan melihat seekor ikan dengan ukuran yang besar tersangkut di mata pancingnya.
Saat Toba melepaskan mata kail dari mulut ikan tangkapannya tersebut, tiba0tiba terjadi sebuah keajaiban yang sama sekali tak pernah ia duga. Ikan aneh dengan sisik berwarna kuning keemasan tersebut berubahm menjelma menjadi seorang perempuan yang manis dan elok parasnya.
Toba lalu memikirkan sesuatu dan menjelaskan pemikirannya tersebut kepada Putri. Pemikirannya ialah untuk memperistri Putri karena Toba sangat terpesona dengan kecantikan si perempuan jelmaan ikan itu.
Toba dan Putri pun akhirnya menikah. Pasangan tersebut hidup rukun dan berbahagia walau dalam kesederhanaan. Kebahagian mereka serasa kian lengkap dengan kehadiran buah hati mereka. Seorang anak laki-laki yang diberi nama Samosir.
c80f0f1006