Buku Telaah Kualitas Air Pdf Download

50 views
Skip to first unread message

Ronald Raynoso

unread,
Aug 19, 2024, 2:14:14 AM8/19/24
to urmaccarac

Polutan di badan air memiliki kemampuan untuk berikatan dengan bahan partikular yang kemudian akan diendapkan sebagai sedimen. Adanya polutan di sedimen mampu memberikan pengaruh negatif bagi biota yang ada di dalamnya, mulai dari terganggunya tingkat seluler hingga pada skala yang lebih luas berupa punahnya biota akuatik. Hadirnya buku ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan buku lainnya sejenis yang ada di pasaran Indonesia, di antaranya

buku telaah kualitas air pdf download


Download Zip https://xiuty.com/2A3cmF



Buku ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang teknik untuk menilai kualitas dan bioavailabilitas polutan yang terikat dan terendapkan pada sedimen. Selain itu, buku ini juga diharapkan mampu memperkaya pengetahuan tentang teknik menilai kualitas sedimen serta sebagai bahan acuan bagi akademisi, peneliti, mahasiswa, maupun agensi lingkungan yang mendalami kualitas, bioavailabilitas, dan toksisitas polutan pada sedimen.

APHA. 2000. Standard methods for the examination of water and wastewater, 18th ed. Washington D.C.: American Publich Health Association (APHA), American Water Works Association (AWWA) and Water Pollution Control Federation (WPCF),

Canadian Council of Ministers of the Environment (CCME). (1995). Protocol for the derivation of Canadian sediment quality guidelines for the protection of aquatic life, Chapter 6. CCME EPC-98E, Prepared by Environment Canada, Guidelines Division, Ottawa, 35.

Banyak peneliti telah mempelajari perubahan dalam buku teks sebagai perubahan kurikulum. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu tersebut, analisis terhadap buku teks bahasa Indonesia kelas XI terbitan Kemendikbud dengan kurikulum merdeka belum pernah dilakukan sebelumnya. sehingga, adapun objek kajian pada penelitian ini adalah menggunakan buku teks Bahasa Indonesia Cerdas Cergas berbahasa dan bersastra terbitan Kemendikbud. Pada kualitas buku teks ini hanya menggunakan tiga aspek, yaitu tingkat kelayakan isi, kelayakan penyajian dan kelayakan bahasa. penelitian ini menggunakan Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil analisis pada buku teks Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia, peneliti menemukan (1), bahwa buku teks ini berdasarkan kelayakan isi sesuai dengan CP kurikulum merdeka ditunjukkan dengan kelengkapan materi dalam setiap bab dalam buku ajar. (2) berdasarkan kelayakan bahasa, buku Teks Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia sudah sesuai. Diukur dari kesesuaian penggunaan bahasa dengan tingkat perkembangan para peserta didik, berdasarkan penggunaan bahasa yang komunikatif dan penggunaan bahasa yang sesuai dengan alur berpikir. (3) Berdasarkan kelayakan penyajian buku teks Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia memuat berbagai pembaharuan yang dapat memberikan pemahaman yang baik kepada para peserta didik. Dari sini dapat disimpulkan bahwa buku teks Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia saat ini layak digunakan dalam kurikulum Merdeka.

Tujuan: Menentukan kualitas asuhan antenatal pada kasus rujukan ibu hamil di IGD RSCM yang memiliki buku KIA, dan persepsi ibu hamil yang memiliki buku KIA dan tenaga kesehatan pemberi layanan kesehatan tentang asuhan antenatal.
Metode: Dilakukan studi kuantitatif dan kualitatif pada kasus rujukan ibu hamil di IGD RSCM yang memiliki buku KIA tahun 2017-2018. Pengambilan data kuantitatif dilakukan dengan telaah kelengkapan pengisian buku KIA secara umum, Kelengkapan komponen asuhan antenatal di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) asal asuhan antenatal didapatkan dari survei menggunakan daftar tilik. Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan wawancara mengenai persepsi ibu hamil dan tenaga kesehatan pemberi pelayanan asuhan antenatal di fasyankes asal asuhan antenatal
Hasil: Terdapat 1.442 kasus rujukan ibu hamil di IGD RSCM selama tahun 2017- 2018, 820 di antaranya memiliki dan dapat menunjukkan buku KIA. Terdapat subjek dengan usia kehamilan remaja dibawah 20 tahun (9,1%) dan usia diatas 35 tahun (19,5%). Sebagian besar ibu hamil yang dirujuk cukup berpendidikan (74,3%), dirujuk oleh RS atau klinik (57,6%) dan mendapat asuhan antenatal di puskesmas (38.7%), dalam status persalinan inpartu (32%), dengan usia kehamilan trimester III (92%). Semua subjek (100%) dinyatakan tidak lengkap dalam pengisian halaman di buku KIA. Hampir setengah subjek mempunyai jumlah kunjungan antenatal yang tidak ideal (46%). Kelengkapan komponen asuhan antenatal di fasyankes asal asuhan antenatal berkisar 90-100%. Secara kualitatif, didapatkan persepsi ibu hamil dan tenaga kesehatan pemberi asuhan antenatal, terhadap kualitas asuhan antenatal masih kurang tepat.
Kesimpulan: Kualitas asuhan antenatal pada kasus rujukan ibu hamil di IGD RSCM berdasar rekam Buku KIA belum memenuhi standar.
Kata kunci: buku KIA , kualitas asuhan antenatal.

Demi tercapainya tujuan negara melalui pendidikan, buku teks pelajaran khususnya bahasa arab haruslah sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku. Terkait dengan kualitas buku teks, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah mengembangkan beberapa komponen yang dijadikan landasan dalam telaah buku teks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjamin kelayakan isi suatu buku teks Bahasa Arab Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah, disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh BNSP.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Sementara itu, dalam menelaah data penulis menggunakan analisis deskriptif dan analisis isi.Hasil telaah kelayakan isi buku teks bahasa arab kelas VI madrasah Ibtidaiyah karya A.Syaekhudin adalah sangat layak digunakan sebagai bahan ajar, dengan perolehan persentase skor pada tiap dimensi sebagai berikut: Kelayakan pada dimensi spiritual atau kesesuaian dengan KI-1 adalah sebesar 95% dikategorikan sangat layak, Kelayakan pada dimensi sosial atau kesesuaian dengan KI-2 adalah sebesar 100% dikategorikan sangat layak, Kelayakan pada dimensi pengetahuan atau kesesuaian dengan KI-3 adalah sebesar 100% dikategorikan sangat layak. Kelayakan pada dimensi keterampilan atau kesesuaian dengan KI-4 adalah sebesar 100% atau pada kategori sangat layak.

Data yang dapat menginformasikan efektivitas dalam pemanfaatan buku teks dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Informasi efektivitas pemanfaatan buku teks dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam penerapan kebijakan-kebijakan yang akan di rencanakan oleh sekolah dalam membangun sekolah lebih maju di masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui kualitas dan pemanfaatan buku teks geografi dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kualitas dan pemanfaatan buku teks geografi berdasarkan hasil observasi di sekolah. Variabel dalam penelitian ini adalah pemanfaatan buku teks geografi di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan hasil dan pembahasan didapatkan informasi mengenai pemanfaatan buku teks geografi digunakan di sekolah SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Presentase skor akhir di dapatkan bahwa indikator pemanfaatan buku teks mendapatkan kriteria baik (85%), kemudian disusul indikator kualitas buku teks dengan kriteria baik (82%).

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengembangkan Buku Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia Berorientasi Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa S1 PGSD. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan proses pengembangan buku ajar mata kuliah bahasa Indonesia berorientasi pendekatan saintifik untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa S1 PGSD (2) mendeskripsikan kualitas buku ajar mata kuliah bahasa Indonesia berorientasi pendekatan saintifik yang dikembangkan.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan desain model 4D. Prosedur pengembangan meliputi tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Data penelitian berupa dokumen proses pengembangan, dan data kualitas buku ajar dari validator serta calon pengguna. Selanjutnya pengumpulan data dilakukan melalui teknik validasi, observasi, angket dan tes dengan instrumen berupa lembar identifikasi, pemetaan KI, KD dan indikator-indikator, lembar pemerolehan bahan ajar, lembar validasi materi, lembar validasi penyajian, lembar validasi bahasa, lembar validasi kegrafikaan. Penganalisisan data dilakukan dengan teknik deskripsi kualitatif kuantitatif secara berurutan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengembangan biku ajar meliputi tahap pendefinisian dengan hasil berupa peta kebutuhan pembelajaran; tahap perancangan dengan hasil draf buku ajar; dan tahap pengembangan dengan hasil berupa model final buku ajar. Kualitas buku ajar yang dikembangkan dinilai dari komponen materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan. Masing-masing komponen mendapat persentase 100%, 87,5%, 100%, dan 80%. Pemerolehan hasil observasi terhadap aktivitas dosen, respon dosen, aktivitas mahasiswa, dan respon mahasiswa berturut-turut 95%, 91,66%, 93,75%, dan 92,3%, hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan sebesar 53,4%.

Fenomena buku self-improvement tengah menjamur di kalangan pembaca dewasa awal atau mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menghabiskan waktunya untuk membaca buku self-improvement sebagai cara meningkatkan kualitas diri.

Alasan lain yang sering muncul, tidak sedikit mahaiswa yang mengikuti tren membaca buku self improvement dengan dalih mengembangkan diri. Bahkan tidak sedikit yang rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah untuk membeli buku self-improvement.

Diawal sambutannya T. Iskandar mengutip sebuah buku Standar IPPF 2017 yang diterbitkan The Institute Of Internal Auditor, dan yang telah diadopsi dengan penyesuaian dalam Standar Auditor Intern Pemerintah Indonesia Tahun 2021 (SAIPI), mengamanatkan bahwa Pimpinan APIP harus mengembangkan dan menjaga program penjaminan dan peningkatan kualitas yang mencakup seluruh aspek pengawasan intern. Program tersebut dilakukan aspek penilaian intern dan ekstern dimana aspek pengawasan intern dilakukan melalui pemantauan berkelanjutan dengan prosedur kendali mutu dan penilaian berkala secara mandiri atau oleh pihak lain dalam organisasi atau lebih dikenal telaah sejawat intern, selanjutnya aspek penilaian ekstern dinyataan bahwa penilaian ektern harus dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun oleh

b37509886e
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages