Beberapa minggu yg lalu saya berkesempatan mengunjungi Hongkong. Disana saya melihat banyak sekali tenaga kerja Indonesia seperti layaknya di negara2 lainnya yg biasa menjadi negara tujuan para TKW. Tapi ada perbedaan yg sangat signifikan antara TKW di Hongkong dan di Timur Tengah, di Hongkong mereka memiliki kebebasan. Kebebasan utk bergaul, kebebasan utk berbicara dgn rekan sebangsanya dan kebebasan utk bepergian atau refreshing saat weekend. Kebebasan itulah yg tidak bisa ditemukan di Timur Tengah. TKW di timteng seperti terpenjara selama masa kontraknya, tidak bisa merasakan kebebasan seperti yg saya tulis diatas. Mereka seperti budak yg dibeli dari pialang lalu disimpan dirumah seperti binatang, yg bisa digebukin dan disakitin saat tidak bisa memuaskan keinginan majikannya. Tapi saya lihat di Hongkong, Singapore dan Malaysia mayoritas TKW bebas utk bergaul dgn sesamanya saat weekend. Berkumpul di satu titik atau taman, bercengkrama dan saling berbagi cerita dgn sesama TKW, ini yg ga bisa dilakukan oleh TKW di timteng sehingga saat mereka mendapatkan perlakuan tidak manusiawi mereka tidak bisa bercerita pada siapapun. Saat saya mengunjungi Hongkong saya lihat sangat banyak TKW Indonesia yg berkeliaran di daerah pusat perbelanjaan Mong Kok dan taman Kowloon. Mereka kelihatan sangat bahagia, duduk piknik rame2 di rerumputan taman Kowloon sambil ngulek bumbu rujak, sambil ketawa2 mereka becanda satu ama lainnya. Itu hal yg sama sekali ga pernah saya lihat selama di timteng.. TKW Indonesia di timteng sebagian besar wajahnya saat bertemu sesama bangsanya memancarkan aura belas kasihan, memancarkan aura tertekan dan minta ditolong, ga ada sama sekali aura bahagia dan ketenangan hidup. Menurut pendapat saya yg masih awam soal hal ini, jadi TKW di negara2 Asia timur dan tenggara masih jauuuh lebih baik ketimbang di timteng. Masih ada kebebasan dan HAM yg bisa kita dapatkan di negara2 asia timur dan tenggara. Kalo bicara soal gaji saya rasa ga beda jauh antara 2 wilayah ini. Saya udh nanya ke TKW di Doha, Singapore, Taiwan dan Hongkong, rangenya masih di sekitaran 2-3jt juga perbulannya. Jadi sebetulnya dlm segi jumlah pendapatan wilayah2 ini tidak berbeda jauh. Namun ada satu alasan yg kadang terucap dari mulut TKW timteng, menurut mereka kehidupan di timteng lebih Islami ketimbang di Singapore dan Hongkong atau Taiwan. Namun kembali lagi pada kenyataan yg terjadi di lapangan, apakah kehidupan islami itu bisa tercapai? Dengan mata awam pun kita bisa lihat diantara 2 wilayah ini siapa yg bangsanya lebih biadab. Alih2 ke timteng utk bekerja di negara yg kehidupannya lebih islami malah habis2an digebukin trus pulangnya ga bawa apa2. Rasio antara pulang bahagia dan pulang sengsara di timteng lebih gede pulang sengsaranya, tapi saya heran masih banyak aja yg nafsu pengen merantau ke timteng. Kalo saya boleh menyarankan sebaiknya stop saja pengiriman TKI ke timteng, mendingan ke asia timur dan tenggara aja, toh pendapatannya ga beda jauh.. Ga akan terkejar itu kehidupan islami yg diimpikan, yg ada kehidupan bersama Dajjal. Kita seharusnya belajar dan menyadari dari sekian banyak kasus yg terjadi di timteng bahwa ada nature bawaan penduduk di timteng yg tidak sesuai dgn nature kita. Kita ini dianggap budak di timteng, tpi di asia timur dan tenggara kita dianggap karyawan. Hak2 karyawan masih diperhatikan oleh majikan, tpi budak adalah tetap budak yg tidak punya hak.
Menyetop pengiriman TKI keluar negeri bukanlah solusi yg tepat saat ini, karna pemerintah pun blm bisa memberikan solusi andai mereka semua ditarik pulang atau tidak bisa merantau lagi. Solusi yg tepat adalah menghentikan pengiriman ke negara2 yg sudah sering terjadi kasus pelecehan dan kekerasan terhadap TKW, kalo perlu paspor TKI yg 24 halaman itu distempel banned utk masuk ke KSA seperti halnya paspor Philippines yg distempel banned utk masuk Iraq. Sudah saatnya mata dan pikiran kita semua terbuka utk mengakui bahwa selalu terjadi masalah berat pada TKW yg bekerja di KSA, dan hal ini sebaiknya distop total saja bilamana pemerintah tidak mampu melindungi dan membela bangsanya saat bermasalah di KSA. Masih banyak negara lain yg lebih menjanjikan masa depan cemerlang, jadi timteng bukanlah satu2nya pilihan mutlak. Pakaian gamis atau abaya yg dipake pribumi timteng bukanlah jaminan bahwa mereka alim sehingga bekerja dalam kehidupan islami yg diangan2kan para TKW sblm berangkat bisa tercapai. Mengertilah bahwa kehidupan di timteng tidak seindah yg dibayangkan.. Bilamana ada opsi menyelamatkan diri, sebelum terlanjur berangkat ke timteng pertimbangkanlah masak2, bilamana ada lokasi lain yg lebih menjanjikan ketenangan hidup maka pilihlah tempat yg selain timur tengah..
Chief Seto Bayu
Yg lagi mancing dilaut sambil main BB
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone