SWAB TEST di Indonesia

64 views
Skip to first unread message

johnny hp

unread,
Jul 3, 2020, 1:01:10 AM7/3/20
to Tentangqatar
Assallammuallaikum rekan rekan,

Semoga info ini bermanfaat, terkait dg kepulangan WNI dari Qatar ke Indonesia dg kondisi sbb :
(Info updated dari Pak Azid, yg saat ini sdh melakukan SWAB TEST di Wisma Atlet dan masih disana menunggu hasilnya sekitar 3-4 hari)

- WNI yg datang dari luar negeri (dari negara manapun), untuk yg blm melakukan SWAB TEST, hukumnya WAJIB menjalaninya
- Jika memilih Wisma Atlet maka semuanya gratis ( 3x makan, nginap dan SWAB test itu sendiri)
- Siapkan uang Rupiah krn ditukar disana ratenya rendah
- Untuk yg memilih Wisma Atlet, bawa perlengkapan mandi dan bagasi (bukan cabin), ditipkan di lobi TIDAK BISA handover kepada penjemputInline image

- Jika memilih hotel, untuk booking bisa di Cengkareng Airport, ada 7 hotel yg sdh ditunjuk pemerintah, ttg HARGA blm tahu mana yg lebih murah booking online atau langsung di perwakilan counter hotel tsb ( ada info sblmnya lebih murah di counter) ... dan di tiap tiap hotel tsb ada petugas gugus tugas COVID 19 yg akan mengambil SWAB Test tsb dan GRATIS, kita tdk perlu keluar hotel saat test hingga hasilnya keluar ... info ini ana dapat dari Komandan Gugus Tugas, Kol Khoirul melalui WA
 
Demikian semoga bermanfaat


Sent from Yahoo Mail for iPhone

Doddy Pramana Hadi

unread,
Jul 3, 2020, 2:27:12 AM7/3/20
to tentan...@googlegroups.com
Pengalaman saya sebagaimana tertulis di bawah, dan sempat saya sharing di beberapa grup whatsapp. DItulis 17 Juni 2020 kemarin, jadi tarif hotelnya bisa jadi sudah berubah.

Sekedar sharing proses kepulangan di jaman Covid-19

Alhamdulillaah kemarin saya sudah pulang ke Indonesia (demobilisasi/repatriasi) melalui Soetta.

Dari KBRI Doha diberi surat keterangan tidak melakukan PCR tes di Qatar. Dibilangnya surat ini perlu bagi orang yang pulang tanpa membawa sertifikat hasil PCR. Hanya saja, setiba di bandara Soetta, sama sekali tidak ditanyakan. Meskipun demikian, masih tetap ada kemungkinan surat tsb akan diminta oleh salah satu petugas – karena toh, ada banyak petugas yang harus kita lalui saat tiba di bandara.

Secara singkat berikut urutan dan prosesi kepulangan:

1)     Turun pesawat

2)     Konter petugas cek suhu dan tekanan darah

3)     Konter petugas pelaksana rapid tes

4)     Konter petugas pengambilan hasil rapid tes

5)     Konter petugas pengambilan tali name-tak dengan kode warna

6)     Konter Imigrasi

7)     Pengambilan bagasi

8)     Check point bagi yang mau ke wisma atlit

9)     Konter petugas bea cukai (formulir deklarasi customs)

10)  (kalau memilih hotel) petugas pendataan peserta karantina hotel

11)  Transportasi

Pertama, setelah turun dari pesawat, antri pemeriksaan formulir2 dan cek suhu serta tekanan darah. Ada beberapa formulir yang dicek yang intinya berisi Riwayat perjalanan, kesehatan dan kontak dengan penderita covid19. Kalo dari Qatar dan terbang dengan Qatar Airways, formulir nya sudah diberikan saat check-in dan di atas pesawat.

Di petugas ini diberikan satu form tambahan, yang intinya tentang pilihan lokasi karantina.

Penumpang dibedakan antara yang memiliki sertifikat PCR dengan yang tidak. Yang tidak, akan menjalani rapid test yang hasilnya keluar dalam waktu sekitar 15 menit. Kalau hasilnya negatif, tetap harus karantina dulu karena besoknya akan menjalani swab test lagi, hanya saja boleh memilih antara karantina di hotel atau wisma atlit. Pilihan hotel ada beberapa, antara lain Mercure Batavia, Mercure harmoni, Pullman central park, Novotel gajah mada, Holiday Inn Kemayoran. Tarif yang bintang 4 sekitar 650rb sampai 700 ribu per hari, yang 5 bintang sekitar 1.5jt per hari. Paket sudah termasuk transportasi ke pusat pemeriksaan/swab test, makan 3x sehari dan laundry 2pcs per hari. Ada juga hotel yang menyediakan transportasi (gratis) dari bandara ke hotel. Saya sendiri memilih Novotel gajah mada, dengan tarif 650rb per hari tapi tidak termasuk transportasi dari bandara (bayar lagi 250rb). Untuk karantina di wisma Atlit, bebas biaya akomodasi.

Bagi penumpang yang memiliki hasil tes PCR negatif sepertinya prosesnya berbeda, tapi saya kurang tau. Yang pasti mereka memang disediakan jalur khusus dan sepertinya cepat selesai.

Bagi yang rapid tesnya reaktif, sepertinya langsung diarahkan ke wisma atlit (tidak mendapatkan peluang untuk memilih karantina hotel). Pastikan hasil tes sudah di cap/stempel oleh petugas supaya tidak bolak-balik.

Dari pos pengambilan hasil rapid tes (dan dicap) berlanjut ke pos berikutnya untuk mendapatkan name-tag dengan tali berwarna sesuai hasil rapid tes (hijau, kuning, merah). Setelah itu baru bisa lanjut ke imigrasi.

Di imigrasi ada kemungkinan akan dicek lagi hasil rapid tes nya. Kalau belum dicap, disuruh balik lagi untuk minta cap dari petugas. Karena jaraknya lumayan jauh, maka lebih baik pastikan sebelum bergerak.

Dari imigrasi, baru bisa mengambil bagasi seperti biasa. Anehnya, meskipun saya menjalani proses itu semua dalam waktu 3 jam lebih, saat sampai ke tempat pengambilan bagasi, bagasinya baru keluar.

Bagi yang memilih karantina di wisma sebelum ke konter bea cukai disuruh menunggu dulu. Mungkin sampai ada cukup banyak dalam satu rombongan.

Di konter bea cukai prosesnya seperti biasa. Bahkan saya liat kemarin scanner nya tidak difungsikan.

Setelah dari bea cukai, bagi yang memilih karantina hotel, petugas akan mengarahkan ke konter booking hotel. Di sini akan didata peserta karantina masing2 hotel sebelum diarahkan ke tempat transportasi. Selama proses2 ini semua, selalu ada pihak keamanan dari TNI (kalo liat seragamnya sih) yang menjaga.

Hotel2 yang disediakan semua sudah dibooking dan tidak diperbolehkan untuk menerima tamu “normal” sehingga waktu saya coba liat di booking.com, beberapa hotel pilihan memang statusnya “not available” (tapi tidak saya cek semua).

Selama di hotel, tidak diperbolehkan menerima pengunjung dan tidak boleh keluar kamar. Keperluan belanja kecil-kecilan (bukan untuk cari oleh-oleh) biasanya dikoordinir oleh pihak hotel. Interaksi sesama penghuni juga tidak diperbolehkan. Dibilangnya sih di koridor hotel ada CCTV yang terus dimonitor (oleh pihak TNI, mungkin).

Hasil swab tes biasanya didapatkan setelah 3 hari, jadi siap-siaplah untuk karantina minimal 4 hari. Mungkin bisa diperpendek menjadi 3 hari kalau kita bisa sampai di hotel yang menyelenggarakan swab tes, menjalani prosesi check-in dll dan selesai sebelum panitia gugus tugas covid19 sudah "tutup toko." Rombongan saya sendiri, tiba di hotel yang tidak ada swab test, dan itu pun tiba nya menjelang magrib, jadi gak mungkin menjalani swab tes pada hari itu.

Kalau hasilnya negatif, bisa melanjutkan perjalanan. Kalau positif akan ditransfer ke wisma atlet (check out dari hotel) dan menjalani karantina lebih lanjut serta pengawasan kesehatan. Hasil tes bisa jadi berbeda antara anggota rombongan. Alhamdulillaah, saya sendiri hasil tes nya keluar 3 hari setelah tes, sementara beberapa orang lain yang check in barengan dan swab tes barengan, baru dapat hasilnya pada hari ke-4 (jadi 5 hari di hotel).


--
===========================================================
Kunjungi website kami untuk mencari informasi tentang Qatar
http://www.tentangqatar.com
===========================================================
Bergabung ke mailing list:
Kirim email ke tentangqata...@googlegroups.com
===========================================================
Like our Facebook page to get latest news
http://www.facebook.com/TentangQatar
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "tentangqatar" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke tentangqatar...@googlegroups.com.
Untuk melihat diskusi ini di web, kunjungi https://groups.google.com/d/msgid/tentangqatar/1909568999.491556.1593747729969%40mail.yahoo.com.

Muhammad Effendi

unread,
Jul 4, 2020, 6:09:25 AM7/4/20
to tentan...@googlegroups.com
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Sudah lama sekali saya tidak posting di TQ ini, Mang Syarif dan Mang Herkat, mohon ijin.

Saya hanya ingin berbagi utk temen2 di Qatar, mungkin berguna. Saya baru rekrut temen dari Qatar ex Qatar Rail ke MRT. 
Dia bisa lakukan PCR test di Qatar, sehingga  saat tiba di Jakarta kemarin, tidak perlu Self Quarantine 14 hari. Ini sharing nya.

1. Mampir ke salah satu Covid19 test centre rujukan pemerintah Qatar. Saya pergi ke Rawdat hospital di dekat B ring road. Saya sarankan mampir waktu kasir masih buka antara jam 10:00 dan 14:00. Jangan lupa bawa tiket pesawat.

2. Pada saat antri, beri tahu petugas hospital kalau mau ambil tes untuk traveling.

3. Sebelum tes, perawat hospital akan mengambil vital sign dulu. Setelah itu tunggu lagi sebelum tes sample diambil (swab tenggorokan dan hidung)

3. Pembayaran mungkin sebelum atau sesudah tes. Saya tidak ada info karena pada saat tes kasir sudah tutup. Saya bayar keesokan harinya.

4. Status Ehteraz berubah dari hijau menjadi abu2. Hasil tes keluar kurang dari 24 jam, dapat SMS, status berubah lagi menjadi hijau. Sertifikat bisa diambil tapi tidak tercantum COVID19 PCR test. Harga sertifikat QAR156 untuk yg tdk memiliki PHCC member. Yg udah member dikenakan biaya QAR50.

5. 2 hari setelah test, dapat SMS dari PHCC, hasil tes bisa di download. Hasil Test ada keterangan dan jelas ditulis  COVID19 PCR test. Saya langsung print dan distaple dengan sertifikat.

👆Sudah saya share ke teman-teman gugus tugas COVID19 di Doha Pak. Silahkan di share lagi 🙏

Jangan lupa protokol kesehatan: PCR test result berlaku hanya 7 hari dari tanggal test.

Demikian, mudah2 an bermanfaat.

--

Doddy Pramana Hadi

unread,
Jul 4, 2020, 10:56:15 PM7/4/20
to tentan...@googlegroups.com
Kalau liat infografis resmi persyaratan kedatangan dari liat negeri ke Indonesia, meskipun ada hasil tes pcr yg negatif, tetap harus isolasi mandiri selama 14 hari. Bedanya, tidak perlu tes di Indonesia (menginap di hotel/wisma atlit) dan tidak ada rapid tes di bandara. 

IMG-20200619-WA0030.jpg

Nurhudawi Muhammad

unread,
Jul 5, 2020, 12:38:52 AM7/5/20
to tentan...@googlegroups.com
Dear Tetangga qatar yg baik2

Boleh tanya dong, saat kedatangan kita di Indonesia dan hrs menginap di wisma atlite, apakah kalau suami istri juga dipisah karena 1 kmr bertiga, atau suami istri di satu kamar? mohon share infonya yg sudah ke sana? syukran

Thanks and Regards

Muhammad Nurhudawi 

Sr. MEP Engineer

Office: +968 2449 7770

Mobile: +968 9429 5729



                                                  


Doddy Pramana Hadi

unread,
Jul 7, 2020, 6:58:16 AM7/7/20
to tentan...@googlegroups.com
Maaf ya pak, saya gak bisa menjawab karena saya pulang sendirian, jadi otomatis milihnya hotel karena menghindari sharing kamar. 

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages