wah , temen2 saya orang india banyak yang resign dari perusahaanya
(after making money of course) dan kemudian ambil management school di
Kellog dan Sloan.
Again, if you come to these school , you'll find Rajesh Pandey and
Ming Qing Ho :-)
FYA , banyak persh amerka dan eropa termasuk financial firm/private
banking yang *sudah* dipimpin oleh manager dari India dan China
mainland/hongkong..
-mcp
kita bikin strategi jangka panjang dan jangka pendek.
yang jangka pendek, untuk SDM yang bermotivasi tinggi dan kualifikasi
teknisnya "passed" , langsung di-silicon-valley-saja kan. Yang ini
sudah berjalan (dengan sendirinya) sebenarnya saat ini.
untuk jangka panjang, anak2 SMA yg masih fresh diajarkan
unix/linux/networking/ajax/ oracle/embedded dan diberitahu kalau bisa
melakukan sesuatu, nanti bisa bekerja disana/disini --bantu orang tua
-- etc , jadi di-imingi2 yg bagus2 supaya semuanya belajar IT.
carlos
kita bikin strategi jangka panjang dan jangka pendek.
yang jangka pendek, untuk SDM yang bermotivasi tinggi dan kualifikasi
teknisnya "passed" , langsung di-silicon-valley-saja kan. Yang ini
sudah berjalan (dengan sendirinya) sebenarnya saat ini.
untuk jangka panjang, anak2 SMA yg masih fresh diajarkan
unix/linux/networking/ajax/ oracle/embedded dan diberitahu kalau bisa
melakukan sesuatu, nanti bisa bekerja disana/disini --bantu orang tua
-- etc , jadi di-imingi2 yg bagus2 supaya semuanya belajar IT.
wah kalau saya dulu pas tahun 1997-1998an muncul kesadaran sejak tahu
perkembangan dot-com (dari jaman netscape ipo) di usa saat itu, saya
waktu itu heran koq IT bisa booming banget karena setelah saya lihat
dan pelajari materi teknologinya, ternyata gak susah susah banget.
Yang bikin tambah penasaran koq ternyata (dari artikel yg saya baca)
kebanyakan engineer2nya muncul dari india, artinya kan dari negara
dunia ketiga juga, lalu mikir, kalo mereka bisa berarti gue juga bisa
donk ;-)
> tapi alangkah baiknya kalau
> kita2 yang sudah punya pengalaman kerja "di luar negeri" bisa berbagi
> pengalaman untuk menciptakan pengikut baru supaya bisa di flood di Valleyor
> what ever.
sip , paling tidak dari virtual milis dulu dech.
>
> setahu saya di milis ini kan ada dosen dari UI, ITB, ITS, Gunadarma, atau
> STM/SMA etc tinggal bikin kuliah umum aja dan ngeset waktu temen2 yang kerja
> dan punya pengalaman di luar pada saat libur ke indo untuk kasih kuliah
> umum di kampus tsb.
Ha 3x :-) saya kayaknya sudah di"pesen" nich, terus terang sich saya
ndak bisa beri "kuliah" di universitas, tapi kalau ditraktir di warteg
atau warpad ya silahkan nanti semuanya saya kasih tahu (termasuk apa yg
mesti dipelajari,dst).
> Paling tidak bisa memotivasi mahasiswa, misalnya kita bilang kamu mau jadi
> apa... kalau mau jadi ini belajarnya ini dan ini, kalau yang ngomong yang
> memang jadi pelaku di real world, pasti banyak yang ter-hipnotis jadi bisa
> memotivasi banyak mahasiswa utk belajar yang focus untuk flood SV.
betul Djie , langsung aja dikasih tahu kerjanya seperti apa dan
incomenya berapa kalau kerja di R&D , pasti jadi semangat dan terbangun
kesadaranya :-)
carlos
Adjie wrote:
> >
> Paling tidak bisa memotivasi mahasiswa, misalnya kita bilang kamu mau jadi
> apa... kalau mau jadi ini belajarnya ini dan ini, kalau yang ngomong yang
> memang jadi pelaku di real world, pasti banyak yang ter-hipnotis jadi bisa
> memotivasi banyak mahasiswa utk belajar yang focus untuk flood SV.
betul Djie , langsung aja dikasih tahu kerjanya seperti apa dan
incomenya berapa kalau kerja di R&D , pasti jadi semangat dan terbangun
kesadaranya :-)
carlos
Kalau sambil membaca TCP/IP Illustrated (vol 1 dan 2 sudah lebih dari
cukup) dan Unix Network Programming (both by R Stevens), sebaiknya
ngoprek BSD family (and probably solaris, but not linux karena di
linux ada yang berbeda dari contoh-contoh yang dijelaskan di buku2
stevens). Kalau mau ngoprek linux, mungkin sebaiknya baca linux
network programming (saya belum pernah baca).
Penjelasan tentang routing protocol yang ringkas mungkin bisa dibaca
di buku "IP Routing" yang covernya bergambar sapi itu. Kalau masih
"lapar" juga, embat semua buku2nya cisco. Indonesia = gudangnya ebook
kan? ;-)
bagaimana kalau konsentrasinya di development untuk programming di
Indonesia fokusnya java ? walau saya sendiri termasuk yg tidak suka
dng yg satu ini karena lambat dan makan resources banyak, tapi
perkembangan hardware yg selalu berkali lipat membuat nya semakin
bersinar, belum lagi kalo bicara portabilitas dan fleksibilitas.
dan bukankah hal yg bagus bila beberapa tahun lagi orang di seluruh
dunia bertanya, "where we can find a damn good java programmer ?"
and the answer will always :
"java island"
hmmmm... sweet.....
Setiap orang bebas memilih bidang konsentrasinya masing-masing. Bisa
di application layer (contohnya java programming ini), atau di
network layer (ada yang mau konsentrasi di layer 0? :P). Terus terang,
sumber daya yang langka itu sebenarnya yang kerjanya di network layer,
tapi masalahnya jarang ada yang butuh di Indonesia (kecuali ISP dan
enterprise network?). Sementara itu dari cerita2 Bang Carlos justru di
SV lagi butuh orang2 yang kerjanya di network layer. Orang2
application layer sudah kebanyakan di sana dan mudah dicari. ;-)
Wah replynya om Bas penting banget untuk dibahas.
Iya, perhatikan ini banget , kuncinya memang di "sumber daya yang
langka". Targetnya mau di lingkup R&D ala Silicon Valley atau "just IT
Developer" ?
Ingat di SV isinya adalah persh2 hitek R&D dan startups yang tujuanya
**membuat produk** ; _bukan_membuat_aplikasi_.
Persh networking sebenarnya hanya satu jenis saja dari majoritas persh
di silicon valley, tapi seperti yang dikatakan om baskara memang
kebutuhan expert networking ini = (demand > supply * 10) jadi peluang
kerja untuk orang bagus selalu ada bahkan di masa susah sekalipun.
Kalau bicara networking , ada empat tipe jobs networking yang bisa
diisi orang Indonesia :
1. Hardware Design/Verification (alumni ITB EE di SV banyak di bidang
ini).
2. Software. (butuh C/C++ , bsd socket dan real time o/s seperti
vxworks, tapi even linux kernel knowledge is ok).
3. Software QA Engineer (butuh kemampuan "selevel" CCIE , butuh org
yang punya knowledges networking in and out , programing/scripting
tcl/perl/python, butuh org yg punya creative thinking dan analytical
thinking yang bagus karena tujuan SQA Engineer adalah "breaking the
code").
4. Orang TAC alias Technical Support, ini juga reqsnya sama seperti #3
cuman karena perlu deal dengan customer tiap hari, mesti punya skill
komunikasi yg baik pula.
Kalau bicara jumlah , yang paling dibutuhkan sebenarnya nomor 2 , nomor
3 dan 4 mengikuti dari belakang.
Engineer indonesia kebanyakan bisa banget mengisi #3 dan#4 apalagi yang
CCIE,dst.
Kalau untuk #2, harus rajin2 sw development dari awal seperti Arya dan
om Baskara :)
By the way,
Nih ada satu rahasia India , kenapa Bangalore bisa maju dan dipilih ?
karena disono
talent pool yang menguasai ***real-time os*** seperti vxworks dan
embedded BUANYAK banget , BUKAN ....bukan karena disono banyak yang
mahir java programming. Nah point ini sangat penting dan diperhatikan
karena banyak yang tidak tahu !
Orang orang India ini memang pintar sekali melakukan intelejen , dia
tahu kemampuan apa yang bisa digunakan untuk "mengunci" kemampuan
dimana (demand > supply). orang Indonesia boleh sama dengan India ,
tapi org India lebih pintar ambil keputusan "apa yg harus
dipelajari,dilakukan,etc".
Makanya kalau semasa di kuliah sudah tahu gambaran seperti apa yang
harus dikuasai nantinya dengan _target_silicon_valley_ (bukan asal it
jobs) , nah itu sudah 1/2 jalan.
-mcp
kalo ringkas mah gak bakal tembus di silicon valley, buku ip routing
itu gak terlalu depth menurut saya.
menurut saya paling bagus baca rfc atau baca buku berikut:
ospf: john moy
isis: alvaro retana
internal router software: ada 3 buka: cisco ios architecture, cisco ip
routing, advanced router architecture(yang ngarang lupa tapi design
arsitekturnya m seris dibahas juga)
kalo soal buku , sebenarnya bisa kelihatan dari siapa authornya, ada
yang dari pihak ketiga ( org consultant) , orang support atau product
marketing (kebanyakan buku buku cisco press dibuat org support) dan
orang development
(yang ini sedikit jumlahnya tapi sangat berkualitas, contohnya seperti
ios architecture dan ospf's john moy).
-mcp
Saranku itu konteksnya untuk beginner dan yang tidak sabaran. Bukunya
tipis. Isinya tentu saja tidak cukup, karena hanya membahas kulitnya
RIP, OSPF, BGP (plus screenshots :P ). Metode belajar saya biasanya
dengan membaca bacaan yang sederhana dulu untuk melihat the big
picture. Kalau tertarik, baru cari bacaan yang lebih detail. Mungkin
yang lain punya jalan pintas yang lebih bagus.
Akan lebih baik lagi kalau ditambah belajar programming on embedded
system, seperti saran om Carlos. :-)
Saya tanya kawan saya yang bekerja di sebuah perusahaan besar di
jepang, tenaga di bidang itu sangat langka dan mereka sedang
membutuhkan.