Sepakat mas. Saya punya keyakinan siapapun memiliki hak untuk menumpahkan perasaannya dalam bentuk apapun. Ekspresi merupakan pintu masuk bagi komunikasi dua arah yang bisa melahirkan kesadaran dan pemahaman baru akan persoalan tertentu.
Terkait dengan polemik UU ITE, terus terang saya merasa kelompok menegah harus berbuat sesuatu sebelum tindakan pemblokiran menghasilkan kerusakan yang lebih parah bagi bangsa ini. Dimanapun dalam sejarah peradaban manusia, kelompok menengah adalah ujung tombak perubahan. Mereka adalah kelompok masyarakat yang memiliki akses informasi dan pengetahuan, sehingga bisa secara langsung berpartisipasi dalam proses pembangunan bangsa.
Rakyat di Indonesia leboh banyak yang bodoh ketimbang yang pinternya. Hak untuk mengakses informasi dan pengetahuan adalah hak sipil yang harus diperjuangkan agar semakin banyak rakyat yang bisa secara cerdas berpartisipasi dalam pembangunan. Terus terang saya sangat sedih dengan keputusan memblokir beberapa situs penyedia informasi dan jaringan sosial. Selama ini, ada banyak diskusi dan karya2 menarik yang menyebar melalui jaringan ini. Sayang kalo potensi yang sudah terbangun harus mati gara2 kebijakan yang diambil secara prematur.
Harap di ingat, republik ini berhutang pada teknologi internet dan berbagai ekspresi subversif yang menyebar di dunia virtual ketika menemukan momentum perubahan pada tahun 1998. Mungkin teman-teman ada yang ingat milis "Apa Kabar"? Seingat saya, dulu di milis ini ada banyak sekali diskusi, pernyataan dan informasi yang bikin pemerintah Orba waktu itu gerah. Tapi melalui perdebatan yang ada, dorongan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik justru muncul. Yang saya takutkan kalau kebijakan UU ITE didiamkan tanpa ada kritik dan perlawanan, kita bakal ketemu dengan Orba jilid 2.
Salam,
-Gustaff2008/4/8 kukuh T Wicaksono <kuk...@gmail.com>:ini kan cuma ungkapan hopeless sesaat, boleh dong punya rasa 'hopeless' sesaat...
kelas menengah itu kan manusia juga...
kalau rakyat...ungkapan 'hopeless' bisa disampaikan lewat bicara dan tulisan..
kalau pemerintah yang 'hopeless' , perasaan 'hopeless' bisa disampaikan lewat
bikin peraturan baru, cekal/ blokir atau tangkap sesuatu yang membuat mereka 'hopeless'2008/4/8 Gustaff Harriman Iskandar <blaul...@gmail.com>:" walaupun kita kecewa dengan kebijaksanaan pemerintah, mau apa lagi ?Terus terang saya agak kecewa pernyataan ini keluar dari kelompok kelas menengah yang seharusnya mempunyai kesadaran akan hak sipil yang baik. Saya tidak merasa pasrah menerima keadaan akan membawa situasi ke arah yang lebih baik.
kita ini kan hanya rakyat yang harus patuh pada pemerintah. protes
boleh, tapi rule is rule...."
Salam,
-Gustaff
--
Gustaff H. Iskandar
Bandung Center for New Media Arts/Common Room Networks Foundation
http://www.commonroom.info/
http://projektheterologia.wordpress.com/
http://bandungcreativecityblog.wordpress.com/
Tidak ada sensor sama sekali ? Hm.. kayaknya Yusuf L Henuk dulu pernah
bersuara lain deh seingat saya.
IMW
NB : Quis, cari alamat email saya zaman batu itu.
Salah anda belum dapat hadian .... Jareeeee jareeee
Sensor ? Dimanapun ada, cuma caranya yg mungkin ada yg bisa diterima
ada yg menggebyah uyah. Diterima ==> sebenarnya disensor tapi orang
merasa tidak disensor
IMW
Ddduh, jadi keingetan sama Jusfiq Hadjar. :) Bisa disamain
nga ya sama Roti Susur? Hehehe. SOL
Irfan
www.lapanpuluhan.org
saya dulu kalau ndak salah nyimpen arsip email penjahat linux,
mahasiswa australia, di yogya kali ya. dulu itu pun kalau
ndak salah juga nyimpen dari senator-bedfellow program 'bserve',
sekrip buatan salah seorang selebriti IT kita. hmm tahun berapa
ya .. 1998 kali.
Salam,
P.Y. Adi Prasaja
rms46 is the best: http://rms46.vlsm.org/00-9.html
(kok jadi ingat indo-uucp ya hi..hi..)
Salam,
P.Y. Adi Prasaja
Tahun 1997/1998 adalah masa2 indah di mana mudah memeroleh /etc/passwd
via cgi dan menjebolnya dengan Jack the Ripper :-)
Eh cerita di atas bisa ditangkap Polisi ngga ya?
"Anda ditangkap kerana bersalah menjebol server-server *.pt tahun
sekian-sekian"
Keindahan lain adalah berburu suvenir gratisan dari usa.net dan distro2
Linux, kemudian men(yalah)gunakan akun wasantara yang ternyata tidak
dikuota. Tapi saat-saat itu pulalah membuat bangkrut karena duit habis
buat bayar telepon sehingga achirnya diputus oleh PT Telkong :-p
Hush jangan sebut sebut UUCP, mau mengembalikan Internet ke sedia kala ya ?
IMW
Udah udah ntar makin ngawur ceritanya :-). BTW 97/09 MDAMT masih
ceking banget kakakaka tapi bisa masuk rumah sakit karena kelebihan
koleterol
IMW
Pada kesepian ya.. kok nostalgia..
ps. arsip milis pau-mikro itu masih enak untuk di-grep kadang-kadang..
--
fade2blac
Banyak arsip milis sering jadi hiburan :-) sekalian ngecheck siapa yg
sering lupa-lupa getooo ama yg diucapkan. Lupa itu manusiawi
IMW
mungkin bukannya lupa. tapi memang berubah. orang bisa dan boleh
saja berubah kan? :-)
Salam,
P.Y. Adi Prasaja
saya kadang liat arsip untuk mengingat dulu pernah pake alamat email apa aja :))
Salam,
ID
Berubah memang boleh (berubah jadi Power Ranger getoo), tapi kalau
"mana saya ndak pernah bilang" itu baru lupa kan.
Misal saya bilang "saya ndak pernah punya email account di Australia
tuh". Nah itu lupa . Tapi lupa juga boleh koq, lha namanya manungsia
Indonesia
IMW
kalau sudah fakta gitu ya mungkin lupa :-)
tapi saya pernah kejadian gini, pas bahas satu topik, dengan 'logic'
saya sekarang, saya gak mungkin (pernah) ngomong gitu. dan tentu saja
saya ngotot. tapi begitu dicrosscheck, memang benar saya pernah ngomong
gitu. nah loh .. pusing. akhirnya, sejak itu, saya gak berani lagi
ngomong: "saya gak pernah ngomong gitu", atau "saya gak mungkin ngomong
gitu".
waktu itu sempat berhari-hari merenung. kok bisa ya saya berubah.
(setengah takjub :-)
Salam,
P.Y. Adi Prasaja
Jadi harus hati-hati dengan arsip atau hati-hati ketika menulis
sesuatu ? (atau hati-hati dengan Google)
BTW Google lagi kena kasus uji privacy di EU.
IMW
ya gak usah terlalu gitu-gitu amat lah. karena ya itu, orang itu
wajar kalau berubah. tinggal dicek, yang bagus yang mana, yang
dulu atau yang sekarang :D
misal, dulu saya pernah ngomong bagusnya antara jabber dan SIP
itu ada connector. terus ada yang ngomong gini: wah bener sampeyan
pak, ternyata .. blah..blah..
padahal pas dia ngomong itu saya blank sama sekali soal jabber/SIP,
ya kalau kasus gini kan lebih baik pakai yang dulu, jadi kelihatan
lebih pinter .. wakakaka
> BTW Google lagi kena kasus uji privacy di EU.
lama-lama saya pikir ini karena orang EU kurang kerjaan hi..hi..
Salam,
P.Y. Adi Prasaja
Betul juga, karena banyak orang bilang "beamter di EU" itu kerjaannya
ndak jelas. Makan gaji buta :-)
Itung itung menurunkan nilai pengangguran, daripada minta pensiun dini
lebih berat lagi
IMW
sama saja kayaknya. dari pada mengeluarkan 'fatwa' ngeblok
yutub, kan mending mengeluarkan fatwa pelarangan kurikulum
yang mengajak siswa jadi maling. itu kan juelas bermanfaat
demi nusa, bangsa dan agama.
Salam,
P.Y. Adi Prasaja