Sunday, June 4, 2006, 8:52:11 AM, you wrote:
Dipo Prasetyo> Ga perlu... tp yg jauh lebih penting mengerti kebutuhan programmer dan
Dipo Prasetyo> logic owner...
Dipo Prasetyo> aku jg ga pengalaman, tp setahuku kendala sys anal biasanya di
Dipo Prasetyo> bugjeting center n gap IT aptitude... tp biasanya kl perusahan2 lokal,
Dipo Prasetyo> mereka memulainya harus dari situ... apapun kerjaan nya tgt bisnis
Dipo Prasetyo> core nya, sys anal bisa berbeda dg yg laennya... tp taunya sys anal
Dipo Prasetyo> itu high quality, bisa dilihat cara dia mecahin solusi whole system dg
Dipo Prasetyo> sederhana agar sangat mudah diimplementasikan... so, konsep model
Dipo Prasetyo> logic nya kudu superb makanya biasanya minimal biasa mrogram
Dipo Prasetyo> sepertinya halnya para programmer canggih... mungkin gitu kali ye,
Dipo Prasetyo> mungkin ada rekan2 yg lebih tau salakan berbagi... thanks, cmiiw
*ehem
tambah gelar (minimal sekelas) MM dibelakang nama.
--
Salam Sukses Selalu,
Azil Adi Permana
Because we're young, active, and trendy
On 6/5/06, Because we're young, active, and trendy™
Tolong dirinci dulu, tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh "sistem analis" itu.
Misalnya:
1. menyalakan api kompor
2. menakar beras untuk keperluan makan 5 orang
3. meramu sambel
4. ....
[ya..ya..gak nyambung]
Dari list itu, Pika bisa mengerjakan semuanya atau tidak?
Buat saya, "sistem analis" itu hanya sekedar nama. Yang penting job
description-nya apa.
kalau soal job description masih belum tau
kan belum kerja :)
tapi setahu saya
sistem analis itu tugasnya menganalisa dan mendesain sistem
entah itu berorientasi obyek atau tidak (pake DFD, ERD)
lalu untuk pembangunan aplikasi bisa dikerjakan oleh desainer dan programmer
CMIIW
berarti seorang sistem analis tidak harus jadi programmer dulu
tapi tentunya harus mengerti algoritma pemrograman
tidak sampai menjadi top coder misalnya :)
itu menurut saya
lalu kalau di dunia kerja
bagaimana keadaannya?
apakah masih rangkap merangkap? sistem analis, programmer, bahkan
desainer jadi satu layaknya IT GOD?
atau sudah terpisah?
kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
*akhirnya muncul juga pertanyaan ini*
Jualan ayam bakar saja mbak.
Katanya bisa dapat 15 juta sebulan.
*lirik milis sebelah*
kalau soal job description masih belum tau
kan belum kerja :)
tapi setahu saya
sistem analis itu tugasnya menganalisa dan mendesain sistem
entah itu berorientasi obyek atau tidak (pake DFD, ERD)
lalu untuk pembangunan aplikasi bisa dikerjakan oleh desainer dan programmer
CMIIW
berarti seorang sistem analis tidak harus jadi programmer dulu
tapi tentunya harus mengerti algoritma pemrograman
tidak sampai menjadi top coder misalnya :)
itu menurut saya
lalu kalau di dunia kerja
bagaimana keadaannya?
apakah masih rangkap merangkap? sistem analis, programmer, bahkan
desainer jadi satu layaknya IT GOD?
atau sudah terpisah?
kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
*akhirnya muncul juga pertanyaan ini*
itu menurut saya
lalu kalau di dunia kerja
bagaimana keadaannya?
apakah masih rangkap merangkap? sistem analis, programmer, bahkan
desainer jadi satu layaknya IT GOD?
atau sudah terpisah?Idealnya terpisah. Tapi dunia apa harus ideal.Kadang kamu juga harus nyetir ke t4 klien yg itu artinya juga jadi sopir. Hehe.. you get the idea.Tapi pastikan kalo jadi system analyst bertanggung jawab ke pekerjaannya.Saya sering denger keluhan temen programmer karena system analystnya "ga beres".Desain kacau acak adul cakar ayam, tapi menyalahkan programmer karena aplikasinya berjalan dengan lemot.
kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
*akhirnya muncul juga pertanyaan ini*Prospek pasti ada. Masih banyak celah, ga usah nyerah. Tanya kenapa ;)Tapi dari argumen2 gw diatas, System Analyst haruslah orang yang bisa programming (dari sisi teknis) dan mengetahui aspek sistem juga (sisi bisnis).Mandor bangunan nyuruh tukangnya beli paku 2 kilo. Emang darimana angka 2 kilo? Karena buku "Project Management for Dummies" bilang begitu? Hehe... Non sense.Kita bisa dapet angka "2 kilo paku" karena *pernah tahu* effort yang harus dikeluarkan tukang untuk mempalu paku terhadap beton/kayu.
kenapa sih kok sepertinya nggak mau pandai mrogram?
kalo jago coding juga bukankah jadi nilai tambah?
saya aja yang dari seni rupa pengen bisa mrogram juga kok buat bikin
karya seni seperti yang saya inginkan... :)
--
widianto nugroho
http://graphics.itb.ac.id/wnugroho
Tuesday, June 6, 2006, 1:24:07 PM, you wrote:
pika > jadi harus S2 dulu gitu?
pika > lalu lulusan S1 Sistem Informasi yang diharapkan menjadi Sistem Analis
pika > bagaimana nasibnya?
pika > apa memang di dunia kerja harus menjadi programmer dulu begitu?
pika > mohon share pengalamannya
Pika,
maaf sebelumnya boleh silahkan baca
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
terlebih dahulu.
Thx.
akhirnya, setelah saya lihat tempat-tempat lain, saya
berkesimpulan bahwa sistem analis TIDAK HARUS jadi programmer
dulu akan tetapi perlu mengetahui (teori?) dasar pemrograman.
kalau memang dia pernah menjadi programmer, lebih baik.
tapi, tidak harus.
saya ambil contoh di dunia lain. misalnya di dunia olah raga.
apakah pelatih sepak bola dari klub profesional harus pernah
jadi pemain bola dulu? jawabannya adalah tidak harus,
meskipun banyak pelatih bola yang tadinya adalah pemain.
yang ekstrim adalah bidang senam. saya sempat terkagum-kagum
dengan hasil didikan seorang pelatih senam rumania.
dia laki-laki yang gendhut :D
tapi anak didik dia nilainya 10 semua kalau lagi perlombaan
senam. masih ingat nadia comaneci? (mungkin masih banyak
yang terlalu muda untuk kenal dia. hi hi hi.)
http://www.olympic.org/uk/athletes/profiles/bio_uk.asp?PAR_I_ID=44503
mencatat sejarah dengan nilai 10! (perfect score) dalam
olimpiade.
kalau boleh saya analogikan, analis sistem tidak harus
jadi programmer (seperti juara top coders he he he).
your mileage may vary ...
-- budi
Tuesday, June 6, 2006, 2:24:59 PM, you wrote:
pika > lalu kalau di dunia kerja
pika > bagaimana keadaannya?
pika > apakah masih rangkap merangkap? sistem analis, programmer, bahkan
pika > desainer jadi satu layaknya IT GOD?
pika > atau sudah terpisah?
imho, Tergantung dari Corporate Culture.
*lirik milis sebelah yang lucu-lucu*
pika > kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
pika > yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
pika > *akhirnya muncul juga pertanyaan ini*
ya belajar OTODADIK sesuai kesukaan [baca: kebutuhan]
Tuesday, June 6, 2006, 2:33:38 PM, you wrote:
baskara> On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
>> kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
>> yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
>> *akhirnya muncul juga pertanyaan ini*
baskara> Jualan ayam bakar saja mbak.
baskara> Katanya bisa dapat 15 juta sebulan.
baskara> *lirik milis sebelah*
bisa juga jualan BAKMI. jualan lancar lebih dari tiga tahun, bisa
langsung di waralabakan.
pst....
konon kabarnya pemilik salah satu waralaba BAKMI adalah Insinyur dan
Masternya dai PTN ternama di Pulau Jawa
disc: ini serius, bukan junk.
bukannya nggak mau pandai mrogram
saya sekarang masih dalam tahap belajar koding juga
yang saya tanyakan, apakah di dunia kerja nanti perlu jadi sekelas top
coder baru bisa jadi analis?
> saya aja yang dari seni rupa pengen bisa mrogram juga kok buat bikin
> karya seni seperti yang saya inginkan... :)
>
> --
> widianto nugroho
> http://graphics.itb.ac.id/wnugroho
>
> >
>
--
----------------------------------------------------------------------
Mau kerja dimana ? google ? Yahoo ? PWC ? Bisa jadi mereka butuhin
anda sekelas top coder, bahkan lebih.. dan itu hanya untuk junior
progammer disana. Kalo kerja bareng temen bikin startup ato kerja di
perusahaan kecil - menengah, mungkin gak harus segitu.
--
Arie Reynaldi Zanahar
reymanx at gmail.com
http://www.reynaldi.or.id
TopCoder bagian "Algorithm Contest" yang dipakai oleh Google untuk
menyelenggarakan Google Code Jam itu hanya untuk menentukan siapa yang
terbaik dalam memecahkan suatu problem dengan cepat, dan coding tanpa
bug. Ini jelas adalah suatu pertandingan untuk mengadu analysis suatu
masalah dan pemecahannya dengan algorithm tertentu.
TopCoder juga mempunyai bagian "Component Design and Development
Contest" (yang dimana barusan dimenangkan oleh Sindunata Sudarmaji di
TCO06). Ini adalah pertandingan dimana dikasih suatu "real world"
problem dan para peserta designer harus mendesign suatu solusi
(Software Design) dan yang nantinya akan di coding oleh para peserta
developer (Software Developer).
Mungkin yang mas pika tanyakan adalah pertandingan bagian "Component
Design and Development Contest (CDDC)" nya TopCoder, bukan bagian
"Algorithm" nya.
Kalau menurut saya, juara di TCO bagian "Component Design" (bukan
Development) akan menjadikan anda seorang analist yang hebat. Karena
disana anda pasti harus menguasai Design Patterns secara mendalam, dan
mengenal cara kerja system secara keseluruhan.
Bagi yang juara di bagian Algorithms, saya rasa cocok jadi researcher
bagian optimizations ato tukang optimisasi system. Contohnya,
mengimprove running time dari 5 detik menjadi 1 detik ato 0.001 detik
mengunakan algoritma super. Atau mungkin menjadi System Developer yang
menghasilkan system yang "robust", free of bugs, fast!
Felix Halim
Tidak!
Mungkin kalau sudah jadi top coder malah tidak cocok jadi analis :)
-- budi
Atau kalau belum selevel TopCoder dan algoritmanya sudah mentok,
pandai-pandailah memakai profiler [1] seperti KCacheGrind [2] atau
Sysprof [3].
Premisenya sederhana: otak manusia sering salah menyangka
tempat-tempat yang menyebabkan terjadinya bottleneck. Maklum, bukan
bola kristal :-)
[1] shameless plug: http://www.google.com/search?q=profiling+made+fun&btnI
[2] http://kcachegrind.sourceforge.net/
[3] http://www.daimi.au.dk/~sandmann/sysprof/
> Atau kalau belum selevel TopCoder dan algoritmanya sudah mentok,
> pandai-pandailah memakai profiler [1] seperti KCacheGrind [2] atau
> Sysprof [3].
Boy, I feel so old!
Mbaca web di atas berdecak kagum.
Sudah lama tangan saya nggak kotor (dengan C code)...
jadi gatel juga. Ingin nge-profile apa saja ...
(random file from the internet? seperti yang dilakukan Ariya untuk
ngetes filter - cari random excel file. saya mau ketawa bacanya!
what an original idea. ha ha ha.)
sayangnya saya lagi tergila-gila dengan CSS.
jadi dari tadi lagi ngutak-atik itu ... (sampai telat mandi dan pergi
ke meeting. he he he)
Coding CSS ternyata fun juga ... time consuming, but fun.
Kembali ke soal analis sistem, jangan takut karena bukan programmer
jagoan lantas menyerah jadi analis sistem.
Analis sistem bisa lari ke high-level design yang juga banyak ilmunya.
(Design decision matters!)
-- budi
ehem...
bukan mas pika
mbak pika :)
> Kalau menurut saya, juara di TCO bagian "Component Design" (bukan
> Development) akan menjadikan anda seorang analist yang hebat. Karena
> disana anda pasti harus menguasai Design Patterns secara mendalam, dan
> mengenal cara kerja system secara keseluruhan.
>
ya, ini yang saya maksudkan
design patterns and let the programmers do the rest
CMIIW
> Bagi yang juara di bagian Algorithms, saya rasa cocok jadi researcher
> bagian optimizations ato tukang optimisasi system. Contohnya,
> mengimprove running time dari 5 detik menjadi 1 detik ato 0.001 detik
> mengunakan algoritma super. Atau mungkin menjadi System Developer yang
> menghasilkan system yang "robust", free of bugs, fast!
>
> Felix Halim
>
> >
>
On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
>
> jadi harus S2 dulu gitu?
> lalu lulusan S1 Sistem Informasi yang diharapkan menjadi Sistem Analis
> bagaimana nasibnya?
> apa memang di dunia kerja harus menjadi programmer dulu begitu?
> mohon share pengalamannya
pika:
kalau soal job description masih belum tau
kan belum kerja :)
tapi setahu saya
sistem analis itu tugasnya menganalisa dan mendesain sistem
entah itu berorientasi obyek atau tidak (pake DFD, ERD)
lalu untuk pembangunan aplikasi bisa dikerjakan oleh desainer dan programmer
CMIIW
dipdip:
kerja? Jd selama ini kamu belon melakukan "kerja"... ngapain sekolah
tinggi2 dunk?... mm di kampus mekanisme virtual ideal nya gitu, tp
akan jauh berbeda kl dah di lapangan... soalnya dah nyangkut dept2
laen dan pembiayaan, ampe spesifikasi produk yg kadang ga sesuai dg
logic owner...
Pika:
berarti seorang sistem analis tidak harus jadi programmer dulu
tapi tentunya harus mengerti algoritma pemrograman
tidak sampai menjadi top coder misalnya :)
itu menurut saya
lalu kalau di dunia kerja
bagaimana keadaannya?
apakah masih rangkap merangkap? sistem analis, programmer, bahkan
desainer jadi satu layaknya IT GOD?
atau sudah terpisah?
kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
*akhirnya muncul juga pertanyaan ini*
dipdip:
Bicara fakta, IT god itu mm ada di perusahan swasta kecil... gw pernah
tau beberapa kenalan untuk posisi CIO/CEO/GM nya jg ikut mrogram!...
aneh ga? tp kl asing seh, udah ada standarnya tinggal ikutin aja
rolenya... soalnya di mereka bisa aja top coder itu jauh lebih
meng-"hasil"-kan drpd sys anal... jd nya jgn liat jabatan, cukup liat
"hasil" nya itu jauh lebih penting... so biasa nya job desc makin
butuh byk tanggung jawab otomatis valuenya jd tinggi... jd jangan sama
kan kuli kasar bangunan ama kuli lunak tinta, krn pd dasarnya
programmer dan sys anal adalah kacung juga... sesama budak dan pekerja
rodi jangan berkelahi, internasionale mendunia...
On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
>
> ya, ini saya setuju
> tapi ga harus jadi top coder gitu kan?
> *terintimidasi sama tret sebelah*
> paling tidak pernah koding dan paham konsep ajax misalnya
> dan bisa design sistem dengan efisien
kenapa sih kok sepertinya nggak mau pandai mrogram?
kalo jago coding juga bukankah jadi nilai tambah?
Programmer pertama berjenis kelamin perempuan loh :)
http://www.google.co.id/search?q=first+programmer
top coder <- istilah baru yg lahir di milis ini?
>
> > saya aja yang dari seni rupa pengen bisa mrogram juga kok buat bikin
> > karya seni seperti yang saya inginkan... :)
> >
> > --
> > widianto nugroho
> > http://graphics.itb.ac.id/wnugroho
> >
> >
> >
> >
>
>
>
> >
>
--
Demi masa..
mohon pencerahan dari bapak-bapak yang sudah berpengalaman
terimakasih
Sudah beberapa tahun dari pertanyaan diajukan. Mengingat bahasannya dulu menarik sekali.
Nuwun.
--
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "teknologia" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke teknologia+unsubscribe@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "teknologia" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke teknologia+unsubscribe@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
--
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "teknologia" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke teknologia+unsubscribe@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.