Apakah menjadi Analis Sistem HARUS jadi programmer dulu?

3,299 views
Skip to first unread message

pika

unread,
Jun 3, 2006, 12:15:03 PM6/3/06
to tekno...@googlegroups.com
mohon pencerahan dari bapak-bapak yang sudah berpengalaman

terimakasih
--
----------------------------------------------------------------------
mail ini hanya untuk milis
http://pika.blogsome.com/2006/05/16/hukuman-untuk-mental/

Dipo Prasetyo

unread,
Jun 3, 2006, 9:52:11 PM6/3/06
to tekno...@googlegroups.com
Ga perlu... tp yg jauh lebih penting mengerti kebutuhan programmer dan
logic owner...
aku jg ga pengalaman, tp setahuku kendala sys anal biasanya di
bugjeting center n gap IT aptitude... tp biasanya kl perusahan2 lokal,
mereka memulainya harus dari situ... apapun kerjaan nya tgt bisnis
core nya, sys anal bisa berbeda dg yg laennya... tp taunya sys anal
itu high quality, bisa dilihat cara dia mecahin solusi whole system dg
sederhana agar sangat mudah diimplementasikan... so, konsep model
logic nya kudu superb makanya biasanya minimal biasa mrogram
sepertinya halnya para programmer canggih... mungkin gitu kali ye,
mungkin ada rekan2 yg lebih tau salakan berbagi... thanks, cmiiw

Because we're young, active, and trendy™

unread,
Jun 5, 2006, 11:37:18 AM6/5/06
to Dipo Prasetyo
Hello Dipo,

Sunday, June 4, 2006, 8:52:11 AM, you wrote:

Dipo Prasetyo> Ga perlu... tp yg jauh lebih penting mengerti kebutuhan programmer dan
Dipo Prasetyo> logic owner...
Dipo Prasetyo> aku jg ga pengalaman, tp setahuku kendala sys anal biasanya di
Dipo Prasetyo> bugjeting center n gap IT aptitude... tp biasanya kl perusahan2 lokal,
Dipo Prasetyo> mereka memulainya harus dari situ... apapun kerjaan nya tgt bisnis
Dipo Prasetyo> core nya, sys anal bisa berbeda dg yg laennya... tp taunya sys anal
Dipo Prasetyo> itu high quality, bisa dilihat cara dia mecahin solusi whole system dg
Dipo Prasetyo> sederhana agar sangat mudah diimplementasikan... so, konsep model
Dipo Prasetyo> logic nya kudu superb makanya biasanya minimal biasa mrogram
Dipo Prasetyo> sepertinya halnya para programmer canggih... mungkin gitu kali ye,
Dipo Prasetyo> mungkin ada rekan2 yg lebih tau salakan berbagi... thanks, cmiiw

*ehem
tambah gelar (minimal sekelas) MM dibelakang nama.

--
Salam Sukses Selalu,


Azil Adi Permana
Because we're young, active, and trendy

http://puresaturday.info


pika

unread,
Jun 6, 2006, 2:24:07 AM6/6/06
to tekno...@googlegroups.com
jadi harus S2 dulu gitu?
lalu lulusan S1 Sistem Informasi yang diharapkan menjadi Sistem Analis
bagaimana nasibnya?
apa memang di dunia kerja harus menjadi programmer dulu begitu?
mohon share pengalamannya

On 6/5/06, Because we're young, active, and trendy™

baskara

unread,
Jun 6, 2006, 2:57:29 AM6/6/06
to tekno...@googlegroups.com
On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
>
> jadi harus S2 dulu gitu?
> lalu lulusan S1 Sistem Informasi yang diharapkan menjadi Sistem Analis
> bagaimana nasibnya?
> apa memang di dunia kerja harus menjadi programmer dulu begitu?
> mohon share pengalamannya

Tolong dirinci dulu, tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh "sistem analis" itu.
Misalnya:
1. menyalakan api kompor
2. menakar beras untuk keperluan makan 5 orang
3. meramu sambel
4. ....
[ya..ya..gak nyambung]

Dari list itu, Pika bisa mengerjakan semuanya atau tidak?
Buat saya, "sistem analis" itu hanya sekedar nama. Yang penting job
description-nya apa.

pika

unread,
Jun 6, 2006, 3:24:59 AM6/6/06
to tekno...@googlegroups.com

kalau soal job description masih belum tau
kan belum kerja :)

tapi setahu saya
sistem analis itu tugasnya menganalisa dan mendesain sistem
entah itu berorientasi obyek atau tidak (pake DFD, ERD)

lalu untuk pembangunan aplikasi bisa dikerjakan oleh desainer dan programmer
CMIIW

berarti seorang sistem analis tidak harus jadi programmer dulu
tapi tentunya harus mengerti algoritma pemrograman
tidak sampai menjadi top coder misalnya :)

itu menurut saya

lalu kalau di dunia kerja
bagaimana keadaannya?
apakah masih rangkap merangkap? sistem analis, programmer, bahkan
desainer jadi satu layaknya IT GOD?
atau sudah terpisah?
kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
*akhirnya muncul juga pertanyaan ini*

baskara

unread,
Jun 6, 2006, 3:33:38 AM6/6/06
to tekno...@googlegroups.com
On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
> kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
> yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
> *akhirnya muncul juga pertanyaan ini*

Jualan ayam bakar saja mbak.
Katanya bisa dapat 15 juta sebulan.

*lirik milis sebelah*

emotionally stable, financially secure

unread,
Jun 6, 2006, 4:22:09 AM6/6/06
to tekno...@googlegroups.com

kalau soal job description masih belum tau
kan belum kerja :)
 
System Analyst secara general punya jobdesc :
1. Design, Develop, Deploy, dan Maintenance Code. Titik beratnya ada pada Design, oh ya, System Analyst juga kudu bisa coding.
2. Optimasi dan Standardisasi.
3. Estimasi biaya pekerjaan (dalam hal ini matrix programmer/code/time).

tapi setahu saya
sistem analis itu tugasnya menganalisa dan mendesain sistem
entah itu berorientasi obyek atau tidak (pake DFD, ERD)
 
Ga harus. UML 2.0 udah bisa mencaplok semua.
DFD dan ERD itu terlalu berat di sisi dokumen. Ini sering jadi trap buat project di awal-awal. Sering saya dengar begini : karena DFD dan ERD yang selalu berubah, code juga ikut berubah. Well, ini *kuno*.
Yang benar adalah memakai dokumen-dokumen diatas seperlunya.
 
Gw sendiri memulai pake use-case diagram. Lalu Sequence. Lalu Activity. Lalu secepat-cepatnya bikin VoPC (View of Participating Classes).
Tapi ga mesti harus begitu, kalo sampai level Use-case kita sudah faham, ya sudah. Kalo sampai level Activity diagram masih belum jelas, maka boleh kita pake DFD.
 
Misalnya gini, kira-kira analisa untuk kasus login itu gimana sih?
Jika login aplikasi kecil seperti rental vcd misalnya, gw ya cukup sampe use case saja. Si programmer diharap mengerti mekanisme2 standard login seperti penggunaan enkripsi/hash jika perlu.
 
Kalo login aplikasi web yang pake AJAX, mungkin kita harus nggambar lengkap dengan Sequence diagram untuk menjelaskan proses asinkronos yang terjadi semasa end-user melakukan aktivitas login.
 

lalu untuk pembangunan aplikasi bisa dikerjakan oleh desainer dan programmer
CMIIW

berarti seorang sistem analis tidak harus jadi programmer dulu
tapi tentunya harus mengerti algoritma pemrograman
tidak sampai menjadi top coder misalnya :)
 
Tapi tetep donk harus bisa programming.
Kalo ga pernah coding (yang artinya faham specific tech to get things done), ya ga bisa bikin estimasi pekerjaan. Gimana mau desain login page pake AJAX kalo ga tau perilaku masing-masing AJAX framework yang ada sekarang.
 

itu menurut saya
 
 

lalu kalau di dunia kerja
bagaimana keadaannya?
apakah masih rangkap merangkap? sistem analis, programmer, bahkan
desainer jadi satu layaknya IT GOD?
atau sudah terpisah?
 
Idealnya terpisah. Tapi dunia apa harus ideal.
Kadang kamu juga harus nyetir ke t4 klien yg itu artinya juga jadi sopir. Hehe.. you get the idea.
 
Tapi pastikan kalo jadi system analyst bertanggung jawab ke pekerjaannya.
Saya sering denger keluhan temen programmer karena system analystnya "ga beres".
Desain kacau acak adul cakar ayam, tapi menyalahkan programmer karena aplikasinya berjalan dengan lemot.
 

kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
*akhirnya muncul juga pertanyaan ini*
 
Prospek pasti ada. Masih banyak celah, ga usah nyerah. Tanya kenapa ;)
 
Tapi dari argumen2 gw diatas, System Analyst haruslah orang yang bisa programming (dari sisi teknis) dan mengetahui aspek sistem juga (sisi bisnis).
 
Mandor bangunan nyuruh tukangnya beli paku 2 kilo. Emang darimana angka 2 kilo? Karena buku "Project Management for Dummies" bilang begitu? Hehe... Non sense.
Kita bisa dapet angka "2 kilo paku" karena *pernah tahu* effort yang harus dikeluarkan tukang untuk mempalu paku terhadap beton/kayu.

 


--
http://andryshuzain.com

pika

unread,
Jun 6, 2006, 4:34:12 AM6/6/06
to tekno...@googlegroups.com
ya, ini saya setuju
tapi ga harus jadi top coder gitu kan?
*terintimidasi sama tret sebelah*
paling tidak pernah koding dan paham konsep ajax misalnya
dan bisa design sistem dengan efisien
 
itu menurut saya
 
 

lalu kalau di dunia kerja
bagaimana keadaannya?
apakah masih rangkap merangkap? sistem analis, programmer, bahkan
desainer jadi satu layaknya IT GOD?
atau sudah terpisah?
 
Idealnya terpisah. Tapi dunia apa harus ideal.
Kadang kamu juga harus nyetir ke t4 klien yg itu artinya juga jadi sopir. Hehe.. you get the idea.
 
Tapi pastikan kalo jadi system analyst bertanggung jawab ke pekerjaannya.
Saya sering denger keluhan temen programmer karena system analystnya "ga beres".
Desain kacau acak adul cakar ayam, tapi menyalahkan programmer karena aplikasinya berjalan dengan lemot.
 

kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
*akhirnya muncul juga pertanyaan ini*
 
Prospek pasti ada. Masih banyak celah, ga usah nyerah. Tanya kenapa ;)
 
Tapi dari argumen2 gw diatas, System Analyst haruslah orang yang bisa programming (dari sisi teknis) dan mengetahui aspek sistem juga (sisi bisnis).
 
Mandor bangunan nyuruh tukangnya beli paku 2 kilo. Emang darimana angka 2 kilo? Karena buku "Project Management for Dummies" bilang begitu? Hehe... Non sense.
Kita bisa dapet angka "2 kilo paku" karena *pernah tahu* effort yang harus dikeluarkan tukang untuk mempalu paku terhadap beton/kayu.

 
 
yap, intinya adalah experience kalo gitu
 
kalo share dari yang lain?
*naekin tret*

widianto nugroho

unread,
Jun 6, 2006, 7:27:27 AM6/6/06
to tekno...@googlegroups.com
On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
>
> ya, ini saya setuju
> tapi ga harus jadi top coder gitu kan?
> *terintimidasi sama tret sebelah*
> paling tidak pernah koding dan paham konsep ajax misalnya
> dan bisa design sistem dengan efisien

kenapa sih kok sepertinya nggak mau pandai mrogram?
kalo jago coding juga bukankah jadi nilai tambah?

saya aja yang dari seni rupa pengen bisa mrogram juga kok buat bikin
karya seni seperti yang saya inginkan... :)

--
widianto nugroho
http://graphics.itb.ac.id/wnugroho

Lego Haryanto

unread,
Jun 6, 2006, 11:14:58 AM6/6/06
to tekno...@googlegroups.com
Gue setuju berat dengan response yg menyarankan bahwa Analyst harus bisa coding juga.
 
Dengan melalui step coding jadi programmer, kan bisa memupuk technical skills dulu, mungkin dengan melalui bikin salah sana sini dan belajar dari kesalahan.  Dan juga bisa liat gimana kerjaan si Analyst.  Kira-kira bisa diimplementasikan ngga, kalo bisa, apakah efisien, de el el, biasanya yg ginian terlihat sekali oleh programmer.
 
Bayangin kalo si Analyst kurang kuat secara technical, isi-isinya cuman diprotes sama programmer yg nge-implement, dan kagak direspek ... you don't want to be in this situation.
 
Dan gak usah jadi top coder, bla bla, ... liat aja mereka sebagai "coding addict".  Tapi, important juga untuk ngeliat ada algoritma apa saja yg bisa dipakai di dalam solusi yg kamu design.  Most of the times, kita gak perlu develop dari scratch untuk cuman masalah algoritma tertentu, cukup refer ke internet ... make sure referensinya jelas dan bisa diimplementasikan and let the developer does the work.
 
Best,
-Lego

 

Because we're young, active, and trendy™

unread,
Jun 6, 2006, 12:38:44 PM6/6/06
to pika, tekno...@googlegroups.com
Hello pika,

Tuesday, June 6, 2006, 1:24:07 PM, you wrote:

pika > jadi harus S2 dulu gitu?
pika > lalu lulusan S1 Sistem Informasi yang diharapkan menjadi Sistem Analis
pika > bagaimana nasibnya?
pika > apa memang di dunia kerja harus menjadi programmer dulu begitu?
pika > mohon share pengalamannya

Pika,
maaf sebelumnya boleh silahkan baca
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
terlebih dahulu.

Thx.

Budi Rahardjo

unread,
Jun 6, 2006, 10:07:25 PM6/6/06
to tekno...@googlegroups.com
pertanyaan ini menarik karena bisa ditarik ke dunia lain juga.
saya pernah punya pertanyaan yang mirip-mirip.

akhirnya, setelah saya lihat tempat-tempat lain, saya
berkesimpulan bahwa sistem analis TIDAK HARUS jadi programmer
dulu akan tetapi perlu mengetahui (teori?) dasar pemrograman.
kalau memang dia pernah menjadi programmer, lebih baik.
tapi, tidak harus.

saya ambil contoh di dunia lain. misalnya di dunia olah raga.
apakah pelatih sepak bola dari klub profesional harus pernah
jadi pemain bola dulu? jawabannya adalah tidak harus,
meskipun banyak pelatih bola yang tadinya adalah pemain.

yang ekstrim adalah bidang senam. saya sempat terkagum-kagum
dengan hasil didikan seorang pelatih senam rumania.
dia laki-laki yang gendhut :D
tapi anak didik dia nilainya 10 semua kalau lagi perlombaan
senam. masih ingat nadia comaneci? (mungkin masih banyak
yang terlalu muda untuk kenal dia. hi hi hi.)

http://www.olympic.org/uk/athletes/profiles/bio_uk.asp?PAR_I_ID=44503
mencatat sejarah dengan nilai 10! (perfect score) dalam
olimpiade.

kalau boleh saya analogikan, analis sistem tidak harus
jadi programmer (seperti juara top coders he he he).

your mileage may vary ...

-- budi

Because we're young, active, and trendy™

unread,
Jun 7, 2006, 3:00:24 AM6/7/06
to pika
Hello pika,

Tuesday, June 6, 2006, 2:24:59 PM, you wrote:

pika > lalu kalau di dunia kerja
pika > bagaimana keadaannya?
pika > apakah masih rangkap merangkap? sistem analis, programmer, bahkan
pika > desainer jadi satu layaknya IT GOD?
pika > atau sudah terpisah?

imho, Tergantung dari Corporate Culture.
*lirik milis sebelah yang lucu-lucu*

pika > kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
pika > yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
pika > *akhirnya muncul juga pertanyaan ini*

ya belajar OTODADIK sesuai kesukaan [baca: kebutuhan]

Because we're young, active, and trendy™

unread,
Jun 7, 2006, 3:02:53 AM6/7/06
to baskara
Hello baskara,

Tuesday, June 6, 2006, 2:33:38 PM, you wrote:

baskara> On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
>> kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
>> yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
>> *akhirnya muncul juga pertanyaan ini*

baskara> Jualan ayam bakar saja mbak.
baskara> Katanya bisa dapat 15 juta sebulan.

baskara> *lirik milis sebelah*

bisa juga jualan BAKMI. jualan lancar lebih dari tiga tahun, bisa
langsung di waralabakan.

pst....
konon kabarnya pemilik salah satu waralaba BAKMI adalah Insinyur dan
Masternya dai PTN ternama di Pulau Jawa


disc: ini serius, bukan junk.

mfatony

unread,
Jun 7, 2006, 10:03:39 AM6/7/06
to tekno...@googlegroups.com
dalam menentukan arah da tujuan kita kemana dan bagaimana kita selanjutnya , tidak lain kita yang memilihnya! jika anda kepingin menjadi seorang analis yah tidak usah report2x nyoba kepingin jadi programer dulu! tapi dengan konsekuensinya dalam prakteknya sebelum kita menyelami lautan, dapat dipastikan kita tidak tahu persis seberapa meter dalamnya laut tersebut , jadi tidak ada masalah jika tetep ngotot mau jadi seorang analis kalau anda dapat mengetahui program target anda tanpa menyelaminya dahulu yah sapa yang melarang ! toh itu kerjaan anda sendiri ! ok tapi jangan kuatir, semua itu ada jalan keluarnya !!!!!

pika

unread,
Jun 8, 2006, 2:23:07 AM6/8/06
to tekno...@googlegroups.com
On 6/6/06, widianto nugroho <wnug...@gmail.com> wrote:
>
> On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
> >
> > ya, ini saya setuju
> > tapi ga harus jadi top coder gitu kan?
> > *terintimidasi sama tret sebelah*
> > paling tidak pernah koding dan paham konsep ajax misalnya
> > dan bisa design sistem dengan efisien
>
> kenapa sih kok sepertinya nggak mau pandai mrogram?
> kalo jago coding juga bukankah jadi nilai tambah?
>

bukannya nggak mau pandai mrogram
saya sekarang masih dalam tahap belajar koding juga
yang saya tanyakan, apakah di dunia kerja nanti perlu jadi sekelas top
coder baru bisa jadi analis?


> saya aja yang dari seni rupa pengen bisa mrogram juga kok buat bikin
> karya seni seperti yang saya inginkan... :)
>
> --
> widianto nugroho
> http://graphics.itb.ac.id/wnugroho
>
> >
>


--
----------------------------------------------------------------------

Arie Reynaldi Z

unread,
Jun 8, 2006, 2:37:57 AM6/8/06
to tekno...@googlegroups.com
> > kenapa sih kok sepertinya nggak mau pandai mrogram?
> > kalo jago coding juga bukankah jadi nilai tambah?
> >
>
> bukannya nggak mau pandai mrogram
> saya sekarang masih dalam tahap belajar koding juga
> yang saya tanyakan, apakah di dunia kerja nanti perlu jadi sekelas top
> coder baru bisa jadi analis?

Mau kerja dimana ? google ? Yahoo ? PWC ? Bisa jadi mereka butuhin
anda sekelas top coder, bahkan lebih.. dan itu hanya untuk junior
progammer disana. Kalo kerja bareng temen bikin startup ato kerja di
perusahaan kecil - menengah, mungkin gak harus segitu.

--
Arie Reynaldi Zanahar
reymanx at gmail.com
http://www.reynaldi.or.id

Felix Halim

unread,
Jun 8, 2006, 2:47:50 AM6/8/06
to tekno...@googlegroups.com
On 6/8/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
> bukannya nggak mau pandai mrogram
> saya sekarang masih dalam tahap belajar koding juga
> yang saya tanyakan, apakah di dunia kerja nanti perlu jadi sekelas top
> coder baru bisa jadi analis?

TopCoder bagian "Algorithm Contest" yang dipakai oleh Google untuk
menyelenggarakan Google Code Jam itu hanya untuk menentukan siapa yang
terbaik dalam memecahkan suatu problem dengan cepat, dan coding tanpa
bug. Ini jelas adalah suatu pertandingan untuk mengadu analysis suatu
masalah dan pemecahannya dengan algorithm tertentu.

TopCoder juga mempunyai bagian "Component Design and Development
Contest" (yang dimana barusan dimenangkan oleh Sindunata Sudarmaji di
TCO06). Ini adalah pertandingan dimana dikasih suatu "real world"
problem dan para peserta designer harus mendesign suatu solusi
(Software Design) dan yang nantinya akan di coding oleh para peserta
developer (Software Developer).

Mungkin yang mas pika tanyakan adalah pertandingan bagian "Component
Design and Development Contest (CDDC)" nya TopCoder, bukan bagian
"Algorithm" nya.

Kalau menurut saya, juara di TCO bagian "Component Design" (bukan
Development) akan menjadikan anda seorang analist yang hebat. Karena
disana anda pasti harus menguasai Design Patterns secara mendalam, dan
mengenal cara kerja system secara keseluruhan.

Bagi yang juara di bagian Algorithms, saya rasa cocok jadi researcher
bagian optimizations ato tukang optimisasi system. Contohnya,
mengimprove running time dari 5 detik menjadi 1 detik ato 0.001 detik
mengunakan algoritma super. Atau mungkin menjadi System Developer yang
menghasilkan system yang "robust", free of bugs, fast!

Felix Halim

Budi Rahardjo

unread,
Jun 8, 2006, 4:11:05 AM6/8/06
to tekno...@googlegroups.com
On 6/8/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
> bukannya nggak mau pandai mrogram
> saya sekarang masih dalam tahap belajar koding juga
> yang saya tanyakan, apakah di dunia kerja nanti perlu jadi sekelas top
> coder baru bisa jadi analis?

Tidak!
Mungkin kalau sudah jadi top coder malah tidak cocok jadi analis :)


-- budi

Ariya Hidayat

unread,
Jun 8, 2006, 4:40:28 AM6/8/06
to tekno...@googlegroups.com
> Bagi yang juara di bagian Algorithms, saya rasa cocok jadi researcher
> bagian optimizations ato tukang optimisasi system.

Atau kalau belum selevel TopCoder dan algoritmanya sudah mentok,
pandai-pandailah memakai profiler [1] seperti KCacheGrind [2] atau
Sysprof [3].
Premisenya sederhana: otak manusia sering salah menyangka
tempat-tempat yang menyebabkan terjadinya bottleneck. Maklum, bukan
bola kristal :-)


[1] shameless plug: http://www.google.com/search?q=profiling+made+fun&btnI
[2] http://kcachegrind.sourceforge.net/
[3] http://www.daimi.au.dk/~sandmann/sysprof/

--
http://www.google.com/search?q=ariya+hidayat&btnI

Budi Rahardjo

unread,
Jun 8, 2006, 4:51:44 AM6/8/06
to tekno...@googlegroups.com
On 6/8/06, Ariya Hidayat <ariya....@gmail.com> wrote:

> Atau kalau belum selevel TopCoder dan algoritmanya sudah mentok,
> pandai-pandailah memakai profiler [1] seperti KCacheGrind [2] atau
> Sysprof [3].

Boy, I feel so old!
Mbaca web di atas berdecak kagum.
Sudah lama tangan saya nggak kotor (dengan C code)...
jadi gatel juga. Ingin nge-profile apa saja ...
(random file from the internet? seperti yang dilakukan Ariya untuk
ngetes filter - cari random excel file. saya mau ketawa bacanya!
what an original idea. ha ha ha.)

sayangnya saya lagi tergila-gila dengan CSS.
jadi dari tadi lagi ngutak-atik itu ... (sampai telat mandi dan pergi
ke meeting. he he he)
Coding CSS ternyata fun juga ... time consuming, but fun.

Kembali ke soal analis sistem, jangan takut karena bukan programmer
jagoan lantas menyerah jadi analis sistem.
Analis sistem bisa lari ke high-level design yang juga banyak ilmunya.
(Design decision matters!)


-- budi

pika

unread,
Jun 8, 2006, 4:58:28 AM6/8/06
to tekno...@googlegroups.com
On 6/7/06, Felix Halim <felix...@gmail.com> wrote:
>
> On 6/8/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
> > bukannya nggak mau pandai mrogram
> > saya sekarang masih dalam tahap belajar koding juga
> > yang saya tanyakan, apakah di dunia kerja nanti perlu jadi sekelas top
> > coder baru bisa jadi analis?
>
> TopCoder bagian "Algorithm Contest" yang dipakai oleh Google untuk
> menyelenggarakan Google Code Jam itu hanya untuk menentukan siapa yang
> terbaik dalam memecahkan suatu problem dengan cepat, dan coding tanpa
> bug. Ini jelas adalah suatu pertandingan untuk mengadu analysis suatu
> masalah dan pemecahannya dengan algorithm tertentu.
>
> TopCoder juga mempunyai bagian "Component Design and Development
> Contest" (yang dimana barusan dimenangkan oleh Sindunata Sudarmaji di
> TCO06). Ini adalah pertandingan dimana dikasih suatu "real world"
> problem dan para peserta designer harus mendesign suatu solusi
> (Software Design) dan yang nantinya akan di coding oleh para peserta
> developer (Software Developer).
>
> Mungkin yang mas pika tanyakan adalah pertandingan bagian "Component
> Design and Development Contest (CDDC)" nya TopCoder, bukan bagian
> "Algorithm" nya.
>

ehem...
bukan mas pika
mbak pika :)

> Kalau menurut saya, juara di TCO bagian "Component Design" (bukan
> Development) akan menjadikan anda seorang analist yang hebat. Karena
> disana anda pasti harus menguasai Design Patterns secara mendalam, dan
> mengenal cara kerja system secara keseluruhan.
>

ya, ini yang saya maksudkan
design patterns and let the programmers do the rest
CMIIW


> Bagi yang juara di bagian Algorithms, saya rasa cocok jadi researcher
> bagian optimizations ato tukang optimisasi system. Contohnya,
> mengimprove running time dari 5 detik menjadi 1 detik ato 0.001 detik
> mengunakan algoritma super. Atau mungkin menjadi System Developer yang
> menghasilkan system yang "robust", free of bugs, fast!
>
> Felix Halim
>
> >
>

Dipo Prasetyo

unread,
Jun 8, 2006, 12:20:01 PM6/8/06
to tekno...@googlegroups.com
Ga perlu... level pendidikan sd-s3 pun kalo ada itu mm naek in basic rate...
sys anal itu jelas beda dg programmer, sys anal bicara desain sistem
integral dan analitik utk solve problem optimal rentang waktu...
programmer itu membuat/modifikasi code dari raw model sehingga bisa
implemen mulai testing ampe lisensi produk... jadi jelas beda, satunya
teknis jangka pendek atunya lagi model jangka panjang...

On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
>

> jadi harus S2 dulu gitu?
> lalu lulusan S1 Sistem Informasi yang diharapkan menjadi Sistem Analis
> bagaimana nasibnya?
> apa memang di dunia kerja harus menjadi programmer dulu begitu?
> mohon share pengalamannya

pika:


kalau soal job description masih belum tau
kan belum kerja :)

tapi setahu saya
sistem analis itu tugasnya menganalisa dan mendesain sistem
entah itu berorientasi obyek atau tidak (pake DFD, ERD)

lalu untuk pembangunan aplikasi bisa dikerjakan oleh desainer dan programmer
CMIIW

dipdip:
kerja? Jd selama ini kamu belon melakukan "kerja"... ngapain sekolah
tinggi2 dunk?... mm di kampus mekanisme virtual ideal nya gitu, tp
akan jauh berbeda kl dah di lapangan... soalnya dah nyangkut dept2
laen dan pembiayaan, ampe spesifikasi produk yg kadang ga sesuai dg
logic owner...

Pika:


berarti seorang sistem analis tidak harus jadi programmer dulu
tapi tentunya harus mengerti algoritma pemrograman
tidak sampai menjadi top coder misalnya :)

itu menurut saya


lalu kalau di dunia kerja

bagaimana keadaannya?


apakah masih rangkap merangkap? sistem analis, programmer, bahkan

desainer jadi satu layaknya IT GOD?

atau sudah terpisah?


kalau sudah terpisah, bagaimana peluang lulusan S1 Sistem Informasi
yang tidak terlalu bisa koding seperti saya?
*akhirnya muncul juga pertanyaan ini*

dipdip:
Bicara fakta, IT god itu mm ada di perusahan swasta kecil... gw pernah
tau beberapa kenalan untuk posisi CIO/CEO/GM nya jg ikut mrogram!...
aneh ga? tp kl asing seh, udah ada standarnya tinggal ikutin aja
rolenya... soalnya di mereka bisa aja top coder itu jauh lebih
meng-"hasil"-kan drpd sys anal... jd nya jgn liat jabatan, cukup liat
"hasil" nya itu jauh lebih penting... so biasa nya job desc makin
butuh byk tanggung jawab otomatis valuenya jd tinggi... jd jangan sama
kan kuli kasar bangunan ama kuli lunak tinta, krn pd dasarnya
programmer dan sys anal adalah kacung juga... sesama budak dan pekerja
rodi jangan berkelahi, internasionale mendunia...

mfatony

unread,
Jun 11, 2006, 3:59:06 AM6/11/06
to tekno...@googlegroups.com
ehm.....
jadi lebih baik kita dirikan sendiri aja perusahaan kecil2x an ,
seperti koperasi "IT" yang profitnya berupa SHU yang dapat juga kita
bagi rata ! ok ..... :P
jadi kita tidak perlu jadi kuli 2x kasar dan kuli lunak, karena sistem
koperasi adalah kekeluargaan [piNg-piNg]

Didats Triadi

unread,
Jun 13, 2006, 10:45:43 AM6/13/06
to tekno...@googlegroups.com
On 6/6/06, widianto nugroho <wnug...@gmail.com> wrote:

On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
>
> ya, ini saya setuju
> tapi ga harus jadi top coder gitu kan?
> *terintimidasi sama tret sebelah*
> paling tidak pernah koding dan paham konsep ajax misalnya
> dan bisa design sistem dengan efisien

kenapa sih kok sepertinya nggak mau pandai mrogram?
kalo jago coding juga bukankah jadi nilai tambah?


halo mas widianto....
begitu mungkin....

tante pika ini kan perempuan...
agak jarang saya temui perempuan yang top coder sejati.

mungkin kelebihan lelaki kali ya? :p

Monang Setyawan

unread,
Jun 14, 2006, 12:12:59 AM6/14/06
to tekno...@googlegroups.com
On 6/13/06, Didats Triadi <did...@gmail.com> wrote:
> On 6/6/06, widianto nugroho <wnug...@gmail.com> wrote:
>
> >
> > On 6/6/06, pika <flor...@gmail.com> wrote:
> > >
> > > ya, ini saya setuju
> > > tapi ga harus jadi top coder gitu kan?
> > > *terintimidasi sama tret sebelah*
> > > paling tidak pernah koding dan paham konsep ajax misalnya
> > > dan bisa design sistem dengan efisien
> >
> > kenapa sih kok sepertinya nggak mau pandai mrogram?
> > kalo jago coding juga bukankah jadi nilai tambah?
>
>
>
> halo mas widianto....
> begitu mungkin....
>
> tante pika ini kan perempuan...
> agak jarang saya temui perempuan yang top coder sejati.
>
> mungkin kelebihan lelaki kali ya? :p

Programmer pertama berjenis kelamin perempuan loh :)
http://www.google.co.id/search?q=first+programmer


top coder <- istilah baru yg lahir di milis ini?

>
> > saya aja yang dari seni rupa pengen bisa mrogram juga kok buat bikin
> > karya seni seperti yang saya inginkan... :)
> >
> > --
> > widianto nugroho
> > http://graphics.itb.ac.id/wnugroho
> >
> >
> >
> >
>
>
>
> >
>


--
Demi masa..

lapang bola

unread,
Dec 9, 2014, 2:28:36 AM12/9/14
to tekno...@googlegroups.com
Antara Sistem analis dan Programmer bisa di lihat dari jenjang kuliah.. kalo D3 untuk Programmer makanya banyak prakteknya... sedangkan S1 untuk sistem analis karena cenderung banyak bertemu dengan mata kuliah yg berhubungan dgn analisis, karna memang itu konsep yang dibuat antara S1 dan D3 informatika.. salam

On Saturday, June 3, 2006 11:15:03 PM UTC+7, Fatikha Floressya wrote:
mohon pencerahan dari bapak-bapak yang sudah berpengalaman

terimakasih

lapang bola

unread,
Dec 9, 2014, 2:30:48 AM12/9/14
to tekno...@googlegroups.com
akan menjadi nilai tambah kalo seorang analis memahami logikanya.. supaya bisa paham betul tentang pembuatan program nantinya

Pena Sumpena

unread,
Aug 27, 2015, 7:22:03 AM8/27/15
to teknologia
untuk menjadi seorang Analys Sytem tu sebenarnya tidak usah begitu mendalam mengenai bahasa pemograman , yg penting dia jago logika utk pemecahan masalah yg tadinya super rumit dan memakan biaya , waktu dll menjadi super sederhana, hemat dan praktis. Tapi bahasa pemograman juga sebenarnya menjadi nilai plus dia klo dia mumpuni. itu lebih bagus, system analis itu seperti desainer dan programer itu seperti penjahitnya, kurang lebih seperti itu.

System analis adalah awal terciptanya sebuah system dan programer itu yg mewujudkan systemnya sedangkan user adalah yg memakai system tsb.

Pak. ABC adalah Desainer Bajunya dia desain hight = Analys
Pak CBA adalah penjahit bajunya yg jago & ahli jahit sehingga sesuai dg desain pak ABC =
& kita yg pake bajunya yg udah di desain ma pak ABC & dijahit ma Pak. CBA

devi a zuhdi

unread,
Jan 30, 2017, 10:02:26 AM1/30/17
to teknologia
Mbak Fatikha jadinya jadi apa?

Sudah beberapa tahun dari pertanyaan diajukan. Mengingat bahasannya dulu menarik sekali.

Nuwun.

Widya Saseno

unread,
Feb 2, 2017, 11:03:59 PM2/2/17
to tekno...@googlegroups.com
btw, masih berapa orang yang aktif di gourp ini ya?

--
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "teknologia" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke teknologia+unsubscribe@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Wildan Maulana >> OpenThink Labs

unread,
Feb 2, 2017, 11:11:02 PM2/2/17
to tekno...@googlegroups.com
Hadir ....

Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "teknologia" di Google Grup.

Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke teknologia+unsubscribe@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Budi Rahardjo

unread,
Feb 5, 2017, 6:11:27 AM2/5/17
to tekno...@googlegroups.com
ada

Wibisono Sastrodiwiryo

unread,
Feb 5, 2017, 8:12:25 AM2/5/17
to tekno...@googlegroups.com
hampir lupa saya ada milis ini... :-)
hadir

2017-02-05 18:11 GMT+07:00 Budi Rahardjo <rah...@gmail.com>:
ada

--
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "teknologia" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke teknologia+unsubscribe@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Felix Halim

unread,
Feb 5, 2017, 10:30:36 PM2/5/17
to tekno...@googlegroups.com
Hadir juga... wah dah bertahun2... sampe lupa dulu kenapa bisa join milis ini yah haha.

Septiaji Eko Nugroho

unread,
Feb 5, 2017, 10:55:38 PM2/5/17
to tekno...@googlegroups.com
Masih ada

Heru Tjatur

unread,
Feb 5, 2017, 11:05:11 PM2/5/17
to tekno...@googlegroups.com
hadir

taufan wiratama

unread,
Feb 6, 2017, 3:40:59 AM2/6/17