Penyaliban Yesus di Golgota tidak penting!
David Kuntadi
bahwa akhirnya Dia akan disalibkan, dan bila itu adalah kehendak Bapa,
maka Bapalah yang paling bertanggung jawab atas peristiwa penyaliban
itu, bukan Yudas, bukan Para Imam, bukan pula masyarakat Yahudi atau
orang2 Romawi. Ada banyak hal yang "argueable" dengan konsep
pengangkutan dosa seluruh umat manusia di Golgota, dan argumentasi
berkisar pada peristiwa di Golgota dan alasan2 theologis yang tidak
pernah selesai diperbincangkan. Yang jelas, tugas Anak Manusia sudah
selesai, dan Dia harus menanggalkan tubuh jasmaniah-Nya utk
melanjutkan tugas selanjutnya.
Namun ada penyaliban Yesus yang penting, yaitu bukan dulu di Golgota,
melainkan sekarang ini oleh kita masing2, melalui pemikiran,
perkataan, perbuatan, dan kelalaian (tidak mau berbuat) kita. Jadi,
dari pada meributkan peristiwa masa lampau, lebih baik kita memeriksa
berapa kali kita menyalibkan Yesus hari ini.
DK
I confess, to Almighty God, and to you my brothers and sisters, that I
have sinned through my own faults. In my thoughts, and in my words, in
what I have done, and in what I have failed to do. And I asked blessed
Marry ever virgin, all the angels and saints, and you my brothers and
sisters, to pray for me to the Lord our God.
Yenny Tan
Saya pernah dengar kalau penyaliban Yesus itu untuk menanggung dosa umatnya. Makanya dianggap penting.
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "Spiritual World" group.
To post to this group, send email to Spiritu...@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to Spiritual-Wor...@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/Spiritual-World
jack
datang kepada bapa kalau tidak melalui aku.
melalui / melewati batasan kebenaran (noumenon) dan perwujudan
(phenomenon)?
On Jan 26, 3:18 pm, Yenny Tan <loveye...@gmail.com> wrote:
> Saya pernah dengar kalau penyaliban Yesus itu untuk menanggung dosa
> umatnya. Makanya dianggap penting.
>
> - Show quoted text -
David Kuntadi
2013/1/26 Yenny Tan <love...@gmail.com>
>
> Saya pernah dengar kalau penyaliban Yesus itu untuk menanggung dosa
> umatnya. Makanya dianggap penting.
DK
http://shiva.org/SHIVABALAYOGI-HisWords_JESUS_BUDDHA.htm
Shivabalayogi: JESUS & BUDDHA
|
Jesus
a Yogi Was Jesus a yogi, an avatar, or both? “Yogi.” Did Jesus study in India? “Yes, he studied in India. He went to the Himalayas in India and he did tapas there for twelve years.” Did Jesus get shaktipat (spiritual initiation) from John the Baptist? “He was the one who made him sit in meditation. That took place in the Himalayas.” Not the River Jordan in Israel, then? The Gospels say St. John taught in Israel. “Even Swamiji could write something else.” Is Christ the atma [soul]? “Christ is a yogi and a yogi has a number of souls, not just one. He has a number of atmas.” Jesus' Mission Did Jesus teach meditation? “He taught meditation for everyone. People from all religions used to come to Christ. He taught meditation to all of them. After Christ the spiritual leaders did not allow that to happen. They stamped that out. Astral bodies, bhajans and meditation, all these same things happened even during the time of Christ. Christ started spreading this same type of meditation. He also started bhava samadhi and trance through astral bodies and bhajans. Not everyone liked what he was doing. Some people and the religious leaders did not like it and they were jealous of him. So they complained to the king about Jesus.” “Whatever Christ had taught and preached, that’s exactly what Swamiji teaches and preaches. So automatically people will start believing more in Christ and they will follow the path of Christ.” Jesus' Crucifixion Christianity teaches that Jesus intentionally came to be crucified. Is that not correct? “It was a very wrong thing that happened to him.” Christianity now teaches that it was all planned that way. “What the people in power did at that time was wrong. When the public complained about Jesus to the rulers, even that was wrong. Jesus came to serve the country and the people. The religious leaders were trying to create the impression that he was trying to harm the country. Despite whatever justification you may argue to me, what has happened is wrong. You could explain it a hundred different ways. It still would not make what happened right.” “What happened to Jesus was a plan. The religious leaders who were in power at that time did not like Jesus. So they devised a plan to catch him in some way and get him punished.” “The crucifixion was not the natural death for Jesus. It was before his time. Because Christ was a yogi he could still attain his goal despite losing his body. He could still serve the people. After Christ died and lost his body, he still fulfilled his mission and got the people onto the right path. He achieved his goal after he lost his body through his atma [soul or spirit]. Christ put the people on the right path. The religious leaders tried to lead the people away from the right path.” Was Jesus’ death a part of destiny then? “When you say destiny you mean what God willed, right? God would never will like that. If God really wanted Christ to be crucified then how could Christ have been so successful? Christianity has survived for two thousand years. It has spread all over the world. Why do you think Christ has been so successful even though he was crucified? It is because his spirit worked to complete his mission. How could his spirit work if God willed that Christ should die?” “Christ became a yogi and the people killed him. He became an avatar after he lost his body and finished his mission to teach you a lesson. Christ was a yogi but after he left his body he became an avatar.” Did Jesus or the other yogis know beforehand that they would be killed? “Whether they knew or did not know, it did not matter to them. They could still finish their work whether they had their bodies or not. The death of the body is not a really big thing for them. They did not care about it.” Swamiji, would you comment on the resurrection of Jesus Christ? Did it take place in history and what happened at the resurrection? “Christ came as an avatar after he lost his body. He is a yogi. He came in his astral body and did service for the people.” Buddha I’ve heard that in the time of Buddha, he taught vipasana meditation. Supposedly he taught it to people who came to him. “Whatever Swamiji is teaching right now, Buddha was teaching the same thing. Buddha talked about samadhi.” “Swamiji teaches the same meditation as the Buddha taught.” “Buddha had to suffer a lot while doing tapas. In the same way people made Swamiji suffer, in the same way Buddha was made to suffer during his tapas. Swamiji was from a poor family and he was used to work. He used to work all day even as a child. He used to do business and earn money to support his family. So being a hard-working man, he didn’t feel the hardship that much. But for Buddha who was the son of an emperor and had lived in a palace, for him, the suffering was very hard. Before Buddha started tapas, he really didn’t know what suffering was. Then he had to suffer really hard.” |
Yenny Tan
--
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "Spiritual World" group.
To post to this group, send email to Spiritu...@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to Spiritual-Wor...@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/Spiritual-World
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "Spiritual World" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke spiritual-world+berhenti berlan...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
David Kuntadi
>
> masalahnya yang disebutkan bahwa Buddha harus bertapa 'keras' dulu untuk
> meditasi itu tidak benar. Pertapa Gautama pada saat itu menyadari bertapa
> dengan 'keras' merupakan kesalahan sehingga beliau memulai makan dan minum
> lagi.
> Dan itu yang akhirnya beliau mencapai penerangan sempurna. Jadi saya
> tidak tahu apakah ini bisa dijadikan panduan
bahwa Gautama "pernah" mengalami penderitaan yang hebat ketika
berusaha mencari pencerahan, dan karena dulunya tinggal di istana
kemudian tiba2 hidup menggelandang, tentu penderitaan yang dialaminya
hebat. Dia tidak mengatakan penderitaan itu mengantar kepada
pencerahan, hanya mengatakan pengalaman Gautama mengalami penderitaan.
>.Mengenai penyaliban Yesus itu
> menemani teman.
DK
Yenny Tan
Kalau saya sih tidak percaya ada penanggunan dosa. Jadi penting tidaknya penyaliban itu tidak masalah demganku
Stanley Sethiadi
Tentu saja Yenny, sebagai seorang yang beragama Buddhist aliran Theravada, Anda percaya apa yang diajarkan dalam Buddhist aliran Theravada.
Sebagai seorang beragama Kristen aliran Protestan, saya percaya apa yang diajarkan dalam Kristen Protestan.
Walaupun saya sangat respect kepada Buddha, sayapun tidak percaya semua yang diajarkan Sang Buddha.
Stanley.
David Kuntadi
percaya konsep penanggungan dosa, tentu karena alasan2 yang logis
misalnya hukum tabur tuai (karma) yang juga diajarkan di kekristenan.
Sedangkan Om Seth mengemukakan hal yang kontradikBtif, yaitu respek
kepada seseorang meskipun dia penipu. Dengan tidak mempercayai semua
yang diajarkan oleh Buddha, sama artinya menganggap Buddha sebagai
penipu. Namun mengapa masih tetap respek kepada penipu?
DK
2013/2/8 Stanley Sethiadi <sset...@gmail.com>:
jack
Yesus demi penebusan semua makhluk
apa perbedaan kebahagiaan dan penebusan??
jack
berharap kehendak surga menjadi nyata dibumi (tempat bait allah berdiri tegak)
tidur beralaskan bumi untuk mendapatkan roti / makanan ilahi
memperoleh pengampunan (penebusan) disaat mampu untuk mengampuni yg bersalah (karma kini ataupun karma masalalu)
berdoa agar lepas dari penderitaan / pencobaan melainkan bebas dari sijahat (sijahat yg bukan hanya ada diluar tapi mulailah dari dalam).
jack
On Saturday, February 9, 2013 9:48:34 PM UTC+7, jack wrote:
Dari sekian cara cara untuk langsung memberikan kesadaran ke pikiran / bathin seseorang untuk lepas dari untuk terus menerus terikat pada karma masa lalu, sebuah tamparan, sebuah penebusan, sebuah kesadaran. Namun bukan sebuah teriakan pengakuan tanpa melaksanakan 2 prinsip menghormati bapa dan sang tetangga. menghormati dengan cara tidur dari duniawi dan menerima makan disaat itu dan menghormati tetangga sihati agar bebas dari si jahat, bagaimana mungkin menjadi baik bila membalas kejahatan dengan kutuk kepada yg dianggap sijahat?
jack
Karena ada dikatakan Enyalah kamu para pembuat kejahatan !
Sebagai seorang beragama Kristen aliran Protestan, saya percaya apa yang diajarkan dalam Kristen Protestan.
Walaupun saya sangat respect kepada Buddha, sayapun tidak percaya semua yang diajarkan Sang Kristen (bukan kristus)!.
Apa bukti bahwa anda telah menunjukan pelaksanaan kehendak bapa?
belajarlah tidur yg lebih sering dan tidak menghadirkan pemikiran karena disaat itulah makan/roti dicurahkan!.
dan serahkan jiwa untuk memperoleh hidup kekal.
sampai suatu saat nanti bisa berkata akulah jalan kebenaran dan hidup, dan tidak ada seorangpun sampai kepada bapa tanpa melampaui (batasan si) aku (jalan kebenaran dan hidup). dan mampu berkata aku bukan meniadakan melainkan menyempurnakan segala dharma.
Stanley Sethiadi
seperti kita-kita ini. Saya akui bahwa Buddha sangat Kreatif. Ia mempunyai
otak dan fantasi yang hebat, bisa beri pelajaran sebagai itu. Tetapi Buddha
adalah tetap manusia biasa. Pikirannya setingkat dengan Socrates, Plato dan
Aristoteles. Saya juga respek pada ketiga orang terakhir ini. Tetapi saya
tidak setuju semua yang mereka katakan. Demikian juga dengan Confucius dan
Laocius. Tetapi saya tidak selalu setuju dengan semua yang dikatakan mereka.
Semua orang yang saya sebut diatas tidak "infallible". Mereka juga punya
keterbatasan-keterbatasan, seperti semua manusia lainnya didunia itu.
Salam. Stanley.
-----Original Message-----
From: spiritu...@googlegroups.com
[mailto:spiritu...@googlegroups.com] On Behalf Of David Kuntadi
Sent: Friday, February 08, 2013 8:20 AM
To: spiritu...@googlegroups.com
Subject: Re: [Spiritual-World] Penyaliban Yesus di Golgota tidak penting!
jack
hanya ada 2 pilihan. anda percaya atau tidak percaya kepada "penipu/
budha",
terlalu menuhankan yesus, keblinger jadinya kalau tidak mau dibilang
buta.
saat anda percaya maka jadilah tuhan/budha
saat anda tidak percaya jadilah penipu/pencuri.
jack
lainnya didunia itu.
jack
Pikirannya setingkat dengan Socrates, Plato dan Aristoteles.
tidur yg sadar sepenuhnya?
jack
baik,
Ajaran Kristen berpondasi bahwa semua manusia pada dasarnya adalah
jahat (jatuh dalam dosa),
buat yg terikat pada PL, penebusan jelas akan sangat baik untuk
membuatnya terlepas.
kelihatannya manusia memiliki 2 sifat dasar bawaan/ keterikatan
pikiran pada hal ini,
sifat yg jauh berada didalam sana.
maka 2 pendekatan bisa digunakan untuk langsung masuk kebathin
terdalam,
satu sifat dasar dengan penerimaan penebusan mampu melepaskan bathin
yg berdosa (terikat),
mengampuni (saat bathin mengampuni yg bersalah, bukan hanya yg diluar
sana, melainkan dalam dan luar).
disisi sifat lainnya dengan menerima bahwa bathin pada dasarnya memang
baik / bersifat kebaikan (pemulihan kesucian/penembusan karma).
apapun yg dilakukan / dipilih dengan tujuan jalan kebenaran dan hidup
dan bahkan melampau batasan relatifnya, jalankan saja.
apapun jurusnya targetnya bagaikan :
kisah sang budha (sidharta) menunjuk bunga.
Sayangnya, semua dianggap / dinyatakan harus dengan satu cara saja
penebusan, bila tidak maka akan masuk neraka.
penembusan karma semua orang bisa dilakukan dengan cara cara yg
berbeda.
mengapa mereka yg tidak terikat pada PL harus diikatkan dahulu lalu
dilepaskan kembali,
seperti menangkap burung dialam bebas dan memasukan burung kesangkar
lalu diterbangkan kembali?
jack
yang diajarkan dalam Kristen Protestan.
jack
Banyak tradisi yg melakukan kurban penyembelihan, bersedia melakukan
sembelihan hewan (ayam, kerbau, domba, etc) bahkan anak sendiri.
bahkan hingga saat inipun hal itu masih ada yg melakukannya, dgn
keyakinan terbersihkan/terkiaskan.
pernah juga dengan orang yg menyembelih dan mandi darahnya.
Penyembelihan dgn keyakinan sial (dosa), bisa dilalui dengan
memberikan kurban pengganti, seperti halnya Anak Manusia.
Anak Manusia menjadi kurban kebodohan manusia dgn menggantikan kurban
itu sendiri?.
Apakah sebenarnya Tuhan memerlukan kurban kurban itu (termasuk
pengorbanan Anak Manusia) atau
si manusianya sendiri agar tidak terikat pada tata tradisi lama
(pembodohan)?
maka konsep penebusan (karena kebodohan) menjadi sangat sangat penting
buat sifat/karakter demikian untuk tidak melakukan lagi.
jack
apakah hal ini hanya terjadi pada gereja?
konon penjelasannya adalah bahasa roh dicapai oleh orang orang yg
percaya.
beberapa hari lalu, disebuah tempat yg jelas non kristen,
ada yg berkata kata (pria) dan ada yg menafsirkan kata kata itu
(perempuan).
saya yg mendengar sangat sulit entah lagi bicara apa?.
dengan irama yg stabil, tapi yg satunya bisa menterjemahkan.
bedanya antara bahasa roh dan bahasa dewa.
bedanya percaya yesus dan percaya dewa.
jack
Saya mengubah diri supaya tampak serupa dengan mereka, dan berbicara
seperti mereka. Ketika Saya selesai mengajar mereka, mereka sangat
bersukacita. Namun mereka tidak tahu siapakah Saya bahkan setelah Saya
berlalu!" (Mahaparinibbana Sutta 1:109).
jalan kebenaran dan hidup
"Dia yang melihat Kebenaran melihat-Ku." (Itivuttaka 91).
"Ajaran dan Disiplin yang telah Kuberikan akan menjadi Guru
kalian." (Mahaparinibbana Sutta 2:154).
jack
jack
apakah yg terjadi saat seseorang berdoa dan focus pada suara hati.
apa perbedaan dgn pengalaman piti dari suatu proses meditasi.
seperti halnya meditasi, seseorang bisa sulit mencapai kondisi jhana,
kegiuran (piti)
maka demikian juga bahasa roh.
apakah ada perbedaan diantara keduanya,
bila ada yg sulit meditasi (piti/jhana) apakah akan sulit juga
berbahasa roh ataupun sebaliknya?
jack
berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan
lenyap.
Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku
merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang
sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-
samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal
dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih,
dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Dari ayat itu banyak pertentangan mengenai akhir dari masa bahasa roh.
Apa yg dimaksud dari " bahasa roh akan berhenti ".
apakah ada terpikirkan hal ini bisa saja masuk ranah meditasi focus on
suara.
sampai suatu saat pencapaian (berkata kata seperti kanak kanak) itu
harus maju lagi menuju kedewasaan.
meninggalkan sensasi kelegaan dari seorang anak, menuju iman,
pengharapan dan terbesar adalah kasih.
menuju iman, pikiran dan hati.
maka demikian juga meditasi jenis lainnya, semua hanya anak tangga yg
harus dilalui.
tiada salahnya memantapkan proses itu terus menerus sampai cukup
matang (dewasa) dan kemudian menuju anak tangga lebih jauh lagi.
jack
16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
lalu penjelasan / pengertian apa yg diperoleh, karena dikatakan: harus tetap beriman pada jesus, belajar untuk bisa berbahasa roh, bila sudah mengikut jesus jangan lagi gantung gantung kantung hitam/putih, dsb.
sementara ada dikatakan :
Apakah setara dengan maksud dari kata:
mereka minum racun maut
Matius 10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Matius 19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
mereka akan memegang ular :
Matius 3:7. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
Matius 12:34 Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
bukankah meminum racun maut sama saja berarti mati? mati dari dunia, pemadaman.
bukankah memegang ular bisa sama saja penaklukan? penaklukan dari si jahat (meluap dari hati).
apa yg diperoleh bila terus dan terus membiarkan diri berpikir jahat terhadap yg lain (saudaramu itu).
berbahasa roh hanya sebuah sarana untuk menembus rintangan bathin, sebelum mencapai kegiuran awal (jhana).
hingga akhirnya mencapai samadhi? (meminum racun maut/pemadaman/menyerahkan nyawanya).
jack
adalah hidup dan damai sejahtera.
meminum racun maut = lepas dari keinginan daging?