--
Bung Akmal nan dapek acungan 5 Jempol dari bung Doktor Rahayussalim dan ambo sapandapek.
Kalau negari Baldatun Thoiyyibatun wa Rabbun Ghafur itu dimana kira2 ya, apa sudah ada penelitian para ahli. Sebab yang baru saya tahu iyalah hasil Penelitian Ustadz Fahmi Basya yang mengumpulkan kriteria2 nya dari ayat2 al Qur'an, lalu disimpulkannya hanya 2 negeri/balad yaitu Makkah dan Saba'. Disebutkan antara lain : Kriteria negeri Saba': Negeri yang baik itu nyaman ,aman . dipenuhi tumbuh2an ( dua kebun/hutan ), air berlimpah, ada banjir besar, ada pohon berbuah pahit. Para jin bekerja untuk Sulaiman membuat gedung2 yang tinggi, patung2 dan piring2 yang besarnya seperti kolam dan periuk2 yang tetap berada diatas tungku.. Kemudian arti dari Saba' itu dijelaskan sebagai tempat pertemuan atau tempat berkumpul. Apakah kriteria2 itu cocok untuk negeri Yaman yang disebut sebagai negeri Saba'
Beliau ( FB ) ,melakukan ekspedisi memakai nama Dzikrul Lil Alamin ( DLA ), Matematika Qur'an , sumber informasi dari ayat2 Qur'an, apakah mungkin akan menjurus seperti Rasyad Khalifa? Agaknya perlu pencerahan pula bagi yang masih kelas awam walau juga ada terasa nuansa ilmu cocoklogi' itu..
Wassalam,
Asmardi Arbi / 72, Tangsel.
..
On 20/08/2013 00:19, Akmal Nasery Basral wrote:
Pak Asmardi n.a.h.
Para mufassirin sejak awal sampai Buya Hamka dalam Tafsir "Al Azhar" semua bersepakat, bahwa "Al Balad" (Surat 90) mengacu pada Makkah Al Mukarromah. Di bawah ini adalah tautan untuk link Tafsir "Al Azhar" Buya Hamka untuk Surat "Al Balad" ayat 1-4.http://tafsir.cahcepu.com/albalad/al-balad-1-4/
Jika untuk tafsir yang sudah segamblang ini masih "diarahkan" (ilmu gathuk, kata Pak Fashridjal) kepada Indonesia, nau'dzubillahi min dzaliik, bukankah itu berarti sama saja dengan Rashad Khalifa ("penemu" Misteri Angka 19) yang akhirnya menganggap, bahkan mengganti, semua tafsir Qur'an sebelumnya yang mengacu kepada Nabi Muhammad, menjadi kepada DIRI SENDIRI.
Kini pola yang sama terjadi, dengan mengganti makna Al Balad dengan NEGERI SENDIRI.
Ini juga yang sangat saya sayangkan dari sanak Anwar Djambak, yang dalam postingnya di awal tahun ini ketika menjawab pertanyaan MakNgah tentang suluk, sanak AD dengan entengnya menilai bahwa "sebagian besar anggota Palanta ini tauhidnya belum benar."
Kini lihatlah siapa yang Tauhidnya lebih pantas dipertanyakan, karena begitu mudahnya percaya (bahkan sampai memforward) BBM yang jelas-jelas BATIL seperti ini dengan begitu beraninya menganggap "Al Balad" sebagai Indonesia? Adakah orang-(orang) ini punya ilmu dan kemampuan sebagai mufassir untuk MENAFSIRKAN AYAT?
@ Pak Fahridjal:bintang-bintang yang sedemikian banyak itu hanya ada "di langit yang dekat" ("samaa-d dunya") sesuai dengan penjelasan Allah dalam QS 67:5. Atau dengan kata lain, "langit yang dekat" ini adalah "langit pertama", langit pertama. Sementara jumlah langit seluruhnya ada 7 (tujuh) lapis yang tersusun sempurna, tanpa cacat. (67:3-4, 71:15)
Apa fungsi bintang-bintang? Masih dalam 67:5 dijelaskan sebagai "alat-alat pelempar setan" (rujuuman li syayathiin). Dalam redaksi yang agak berbeda dalam Surat Al Jinn (72), para jin berkata bahwa ketika mereka mencoba mencuri rahasia langit, mereka kesulitan karena adanya "panah-panah api" (syuhuban) yang mengintai untuk membakar para jin (yang nekad mencoba naik ke langit kedua dst)' seperti dijelaskan dalam ayat 8-9.Jadi, barangkali, apa yang dilihat mata fisik manusia (atau lewat bantuan teleskop) seperti peristiwa kosmis luncuran meteor, bintang jatuh, ("lintang kemukus" dalam bahasa Jawa, saya tidak tahu istilah Minangnya), supernova (bintang mati) dll, boleh jadi bukan hanya peristiwa fisik, melainkan sesungguhnya adalah "panah-panah api" yang dimaksudkan dalam QS 72:8-9 yang sedang bekerja untuk menghalau jin-jin yang ingin mencuri rahasia langit.
Manusia tak akan pernah tahu pasti ihwal keghaiban ini, sehingga jika manusia ada yang mengaku-aku paham tentang rahasia langit, apalagi dengan pertolongan jin/makhluk ghaib lain, sesungguhnya itu mengada-ada karena Allah sendiri yang memastikan bahwa "... Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu, KECUALI kepada rasul yang diridhaiNya..." (QS 72:26-27).Wallahua'lam,
ANB45, Cibubur
--
.
*
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
“Itu adalah nama seorang lelaki, yang darinya lahir sepuluh anak lelaki. Enam dari anak lelakinya bermukim di Yaman, dan empat orang di Syams. Mereka yang menetap di Yaman adalah: Madhhaj, Kindah, Al-Azd, Al-Ash `ariyun, Anmar dan Himyar. Sedangkan yang menetap di Syams adalah: Laghm, Judham, `Amilah dan Ghassan."
Kesepuluh anak lelaki itulah yang kelak menjadi kepala-kepala kabilah, di mana Ratu Bilqis merupakan keturunan dari Himyar bin Saba' ('Abdu Shams Ibn Yashjub Ibn Ya'rub Ibn Qahlan).
Nabi Tahun |
Adam 5872 – 4942 SM
Idris 4533 – 4188 SM
Nuh 3933 – 3043 SM
Hud 2450 – 2320 SM Saleh 2150 – 2080 SM
Ibrahim 1997 – 1822 SM Luth 1950 – 1870 SM
Ismail 1911 – 1774 SM Ishak 1897 - 1717 SM
Ya’kub 1837 – 1690 SM Yusuf 1745 – 1635 SM
Syuaib 1600 – 1490 SM Ayub 1540 – 1420 SM
Zulkifli 1500 – 1425 SM Musa 1527 – 1407 SM
Harun 1531 – 1408 SM Daud 1041 – 971 SM
Sulaiman 989 – 931 SM Ilyas 910 – 850 SM
Ilyasa 885 – 795 SM Yunus 820 – 750 SM
Zakaria 91 – 1 M Yahya 31 SM – 1 M
Isa 1 SM – 32 M Muhammad 571 – 632 M
|
Sanak Palanta RN NAH.Ambo sato sakaki terkait pembahasan iko.Apokah banjir besar yang di ceritakan dalam Al-Qur'an itu juga "terkait" dengan kejadian besar di Nusantara yang menenggelamkan Selat Sunda dan Selat Malaka serta sebagian besar laut cina selatan sekitar 11,600 tahun yang lalu?.Lihat buku Prof. Arysio Santos mengenai Atlantis The Lost Continent Finally Found serta Eden in The East karangan Stephen Oppenheimer.Kita lihat sekarang bermunculanlah penemuan2 arkeologi yang sangat mengagetkan kita dan umur dari situs2 tersebut kebanyakan sama dengan kejadian banjir bandang Nusantara, seperti adanya Piramida di Gunung Padang Sukabumi.Mungkin saja suatu saat ada pula terkuak Situs Purba yang tertimbun karena Ledakan besar Danau Maninjau yang menguburkan peradaban di Ranah Minang.Karena kejadian2 tersebut pernah kami diskusikan dengan Ust. Said Agil Munawar mengenai buku Borobudur dari Fahmi Basya. Beliau dengan santun mengatakan bahwa untuk itu bertanyalah pada ahlinya terutama ahli2 arkeologi dan ilmu2 lainnya.Wassalam, Darwin Chalidi, Tangsel.
2013/8/21 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
Pak Fashridjal M. Noor Sidin, Pak Asmardi dan dunsanak Palanta RN n.a.h.,sebelum kita masuk ke topik apakah Borobudur dan sejumlah tempat di Jawa Tengah terkait dengan Nabi Sulaiman dan Bilqis, Ratu Negeri Saba', mari kita lihat beberapa konsep penting dalam topik ini yang ambo bagi dalam 4 bagian (angka Romawi) untuk memudahkan.I. Tentang Saba'1. Apa (atau siapa) Saba'? Nama tempat atau nama orang?A. Menurut para ahli genealogi Islam seperti Muhammad bin Ishaq, nama Saba' mengacu pada 'Abdu Shams Ibn Yashjub Ibn Ya'rub Ibn Qahlan, yang memiliki nama panggilan Saba', seorang raja. As Suhaili, dan Ibnu Didya dalam bukunya "At Tanwir fi Maulid Al Bashir An Nadhir") mengatakan Raja Saba' seorang yang saleh, pemurah, dan penyuka puisi. Dia menulis sajak panjang tentang kedatangan Nabi Muhammad.B. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip sebuah hadis dari Imam Ahmad: "Bahwa saya diberitahu oleh Abu 'Abdur Rahman dari Absullah bin Luhai dari Abdullah bin Dalah yang mengatakan saya mendengar Abdullah bin Abbas mengatakan 'Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah tentang Saba' apakah itu nama seorang lelaki, seorang perempuan, atau nama sebuah tempat?' Rasulullah menjawab:“Itu adalah nama seorang lelaki, yang darinya lahir sepuluh anak lelaki. Enam dari anak lelakinya bermukim di Yaman, dan empat orang di Syams. Mereka yang menetap di Yaman adalah: Madhhaj, Kindah, Al-Azd, Al-Ash `ariyun, Anmar dan Himyar. Sedangkan yang menetap di Syams adalah: Laghm, Judham, `Amilah dan Ghassan."
Kesepuluh anak lelaki itulah yang kelak menjadi kepala-kepala kabilah, di mana Ratu Bilqis merupakan keturunan dari Himyar bin Saba' ('Abdu Shams Ibn Yashjub Ibn Ya'rub Ibn Qahlan).2. Tentang Bendungan Ma'rib dan Banjir Arim.
Penanda utama utama tentang keberadaan Negeri Saba' yang dijelaskan QS 34:16 adalah Banjir Arim ("Sayl Al Arim", سَيْلَا لْعَرِيْمِ, dalam istilah Qur'an) akibat jebolnya bendungan Ma'rib. Nama bendungan Ma'rib tidak disebutkan spesifik dalam Al Qur'an, melainkan merupakan keterangan tambahan dari para mufassir seperti Ibnu Katsir, tersebab kata "Arim" yang berarti bendungan atau dam. Jadi, "Sayl Al Arim" bermakna "banjir besar yang menghancurkan sebuah bendungan".Tapi apakah bendungan Ma'rib itu jika memang (pernah) ada? Dan kalau ada seperti apa ukuran dimensinya? Para mufassir tak menjelaskan spesifik soal ini, tapi seorang arkeolog Jerman bernama Werner Keller melakukan penelitian, dan menuliskan hasil risetnya dalam buku berjudul "The Holy Book Was Right".Bendungan Ma'rib memiliki tinggi 16 meter, lebar 60 meter dan panjang 620 meter. Menurut kalkulasi Kellner, bendungan Ma'rib bisa mengairi lahan seluas 9600 hektar. Dimensi bendungan setinggi itu menunjukkan tingkat kemajuan teknologi irigasi Negeri Saba' yang jauh di atas negeri-negeri lain pada masanya, sehingga lahan mereka begitu subur makmur sehingga, yang ini versi mufassir, warga Saba' tidak perlu memetik buah-bahan, mereka cukup hanya berjalan di bawah pepohonan sambil menjunjung keranjang yang akan segera penuh karena buah-buahan jatuh dengan sendirinya.Sekarang pertanyaan kuncinya adalah: jika sebuah bendungan berdimensi 620 m (p) x 60 m (l) x 16 m (t) bisa jebol, seperti apakah kekuatan banjir yang menghancurkannya?Sebagai perbandingan, waduk Situ
--
Wah! Bisa masalah kalau dasar ukuran waktu yg dipakai itu dinda Akmal.
Bisa2 Nabi Adam bukan manusia pertama dibuat oleh Allah SWT untuk planet Bumi. Jadi apakah ada makhluk lain diluar manusia yg pernah menghuni planet Bumi?
Kaum terdahulu berumur 1000thn. Dimana keberadaannya kaum Add. Apakah bukan keturunan nabi Adam?.
Darwin Chalidi
Tambah menarik diskusi dimensi waktu ini dinda Akmal. Pada jaman pembuat Atlas nabi2 tsbt belum ada lagi teknologi Carbon Dating atau sejenisnya.
Kalaulah betul kapal yang diketemukan di gunung Ararat sisa2 kapal nabi Nuh. Ada fakta2 baru yang terkuak:
1. Umur kapal adalah lebih dari 4800 tahun.
2. Kayu yang dipakai untuk kapal adalah kayu jati (penelitian terakhir dari ilmuan2) dan lebih mencengangkan lagi tetnyata jati itu hanya tumbuh di tanah Jawa.
Tambahan misteri lagi.
3. Teknology pembuatan tempat tinggal yang mengorek batu2 besar s/d 50 ton perbiji. Ada hampir disemua benua dan umurnya dgn carbon dating adalah diatas 20rb tahun. Sayangnya sampai saat ini teknologyst blm bisa memecahkan misteri dgn alat apa mereka mengerjakannya. Dengan teknology yg kita punyai saat ini kita tdk bisa melakukannya.
Apakah yg disebutkan dlm qur'an bukankah kaum Add yg sanggup mengolah batu2 besar tsbt.
Darwin Chalidi
-foto situs Negeri Saba' dan contoh-contoh inkripsi mereka juga menjadi telaah Harun Yahya dalam subyek "Perished Nations", dan bisa dibaca di sini:http://m.harunyahya.com/en/Books/904/perished-nations/chapter/3369
Alternatif 4.
Yang paling membingungkan dari klaim tentang Surat "Bismilahirrahmanirrahim" di atas pelat emas pemandian Ratu Boko (yang berarti ada dua materi: yakni surat dan pelat emas) adalah bagaimana menjelaskan sebuah surat yang berada di dalam kolam pemandian (yang tentu penuh air saat digunakan Ratu Bilqis) bisa bertahan berabad-abad? Karena daya tahan materi surat (meski saat itu bukan dari kertas, tentu tidak sekuat materi pelat emas).
III. Siapa yang memindahkan Singgasana Bilqis? Jin atau manusia?
"Lantas, kalau begitu bagaimana menjelaskan fenomena begitu banyaknya "kesamaan" 40 bukti kisah Nabi Sulaiman-Ratu Bilqis dengan Borobudur, Ratu Boko, Sleman, dsb, yang diklaim Fahmi Basya?" mungkin begitu pertanyaan yang akan muncul dari pendukung teori Borobudur sebagai jejak kerajaan Sulaiman dan Bilqis.
Pak Fashridjal, Pak Asmardi, dan juo sanak sapalanta n.a.h, mari kita lihat referensi lain seperti "Ihya 'Ulumiddin" karya Imam Ghazali. Dalam "Ihya", Al Ghazali ada menjelaskan tentang sosok Ashif bin Barkhiyya, sepupu dan juru tulis kepercayaan Nabi Sulaiman. Karena Sulaiman juga seorang Raja, maka kira-kira jabatan Ashif seperti Menteri Sekretaris Negara dalam pemerintahan modern. Sebelum mendapat kepercayaan penting itu, Ashif adalah seorang yang banyak melakukan maksiat, namun bertobat setelah mendapatkan pengajaran dari Nabi Sulaiman.
Tambah menarik diskusi dimensi waktu ini dinda Akmal. Pada jaman pembuat Atlas nabi2 tsbt belum ada lagi teknologi Carbon Dating atau sejenisnya.
Kalaulah betul kapal yang diketemukan di gunung Ararat sisa2 kapal nabi Nuh. Ada fakta2 baru yang terkuak:
1. Umur kapal adalah lebih dari 4800 tahun.
2. Kayu yang dipakai untuk kapal adalah kayu jati (penelitian terakhir dari ilmuan2) dan lebih mencengangkan lagi tetnyata jati itu hanya tumbuh di tanah Jawa.Tambahan misteri lagi.
3. Teknology pembuatan tempat tinggal yang mengorek batu2 besar s/d 50 ton perbiji. Ada hampir disemua benua dan umurnya dgn carbon dating adalah diatas 20rb tahun. Sayangnya sampai saat ini teknologyst blm bisa memecahkan misteri dgn alat apa mereka mengerjakannya. Dengan teknology yg kita punyai saat ini kita tdk bisa melakukannya.Apakah yg disebutkan dlm qur'an bukankah kaum Add yg sanggup mengolah batu2 besar tsbt.
Darwin Chalidi
.
Dinda Akmal.
1. Ambo salah mancaliak thn kelahiran prof. Tsbt dikito abad ke 14. Kurang hati2 ambo. Tarimo kasih alah maingekkan.
2. Carito mengenai link kaum Add yg disabuikkan alah ambo pelajari, dan itu berbasiskan knowledge dari main stream Timur Tengah.
Tapi tetap indak menjawab Pembangunan2 di Amerika Selatan. Afrika dan terakhir Indonesia berbasiskan batu2 besar dgn teknologi yg masyarakat sekarang belum bisa membuatnya.
Darwin Chalidi
--
Setuju Mak Darwin Chalidi,