Playing Detective #4: Jilbab Hitam, Minang Yahudi, Tan Malaka dan Indro Bagus

311 views
Skip to first unread message

Akmal Nasery Basral

unread,
Nov 19, 2013, 10:47:12 AM11/19/13
to rant...@googlegroups.com
Dunsanak palanta RN n.a.h,
sebelum cyber war memanas antara hacker Indonesia vs hacker Australia dalam hari-hari ini, sejak pekan lalu sudah lebih dulu pecah kontroversi di socmed akibat posting "Jilbab Hitam" di Kompasiana yang membeberkan tudingan bahwa sejumlah wartawan media arus utama menjadi koordinator "jale" (suap), termasuk petinggi majalah Tempo. "Jilbab Hitam" mengaku dia adalah wartawan Tempo yang masuk tahun 2006 dan keluar 2013.

Meski posting itu hanya bertahan tak sampai 24 jam karena ditarik oleh admin Kompasiana, namun kegegeran besar tak bisa dihindarkan. Keesokan harinya kubu Tempo mengeluarkan sejumlah artikel pendek lewat situs mereka untuk membantah tudingan "Jilbab Hitam", termasuk rilis dari Bank Mandiri yang sempat dituduh "Jilbab Hitam" ikut terlibat dalam pengaturan sejumlah berita.

Hari ini, identitas "Jilbab Hitam" diungkap oleh Lin Che Wei, salah satu nama yang dituduh terlibat dalam laku lancung fabrikasi berita oleh JH. Seorang eks jurnalis Beritasatu.com, Ulin Yusron, juga ikut membongkar identitas "Jilbab Hitam". Keduanya menyebutkan bahwa pemilik akun itu ternyata mantan wartawan Detik bernama Indro Bagus Satrio Utomo, yang diberitakan Tempo beberapa tahun lalu termasuk sindikat wartawan yang memeras Krakatau Steel.

Namun meski identitasnya sudah diungkap, melalui akun Twitter @indrobagus, sang "Jilbab Hitam
" terlihat tak takut, tegang, apalagi menyampaikan kata maaf. Dia seperti menjanjikan akan terus melanjutkan serangan.

Siapa Indro Bagus Satrio Utomo?

Jurnalis berusia 33 tahun ini berayah seorang Jawa dan ibu dari ranah Minang. Skripsinya di FIB UI mengupas tentang Tan Malaka. Percampuran dua etnis ini disebut Indro sebagai "Sekarmadji Jezebel". Sekarmadji jelas mengacu pada tokoh DI/TII Jawa Barat. Tapi siapa Jezebel?

Rupanya di mata Indro, suku Minangkabau adalah keturunan dari etnis Yahudi dengan adanya kemiripan bahasa dan garis keturunan yang matrilineal. Itu yang diyakini Indro yang mengaku pernah mengikuti pertemuan Yahudi Antar Bangsa. 

http://sosok.kompasiana.com/2013/11/19/menelusuri-jejak-indro-bagus-satrio-utomojilbab-hitam--609294.html

Menyangkut kualitas skripsi Indro tentang Tan Malaka, berdasarkan komentar di Twitter dari orang-orang yang mengenalnya, banyak yang kagum dengan ketajaman analisis "Sekarmadji Jezebel" ini. Sayang siapa nama ibunya, apalagi dari suku apa sang ibu berasal, tak dituliskan Indro dalam kata pengantar skripsinya  yang hanya menjura hormat kepada orang tuanya dengan kalimat abu-abu: "... Kemudian orang tua, yang telah berjuang tiada henti untuk mempertahankan kehidupan keluarga ditengah (note: seharusnya "di tengah" -- ANB) krisis yang tiada henti-hentinya: keuangan".


Esok, dan beberapa hari ke depan, tampaknya perseteruan Tempo (bersama Lin Che Wei dan KataData) vs "Jilbab Hitam" a.k.a "Sekarmadji Jezebel" a.k.a. Indro Bagus Satrio Utomo tampaknya masih akan terus berlanjut. Tak kalah seru dibandingkan konflik diplomatik Indonesia vs Australia hari-hari ini, bahkan mungkin lebih menarik.


Apa yang dicari "Sekarmadji Jezebel" yang tergila-gila dengan Tan Malaka ini?

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

ajo duta

unread,
Nov 19, 2013, 12:06:07 PM11/19/13
to rant...@googlegroups.com
Nakan Akmal,
Alun tabaco di kami klarifikasi Akmal sebagai mantan Tempo. Baa sabananyo "permainan" Tempo ko?
Dalam soal sapi misalnyo nampak bana bias-nyo beberapa kali menurunkan reportasenyo, mulai dari istilah "sapi berjanggut".

Lain pulo kasus "Tenabang" sampai penyerangan kantua Tempo dek tukang pukul TW, sampai ka pengadilan TW menuntut dan BHM dan Tempo kalah
dan dihukum. Tapi tak tadanga BHM masuak situmbin.



-----------------------------------------------------------------------------------------------
"Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini" (Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA
------------------------------------------------------------


2013/11/19 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Akmal Nasery Basral

unread,
Nov 19, 2013, 10:29:53 PM11/19/13
to rant...@googlegroups.com
Ambo resign dari Tempo awal 2010, Ajo Duta, jadi indak tahu soal proses penulisan "sapi berjanggut". Tapi saat ambo masih di sinan dan pernah duo tahun di desk investigasi (basamo a.l. Johan Budi SP nan kini jubir KPK dan Hermien Y. Kleden nan kini mamacik Tempo English Edition), biasonyo data awal tentang sebuah kasus datang dari "whistle blower". Deep throat. Urang dalam nan awalnyo talibek, tapi kudian dek karano satu dan lain hal, pecah kongsi dan "bernyanyi" tentang hal yang dia ketahui itu, biasanya lengkap dengan dokumen-dokumen. Ambo indak mengacu ka kasus "sapi berjanggut" secara khusus, melainkan cara penelusuran investigasi secara umum. 

Tentang kasus "Tenabang", sapendek ingatan ambo Tempo memang kalah di Pengadilan Negeri, lalu banding ke Pengadilan Tinggi, kalah lagi. Setelah itu kasasi ke Mahkamah Agung, dan MA mengeluarkan putusan yang membatalkan putusan PT dan PN, sehingga eksekusi terhadap BHM (dan dua terdakwa lain, yakni penulis artikel dan editor yang menyunting naskah) dengan sendirinya batal demi hukum.

Wass,

ANB
45, Cibubur

* * *

ajo duta

unread,
Nov 20, 2013, 8:24:57 AM11/20/13
to rant...@googlegroups.com
Terimo kasih nakan Akmal, ateh share-nyo...

-----------------------------------------------------------------------------------------------
"Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini" (Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA
------------------------------------------------------------


2013/11/20 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages