(OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh musuh di Perang Khandaq)

194 views
Skip to first unread message

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 1, 2013, 6:46:43 AM7/1/13
to rant...@googlegroups.com, Akmal N. Basral
Pada 30 Juni Sutan Sinaro manulih:

____

Ha ha, lah batua tu, Habib Rizieq batua, Munarman batua.
 
Iyo jo urang nan keterlaluan takah iko, nio manang surang paralu sakali-sakali diagiah.
Jan awak urang Islam ko nampak lamah taruih, saba... saba .. saba... eh tantu ado batehnyo.
   Baa dek bitu ?, mancaliak tuah ka nan manang, mancaliak contoh ka nan sudah.
 
Lai tau Abu Bakar ra. ?. Urang nan dek Nabi saw. sendiri disabuik lemah lembut, indak takah
Umar ra. nan selalu kelihatan sangar. Tapi .... haa.... ado tapi nyo.
Katiko urang lah bakalabihan, sia tu ?, ...Namonyo  Fanhas... urang nan bakalabihan maino Islam,
Allah dan RasulNyo, nio manang surang.  Aaa nan tajadi sudah tu ?.
Marasai kanai karipuak-an (kene belasah, habis dihajar) dek Abu Bakar, sampai "bengeup"
(bangkak-bangkak, babak belur) Fanhas.
Rasulullah saw. berang ?. ... indak dunsanak,  malah turun ayat nan membela tindakan
Abu Bakar. ra. (Baco Asbabun Nuzul, ado curito lengkap nyo di situ).
  Aaa juo lai, lah pado tampeknyo tu, Islam itu tinggi, dan tidak ada yang mengatasinya.
 
Billaahil hidaayah wat taufiq
 
Wassalam
 
St. Sinaro

------

Assalamu'alaikum Wr. Wb Pak St. Sinaro n.a.h.

Dek karano thread asli topik ko alah ditutuik Rang Dapua tadi pagi, padahal manuruik ambo kisah referensi nan diajukan tentang kejadian Abu Bakar mamukua Fanhas ko sangat menarik,
maka ambo ganti dengan judul thread yang lebih sesuai. Semoga indak melanggar aturan yang sudah dibuek Rang Dapua.

Mohon pencerahan dari Pak St. Sinaro terhadap pemahaman ambo terhadap agamo Islam nan masih tabateh ko. Iko iyo sabana ambo batanyo, khususnyo untuak Pak St. Sinaro meski indak tatutuik kamungkinan untuak sanak lain nan ahli agamo nan manjawek dan ikut memberi penjelasan sebagai bagian dari tawasau bil haq dan tawasau bish shabr.


1. Kisah "Abu Bakar vs Fanhas" ko ambo danga pertama kali di pertengahan tahun 80-an. Wakatu itu ambo duduak di bangku SMA, dan mengikuti pengajian nan diberikan sajumlah muballigh. Tigo da'i nan paling acok ambo ikuti ceramahnyo adolah duo ulama Minang dan surang non-Minang. Duo nan rang Minang adolah H. Mawardi Noor dan Buya Malik Ahmad. Surang dai non-Minang adolah Habib Alwi Jamalullail. Untuak Pak Mawardi Noor dan Habib Alwi, biasonyo ambo mangikuti ka tampek mereka ceramah nan bapindah-pindah masjid, sadang untuak Buya Malik Ahmad ambo ikuik pangajian rutin di rumah baliau dakek Pasa Tebet Barat.

Katigo ulama ko iyo sabana kareh dalam pilihan kato-kato mereka saat ceramah, terutama jika mengkritisi Orde Baru dan Pancasila saat itu. Bahkan Buya Malik nan sempat jadi unggulan calon Ketua Umum PP Muhammadiyah, sampai "keluar gelanggang" karena sikap beliau yang anti Asas Tunggal versi Orde Baru.

(Intermezzo saketek, dek karano itu kutiko diskusi novel Tadarus Cinta Buya Pujangga di kampus Universitas Bung Hatta, Padang, awal April lalu, nan dihadiri sejumlah anggota RN seperti Mak Iqbal Rahman, Bundo Evy, Bundo Hanifah Damanhuri, Uni Rita Lukman, takajuik bana ambo, dalam arti positif/maraso surprise dek karano ado surang penanya dosen di Padang banamo Fikrul Hanif -- nan acok mangirim posting foto bersejarah Minang saisuak di Facebook dan ambo kira banyak nan kenal sanak Fikrul Hanif ko di Palanta RN --  ikuik bakomentar saat diskusi. Pengantar komentar beliau adolah sbb: "Selain Buya Hamka, ado beberapa Buya lain dari Ranah Minang yang perlu disebut, salah satunya adalah Buya Malik Ahmad yang saya tahu pernah menjadi guru Bang Akmal di tahun 80-an ... dst... dst ...".  Dan kini, sanak Fikrul sedang manulih buku tentang Buya Malik Ahmad dan meminta ambo sabagai salah satu penulis endorsement buku tersebut).

Dari ketiga ulama di ateh (Buya Malik, Mawardi Noor, Habib Alwi) pada waktu yang hampir bersamaan ambo mendengar kisah "Abu Bakar vs Fanhas" ini dengan inti pesan cerita nan ambo ingek bahwa "kalau Allah sudah dihina, maka kita umat Islam harus melawan, harus berani menunjukkan sikap. Lihat saja Abu Bakar yang selalu lemah lembut bahkan sampai memukul Fanhas."

Poin utama yang ambo pegang sejak itu adolah frasa: "Jika Allah dihina ..."

Pertanyaan ambo untuak Pak St. Sinaro adolah, "Apakah gaya interupsi Prof. Thamrin Amal Tomagola (TAT) yang membuat jengkel Munarman itu memang sudah SETARA dengan gaya Fanhas menghina Allah yang membuat Abu Bakar marah besar?"

2. Sasuai saran Pak St. Sinaro agar awak mambaco asbabun nuzul dari ayat yang membenarkan tindakan  Abu Bakar terhadap Fanhas ini (apokah mukasuid Pak Sinaro adolah QS 3: 181-184?), sabab saingek ambo Fanhas adolah seorang Pendeta Yahudi, bukan seorang muslim.

Fanhas adalah Pendeta Yahudi yang ofensif terhadap Islam, ultra radikal, sehingga saking ofensif (dan nekadnya) bahkan menghina Allah di depan Abu Bakar.  Bukan lagi menghina Nabi Saw dan kemuliaan ajaran Islam. 

Mohon pencerahan Pak St.Sinaro apakah dengan karakter yang ultra ofensif seperti Fanhas itu juga ada pada karakter TAT, sehingga dia layak dipermalukan seperti pada kejadian di TV One, Jumat lalu itu?

Agar pengutipan kisah "Abu Bakar vs Fanhas" ini tidak keliru, terutama oleh ambo nan masih pendek ilmu, ambo kutipkan versi agak panjang dari buku Adab Dialog dalam Islam karangan Dr. Muhammad Sayyid Tantawi di hal. 284 sbb:

----
Diriwayatkan oleh Muhammad Ibnu Ishak dari Ikrimah dari Ibnu Abbas r.a. Dia berkata: Abu Bakar Ash Shiddiq memasuki Midras, yaitu tempat orang Yahudi belajar, didapatinya mereka sedang mengerumuni seorang lelaki yang digelari "Fanhas" ialah salah seorang ulama dan pendeta mereka. Seorang pendeta Yahudi lain yang digelari "Ashya" juga ada di antara mereka.
Lalu Abu Bakar berkata kepada Fanhas, "Celakalah engkau, Fanhas! Takutilah Allah dan masuklah Islam. Demi Allah, kamu tahu bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Dia datang kepadamu dengan kebenaran yang tertulis dalam kitab kamu: Taurat dan Injil. Fanhas menjawab, "Demi Allah, Abu Bakar! Kami tidak berhajat kepada Allah yang fakir/miskin. Kami tidak perlu memohon kepada-Nya seperti Dia memohon kepada kami, karena kami kaya. Kalau Dia kaya, dia tidak akan memohon dari kami seperti didakwa oleh sahabatmu Muhammad yang melarang kalian memakan riba, tetapi membenarkannya/membiarkannya kepada kami ... dst ...
______

Atas jawaban Fanhas yang tegas-tegas menyebut bahwa "Kami tidak berhajat kepada Allah yang miskin ... dst" itulah (huruf tebal jawaban Fanhas dari ambo -- ANB), maka Abu Bakar menjadi marah luar biasa dan langsung menampar Pendeta Yahudi itu sambil berkata, "Sekiranya di antara kami dan kamu tidak ada (terhalang) oleh perjanjian, maka akan kupenggal lehermu wahai musuh Allah."

Fanhas yang tidak terima atas reaksi keras Abu Bakar kemudian melaporkan kejadian itu kepada Nabi Muhammad Saw dengan berlindung di balik Perjanjian Hudaibiyah. Fanhas berharap Nabi akan menegur keras Abu Bakar atas "pelanggaran" itu. Namun yang terjadi adalah Allah memberi tahu Rasul Saw apa yang sebenarnya terjadi melalui kalam QS 3: 181-184 yang dimulai dengan  "Mereka berkata sesungguhnya Allah itu fakir dan kami kaya ..." dst, sehingga Nabi Muhammad Saw membenarkan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar Ash Shiddiq kepada Fanhas.

Nah, Pak St. Sinaro n.a.h, apakah konteks diskusi Apa Kabar Indonesia Pagi, Jumat lalu, di  TV One itu yang bertema "Sweeping di Bulan Ramadhan", dengan segala dinamika diskusi yang lazim terjadi (saling potong pembicaraan, misalnya) sudah sampai pada tahap "seberat dan seserius" penghinaan terhadap Allah seperti dilakukan Pendeta Fanhas secara terbuka dan terang-terangan di depan Abu Bakar?

3. Balik kepada pengalaman ambo dengan tiga muballigh di atas, terutama dengan Buya Malik yang dalam berbagai pengajian rutinnya, selalu mengingatkan agar dalam berdebat selalu berpatokan pada ajaran Quran pada QS 16: 125 terutama tiga elemen diskusi: bil hikmah (dengan bijaksana), mau'izhotil hasanah (nasehat yang baik) dan kalau dua itu sudah tidak mempan, elemen ketiga adalah wa jadilhum bil lati hiya ahsan (berdebatlah dengan cara elok, termasuk di antaranya dengan muka manis dan kata-kata lemah lembut).

Wakatu Buya Malik menjelaskan hal itu, bagi ambo taraso sekali kondisi berang Abu Bakar terhadap Fanhas adalah karena suasananya sudah bukan diskusi lagi. Pendeta Fanhas jelas-jelas sudah menghina, tak tanggung-tanggung, Allah secara langsung. Sementara jika suasananya masih dalam diskusi, perdebatan, berapa pun panasnya, justru umat Islam yang diasumsikan  sudah paham mutiara hikmah dan akhlak mulia, akan tetap bersikap tenang, ngemong, terhadap lawan diskusi yang mungkin karena kurang pengetahuan dan pengalaman, bersikap keras kepala dan berulangkali meremehkan, bahkan sampai menghina lawan diskusi.
"Justru kemuliaan akhlak muslim lah yang membuat orang-orang non muslim akhirnya tersadar dari kegelapan hati mereka, dan Allah memberikan hidayah." pesan Buya Malik Ahmad dalam salah satu pengajian beliau. "Inilah yang membedakan Islam dengan ajaran-ajaran lain."

Buya Malik lalu memberi contoh bagaimana dalam perang Khandaq, Ali bin Abi Thalib sudah menjatuhkan seorang musuh dari kalangan kafir dan sudah menghunus pedangnya, ketika mendadak sang lawan meludahi wajah Ali.

Ajaib, bukannya Ali "menuntaskan pekerjaan" yang tinggal satu ayunan pedang lagi untuk membunuh lawan, tangan Ali malah terdiam, membeku di tempat, sehingga lawannya terheran-heran dan bertanya, "Mengapa engkau tak jadi membunuhku?"

Ali menjawab,”Harta benda dan hidupmu menjadi berharga bagiku. Aku tak berhak membunuhmu. Aku diperbolehkan membunuh hanya dalam perang suci, dalam perang yang diperintahkan oleh Allah. Barusan aku telah mengalahkanmu dalam peperangan, memukulmu jatuh, dan hampir saja membunuhmu. Namun ketika engkau meludahi wajahku, kemarahanku sendirilah yang bangkit untuk menghabisimu. Jika jadi membunuhmu, aku melakukannya bukan karena Allah, tetapi karena kemarahan dan kepentinganku sendiri. Maka, orang-orang akan menyebutku bukan sebagai kesatria sejati, tetapi sebagai pembunuh. Sewaktu engkau meludahi wajahku, nafsu pribadi menguasai diriku, sehingga alih-alih membabatmu lantaran kepentinganku sendiri, aku memilih membabat nafsuku demi Allah Swt. Sekarang engkau boleh bebas.”

Mendengar jawaban itu, sang kafir terbuka matanya melihat kemuliaan Islam, sehingga akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam.

Ambo yakin, Pak St. Sinaro dengan pengetahuan tentang Islam yang sudah sangat tinggi, tentu sudah tahu pula tentang kisah Ali bin Abi Thalib nan batal mambunuah musuah di Perang Khandaq itu.

Pertanyaan terakhir ambo untuak Pak Sinaro adolah: kalau sahabat Nabi sekaliber Ali bin Abi Thalib sajo masih sangat hati-hati dan berpikir berulang kali dalam menyalurkan amarahnyo kepada urang kafir, padahal itu terjadi dalam sebuah suasana perang, hanya karena Ali ingin memastikan bahwa niatnya untuk melakukan sesuatu tindakan betul-betul hanya karena Allah, bukan karena melampiaskan kemarahan pribadi karena dirinya tersinggung akibat diludahi, maka bagaimana kita, umat Islam sekarang, yang kualitas iman dan kesabaran, keberanian, keteguhan, keuletan, sangat jauh dari Ali bin Abi Thalib, selalu merasa yakin dengan cepat bahwa yang kita lakukan terhadap orang lain, pasti hanya karena Allah semata, dan bukan karena perasaan individual yang sedang tersinggung? Mungkin karena pembicaraan kita yang berapi-api diinterupsi oleh lawan debat misalnya.

Memang tak seorang pun ingin pembicaraannya, apalagi di wilayah publik, selalu dipotong lawan debat yang tak tahu adab diskusi. Tetapi bukankah itu justru merupakan kesempatan besar untuk menunjukkan bagaimana seharusnya bersikap sesuai dengan ajaran Islam (QS 16: 125)? Sebuah peluang emas untuk menunjukkan apa itu akhlaqul karimah yang sebenarnya?

Mohon penjelasan dari Pak St. Sinaro n.a.h.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur


Syafrinal Syarien

unread,
Jul 1, 2013, 10:52:55 AM7/1/13
to rant...@googlegroups.com
Subhanallah...
Mambaco uraian panjang Pak ANB ko ambo mancaliak ado duo wajah Islam: Wajah lembut dan wajah keras.
Sayangnyo nan banyak muncul ke permukaan adolah wajah keras yang gampang tersinggung, sensi, dan mudah meledak. 
Yang meledak-ledak menganggap diri berada di garis depan dalam membela Islam. Tapi pada akhirnya pihak lain memandang umat Islam tak lebih dari sekedar umat yang suka kekerasan. Buktinya konflik di Timteng antara sesama umat Islam sendiri tak kunjung usai. Ukhuwah Islamiyah jadi dianggap omong kosong belaka karena tak ada bukti konkretnya.

Saya berdoa, semoga dengan uraian Pak ANB ini, tidak ada yang memberi stempel Pak ANB sebagai corong JIL.

Wassalaam;
Sy Syarien/43/Karawaci


From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
To: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>; Akmal N. Basral <akmal.n...@gmail.com>
Sent: Monday, July 1, 2013 5:46 PM
Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh musuh di Perang Khandaq)

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
 
 


andi...@gmail.com

unread,
Jul 1, 2013, 11:00:48 AM7/1/13
to rantaunet rantaunet
Menarik sekali uraian ANB...saya sangat menikmatinya dan saya save

Kito tunggu jawaban dan tanggapan Mak St Sinaro..sesuai tujuan ANB..tentu lebih menarik ℓągȋ̊ dan saling melengkapi

Wass-Jepe
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Syafrinal Syarien <ssya...@yahoo.com>
Date: Mon, 1 Jul 2013 07:52:55 -0700 (PDT)
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh musuh di Perang Khandaq)

Lies Suryadi

unread,
Jul 1, 2013, 11:17:20 AM7/1/13
to rant...@googlegroups.com
Astagfirullah!!!!!!
 
Sabanta aniang cako lah kalua barito: 5 mantari Mesir mundur. Mesir maarah ka 'revolusi kaduo', kecek para pengulas. Pendemo anti Morsi makin tumpah ka Tahrir Square, dipakirokan labiah gadang lo lai dari demo kutiko manurunkan Mubarak dulu. Kantua pusek Ikhwanul Muslimin lah serak sumerai dimakan api. Pendemo mengultimatum Morsi untuak mundur dalam 24 jam.
 
Batanyo ambo ka rang cadiak pandai di lapau ko: A nan salah di Ikhwanul Muslimin nan diwakili Morsi ko ko? Baa mako ditulak dek ranyaik Mesir nan notabene mayoritas Islam? Namo e Ikhwanul Muslimin, baa kok jalan jo lubang2 pendistribusian makanan dari Mesir ka Jalur Gaza jo tutuik abih dek Morsi ko? Baa mako indak bapihak/basimpati Morsi ko ka bangsa Palestina nan tatindeh tu?
 
Egah je awak maliek politik balabel2 Islam ko. Ghaso-ghaso tambah cemak cemong je wajah Islam dek ugang2 politikus nan babaju Islam ko.
 
Wassalam,
Suryadi

Dari: Syafrinal Syarien <ssya...@yahoo.com>
Kepada: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Dikirim: Senin, 1 Juli 2013 16:52
Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh musuh di Perang Khandaq)
Subhanallah...
Mambaco uraian panjang Pak ANB ko ambo mancaliak ado duo wajah Islam: Wajah lembut dan wajah keras.
Sayangnyo nan banyak muncul ke permukaan adolah wajah keras yang gampang tersinggung, sensi, dan mudah meledak. 
Yang meledak-ledak menganggap diri berada di garis depan dalam membela Islam. Tapi pada akhirnya pihak lain memandang umat Islam tak lebih dari sekedar umat yang suka kekerasan. Buktinya konflik di Timteng antara sesama umat Islam sendiri tak kunjung usai. Ukhuwah Islamiyah jadi dianggap omong kosong belaka karena tak ada bukti konkretnya.

Saya berdoa, semoga dengan uraian Pak ANB ini, tidak ada yang memberi stempel Pak ANB sebagai corong JIL.

Wassalaam;
Sy Syarien/43/Karawaci

Epy Buchari

unread,
Jul 1, 2013, 12:34:44 PM7/1/13
to rant...@googlegroups.com, Akmal N. Basral


On Monday, July 1, 2013 5:46:43 PM UTC+7, Akmal Nasery Basral wrote:
Pada 30 Juni Sutan Sinaro manulih:

____
 Bung Akmal & sanak sapalanta n.a.h,

Assalamu'alaikum WW,

Yang bung Akmal sampaikan, menurut saya adalah cara mengemukakan pendapat/berdebat dengan argumen/hujjah yang jelas, serta dikemukakan secara sistimatis, santun, dan dengan kontrol emosi yang baik.
Ketajaman fikir, kekuatan zikir, serta akhlak yang baik, terefleksikan dari untaian kata-kata ; yg secara menyeluruh menyiratkan keminangan sekaligus keteduhan Islam itu sendiri. Bravo...

Kalau menggunakan terminologi dari sanak Syafrinal Syarien, saya memang lebih menyukai wajah Islam yang lembut, damai,  dan toleran , yg berorientasi pada akhlak yang baik.

Maaf & wasalam,

Epy Buchari
L-70, Ciputat Timur

 

Sutan Sinaro

unread,
Jul 1, 2013, 2:56:31 PM7/1/13
to rant...@googlegroups.com
Wa'alaikum salam. w.w.
 
Bung ANB jo dunsanak kasadonyo.
Sanang hati ambo mambaco uraian panjang dunsanak kito bung ANB ko.
Tapi dek karano thread ko lah ditutuik dek rang dapua, ambo raso ado babarapo hal nan paralu
ambo kamukokan. Nan partamo, dalam hal ko kito badiskusi, bukan mancari sia kalah sia manang
nan akan manjadikannyo debat kusir nan indak ado gunonyo, atau sia salah sia bana, dek karano
kebenaran datang dari Allah swt. samato-mato. Dalam hal iko, sasuai jo nan disampaikan bung
ANB, kito dalam rangka tawasau bil haq dan tawasau bish shabr.
    Nan kaduo bung ANB, kok disabuik sia baraja sia maaja, dari paraghraph nan mangatokan
bung ANB adolah murik langsuang dek Buya Malik Ahmad, kok disabuik sia kalah sia manang,
lah kalah ambo. Baa dek bitu ?, dek karano ambo iyo alun baraja langsuang dari buya-buya awak
nan terkenal tu doh. Memang ambo pernah basuo jo buya Hamka, tapi ambo alun sampai manjadi
murik langsuang baliau lai. Ambo hanyo mandanga ceramah-ceramah baliau dan mambaco buku-
buku baliau. Kalau iko lai tamasuak sebagai murik, mako guru ambo banyak, mulai dari H. Darwas,
M. Taib angku Aceh, Buya Sayuti Khattab,... sampai ka  Drs.Damri Usman nan indak terkenal,
bahkan sampai ka buya Ismail Kamus nan ado di semenanjung. Jadi di urusan ko bisa jadi ambo nan
baraja ka bung ANB dek baguru langsuang jo buya Malik Ahmad.
  Nan katigo, tanyo bung ANB indak katajawek dalam sakali postingan do ko dek karano ilimu alah
tinggi nampaknyo, dan bilo dijawek bana, mako itu datang dari Allah swt., bilo salah, itu datang
dari diri ambo surang, mohon maaf tantang itu. Banyak nan ka kito diskusikan tapi ambo ambiak
babarapo sajo daulu yakni perbandingan kisah Abu Bakar  ra.jo kisah Ali bin Abi Thalib kw.
Sudah tu urusan penghinaan taradok Allah swt. dan baa kiro-kiro manilai dan bersikap.
Kamudian, urusan baa kito malatakkan timbangan di urusan TAT jo Munarman ko, dan baa kito
harus basikap sebagai seorang Muslim. Nan urusan "akhaakul kharimah" yang selalu harus kito
kamukokan, ambo setuju dek karano itu disuruahkan Allah swt dan Rasul saw. ka kito.
  Nan kaampek, (iko tambahan sajo) dek ari lah laruik bana pukua 2:50 dan mintak maaf ambo dek
karano talambek masuak lapau katiko karajo sadang banyak ko, ambo cukuikkan sampai di siko dulu,
bisuak ambo sambuang. Kalau ado nan taraso dek bung ANB, silahkan dikomentari dulu.
 
Bilaahil hidayah wat taufiq.
 
Wassalam
 
St. Sinaro
 

 


   

Syafrinal Syarien

unread,
Jul 2, 2013, 12:24:22 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Ajo Suriya di Ulando;

Jadi kesimpulan Ajo tu bertolak belakang jo Om Duta?
Om Duta indak setuju agamo dipisah jo politik karano agamo tu adolah "way of life". Tindakan pemisahan agamo jo politik tu adolah upaya sekularisasi supayo urang Islam ndak usah urus politik, cukuik maurus musajik se lah.
Samantaro uraian Ajo di bawah ko, politik nan balabel Islam tu akibaik e cuman gunjang-ganjing ndak berkelincitan se doh.

Wassalaam;
Sy Syarien/43/Karawaci


From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
To: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Sent: Monday, July 1, 2013 10:17 PM
Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh musuh di Perang Khandaq)

fashno...@yahoo.co.id

unread,
Jul 2, 2013, 12:55:44 AM7/2/13
to Rantaunet, Lies Suryadi, Syafrinal Syarien, Ajo Mardin, Fashridjal Noor
Ajo Sur dan sanak Syafrinal serta sanak-sanak di palanta yth.

Dari berita nan ambo baco a.l. BBC News, urang2 itu bademo krn menganggap pres Mursi talalu mamparatikan kepentingan (interests) partainya Ikhwanul Muslimin. Indak diuraikan apo nan dimukasuik. Tapi patuik diingek bahaso sajak tahun 1950 sd 2012 (62 tahun) Mesir diperintah oleh regim militer nan sangaik membatasi kebebasan. Di bawah Mursi kebebasan itu indak dibatasi. Bandingkan Indonesia di bawah Orba dan Orde Reformasi.

Revolusi rakyat Mesir tahun 2011/12 berhasil menumbangkan tokoh rezim militer pres. Husni Mubarak. Dalam pemilu yg diadokan setlh itu pres Mursi manang tipih dari lawannya yg sabalunnyo adolah salah satu anggota kabinet Mubarak. Jadi indak heran kalau pengikut lawannya yg hampir separoh jumlah pemilih itu akan taruih mengamati pres Mursi dlm menjalankan pemerintahan.

Memang sulit untuk menjalankan pemerintahan sesuai ajaran Islam, terutama sekarang ini, ketika contoh2 keberhasilan adalah negara2 Barat dan Timur yg mempraktekkan kehidupan sekuler, kebebasan menyatakan pendapat dan berdemo, ekonomi pasar dll. Sedikit saja langkah pres Mursi yg bernuansa Islam akan dianggap mengutamokan kepentingan partainyo. Makanyo pemerintahan pres Mursi acok kanai demo sampai kini (ulang tahun pertama pemerintahannya)

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65Bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Syafrinal Syarien <ssya...@yahoo.com>
Date: Mon, 1 Jul 2013 21:24:22 -0700 (PDT)
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

Arman Bahar

unread,
Jul 2, 2013, 3:26:31 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Kok pemberitaan pers barat nan ka didangakan, apolagi kok indak pulo ba-filter awak, lah masuak lukah limbek namo-nyo tu mah, sadar atau tidak sadar lah "ON" mesin cuci utak urang tu, sudah tu awak sinis sajo lai mancaliak dunia Islam awak ko ...
wasalam
abp

Dari: "fashno...@yahoo.co.id" <fashno...@yahoo.co.id>
Kepada: Rantaunet <rant...@googlegroups.com>; Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>; Syafrinal Syarien <ssya...@yahoo.com>; Ajo Mardin <ajo...@gmail.com>
Cc: Fashridjal Noor <fashno...@yahoo.co.id>
Dikirim: Senin, 1 Juli 2013 21:56
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

fashno...@yahoo.co.id

unread,
Jul 2, 2013, 3:45:21 AM7/2/13
to Rantaunet, Arman Bahar, Fashridjal Noor
Sanak Arman Bahar dan sanak2 di palanta yth.

Nan ambo sampaikan sabalunnyo:

"Dari berita nan ambo baco a.l. BBC News, urang2 itu bademo krn menganggap pres Mursi talalu mamparatikan kepentingan (interests) partainya Ikhwanul Muslimin. Indak diuraikan apo nan dimukasuik"
Nan salabiahnyo analisa ambo berdasarkan berita dari berbagai sumber (termasuk pers lokal dan TV).
Jadi ambo indak "masuak lukah limbek namo-nyo tu mah, sadar atau tidak sadar lah "ON" mesin cuci utak urang tu, sudah tu sudah tu awak sinis sajo lai mancaliak dunia Islam awak ko ...i". Banyak info dari berbagai sumber, tapi harus kritis awak mambaconyo, apolai utk mangaluakan pandapek ka urang rami.

Sebagai contoh, pemerintah Turki yg memerintah sekarang (yang Islamis) didemo besar2an krn katanyo mau merombak taman jadi mall. Tapi ada berita lain bahwa sabananyo demo itu memprotes aturan penjualan alkohol yg lebih ketat. Jadi kalau ciek sajo nan didanga, urang akan mencap pemerintah Turki perusak lingkungan. Padahal desain mall bisa mempertahankan sebagian taman itu dan mengganti yg hilang dg taman di atap bangunan.

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65Bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Arman Bahar <arman...@ymail.com>
Date: Tue, 2 Jul 2013 00:26:31 -0700 (PDT)
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

syaf...@gmail.com

unread,
Jul 2, 2013, 3:54:29 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Maaf, bagi yang baelimu tinggi seperti Mak Sutan Sinaro, tentu ndak paralu rehat balamo2 bana manjawek dan menjelaskan pertanyaan Dinda ABN ini.

Lah rusuah lo kami manunggu pencerahan dari Mak Sutan!

Salam


Syaf AL/Bogor


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
Date: Mon, 1 Jul 2013 17:46:43 +0700
Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh musuh di Perang Khandaq)

Lies Suryadi

unread,
Jul 2, 2013, 4:25:29 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Mamak ABP, tanyo ciek: ndak ado urang awak (urang Islam ko) nan kayo, nan bisa mambuek kantua berita atau broadcasting nan bisa disiarkan ka saluruh duya ko? Ambo danga Pemerintah Arab Saudi, Qatar, UAE, dll tu sasungkuik langik kepengnyo. AL Jazera lah mulai. Tapi labiah dari Al-Jazera tu kan bisa dibuek, dek kepeng sambuah alah. Awak2 di lapau ko kan lai indak balangganan Pos Kota ciek je doh mah, Mak ABP. Kini di layar komputer awak sorang, atau di kompor nan saganggam tu dapek mangambang  ampek koran sakaligus.
 
Main basuah2 utak ko kan zaman Suharto nyo ado e nyeh, Mak ABP. Antah kok indak dek Mak ABP tu.
 
Salam,
Suryadi

Dari: Arman Bahar <arman...@ymail.com>
Kepada: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Dikirim: Selasa, 2 Juli 2013 9:26
Judul: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak
Kok pemberitaan pers barat nan ka didangakan, apolagi kok indak pulo ba-filter awak, lah masuak lukah limbek namo-nyo tu mah, sadar atau tidak sadar lah "ON" mesin cuci utak urang tu, sudah tu awak sinis sajo lai mancaliak dunia Islam awak ko ...
wasalam
abp

syaf...@gmail.com

unread,
Jul 2, 2013, 5:13:55 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Ajo Suryadi dan sanak di palanta NAH.

Republika katiko mulai tabik an dek Pak Habibie adolah untuak kepentingan Islam. Tapi lah sakian tahun, tapaso tabang2 inggok dek angok ndak sampai.

Ndak banyak urang Islam di nagari awak ko balangganan doh. Pambaco lebih suko jo Kompas dan Pos Kota. Padohal, dari sisi isi dan gaya penyajian, Republika ndak kurang bagai doh. Malah lebih banyak nuansa Islamnyo.

Tapi, baa manggo rang Islam ndak amuah balangganan sebagai sumber hiduik dek koran tu krn iklannyo kurang. Produsen2 yahudi mamiliah Kompas untuak pasang iklan.

Kini, setelah ado pemegang saham 'baru' di Republika, baru koran ko snek manggarik. Tapi sia kolah pemegang saham baru tu, sahinggo pengiklan dari non Islam lah amuah melirik.

Salam

Syaf AL/Bogor

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Tue, 2 Jul 2013 16:25:29 +0800 (SGT)
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

--

Arman Bahar

unread,
Jul 2, 2013, 5:41:46 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Heee ... 4x
Urang awak nan Islam tantu sambuah alah nan kayo nan bisa mambuek kantua berita, baik cetak maupun elektronika ... di nagari awak nan banamo indonesiana ko sajo kan jaleh tampak dan jaleh2 pulo tasurek di KTP'e Islam ...

Hmm... Lai takana dek kito nan basamo iklan ubek rangik semprot di tipi tu ?
"Yg mahal banyaaaak, yg bagus cuma .... "

Pernah sanak mandanga istilah "al ghauzul al fikr" kok bahaso awak' disabuik PERANG PEMIKIRAN" ? .... Kok lai pernah, kok indak pulo barkaberatan ko eh, minta tolong dikalibinan saketek lah ... plz

wasalam
abp

Dari: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Kepada: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Dikirim: Selasa, 2 Juli 2013 1:26
Judul: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

Mamak ABP, tanyo ciek: ndak ado urang awak (urang Islam ko) nan kayo, nan bisa mambuek kantua berita atau broadcasting nan bisa disiarkan ka saluruh duya ko? Ambo danga Pemerintah Arab Saudi, Qatar, UAE, dll tu sasungkuik langik kepengnyo. AL Jazera lah mulai. Tapi labiah dari Al-Jazera tu kan bisa dibuek, dek kepeng sambuah alah. Awak2 di lapau ko kan lai indak balangganan Pos Kota ciek je doh mah, Mak ABP. Kini di layar komputer awak sorang, atau di kompor nan saganggam tu dapek mangambang  ampek koran sakaligus.
 
Main basuah2 utak ko kan zaman Suharto nyo ado e nyeh, Mak ABP. Antah kok indak dek Mak ABP tu.
 
Salam,
Suryadi

Dari: Arman Bahar <arman...@ymail.com>
Kepada: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Dikirim: Selasa, 2 Juli 2013 9:26
Judul: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

ZulTan

unread,
Jul 2, 2013, 5:56:27 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com

"Maaf, bagi yang baelimu tinggi seperti Mak Sutan Sinaro, tentu ndak paralu rehat balamo2 bana manjawek..."

Al, alun abih "berang" ka Sutan lai? Hehe... Alah basampaian pasan Sutan kada Makmur tu?

Tapi ambo pun, sadang manunggu episode berikutnyo. Baa dek bitu? Dek di sikolah awak dapek baraja ugamo dari nan lai. Sabana sayang kalau topik-topik co iko sampai dihindari. Bilo ka batambah pahaman agamo awak.

Tapi Sutan kan lah mangalah. Kana kecek liau, "... kok disabuik sia kalah sia manang, lah kalah ambo."

Jadi jan tenggi bana arok.
Awak tunggu malah malakik parak siang beko, antah kok lai.

Salam,
ZulTan, L, 52, Bogor

Arman Bahar

unread,
Jul 2, 2013, 6:00:48 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Wah berita baru lo ko mah, ("setelah ado pemegang saham 'baru' di Republika") ... Agiah molah kami contekan-nyo sia bana tu pemegang saham dimukasuik ... ? Lai awak2 ko juo ?

wasalam
abp

Dari: "syaf...@gmail.com" <syaf...@gmail.com>
Kepada: rant...@googlegroups.com
Dikirim: Selasa, 2 Juli 2013 2:15

Judul: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak
Ajo Suryadi dan sanak di palanta NAH.

Republika katiko mulai tabik an dek Pak Habibie adolah untuak kepentingan Islam. Tapi lah sakian tahun, tapaso tabang2 inggok dek angok ndak sampai.

Ndak banyak urang Islam di nagari awak ko balangganan doh. Pambaco lebih suko jo Kompas dan Pos Kota. Padohal, dari sisi isi dan gaya penyajian, Republika ndak kurang bagai doh. Malah lebih banyak nuansa Islamnyo.

Tapi, baa manggo rang Islam ndak amuah balangganan sebagai sumber hiduik dek koran tu krn iklannyo kurang. Produsen2 yahudi mamiliah Kompas untuak pasang iklan.

Kini, setelah ado pemegang saham 'baru' di Republika, baru koran ko snek manggarik. Tapi sia kolah pemegang saham baru tu, sahinggo pengiklan dari non Islam lah amuah melirik.

Salam

Syaf AL/Bogor
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Tue, 2 Jul 2013 16:25:29 +0800 (SGT)
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

Arman Bahar

unread,
Jul 2, 2013, 6:53:38 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Para pendemo mesir tu mulo2 kan adolah pareman bayaran eks presiden nan lari malam Hosni Mubarak nan ta-usia dek rakyatnyo sendiri tu

Dalam waktu singkek pareman2 ko banyak dapek kawan tarutamo dari kalangan simpatisan2 Hosni Mubarak ditambah dari kaum sekuler, kalangan nasionalis, demokrat dan kelompok kristen terutama yg partai2nya kalah waktu pemilu dan pilpres yg lalu yg kita sebut sbg "Kelompok Anti Morsi" 

Presiden Mursi kan menang dalam pilpres yg didukung Ikhwanul Muslimin dg partainya Justice & Freedom Party (Partai Keadilan & Kebebasan) yg memperoleh suara dalam pemilu legislatif 48,7% dan juga didukung kelompok Salafy dg partainya Partai Islam An Nour yg memperoleh suara 20% sehingga kalau ditotal kekuatan Islam disini sebesar 68,7% (cukup kuat) sedang sisanya sebesar 31,3% dibagi serba sedikit utk partai2 lain yg sekuler spt nasionalis, demokrast dan kristen koptik itu

Situasi ini tentu saja sangat2 membuat Israel dan kroni2 baratnya was2 dan masgul karena Mursi jelas dekat dg HAMAS yg mendominasi Gaza di Palestina ....

Maka dg memanfaatkan kelompok anti Mursi mereka coba mengguncang situasi dalam negeri Mesir kok dapek Mursi turun dek nyo tu mah, kan baitu

Kekuatan luar dan dalam yg anti Mursi inilah yg berusaha bagaimana agar Mursi jatuh ... Mursi dan para ikhwan faham betul maunya Israel dan antek2nya itu ... Mursi sangat faham utk tidak akan terpancing utk menggunakan tentara dlm meredam aksi anti Mursi ini, karena begitu tentara turun tangan dan kemudian ber-darah2, tinggal menghembuskan isu HAM, kekuatan barat yg pro Israel akan bagaduru datang ke Mesir, ini betul lah yg ditunggu2 mereka yg anti Mursi dan Israel cs tu... makanya Ikhwan2 dan teman2 dari Salafy hrs pasang badan membantu kepolisian ...

Dunia sabalah sinan nan anti Islam indak ingin kecolongan lai doh takah nan lah tajadi di Turki tu dimano ikhwan2 Turki lah ba-kuku dan kok ado bana kekuatan diluar itu relatif bisa di-amankan dan situasi dlm negeri Turki relatif stabil dimana kaum sekulernyo nan anti Edorgan nan Ikhwanul Muslimin Turki indak sabanyak co nan ado di Mesir tu bana doh

3 Poros segitiga Islam nan dicamehan fihak sabalah tu adolah poros Tuki utk gerbang kawasan Eropa, poros Mesir utk gerbang kawasan Afrika dan Timur Tengah dan poros Indonesia utk kawasan Asia .... Dimata mereka poros nan 3 ko jan sampai dipabiakan iduik ... Fahimtum ?
wasalam
abp
-------------------------------------------------
Dari: "fashno...@yahoo.co.id" <fashno...@yahoo.co.id>
Kepada: Rantaunet <rant...@googlegroups.com>; Arman Bahar <arman...@ymail.com>
Cc: Fashridjal Noor <fashno...@yahoo.co.id>
Dikirim: Selasa, 2 Juli 2013 0:46
Judul: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

Sanak Arman Bahar dan sanak2 di palanta yth.

Nan ambo sampaikan sabalunnyo:
"Dari berita nan ambo baco a.l. BBC News, urang2 itu bademo krn menganggap pres Mursi talalu mamparatikan kepentingan (interests) partainya Ikhwanul Muslimin. Indak diuraikan apo nan dimukasuik"
Nan salabiahnyo analisa ambo berdasarkan berita dari berbagai sumber (termasuk pers lokal dan TV).
Jadi ambo indak "masuak lukah limbek namo-nyo tu mah, sadar atau tidak sadar lah "ON" mesin cuci utak urang tu, sudah tu sudah tu awak sinis sajo lai mancaliak dunia Islam awak ko ...i". Banyak info dari berbagai sumber, tapi harus kritis awak mambaconyo, apolai utk mangaluakan pandapek ka urang rami.

Sebagai contoh, pemerintah Turki yg memerintah sekarang (yang Islamis) didemo besar2an krn katanyo mau merombak taman jadi mall. Tapi ada berita lain bahwa sabananyo demo itu memprotes aturan penjualan alkohol yg lebih ketat. Jadi kalau ciek sajo nan didanga, urang akan mencap pemerintah Turki perusak lingkungan. Padahal desain mall bisa mempertahankan sebagian taman itu dan mengganti yg hilang dg taman di atap bangunan.
Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65Bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Arman Bahar <arman...@ymail.com>
Date: Tue, 2 Jul 2013 00:26:31 -0700 (PDT)
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

syaf...@gmail.com

unread,
Jul 2, 2013, 7:59:22 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Ha...ha...Kanda Zul, ma lo ambo bisa berang ka mamak wak tu,

Cuma tagali-gali ambo mananti baa jawaban beliau ko atas pertanyaan dinda ABN. Bia makin mencerahkan.

Jo bang Makmur ambo ndak ado kontak. Liau tingga di PKU. Tapi ka Fauzi Bahar lai ambo sampaikan. Antah lai inyo danga antah indak, ndak lo abeh dek ambo doh.

Salam,

Syaf AL



Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "ZulTan" <zul...@yahoo.com>
Sender: rant...@googlegroups.com
Date: Tue, 2 Jul 2013 09:56:27
To: <rant...@googlegroups.com>
Reply-To: rant...@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh
musuh di Perang Khandaq)


fashno...@yahoo.co.id

unread,
Jul 2, 2013, 8:40:28 AM7/2/13
to Rantaunet, Arman Bahar, Lies Suryadi, Fashridjal Noor
Sanak Arman Bahar jo sanak2 di palanta yth.

Elok bana penjelasan sanak Arman Bahar ttg nan tajadi di Mesir kini 'ko. Ambo tambahkan bahwa Mesir adalah negara Arab terbesar dan selama ini jadi pemimpin atau setidaknya berpengaruh thd negara2 Arab yg lain. Dulu pernah bersama Suriah dan Irak membentuk Republik Persatuan Arab.
Mesir juga satu2nya negara Arab yg berhasil mendapatkan kembali wilayahnya yg dirampas Israel pada perang 6 hari tahun 1967, kecuali Gaza, yg oleh Israel kelihatannya sengaja dibikin sbg wilayah Palestina utk batasnya dg Mesir. Kekalahan Mesir pd perang 6 hari itu a.l. krn kelihaian mata2 Israel yg berhasil mengumpulkan data militer Mesir, sehingga sebagian besar pesawat tempur Mesir dihancurkan sebelum terbang. Setelah perang itu Israel menguasai semenanjung Sinai dan membangun benteng Baarlev di tepi Terusan Suez yg dg sombong dikatakan tidak akan bisa ditembus serangan Mesir.

Terbukti pada serangan Yom Kipur tahun 1973 dibawah Anwar Sadat tentara Mesir berhasil menghancurkan benteng Ba'arlev yg dibanggakan itu dan juga melumpuhkan tank2 Israel. Keadaan bisa berbalik setelah Amerika Serikat mengirimkan bantuan tank2 dan persenjataan kepada Israel, shg akhirnya terjadi gencatan senjata.
Keberhasilan tentara Mesir itu rupanya membuat Israel jadi segan/salut sehingga dalam perundingan bersedia mengembalikan seluruh wilayah Mesir yg didudukinya sejak th 1967 (kecuali Gaza strip).

Selama ini pemerintah militer Mesir memelihara hubungan baik dg Israel dan AS, dan ikut memerangi "teroris". Setelah pemerintahan militer jatuh dan presiden Mursi terpilih, dia berperan besar mengakhiri serangan Israel thd Gaza akhir tahun lalu dg memfasilitasi perundingan antara kedua pihak.
Jelas Mesir dibawah pres Mursi bukan lagi sahabat Israel dan AS spt di bawah Mubarak dulu. Keberhasilan pres Mursi merupakan ancaman bagi hegemoni Israel dan AS di Timur Tengah. Oleh karena itu tidak heran kalau mereka juga berperan dalam meningkatkan perlawanan thd pres Mursi.

Pemerintah Erdogan di Turki telah berhasil memajukan Turki (sangat ironis dibandingkan dg tetangga2nya: Yunani, Cyprus, dan Italia yg sedang terpuruk dan dililit hutang). Sebelumnya pemerintah sekuler yg sudah berkuasa sejak tahun 1920an atau sekitar 80 tahun lebih telah gagal. Usaha pemerintah AS menempatkan persenjataan di perbatasan Turki dg alasan utk melindungi dari gejolak di Suriah dapat dilihat sbg salah satu cara utk campur tangan di Turki.

Salam
FMNS

L65Bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Arman Bahar <arman...@ymail.com>
Date: Tue, 2 Jul 2013 03:53:38 -0700 (PDT)
Subject: Bls: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

Arman Bahar

unread,
Jul 2, 2013, 8:56:47 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum ww

Baa mako samangaik bana kaum liberal (kok di nagari awak kan JIL barangkale namo'e mah) .......  apo bana doso Mursi tu gak ati ?

1. Doso partamo masakan dalam sataun sajo baru mamarentah lah bisa lo Mesir swasembada pangan ?  Produksi gandum kni alah lah diateh 60% dimano sabalun tu cumo 20% ... Gandum nan salamo ko ba-import dari USA kini indak bara bana lai ... (lai indak sakik garaman lo Amerika dek import kini sakadar pado lah indak sajo lai ?)

2. Doso Mursi nan ka 2 baa kok tajadi pulo paningkatan penghasilan dari Terusan Suez ? Sabalun ko pitih masuak ka kas negara 5,6 Milyard USD kini lah manjadi 100 Milyard USD/year  (pejabat nan tukang2 kalipekan pitih penghasilan dari Tarusan Suez salamo ko alah ditukanyo jo kawan2nyo nan rajin mangaji Alquran tiok ari)

3. Doso nan ka 3
adolah manaikan  gaji PNS 200% labiah, samantaro harago kebutuhan pokok (sembako) stabil2 sajo

4. Doso Mursi nan ka 4 adolah karajo samo jo SAMSUNG mambuek barang2 keperluan rumah tangga di propinsi Bani Suwef sahinggo harago jauh labiah murah pado nan taralah ba impor

5. Doso Mursi nan ka 5 mambuek pabrik mobil sendiri hinggo import mobil turun dan bisa di tiadakan sudah ko

6.
Doso nan ka 6 adolah mambuek sinjato sendiri, hinggo indak ado import sinjato rongsokan dari USA tu lai doh spt nan taralah salamo ko

7. Doso nan ka 7 mandirikan pabrik tablet IPAD  ... hinggo kini harago terjangkau dan anak2 sikolah bisa baraja lewat IPAD (lah indak laku bana laptop import tu lai doh)

8.  Doso ka 8 Jumlah Cadangan Devisa meningkat

9.  Doso ka 9 Mendukung perjuangan rakyat Palestina, Suriyah dan Konflik Muslim dan Budha di Rohingya Myanmar

10.Doso nan ka 10 adolah menggiatkan program hafalan Alquran (Presiden2 yg hafal alquran didunia Mursi, Edorgan dan nan lain na tau awak HNW nyeh  .. heee 4x)

11. Doso Mursi nan indak terampunkan tu adolah dalam sataun ko alah berhasil melepaskan rongrongan kekuasaan Militer (Edorgan di Turki butuh waktu beberapa tahun lebih lama dari Mursi)

12. Doso Mursi ka 12 meningkatkan harga diri negara Mesir di hadapan negara2 Arab lain-nya bahkan dunia hingga Mesir jadi negara yang diperhitungkan.

13 . Doso Mursi ka 13 adolah mengembangkan tenaga nuklir dan tenaga matahari sbg energi alternatif di Mesir.

14 . Dosa Mursi nan lain adolah mampu menarik investor luar negeri dan mempertahankan kepercayaan asing di Mesir.

15. Doso Mursi nan lain adolah membuka kembali jalan darat antara Mesir dan Sudan dan maningkekkan kerja sama bidang ekonomi kedua negara

16. Doso Mursi lain-nya adalah mampu membuka lapangan kerja baru untuk 600 ribu lebih orang pengangguran.

17. Doso Mursi nan lain lo adolah berusaha mengembalikan harta yang dibawa kabur ke luar negeri oleh Husni Mubarak dan kroni2nya

18. Doso Mursi nan ciek lai adalah menegakkan hukum / peradilan yang sebenar2nya adil dan berusaha menghabisi kecurangan2 hakim dan aparat2 penegak hukum lain-nya.

Banyak lai mah doso2 lain nan indak bisa kito sabuik ciat2 nan mambuek para lawan2 politik dan Israel sarato bergundal2nyo di barat angek2 dingin dan sakik paghuik ma-hampuduang

Kareno doso2 itulah mako Mursi hrs digulingkan dek nan punyo alek yaitu ex presiden Mubarak sarato jo wowow2-nyo tamasuak kaum liberas, jaringan iblis laknatullah JIL, kaum sekuler, komunis, Kristen Koptik sarato si Islam KTP alias alias MUSLIM AMBIGU  ..... Kok koyok mereka ka kito dangakan bahwa Mursi lah gagal mengantarkan Mesir ke arah kehancuran.nan ba-petai2 nan di-harok2an-nyo salamo ko
wasalam
abp

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>

To: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Sent: Monday, July 1, 2013 10:17 PM
Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh musuh di Perang Khandaq)

Sutan Sinaro

unread,
Jul 2, 2013, 1:14:31 PM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Ai, kecek ambo kok lai bakomentar bung ANB jo posting nan kapatang, ruponyo indak,
malah encik ZulTan jo encik AL nan bakomentar, sia sabananyo nan nio ko ?. Ha ha.
 
Mintak maaf ambo dek talambek lo masuak baliak, maklunlah karajo agak banyak,
urang sadang ujian jo sidang akhir.
 
   Baiklah, mari kito muloi, tapi ingek, nan elimu tinggi kecek si AL, iyo lah kalah ambo
duo balik dek bung ANB. Tu mangko paralu diingek apo usulan ambo kapatang supayo
indak jadi debaik kusia. Kito mangaji ilimu disiko, mancari ilimu, mudah-mudahan
turun barakah dari Allah swt. jo niek elok ko. Urusan Tamagola jo Munarman, diujuang
beko kito kaji.
 
Jo Bismilaahirrahmaanirrahiim, kito muloi.
 
 Assalaamu'alaikum w.w.
 
 Bung ANB jo dunsanak kasadonyo. Sasuai jo usulan ambo kapatang,
Nan partamo kito kaji adolah Perbandingan kisah Abu Bakar ra. jo kisah Ali bin Abi Thalib k.w.
Tapi sabalun tu satu hal nan kito sepakati basamo adolah bahaso "Akhlakul karimah" mestilah
hal nan utamo nan kito usaokan ado di diri kito masiang-masiang sasuai jo perintah Allah swt.
dan rasul-Nyo.
Dalam uraian bung ANB nampak dek kito bahaso di kisah Ali k.w. ado akhlakul karimah, dan
stressing bung ANB nampaknyo itulah nan kito contoh. Kecek ambo, jadih, tapi timbua
pertanyaan di diri ambo. Apakah di kisah Abu Bakar ra. membelasah Fanhas indak ado
akhlakul karimah ?. Apo memang iyo baitu ?, apo memang indak ado ?.
Padahal dari apo nan disampaikan dunsanak kito Ahmad Ridha di posting nan lain, generasi
Rasulullah dan para sahabat adolah generasi terbaik nan pernah ado di muko bumi.
 
"Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnaas ....."
 
Sahih International
You are the best nation produced [as an example] for mankind. .......
 
Indonesian
Kamu adalah umat yang terbaik yang pernah dilahirkan untuk manusia, ...... (QS:3:110)
 
Aratinyo, kalau bisa di generalisasi tantu sado sahabat punyo akhlakul karimah.  Kalau indak
bisa, tantu sajo sahabat Nabi saw. paliang dakek Abu Bakar punyo akhlakul karimah.
Kalau indak ado akhlakul karimah di diri Abu Bakar, rasonyo indak mungkin turun ayat dari
Allah swt. nan mambela Abu Bakar ra.
Tapi, beko lah tu, kito taruihkan beko.
 
Nah, sabalun kito masuak ka perbandingan kisah Abu Bakar ra. jo Ali kw. ko,
Kito liek dulu apo nan jadi anggapan urang taradok wajah Islam ko. Baa dek bitu ?,
dek karano rasonyo lah banyak keliru menterjemahkan antaro karakter kareh jo lambuik ko.
Sarupo kecek Inal (Syafrinal Syarien),
"Mambaco uraian panjang Pak ANB ko ambo mancaliak ado duo wajah Islam:
Wajah lembut dan wajah keras. Sayangnyo nan banyak muncul ke permukaan
adolah wajah keras yang gampang tersinggung, sensi, dan mudah meledak...."

Banyak juo nan mencerminkan karakter ko jo karakter Abu Bakar ra. dan Umar ra.
Sahinggo muncul macam-macam sebutan ka Islam, takah Islam garis keras,
Islam moderat, Islam .... macam-macam.
Kok dikaji-kaji bana, apo iyo sarupo itu ?. 
  Karakter Umar ra. nan nampaknyo kareh tu, apo memang takah itu ?.
Umar ra. begitu "terenyuh" mancaliak surang ibu ma-abuih batu malalok-an anaknyo,
sahinggo katiko itu juo pai ka baitul mal maambiak gandum untuak di agiahkan.
Katiko surang sahabat nio mangadu ka Umar ra. dek parangai bininyo nan karengkang,
Tapi sudah tu suruik baliak dan tanampak dek Umar ra. Ditanyo Umar ra. apo urusan.
Keceknyo, den kamangadukan parangai bini den nan karengkang ka angku, tapi den
caliak angku duduak manakua bantuak anak ketek kanai berang dek bini angku,
tu mako den suruik se lai.
Dari sajak samulo pulo lai sabalun Islam, Umar ra. luluh lantak mambaco surek Taha
nan dimintaknyo jo kareh dari adiaknyo nan lah Islam.
   Nah apakah karakter sarupo iko nan dikatokan kareh, bengis, teroris ?.
Tantu indak. Lalu dima latak salah awak manilai ?.
 
Kito kaji pulo Abu Bakar ra. Sahabat yang dikenal lemah lembut, sahinggo banyak nan
manilai batolak balakang jo karakter Umar ra.
Tapi, salain dari kisah membelasah Fanhas, jan lupo Abu Bakar begitu karehnyo
ingin memerangi  urang nan indak mambaia zakat dan melaksanakannyo.
Justru Umar ra. nan kecek awak kareh, indak setuju, tapi kudiannyo membenarkan
tindakan Abu Bakar ra.
   Nah apakah karakter sarupo iko nan dikatokan lemah lembut, moderat, sabar ?.
 
Dan kaduo-duo sahabat nan jadi ikon kito ko, indak berjaya menandingi kesabaran
Rasulullah saw. katiko perjanjian Hudaibiah ditando tangani. Kasado sahabat indak
setuju. Akhirnyo Nabi saw. maikuti saran isteri beliau nan tuo Sa'udah r. anha,
mancukua rambuik surang dan mandabiah korban surang, nan akhirnyo diikuti
dek seluruh sahabat. Lah kudian baru nampak kemenangan perjanjian Hudaibiah dan
kehebatan kesabaran Nabi saw.
   Kok bacamin pulo kito ka diri Rasulullah saw. uraian ko manjadi sangaik
panjang. Bialah ka Abu Bakar ra. jo Umar ra. sajo, walaupun suri teladan terbaik
adolah Rasulullah, kok ado ukatu nantik kito bahas pulo.
 
Nah, apakah karakter sarupo Abu Bakar ra. dikatokan lemah lembut dan karakter
Umar ra. dikatokan kareh dan bengis, sahinggo muncul duo label ka Islam ?.
 
   Dunsanak kasadonyo, kalau kito bagi-bagi takah iko, tantu batua kecek urang-urang nan
memusuhi Islam bahaso ka barat Islam disebarkan dengan pedang, dan ka timur disebarkan
dengan damai. Lalu perang paderi adolah karakter bengis urang Minang sasudah Islam
masuak, sahinggo ado nan mancap Wahabi dan sagalo macamnyo tu.

Indak baitu do dunsanak. Sabananyo karakter Islam tu filosofinyo lah dapek dek urang
Minang, dan kito bangga jo itu. Apo tu ?, 
"Kok kandua badantiang-dantiang, kok tagang maleo-leo."
Dua hal nan rasonyo mustahil diwujudkan. Tapi baitulah adonyo.
Baa dek bitu, dek karano karakter tu ado dalam satu kesatuan, kok diibaratkan hanyo
ado ciek, sarupo awak mancaliak alat thermometer. Ukurannyo ado dari 0 sampai 100.
Apo nan 0 apo nan 100, aa pandai-pandai se lah sanak menterjemahkannyo.
Nan paralu dipacik adolah, wajah Islam tu hanyo ciek, bukan duo ataupun banyak.
Sebab beko jawek dalam kubua ciek juo,
Maa diiinuka ? Apa agamamu, jaweknyo Al-Islamu diinii, Islam agamaku.
Ndak pulo ado jawek, Al Islamu kareh diinii, atau Al Islamu moderat diiini, atau
Al Islamu Liberal diiini doh.
Aa.. pandai-pandai lah manjawek bisuak dalam kubua.
 
…. Ndeeh lah panjang pulo…
 
Tunggu lu, ambo cukuikkan singan iko dulu bung ANB jo dunsanak kasadonyo.
Silahkan dikomentari dulu. Bisuak ambo sambuang sambia mandanga komen dari
dunsanak.
 
Bilaahil hidayah wat taufiq
 
Wassalam
 
St. Sinaro

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 2, 2013, 8:24:17 PM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Prof. Khairi Yusuf Sutan Sinaro n.a.h,

1. Ambo satuju bana jo pandapek Prof, awak badiskusi, bukan cari kalah manang. Jadi sabaiaknyo indak paralu pulo Sutan Sinaro sensei manulih "lah kalah ambo" hanyo karano ambo paranah mangaji ka Buya Malik Ahmad. Kok ado nan "hebat" dalam konteks ko, itulah Buya Malik nan juo surang mufassir dengan manulih Tafsir Sinar (Allahyarhamhu). 

Kok St. Sinaro ingin baraja ka ambo, justru subaliknyo, ambo sampaikan bahwa ambo (alah mulai) baraja sacaro indak langsung ka Prof. Khairi liwaik tulisan-tulisan serial St. Sinaro di bulan Ramadhan tahun lalu di palanta ko (meski tulisan-tulisan St. Sinaro itu ambo caliek adolah versi Minang dari artikel sarupo dalam bahasa Indonesia nan pernah dipublikasikan di berbagai milis tahun-tahun sebelumnya). Tapi tulisan 'daur ulang' St. Sinaro tu tetap nikmat bagi ambo, dan alhamdulillah indak ado nan liwaik ambo baco. Tarimo kasih Prof. (Ambo baru tahu kini bahwa keluasan ilmu Prof dalam tulisan-tulisan itu adalah akibat proses pencarian ilmu yang Prof lakukan dengan belajar pada banyak guru yang namo-namo mereka Prof sebutkan, dari Buya Sayuti Khattab sampai Buya Ismail Kamus. Subhanallah).

Bahkan salah satu harapan ambo untuak Ramadhan kini nan akan kito jalani mulai pekan, ambo batua-batua mengharap agar St. Sinaro kembali menuliskan "Serial Ramadhan", kalau bisa dengan topik-topik baru. 

2. Baliak ka thread utamo, inti pertanyaan ambo sabalun ko sabananyo adolah, ambo iyo ingin tahu manga Prof. Khairi  St. Sinaro, untuk menjustifikasi cara diskusi Munarman yang ofensif di TVOne itu, bahkan sampai menggunakan kisah Abu Bakar dan Fanhas sebagai yurisprudensi, sebagai "pembenaran"? 

Apakah hal itu justru tidak mendesakralisasi kisah, sekaligus kemuliaan Abu Bakar, karena keutamaan akhlak beliau yang luar biasa justru diturunkan sedemikian rupa oleh Prof. Khairi dan hanya difungsikan sebagai 'tameng' bagi sebuah pentas 'anger management' untuk Munarman yang dikenal sebagai pemberang? (ingat juga kasus Munarman yang pernah dikeroyok tukang ojek di Pondok Cabe karena tak sabar di jalan raya dengan terus menerus mengklakson, sehingga membuat tukang ojek marah. Jangan pula dikatakan bahwa "tukang ojek anti FPI"). 

Kalau Prof. Khairi masih menganggap kisah Abu Bakar dan Fanhas ini relevan sebagai pembanding kisah Munarman dan Tamrin Amal, ambo coba tanyakan dengan cara lain masalah ko:

- Sekiranya waktu itu yang duduk di posisi Munarman adolah Abu Bakar r.a., apakah kita akan melihat hal yang sama terjadi, bahwa hanya karena pembicaraannya diinterupsi, maka Abu Bakar akan marah dan mengambil gelas di depannya untuk menyiram lawan debat? Padahal Abu Bakar sudah mengalami cobaan dan penghinaan yang berjuta kali lebih berat daripada sekadar PEMBICARAAN DIPOTONG DALAM SEBUAH DISKUSI.

Allahu Akbar! Di sinilah letak keindahan Islam yang sungguh luar biasa. 

Karena Allah tahu, tentu saja Dia Sang Maha Tahu, bahwa adat debat adalah BERSANGGAH-SANGGAHAN, BERBANTAH-BANTAHAN, saling potong argumentasi, saling interupsi, saling sindir, bahkan kadang sampai saling caci, sehingga Allah menurunkan ADAB BERDEBAT yang HARUS dijalankan Muslim (16: 125). Sebuah ADAB debat yang jauh lebih mulai dari tradisi debat mana pun di muka bumi, yakni jika terjadi persanggahan yang demikian keras ('jadal'), maka Muslim yang sedang berada dalam kondisi itu mutlak menjalankan satu INSTRUKSI yang diperintahkan langsung oleh Allah: bersikap AHSAN terhadap lawan debat. Apa pun yang dilakukan lawan debat (tentu sepanjang dalam debat itu sang lawan tidak menghina Allah dan Rasul-Nya).

Prof. Khairi, bukankah ini sebuah keindahan tuntunan yang dahsyat sekali? Ego sebagai individu itu, bagi muslim dipanggung debat, harus ditekan ke titik nol.  Tiada.

Itulah mengapa dengan keterbatasan pemahaman ambo yang masih bergelimang maksiat ini, ambo melihat contoh "Abu Bakar vs Fanhas" yang Prof. Khairi ajukan sebagai pembenaran tindakan Munarman, bukan saja tidak pas, bahkan esensinya justru mendegradasikan kemuliaan Abu Bakar sendiri, karena sahabat utama Nabi ini baru bertindak agresif dalam menghadapi suasana yang betul-betul critical, suasana ketika seorang Pendeta Yahudi menghina secara terbuka Allah Yang Maha Kaya, bukan hanya karena situasi sepele dalam menghadapi lawan debat yang gemar menginterupsi.

Wassalam,

St. Sampono 
45, Cibubur


--

Tasrilmoeis

unread,
Jul 2, 2013, 7:55:10 AM7/2/13
to rant...@googlegroups.com

Pemegang saham Republika dari taun 2001 tu Erick Tohir liwat perusahaan no Mahaka Group. Baliau ko nan punyo klub bola DC United di Amerika dan sadang nego pulo untuak mambali Inter Milan.

 

Tan Ameh

--

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 2, 2013, 8:51:08 PM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Pak Nal Syarien n.a.h,

biasonyo nan suka "memberi stempel" itu adolah petugas administrasi, caliaklah kalau awak ka kalurahan atau mauruih SIM, nan mambari stempel pasti bukan atasan.

Jadi kalau satu wakatu ado urang nan "memberi stempel" pado sanak, umpamonyo, indak paralu berang atau sadiah bana. Nan sabananyo urang itu sadang mengumumkan, "Wahai dunsanak kasodonyo, ingek-ingeklah sanak bahwa ambo ko adolah surang petugas administrasi. Ambo bukan bos di kantua, bukan pulo ulil albab yang sibuk berpikir."

Wassalam,

ANB,
45, Cibubur

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 2, 2013, 8:54:14 PM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Kanda Jepe ko sagalo hal dinikmati tampaknyo. Dari nasgor Forester, daun ruku-ruku, sampai email panjang :)

Wass,

ANB
45, Cibubur
--

Arman Bahar

unread,
Jul 2, 2013, 8:56:38 PM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Thx
What & Who is he, bro ?
wasalam
abp

Dari: Tasrilmoeis <tasri...@banuacitra.com>
Kepada: rant...@googlegroups.com
Dikirim: Selasa, 2 Juli 2013 17:40
Judul: RE: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak

Pemegang saham Republika dari taun 2001 tu Erick Tohir liwat perusahaan no Mahaka Group. Baliau ko nan punyo klub bola DC United di Amerika dan sadang nego pulo untuak mambali Inter Milan.
Tan Ameh
From: rant...@googlegroups.com [mailto:rant...@googlegroups.com] On Behalf Of Arman Bahar

Sent: Tuesday, July 02, 2013 17:01
To: rant...@googlegroups.com
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak
Wah berita baru lo ko mah, ("setelah ado pemegang saham 'baru' di Republika") ... Agiah molah kami contekan-nyo sia bana tu pemegang saham dimukasuik ... ? Lai awak2 ko juo ?
wasalam
abp

Dari: "syaf...@gmail.com" <syaf...@gmail.com>
Kepada: rant...@googlegroups.com
Dikirim: Selasa, 2 Juli 2013 2:15
Judul: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Mesir Bergolak
Ajo Suryadi dan sanak di palanta NAH.

Republika katiko mulai tabik an dek Pak Habibie adolah untuak kepentingan Islam. Tapi lah sakian tahun, tapaso tabang2 inggok dek angok ndak sampai.

Ndak banyak urang Islam di nagari awak ko balangganan doh. Pambaco lebih suko jo Kompas dan Pos Kota. Padohal, dari sisi isi dan gaya penyajian, Republika ndak kurang bagai doh. Malah lebih banyak nuansa Islamnyo.

Tapi, baa manggo rang Islam ndak amuah balangganan sebagai sumber hiduik dek koran tu krn iklannyo kurang. Produsen2 yahudi mamiliah Kompas untuak pasang iklan.

Kini, setelah ado pemegang saham 'baru' di Republika, baru koran ko snek manggarik. Tapi sia kolah pemegang saham baru tu, sahinggo pengiklan dari non Islam lah amuah melirik.
Salam
Syaf AL/Bogor

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 2, 2013, 9:05:40 PM7/2/13
to rant...@googlegroups.com, Akmal N. Basral
Wa'alaikumsalam WW Pak Epy Buchari n.a.h.,

Rasonyo ambo alun patuik manarimo pujian apak, dek karano ambo masih baraja pulo dalam menyampaikan pandapek dengan baik. Banyak para tuo-tuo di siko yang ambo kagumi dan pelajari caro liau-liau ko menyampaikan pikiran sacaro tanang, misalnyo Pak Saafroedin Bahar, atau dari nan labiah mudo seperti sanak Ahmad Ridha. Iko sakadar manyabuik duo namo sajo dek karano sabananyo banyak namo harus disabuik. Tapi kalau disabuik kasadonyo, beko kesannyo seperti diabsen pulo, ndak? :)

Semoga hari ko Pak Epy menyaksikan banyak keindahan dan keelokan akhlak muslimin/muslimat yang membuat Pak Epy bahagia di mana pun apak sedang beraktivitas.

Salam,

ANB,
45, Cibubur
--

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 2, 2013, 9:10:44 PM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Kanda Syaf Al n.a.h.,
sampai pagi ko ambo masih alun ado hubungan dengan ABN Amro Bank gai doh.
Ndak lamak beko jiko dunsanak sapalanta mangiro ambo alah barubah profesi menjadi bankir, atau alah termasuk dalam golongan orang-orang yang tajir.

Wassalam,

ANB 
45, Cibubur

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 2, 2013, 10:17:06 PM7/2/13
to rant...@googlegroups.com
Pak St. Sinaro (Prof. Khairi Yusuf) n.a.h,
stressing ambo bukan pado kisah Ali (di perang Khandaq) ado akhlaqul karimah, samantaro di kisah Abu Bakar (jo Fanhas) indak ado akhlaqul karimah. Baa jadi co itu kesimpulan St. Sinaro? Sia lo awak, ambo dan St. Sinaro, sahinggo berani menyimpulkan indak ado hikmah akhlaqul karimah dalam tindakan Abu Bakar terhadap Pendeta Fanhas? Astaghfirullah. 

Justru karena tingginya kualitas akhlaq Abu Bakar lah, sehingga beliau menyalurkan amarah pada SAAT YANG TEPAT, dengan ALASAN YANG TEPAT, dan dengan CARA YANG TEPAT. (Perhatikan redaksi jawaban Abu Bakar yang sangat terukur, bahkan dalam amarahnya yang sedang berkobar karena mendengar Allah dihina, disebut miskin oleh Fanhas, bahwa seandainya antara "kamu (Yahudi)" dan "kami (Muslim)" tidak terhalang oleh Perjanjian (Hudaibiyah), maka  saya (Abu Bakar) akan memenggal lehermu, wahai musuh Allah!).

Inilah KETEGASAN MUSLIM itu, bukan sikap kasar, atau arogansi karena merasa marwah pribadi dilecehkan di depan publik. Abu Bakar justru membuktikan bahwa dirinya sangat paham bahwa dalam keadaan marah yang dibesarkan pun, tetap harus ada kepatutan yang dijaga (perhormatan terhadap Kesepakatan Hudaibiyah). Abu Bakar, lewat kejadian ini, adalah Guru Besar Anger Management yang luar biasa. Kemarahan itu harus dikontrol, dikelola, bukan diobral di sembarang tempat. 

Dek karano itu, mohon dibaco baliak pertanyaan-pertanyaan ambo dalam surel partamo nan sadonyo justru menyiratkan sudah proportionalkah menjadikan kisah Abu Bakar Dan Fanhas, sebagai justifikasi atas tindakan Munarman yang agresif-ofensif dalam sebuah diskusi? Ambo sampaikan baliak katigo pertanyaan ambo yang alun Prof. Khairi jawek sampai kini, yaitu:

1. Apakah kualitas perdebatan Munarman-TAT (topik "Sweeping di Bulan Ramadhan") sudah SETARA dengan peristiwa penghinaan yang dilakukan Pendeta Fanhas terhadap Allah di depan Abu Bakar? 

2. Apakah karakter TAT, dengan segala gaya interupsinya yang dominatif ketika Munarman sedang bicara, sudah SETARA dengan sikap ultra radikal Pendeta Fanhas? 

(Menyiram air ke wajah orang di tempat publik, dalam perspektif kajian sosiologis antropologis, adalah undangan terbuka untuk melibatkan klan dari orang yang disiram atas penegakaan nama martabat etnis. Kita tidak harus jenius untuk bisa memahami fakta semudah ini, bukan Prof Khairi?).

3. Lewat contoh Ali, seorang Guru Besar lain di bidang Anger Management, yang beliau tunjukkan di Perang Khandaq, justru sebuah tindakan kemarahan bisa batal dilakukan jika ada sedikit saja faktor pencemar dalam kemarahan itu, yakni harga diri yang tersinggung (dalam kasus Sayyidina Ali, karena wajah beliau diludahi). 

Bayangkan jika kita yang berada di posisi Ali tersebut, Prof. Khairi. Musuh sudah terjatuh, pedang tak lagi di tangannya, tapi jangankan menyerah dan memohon agar jangan dibunuh, musuh ini malah meludahi wajah kita, yang sedang memegang pedang, dan dengan amarah yang sedang berkobar memenuhi dada dan kepala. Amarah yang dilandasi keyakinan bahwa kita berada di pihak yang benar, berada dalam perang suci menegakkan kalimatul haq, maka: apa yang akan kita lakukan pada SEDETIK setelah gumpalan ludah lawan, yang kafir pula, hinggap di wajah kita?

Bisakah ada kemungkinan kita akan bersikap seperti Ali yang memberi waktu kepada dirinya sendiri untuk memastikan kemurnian motifnya jika dia akan melanjutkan tindakan dengan mengayunkan pedang? Mari kita jawab dengan jujur, Prof.

Mungkin Prof. Khairi bisa meniru Ali dalam situasi kritikal yang bergerak cepat itu. Tapi jika saya yang berada dalam situasi itu, maka 99,99 % yang akan saya lakukan adalah menebas leher kafir itu. Mana sempat saya meneliti motif tindakan saya lagi? Yang ada di depan saya jelas-jelas orang kafir, musuh Islam. Titik. Allah akan mengerti. Allah akan paham mengapa saya harus membunuhnya. Allah bahkan akan membenarkan tindakan saya.

Tapi bukankah karena itu Ali bin Abi Thalib r.a.  TIDAK MELAKUKAN semua yang akan saya lakukan dalam peristiwa itu, sehingga membuat kisah ini menjadi  luar biasa? Lalu, apa hikmahnya bagi kita yang sudah begitu jauh jarak dan abad dengan para Sahabat, jika kisah-kisah ini hanya terhenti sebagai bacaan kognitif yang membeku di halaman-halaman kertas?

Mohon pencerahan Prof. Khairi atas tiga pertanyaan ambo di atas. 

Wassalam,

St. Sampono
45, Cibubur

alhaqir...@yahoo.com

unread,
Jul 3, 2013, 1:08:01 AM7/3/13
to Rant...@googlegroups.com

Sanak ANB, Mak Sutan Sinaro, jo dunsanak sapalanta nan dimuliakan.

Sabananyo, Ilmu Allah Swt amatlah luasnyo, bahkan lah digambarkan dlm Alquran ,

"Kalaulah tujuh lautan dijadikan tintanya dan ditambah sebanyak itu lagi, maka jangan harap akan mampu menuliskan ilmu Allah!"

Nan penting sekali dlm setiap amalan itu, apapun bentuknya, adalah dengan NIAT Karena Allah dan utk meninggikan agama Allah, apalagi kalau ada perintah dan larangan dari Allah Swt.

Dalam kasus Munarman , memang banyak kelemahannya secara pribadi tapi misi/niat besarnya kan sdh kelihatan dengan Nama Besarnya ; Front Pembela Islam(FPI)

Bayangkan dizaman karut marut ini dan ditengah umat Islam dilabel Teroris, ada/sanggup sebagian sahabat kita utk membentuk FPI.

Yang nota bene akan berhadapan secara frontal dengan SEMUA musuh2 Islam, dengan Segala kepentingan duniawi mereka, seperti:


-Yahudi, dgn konglomerasi ekonominya
-Nasrani, juga dgn konglomerasi ekonominya
-Kafir Harbi,
-Musyrikin,
-Fasiq,
-Munafiq,
-Mukmin 'Assy (jahat-hasad dengki), -kelompok Illuminati,
-dan Dajjal si raja Syaitan dgn para tukang2 Sihir pengikutnya yg skrg digandrungi sbg Magician dan juga konglomerat ekonomi.

Yang mana dibelakang mrk semua adalah Syaitan Laknatullah yg menginginkan kawan yg banyak utk ke NERAKA.


Jadi mudah2an Niat besar Munarman utk membela agama Allah dan memberantas kemungkaran dapat memberatkan amalannya di akhirat nanti, Aamiin YRA...


Wassalam,
anwardjambak 44+,
mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana),

"Maminteh Sabalun Hanyuik....!!!

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

rn.ami...@gmail.com

unread,
Jul 3, 2013, 1:34:57 AM7/3/13
to R@ntau-net Email Group Rantaunet
Murnikah perjuangan FPI yg katanya menegakkan Amamaruf Nahi Munkar? , kemarin ambo dapek email dr seorang sahabat yg kebetulan urang Cino, ayahnyo seorang Profesor Medis, pertamo-tamo dimuko rumahnyo ditagakkan bendera FPI, katanyo supayo aman rumah apak dr gannguan, walaupun kawan ambo mulai dr ketek sampai alah berkeluarga alun pernah digaduah urang rumah apaknyo, dan utk itu ternyata indak lo gratis, minta lo pitih kemanan, dek sagan heboh si Prof inyo bayar juo sebesar 250 ribu sesuai permintaan, 2 bulan kudian alah tagak se warung ketek tapi banda rumahnyo yg makin lamo warung ko makin gadang, iko mungkin nan digadang gadangkan sebagai. Niat besar utk membela agama Allah dan memberantas kemungkaran, semoga ambo diberi petunjuk oleh Allah SWT bahwa bentuk perjuangan dalam menegakkan Islam itu jaman kini harus spt itu, kalau tidak dari mano Dana utk perjuangan, Wallahualam bi sawab????
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: alhaqir...@yahoo.com
Sender: rant...@googlegroups.com
Date: Wed, 3 Jul 2013 05:08:01
To: Rant...@googlegroups.com<Rant...@googlegroups.com>
Reply-To: rant...@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal
bunuh musuh di Perang Khandaq)


taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jul 3, 2013, 2:04:28 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com

Kalau bisa dijelaskan lokasi tempat ini. Akan disampaikan kepada pimpinan FPI

Karena ini telah mengotori perjuangan mereka yang katanya menegakkan yang Haq memerangi yang Bathil

--TR

alhaqir...@yahoo.com

unread,
Jul 3, 2013, 2:35:40 AM7/3/13
to Rant...@googlegroups.com


Pak Amiroeddin,

Kok iyo nampak salah rasonyo dek Apak, mako lah jadi Kewajiban Apak mah utk menegur dan menasehatinyo secara langsuang, sbb Apak akan ditanyo nanti di akhirat, paliang indak mendoakan, tapi bukan mancaci maki atau memburuk-burukkan apalagi mengada-adakan cerita.

Supayo labiah samparono perjuangan dunsanak awak tu.

Kito sasamo ummat islam ko kan bertolong-tolongan utk kebaikan dan Taqwa, bukan bantu membantu utk kejahatan dan permusuhan...

Ukhuwah islamiah dan Silaturrahmi labiah utamo.

Salam dan Maaf dari ambo nan labiah mudo, baitu juo jo Adi Dunsanak kasadoannyo.

Apolai hari ka Puaso..

Sangenek sajo,

rn.ami...@gmail.com

unread,
Jul 3, 2013, 2:52:39 AM7/3/13
to R@ntau-net Email Group Rantaunet
Percuma Pak, sekarang mereka hidup dlm ketakutan, kalau dilaporkan dikhawatirkan akan terjadi balas dendam thp penghuni, jadi saya menurut saja krn sayapun tdk bisa menjaga selama 24 jam

rn.ami...@gmail.com

unread,
Jul 3, 2013, 2:59:05 AM7/3/13
to R@ntau-net Email Group Rantaunet
Terserah Pak Anwar Jambak percayo atau tidak atas fakta nan ambo ceritokan,
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: alhaqir...@yahoo.com
Sender: rant...@googlegroups.com
Date: Wed, 3 Jul 2013 06:35:40
To: Rant...@googlegroups.com<Rant...@googlegroups.com>
Reply-To: rant...@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal
bunuh musuh di Perang Khandaq)



taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jul 3, 2013, 2:37:07 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com

Saya rasa sekarang semua sudah serba transparan. SBY saja sebagai Presiden bisa dihujat kalau perlu dimaksulkan kalau memang bersalah

Jukup banyak LSM yg berpihak pada lawan FPI ini
Dia bisa mengadu pada LSM tsb
Jadi jati dirinya bisa dilindungi

Sebab itu tidak perlu takut kalau merasa benar
Kecuali kalau hanya ingin menjelek-jelekkan suatu pihak karena telah membuat bisnis mereka tidak nyaman

rn.ami...@gmail.com

unread,
Jul 3, 2013, 3:15:05 AM7/3/13
to R@ntau-net Email Group Rantaunet
Tidak ada maksud utk menjelek-jelekkan krn sebenar ini yg sebenarnya yg diceritakan oleh sahabat saya anak si Profesor, dan pesannya kepada saya krn mereka Cino utk tidak melaporkan krn tdk mau ambil resiko, selama nyawa mereka belum terancam

amir...@yahoo.com

unread,
Jul 3, 2013, 10:17:24 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Mohon maaf,, ka pak Roy Amirudin,,

Dek karano urusan karajo, Ambo hinggo kini msh manjago silaturahmi dg salah satu pimpinan pusat FPI.

Carito pak Roy Amir ko, akan manjadi perhatian ambo bana ko iyo nyato adonyo. Dan akan ambo sampaikan ka baliau.

Jadi tolong caritoan agak lengkap, lokasi kajadian FPI memeras urang Cino ko, kok bisa sabuik lo namo pimpinan wilayahnyo. InsyaAllah langsuang ambo sampaikan ka pimpinan nan ambo caritokan tadi.

Takah nan Uda Anwar jo Pak TR sabuik, kok ado nan takah ko, kewajiban kito basamo maluruihkannyo, krn satahu ambo nan takah ko karajo ormas kedaerahan, FPI ndak ado maminta pitih, mamacik wilayah hinggo manjago keamanan atau parkiran.

Mohon maaf,,,

Amir Hamzah, 40, Bks

iqbal rahman

unread,
Jul 3, 2013, 3:24:07 AM7/3/13
to rantau groups
Ambo sangko info dari dunsanak m.Amiroeddin tantang ulah negatif fpi nan ala mangompas urang cino nan dokter bisa manjadi bukti kesewenangan fpi , kebetulan ambo adoloh kenal jo petinggi fpi, rencana ka dikadukan parangai anak buahnyo , tapi kalau dunsanak M amiroeddin tatap marasiokan yo baa awak mampaelokkan , atau berita tu hanyo HOAX atau apak ko sadang ott , mambuek sensasi agar kasado urang banci jo fpi , Wallahualam , wss

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jul 3, 2013, 3:03:59 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com

Sekali lagi saya sampaikan kalau mereka melapor pada LSM 2 yang menjadi Lawan FPI pasti akan diproses

Cukup banyak LSM yg katanya berjuang demi HAM tsb seperti LBH, Setara Institute, Wahid Institute dll kalau perlu ke Kontras

Karena akan jadi amunisi bagi LSM tsb utk menghantam FPI
Jati diri pelapor pasti dilindungi LSM tsb

rina...@yahoo.com

unread,
Jul 3, 2013, 3:34:44 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Mudah2an pak RNA amuah mambukak dima lokasi FPI manjadi cingkahak ughang ko.

Bia jaleh jo verified. Jadi ndak ado sangko sangko ati nan mambuek badoso.

Rinal 39 SK di PKU
Powered by Amak jo Abak®

iqbal rahman

unread,
Jul 3, 2013, 3:39:11 AM7/3/13
to rantau groups
Ambo sangko info dari dunsanak m.Amiroeddin tantang ulah negatif fpi nan ala mangompas urang cino nan dokter bisa manjadi bukti kesewenangan fpi , kebetulan ambo adoloh kenal jo petinggi fpi, rencana ka dikadukan parangai anak buahnyo , tapi kalau dunsanak M amiroeddin tatap marasiokan yo baa awak mampaelokkan , atau berita tu hanyo HOAX atau apak ko sadang ott , mambuek sensasi agar kasado urang banci jo fpi , Wallahualam , wss

iqbal rahman

unread,
Jul 3, 2013, 3:54:15 AM7/3/13
to rantau groups
Ambo sangko info dari dunsanak m.Amiroeddin tantang ulah negatif fpi nan ala mangompas urang cino nan dokter bisa manjadi bukti kesewenangan fpi , kebetulan ambo adoloh kenal jo petinggi fpi, rencana ka dikadukan parangai anak buahnyo , tapi kalau dunsanak M amiroeddin tatap marasiokan yo baa awak mampaelokkan , atau berita tu hanyo HOAX atau apak ko sadang ott , mambuek sensasi agar kasado urang banci jo fpi , Wallahualam , wss

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 3, 2013, 4:07:56 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Sanak Anwar Djambak n.a.h.

tarimo kasih alah ikuik bapandek dalam thread nan ambo buka ko. Tapi tolong dibaco PERLAHAN-LAHAN judua thread ko: Kisah Abu Bakar vs Fanhas. Adokah kato-kato tentang FPI di sinan?

Kalau sanak Anwar Djambak hendak memberi kuliah urang sapalanta tentang FPI, dan menganggap awak nan tingga di Indonesia ko indak tahu apo-apo tentang FPI, silakan sanak buek thread baru dengan judul sasuai. Mudah, bukan? Iko milis terbuka. Barangkali banyak pulo nan akan memberi komentar di thread sanak tu.

Fokuslah, sanak Anwar. 

Sadang Nabi pun nan ma'shum tapi "melengos dan bermuka masam" saat kepada beliau datang seorang buta (Ibnu Ummi Maktum), sampai ditegur Allah sebagai pelajaran untuk umat dan diabadikan dalam Qur'an (80: 1-4), manga Munarman ko sanak Anwar tempatkan lebih ma'shum dari Nabi, sehingga seakan-akan semua kelakuannya pasti benar, dan Islami?

Fokuslah, sanak. Nan sadang dibahas di siko adolah kejadian diskusi Jumat pagi di TVOne. 

Pak Khairi Yusuf St. Sinaro membolehkan tindakan Munarman itu dengan mengacu pada peristiwa Abu Bakar meninju Fanhas. Ambo dek karano indak mangarati logika St. Sinaro bahkan ambo menganggap hal itu justru mendegradasikan ketinggian akhlaq dan ilmu Abu Bakar sebagai sahabat utama Nabi, sehingga itu nan ambo TANYOKAN ka St. Sinaro. Ambo yakin, Abu Bakar indak akan melempar air minum hanya karena pembicaraannya diinterupsi berulang kali oleh lawan debat. Tipih bana tingkat kesabaran Abu Bakar kalo sarupo itu. 

Jadi kalau sanak Anwar punya tafsir lain tentang peristiwa Abu Bakar dan Pendeta Fanhas ini, silakan dibagi dalam topik ini. Ndak paralu topik ko ditarik ke sana-kemari sampai beranak pinak.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

 







taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jul 3, 2013, 3:45:09 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com

Biasonyo rang Cino iko alah mambayia ka OKP tertentu untuk pengamanan rumah atau bisnisnyo

Jadi cukup ganjil juga kalau ada yg mengaku bisa dikompas pihak lain/FPI, kemana OKP yg mengamankan mereka
Apalagi Komunitas Cina biasanya cukup bersatu dan peduli terutama masalah keamanan ini


Kok takuik malapor/ mambukak disiko, bisa lapor ka LSM nan jadi Lawan2 FPI

Kok indak juo, antahlah...
Mungkin jo galak sengeng sajo ambo jawab lai he he

---TR

Muzakir Manan

unread,
Jul 3, 2013, 4:11:49 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Betul Pak.

Kenapa mesti takut? kalau bapak benar, semoga jadi amalan nan bisa memperbaiki prilaku 'oknum' di tubuh LSM/FPI tsb, karena mereka juga manusia.

dan semoga bisa pula dikenakan sangsi terhadap pimpinan wilayah mereka seperti yg di Riau ini (taun lalu) http://www.riauterkini.com/hukum.php?arr=50122
Terima Sumbangan dari Tempat Maksiat, Laskar FPI dan DPW FPI Pekanbaru Dibekukan

atau cerita dari anak Sardjono Kartosoewirjo, putra bungsu pendiri DI/TII ini
http://www.ahmadtaufik.com/2012/06/fpi-pilih-obrak-abrik-tempak-yangb-tak.html


Powered by BlackBerry®

St Parapatiah

unread,
Jul 3, 2013, 4:19:27 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com

Innalillahi wainna ilaihi raji'un

Telah berpulang kerahmatullah, orang tua kita: H. Rasyid Bayuni (ex Diplomat) dalam usia 97 tahun dirumah duka Jl. Tebet Dalam II No. 14 Jakarta Selatan. Kepada handai tolan, karib kerabat beliau yang berintegrasi selama hidp beliau mohon dimaafkan semua kesalahan yang mungkin beliau perbuat. Jika ada hutang piutang yang harus diselesaikan lebih lanjut mohon hubungi ahli waris.

 

Wassalam

a/n ahliwaris

DM St Parapatiah

 

S St Sulaiman

unread,
Jul 3, 2013, 4:45:14 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Iyyo kurang aja paja tu yoo Prof....patuik wak bubarkan lah ormas tu gituu..? Trus, karajo ormas tu nan elok2 lai ndak lo ado yoo..?
Manuruik apak, nan takah tu kalakuannyo, tapi beda caro, ndak ado dilakukan oleh manusia2 di ormas lain ? Atau bahkan oleh instansi penegak hukum NKRI ko ? Lai kancang juo suaro apak utk mambubarkannyo ?
Apak agak aneh juo ko mah...banyak tanyo urang ka apak manyangkuik keterlibatan langsuang apak jo ormas ko, apak indak basadio manjawek. Tapi apak taruih juo mamburuakkannyo..
Saran ambo, pabanyak juo lah cari tau ttg hal2 positif nan pernah dilakukan ormas ko, tantunyo indak ka basuo di media nan anti ormas ko.
Sagitu sen, bari maaf kalau ndak berkenan.


*

Wassalam,
Tan Lehman / 51- / rang Agam / domisili Duri.


Sent from my Handheld®

hilman.m...@gmail.com

unread,
Jul 3, 2013, 4:49:13 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Ikut berduka serta mengaminkan do'a. Para sahabat.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "St Parapatiah" <parap...@gmail.com>
Date: Wed, 3 Jul 2013 15:19:27 +0700
Subject: [R@ntau-Net] Innalillahi wainna ilaihi raji'un, H Rasyid Bayuni Berpulang

--

hilman.m...@gmail.com

unread,
Jul 3, 2013, 5:15:15 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Ikut berduka serta mengaminkan do'a. Para sahabat.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "St Parapatiah" <parap...@gmail.com>
Date: Wed, 3 Jul 2013 15:19:27 +0700
Subject: [R@ntau-Net] Innalillahi wainna ilaihi raji'un, H Rasyid Bayuni Berpulang

--

hilman.m...@gmail.com

unread,
Jul 3, 2013, 5:34:53 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Ikut berduka serta mengaminkan do'a. Para sahabat.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "St Parapatiah" <parap...@gmail.com>
Date: Wed, 3 Jul 2013 15:19:27 +0700
Subject: [R@ntau-Net] Innalillahi wainna ilaihi raji'un, H Rasyid Bayuni Berpulang

--

Arman Bahar

unread,
Jul 3, 2013, 5:53:44 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Lagu lamo


alhaqir...@yahoo.com

unread,
Jul 3, 2013, 7:17:36 AM7/3/13
to Rant...@googlegroups.com


Hahaha Sanak Akmal, tagalak ambo mambaco tulisan sanak tu..

Memang Judulnyo seperti diateh, tapi kan nan intinyo tentang si Munarman tu ndak?

Kalaupun sanak Akmal mampatanyoan tafsiran sejarah kisah Sy Abu Bakar As Siddiq, ambo raso Mak Sutan Sinaro hanyo mambuek kias atau bandiang nan tak semestinya sama persis. Dalam arti kata seorang Islam bisa bersikap bermacam cara dan tak di duga sesuai dgn sikonnya masing2.

Hal iko kan banyak tajadi dlm sejarah sahabat bahkan sewaktu Rasul Saw masih hiduik, al:

1. Kisah Sy Umar Al Khattab menampar seorang sahabat (lupo ambo namonyo) nan baru mandanga kaji,

"Barangsiapa yg mengucapkan Laa Ilaaha Illallah sewaktu sakratul mautnya maka akan masuk syurga!"

2. Kisah Sy Umar nan siap menantang mamancuang kapalo sia sajo Kafir Quraisy nan menghalanginyo pai hijrah ka Madinah.

Nan labiah ekstrim, al:

3. Kisah perjalanan Nabi Khaidir as bersama Nabi Musa as, dimana akhirnya Nabi Musa as tdk tahan dengan kemampuan ilmu Allah yg dimiliki oleh Nabi Khaidir, mulo2 mamanggang rumah urang, sdhtu manenggelamkan kapal urg, terakhir mambunuah anak ketek.

4. Kisah di zaman Nabi Musa as juo, antaro anak ketek, saudagar dan pemuda, yg sepertinya tidak adil tapi ada rahasia disebaliknya.

Nan penting sagalo kisahtu lai kah awak dapek pengajaran dan samakin Taqwa pd Allah Swt? Atau sebaliknya?

Sangenek,





Wassalam,
anwardjambak 44+,
mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana),

"Maminteh Sabalun Hanyuik....!!!

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

Alzaber Alzaber Arif

unread,
Jul 3, 2013, 8:28:51 AM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum Wr.Wb.!
Innalillahi wainna ilaihi roji'unn!!
Kami sekeluarga ikut berduka atas meniinggalnya Bpk H. Rasyid Basyuni!!
Semoga perbuatan beliau menjadi perbuatan baik dihadapan ALLAH SWT!!!
Alzaber! 

Dari: "hilman.m...@gmail.com" <hilman.m...@gmail.com>
Kepada: rant...@googlegroups.com
Dikirim: Rabu, 3 Juli 2013 16:34
Judul: Re: [R@ntau-Net] Innalillahi wainna ilaihi raji'un, H Rasyid Bayuni Berpulang

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 3, 2013, 12:06:16 PM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Pada 3 Juli 2013 18.17, <alhaqir...@yahoo.com> menulis:


Hahaha Sanak Akmal, tagalak ambo mambaco tulisan sanak tu..

Memang Judulnyo seperti diateh, tapi kan nan intinyo tentang si Munarman tu ndak?

---
ANB:

Hahaha... tagalak pulo ambo mambaco sanak Anwar akhianyo paham bahwa inti thread iko tentang sikap Munarman dalam sebuah diskusi, bukan tentang FPI.

Kenapa bukan FPI? Karena kalau pun yang melakukan penyiraman air minum ke lawan debat wakatu itu adolah Ketua Umum PP Muhammadiyah, atau Rois Aam NU, atau Ketua Al Irsyad, atau Imam Besar Masjid Istiqlal (empat jabatan ini hanya sebagai contoh), maka tetap saja "akhlak siram air" ini perlu dibahas serius, dengan kepala dingin, apakah Islami atau tidak. Jadi sekarang sanak Anwar sudah pada track yang betul, ini bukan tentang FPI. Ini tentang akhlaq yang HARUS DITUNJUKKAN MUSLIM dalam sebuah diskusi.

Alhamdulillah. Indak baa lah sanak Anwar butuah wakatu saketek labiah lamo untuk paham soal kesesuaian judul thread dan isi. Sebab, kini akan ambo lanjuikan perlahan-lahan untuak sanak Anwar agar indak "salah sambung" saroman nan sudah-sudah.
-----


Kalaupun sanak Akmal mampatanyoan tafsiran sejarah kisah Sy Abu Bakar As Siddiq, ambo raso Mak Sutan Sinaro hanyo mambuek kias atau bandiang nan tak semestinya sama persis.

-----
ANB:

Manga pulo sanak Anwar manulih "ambo raso Mak Sutan Sinaro hanyo mambuek kias atau bandiang dst ..."?
Hehehe.... (pinjam gaya tagalak sanak Anwar sabanta, buliah?), Mak Sutan Sinaro nan Prof. Dr. Ir. Khairi Yusuf tu bisa dan sangat mampu MENYAMPAIKAN SENDIRI PANDAPEK LIAU, sanak. Indak paralu lo sanak Anwar menjadikan diri jadi "penafsir" untuak apo nan alah jaleh Pak Sinaro sampaikan lewaik kisah Abu Bakar dan Fanhas tu.

Memangnyo dalam pandangan sanak Anwar, Pak Sinaro tu ANAK KETEK nan pandapeknyo alun jaleh sehingga perlu diparjaleh jo "Ambo raso ..." 
------


Dalam arti kata seorang Islam bisa bersikap bermacam cara dan tak di duga sesuai dgn sikonnya masing2.

-----
ANB:

Hahaha.... (makin tagalak ambo mambaco pendapat sanak Anwar ko). Kalau "seorang Islam bisa bersikap bermacam cara dan tak diduga sesuai dengan sikonnya masing-masing" seperti kecek sanak, lantas apo pentingnya Allah Azza Wa Jalla sampai menurunkan wahyu tentang pentingnya ADAB BERDEBAT BAGI MUSLIM dalam Quran? (16:125).

Apokah itu hanya rentetan bahasa Arab yang hanya harus dihafal tapi TAK PERLU DITERAPKAN dalam suasana debat yang sebenarnya karena muslim "... bisa bersikap bermacam cara dan tak diduga sesuai dengan sikon..."

Bacolah baik-baik tuntunan Quran dalam adab berdebat itu sanak Anwar. Dalam kondisi JADAL (arti mudahnya berdebat, nanti di bawah akan diperinci makna 'jadal') Allah sudah mengharuskan sikap muslim hanya SATU yakni bersikap AHSAN (16:125; 29:46). Arti ahsan itu bukan "berbuat baik", tapi "berbuat LEBIH baik".

Jadal itu bukan "diskusi sopan-santun" atau "unggah-ungguh", tapi sudah menyangkut kebiasaan mendebat, menyanggah, memprotes, yang merupakan salah satu tabiat dasar manusia (18:54, 22: 68).
-------
 

Hal iko kan banyak tajadi dlm sejarah sahabat bahkan sewaktu Rasul Saw masih hiduik, al:

1. Kisah Sy Umar Al Khattab menampar seorang sahabat (lupo ambo namonyo) nan baru mandanga kaji,

"Barangsiapa yg mengucapkan Laa Ilaaha Illallah sewaktu sakratul mautnya  maka akan masuk syurga!"

-----
ANB:

Sia namo sahabat yang ditampar Umar bin Khattab? Sanak Anwar lupo namonyo? Hahaha... iyo, sabana bagarah mah sanak, ko.

Kalau sanak bilang "lupo namo kawan ambo wakatu SD dulu", itu buliah lah, dek karano indak penting bana. Iko sanak sedang membahas soal penting dari kisah da'wah kok maleh bana mancari dulu, riset dulu dek saketek, agar hujjah sanak lebih meyakinkan.

Tapi iko memang gaya sanak Anwar, bukan? Tahun lalu pun saat sanak Anwar bilang bahwa Imam Syafi'i saat menulis kitab Fiqhu Nisa beliau menikahi ratusan wanita, dan ambo tanyo "di ma sanak Anwar mambaco kisah itu?" Jawaban sanak Anwar pun samo jo kini, "Ambo pernah baco antah di ma, lupo!"

Hahaha... sejak kapan Imam Syafi'i tu punyo kebiasaan sarupo Eyang S nan 1-2 bulan lalu muncua tiok hari di TV jo "istri-istrinyo", sanak?

Serius lah saketek kalau ingin bermunazarah dengan orang lain. Adokan wakatu untuk riset saketek. Jan tiok sabanta sasudah melempar pernyataan selalu dibarengi dengan "lupo ambo mambaco di ma"
---------



2. Kisah Sy Umar nan siap menantang mamancuang kapalo sia sajo Kafir Quraisy nan menghalanginyo pai hijrah ka Madinah.

-----
ANB:

Apo hubungan kisah Umar-kafirin dengan Munarman-TAT dalam insiden siram air ko? Bahwa Munarman sudah setingkat dengan Umar bin Khattab? Masya Allah!

Atau TAT itu senista kafir Quraisy? Masya Allah!

Atau interupsi menderu-deru dari TAT saat Munarman bicara samo bobotnya dengan upaya menghalangi hijrah yang dialami Umar r.a.?

Makanya baca Sirah Nabawiyah nan bana dong sanak Anwar, jan tagalak-galak sajo mambaco posting urang nan tangah serius berdiskusi.
-------

Nan labiah ekstrim, al:

3. Kisah perjalanan Nabi Khaidir as bersama Nabi Musa as, dimana akhirnya Nabi Musa as tdk tahan dengan kemampuan ilmu Allah yg dimiliki oleh Nabi Khaidir, mulo2 mamanggang rumah urang, sdhtu manenggelamkan kapal urg, terakhir mambunuah anak ketek.

----
ANB:

Hahaha... iko logika sanak Anwar nan tambah ngawur.
Jadi sia nan berperan sebagai "Nabi Khidr" sia nan "Nabi Musa" dalam insiden siram air minum di TVOne itu?

Bakalabihan bana sanak Anwar mendewa-dewakan Munarman setingkat Nabi Musa a.s., apolai setingkat Nabi Khidr, sehingga urang harus manarimo sajo sikap arogan dalam diskusi itu.

Tahu ndak nan sanak Anwar lakukan dengan mengambil contoh di ateh adolah justru melecehkan kemuliaan Nabi Khidr dan Nabi Musa sekaligus! Istighfar lah sanak.

Nabi Musa a.s. itu tamasuak 1 dari 5 Nabi dan dijuluki Ulul Azmi, para nabi yang terkenal karena kesungguhan dakwah (ulu al-jad), kesabaran (ulu ash-shabr), dan keteguhan hati (ulu ats-tsabat). Ini gelar tak main--main karena Allah sendiri yang memberikan (46:35) dan hanya disematkan pada Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, 'Isa, dan Muhammad SAW.

Bayangkan!

Toh sudah "seelite" itu julukan Nabi Musa, saat berhadapan dengan Nabi Khidr, masih muncul juga ketidaksabarannya untuk melancarkan berderet pertanyaan melihat perbuatan demi perbuatan yang dilakukan Khidr.

Masak terhadap kisah hubungan Khidr-Musa yang seistimewa ini mau sanak Anwar turunkan derajatnya sebagai pembenaran terhadap sikap pemberang Munarman?
___


4. Kisah di zaman Nabi Musa as juo, antaro anak ketek, saudagar dan pemuda, yg sepertinya tidak adil tapi ada rahasia disebaliknya.

-----
ANB:

Ini PR untuk sanak Anwar, coba cari lagi kisah no 4 itu dan sampaikan di sini secara rinci. Kalau apa yang sanak Anwar sampaikan akurat, sanak berpahala telah memberi pencerahan bagi Palanta. Kalau yang sanak sampaikan keliru, insya Allah akan ado dunsanak di Palanta ko siapa pun urangnyo nan akan maluruihkan. Jadi, indak ado ruginyo saketek pun kalau sanak Anwar memang serius mau terlibat dalam diskusi iko kan?
------
 

Nan penting sagalo kisahtu lai kah awak dapek pengajaran dan samakin Taqwa pd Allah Swt? Atau sebaliknya?

-----
ANB:

1. Setuju. Empat kisah nan sanak Anwar sampaikan itu penting bagi muslim. Tapi bukan itu masalahnyo.

2. Masalahnyo adolah apakah "kisah" Insiden Siram Air Minum itu PENTING bagi muslim? Kalau penting, di mana pentingnya?

Manuruik ambo, pentingnya adalah agar kita ingat dan menerapkan kembali apa yang Allah tuntunkan sebagai ADAB BERDEBAT dalam QS 16:125 itu.

Kenapa kalau orang lain, lawan debat kita "boleh" memaki-maki kita, menginterupsi kita, mencerca kita, sementara kita DIHARUSKAN Allah bersikap AHSAN ("berbuat LEBIH baik") kepada lawan debat. Karena di situlah letak kemuliaan ajaran Islam.

Kalau seorang yang tersinggung dalam debat diperbolehkan melakukan apa saja tindakan fisik terhadap lawan bicaranya, lantas apa bedanya antara sikap akademisi George Junus Aditjondro yang melempar lawan diskusinya politisi Ramadhan Pohan dengan buku, beberapa tahun lalu, dengan cara Munarman menyiram air ke wajah TAT?

Sama saja dong adab Munarman yang sudah bertahun-tahun mempelajari Islam dengan adab GJA yang, memang, non-muslim, dan mungkin tidak ada kewajiban dalam agama yang dianutnya untuk menghargai lawan debat.

Apakah setelah kita berdiskusi sepanjang ini, sanak Anwar sudah mulai paham terhadap apa nan ambo ingin sampaikan?
-------
 

Sangenek,


Wassalam,
anwardjambak 44+,
mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana),

"Maminteh Sabalun Hanyuik....!!!

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-----

(Sayangnyo indak) sangenek,

Wassalam,

ANB
45, Cibubur
Kanakan urang biaso-biaso sajo.
 
 

Sutan Sinaro

unread,
Jul 3, 2013, 12:38:00 PM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum. w.w.
 
Bung ANB jo dunsanak kasadonyo.
 
Aaa iyo, nampak paralu baraja banyak ambo ka bung ANB ko ma.
Satiok kalimaik bung ANB sangat tajam dan dalam maknanyo.
Batua juo kecek Imam Syafi'i, makin aku pelajari makin terasa jahil diriku.
  Cuma iyo taraso ambo lah makin gaek dari segi kecepatan berpikir takah nan ditunjuakan bung ANB.
Baa dek bitu ?, dek ambo masih balambek-lambek jo dasar nan dijalehkan samantaro bung ANB mamintak
langsuang to the point (urusan Tamagola jo Munarman).
 
Baiaklah, ambo cubo pulo to the point langsuang ka persoalan Munarman jo Tamagola ko.
Nan partamo bung ANB menilai ambo mendegradasikan kemuliaan Abu Bakar, atau kasanyo merendahkan
Abu Bakar ra. Iko pantang-pantang Rasululah saw. ko bung Akmal.
Sabab kecek Nabi saw., "Jangan kamu merendahkan sahabat-sahabatku", berang Nabi ka awak beko.
Apo iyo ambo takah itu ?. Kok iyo juo kecek bung ANB, ka Allah swt. ambo mintak ampun dan shalawat untuak
Nabi saw. ambo panjatkan.
 
Tapi sabalun tu mari kito bahas.
Adokah dari tulisan ambo tu mangecekkan secara explisit bahaso perbuatan Munarman samo jo Abu Bakar ra.,
atau labiah buruak lai perbuatan Abu Bakar ra. samo jo Munarman ?. Kalau ado, iyo batua bung ANB tu.
Tapi dalam tulisan tu nan ado iyolah bacamin, mancaliak tuah ka nan manang, mancaliak contoh ka nan sudah.
Baa dek bitu ?, dek situasi ummat Islam nan memprihatinkan takah kini, dihujat dan dipermainkan atau diperolok-
olokkan urang. Nah apakah bacamin ka seseorang ko justru merendahkan martabat urang tu ?.
Misalkan ado surang niniak mamak nan santiang karakternyo, sahinggo perbuatannyo sangat banilai tinggi dari segi apo sajo.
Sudah tu ado surang kamanakan nan maniru mamaknyo tu. Sudah tu kecek urang gaeknyo, inyo maniru mamaknyo mah.
Apakah di siko, si urang gaek ko merendahkan niniak mamak tadi ?, apakah bukan sebaliknyo manyanjuang sang mamak ?.
     Takah bung ANB se lah, katokanlah ado perbuatan bung ANB nan sangaik mulia (ingek sakali lai perbuatan mulia),
lalu dicubo tiru dek surang urang, dalam maniru ko tantu indak ka samo jo nan bung ANB pabuek, namonyo se maniru.
Lalu ado urang nan katigo mangatokan inyo maniru bung ANB tu mah. Ingek perbuatan tu mulia, bukan perbuatan buruak.
Dalam hal iko apakah bung ANB maraso dirandahkan atau sebaliknyo justru ditinggikan ?.
  Kalau memang sepakat bung ANB bahaso perbuatan Abu Bakar ra. membelasah (dalam tulisan bung ANB menampar) Fanhas,
adolah akhlakul karimah dalam bersikap katiko tu. Apakah meniru perbuatan Abu Bakar tu, baiak samparono atau indak akan
merendahkan martabat Abu Bakar ra. ?. (Nan samparono tantu Abu Bakar sendiri nan babuek). Iko nan disabuik bacamin,
bukan pembenaran atau yurisprudency bak kecek bung Akmal dari perbuatan nan indak elok. Sabab nan ditiru ko perbuatan mulia.
Justru dalam bertindak, kito sebagai Muslim mestilah bacamin ka Rasulullah saw. dan para Sahabat. Dan meniru-niru
perbuatan urang nan bukan Islam justru terlarang. Nah apakah dalam hal iko iyo ambo marandahkan martabat Abu Bakar ra. ?,
Na'udzubillaahi min dzaalik.
  Tanpa manunggu jawaban dari bung Akmal, kito taruihkan ka pertanyaan bung ANB.
Dek karano indak badomisili di Jakarta dan kurang pulo mengetahui sia Munarman ko sampai bung ANB mangatokan
"...Munarman yang dikenal sebagai pemberang? (ingat juga kasus Munarman yang pernah dikeroyok tukang ojek di
Pondok Cabe karena tak sabar di jalan raya dengan terus menerus mengklakson, sehingga membuat tukang ojek
marah...."
Iyo kurang jaleh dek ambo baa bana Munarman ko jo karakternyo dan hanyo picayo ka Habieb Rizieq nan tau baa
anak buahnyo dan membenarkan tindakan anak buahnyo. Sabab rasonyo Habieb Rizieq lah bapangalaman dalam urusan
ko dan faqih dalam agamo. 
  Nan ambo caliak sosok Munarman ko adolah urang nan mewakili Islam dalam menjawab olok-olok musuh-musuh Islam
taradok penegakkan syari'ah Islam dalam acara tu.
Kalau bung ANB mancaliak momen tu hanyo katiko itu sajo, iyo jaleh ambo salah dan Munarman indak patuik babuek takah itu,
dan rasonyo indak pulo ka saburuak tu nyo doh.
Tapi nan dicaliak tantu rentetan peristiwa dari sabalun tu sarupo nan di postingkan dunsanak kito MM dan ABP.
Sahinggo isi kapalo urang Islam tarutamo Habieb Rizieq dan Munarman baanggapan inyo baradok-an jo urang nan mungkin
labiah jaek dari Fanhas. Fanhas pendeta Yahudi, ba Tuhan kan Allah swt. juo tapi jo namo lain dalam bahaso Ibrani
Eli atau Elohim, sahinggo kato Allah asiang ditalingonyo dan mudah diolok-olokkan. Samantaro Tamagola dari babarapo sumber
nan dibaco disabuik sebagai indak ba-Tuhan alias atheis. Fanhas mangarati jo agamonyo nan sabananyo juo datang dari Allah swt.
tapi dek diubah-ubahnyo. Sadangkan Tamagola indak jaleh agamonyo dan maanggap urang baagomo ko bodoh sadonyo sebagaimana
awak tahu urang atheis maanggap sado urang nan baagamo ko bodoh.
 Lalu, tanyo bung ANB, apakah lah sampai "menghina" Allah swt. ?.
Baiaklah, mari kito kaji elok-elok.
Menghina atau mampaolok-olokkan Allah swt. sacaro langsuang atau indak, ataupun menghina atau mampaolok-olokkan Nabi saw.
sacaro langsuang atau indak, samo sajo.
Sabab para Nabi as dan Nabi saw adolah utusan Allah. Menghina mereka juo samo namonyo jo menghina Allah swt.
Menghina atau mampaolok-olokkan Islam baa ?. Menghina atau mampaolok-olokkan Islam samo sajo jo menghina Allah swt.
dek karano itu agamo nan diturunkan-Nyo untuak ummat manusia.
Sudah tu, menghina atau mampaolok-olokkan syarak  baa ?. Menghina atau mampaolok-olokkan syarak samo sajo jo menghina
Islam, atau menghina Rasulullah saw. atau menghina Allah swt.
Tu makonyo urang nan mangatokan Hukum Islam ko ndak layak di zaman kini lai, juo tamasuak menghina Allah swt, dek
karano hukum Islam diturunkan dari Allah swt. untuak ummat manusia sampai akhir zaman, dan tetap relevan. Dan sepak terjang 
Tamagola dari mulo sampai ka Ariel Peterpan tanampak baa inyo menghina Islam. Dan iko tantu direkam dek Habieb Rizieq dan
Munarman.
Acara nan dibuek di TV one antah apo mukasuiknyo, tapi judulnyo "Larangan Sweeping di bulan Ramadhan", mambuek syariah ko
mudah dipaolok-olokan dengan FPI sebagai sasarannyo.
Munarman manyabuik, undang-undangnyo lah ado, kalau undang-undang dijalankan ndak paralu FPI sweeping. Dan iko disepakati dek
Tamagola mulo-mulo, tapi kudian, dek tanampak urusan ko diadokkan ka ormas Islam oleh pihak kepolisian dek karano pertanyaan wartawan,
Tamagola mulai mampaolok-olok jo sagalo argument nyo nan manuduah ado conspiracy politik di balakang tu dengan makasuik untuak
manjatuahkan FPI  dan ummat Islam dan nio manang surang.
Apo nan manjadi isi kapalo urang Islam jo rentetan persitiwa sabalun sabalunnyo manjadi kenyataan jo ulah Tamagola ko.
Urang ko jaleh memusuhi Islam, menghina Islam dan mampaolok-olokkan Islam. Begitu dikecekkan ado conspiracy politik gaya
Munarman langsuang barubah. Dek aa ?. Tantu sajo dek karano rentetan peristiwa nan ditokohi dek Tamagola ko dalam mampaolok-
olokkan Islam. Jadi bukanlah sesaat dek karano potong mamotong pembicaraan.
  Munarman bukanlah Abu Bakar ra. nan jikok kito timbang (kaji timbangan ko ka dibantangkan dari nan tigo ambo usulkan, tapi
dek bung ANB mendesak, alun jadi lai), setimbang  antaro Abu Bakar ra. baradok-an jo Fanhas, jo Munarman baradok-an jo Tamagola, bahkan
labiah buruak dari Fanhas. Kalau Abu Bakar ra. dengan ketaqwaan dan kefaqihan agamonyo sarato iman dan akhlak nan sangaik tinggi, dapek
mamutuskan mangkaripuak-an atau memblasah Fanhas katiko itu juo, mako Munarman indak bisa sesaat, tapi paralu mangumpuakan data panjang
sahinggo bakasimpulan Tamagola ko menghina Islam, aratinyo menghina Allah, lalu manyiram aia dan bukan memblasah Tamagola.
Manyiram aia ko cetusan sajo dari nan lah taakumulasi salamo ko, bukan hanyo dek karano pembicaraan dipotong dan disuruah diam.
Cubo timbang-timbang bana, Munasabah (sasuai) atau indak. Antah kok salah ambo, kalau dek ambo lah munasabah tu.
Gambaran tantang Abu Bakar jo Fanhas hanyolah pelajaran, dan bukan bamukasuik marandahkan martabat atau ketinggian akhlak
Abu Bakar ra. sebagai sahabat Nabi saw. Sabab dari gambaran ko kito bisa manimbang-nimbang (wazan) taradok tindakan dan
sikap kito dalam managakkan agamo ko, dan justru disuruah bacamin ka Nabi saw. dan para sahabat r.a dan terlarang maniru-niru
gaya urang yang bukan Islam. Hujatan urang ?, tu lah biaso taradok Islam di akhir zaman ko. Tu mangko kecek Nabi saw.,
mamacik Islam di akhir zaman ko sarupo mangganggam baro api.
  Lalu baa mangko indak basikap sarupo Ali bin Abi Thalib kw.?. Sakali lai kaji antaro Sikap Abu Bakar ra. jo Sikap Ali kw. ko
akan kito kaji dari tigo nan disulkan, tapi dek bung Akmal tagageh, dan thread ko lah bagaleboh pulo, lah... lah malompek ka ujuang.
Ndak baa tu doh, bilo paralu beko kito kaji baliak.
Sampai di siko dulu, dengan banyak maaf, dek uraian bung ANB, nampak samakin dangka ilimu ambo, dan tambah taraso gaek ambo,
susah menyamai kecepatan berpikir nan mudo-mudo.
Tarimo kasih banyak Akmal. Kok salah jawek ko, datang dari diri ambo nan zhalim, kalau bana, datang dari Allah swt.
 
Billahil hidayah wat taufiq
 
Wassalam
 
St. Sinaro
 
 
From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
To: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Sent: Wednesday, 3 July 2013 10:17 AM
Subject: Re: 2 Re: [R@ntau-Net] (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh musuh di Perang Khandaq)

Pak St. Sinaro (Prof. Khairi Yusuf) n.a.h,
stressing ambo bukan pado kisah Ali (di perang Khandaq) ado akhlaqul karimah, samantaro di kisah Abu Bakar (jo Fanhas) indak ado akhlaqul karimah. Baa jadi co itu kesimpulan St. Sinaro? Sia lo awak, ambo dan St. Sinaro, sahinggo berani menyimpulkan indak ado hikmah akhlaqul karimah dalam tindakan Abu Bakar terhadap Pendeta Fanhas? Astaghfirullah. 
 
Justru karena tingginya kualitas akhlaq Abu Bakar lah, sehingga beliau menyalurkan amarah pada SAAT YANG TEPAT, dengan ALASAN YANG TEPAT, dan dengan CARA YANG TEPAT. (Perhatikan redaksi jawaban Abu Bakar yang sangat terukur, bahkan dalam amarahnya yang sedang berkobar karena mendengar Allah dihina, disebut miskin oleh Fanhas, bahwa seandainya antara "kamu (Yahudi)" dan "kami (Muslim)" tidak terhalang oleh Perjanjian (Hudaibiyah), maka  saya (Abu Bakar) akan memenggal lehermu, wahai musuh Allah!).
 
Inilah KETEGASAN MUSLIM itu, bukan sikap kasar, atau arogansi karena merasa marwah pribadi dilecehkan di depan publik. Abu Bakar justru membuktikan bahwa dirinya sangat paham bahwa dalam keadaan marah yang dibesarkan pun, tetap harus ada kepatutan yang dijaga (perhormatan terhadap Kesepakatan Hudaibiyah). Abu Bakar, lewat kejadian ini, adalah Guru Besar Anger Management yang luar biasa. Kemarahan itu harus dikontrol, dikelola, bukan diobral di sembarang tempat. 
 
Dek karano itu, mohon dibaco baliak pertanyaan-pertanyaan ambo dalam surel partamo nan sadonyo justru menyiratkan sudah proportionalkah menjadikan kisah Abu Bakar Dan Fanhas, sebagai justifikasi atas tindakan Munarman yang agresif-ofensif dalam sebuah diskusi? Ambo sampaikan baliak katigo pertanyaan ambo yang alun Prof. Khairi jawek sampai kini, yaitu:
1. Apakah kualitas perdebatan Munarman-TAT (topik "Sweeping di Bulan Ramadhan") sudah SETARA dengan peristiwa penghinaan yang dilakukan Pendeta Fanhas terhadap Allah di depan Abu Bakar? 
2. Apakah karakter TAT, dengan segala gaya interupsinya yang dominatif ketika Munarman sedang bicara, sudah SETARA dengan sikap ultra radikal Pendeta Fanhas? 
 
(Menyiram air ke wajah orang di tempat publik, dalam perspektif kajian sosiologis antropologis, adalah undangan terbuka untuk melibatkan klan dari orang yang disiram atas penegakaan nama martabat etnis. Kita tidak harus jenius untuk bisa memahami fakta semudah ini, bukan Prof Khairi?).
 
3. Lewat contoh Ali, seorang Guru Besar lain di bidang Anger Management, yang beliau tunjukkan di Perang Khandaq, justru sebuah tindakan kemarahan bisa batal dilakukan jika ada sedikit saja faktor pencemar dalam kemarahan itu, yakni harga diri yang tersinggung (dalam kasus Sayyidina Ali, karena wajah beliau diludahi). 
 
Bayangkan jika kita yang berada di posisi Ali tersebut, Prof. Khairi. Musuh sudah terjatuh, pedang tak lagi di tangannya, tapi jangankan menyerah dan memohon agar jangan dibunuh, musuh ini malah meludahi wajah kita, yang sedang memegang pedang, dan dengan amarah yang sedang berkobar memenuhi dada dan kepala. Amarah yang dilandasi keyakinan bahwa kita berada di pihak yang benar, berada dalam perang suci menegakkan kalimatul haq, maka: apa yang akan kita lakukan pada SEDETIK setelah gumpalan ludah lawan, yang kafir pula, hinggap di wajah kita?

Bisakah ada kemungkinan kita akan bersikap seperti Ali yang memberi waktu kepada dirinya sendiri untuk memastikan kemurnian motifnya jika dia akan melanjutkan tindakan dengan mengayunkan pedang? Mari kita jawab dengan jujur, Prof.
Mungkin Prof. Khairi bisa meniru Ali dalam situasi kritikal yang bergerak cepat itu. Tapi jika saya yang berada dalam situasi itu, maka 99,99 % yang akan saya lakukan adalah menebas leher kafir itu. Mana sempat saya meneliti motif tindakan saya lagi? Yang ada di depan saya jelas-jelas orang kafir, musuh Islam. Titik. Allah akan mengerti. Allah akan paham mengapa saya harus membunuhnya. Allah bahkan akan membenarkan tindakan saya.
Tapi bukankah karena itu Ali bin Abi Thalib r.a.  TIDAK MELAKUKAN semua yang akan saya lakukan dalam peristiwa itu, sehingga membuat kisah ini menjadi  luar biasa? Lalu, apa hikmahnya bagi kita yang sudah begitu jauh jarak dan abad dengan para Sahabat, jika kisah-kisah ini hanya terhenti sebagai bacaan kognitif yang membeku di halaman-halaman kertas?
Mohon pencerahan Prof. Khairi atas tiga pertanyaan ambo di atas. 
 
Wassalam,
 
St. Sampono
45, Cibubur

Sutan Sinaro

unread,
Jul 3, 2013, 1:14:25 PM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum. w.w.
 
Bung ANB jo dunsanak kasadonyo.
 
Aaa iyo, nampak paralu baraja banyak ambo ka bung ANB ko ma.
Satiok kalimaik bung ANB sangat tajam dan dalam maknanyo.
Batua juo kecek Imam Syafi'i, makin aku pelajari makin terasa jahil diriku.
  Cuma iyo taraso ambo lah makin gaek dari segi kecepatan berpikir takah nan ditunjuakan
bung ANB. Baa dek bitu ?, dek ambo masih balambek-lambek jo dasar nan dijalehkan
samantaro bung ANB mamintak langsuang to the point (urusan Tamagola jo Munarman).
 
Baiaklah, ambo cubo pulo to the point langsuang ka persoalan Munarman jo Tamagola ko.
Nan partamo bung ANB menilai ambo mendegradasikan kemuliaan Abu Bakar, atau
kasanyo merendahkan Abu Bakar ra. Iko pantang-pantang Rasululah saw. ko bung Akmal.
Sabab kecek Nabi saw., "Jangan kamu merendahkan sahabat-sahabatku",
berang Nabi ka awak beko. Apo iyo ambo takah itu ?. Kok iyo juo kecek bung ANB, ka
Allah swt. ambo mintak ampun dan shalawat untuak Nabi saw. ambo panjatkan.
 
Tapi sabalun tu mari kito bahas.
Adokah dari tulisan ambo tu mangecekkan secara explisit bahaso perbuatan Munarman
samo jo Abu Bakar ra., atau labiah buruak lai perbuatan Abu Bakar ra. samo jo Munarman ?.
Kalau ado, iyo batua bung ANB tu.
Tapi dalam tulisan tu nan ado iyolah bacamin, mancaliak tuah ka nan manang, mancaliak
contoh ka nan sudah. Baa dek bitu ?, dek situasi ummat Islam nan memprihatinkan takah
kini, dihujat dan dipermainkan atau diperolok-olokkan urang. Nah apakah bacamin ka
seseorang ko justru merendahkan martabat urang tu ?.
Misalkan ado surang niniak mamak nan santiang karakternyo, sahinggo perbuatannyo sangat
banilai tinggi dari segi apo sajo. Sudah tu ado surang kamanakan nan maniru mamaknyo tu.
Aa kecek urang gaeknyo, inyo maniru mamaknyo mah.
rentetan peristiwa nan ditokohi dek Tamagola ko dalam mampaolok-olokkan Islam.
.........
 
St. Sampono
45, Cibubur





Zaid Dunil

unread,
Jul 3, 2013, 7:19:34 PM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum ww

Sanak sapalanta  n a hj

:Re : Hubungan antar umat berbeda agama 

Berikut ini milis yang saya terima dari teman seangakatan di feui, yang barangkali perlu kita renungkan , kenapa mereka bisa mempunyai toleransi dan hubungan yang begitu damai.

Wassalam

Dunil Zaid, 70, Kampuang Ujuang Pandan Parak Karambia , Padang.



--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---

Fitrianto

unread,
Jul 3, 2013, 9:20:57 PM7/3/13
to rant...@googlegroups.com
Inna lilahi wa inna ilahi rajiun.
Turut berduka dan mengaminkan doa sanak semua.
 
Wassalam
fitr

2013/7/3 Alzaber Alzaber Arif <zabe...@yahoo.co.id>

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jul 3, 2013, 9:52:03 PM7/3/13
to rant...@googlegroups.com

Untuak samantaro jawaban ambo adolah :

Di Barat sana orang beragama dengan hati, sementara disini dengan Indomie

Disana mereka/pemuka gereja sudah memahami. "Galeh" mereka sudah tidak diminati pasar lagi

Sementara disini : " Indak lalu dandang diaia, didarek dijajakkan juo"

Artinya : orang Barat sana berpindah agama karena melalui pemahaman. Setelah Islam itu dipelajarinya dengan baik barulah dia memutuskan beralih untuk menjadi Mualaf. Karena itu sering terjadi pola mereka beragama kadang lebih matang dari pada kita yang Islam keturunan ini

Di negeri kita orang sering murtad karano "sampik iduik"

Karena masalah ekonomi biar dapur tetap ngebul, masalah kesehatan yg tidak ada jalan keluar atau demi pendidikan yang lebih baik
Atau juga karena kecelakaan dalam perkawinan

Cukup banyak contoh disekitar kita. Diantaranya disekeliling saya di Riau ini. Sejumlah suku terasing disini telah berdiri gereja dipemukiman mereka

Tapi apakah mereka betul2 menghayati apa yang mereka dapatkan di gereja tersebut

Tunggu dulu....
Kalau ada bantuan sembako dari pihak sana, mereka berduyun- duyun menjemputnya

Tapi kalau bantuan berakhir mereka jadi floating mass lagi

Mungkin karena sejumlah mereka menganut Matriakhat pula

Sehingga interaksi mereka dengan pedagang urang awak dipedesaan, cukup membuka mata mereka terhadap kondisi beragama kebanyakan bangsa ini
Apalagi kalau ada kunjungan dari Da'I yang dikirim sejumlah organisasi Islam dari Ibu Kota Propinsi, banyak mereka yang sadar dan kembali menjadi Muslim

Sayang ada kelompok dari agama kita yang rajin melakukan Dakwah tidak mau masuk dalam segmen ini. Bahkan sering sesama Muslim jadi gontok2an karena pola mereka jadi asing bagi kebanyakan Muslim yang ada


---TR
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Zaid Dunil <zdu...@gmail.com>
Date: Thu, 4 Jul 2013 06:19:34 +0700
Subject: Fwd: 3 Re: [R@ntau-Net] (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh musuh di Perang Khandaq)

alhaqir...@yahoo.com

unread,
Jul 3, 2013, 11:09:19 PM7/3/13
to Rant...@googlegroups.com

Sanak Akmal, nan salah menginterpretasi,
(Maaflah kalau ambo tagalak sabalunnyo)

Munarman tu kan diundang bukan atas kapasitas pribadi tapi membawa bendera FPI, kan iyo ndak?


Dan awak urang Minang ko sanak, sabananyo jo kias dan bandiang sajo lah tau jo kato sampai.

Indak paralu dikalansik an bana lai.

Apolai jo sanak Akmal nan lah malang melintang di dunia penulisan, silahkan hayati sendiri dan cari kebenarannya.

Sangenek sajo,





Wassalam,
anwardjambak 44+,
mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana),

"Maminteh Sabalun Hanyuik....!!!

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 6, 2013, 6:40:17 PM7/6/13
to rant...@googlegroups.com
Wa'alaikumsalam Wr. Wb Mak St. Sinaro n.a.h.

Maaf ambo talambek manjawek dek karano sadang ado urusan di luar Jakarta.

Tarimo kasih ateh penjelasan Mak Sinaro ateh tigo partanyaan ambo sabalun iko. Dari jawaban dan ilustrasi (soal contoh ninik mamak) nan diberikan, apokah Mak Sinaro sedang menggunakan qiyas, meski pun Mak Sinaro menyebutkan sebagai "bacamin"?

Jika ya, maka peristiwa pelemparan air minum oleh Munarman itu (dalam qiyas disebut furu' atau peristiwa turunan) yang ditautkan dengan kisah Abu Bakar meninju Fanhas ("ashl" atau peristiwa rujukan) harus menggunakan illat (alasan hukum/dasar kejadian yang sama). Ini yang sejak awal posting Mak Sinaro tidak ambo lihat, sehingga ambo tanyakan.

Problem lebih serius dengan penggunaan qiyas dalam konteks sebuah debat adalah Islam mengajarkan adab debat ini melalui wahyu (QS 16:125) yang merupakan sumber hukum pertama, dibandingkan qiyas yang merupakan sumber hukum keempat, seperti dijelaskan, antara lain, oleh Rasululllah saat mengirim Mu'adz bin Jabal ke Yaman.

Dengan kata lain: yang masih belum ambo pahami dari dua jawaban panjang Mak Sinaro sebelum ini adolah mengapa Mak Sinaro tidak (belum) menakar peristiwa Munarman-TAT ini berdasarkan kepatutan adab diskusi berdasarkan QS 16:125 (dalil hukum pertama), tetapi langsung melompat menggunakan qiyas yang merupakan dalil hukum keempat?

Semoga Mak Sinaro berkenan menjelaskan bagaimana jika peristiwa Munarman itu diteroka berdasarkan QS 16:125. Apakah kondisi "jadal" yang disebutkan ayat itu masih valid dalam konteks pelemparan air? Dan bagaimana mengelaborasi kata "ahsan" dalam ayat yang sama sebagai panduan universal bagi muslim dalam berdebat?

Wassalam,

ANB
Assalamu'alaikum. w.w.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 6, 2013, 7:33:40 PM7/6/13
to rant...@googlegroups.com


Pada Kamis, 04 Juli 2013, menulis:

Sanak Akmal, nan salah menginterpretasi,
(Maaflah kalau ambo tagalak sabalunnyo)

----
ANB:
 
Sanak Anwar, mohon maaf ambo baru sampek mambaleh dek karano sadang ado urusan di lua Jakarta.

Nah, kini ambo lo "nan salah menginterpretasi" dek sanak yo? Sayang bana sanak gagal mancaliak bahwa ambo "di kandang kambing meringkik, di kandang kuda meringkik". Bukankah sanak lai mambaco bahwa dengan Mak St. Sinaro nan serius, komentar ambo pun serius pulo, sementara dengan sanak Anwar nan suko galak tasengeang, ambo pun merespon dengan caro nan samo? Jadi, sia nan salah menginterpretasi sabananyo? 
------

Munarman tu kan diundang bukan atas kapasitas pribadi tapi membawa bendera FPI, kan iyo ndak?


Dan awak urang Minang ko sanak, sabananyo jo kias dan bandiang sajo lah tau jo kato sampai.

-----
ANB:

Kias (qiyas) itu kan ado syarat yang harus dipenuhi dulu sanak Anwar. Indak bisa tiok hal dikiaskan tanpa dasar illat yang berlaku absah bagi peristiwa sekarang (furu') dengan peristiwa awal ('ashl).

Dan qiyas ko ado di posisi kaampek sebagai landasan hukum bagi muslim, setelah Quran, Sunnah dan Ijma. Padahal, kejadian pelemparan air itu ado konteks hukum nan jaleh dalam adab diskusi yang diatur QS (16:125). 

Apokah sanak Anwar alah manilai kejadian debat Munarman-TAT ko dari ayat di ateh sacaro kritis dan mendalam? Aa nan dimukasuik "jadal" dalam ayat tu? Apakah debat Munarman-TAT sudah di luar konteks "jadal" manuruik sanak? Salain tu, manga Allah Swt menetapkan bagi muslim agar bersikap "ahsan" dalam sebuah debat? Tindakan apo sajo nan termasuk "ahsan" dalam sebuah diskusi? Apakah melempar air minum ke lawan bicara masih termasuk "ahsan" yang diperbolehkan? bagaimana jumhur ulama melihat hal ini?

Sanak Anwar n.a.h., sanak kan lai banyak baraja ilmu agamo ka banyak guru pulo, dari di kampung sampai tanah semenanjung. Bukankah esensi pengajaran tiok guru itu samo: jika bertemu dengan sebuah peristiwa, cek dulu apa kata Qur'an dan hadis, bukan?

Manga dalam kasus Munarman ko ambo mambaco, antah kalau ado nan taliwaik, indak ado sanak Palanta RN (tamasuak Mak St. Sinaro dan sanak Anwar) nan menilai peristiwa tu dari ayat QS 16:125 lebih dulu, tapi langsung menggunakan qiyas (dan manuruik ambo, dengan qiyas nan illat-nyo indak kuek pulo?
---- 

Indak paralu dikalansik an bana lai.

----
ANB:

Maaf, manuruik ambo sanak Anwar ko plin-plan mah.

Masih ingek kutiko MakNgah batanyo soal suluak bara bulan silam? Dari soal suluak, diskusi masuak soal tauhid, dan komentar sanak Anwar saat itu, dengan gaya galak tasengeng biaso, "kalo alah soal tauhid, ampia sadonyo anggota RN ko alun batauhid nan bana," tulih sanak.

Kalau sanak Anwar batua, baa caro manjalehan bahwa orang-orang yang "alun batauhid nan bana" justru akan batua caro melakukan qiyas, sementara sahabat Nabi sekelas Mu'adz bin Jabal saat hendak diutus ke Yaman sajo sampai di "fit and proper test" oleh Rasulullah tentang pengetahuan liau tentang acuan hukum yang dipakai dalam menilai sebuah  Apakah Rasul ragu tentang keimanan dan ketaqwaan Mu'adz? Tentu tidak, bukan. 

Nah, apo lai awak nan jauah bana tingkat keimanan dan ketaqwaan dibanding Sahabat Mu'adz, indak ado salahnyo saling maingekkan (tawasau bil haq), bahwa saat menilai sebuah perkara, hatta sebuah diskusi televisi, nan partamo dilakukan adolah mencari rujukan nash Qur'an lebih dulu. Bukan bersibuk-sibuk mencari qiyas.
--------


Apolai jo sanak Akmal nan lah malang melintang di dunia penulisan, silahkan hayati sendiri dan cari kebenarannya.

-------
ANB:

Itulah bedanyo caro kito bapikia, sanak Anwar.
Bagi ambo, fungsi milis adolah saling bertukar pikiran, melengkapi. Saat awak indak tahu, awak batanyo ka sanak lain nan tahu. Saat awak lai tahu, awak nan babagi pengetahuan. Dek karano Itulah nan menyelamatkan awak sebagai sebuah kesatuan, sebagai bangunan kokoh nan saling menguatkan (61:4).

Kalau tiok pertanyaan dijawab "silakan hayati sendiri dan cari kebenarannya", untuak aa fungsi milis nan sambuah jo dunsanak cadiak cendekia dan alim ulama ko, sanak?

Dan dalam jawaban sanak Anwar itu, terutama frasa"... cari kebenarannya", hati-hatilah sanak dengan kemungkinan adonyo raso ujub nan ado di hati sanak nan mungkin alah maraso menemukan dan mengetahui kebenaran, tapi hanyo untuak diri sendiri, enggan berbagi ka urang lain, padohal ajaran Islam adalah tentang berbagi, baik kebenaran mau pun kesabaran (103: 3).
---------

Sangenek sajo,

Wassalam,
anwardjambak 44+,
mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana),

"Maminteh Sabalun Hanyuik....!!!

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

Wassalam,

ANB 

--
.



Sutan Sinaro

unread,
Jul 8, 2013, 1:41:20 PM7/8/13
to rant...@googlegroups.com
Assallaamu"alaikum. w.w.
 
Ma nyo bung Akmal,
 
Makin lamo makin tajam dan menukik soalan bung Akmal,
ambo raso, rang Palanta ko lah bakaruik kaniang maliek sado “term”nan dipakai dek bung
Akmal. Tapi samantangpun baitu ambo cubo jawek dengan marandahkan semua istilah
sahinggo manjadi familiar dek urang palanta.
 
Takah iko bung ANB.
 
Kalau disabuik ambo atau diibaratkan ambo menetapkan hukum berdasarkan Qur-an,
Sunnah, Ijmak dan Qiyas, mako ndak kanai carito ko do dek karano ambo alun bakapasitas
manjadi mufti lai. Ilimu ambo masih dangka. Nan ambo
lakukan adolah maambiak suri tauladan, mancaliak tuah ka nan manang, mancaliak
contoh ka nan sudah, maambiak suri tauladan ka Rasulullah saw. dan para sahabat.
Jadi detail dari penetapan hukum ko rancak indak kito bicarakan.
 
Nan menarik adolah pertanyaan bung ANB, baa mangko indak bapijak ka QS: 16:125.
Mako sampailah kito ka perbandingan antaro kisah Abu Bakar ra. jo kisah Ali kw. sacaro
singkek. Jikok kito caliak kaduo kisah ko, kisah Abu Bakar ra. tajadi di masa damai,
samantaro kisah Ali kw. tajadi di maso parang. Duo keadaan nan malatakkan sagalo sikap
akan babeda dalam pelaksanaannyo.
 
Dalam kisah Abu Bakar nan tajadi adolah hinaan cacian dan makian nan dicaliak dek urang
banyak nan akan mempengaruhi jalan pikiran urang banyak, samantaro dalam kisah Ali kw,
urang banyak sadang sibuk baparang. Adab katiko maso damai lah jaleh jo bateh kesabaran
mempertahankan marwah (harago diri) agamo jan sampai urang mahino Allah swt, Rasul
saw, Islam, sampai ka Syaria’ah. Samantaro adab katiko maso parang hanyolah menahan
dari dari nan dilarang. Sarupo nan diteriakan Bilal bin rabbah ra. nan digambarkan dalam
film “The message”.
 
“You may not harm the animal, you may not cut down trees, you may not harm the people
working in the field … dst”. Kalian tidak boleh melukai binatang, kalian tidak boleh
memotong pokok, kalian tidak boleh melukai orang yang sedang bekerja di ladang, … dst.
Aratinyo semua yang innocent (tidak bersalah) terhindar dari senjata tentara Islam. Adab
ini yang dicontohkan Rasulullah saw. yang zaman sekarang sudah tidak dipedulikan orang.
(Lihat bagaimana bom-bom barat menghancurkan orang-orang yang tidak bersalah).
Saat itu mereka berperang karena Allah, membunuh dan terbunuh karena Allah swt.,
bukan karena kepentingan sendiri. Oleh sebab itu Ali kw. berhenti dari mengayun pedang
ketika ludah orang itu menimbulkan kemarahannya sendiri dan bukan marah karena
Allah swt. Sementara dalam kisah Abu Bakar ra. marah yang timbul adalah marah
karena Allah swt.
 
Memang cukup sulit bagi seseorang memilih mana yang patut dicontoh dalam
tindakannya. Akan tetapi dengan dasar  taqwa dan lilaahi ta’ala, lama-lama bisa dipahami
dan diperhitungkan segala tindakan yang diambil yang harus sesuai dengan jalan yang
dicontohkan Rasulullah saw.dan para sahabat.
 
Lalu kisah Ali kw. diperkuat bung ANB dengan QS:16:125. Saya setuju bila keadaannya
sama seperti “even” Ahmad deedat vs Jimmi Swagart, Ahmad deedat vs Sjoberg, Shabir Aly
vs White yang semua ini saya rasa bung Akmal sudah melihatnya. Sementara kasus TAT
dan Munarman entah disengaja atau tidak oleh TV one, ternampak sudah mendiskreditkan
pelaksanaan sebutir kecil dari Syaria’ah Islam dengan sasaran FPI. Kalau bung Akmal
berpendapat ini seruan kepada Islam dengan bantahan yang sehat (sebagaimana QS
16:125), saya tidak sependapat karena kecendrungan yang ada tadi.
Dan sportifitas yang dimiliki TAT tidak setanding dengan yang dimiliki Jimmi Swagart
maupun Ahmad Deedat ataupun White maupun Shabir Aly, walaupun kedua kuffar ini
(Swaggart dan White) mempunyai maksud menjatuhkan image Islam juga dengan
mencoba mengalahkan Ahmad Deedat dan Shabir Aly. Oleh sebab itu landasan pada
QS 16:125 tidaklah tepat pada case Munarman dan Tamagola. Dan Oleh sebab pula saya
lebih cenderung bercermin pada kisah Abu Bakar ra. daripada Ali kw. dalam hal ini.
     Demikianlah bung ANB, kalau seandainya ini benar, maka hal tersebut datang dari
Allah swt., tapi bila salah, maka datang dari diri saya sendiri.

Akmal Nasery Basral

unread,
Jul 11, 2013, 2:00:32 AM7/11/13
to rant...@googlegroups.com
Wa'alaikumsalam Wr. Wb St. Sinaro n.a.h.

Nan partamo, salamek menunaikan ibadah Ramadhan untuak Mak St. Sinaro dan keluarga.
Kaduo, soal "rang Palanta lah bakaruik kaniang maliek sado term nan dipakai bung Akmal", ambo kiro indak baiaklah kalau intelektualitas dunsanak Palanta ko diremehkan (underestimate) seperti itu Prof. Dr. Ir. Khairi Yusuf n.a.h.

Kalau hanyo untuk mangarati istilah-istilah "'ashl", "furu'" dan "illat", ambo yakin banyak bana dunsanak di Palanta ko dari nan tuo sampai nan mudo alah paham, dek itu acok dipakai. Bahkan kato "kias" dalam baso Minang dan Indonesia pun alah menjadi kata serapan natura dari bahasa Arab (Qiyas) yang tabiaso di talingo awak urang Minang sejak ketek. Dalam format apapun istilah "kias" atau "Qiyas" itu dipakai, apakah dalam bentuk syar'i atau populer, nan namonyo ILLAT itu jadi hal penting dan paling mendasar. Karena kalau indak digunakan illat nan cocok, bak kecek urang Betawi "Jaka Sembung bawa golok, nggak nyambung jangan disodok".

Ihwal illat dari lemparan air Munarman kepada TAT ini yang ambo caliek indak "fit in" dengan kasus Abu Bakar vs Pendeta Fanhas, apatah lai dengan kasus Ali bin Abi Thalib dengan musuhnya di perang Khandaq. Seluruh penjelasan Mak St. Sinaro sabananyo justru memperkuat hal itu.

(Beda kondisinyo kalau, misalnya, ado kejadian di Tanah Abang, seseorang Minang ditangkap polisi karena baru saja menghajar seorang lelaki di tengah jalan. Selidik punya selidik, lelaki itu baru saja menghina Allah, sehingga si lelaki Minang itu melakukan tindakan amarahnya. Dalam hal ini, meski berdasarkan KUHP si Minang bisa ditangkap karena melanggar ketertiban umum, tapi sebagai muslim awak harus membela dek karano ado illat yang samo dengan kejadian Abu Bakar vs Pendeta Fanhas)

Nan katigo, jika Mak St. Sinaro menganggap QS 16:125 tidak tepat  dipakai sebagai landasan dalam melihat kasus Munarwan-TAT, cubolah Mak Sinaro baco dalam konteks lebih lengkap dengan ayat 126 yang menyatakan
"Dan jika kamu membalas kejahatan (pihak lawan), maka hendaklah kamu membalas dengan kejahatan yang sama seperti yang telah ditimpakan kepada kamu, dan jika kamu bersabar, (maka) sesungguhnya yang demikian itu adalah lebih baik bagi orang-orang yang sabar."

Konteks ayat QS 16:125-126 iko adolah panduan untuk Nabi Saw dalam menghadapi Yahudi yang sering mendebat, sehingga Nabi diperbolehkan membalas kejahatan lawan dengan kejahatan yang sama. Arti "membalas", tentu saja inisiatif awal tindakan agresif adalah dari lawan, bukan dari Nabi/muslim. Tapi jika memang ada kejahatan (serangan) itu, bolehlah muslim membalas. Tapi sampai di sini pun belum titik, dek karano Allah berfirman, "Dan jika kamu bersabar (atas kejahatan lawan debat/sasaran dakwah), maka sesungguhnya yang demikian itu lebih baik bagi orang-orang yang sabar."

Bukankah luar biasa indah ajaran Islam tu Mak Sinaro? Manga Mak Sinaro indak mancaliek bahwa apa yang diturunkan Allah untuk Nabi ini yang harus lebih dulu dipelajari dan diamalkan setiap muslim, siapa pun dia, tokoh FPI ataupun bukan?

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

PS: Jika berkenan, mohon Mak Sinaro juga mencantumkan umur dan tempat tinggal seperti kebiasaan para dunsanak lain di Palanta ini, dan juga merupakan aturan Palanta, sehingga silaturahim kita lebih dekat.



UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting

   
* * *

Dr. Saafroedin Bahar

unread,
Jul 11, 2013, 11:54:13 AM7/11/13
to rant...@googlegroups.com, <rantaunet@googlegroups.com>
Innalillahiwainnailaihirajiun. Ikut berdukacita pak Darul. Semoga Allah swt mengampuni dosa-dosa beliau dan menerima amal ibadah beliau. Amin.

Wassalam . 
SB. 

Sent from my iPad
--

Sutan Sinaro

unread,
Jul 11, 2013, 1:52:18 PM7/11/13
to rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum. w.w.
 
Tarimo kasih bung ANB dan ambo pun mengucapkan selamat menunaikan ibadah
Ramadhan untuak bung ANB jo dunsanak kasadonyo didahului dengan permohonan maaf
lahir bathin ateh sagalo kesalahan nan pernah ambo buek, Insya Allah mudah-mudahan
amal ibadah kito ditarimo Allah swt.  

   Baiaklah, dek lai yakin kasadonyo bisa mangarati jo "term" nan bung ANB pakai, kito
taruihkan diskusi kito.
Stressing bung ANB di QS:16:125-126 bisa ambo pahami akan tetapi dimancaliak illat kasus
ko, kito babeda suduik pandang. Kalau bung ANB berpatokan bahaso illat nan dimukasuik
adolah dalam durasi limo baleh atau tigo puluah minik tu, di siko latak perbedaan kito.
Ambo mancaliak kajadian ko, nan dari mulo alah ambo sabuik, adolah rentetan peristiwa
sabalun durasi nan limo baleh atau tigo puluah minik ko (cubo simak baliak tulisan ambo).
 
      Nan kaduo, keindahan Islam nan bung ANB tekankan tanampak di kesabaran ummat
Islam, manahan emosi, atau mauruik dado, ditampar pipi kiri diberikan pipi kanan, dengan
berpijak ka QS:16:125-126 tadi. Tapi jan lupo, kato "sabar" di ayat tu mungkin batua ba
konotasi sarupo itu, tapi kato "sabar" di ayat nan lain, balain maknanyo.
Sarupo di ayat 8:65-66, arati kato sabar di situ adolah "barani".
"....,Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu,
niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir,.."
 
  Iko tanampak di kajadian Ali kw, dalam perang khandaq juo,  bukan hanyo nan bung ANB
sabuik, tapi ado pulo nan lain, ma nyo tu ?. Ko ambo kutipkan sijarahnyo.
Ketika salah seorang dari kafir quraisy berhasil melintasi parit. Ia adalah pahlawan mereka
yang terkenal yaitu Amru bin Abdu Wudin. Ia mampu mengepalai seribu orang tentera
Quraisy. Ketika ia sampai berdekatan dengan barisan Islam ia berteriak minta bertanding.
Ali maju kehadapan dan berkata
"Hai Amru! Kamu telah berjanji kepada Allah jika ada seorang Quraisy yang menawarkan
kepadamu dua perkara pasti kamu akan menerima salah satu darinya."
Jawab Amru " Benar"
Kata Ali: " Aku mengajak kamu kembali kepada Allah dan RasulNya serta masuk kedalam
Islam"
Jawab Amru : "aku tidak perlu kepada ajakanmu."
Jawab Ali: " Kalau begitu aku ajak kamu untuk bertanding."
Jawab Amru: " Mengapakah kamu mengajak ku demikian wahai anak saudaraku?
Demi Allah aku tidak ingin untuk membunuhmu"
Jawab Ali: " Akan tetapi aku ingin sekali untuk membunuhmu"
Mendengar ucapan Ali bin Abi Thalib, Amru naik pitam dan kudanya dibunuh kemudian
ia maju ke hadapan Ali untuk bertanding.
Keduanya saling beradu kekuatan sampai Ali bin Abi Thalib dapat membunuh Amru.
 
  Nampak di siko Amru bin Abdu Wudin lah mangalah : ... Demi Allah aku tidak ingin
untuk membunuhmu"
Tapi dijawek dek Ali kw. " Akan tetapi aku ingin sekali untuk membunuhmu"

Baa mako ndak samo jo nan bung ANB sabuik ?. Apakah hilang keindahan Islam di siko ?.
  Itu makonyo kecek ambo, filosopi sabananyo ado di "Kandua badantiang-dantiang, tagang
maleo-leo" nan lah dapek dek rang Minang, alhamdulillah. Baa dek bitu, dek karano salain
ayat nan jadi patokan bung ANB,  juo banyak ayat nan manyatokan keindahan Islam jo
makna lain,
 
QS:48:29
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir,  tetapi berkasih sayang sesama mereka......"
 
QS:9:73
"Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan
bersikap keraslah terhadap mereka.
...."
QS:9:123
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan
hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, ...."
 
QS:5:54
"....maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan
merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin,
yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,......"
 
 Jadi, kok kandua iyo badantiang-dantiang, kok tagang maleo-leo, bukan sebaliknyo.

Singan itu dulu.
Kalau bana datang dari Allah swt., kalau salah, datang dari diri ambo surang.
Billaahil hidayah, wat taufiq
 
Wassalam
 
St. Sinaro
 
Kok ditanyo umua ambo, baliakkan angko ANB tu,
hi hi, 45 manjadi 54, iyo lah gaek goyoh ambo,
indak sacapek dan satangkas bung ANB lai doh.
 
From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
To: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Sent: Thursday, 11 July 2013 2:00 PM
Subject: Re: 3 Re: [R@ntau-Net] (OOT) Kisah Abu Bakar vs Fanhas (dan Ali batal bunuh musuh di Perang Khandaq)
 

Wa'alaikumsalam Wr. Wb St. Sinaro n.a.h.

Nan partamo, salamek menunaikan ibadah Ramadhan untuak Mak St. Sinaro dan keluarga.

...... (.)

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

rn.ami...@gmail.com

unread,
Jul 11, 2013, 4:51:57 PM7/11/13
to R@ntau-net Email Group Rantaunet
Innalillahi Wainnalillahi Rojiun, smoga almarhum H Rasyid Bayuni husnul khotimah hendaknya Aamiin ya rabbal alamin

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Dr. Saafroedin Bahar" <saafroed...@rantaunet.org>
Date: Thu, 11 Jul 2013 08:54:13 -0700
Subject: Re: [R@ntau-Net] Innalillahi wainna ilaihi raji'un, H Rasyid Bayuni Berpulang

Jaha Nababan

unread,
Jul 11, 2013, 6:04:22 PM7/11/13
to rant...@googlegroups.com
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ
Ini ayahanda dari Endy Bayuni mantan Chief Editor the Jakarta Post? Saya kenal baik Bang Endy di Boston dulu sewaktu kuliah.

Pastilah beliau orang baik. Semoga beliau khusnul khotimah.

Rgds.
Jaha
Jatiasih L40.
Sent from not so-smart-phone

Date: Thu, 11 Jul 2013 20:51:57 +0000
To: R@ntau-net Email Group Rantaunet<rant...@googlegroups.com>

Rina Permadi

unread,
Jul 11, 2013, 9:41:21 PM7/11/13
to rant...@googlegroups.com

Innalillahi Wainnailaihi Raji’un….

 

Mak Kapten,

Kami dari batam ikuik baduka cita sadalam-dalamnyo

Semoga Allah mengampuni dosa almarhum dan menerima semua amalan beliau

Dan dilapangkan alam kubua liau

 

Tak lupo kami badoa supayo Allah SWT memberi kesabaran dan ketabahan ka keluarga nan ditinggakan

Amin..

 

Wassalam

Rina, Batam

hilman.m...@gmail.com

unread,
Jul 11, 2013, 11:45:20 PM7/11/13
to rant...@googlegroups.com
Ambo ikuik belasungkawa sarato maamin kan do'a Rina.hilman.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "Rina Permadi" <ri...@rantaunet.org>
Date: Fri, 12 Jul 2013 08:41:21 +0700
Subject: RE: [R@ntau-Net] Innalillahi wainna ilaihi raji'un, H Rasyid Bayuni Berpulang

--
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages