Peresmian KA Wisata 8 April resmi DIMUNDURKAN...

49 views
Skip to first unread message

Yulnofrins Napilus

unread,
Mar 19, 2007, 8:41:03 PM3/19/07
to Komunitas Kereta Api, MPKAS, map...@yahoogroups.com, RantauNet2 Milis
Dear All,
 
Sesuai pernyataan lisan Gubernur Sumatera Barat yang disampaikan hari Jumat 16 Maret 2007 lalu, sehubungan dengan musibah bencana Gempa yang menimpa Sumbar, maka peresmian KA Wisata yang semula dijadwalkan 8 April depan, dimundurkan ke pertengahan bulan Juni 2007 (tentatively). Menurut Kadis Pariwisata Sumbar (by sms dari Kuala Lumpur), 8-14 Juli ada Pekan Budaya Minangkabau di Padang.
 
Berikut tambahan satu foto lagi tentang rel kereta yang bengkok didaerah Sumani, Kab. Solok akibat Gempa. Foto ini merupakan salah satu foto dari materi presentasi Pak Gubernur didepan hampir semua cellular operators untuk menggalang dana bencana melalui SMS. Thanks.
 
Salam,
Nofrins


We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

Rel KA di Sumani.jpg

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 20, 2007, 5:16:29 PM3/20/07
to Rant...@googlegroups.com, Komunitas Kereta Api, MPKAS, map...@yahoogroups.com, RantauNet2 Milis
Assalamualaikum w.w. para dunsanak sekalian,

Saya rasa penundaan kereta api wisata tersebut wajar
sekali, karena agenda yang mendesak untuk saat ini
adalah penanganan musibah pasca gempa yang demikian
mengagetkan kita semua.

Dari berbagai informasi yang kita terima, ada satu hal
yang teringat oleh saya, yaitu bahwa ancaman gempa ini
bukan hanya dihadapi oleh daerah Sumatera Barat,
tetapi oleh seluruh atau sebagian besar daerah di
Indonesia, yang berada pada kawasan yang disebut
sebagai 'ring of fire' yang rawan bencana.

Oleh karena itu, sesungguhnya masalah gempa dan
letusan gunung api perlu dipandang sebagai masalah
permanen, dan bukan sebagai musibah insidentil belaka.
Sebagai konsekuensinya, maka pencegahan dan penanganan
bencana harus merupakan salah satu program pokok
Negara cq Pemerintah sehingga korban dapat ditekan
sekecil-kecilnya. Kita patut bersyukur bahwa pada saat
ini sudah selesai dibahas RUU Penanggulan Bencana di
DPR RI dan diharapkan segera daoat diundangkan.

Dalam kaitan tugas saya di Komnas HAM -- sampai bulan
Agustus 2007 yang akan datang -- bersama dengan
rekan-rekan dari PBHI Jakarta saya ikut mengusulkan
kepada DPR RI agar perspektif hak asasi manusia
meresapi seluruh UU ini, dalam arti bahwa santunan
yang diberikan Negara kepada para korban bukan
bersifat kemurahan hati, tetapi karena memang sudah
haknya sebagai manusia. Bagi para Dunsanak yang
berminat terhadap masalah keterkaitan antara bencana
dan hak asasi manusia ini dapat membaca buku Proyek
Sphere, Edisi 2006, "Piagam Kemanusiaan dan Standar
Minimum dalam Respons Bencana", Penerbit PT Grasindo,
Jakarta.

Dalam konteks Sumatera Barat, izinkan saya bertanya
apa tak perlu dibentuk Masyarakat Peduli Bencana
Sumatera Barat (MPBSB), agar ada yang menekuni masalah
ini secara terus menerus sebagaiu suatu kelompok dan
memberi saran kepada fihak yang berwenang untuk
mengambil langkah preventif yang diperlukan ?

Satu hal lagi, tentang rencana Pekan Budaya
Minangkabau bulan Juli 2007 nanti, apa tak terlalu
dekat waktunya dengan suasana kita masih berduka ? Apa
tak baik terlebih dahulu diadakan pendalaman hasil
Kongres Kebudayaan Minangkabau bulan November 2006
yang lalu, untuk menyusun tindak lanjut
rekomendasinya, antara lain saran Dr Mochtar Naim,
agar untuk melaksanakan ABS SBK secara lebih terpadu,
dibentuk Dewan Adat dan Syarak sejak dari tingkat
nagari sampai tingkat provinsi ?


Wassalam,
Saafroedin Bahar


--- Yulnofrins Napilus <ynap...@yahoo.com> wrote:

> Dear All,
>
> Sesuai pernyataan lisan Gubernur Sumatera Barat
> yang disampaikan hari Jumat 16 Maret 2007 lalu,
> sehubungan dengan musibah bencana Gempa yang menimpa
> Sumbar, maka peresmian KA Wisata yang semula
> dijadwalkan 8 April depan, dimundurkan ke
> pertengahan bulan Juni 2007 (tentatively). Menurut
> Kadis Pariwisata Sumbar (by sms dari Kuala Lumpur),
> 8-14 Juli ada Pekan Budaya Minangkabau di Padang.
>
> Berikut tambahan satu foto lagi tentang rel kereta
> yang bengkok didaerah Sumani, Kab. Solok akibat
> Gempa. Foto ini merupakan salah satu foto dari
> materi presentasi Pak Gubernur didepan hampir semua
> cellular operators untuk menggalang dana bencana
> melalui SMS. Thanks.
>
> Salam,
> Nofrins
>
>

> ---------------------------------


> We won't tell. Get more on shows you hate to love
> (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures
> list.
>
>
>


____________________________________________________________________________________
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 20, 2007, 5:16:29 PM3/20/07
to Rant...@googlegroups.com, Komunitas Kereta Api, MPKAS, map...@yahoogroups.com, RantauNet2 Milis


Wassalam,
Saafroedin Bahar

> Dear All,
>
> Sesuai pernyataan lisan Gubernur Sumatera Barat
> yang disampaikan hari Jumat 16 Maret 2007 lalu,
> sehubungan dengan musibah bencana Gempa yang menimpa
> Sumbar, maka peresmian KA Wisata yang semula
> dijadwalkan 8 April depan, dimundurkan ke
> pertengahan bulan Juni 2007 (tentatively). Menurut
> Kadis Pariwisata Sumbar (by sms dari Kuala Lumpur),
> 8-14 Juli ada Pekan Budaya Minangkabau di Padang.
>
> Berikut tambahan satu foto lagi tentang rel kereta
> yang bengkok didaerah Sumani, Kab. Solok akibat
> Gempa. Foto ini merupakan salah satu foto dari
> materi presentasi Pak Gubernur didepan hampir semua
> cellular operators untuk menggalang dana bencana
> melalui SMS. Thanks.
>
> Salam,
> Nofrins
>
>

> ---------------------------------


> We won't tell. Get more on shows you hate to love
> (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures
> list.
>
>
>

chaidir latief

unread,
Mar 21, 2007, 6:13:11 AM3/21/07
to Rant...@googlegroups.com, Komunitas Kereta Api, MPKAS, map...@yahoogroups.com, RantauNet2 Milis
pak Saf yang baik
Ambo manangkok pikiranpak Saf.  Nagari awak tu bana nan rawan gampo rawan bencana Apakah tiok ado bencana kito akan urunan mancari pitih. Masalahnyo sejak dulu adalah baa caronyo mengumpuakan dana ssendiri Indak mengemis, indak bautang  bautang tetapi membangun dana sendiri    
Manurui ambo urang Minang ado tigo katagori Nan kayo ado duo pulo Nan lai namuah kalua pitihnyo Tapi banyak pulo nan pitihnyo lalok2 di Bank tapi indak namuak kalua  Nan banyak adolah nan manangah tulang pungguang Iko pun baitu pulo Banyak sekali nan sakunyo bajaik Kok dimintak cariti mangalabiak tapi kok ka pitih mbek cah. Yang terakhir nan dibawah nan memang sengsaro Ambo indak tau %nyo
Tapi kok kita mampu menggungah nan lai PEDULI tu rasonyo jumlahnyo cukup banyak juo
Disikolah manuruik ambo IDE DASAR dari DAMI  Suatu pemikiran SERIBU RUPIAH MINANG yang disempurmakan ( belajar kesalahan masa lalu )  dengan membentuk ULAYAT BARU urang Minang  Dari katagori nan NAMUAH tadi masa indak ado 400 000 keluarga a 5 jiwa  sehingga 2 juta manusia Minang Kalaulah secara teratur tiok bulan tiok keluarga tu menyisihan SEBUNGKUS NASI RAMAS a 5000 rupiah tiok bulan atau 25 000 rupiah Akan terkumpuan dana segar tok taun 120 M Bukan main
Menurut konsep DAMI pitih tu ado di Bank NAGARI ( Bank lain yang ditunjuk Bank Nagari ) milik atau kah ulayat baru urang Minang
Manuruik ambo TAKUMPUA pitih tu dulu Buat jaring pengamannyo
Tiru se Cino Takumpua dulu Sia nan curang kalau paralu TEMBAK
Chaidir N Latief
 


Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.

chaidir latief

unread,
Mar 21, 2007, 6:13:11 AM3/21/07
to Rant...@googlegroups.com, Komunitas Kereta Api, MPKAS, map...@yahoogroups.com, RantauNet2 Milis

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 21, 2007, 11:45:09 AM3/21/07
to Rant...@googlegroups.com
Pak Chaidir yth,

Memang perlu kita telaah secara sungguh-sungguh
mengapa kali ini koq tidak demikian 'bergelora'
semangat perantau untuk menghimpun dana untuk menolong
kampung sendiri, dibandingkan dengan dahulu. Selain
keadaan ekonomi memang sedang sulit, mungkin ada
masalah psikologis yang lebih mendasar, yang menjadi
hambatan.

Salah satu kemungkinan [terburuk] adalah kurang
hangatnya hubungan antara dunsanak di Ranah dengan
urang Rantau, yang dalam suatu kesempatan pernah saya
sebut sebagai 'mentimun bungkuknya' Minangkabau, masuk
ada dihitung tidak. Dengan kata lain, cinta urang
Rantau terhadap Ranah memberi kesan cinta yang
bertepuk sebelah tangan. Mungkinkah urang Rantau masih
cinta pada alam Minangkabau sebagai lambang dan sumber
identitas diri, tepi tak bergitu bergairah [lagi]
dengan dunsanak kita di Ranah?

Saya memang khawatir bahwa cinta yang bertepuk sebelah
tangan ini lama-lama bisa habis, terutama dari
generasi ketiga dan keempat yang lahir di Rantau.
Tanda-tanda awalnya sudah mulai kelihatan.

Dalam hubungan ini sangat menarik perhatian, bahwa
sebagian besar sumbangan perantau akhir-akhir yang
dikumpulkan Wapres JK berasal dari beberapa tokoh
pejabat saja, sehingga tidak atau belum bisa dipandang
sebagai cermin dukungan luas dari perantau.

Dengan kata lain, sudah ada kebutuhan untuk
benar-benar mengkaji kembali ikatan batin antara urang
Rantau dengan dunsanak kita di Ranah, yang tidak bisa
lagi dianggap sebagai sesuatu yang bersifat 'given'.
'Panta rei', kata orang Yunani kuno, segalanya
berobah. Menyakitkan memang, namun begitulah
keadaannya.

Kalau soal teknis pengumpulan dana kelihatannya ada
cara yang lebih mudah, seperti mengirim ke SMS kalimat
'Sumbar' ke 7575 yang diprakarsai pak Sekjen kita
akhir-akhir ini.

Kita usahakanlah sekuat-kuatnya untuk meringankan
beban dunsanak kita di Ranah, sambil mengharapkan
kepada tokoh-tokoh Ranah untuk menjawab pertanyaan
mendasar: dimanakah posisi melembaga dari urang Rantau
dalam tatanan adat dan budaya Minangkabau ? Masihkah
akan tetap diperlakukan sebagai 'mentimun bungkuk'
juga ?

Wassalam,
Saafroedin Bahar

> ---- saya potong disini ----



____________________________________________________________________________________
TV dinner still cooling?
Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.
http://tv.yahoo.com/

chaidir latief

unread,
Mar 21, 2007, 9:07:06 PM3/21/07
to Rant...@googlegroups.com
pak saf yang baik
 
Bahwa ado di Ranah nan indak sanerah jelas tu pak Saf Ambo pernah distap oleh Bupati Solok 3 jam dirumahnyo Ambo alah SMS sebelumnyo akan meliek beliau tu katanya sakit Sudah OK Ambo pak Firdaus Umar dan Listok anggota DPRD tunggu 3 jam,  Kami datang bukan minta proyek. Silaturahmi menghormati beliau  Sesudah tu indak ado kato maaf Masyaalah Itu lah model nan bakuaso kini.
Tapi kan kito indak  buliah maambiak nan negatif sajo MPKAS adalah satu bukti POSITIF baa gayung basambuik serta respons yang cepat 
Kembali ke RASA KEBERSAMAAN ko memang paralu digugah terus menerus Ambo sangat khawatir ka nan mudo mudo anak cuccu kito Tasirok darah ambo mandanga anak seorang kawan ambo ngkong, papi dan mami guwe katenye memang orang padang tapi guwe orang jakarte
Kalau generasi mendatang sudah kehilangan identitas atau JATI DIRI  tidak lagi merasa ada ETNIS MINANG Ini harus jadi pemikiran serius
Chaidir M latief
----- Original Message ----
From: Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com>
To: Rant...@googlegroups.com

Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

benni inayatullah

unread,
Mar 21, 2007, 9:30:59 PM3/21/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum

terlalu prematur saya kira kesimpulan tentang melonggarnya ikatan kejiwaan urang rantau dengan urang kampuang..apakah sudah punya data berapa sumbangan riil dari perantau selain yang tersebut di koran koran dan data data di internet ? apakah ada yang mendata sumbangan urang rantau yang diberikan langsung kepada keluarganya yang kena musibah ?

jangan jangan karena sekarang trend nya sumbangan di "halo halo" kan orang yg menyumbang dengan ikhlas tanpa pamrih dan tanpa di "halo halo" kan dianggap sudah tidak cinta kampung lagi..Masya Alloh ngeri saya membayangkan

chaidir latief <chaidir...@yahoo.com> wrote:

Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar
alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.

chaidir latief

unread,
Mar 21, 2007, 11:21:49 PM3/21/07
to Rant...@googlegroups.com
pak saf yang baik
Apo nan disampaikan sdr Benny ko memperkuat alasan ado kajian dan penelitian nan alah sejak lamo kito ancang ancang agar semua data itu akurat
Jumlah urang Minang se sampai kini masih simpang siur
Chaidir N Latief

The fish are biting.
Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 22, 2007, 1:48:02 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum w.w. Pak Chaidir dan Ananda Beni,
 
Susahnya persepsi kita tentang hubungan Ranah-Rantau -- atau sebaliknya -- lebih banyak didasarkan pada kesan, dan belum pernah benar-benar didasarkan pada penelitian dengan data yang akurat. Saya dukung penuh jika ada yang berminat untuk benar-benar mengkaji hal ini secara sunggih-sungguh. Rasanya capek juga kalau pendapat kita hanya berdasar asumsi serta kesan belaka.
 
Kalau memang ikatan kejiwaan masih kuat, alhamdulillah.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar

chaidir latief <chaidir...@yahoo.com> wrote:

No need to miss a message. Get email on-the-go
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

benni inayatullah

unread,
Mar 22, 2007, 2:06:07 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikumsalam bapak Saaf

memang betul selama ini kita berbicara hanya berdasarkan asumsi dan pengalaman  belaka belum berdasarkan data dan fakta yang empiris.

MEngenai ikatan kejiwaan sendiri sangat jamak dan banyak indikator sesungguhnya dalam memberikan penilaian tersebut. saya pribadi misalnya yang hanya pekerja kelas bawah di jakarta akan terkejut sekali ketika saya misalnya hanya menyumbang sedikit bagi ranah dan itupun tidak diumumkan berapa jumlahnya ke publik bisa dikategorikan mempunyai ikatan kejiwaan yang sudah longgar pada ranah bundo. padahal saya masih sangat mencintai ranah sebagai identitas kultural saya misalnya. saya setiap hari memutar lagu2 minang dan selalu berbicara pakai bahasa minang dengan orang sekampung. Dan banyak hal yang selalu merekat jiwa saya dengan setiap aspek kehidupan yang terjadi di Minangkabau.

saya pikir kita yang berada di palanta ini mempunyai ikatan kejiwaan yang kuat dengan ranah Minang, betapa tidak ? kita selalu membahas persoalan demi persoalan disini demi kemajuan ranah meskipun barangkali ada yang tidak menyumbang.. :) karena kesulitan ekonomi misalnya..tidak sedikit perantau kita yang hidupnya hanya pas pasan bahkan secara kualitas hidup mungkin lebih baik mereka di ranah ..tapi secara kejiwaan saya yakin dan percaya mereka sangat mencintai Minangkabau paling tidak sebagai identitas kultural yang patut dibanggakan..

salam

Ben

Darius_N

unread,
Mar 22, 2007, 3:19:51 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualikum WW
Sato manyolo saketek pak Ben.Sanang mambaco  cilotehnyo Pak Ben. tapi mungkin labieh baiek juo barang kali kalau ciliteh di Rantau net ko juo pakai bahaso minang kali pak Ben. sarupo awak mangecek jo urang kampuang.
Taraso  dan tabayang samo duduek kito dilapauko. dan sarupo pulo kato jo parbuatan. sagitu dulu pak Ben.
Mohon dimafkan kok talaendo di kanaiek tasingguang katiko turun
 
Wassalam WW.
Darius Nurdin

hanifah daman

unread,
Mar 22, 2007, 3:44:14 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
Ass Wr Wb
 
Sato pulo manyolo saketek...
 
Tantang malonggarno ikatan kajiwaaan ... manuruik hanifah tapulang kapribadi surang surang. Di kecekkan indak ado nan mantun .. banyak.. pareso di kampuang awak surang- surang. Kadang-kadang ibo awak mancaliak ... bara banggano punyo saudara kayo dirantau ... tapi saku bajaik. Kok pulang .. pai pamer sen... Basuo mangko ka taibo ati.
 
Tantang nan kuaik ikatanno jo kampuang .. banyak pulo ... mudah-mudahan awak tamasuak urang nan mantun.. walau kalau manyumbang indak paralu urang lain tau... mungkin sagan jumlahno saketek atau sagan jatuah jadi riba... paliang indak jo doa nan ikhlas lai juo takirim untuak kampuang du.
Semoga rang kampuang capek bisa maatasi musibah iko. Amin
 
Wass
 
 
Hanifah Damanhuri 

benni inayatullah <proto_...@yahoo.com> wrote:

chaidir latief

unread,
Mar 22, 2007, 4:02:11 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
Hanifah yang baik
 
Memang indak kasadonyo Masih ado juo Tapi manuruik ambo Raso Kebersamaan tu bana nan alah manurun Kok melalui melis ko lai ado hasilnyo memgguggah para dunsanak sesamo urang Minang  Iko masalah emosi masalah perasaan yang harus dikembalikan sehinggo tertanam Iko memeng indak mudah Tapi harus ado0 usaho taruih

Linda_QA

unread,
Mar 22, 2007, 7:08:14 PM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
okay.....
Waalaikumsalam bapak Saaf

salam

Ben

Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com> wrote:
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar

chaidir latief <chaidir...@yahoo.com> wrote:
pak saf yang baik
Chaidir N Latief
----- Original Message ----
From: benni inayatullah <proto_...@yahoo.com>
To: Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum

chaidir latief <chaidir...@yahoo.com> wrote:
pak saf yang baik
 
Chaidir M latief
----- Original Message ----
From: Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com>
To: Rant...@googlegroups.com
Pak Chaidir yth,

hambatan.

keadaannya.

akhir-akhir ini.

juga ?

Wassalam,
Saafroedin Bahar

> pak Saf yang baik
> tetapi membangun dana sendiri   
> 120 M Bukan main
> ulayat baru urang Minang
> pengamannyo
> paralu TEMBAK
> Chaidir N Latief

____________________________________________________________________________________
TV dinner still cooling?
http://tv.yahoo.com/




Don't pick lemons.
No need to miss a message. Get email on-the-go
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

No need to miss a message. Get email on-the-go
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

Linda_QA

unread,
Mar 22, 2007, 7:09:58 PM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
maaf dunsanak ambo.........
barusan ambo salah forward email.....
=====================

Bandaro Labiah

unread,
Mar 22, 2007, 4:11:19 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
assalamu'alaykum w.w.
 
kaja bakaja riak danau
bada jo pantau baitu pulo
sungguahpun "dagang" jauah di rantau
nan minangkabau takana juo
 
adolah suatu kajadian kapatng nangko, wakatu basorakkan di Radio, kalau di kampuang tajadi gampo, mako kapado dundak nan basamo, satolah baiyua saketekbanyakno, buliah pulo usahokan mambukak karopak ciek juo do, kalau lah dapek diantakan pulo, kapado dunsanak nan sadang ditmpo bancano, baitu niak nan ado
dek namono di radio, mako sampailah kaba ja barito ko, kapado salah surang dunsanak kito, nan karajo "marageh" (mancukua) abuak dikapalo, mako dibuek pulo di baliau ko, kota sumbangan gampo.
Lah hampia sapakan lamono, mako manalipon lah baliau ka ambo, mananyokan kama diantakan pitih sumbangan ko, buliah nak sampai niak kami nan basamo, sarato urang nan manyumbang pitihno,
Kajwek dari ambo, rancak diantakan ka radio, wakatu kito sadang maudaro, kok lai dunsanak taeco,
Sadang baciloteh basamo-samo, tibolah baliau nangko, tantu ambo baok sato, batambah rami bagurau di udaro,
dalam bacarito ambo batanyo, dima tingga disiko, jawek baliau di cemplang namono, bukan sakilo duo kilo, labiah dari duo puluah kilometeri mah kirono, tigo kali naiak oto, baitu pulo kapulangno sudah tu baliau bakato, tolong tarimo pitih nangko,sakalian disabuk angko-angko, buliah nak tadanga pulo diurang basamo, nan masisi kotak gampo, karano baliau picayokan ka ambo, saratuh tigo puluah ribu kasadonyo, baitu lah kecek baliau ko.
 
Iyo tagak bulu kuduak ambo, mandanga barito nangko, sudah jauah ari malam pulo, basumanagik balia maantakanno, mohon maaf kalau ambo bakato, kalau dicaliak kapado banyakno, rasono indak ka manyangko, kalau baliau jauah-jauah maantakanno, tapi disinan pulo kito maraso, kalau jo ranah minangkabau indak kalupo, marasuak dalam sanubari kito, baitulah nan taraso, antah ko indak lai punyo raso jo pareso
 
Ko didalam pamikiran ambo, nan hubuangan rantau jo nan dikampuang kito, bisa dibagi duo,
1, kalau pakaro kampuang dalam konteks adat (nagari), tatap sajo ado dan diikuik satokan, antah kok urang  nan dirantau tu indak dihetong  lai.
2. kalau pakaro kampuang dalam konteks pemerintahan, mako tantu nan bewenang untuak itu adolah Pemerinrah daerah, kalau awak nan dirantau indak salalu dikuik sertakan, indak baa - baa  bagai doh, karano memang awak sato dalam pemrintahan
 
Jadi kalau dalam hubungannyo jo pemerintahaan, jan dipasokan pulo pemerintah daerah tu mambaok sato taruh awak nan di rantau, Kalau dipasokan, barati awak lah nio pulo sato dalam pemerintahan tu
 
Sagitu dari ambo, nan batua di ambia, nan ukan dipaelok-i
 
Wassalamu'alaykum w.w.
 
Bandaro Labiah


benni inayatullah <proto_...@yahoo.com> wrote:
Waalaikumsalam bapak Saaf

memang betul selama ini kita berbicara hanya berdasarkan asumsi dan pengalaman  belaka belum berdasarkan data dan fakta yang empiris.

MEngenai ikatan kejiwaan sendiri sangat jamak dan banyak indikator sesungguhnya dalam memberikan penilaian tersebut. saya pribadi misalnya yang hanya pekerja kelas bawah di jakarta akan terkejut sekali ketika saya misalnya hanya menyumbang sedikit bagi ranah dan itupun tidak diumumkan berapa jumlahnya ke publik bisa dikategorikan mempunyai ikatan kejiwaan yang sudah longgar pada ranah bundo. padahal saya masih sangat mencintai ranah sebagai identitas kultural saya misalnya. saya setiap hari memutar lagu2 minang dan selalu berbicara pakai bahasa minang dengan orang sekampung. Dan banyak hal yang selalu merekat jiwa saya dengan setiap aspek kehidupan yang terjadi di Minangkabau.

saya pikir kita yang berada di palanta ini mempunyai ikatan kejiwaan yang kuat dengan ranah Minang, betapa tidak ? kita selalu membahas persoalan demi persoalan disini demi kemajuan ranah meskipun barangkali ada yang tidak menyumbang.. :) karena kesulitan ekonomi misalnya..tidak sedikit perantau kita yang hidupnya hanya pas pasan bahkan secara kualitas hidup mungkin lebih baik mereka di ranah ..tapi secara kejiwaan saya yakin dan percaya mereka sangat mencintai Minangkabau paling tidak sebagai identitas kultural yang patut dibanggakan..

salam

Ben

Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com> wrote:
Assalamualaikum w.w. Pak Chaidir dan Ananda Beni,
 
Susahnya persepsi kita tentang hubungan Ranah-Rantau -- atau sebaliknya -- lebih banyak didasarkan pada kesan, dan belum pernah benar-benar didasarkan pada penelitian dengan data yang akurat. Saya dukung penuh jika ada yang berminat untuk benar-benar mengkaji hal ini secara sunggih-sungguh. Rasanya capek juga kalau pendapat kita hanya berdasar asumsi serta kesan belaka.
 
Kalau memang ikatan kejiwaan masih kuat, alhamdulillah.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar

chaidir latief <chaidir...@yahoo.com> wrote:
pak saf yang baik
Apo nan disampaikan sdr Benny ko memperkuat alasan ado kajian dan penelitian nan alah sejak lamo kito ancang ancang agar semua data itu akurat
Jumlah urang Minang se sampai kini masih simpang siur
Chaidir N Latief
 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

benni inayatullah

unread,
Mar 22, 2007, 4:13:27 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
Torimo kasi Pak Darius sonang mondonga ciloteh wak..katu santai keh yo lomak bona baciloteh sosamo kito keh..

kok dapek yo pakai baso kampuang se kito dilopau ko pak tapi dek kito disiko indak sadonyeh mongoroti bona baso kampuang, dek banyak non godang pek rantau mangko dek baso Indonesia bocampua aduak jo baso kampuang..hehehe
tapi kalau  posannyo joleh ko urang non mongoroti atau ndak totuju bakeh sanak kasadoe yo ancak bona pakai baso kampuang surang surang yiah..sobonanyeh dek apak tosobuk kini dek wak tokona lah potang..

baitu pak Darius, namo apak samo jo artist non di SCTV eh.

salam

Ben
* tolambek makan baa dek kopalo non sakik yeh...aneh leh


Darius_N <darius...@astra-honda.com> wrote:
Assalamualikum WW
Sato manyolo saketek pak Ben.Sanang mambaco  cilotehnyo Pak Ben. tapi mungkin labieh baiek juo barang kali kalau ciliteh di Rantau net ko juo pakai bahaso minang kali pak Ben. sarupo awak mangecek jo urang kampuang.
Taraso  dan tabayang samo duduek kito dilapauko. dan sarupo pulo kato jo parbuatan. sagitu dulu pak Ben.
Mohon dimafkan kok talaendo di kanaiek tasingguang katiko turun
 
Wassalam WW.
Darius Nurdin
--


Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.

benni inayatullah

unread,
Mar 22, 2007, 3:43:51 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
Torimo kasi Pak Darius sonang mondonga ciloteh wak..katu santai keh yo lomak bona baciloteh sosamo kito keh..

kok dapek yo pakai baso kampuang se kito dilopau ko pak tapi dek kito disiko indak sadonyeh mongoroti bona baso kampuang, dek banyak non godang pek rantau mangko dek baso Indonesia bocampua aduak jo baso kampuang..hehehe
tapi kalau  posannyo joleh ko urang non mongoroti atau ndak totuju bakeh sanak kasadoe yo ancak bona pakai baso kampuang surang surang yiah..sobonanyeh dek apak tosobuk kini dek wak tokona lah potang..

baitu pak Darius, namo apak samo jo artist non di SCTV eh.

salam

Ben

Darius_N <darius...@astra-honda.com> wrote:

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 22, 2007, 11:00:38 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum Ananda Beni dan Hanifah,

Saya ikut senang dan bersyukur bahwa orang Rantau
masih cinta Ranah, setidak-tidaknya sebagai identitas
kultural seperti dikatakan Ananda Beni.

Tapi rasanya tidak sedikit yang sejak tahun 1958
berusaha menyembunyikan keminangaannya itu, antara
lain dengan mengambil atau memberi nama pribadi yang
tidak lagi "berbau" Minang kepada diri atau
keturunannya. Kelihatannya gejala itu berlangsung
terus sampai sekarang. Pemilihan nama pribadi adalah
suatu indikasi kecil dari identitas seseorang, yang
lazimnya terkait dengan suatu 'homeland'.

Mengapa koq sampai terjadi gejala penyembunyian
identitas yang agak aneh itu ? Mungkinkah karena tidak
banyak lagi yang bisa dibanggakan sebagai orang
Minang, yang sampai sekarang hanya bisa membanggakan
masa lampau dan tokoh-tokoh masa lampau belaka? Mana
tokoh Minang masa kini, yang 'tacelak tampak jauah".
Bisa dihitung dengan jari di sebelah tangan. Tidakkah
kita terdorong untuk mengungkapkannya secara objektif
dan realistis?

Sehubungan dengan itu sejak tahun 2004 yang lalu saya
mengajak semua dunsanak untuk melihat realita
Minangkabau seperti apa adanya, agar kita bisa bersama
merancang masa depan bersama. Setelah berkali-kali
mengkomunikasikan ajakan saya ini di Ranah, sekarang
ini saya merasa tidak perlu terlalu gigih lagi
melanjutkannya, karena setiap kali saya mengajak
melihat ke depan, hampir selalu dijawab dengan pola
masa `lampau. Dengan kata lain, paradigma yang dianut
berbeda jauh, sehingga bahkan untuk berkomunikasi saja
sungguh amat sukar. Baru-baru ini seorang penghulu
yang sering menulis buku adat Minangkabau -- tapi
bermukim di Jakarta -- mengirimkan kepada saya
tembusan suratnya kepada seorang penghulu lain, yang
memuat ajakan agar memperjuangkan kembalinya suatu
'pemerintahan ninik mamak', dalam wujud secara
otomatis menyerahkan pemerintahan nagari kepada ketua
kerapatan adat nagari. Artinya golongan-golongan baru
yang muncul dalam masyarakat agar mematuhi saja
'perintah-perintah' ketua kerapatan adat nagari itu,
yang pasti tidak akan mengundang kaum perempuan, anak
muda, orang rantau, urang sumando, kaum cadiak pandai,
sudagar, pegawai negeri, atau seniman dan budayawan.
Saya benar-benar terpana dengan pola pikir retrogresif
seperti itu. Ya sudahlah, apa boleh buat, kalau memang
itu yang diinginkan. Terserah kepada para dunsanak
kita di Ranah untuk memutuskan menerima atau menolak.

Oleh karena itulah, akhir-akhir ini saya memilih Riau
sebagai tumpuan perjuangan saya untuk memulihkan hak
masyarakat hukum adat Indonesia melalui Komnas HAM,
karena hampir seluruh pemuka adat Riau itu
berorientasi ke masa depan, dan tidak ke masa`lampau
seperti di Ranah. Insya Allah sekarang ini sedang
disiapkan akta notaris pembentukan Sekretariat
Nasional Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat
Hukum Adat, dimana saya akan jadi Ketua Dewan
Pakarnya. Jika tidak ada aral melintang, Sekretariat
Nasional ini akan diresmikan Presiden di Pekanbaru
atau Siak Sri Indrapura akhir Mei mendatang.

Sudah tentu `saya masih cinta pada Ranah, tapi soalnya
apakah cinta itu bukan bagaikan 'bertepuk sebelah
tangan' ? Mengapa demikian sulit kita berkomunikasi
dengan para dunsanak kita di Ranah ? Bukankah --
sebagai reaksi -- sejak beberapa lama kita risau
dengan gejala 'marantau cino' yang ditengarai semakin
banyak di kalangan para perantau Minang. Bukankah itu
juga yang mendorong kita untuk membentuk MPKAS dan
MAPPAS agar cinta itu tetap terpelihara dengan baik ?
Bukankah kita selalu mengeluh betapa tidak ramahnya Ra
nah terhadap kita yang pulang kampung, sehingga kita
menyarankan agar 'service' diperbaiki ?

Saya rasa jawabnya yang otentik terhadap kerisauan
kita bersama itu akan kita peroleh dengan mengadakan
pengkajian berlanjut terhadap hubungan Rantau-Ranah
ini, seperti dianjurkan pak Chaidir, tetapi yang juga
disambut dingin-dingin saja sampai sekarang.

Bagi saya -- selaku peneliti dan pengamat icak-icak --
hal ini sangat menarik perhatian.

Wassalam,
Saafroedin Bahar


--- Linda_QA <arl...@solectron.com> wrote:

ibanggakan..
> >salam
> >Ben

> >Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com> wrote:
> >Assalamualaikum w.w. Pak Chaidir dan Ananda Beni,
> >
> >Susahnya persepsi kita tentang hubungan
> Ranah-Rantau -- atau sebaliknya -- lebih banyak
didasarkan pada kesan, dan belum pernah
> >benar-benar didasarkan pada penelitian dengan data
> yang akurat. Saya dukung penuh jika ada yang
berminat untuk benar-benar mengkaji hal

> >ini secara sungguh-sungguh. Rasanya capek juga

=== message truncated ===


____________________________________________________________________________________
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/

Mulyadi

unread,
Mar 22, 2007, 11:37:55 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com, rgm...@yahoogroups.com
Waalaikum salam,wr,wb.
 
Aa.... itulah nan ambo mukasuik "Nuansa Keminangan" di postingan ambo sabalunnyo. Dan iko pun alah diatur di "Tata Taratik" kito ber email ria di RN ko. Ketek di sayangi, tuo di hormati, samo gadang saliang manyagani. Kan lai suai ndak ....... ???
 
Jan lupo dikuduang nan bajelo-jelo dibawah postingan kito, beko kanai berang dek nan mamakai internet pelat hitam (dial up pribadi di rumah), barek kanai bayie pulsanyo.
 
Sagitu sajo dulu dari ambo, urang Padang mangumpa banang, banang di kumpa di paduo, kok dirantang amuah panjang, diambiak nan paguno sajo.
 
Wassalam,
HM Dt.MB (50 th - saminggu)
di Bumi Sriwijaya
----- Original Message -----
From: Darius_N
Sent: Thursday, March 22, 2007 2:19 PM
Subject: [R@ntau-Net] Re: Masalah Pengumpulan Dana dan Melonggarnya IkatanKejiwaan.

Assalamualikum WW
Sato manyolo saketek pak Ben.Sanang mambaco  cilotehnyo Pak Ben. tapi mungkin labieh baiek juo barang kali kalau ciliteh di Rantau net ko juo pakai bahaso minang kali pak Ben. sarupo awak mangecek jo urang kampuang.
Taraso  dan tabayang samo duduek kito dilapauko. dan sarupo pulo kato jo parbuatan. sagitu dulu pak Ben.
Mohon dimafkan kok talaendo di kanaiek tasingguang katiko turun
 
Wassalam WW.
Darius Nurdin
----- Original Message -----
Sent: Thursday, March 22, 2007 1:06 PM
Subject: [R@ntau-Net] Re: Masalah Pengumpulan Dana dan Melonggarnya IkatanKejiwaan.

Waalaikumsalam bapak Saaf

memang betul selama ini kita berbicara hanya berdasarkan asumsi dan pengalaman  belaka belum berdasarkan data dan fakta yang empiris.

MEngenai ikatan kejiwaan sendiri sangat jamak dan banyak indikator sesungguhnya dalam memberikan penilaian tersebut. saya pribadi misalnya yang hanya pekerja kelas bawah di jakarta akan terkejut sekali ketika saya misalnya hanya menyumbang sedikit bagi ranah dan itupun tidak diumumkan berapa jumlahnya ke publik bisa dikategorikan mempunyai ikatan kejiwaan yang sudah longgar pada ranah bundo. padahal saya masih sangat mencintai ranah sebagai identitas kultural saya misalnya. saya setiap hari memutar lagu2 minang dan selalu berbicara pakai bahasa minang dengan orang sekampung. Dan banyak hal yang selalu merekat jiwa saya dengan setiap aspek kehidupan yang terjadi di Minangkabau.

saya pikir kita yang berada di palanta ini mempunyai ikatan kejiwaan yang kuat dengan ranah Minang, betapa tidak ? kita selalu membahas persoalan demi persoalan disini demi kemajuan ranah meskipun barangkali ada yang tidak menyumbang.. :) karena kesulitan ekonomi misalnya..tidak sedikit perantau kita yang hidupnya hanya pas pasan bahkan secara kualitas hidup mungkin lebih baik mereka di ranah ..tapi secara kejiwaan saya yakin dan percaya mereka sangat mencintai Minangkabau paling tidak sebagai identitas kultural yang patut dibanggakan..

salam

Ben

Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com> wrote:
Assalamualaikum w.w. Pak Chaidir dan Ananda Beni,
 
==============> dikuduang nan bejelo-jelo ko .................

Mulyadi

unread,
Mar 22, 2007, 11:58:41 AM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com, rgm...@yahoogroups.com
He ...... he ...... he ..... iyo bana santiang adinda Ben baciloteh caro awak logat Pikumbuah barangkali (?)
 
Sakali-sakali bisa pulo ditampilkan logat Piaman, logat Kiktinggi, logat rang Solok, logat Muaro Labuah dan lain-lainnyo. Ambo raso kito mangarati apo nan disampaikan. Hal iko akan manambah wawasan kito tentang logat dan gaya bahasa masiang2 nagari kito.
 
Rancak lah saroman itu, saketek-saketek kito campua jo bahaso Indonesia bilo kito indak tahu apo nan ka disabuik.
 
Darius nan di SCTV tu kalau indak salah pake palang salib di lihie nyo ....., kok apak Darius Nurdin ko ambo yakin kuwaik imannyo.
 
Wassalam,
HM Dt.MB (satangah abaik kurang saminggu) 
Rang Sulik Ayie di Bumi Sriwijaya
----- Original Message -----
Sent: Thursday, March 22, 2007 3:13 PM
Subject: [R@ntau-Net] Re: Masalah Pengumpulan Dana dan Melonggarnya IkatanKejiwaan.

==========================> kuduang disiko ....................................

Darul M

unread,
Mar 22, 2007, 8:28:46 PM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com

Assalamualaikum WW

 

Sanak Dt. MB dan Benni

 

Sarancakno awak iyo baciloteh disiko jo bahaso asli kampuang awak, bia mampalaweh wawasan bahasa daerah awak. Kecek urang bijak : Bahasa manunjukan identitas bangsa”

 

Benni mambao ciloteh Payokumbuah. Dt. MB jo logat Solokno, Ajo Duta jo Piaman nan ka Medanan, Miko jo Painan, dan Ambo jo Kiktinggino sarato banyak lai nan lainno. Kan iyo rami lapau dek bacampua banyak logat nan kadang lucu didanga.

 

Ayo awak bangun budaya awak nan kondusif. Kalau dapek dijua, maksudno dapek dinikmati dek urang asing kan batambah manfatno. Kan awak iduikko nan paliang rancak banyak manfaat dek urang lain duh kioh.

 

 

Wassalam WW

Darul

 

Awak = kita = orang pertama jamak.

 


From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On Behalf Of Mulyadi
Sent: Thursday, March 22, 2007 10:59 PM
To: Rant...@googlegroups.com
Cc: rgm...@yahoogroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Bahaso Minang logat nagari kito masiang-masiang di Internet

benni inayatullah

unread,
Mar 22, 2007, 9:54:26 PM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualikum Pak Saaf..
 
Memang betul apa yang Bapak sampaikan sejak tahun 1958 itu memang gejala penyembunyian identitas kultural sudah mulai marak tidak terlepas dari pemberontakan PRRI yang bagi sebagian kalangan dianggap pemberontakan setengah hati itu. Bapak tentu paham sekali bagimana hancurnya segala aspek kehidupan orang minang ketika itu mulai dari infrastruktur dan yang paling parah mental yang jatuh selain karena pemberontakan juga lebih diakibatkan oleh tekanan dari Partai Komunis Indonesia /PKI yang tiba tiba memiliki kekuasaan lebih yang didapatkan dari pemerintah pusat yang menerapkan doktrin “musuh lawan adalah kawan”.
 
Jadi pada kasus ini saya menganggap lunturnya kebanggan sebagai identitas disebabkan oleh tekanan tekanan tersebut dan itu hanya terjadi dalam tataran formal seperti nama anak yang berubah ke jawa jawaan namun semangat kecintaan kepada ranah saya pikir tidak berubah sama sekali buktinya seiring perubahan waktu hingga saat ini identitas itu sudah kembali muncul dan kita masih ingat betapa lagu pop minang belasan tahun lalu yang dinyanyikan Elly Kasim dkk sempat merajai lagu tanah air.
 
Bapak Saaf saya memahami sekali kekecewaan Bapak tentang semangat masyarakat Minang saat ini yang selalu beromantika dengan keberhasilan masa lampau. Fenomena baliak ka nagari yang retrogresif dan seringkali gamang tanpa user manual memang sesuatu yang patut mendapat perhatian. Namun bagi saya belum sampai ke taraf yang mengkhawatirkan karena ini masih tahap transisi, euforia sementara akibat desentralisasi politik dan kewenangan ke daerah daerah. Sehingga daerah berhak untuk menentukan langkahnya sendiri demi mencapai pembangunan yang mensejahterakan rakyatnya.
 
Bagaimanapun juga kita masih mencari cari format baru yang lebih sesuai menyatukan adat dan budaya kita yang kuno dengan kemajuan jaman yang semakin “edan” tentu butuh perubahan yang barangkali sesungguhnya telah Bapak pikirkan dan simpulkan. Permasalahannya saat ini masyarakat kita masih senang beromantika dan saya percaya euforia ini tidak akan lama. Sesudah ini mereka akan mempertanyakan kenapa pola masa lampau tidak juga bisa menjawab problematika kehidupan masyarakat saat ini. dan ketika itulah mereka akan mau membuka diri demi perubahan dalam segenap sendi kehidupan bermasyarakat.
 
Jadi Bapak Saaf tak usah berkecil hati. Pemikiran Bapak Saaf sangat baik sekali dan berpotensi besar memberikan perubahan bagi masyarakat. Persoalannya hanyalah masalah waktu..seperti halnya teori evolusi Darwin yang dicimeehkan orang ketika itu namun seiring perjalan waktu orang mulai menyadari bahwa evolusi itu memang ada. Dan begitu juga dengan pemikiran Bapak seiring perjalan waktu masyarakat akan mulai memahami dan sanggup menerima perubahan terhadap budaya mereka yang “kuno”. Sejarah akan mencatat perubahan itu…


Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains.

Erwin Moechtar

unread,
Mar 22, 2007, 10:18:50 PM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
As.W.W.
Ambo lai mandanga wakatu tu Bandaro, iyo manitiak juo aia mato
mancaliak usaho dunsanak kito nan di cemplang ko.
Bak kecek urang, kok indak takao manolong jo pitih, tolong jo tanago,
indak takao jo tanago tolong jo do'a. Kan mantun yo Bandaro ?
Wassalam,
Erwin M. 47 +

-------- dikuduang ----------

hanifah daman

unread,
Mar 22, 2007, 10:42:18 PM3/22/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikum Salam Wr Wb bapak Saafroedin Bahar yth
Jawekno basalekkan yo pak
Talabiah takurang mohon maaf
Saya ikut senang dan bersyukur bahwa orang Rantau
masih cinta Ranah, setidak-tidaknya sebagai identitas
kultural seperti dikatakan Ananda Beni. 
Alhamdulillah ů.
Untuak hanifah pribadi.. Sungai Tanang adolah tampek berlibur nan paliang indah di dunia. Kami bisa manikmati alam, bisa mamanciang, bisa basanda gurau jo sanak dan kawan-kawan lamo, kalau lagi baruntuang bisa pulo manikmati pesta dangan makan bajamba.  
Tapi rasanya tidak sedikit yang sejak tahun 1958
berusaha menyembunyikan keminangaannya itu, antara
lain dengan mengambil atau memberi nama pribadi yang
tidak lagi "berbau" Minang kepada diri atau
keturunannya. Kelihatannya gejala itu berlangsung
terus sampai sekarang. Pemilihan nama pribadi adalah
suatu indikasi kecil dari identitas seseorang, yang
lazimnya terkait dengan suatu 'homeland'.
 
Bukannya ini akibat penguasa Jawa yang pilih kasih?
Yang lebih mengutamakan si Jawa daripada suku lain?
Kan orang Minang harus menyesuaikan diri jo kaadaan.
Lahia di Jawa dengan namo Jawa mudah-mudahan dikiro Jawa sahinggo lancer usaha. 
Mengapa koq sampai terjadi gejala penyembunyian
identitas yang agak aneh itu ? Mungkinkah karena tidak
banyak lagi yang
 bisa dibanggakan sebagai orang
Minang, yang sampai sekarang hanya bisa membanggakan
masa lampau dan tokoh-tokoh masa lampau belaka? Mana
tokoh Minang masa kini, yang 'tacelak tampak jauah".
Bisa dihitung dengan jari di sebelah tangan. Tidakkah
kita terdorong untuk mengungkapkannya secara objektif
dan realistis?
Mungkin bapak bisa jawab sendiri bagaimana cara bapak memberi nama anak-anak bapak. Kayaknya nama mereka tidak berbau nama rang Minang tuh. Papa hanifah kayaknya memang memilih nama orang
 terkenal atau nama yang mengandung harapan tertentu untuk nama anak-anaknya dengan harapan kelak jadi terkenal atau jadi orang yang dinginkan papa. (Fatma, Rahmi, Abduh dll)
Rasanya akan di tolak oleh warga Sungai Tanang.
Di Sungai Tanang Alhamdulillah ikatan emosi rang ranah dengan rang rantau masih terjalin dengan baik. Keterlibatan rang rantau dengan ranah terpulang ke rang
 rantaunya. mau proaktif atau diam saja?
Alhamdulillah masih banyak yang pro aktif. 
Pembangunan kampuang tidak hanya diserahkan ke rang kampuang, tapi malibatkan rang rantau. Ketua yayasan pembangunan kampuang Sungai Tanang kalau indak salah adolah Dr Badrul Mustafa yang bermukim di Padang. Bendahara dr Asri yang bermukim di Bukittinggi. Katiko ado persoalan berat yang dihadapi kampuang. rang rantau di Jakarta ikut dilibatkan untuak mambantu manyalasaikan kemelut itu.
Oleh karena itulah, akhir-akhir ini saya memilih Riau
sebagai tumpuan perjuangan saya untuk memulihkan
 hak
masyarakat hukum adat Indonesia melalui Komnas HAM,
karena hampir seluruh pemuka adat Riau itu
berorientasi ke masa depan, dan tidak ke masa`lampau 
seperti di Ranah. 
Wah bapak bisa dimarahin orang-orang yang berorientasi ke depan nih. Kecuali bapak punya data 
Insya Allah sekarang ini sedang
disiapkan akta notaris pembentukan Sekretariat
Nasional
 Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat
Hukum Adat, dimana saya akan jadi Ketua Dewan
Pakarnya. Jika tidak ada aral melintang, Sekretariat
Nasional ini akan diresmikan Presiden di Pekanbaru
atau Siak Sri Indrapura akhir Mei mendatang. 
Karir ke empat ya pak. 
Sudah tentu `saya masih cinta pada Ranah, tapi soalnya
apakah cinta itu bukan  bagaikan 'bertepuk sebelah
tangan' ?
He he he bapak yang tau jawabnya.
Mengapa demikian sulit kita berkomunikasi
dengan para dunsanak kita di Ranah ?
Kali bahasa yang bapak pakai tidak cocok.
Bapak biasa dimiliter dan di kampus.
Kalau dengan dunsanak pakai bahaso kampuang jo caro kampuang.. 
Lapehan atribut nan malakek di badan.
Cukuik pakai gala adaik sen. Apa bapak bisa begitu? 
 
Bukankah --
sebagai reaksi --  sejak beberapa lama kita risau
dengan gejala 'marantau cino' yang ditengarai semakin
banyak di kalangan para perantau Minang. 
Bukankah itu juga yang mendorong kita untuk membentuk MPKAS dan
MAPPAS agar cinta itu tetap terpelihara dengan baik ?
Bukankah kita selalu mengeluh betapa tidak ramahnya Ra
nah terhadap kita yang pulang kampung, sehingga kita
menyarankan agar 'service' diperbaiki ?
Hmmm .. apo jawek no go eh ??? 
Ya ů kita ingin rang ranah kembali sejajar dengan suku lain.
Terhindar dari kemiskinan dll
Saya rasa jawabnya yang otentik  terhadap kerisauan
kita bersama itu akan kita peroleh dengan mengadakan
pengkajian berlanjut terhadap hubungan Rantau-Ranah
ini, seperti dianjurkan pak Chaidir, tetapi yang juga
disambut dingin-dingin saja sampai sekarang.
 
Musibah nan malando kampuang awak bisa jadi cermin atau pambandiang jo daerah lain nan samo-samo dilando musibah.
Sia nan duluan bisa maatasi masalah dengan capek ?
Baa katalibatan rang rantau ka ranah?
 
Bagi saya -- selaku peneliti dan pengamat icak-icak --
hal ini sangat menarik perhatian.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
Wass
 
Hanifah Damanhuri

Darius_N

unread,
Mar 23, 2007, 12:34:44 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalmualikum WW.
 
Bapak Dt.MB. nan Mulia.
 
Darius Nurdin bukan nan palang salib di SCTV, mancaliek tampang urang sakileh banyak salah alamaik. apolai kok pakai Asumsi kato rang kini. tampang kayak batak agak sangar dan saketek Vocal  .Vokal apo fokalya.kiro2 baitulah. ambo pernah manjadi Instruktur Karyawan Texmaco waktu ambo mamulai acaranyo,  ambo baco Assalmualikum WW. tibo2 adon nan Protes looh kok baco Assalamualikum.  emang kenapa ???,  orang bali kok Assalmualikum. ambo balas jawab emangnya ngak orang Bali ngak boleh baca Assalamualaikum. Jawabnya baru sakaliko kami mandanga urang bali boco Assalmualikum. Sambie galak masam ambo mangajukan pertanyaan diforum. Kalau Bapak2 nan lain tahu ndak kira2 saya asli dari mana ???. dengan lantang ado nan manjawek Dari Aceh Pak. a a ah .. iko adolonan labieh parah lai.
itulah akibeknyo kalau ba Asumsi.
 
jadi..Tugeh ambo majalehkan ka Bapak2 Kasadonyo. untuek mamperkenalkan diri baliek dilapauko. maklumlah lahlamo tabuang jawueh dibao Ombak kasinan kamari lah sarupo sarampang anyuik tasangkuik dimano -mano. Alahamdulillah kiniko lah dabanam 36 Tahun dijawa.ndak tabangkik lai doh batang tarandam.
 
Maklumlah Tak kenal mako tak tahu, tak tahu mako tak sayang, tak sayang mako tak cinto.
Bapak Dt MB. ambo juo kiro2 kapatang ambo panggie mamak kini ambo pangie Bapak. ambo maraso agak kasleo lidah. Mancaliek gala indak panteh ambo panggie mamak.nak jaleh bialah Bp. Dt.MB. nan manjalehkan.
 
Identitas ambo :
 
Namo Asli           : Darius Nurdin
Suku                 : Malayu Rumah Panjang (Cucu angku Gadang Bahan Alahan Panjang)
Tampek Layie : Muaro Paneh (Solok)
Tgl Layie          : 5 Maret 1953
Baladang di     : PT.Astra Honda Motor Jakarta (32 Thn lah bajalan)
Agamo             : lai alun batuka Masih Asli Islam (Indak ado bayang salib do. nan ado Anti Salib)
 
Ayah kanduang   : Nurdin Rajo Nan Sati (gala paragieh Induek bako baliau) gala asli Dt. Panghulu Basa
                            (suku Sikumbang asli Muaro Paneh.)
Ibu Kanduang  : Nurani H.Tahib ( Keponaan Angku gadang bahan  jo Angku Johar Dt. Mudo Jo
                            St. Galomek Alahan Panjang).
Lah bagabuang jo rantau net  dari Tahun  90 han, lupo ambo Tahunnyo, tapi sampek hilang kontak labieh kurang 4 tahun.kini alah tasambuang baliek.
 
Baitulah kironyo Bp. Dt.MB. Bak kecek urang awak bajalan lah sampai katujuan balayie sampai kabateh nak duduek ambo lapeh angok sabanta. nak ambo dangalo saluang jo dendang nan lain.
Bari maaf ambo bapak Dt. MB.
 
Wassalmualikum WW.
Darius Nurdin.

hanifah daman

unread,
Mar 23, 2007, 1:48:37 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikum Salam Wr Wb bapak Saafroedin Bahar yth
Jawekno basalekkan yo pak
Talabiah takurang mohon maaf
 
Saya ikut senang dan bersyukur bahwa orang Rantau
masih cinta Ranah, setidak-tidaknya sebagai identitas
kultural seperti dikatakan Ananda Beni. 
 
Alhamdulillah ů.
Untuak hanifah pribadi.. Sungai Tanang adolah tampek berlibur nan paliang indah di dunia. Kami bisa manikmati alam, bisa mamanciang, bisa basanda gurau jo sanak dan kawan-kawan lamo, kalau lagi baruntuang bisa pulo
 manikmati pesta dangan makan bajamba.  
 
Tapi rasanya tidak sedikit yang sejak tahun 1958
berusaha menyembunyikan keminangaannya itu, antara
lain dengan mengambil atau memberi nama pribadi yang
tidak lagi "berbau" Minang kepada diri atau
keturunannya. Kelihatannya gejala itu berlangsung
terus sampai sekarang. Pemilihan nama pribadi adalah
suatu indikasi kecil dari identitas seseorang, yang
lazimnya terkait dengan suatu 'homeland'. 
 
Bukannya ini akibat penguasa Jawa yang pilih kasih?
Yang lebih mengutamakan si Jawa daripada suku lain?
Kan orang Minang harus menyesuaikan diri jo kaadaan.
Lahia di Jawa dengan namo Jawa mudah-mudahan dikiro Jawa sahinggo lancer usaha. 
 
Mengapa koq sampai terjadi gejala penyembunyian
identitas yang agak aneh itu ? Mungkinkah karena
 tidak
banyak lagi yang bisa dibanggakan sebagai orang
Minang, yang sampai sekarang hanya bisa membanggakan
masa lampau dan tokoh-tokoh masa lampau belaka? Mana
tokoh Minang masa kini, yang 'tacelak tampak jauah".
Bisa dihitung dengan jari di sebelah tangan. Tidakkah
kita terdorong untuk mengungkapkannya secara objektif
dan realistis?
 
Mungkin bapak bisa jawab sendiri bagaimana cara bapak memberi nama anak-anak bapak. Kayaknya nama
 mereka tidak berbau nama rang Minang tuh. Papa hanifah kayaknya memang memilih nama orang terkenal atau nama yang mengandung harapan tertentu untuk nama anak-anaknya dengan harapan kelak jadi terkenal atau jadi orang yang dinginkan papa. (Fatma, Rahmi, Abduh dll)
 
Sehubungan dengan itu sejak tahun 2004 yang lalu saya
Rasanya akan di tolak oleh warga Sungai Tanang.
Di Sungai Tanang Alhamdulillah ikatan emosi rang ranah dengan rang rantau masih terjalin dengan
 baik. Keterlibatan rang rantau dengan ranah terpulang ke rang rantaunya. mau proaktif atau diam saja?
Alhamdulillah masih banyak yang pro aktif. 
Pembangunan kampuang tidak hanya diserahkan ke rang kampuang, tapi malibatkan rang rantau. Ketua yayasan pembangunan kampuang Sungai Tanang kalau indak salah adolah Dr Badrul Mustafa yang bermukim di Padang. Bendahara dr Asri yang bermukim di Bukittinggi. Katiko ado persoalan berat yang dihadapi kampuang. rang rantau di Jakarta ikut dilibatkan untuak mambantu manyalasaikan kemelut itu.
 
Oleh karena itulah, akhir-akhir ini saya memilih Riau
sebagai tumpuan perjuangan saya untuk memulihkan hak
masyarakat hukum adat Indonesia melalui Komnas HAM,
karena hampir seluruh pemuka adat Riau itu
berorientasi ke masa depan, dan tidak ke masa`lampau 
seperti di Ranah.
 
Wah bapak bisa dimarahin orang-orang yang berorientasi ke depan nih. Kecuali bapak punya data 
 
Insya Allah sekarang ini sedang
disiapkan akta notaris pembentukan Sekretariat
Nasional Perlindungan Hak Konstitusional Masyarakat
Hukum Adat, dimana saya akan jadi Ketua Dewan
Pakarnya. Jika tidak ada aral melintang, Sekretariat
Nasional ini akan diresmikan Presiden di Pekanbaru
atau Siak Sri Indrapura akhir Mei mendatang.
 
Karir ke empat ya pak. 
 
Sudah tentu `saya masih cinta pada Ranah, tapi soalnya
apakah cinta itu bukan  bagaikan 'bertepuk sebelah
tangan' ?
 
He he he bapak yang tau jawabnya.
 
Mengapa demikian sulit kita berkomunikasi
dengan para dunsanak kita di Ranah ?
 
Kali bahasa yang bapak pakai tidak cocok.
Bapak biasa dimiliter dan di kampus.
Kalau dengan dunsanak pakai bahaso kampuang jo caro kampuang.. 
Lapehan atribut nan malakek di badan.
Cukuik pakai
 gala adaik sen. Apa bapak bisa begitu? 
 
Bukankah --
sebagai reaksi --  sejak beberapa lama kita risau
dengan gejala 'marantau cino' yang ditengarai semakin
banyak di kalangan para perantau Minang. 
Bukankah itu juga yang mendorong kita untuk membentuk MPKAS dan
MAPPAS agar cinta itu tetap terpelihara dengan baik ?
Bukankah kita selalu mengeluh betapa tidak ramahnya Ra
nah
 terhadap kita yang pulang kampung, sehingga kita
menyarankan agar 'service' diperbaiki ?
 
Hmmm .. apo jawek no go eh ??? 
Ya ů kita ingin rang ranah kembali sejajar dengan suku lain.
Terhindar dari kemiskinan dll
 
Saya rasa jawabnya yang otentik  terhadap kerisauan
kita bersama itu akan kita peroleh dengan mengadakan
pengkajian berlanjut terhadap hubungan Rantau-Ranah
ini, seperti dianjurkan pak
 Chaidir, tetapi yang juga
disambut dingin-dingin saja sampai sekarang.
 
Musibah nan malando kampuang awak bisa jadi cermin atau pambandiang jo daerah lain nan samo-samo dilando musibah.
Sia nan duluan bisa maatasi masalah dengan capek ?
Baa katalibatan rang rantau ka ranah?
 
Bagi saya -- selaku peneliti dan pengamat icak-icak --
hal ini sangat menarik perhatian.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
 
Wass
 
Hanifah Damanhuri

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 23, 2007, 1:51:27 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikumsalam w.w. Ananda Benni,

Saya memang berharap demikianlah hendaknya. Namun agak
sukar juga untuk mengabaikan gejala sebaliknya, yang
demikian sering dirisaukan, baik dalam pembicaraan
sehari-hari maupun dalam milis ini.

Satu hal adalah jelas, yaitu bahwa perasaan dan
kesadaran keminangan itu perlu dirawat, dimutakhirkan,
dirapikan, untuk kemudian didayagunakan untuk
kepentingan bersama. Kita hidup bersama dengan
suku-suku bangsa lain, yang juga mempunyai pengaruh
dan daya tariknya sendiri, yang bisa mengalahkan daya
tarik keminangan itu sendiri. Dengan kata lain, saya
ingin mengajak kita untuk sadar, bahwa keminangan itu
jangan sampai dianggap sebagai sesuatu yang 'given'
yang dapat dianggap akan bertahan tanpa dirawat
baik-baik. Keminangan itu bisa sirna !

Dalam hubungan ini, izinkan saya menginformasikan,
bahwa dua adik Ayah saya sebapak, yang satu laki-laki
bermukim di Amerika Serikat [sekarang sudah meninggal]
dan seorang lagi perempuan, bermukim di Jakarta, telah
masuk kristen, karena lingkungan pergaulannya dengan
orang luar, dan sangat sedikit dengan urang Minang
sendiri. Yang perempuan sekarang bahkan menajdi
penginjil, dan tidak bosan-bosannya mencoba menarik
saya, yang sudah barang tentu saya hadapi saja dengan
senyum, karena bagaimanapun juga beliau adalah etek
saya. Dalam tahun 1968 dahulu, sebagai perwira Kodam
III/17 Agustus `saya pernah mewawancarai seorang
penginjil orang Lintau (!) dari Yayasan Maleachi,
Bandung, tentang mengapa beliau sebagai orang Minang
kok masuk kristen. Jawabnya sangat sederhana, yaitu
karena sewaktu ia dalam keadaan sakit berat, tak
seorangpun orang Minang yang datang menjenguknya.
Hanya seorang pendeta Kristen yang bukan saja datang
menghibur tetapi juga memberikan bantuan.

Jika demikian, ada `pertanyaan saya: apa memang tak
perlu kita pererat hubungan silaturrahmi antar warga
Minang sebagai suatu suku bangsa, tanpa mengaitkannya
dengan suatu tujuan khusus dan berjangka pendek ?
Atau, pertanyaan ini lebih nakal lagi: apakah kita
merasa sebagai suatu suku bangsa, ataukah tidak, dan
terkesan bersatu hanya karena kita sama-sama berbahasa
Minang ?

Sekedar catatan, saya menduga salah satu faktor
mengapa orang Arab amat sukar disatukan adalah karena
memang mereka bukan merupakan suatu komunitas. Mereka
hanya kebetulan berbahasa`Arab yang sama. Saya
khawatir kita orang Minang sudah lama terjangkit
dengan apa yang bisa sebut sebagai 'sindrom Arab',
yaitu kelihatannya bersatu, tetapi nyatanya tidak.

Karena itulah saya selalu menghimbau, jangan puas
diri, sudah lama kita orang Minang bermasalah, hanya
heran koq sulit amat mengajak para dunsanak untuk
melihat kenyataan, karena lebih suka 'berdiang dengan
kegemilangan masa lampau' yang entah ada entah tidak
pula.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

> ---------------------------------


> Finding fabulous fares is fun.
> Let Yahoo! FareChase search your favorite travel
> sites to find flight and hotel bargains.
>
>

=== message truncated ===


____________________________________________________________________________________


Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains.

http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097

Syafrinal Syarien

unread,
Mar 23, 2007, 2:35:52 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Ado anggota Rantaunet nan kini tinggal di Jeddah KSA?
Kalau ado tolong dijapri sen ka ambo...

wassalam
Sy Syarien


____________________________________________________________________________________
Get your own web address.
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL

Darius_N

unread,
Mar 23, 2007, 4:48:45 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum WW.

Pak Syafrudin Bahar.Yth.

Abo saketek babeda pandapek jo Pak Syafrudin Bahar untuek marapekan barisan.
ambo raso bukan manyambunyikan kaminangannyo. tapi mungkin ado alasan
tersendiri masiang2 awakko..

Ambo juo punyo anak tujueh urang Apak jomandenyo asli urang minang, tapi
ambo satuju namo minang. tapi sebagai urang nan bagamo. kembali kaadat
Minang .Adait basandi sarak sarak basandi Kitabullah. bukan Kitabullah
basandi Sariat bukan pulo Kitabulloah basandi Adat.
Intinyo Urang islam dianjurkan barilah namo anak nan Gampang dipanggie dan
gampang di ingek. kemudian namonyo rancak dan punyo arti nan rancak pulo
skaligus Namo adalah Do'a untuk anak yg dibari namo.
Wakatu anak tarkhir ambo lahie Kamba laki2 kaduonyo kini Kurang labieh 5
(limo) Thn. Kakanyo 13(tigo balaeh) Thn .banamo Rafid nan artinyo Pembela
.dek laienyo Tgl. 3 Mei : ambo kasih namo Tri Meida Rafid.
Nan kamba, harapan ambo ber harab untuek anak ambo : laki kadunyo manjadi
Pemimpin Yg bijaksana. ambo kasih namo Asyam Hmmam : Pemimpin Yg bijak sana
dan kembarannya nan ketek . kok nyamapng Doa' lai dikabulkan Allah , supayo
ndak barabuik kekuasaan ambo bari namo :Hasyam Harist : Wakil Pemimpin yang
bijaksana. dengan harapan satu jadi Pemimpin dan yang satu jadi wakil
Pemimpin. jadi indak paralu berebut kekuasaan. kok nyampang satu partai ndak
paralu pindah Partai. itu Do'a. ndak tahu kalau nanti Sorang jadi Pemimpin
nan sorang Wakil. kato urang kini nanti bisa juo jadi KKN namonyo.Walloa
huallam bissawab.
Pak Syafrudin jan sampai lo nanti awak urang minang kabau. Nanti minang nyo
hilang tingga kabaunyo.
sabaieknyo awak kambali kadat basandi sarak . sarak basandi kitabullah.
Bangga rasonyo punyo adat urang minang.

Wassalamualikum WW.
Darius Nurdin

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 23, 2007, 4:53:54 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikumsalam w,w. Ananda Hanifah,
 
Tarimo kasih Ananda alah marespons sacaro taliti dan langkok posting ambo tantang hubungan Ranah jo Rantau, nan salamo ko memang sangaik manjadi paratian ambo, bukan pado tataran nagari per nagari, tapi pado tataran Minangkabau sacaro manyaluruah. Sasuai jo pandangan Ananda Benni, nampaknyo iko memang karajo nan susah bana, dan ambo satuju, kalau memang baitu, yo apo buliah buat.
 
Cuma ado masalahnyo, yaitu masalah nan maliputi saluruah Minangkabau akan susah pulo untuak direspons basamo, apolagi untuak dirancang basamo. Contoh konkrit, sia di antaro kito -- nan wawasannyo hanyo tabateh di tingkek nagari sajo -- nan amuah mancurahkan paratiannyo taradok ancaman gampo nan baasa dari patahan Semangka nan mambujua sapanjang Bukik Barisan ? Atau sia di antaro kito nan amuah mamparatikan sungguah-sungguah baa strategi kristenisasi taradok Minangkabau  dan baa palaksanaannyo di lapangan, sarato baa pulo mangambangkan counter-strategy nan tapek untuak mahadokinyo? Iko jaleh manganai masalah supra-nagari, masalah nan di ateh nagari. Rasonyo alun ado lai nan batua-batua mananganinyo.
Tantang kurangnyo orientasi ka maso datang, itu alah bakali-kali tabukti. Macam-macam seminar, lokakarya, diskusi, capek atau lambek baputa-puta di masalah maso lampau nan gamilang juo. Hampia indak ado garak nak marancang -- apolagi nak mawujudkan -- maso datang sacaro labiah realistik. Tipak di ambo, kalau memang itu nan katuju dan dipiliah sacaro sadar, sakali lai, yo apo buliah buat.
 
Tapi supayo jan taicia bana Ranah kito nan tacinto tu, rasonyo kito paralu mandorong para Dunsanak kito di Ranah untuak manyusun samacam "Visi Minangkabau 2020", supayo sagalo tanago, pikiran jo sumber daya biso kito konsentrasikan ka arah realisasi visi itu. Alternatif lain, bak kecek adiak ambo nan kini bamukim di Padangpanjang, adolah "Dima ka tibonyo sajolah", atau baa kecek dunsanak kito urang Sunda: "kumaha engke awe".
 
Tantang usul Ananda agar ambo maubah gaya bahaso ambo agar sasuai  jo bahaso kampuang, iko  iyo agak sulik komah, karano ambo indak gadang di kampuang. Ambo gadang di pasa. Pusek paratian ambo adolah kapado usaho manjaniahkan kompleksitas masalah Minangkabau ko sacaro konseptual (a ko bahaso kampuangnyo, Ananda?). Jadi iko bukan soal malapehkan atribut nan malakek di badan, karano indak sadonyo masalah bisa disampaikan dalam bahaso kampuang. Lagi pulo kito kan disuruah mampraktekkan ajaran "alam takambang jadi guru", dan jan jadi "katak di bawah tampuruang", kan Ananda ?
 
Sampai disiko dahulu.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar.

hanifah daman <iff...@yahoo.com> wrote:
Waalaikum Salam Wr Wb bapak Saafroedin Bahar yth
Jawekno basalekkan yo pak
Talabiah takurang mohon maaf
Saya ikut senang dan bersyukur bahwa orang Rantau
masih cinta Ranah, setidak-tidaknya sebagai identitas
kultural seperti dikatakan Ananda Beni. 
Alhamdulillah ….
Ya … kita ingin rang ranah kembali sejajar dengan suku lain.
Terhindar dari kemiskinan dll
Saya rasa jawabnya yang otentik  terhadap kerisauan
kita bersama itu akan kita peroleh dengan mengadakan
pengkajian berlanjut terhadap hubungan Rantau-Ranah
ini, seperti dianjurkan pak Chaidir, tetapi yang juga
disambut dingin-dingin saja sampai sekarang.
 
Musibah nan malando kampuang awak bisa jadi cermin atau pambandiang jo daerah lain nan samo-samo dilando musibah.
Sia nan duluan bisa maatasi masalah dengan capek ?
Baa katalibatan rang rantau ka ranah?
 
Bagi saya -- selaku peneliti dan pengamat icak-icak --
hal ini sangat menarik perhatian.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
Wass
 
Hanifah Damanhuri
 

 

Food fight? Enjoy some healthy debate
in the

Reni Sisri Yanti

unread,
Mar 23, 2007, 5:23:48 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
assalammualaikum w.w
kami yg mudo2 kadang2 di list ko mambaco email di siko tagalak2 surang, senyum2 surang ( 1/2 gilo kato urang ) ado2 sajo masalah di paotaan....dulu kalo yg mudo2 pakai bahasa indonesia di berangan.... pakai baso minang lah kabau....kato yg tuo2....kini masalah namopun di masalahkan.....kalo bulia tau namo2 minang itu ciri khasnyo apo?
 
jaan berang yo mamak2 jo etek2.....
 
wassalam
 
renny
 


Darius_N <darius...@astra-honda.com> wrote:
>> >Saafroedin BAHAR wrote:
>> >Assalamualaikum w.w. Pak Chaidir dan Ananda Beni,
>> >
>> >Susahnya persepsi kita tentang hubungan
>> Ranah-Rantau -- atau sebaliknya -- lebih banyak
> didasarkan pada kesan, dan belum pernah
>> >benar-benar didasarkan pada penelitian dengan data
>> yang akurat. Saya dukung penuh jika ada yang
> berminat untuk benar-benar mengkaji hal
>> >ini secara sungguh-sungguh. Rasanya capek juga
>> kalau pendapat kita hanya berdasar asumsi serta
> kesan belaka.
>> >
>> >Kalau memang ikatan kejiwaan masih kuat,
>> alhamdulillah.
>> >
>> >Wassalam,
>> >Saafroedin Bahar

Looking for earth-friendly autos?
Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 23, 2007, 5:33:51 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikumsalam w.w. Dunsanak Darius N,
 
Kalau maambiak dari namo-namo islami, itu kan namo Minang juo. Jadi kito indak babeda pandapek doh tumah. Kan indak mesti namo Minang itu saparati Puti Linduang Bulan,  Sabai nan Aluih, atau si Mangkutak sajo. Banyak pilihan.
 
Cuma mau indak mau ambo mambandiangkan namo-namo urang awak, jo namo dunsanak-dunsaak kito urang Indonesia lain, nan agak mudah kito manakok daerah asa urang nan basangkutan. Tipak di kito yo paralu ditanyo dulu.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar.
 


Darius_N <darius...@astra-honda.com> wrote:
>> >Saafroedin BAHAR wrote:
>> >Assalamualaikum w.w. Pak Chaidir dan Ananda Beni,
>> >
>> >Susahnya persepsi kita tentang hubungan
>> Ranah-Rantau -- atau sebaliknya -- lebih banyak
> didasarkan pada kesan, dan belum pernah
>> >benar-benar didasarkan pada penelitian dengan data
>> yang akurat. Saya dukung penuh jika ada yang
> berminat untuk benar-benar mengkaji hal
>> >ini secara sungguh-sungguh. Rasanya capek juga
>> kalau pendapat kita hanya berdasar asumsi serta
> kesan belaka.
>> >
>> >Kalau memang ikatan kejiwaan masih kuat,
>> alhamdulillah.
>> >
>> >Wassalam,
>> >Saafroedin Bahar

Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.

Erwin

unread,
Mar 23, 2007, 6:36:18 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum WW

Mohon maaf, ikut sato pulo ambo Pak Saaf,

Manuruik ambo, visi adalah sesuatu nan dinamis dan memerlukan penyempurnaan
waktu demi waktu sesuai perubahan zaman. Alhamdulillah, pembicaraan di milis
rantaunet ini dari waktu ke waktu sarat dengan visi yang dalam. Tidak aneh,
karena sebenarnya orang minang terkenal sebagai para visioner.

Visi Minangkabau 2020 pada dasarnya dapat diperinci atas berbagai aspek,
seperti:
-Visi Perkeretaapian Sumbar 2020
-Visi Pariwisata Sumbar 2020
-Visi Pendidikan Sumbar 2020,
-Visi Tanggap Gempa Sumbar 2020
-Visi Menghadapi Kristenisasi di Sumbar 2020
-Visi Kesejahteraan Sumbar 2020,
-dll

Visi Perkeretaapian dan Pariwisata, Alhamdulillah telah banyak dibahas di
milis ini, bahkan untuk jangka yang sangat jauh ke depan. Mungkin visi-visi
yang lain perlu juga dibahas atau dijelaskan di milis ini, seperti visi dari
GM, DAMI, untuk melengkapi.

Setelah ada visi, mau apa?
Kita bentuk dan jalankan menggunakan organisasi, seperti MPKAS dan MAPPAS, GM
dll.

Cukup sampai di situ? Tidak, orang minang terkenal susah bekerja sama, ingin
prestise sendiri. Hasilnya? Kiprah organisasi minang redup dan sayu (mudah2an
MPKAS tidak), tidak bisa mengangkat harkat dan martabat warga di ranah.
Minang lambat laun mulai tertinggal dalam kungkungan kebesaran masa lalu.

Apa yang kita perlukan?
Ambo berpendapat yang perlu dilakukan adalah penguatan organisasi-organisasi
minang yang bertebaran di mana-mana, yaitu mendahulukan sinergi,
produktivitas, orientasi kemajuan, dll, atau dengan kata lain profesional.

Perlukah organisasi?
Rasanya perlu, karena tidak mungkin menjalankan visi-misi itu bergantung pada
perorangan. Visi dan misi hanya dapat dijalankan oleh tim yang solid dan
profesional.

Adakah organisasi nirlaba yang solid dan profesional? ataukah ini hanya
khayalan?
Untungnya ada, partai politik lagi, yaitu PKS, yang tidak memiliki tokoh-tokoh
sekaliber Amien Rais, SBY, dll, dengan infrastruktur dari nol karena tidak
punya kader penguasa dan pengusaha. PKS pertama berkiprah 1998 dengan nama
Partai Keadilan, gagal memenuhi electoral threshold. 2004 berhasil mendapat
47 kursi DPR. Setelah itu wakilnya memenangkan Pilkada di Depok, Bekasi,
sehingga mengurung DKI. Tahun ini menjadi satu-satunya partai yang berani
maju sendirian di DKI.

Pertanyaan tinggal satu. Mungkinkah organisasi orang Minang profesional?
No comment.

Cat: Profesional di sini artinya dilakukan dengan manajemen modern, penggunaan
data statistik yang benar (bukan asumsi), program-program yang jelas dan
terarah, pemberian reward yang pantas, kerja sama yang solid, dll.

wassalam
erwin z

On Friday 23 March 2007 15:53, Saafroedin BAHAR wrote:
> Assalamualaikumsalam w,w. Ananda Hanifah,

mul...@pusri.co.id

unread,
Mar 23, 2007, 7:18:43 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com, so...@yahoogroups.com
Waalaikum salam,wr,wb.

Kakanda Darius Nurdin (dek karano labiah tuo ampek tahun dari ambo) nan
ambo hormati, dan sidang palanta RN dan Solok kasadonyo, tak kenal mangko
tak sayang, tak sayang mangko tak cinto, ruponyo lai sa Solok kito tumah.
Dari segi umua tantu ambo ba uda atau ba kakanda ka Kkd Darius Nurdin.

Kembali ka masalah namo, ambo diagiah namo dek rang gaek ambo "MULYADI"
sebuah namo nan babaun kejawaan dan tidak pulo terlahir di kampuang
(kampuang ambo Sulik Ayie - Solok). Ambo lahie di Kota Katupek Bangkahulu
alias Bengkulen pado tgl 29 Maret 1957. Didalam perjalanan hiduik ambo,
dek urang dikampuang maupun dirantau nan sakaum atau sasuku jo ambo nan
sukunyo banamo "LIMO SINGKEK" didaulat untuak dijadikan pangulu atau
pemangku adat di suku kami tersebut pado usia ambo baru tamaik sikolah di
Fakultas Teknik USU Medan 23 tahun nan silam. Tapi dek karano ambo alun
siap dan indak dapek restu dari amak ambo nan wakatu itu masih hiduik,
mako permintaan tu ambo tulak sacaro haluih. Pado tahun 2002, pangulu kami
nan manjabat maningga dunia, mako baliak kaum ambo tadi mamintak ka ambo
untuak maisi jabatan tersebut. Kembali ambo tulak dengan alasan ambo ingin
naiak haji dulu untuak mamantapkan hiduik, emosi dan spiritual ambo. Mako
sasudah manjalankan ibadah haji diawal tahun 2004, permintaan kaum tadi
ambo kabulkan dengan dinobatkannyo ambo manjadi pangulu di bulan November
2004 saminggu sasudah lebaran dengan gala Dt.MARAH BANGSO.

Ambo bakarajo di PT.Pusri Palembang mulai dari tahun 1985 hinggo kini
manjadi Inspektor Pabirik. Bini masih surang (biasonyo di kampuang, angku
datuak punyo bini labiah dari surang), anak batigo, nan baduo sadang
kuliah di Banduang dan Malaysia dan nan ketek masih SMP.

Nah, itulah sebagai ka jawek nyo dek ambo tentang perkenalan Kkd Darius
Nurdin sahinggo pergaulan kito di dunia maya ko indak sabateh komputer dan
jari tangan sajo nan manari-nari ke key board komputer tapi bisa kito
wujuikkan di dunia nyato. Kok ado niaik nak pulang ka kampuang malewati
darek mambao oto sandiri malintasi Lintas Timur Sumatera (baeko ambo kirim
via japri Sketsa Lintas Sumatera awal tahun 2007 nan ambo buek berdasar
pengalaman ambo sendiri), singgahlah di dangau dinas kami di Jl.Durian
No.2 Komplek Pusri Palembang.

Wassalam,
HM Dt.MB (hampia 50 th)

benni inayatullah

unread,
Mar 23, 2007, 7:35:01 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Bapak Saaf yang baik
 
Betul sekali pak kita sepaham betul itu sekiranya kesadaran identitas keminangan itu perlu dirawat dan dijaga. Saya juga turut prihatin dengan etek bapak yang telah beralih pilihan agama. Namun bagi saya sendiri masalah religy dan cultural sesungguhnya membutuhkan pembahasan terpisah betapapun dalam adat Minang kalau sudah tidak Islam berarti sudah tidak Minang.
 
Saya pikir mengenai pertanyaan Bapak lebih tepat kiranya ditujukan kepada suku Minang yang di rantau. Kalau masyarakat di Kampuang sendiri silaturahmi antar masyarakat masih sangat bagus sekali terutama di lapau lapau, pengajian ataupun buru babi. Dalam kehidupan sehari haripun aman aman saja belum ada saya mendengar terjadi pertikaian yang berdarah darah akibat kurangya silaturahmi kecuali di sumani tempo lalu. Apakah ini gejala yang berbeda di tiap nagari atau kan memang titik tolak yang berbeda. Kalau memang titik tolak yang berbeda itu sudah susah untuk bertemu..
 
Mengenai sindrom arab lagi lagi kok pandangan kita beda..sepanjang pengetahuan saya arab dari dulu sifat wathoniyah, kebangsaan dan kesukuan mereka sangat kental. Sehingga amat sering terjadi pertikaian antar suku. Suatu hal yang rasanya tidak pernah kita temukan di Minang. Bahkan ketika ada perbedaan antara  Datuak katumanggungan dan datuak Prapatiah, suatu perbedaan yang fundamental sekali mereka bisa menyelesaikan dengan cara bijaksana dan elegan. Beda sekali dengan Arab yang penyelesaiannya gak jauh dari pedang dan panah. Jadi saya pikir kekhawatiran itu tidak akan terjadi di Minang..
 
Saya pikir saat ini Minangkabau dalam masa transisi baik itu pemerintahan/birokrasi maupun pola adat dan budaya. Peralihan dari sistem orde baru dan mencoba kembali ke pola yang ada sebelumnya. Saya pikir ini adalah bagian dari dialektika. Ketika ternyata pola lama ini tidak berjalan sepetri yang diharapkan tentu akan muncul antitesa baru. Dan itu proses yang akan berjalan karena bagaimanapun kalau dilakukan  perubahan secara radikal oleh kelompok yang kecil maka resistensi masyarakat Minang itu akan besar sekali. Tapi ketika masyarakat sendiri sudah merasa butuh ada perubahan maka mereka tidak akan menjalan “defense mechanism” (istilah bapak saaf) yang antipati terhadap perubahan dari dalam maupun luar. Jadi sekali lagi ini masalah waktu..masyarakat saat ini sedang merasa tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan karena mereka sedang dalam luapan kegembiraan akibat desentralisasi yang memberikan kewenangan untuk kembali kepola masa silam yang pernah membawa “kejayaan”.
 
Pada intinya saya sepakat dengan ide perubahan yang bapak sampaikan karena perubahan suatu keharusan jika ingin bersaing dengan kemajuan jaman yg makin edan. Namun perubahan itu hendaknya dimulai dari kesadaran dari dalam masyarakat dulu baru kemudian di percepat dengan ide besar dan SDM dari rantau. Saat ini saya belum melihat kearah itu ..yang bisa kita lakukan saat ini menurut saya adalah penetrasi bidang ekonomi karena yang dibutuhkan masyarakat kita adalah ide dan kreativitas. Sumbar bukannya tidak punya uang tapi tidak memiliki ide dan kreativitas untuk menghasilkan uang. Saya pikir itu adalah ide yang paling mungkin untuk dibawa ketataran praktis ketimbang merubah pola adat dan budaya kita.
 
Sekian dulu pak, mohon maaf
 
Wassalam


Sucker-punch spam with award-winning protection.
Try the free Yahoo! Mail Beta.

Darul M

unread,
Mar 23, 2007, 8:27:17 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamulaikum WW.

Basatu kito taguah, bacarai kito runtuah
Duduak surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang
Kabukik samo mandaki, kalurah samo manurun
Nan ringan samo dijinjiang, nan barek samo dipikua

Alangkah indahno kato kiasan nan diusuang dek urang tuo kito. Saharusno awak
urang Minang arif jo rangkaian kato-kato nantun.

Jikok awak bisa basatu, iyo banyak manfaat nan dapek diraiah, banyak karajo
gadang nan bisa disubarangkan. Kalau awak bapacah balah mako kahancuranlah
nan katasuo. Apo lai dalam mahadoki globalisasi. Srangan budaya nan alah
ndak tabendung. Kalau awak masih mangecekan awak bisa survive surang, rasono
bisa dipastikan akan tagiliang.

Indak ado karajo kini nan bisa dilakukan surang, paralu urang lain untuak
sato manopangno. Kok awak ingin jadi urang gadang, mako harus disusun
kaki-kaki nan kokoh. Kalau kaki tompak tagak lai kokoh, susah digoncang
urang.

Bak kecek pak Saaf, mancaliak urang utara Be a te a ka, iyo bana disadarino
bahaso mambuek kaki kokoh tu iyo paralu bana. Kecek urang awak sandi itu
harus kuaik. Sakali C. Batubara jadi Menaker, mako sampai kini Departemen
nantun dikuosoi dek kaki baliau.

Jikok diawak ado nan diateh iyo bana kariang nan diawak dibawah. Indak ado
nan disuarokan dek mak Nggah sajak rantaunet badiri, "elo maelo". Sarik bana
diawak tu. Dima/dept apo urang awak nan lai banyak, buliah dikecekan indak
ado, walau lai juo urang awak nan sempat mencapai puncak.

Mungkinkah kini awak sadari, bahaso dunia zaman modernko, makin paralu
disadari bahaso "basatu awak taguah bacarai awak runtuah". Kalau lai sajo
disadari dek 1000 urang rangawak, rasono iyo banyak nan bisa dihoyak. Banyak
karajo nan bisa disalasaikan.

Kini baa mambuek awak sabaun, samo tujuan, kecek pak Saaf, samo frame work.
Iyo manyamokan vision itu bana nan sulik. Manyamokan tujuan nan ka dicapai
iyo bana susah. Apo lai kalo alah maadokan komitmen untuak mancapai tujuan,
makono ciek mangecekan dululah angku salangkah, ambo manuruik di bulakang.
Nan aratino pai silah waang surang aden iyo indak kasato doh.

Kadang awak batanyo karumpuik nan bagoyang, apo masih ado nan banmo
KEMINANGAN hari gini? Sabok dikampuang sajo urang alah mangecek jo bahaso
indokabau. Sakarek ula sakarek baluik. Pakai bahasa Indonesia dengan logat
dan slank daerah. Bukan slanknyo sajo malah kato2 nan dipakai bahaso dari
langik. "Kalau kamu begitu tidak kena disaya tu doh" "Kamu ini galir tu mah"

Masih koh ado awako nan sabaun. Baa manyatukan frame work ko. Antahlah
yuang.

Wassalam WW
St.P

-----Original Message-----
From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On

Ronal Chandra

unread,
Mar 23, 2007, 9:44:43 AM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Win organisasi nya diindonesia aja atau dunia ? Kalou didunia yh pasti banyak he he he.

Trus omong omong tentang PKS ?, omongan senior gua ini satu ini bener gak yh ?

http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/23/time/202505/idnews/758047/idkanal/10

Btw dulu waktu PKS dibentuk daku salah satu undangan resmi lho win, maklum Igo ilham itu teman gua berantem kalou diforum, hobi gua tuh kalou dia ngomong mesti gua debat, mulai dari smp - smu, nah pas dah gede waktu dia main film gua ikutan nonton gratis he he he.

Tapi malah abang gua itu yang ngundang waktu dekralasi PKS. Tapi kalou PKS dukung juga hiburan malam, tambah keren aja yh PKS he , he he, demi DKI satu semua halal...
He he

Regards
Ronal chandra

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 23, 2007, 12:28:49 PM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikumsalam w.w. Dunsanak Erwin dan para dunsanak
sapalanta,

Alhamdulillah, indak ado nan paralu ambo tambahkan ka
pandangan Dunsanak Erwin ko lai. Ambo satuju saratuih
persen, dan tarimo kasih ateh sambutan Dunsanak ka
usul ambo agar ado "Visi Minangkabau 2020" , nan
ditindaklanjuti untuak tiok-tiok bidang.

Cuma ado nan alun tasabuik lai, yaitu apo visi kito
tantang ABS SBK ? Apo bisa kita susun "Visi ABS SBK
2020" ?

Nan jaleh, dalam tahap pakambangan wacana kito kini --
satidak-tidaknyo dalam milis RantauNet -- rumusan
informal dalam taraf taganang kini kiro-kiro babunyi
" ABS SBK minus Hukum Kekerabatan dan Hukum Waris".
Jadi kaadaannyo indak baranjak dari taraf sajak Syekh
Akhmad Khatib al Minangkabauwi dahulu manyampaikan
kritik baliau nan sangat tajam taradok duo masalah ko.
Apo buliah buat.

Bisa iko disalasaikan ? Tantu bisa, yaitu kito
salasaikan surang-surang sajolah, manimbo ilham dari
ajaran agamo kito Islam: "lakum dinakum waliyadin".
Walau dianjurkan sumbayang bajamaah, tapi kito kan
indak dilarang sumbayang surang-surang.

Namun ambo tagalitik juo untuak mangatahui ma nan
bamanfaat untuak kamajuan urang Minang, apo Rumusan A
nan sacaro informal ado kini [" ABS SBK minus Hukum
Kekerabatan jo Hukum Waris"] atau Rumusan B nan ambo
ingin sato mandorong {"ABS SBK sacaro panuah"].

Sakadar informasi, disertasi Prof Dr. Keebet von
Benda-Beckmann nan alah diterjemahkan ka dalam bahaso
Indonesia, bajudul "Goyahnya Tangga Menuju Mufakat",
alah merekam dan manganalisis sacaro janiah baa bana
wujudnyo dalam palaksanaan apo nan ambo namokan
Rumusan A ko . Ringkasnyo: panuah jo silang sangketo,
dan dalam kasaluruhan silang sangketo nan lazimnyo
balaruik-laruik sampai ka Mahkamah Agung tu, indak
sakali juo para "Bundo Kanduang" diajak barundiang.
Aratinyo, sistem kekerabatan matrilineal hanyo maagiah
peranan administratif sajo kapado perempuan Minang,
tanpa peran nan bararti. Sungguah sadiah.

Indak lain doa ambo, sumago Allah s.w.t marahmati kito
urang Minang, nan nampaknyo sarik bana manarimo ajaran
Islam tantang hukum kakarabatan jo hukum waris ko.
Satidak-tidaknyo kan rato-rato urang awak kan lai
rajin sumbayang, bazakat, dan naiak haji. Lumayan. Kok
indak panuah kateh, panuah ka bawah kan lai. Untuak
samantaro bia kito parambunkan dulu soal ko.

Kalau buliah ambo maagiah usul ciek lai. Mangingek
mandasarnyo pambicaroan kito di RantauNet tantang
barbagai hal nan manyangkuik adat jo budaya Minang,
kok ado dunsanak nan kaluangan waktu dan baminat, ambo
sarankan agar pakambangan wacana ko dihimpun jadi satu
buku, dan ditabikkan. Kalau nak biayanyo murah meriah,
pabanyak sajo dalam bantuak CD Rom. Supayo janiah
duduaknyo parakaro, bisa kito minta Kato Pandahuluan
ka Prof Dr Taufik Abdullah atau Prof Dr Azyumardi
Azra, MA. Sayang kalau indak dihimpun, nanti bisa
hilang baitu sajo.

Mukasuiknyo adolah kalau nanti alah ado niaik untuak
bana-bana ka malaksanakan ABS SBK ko sacaro labiah
murni, indak usah mulai dari awal bana. Bisa
malanjuikkan dari taraf kito mamparambunkan ko sajo.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

Wassalam,
Saafroedin Bahar.

--- Erwin <er...@mail.tempo.co.id> wrote:


____________________________________________________________________________________
Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396546091

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 23, 2007, 1:33:41 PM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum w.w. Ananda Benni,

Nampaknya memang perlu disegerakan penelitian tentang
Minangkabau ini, supaya data yang kita gunakan sama.
Pernyataan Ananda bahwa "Kalau masyarakat di Kampuang


sendiri silaturahmi antar masyarakat masih sangat
bagus sekali terutama di lapau lapau, pengajian

ataupun buru babi" mungkin benar secara lahiriah di
atas permukaan, tapi -- seperti diungkap oleh
disertasi Prof Keebet von Benda-Beckman serta
penelitian Lusi Herlina dan Zaiyardam Zubir dkk,
melengkapi kritik Syehk Akhmad Khatib al
Minangkabauwi, Buya Hamka dll -- di bawah permukaan
nan tidak kasat mata, Minangkabau itu mengandung
banyak masalah.

Kalau memang benar-benar tidak ada masalah, lantas
mengapa begitu riuh rendah kritik terhadap Minangkabau
selama 170 tahun belakangan ini ?

Tentang "Sindrom Arab" sesungguhnya pandangan kita
tidak berbeda banyak. Orang Minang pada dasarnya juga
bersikap seperti orang Arab, hidup dalam
kelompok-kelompok kecil tertutup, dan sangat sukar
untuk menyatukannya, seperti Ananda akui sendiri.
Bahkan posisi orang Minang yang ibunya bukan Minang --
termasuk Dr Mohammad `Hatta ! -- sampai sekarang masih
dipersoalkan. Yang berbeda dengan orang Arab memang
hanya cara menyelesaikan konflik itu, sekarang, yang
lebih banyak diparambunkan saja. Bagaimana dahulu ?
Kan Perang Paderi 1803-1837 juga sangat berkuah darah
?

Soal berbeda pendapat ? Itu mah wajar-wajar saja.
"Basilang kayu dalam tungku makonyo api akan iduik",
bak kato papatah kita. Kan susah kalau kito salalu
satuja-satuju sajo, kan?

Wassalam,
Saafroedin Bahar

=== message truncated ===


____________________________________________________________________________________
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097

Riri - Mairizal Chaidir

unread,
Mar 23, 2007, 8:55:39 PM3/23/07
to Rant...@googlegroups.com
Dear uda-uda
Rasonyo, untuak 2 posting di paralu dibukak topik baru atau malah mailist baru?
Rasonyo lah ndak nyambuang jo subject: Paralu dikambangkan "Visi Minangkabau 2020"
 
Cuma usul.
 
Riri (45)

Erwin

unread,
Mar 24, 2007, 1:38:23 AM3/24/07
to Rant...@googlegroups.com
Nal,

Ente kok bahas masalah politiknya, ane kan bicarain soal perkembangan
organisasinya.

Nal, kalau ngomongin politik itu bisa kemana-mana, dan ane bukan ahlinya atau
pun pelaku langsung. Tapi, memang nih orang PKS yang muda-muda seringkali
kelihatan terlalu naif.

Kalau soal pendekatan, sebenarnya kan tidak masalah kita mendekati siapapun.
Dakwah itu kalau hanya ke pak haji, anak-anak rohis, atau orang-orang yang
telah terhijaukan gak ada seninya.

Yang perlu dijaga sih, rasanya, soal ucapan yang keluar dari itu mulut.
Sebagai politisi, semestinya, kata-kata yang keluar, titik, koma, dll, mesti
terukur, sehingga tidak keliatan terlalu naif.

BTW, back to organisasi.

Sebenarnya ane ingin mengatakan bahwa dalam soal profesionalisme, Islam yang
dibawa Rasulullah SAW itu telah memberi contoh dan pelajaran yang sempurna.

Dulu waktu rajin baca buku-buku manajemen dari luar, rasanya kok hebat banget
yah orang barat itu. Tapi, lama-lama jika dibandingkan dengan khazanah islam
kok jadi biasa-biasa saja yang dulunya terlihat hebat. Rasa-rasanya
keunggulan saat ini hanya sekitar teknologi saja.

Beberapa teknik/metode yang digunakan Rasulullah dan sekarang dipakai
organisasi modern.
- Selalu menggunakan data statistik yang valid. Rasulullah tahu betul
statistik kekuatan musuh, kaum muslim yang miskin, kaya, munafik, dll,
sehingga perhitungan beliau sangat valid. Contoh yang terkenal, beliau tahu
betul posisi makmum di belakang beliau saat shalat Shubuh, sehingga jika ada
yang tidak hadir segera beliau ketahui.
- Rasulullah membagi-bagi tugas para sahabat sesuai keahlian masing-masing.
Oleh karena itu ada sahabat yang khusus mempelajari bahasa Yahudi dan asing
lainnya, ada yang berprofesi sebagai akuntan, ada yang berfungsi sebagai
intelijen, ada yang khusus mempelajari peralatan tempur seperti tank, dll.
Saat ini teknik/metoda ini kita kenal sebagai spesialisasi.
- Rasulullah selalu melakukan musyawarah sebelum mengambil keputusan, dan
suara beliau nilainya sama dengan suara yang lain. Contoh yang terkenal saat
melakukan perang Badr, Rasulullah memilih menunggu musuh tiba di tempat kaum
muslimin, tapi para sahabat memilih untuk menyongsong musuh. Akhirnya kaum
muslimin mengikuti putusan Syura untuk menyongsong musuh, meskipun para
sahabat di detik-detik terakhir sempat ragu melihat kekuatan musuh.
- Rasulullah memberi reward dan punishment yang sangat terukur, dan itu
dijamin sendiri oleh Allah SWT.
- Rasulullah adalah communicator terbaik. Mengulang setiap ucapannya hingga 3
kali sehingga jelas, selalu berhadapan muka dengan lawan bicara, dan tidak
ada barrier apapun untuk bertemu dengan beliau. CEO-CEO top sekarang
melakukan hal ini, terkenal dengan management by walking arround, mereka
datangi pabrik-pabrik mereka, para ujung tombak penjualan dan berbicara
langsung dengan bawahan mereka yang terendah untuk mengetahui kondisi di
pasar dan kekuatan lawan.
- dll (gak bakalan habis kalau disebut satu-satu)

wassalam
erwin z

Erwin

unread,
Mar 24, 2007, 4:17:35 AM3/24/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum WW Pak Saf dan sidang sapalanta,

Dalam pemahaman Win, visi itu adalah sesuatu yang satu, tidak terpecah-pecah.

Dua alternatif yang Pak Saaf sampaikan, "ABS SBK minus Hukum
Kekerabatan jo Hukum Waris" atau "ABS SBK sacaro panuah", bisa dipandang
berbeda secara prinsipil (masalah waris diatur secara jelas oleh Allah SWT
hingga jumlahnya secara menditail).

Win melihat kecenderungan perkembangannya, masalah ABS SBK ini dipabiakan
indak ado kepastian.

Data dan analisa yang pak Saaf sampaikan sebelumnya, bahwa sekitar 90 persen
warga minang di rantau telah meninggalkan sistem kekerabatan dan waris sesuai
adat (mohon dikoreksi jika salah) menunjukkan perkembangan telah
ditinggalkannya bagian dari sistem adat ini di kehidupan rantau.

Yang Win khawatirkan adalah adanya suatu kecenderungan seseorang meninggalkan
suatu sistem keseluruhan karena ketidaksetujuannya atas sebagian sistem
tersebut. Kondisi ini pun sudah diutarakan pak Chaidir yang melihat banyaknya
anak muda Minang yang tidak peduli lagi asal usulnya.

Padahal, masih banyak hal-hal positif lain yang harus diwariskan dari sejarah
dan budaya minang ini ke generasi penerus.

Paling tidak, para tokoh agama dan tokoh adat, harus menjawab salah satu di
antara dua hal ini: Masalah ini dibiarkan saja sehingga adat minang semakin
ditinggalkan seperti fakta yang ada atau berupaya mencari jalan keluarnya
secara serius.

Setelah itu baru kita teruskan apakah kita bisa berbicara soal visi ke depan.

Wallahu'alam bis shawab

wassalam
erwin z

Zulharbi Salim

unread,
Mar 24, 2007, 9:00:44 AM3/24/07
to Rant...@googlegroups.com
Wassalamu'alaikum,
Rang sanak kito Ketua Minang Saiyo dan RN Ridwan Mahmud HP +966504383151
ZS Mangkuto

Syafrinal Syarien

unread,
Mar 24, 2007, 1:20:53 PM3/24/07
to Rant...@googlegroups.com
Tarimokasih banyak utk infonyo.
ambo ka batugeh di Jeddah bulan april bisuak.
Jadi kok ado perkumpulan minang saiyo khan bisa pulo
ambo dapek kawan maota di sinan.

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 24, 2007, 7:43:27 PM3/24/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikumsalam w.w. Dunsanak Erwin sarato dunsanak
sapalanta,

Pertama, data tentang prevalensi keluarga batih yang
saya kutip berasal dari penelitian Universitas Andalas
tahun 1978, yang menyatakan bahwa 96.5 % responden [di
Ranah] sudah hidup dalam keluarga batih yang dipimpin
ayah dan bukan lagi dipimpin oleh mamak [lihat Masri
Usman "Kedudukan dan Peranan Bapak dalam Keluarga
Minang Dewasa Ini" dalam Anonim, 1982, Diskusi
Manajemen Rumah Tangga dan Adat Minangkabau dalam
rangka ulang tahun sewindu Bundo Kanduang Tingkat I
Sumatera Barat di Aula Universitas Andalas, Padang, h.
125-162]. Saya percaya bahwa kalau yang di Rantau
sudah 100% hidup dalam keluarga batih.

Kedua, saya sependapat dengan Dunsanak bahwa masalah
hukum kekerabatan dan hukum kewarisan dalam ABS SBK
ini sengaja 'dipabiakan sajo', yang menurut dugaan
saya disebabkan karena adanya semacam 'vested
interest' untuk kepentingan pribadi dari para
fungsionaris sistem kekerabatan yang ada selama ini,
khususnya dalam penguasaan serta pengelolaan harta
pusaka. Dalam hubungan ini saya menunjuk kenyataan
bahwa usaha Dunsanak Drs Firdaus Oemar Dt Maradjo dari
Solok untuk memperkenalkan Manajemen Suku yang lebih
rapi disambut dingin-dingin saja di Sumatera Barat,
mungkin sekali karena hal itu akan berimplikasi
keharusan adanya akuntabilitas dari para manajer harta
pusaka ini.

Dalam hubungan ini, menurut pendapat saya, akan sangat
menarik, jika diadakan suatu survai atau angket kepada
para 'stakeholders' sistem kekerabatan sekarang --
khususnya kepada kaum perempuan dan para anak
kemenakan, di Ranah dan di Rantau -- untuk menanyakan
apakah menurut mereka harta pusaka itu sudah dikelola
dengan baik atau tidak baik oleh para manajernya, dan
jika tidak baik, apa sanksi yang akan -- atau harus --
dijatuhkan kepada mereka yang mengabaikan tugasnya
itu.

Saya setuju untuk mempertahankan hal-hal yang baik
dari sistem yang ada, sambil mengurangi atau
meniadakan sisi-sisi negatifnya. Tahun 2004 dahulu
saya menawarkan nama 'sistem parental plus' untuk
sistem kekerabatan yang sudah diperbaiki ini, tetapi
nama ini ternyata banyak disalah mengerti, terutama
oleh para fungsionaris adat di Ranah. Tahun 2006 yang
lalu, tanpa merubah esensi konsepnya, Buya Masoed
Abidin dalam pertemuan di TMII -- yang juga dihadiri
oleh Bp Amir MS -- menawarkan nama yang mungkin lebih
dapat diterima, yaitu 'sistem matrilineal plus', yang
langsung saya setujui.

Visi saya tentang 'sistem matrilineal plus' ini adalah
sebagai berikut: buah paruik, kaum, dan suku yang
sudah ada selama ini tetap diakui apa adanya sesuai
dengan ketentuan adat Minangkabau, dibawah
kepemimpinan para ninik mamak, hanya dengan
pengkhususan tugas dalam bidan sosial ekonomi semata,
yaitu untuk pengelolaan dan pemeliharaan harta pusaka,
kalau bisa untuk mengembangkannya. Agar
pertanggungjawabannya lebih mantap, buah paruik, kaum,
atau suku ini diberi bentuk badan hukum, misalnya
sebagai yayasan. Bersamaan dengan itu, sesuai dengan
ajaran Islam tentang nasab, kedudukan ayah diakui
secara formal sebagai pemimpin keluarga, yang
bertanggungjawab penuh dalam mencari nafkah,
membimbing keluarga, serta pendidikan pribadi
anak-anaknya.

Menurut pandangan saya, sistem matrilineal plus ini
akan mampu baik untuk memelihara sisi-sisi yang
terbaik dari warisan budaya Minang yang lama maupun
untuk menyesuaikannya dengan ajaran Islam dan Hukum
negara tentang keluarga batih, yang terdiri dari ayak,
ibu dan anak-anaknya. Lebih dari itu akan menciptakan
suasana keluarga yang wajar bagi pertumbuhan pribadi
seorang anak di bawah pimpinan ayah dan ibunya
sendiri.

Oleh karena sesungguhnya seluruh orang Minang -- baik
di Ranah maupun di Rantau -- sudah hidup dalam
keluarga
batih menurut ajaran islam dan hukum negara ini, maka
masalahnya adalah hanya untuk mengakomodasi secara
formal kenyataan tersebut ke dalam tataran noma adat
dan budaya Minangkabau. Tidak lebih dan tidak kurang.

Menurut penglihatan saya, prakarsa ke arah penyesuaian
secara formal dari sistem kekerabatan tradisional
Minangkabau -- yang tidak atau belum mengakomodasi
peran keluarga batih menurut ajaran Islam dan hukum
negara ini -- mustahil akan dilakukan oleh para
fungsionaris adat yang sekarang, karena 'vested
interest' mereka yang saya tengarai di atas. Prakarsa
ke arah itu harus diambil oleh para 'stakeholders',
yaitu kaum perempuan serta anak cucu, didukung oleh
kaum terpelajar Minang. Jangan lupa mengajak Bp Drs
Firdaus Oemar Dr Maradjo dari Solok Saiyo Sakato, yang
sudah dua tahun ini menawarkan konsep Manajemen Suku,
yang disambut dingin-dingin saja oleh rekan-rekan
beliau sesama penghulu.

Sampai disini dahulu.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

--- Erwin <er...@mail.tempo.co.id> wrote:


____________________________________________________________________________________


Looking for earth-friendly autos?
Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.

http://autos.yahoo.com/green_center/

chaidir latief

unread,
Mar 25, 2007, 12:08:52 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
pak Saf dan dunsanak sapalanta
 
Adanyo perubahan berperannya BAPAK dalam struktur kehidupan urang rasonyo alah lamo merupakan KENYATAAN 
Masalahnya tiang dari adat bugaya Minangkabau APAKAH HANYA itu 
Kalau kiya kembali pada rumus ada YANG BERUBAH dan ADA YANG TETAP maka yang tetap iyu apa  Apa CIRI urang Minang ayau JAI DIRI urang Minang  Apakah urang Minang kini ridak lagi membutuhkan JATI DIRI
SIA sabananyo  nan MAMIKIAKAN MASA DEPAN ADAT BUDAYA MINANGKABAU ko Kok di Sunda alah ado sekelompok tokoh dan pakar Ambo indak tau etnis lain Yang jakeh ambo indak tau SIA NAN PEDULI
Kembali ka konnsep pak Saf apakh ABSSBK apakah matrilinial  plus dll manuruik ambo itu karajo para peneliti Indak akan ada artinya dibicarokan di melis ko   Kalau itu memang serius akan digarap kita matangkanlah para apa yang sejak lama kita persiapkan yang akan meneliti mengkaji masalah ko
Iko pun masih panjang karano harus dibahas lagi apakah Kongres Adat dll
Karano itu ambo lebih cendrung di melis ko kita mencari jalan terbaik membangun RASA KEBERSAMAAN dulu
Ch N Latief

----- Original Message ----
From: Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com>
To: Rant...@googlegroups.com

Ahmad Ridha

unread,
Mar 25, 2007, 12:14:06 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
On 3/23/07, Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com> wrote:

> Bisa iko disalasaikan ? Tantu bisa, yaitu kito
> salasaikan surang-surang sajolah, manimbo ilham dari
> ajaran agamo kito Islam: "lakum dinakum waliyadin".
> Walau dianjurkan sumbayang bajamaah, tapi kito kan
> indak dilarang sumbayang surang-surang.
>

Pak Saaf, semoga sih indak paralu sampai kalua "Lakum diinukum
waliyadiin." Masalahnyo ungkapan tu konteksnyo antaro muslim jo
non-muslim (kan di surat al-Kaafirun).

Baa supayo ABS-SBK tu murni? Jadi nan paralu kini ko adolah tashfiyah
(pemurnian) jo tarbiyah (pendidikan). Di bawah ko ado artikel untuk
jalehnyo.

Allahu Ta'ala a'lam.

--
Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

-----------------------------------------------------------------------------

ASAS PERUBAHAN KEPADA PERBAIKAN ADALAH MANHAJ TASHFIYAH DAN TARBIYAH

Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani


Oleh karena itu, kami selalu mendengungkan setiap saat dan selalu
memfokuskan pada seputar dua point mendasar yang merupakan kaidah
perubahan yang benar. Keduanya adalah Tashfiyah (pemurnian) dan
Tarbiyah (pendidikan), kedua hal ini mesti berjalan bersama-sama
sekaligus, yaitu tashfiyah dan tarbiyah.

Jika dalam suatu negeri terdapat suatu jenis dari tashfiyah, yaitu
tashfiyah dalam hal aqidah, maka hal ini termasuk peristiwa yang
sangat besar yang terjadi dalam masyarakat Islam yang merupakan bagian
bangsa di antara bangsa-bangsa lain.

Adapun dalam hal ibadah, maka perlu membebaskan ibadah itu dari
fanatik madzhab yang sempit dan berusaha kembali kepada sunnah yang
shahih. Kadang-kadang terdapat ulama besar yang memahami Islam dengan
pemahaman yang shahih dari segala sisi, tetapi saya tidak yakin bahwa
ada satu, dua, tiga, sepuluh atau dua puluh orang saja mampu
menegakkan kewajiban mengadakan tashfiyah (pemurnian) Islam dari
setiap apa yang masuk ke dalamnya, baik dalam hal aqidah, ibadah atau
akhlak.

Sesungguhnya orang yang sedikit tidak akan mampu menunaikan kewajiban
ini, yaitu kewajiban mengadakan tashfiyah (pemurnian) dari apa-apa
yang melekat dengan Islam berupa hal-hal yang masuk ke dalam Islam
(padahal sebenarnya bukan dari Islam) serta kita harus mendidik
orang-orang di sekitar kita dengan tarbiyah (pendidikan) yang benar
dan lurus, akan tetapi tashfiyah dan tarbiyah sekarang ini telah
hilang.

Oleh karena itu, gerakan politik di masyarakat Islam manapun yang
tidak berhukum dengan syari'at (Islam) akan menghasilkan dampak yang
buruk sebelum kita merealisasikan dua masalah penting ini.

Adapun nasehat itu dapat menggantikan posisi gerakan politik di negeri
manapun yang berhukum dengan syari'at, dengan cara musyawarah atau
menyampaikan nasehat dengan cara yang lebih baik sesuai dengan
batasan-batasan syar'i yang jauh dari bahasa pemaksaan atau
pendiskriminatifan. Menyampaikan nasehat itu akan menegakkan hujjah
dan membebaskan kita dari dosa.

Dan termasuk sebagai nasehat adalah kita menyibukkan manusia dengan
apa-apa yang bermanfaat bagi mereka, dengan memperbaiki aqidah,
ibadah, akhlak dan muamalah.

Sebagian mereka menduga bahwa kami ingin merealisasikan tarbiyah dan
tashfiyah pada masyarakat Islam seluruhnya. Hal ini tidak pernah kami
pikirkan dan impikan dalam tidur, karena merealisasikan hal itu adalah
mustahil, dan karena Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an
Karim.

"Artinya : Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia
umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat" [Huud :
118].

Firman Allah ini tidak akan terealisasi pada mereka kecuali apabila
mereka memahami Islam dengan pemahaman yang benar dan mendidik diri
mereka serta keluarga mereka dengan dan orang-orang disekitar mereka,
di atas Islam yang benar ini.


[Disalin dari buku At-Tauhid Awwalan Ya Du'atal Islam, edisi Indonesia
TAUHID, Prioritas Pertama dan Utama, oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani, hal 41-43, terbitan Darul Haq, penerjemah Fariq Gasim Anuz]

http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=890&bagian=0
-----------------------------------------------------------------------------

Datuk Endang

unread,
Mar 25, 2007, 1:15:02 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com, suli...@yahoogroups.com
Pak Saaf dan Pak Erwin ysh,
Supaya tidak terdapat ambivalensi sikap tentang ‘masa depan’ dan ‘masa lampau’, saya mendukung upaya merumuskan ‘masa depan’, sehingga jelas bentuknya seperti apa. Dan kita juga bisa bersikap arif untuk tidak semena-mena menyalahkan dulu ‘masa lampau’. Wassalam.
 
-datuk endang


Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com> wrote:

Datuk Endang

unread,
Mar 25, 2007, 1:20:20 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com, suli...@yahoogroups.com, minan...@yahoogroups.com
Pak Saaf ysh,
Pada prinsipnya ‘tidak ada hal yang baru’ dari gagasan di bawah, walau pakai istilah apapun. Sedikit tanggapan saja:
1 Kurang mengerti tentang kecurigaan ‘vested interest’ dari para fungsionaris sistem kekerabatan, atau ini suatu tuduhan?
2 Saya sudah mempelajari konsep ‘manajemen suku’, tidak ada hal yang baru, malah dalam beberapa sistematika terdapat kesalahan/kekeliruan.
3 Angku Drs. Firdaus Oemar sudah saya kenal lama, namun Drs. Firdaus Oemar Dt. Maradjo, sejujurnya pada saat itu baru saya kenal 1-2 tahun.
Mohon maaf belum dapat berpanjang-panjang sementara waktu. Wassalam.
 
-datuk endang


Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com> wrote:

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 25, 2007, 3:30:20 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum w.w. Ananda Dt Endang,

ad 1) Agak susah saya mencari keterangan lain untuk
menerangkan mengapa ajaran syarak dari agama Islam
yang kita anut -- khususnya tentang hukum kekerabatan
dan hukum waris -- koq susah sekali untuk
menerapkannya di Ranah Minang. Namakanlah itu suatu
hipotesis yang masih perlu dibuktikan kebenaran atau
kesalahannya.

ad 2) Saya mengikuti perkembangan konsep manajemen
suku-nya Bp Drs Firdaus Oemar Dt Maradjo, yang ingin
menata secara lebih baik menurut konsep manajemen masa
kini, apa yang sesungguhnya tak ada yang baru itu, dan
tetap terheran-heran kok sambutan orang Solok koq
dingin-dingin saja.

ad 3) Saya kurang faham mengenai Ananda sudah kenal
lama dengan Angku Drs Firdaus Oemar tetapi baru satu
dua tahun ini mengenal Drs Firdaus Oemar Dt Maradjo.
Koq bisa ?

Wassalam,
Saafroedin Bahar

--- Datuk Endang <datuk_...@yahoo.com> wrote:

> Pak Saaf ysh,
> Pada prinsipnya ‘tidak ada hal yang baru’ dari
> gagasan di bawah, walau pakai istilah apapun.
> Sedikit tanggapan saja:
> 1 Kurang mengerti tentang kecurigaan ‘vested
> interest’ dari para fungsionaris sistem kekerabatan,
> atau ini suatu tuduhan?
> 2 Saya sudah mempelajari konsep ‘manajemen suku’,
> tidak ada hal yang baru, malah dalam beberapa
> sistematika terdapat kesalahan/kekeliruan.
> 3 Angku Drs. Firdaus Oemar sudah saya kenal lama,
> namun Drs. Firdaus Oemar Dt. Maradjo, sejujurnya
> pada saat itu baru saya kenal 1-2 tahun.
> Mohon maaf belum dapat berpanjang-panjang
> sementara waktu. Wassalam.
>
> -datuk endang
>

> ---- saya potong di sini ---



____________________________________________________________________________________


Sucker-punch spam with award-winning protection.
Try the free Yahoo! Mail Beta.

http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 25, 2007, 3:37:46 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum w.w. pak Chaidir

Satuju panuah. Di palanta ko kan paangekkan saluang,
untuak 'sounding' pandapek kito nan iduik di Rantau.

Dari wacana salamo ko alah jaleh bana nampak bahaso
ado duo aliran gadang nan alun bisa dipatamukan
tentang ABS SBK. Itu makonyo ambo sarankan supayo
diparambunkan sajo dalu. Rasonyo memang barek untuak
manyalasaikan masalah warisan sejarah 170 tahun ko
dalam wakatu singkek.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

=== message truncated ===


____________________________________________________________________________________
The fish are biting.
Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.
http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 25, 2007, 3:44:22 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum w.w. Ananda Ahmad Ridha,

Tarimo kasih ateh kiriman artikel. Ambo mangutip
ungkapan tu karano kadang-kadang ambo maraso
saakan-akan adat tu alah diagamokan. Padohal kan ado
ampek macam adat: nan sabana adat, nan taradat, nan
diadatkan, dan istiadat. Kini nampak di ambo, sagalo
wacana tantang adat dipandang sabagai adat nan sabana
adat. Apo iyo saroman tu ?

Wasslam,
Saafroedin Bahar


____________________________________________________________________________________
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 25, 2007, 3:52:55 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com, suli...@yahoogroups.com
Assalamualaikum w.w. Ananda Dt Endang,

Alhamdulillah Ananda setuju dengan merumuskan masa
depan ini. Sudah barang tentu Ananda sendiri juga
berhak memberikan kontribusi pikiran dalam
penyusunannya, khususnya untuk menjaga kesinambungan
dengan masa lampau yang menjadi kepedulian Ananda.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

--- Datuk Endang <datuk_...@yahoo.com> wrote:

=== message truncated ===


____________________________________________________________________________________

Z Chaniago

unread,
Mar 25, 2007, 4:27:29 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum WW

Jawabannyo 'pasti' "tidak".....Pak Syaaf

Tetapi nan paralu kito lakukan adolah berbuat untuak marubah ka nan labiah
baiak.....anggaplah Visi Minangkabau 2020... dan supayo indak bak maukua
kain saruang....kito harus punyo cut off point...

Di ma cut off point itu ?

Ambo raso awak bisa mamulai dengan meninggalkan orang-orang yang resistant
dan pro status quo; para kaum terpelajar (SMA) dan beragama; pada dasarnya
... disadari tidak disadari sudah banyak yang mempertanyakan adat....dan
membandiangkannya dengan ketidak berdayaan adat menyelesaikan masalah adat
(minimal) apalagi masalah ekonomi dll...hiks....

Sabab dengan masih mambaok nan resistant dan pro status quo itu sarupo
mambaok baban singguluang batu - bagi perubahan positif....dan kok terjadi
konflik itu resiko perjuangan....

Wassalam
Z Chaniago - Palai Rinuak - Kaganti sawah jo ladang
======================================================================
Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================

>From: Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com>
>Assalamualaikum w.w.

Kini nampak di ambo, sagalo
>wacana tantang adat dipandang sabagai adat nan sabana
>adat. Apo iyo saroman tu ?
>
>Wasslam,
>Saafroedin Bahar

_________________________________________________________________
It’s tax season, make sure to follow these few simple tips
http://articles.moneycentral.msn.com/Taxes/PreparationTips/PreparationTips.aspx?icid=HMMartagline

hanifah daman

unread,
Mar 25, 2007, 5:31:45 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Ass Wr Wb bapak Saaf dan dunsanak kasadono yth
 
Pak Saaf
 
Mulo-mulo hanifah indak mangarati apo nan dimukasuik jo tanah ulayat.
Karano dikampuang Hanifah Sungai Tanang bahkan Banuhampu, rasono indak ado tanah ulayat doh. 
 
Sajak di jaman mama hanifah….. masiang-masiang kaluarga dipasukuan hanifah maupun di kaluarga lain dikampuang alah punyo rumah dan tanah / sawah surang-surang. Aratino pusako nan ado di kampuang alah jadi pusako randah, tapi dimiliki padusi sabagai pawaris. 
Namun kedepan mungkin akan jadi masalah pulo baliak karano pusako randah akan jadi pusako tinggi baliak. Baa kamambagino …. bara surang kadapek du ? bahkan
 banyak kaluarga … indak ado lai nan  kadibagi kacuali rumah pusako. Sia pulo barani manjua rumah? Mendingan larek di rantau he he he. Kalau indak takao marantau … sabagian mamiliah manumpang di rumah kosong nan di tingga marantau, daripado sarumah dengan babarapo kaluarga. Jadi alah banyak rumah nan punyo lain, nan mahuni lain.  
 
Fenomena lain nan tampak di Sungai Tanang kiniko adolah .. ado babarapo laki-laki nan  mambuek rumah untuak keluargano baiak istrino urang kampuang maupun urang daerah lain  di tanah sukuno di Sungai Tanang. Tanah tersebut mungkin di bali kadunsanak, mungkin pulo di hibahkan dunsanak. 
 
Babarapo rang sumando hanifah nan alah kamatian
 istri…. tetap sajo mamiliah hidup di rumah anak-anak (rumah istrino). Hal iko alah balansuang sajak dulu …. tidak tau kapan, tamasuak kakek hanifah di pihak ibu,nan memiliah menghabiskan sisa umurnya di rumah mama, makanya ada kamar yang diberinama “ Biliak Ayah “, sedangkan nenek sudah tiada sejak mama masih kecil. Papa hanifah mantun pulo… menghabiskan sisa umur di rumah uni di payakumbuah.
 
Kalau indak salah .. laki-laki minang jaman dahulu…indak tingga dirumah istri doh. Yo kan pak? Anak-anakpun jadi tanggungan mamak. 
Ndak basuo dek hanifah konsep itu kini doh. Banyak mamak nan kayo gadang di rantau… tapi lupo jo kamanakan dikampuang .. karano ado bapak kamanakan nan punyo kawajiban.
 
 
Hanifah indak tau baa nan tajadi di nagari lain, nan punyo tanah ulayat. Hanifah tanyo ka si uda baa pambagian tanah ulayat dikampuangno, kabatulan katiko si uda singgah kakampuangno, urang kampuang sadang manyalasaikan masalah tanah ulayat milik jorong/ kampuang. Kato si uda  “ dibagi sasuai jo banyak anggota kaluarga di masiang-masiang pasukuan ”. 
 
Itu sen dulu info dari hanifah. Mungkin bisa jadi bahan renungan bapak.
 
 
Wass
 
Hanifah Damanhuri

mul...@pusri.co.id

unread,
Mar 25, 2007, 6:12:04 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com, ssya...@yahoo.com
Ass,wr,wb.

Kalau catatan nan ado diambo HP Ridwan Mahmud adolah +96654383151
Ambo pernah basobok jo beliau bahkan dibao bajalan-jalan di kota Jeddah
pado wakatu malam hari saat ambo pai naiak haji tahun 2004 nan lalu.

Salamaik batugeh di Jeddah ka dunsanak Syafrinal Syarien, mudah2an beliau
Ridwan Mahmud lai mambaco email nangko.

Wassalam,
HM Dt.Marah Bangso (50-)

Ahmad Ridha

unread,
Mar 25, 2007, 7:01:48 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Di Arab Saudi nomor HP 10 digit termasuk 0 di depan jadi kalau dalam
format internasional +966xxxxxxxxx (9 angka di belakang kode negara).

---


Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim

(l. 1980 M/1400 H)

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 25, 2007, 7:35:42 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikumsalam w.w. Dunsanak Z. Chaniago,

Sabananyo ambo alun sampai ka taraf mancari 'cut off
point' tu lai, karano ambo masih mancubo mancari
titiak tamu. Apolagi ado di antaro fungsionaris adat
nan juo ingin batua-batua malaksanakan ABS~SBK tu jo
caro manampekkan syarak sabagai hukum nan labiah
tinggi ['lex superiori' kato urang kampus].

Sajak tahun 2004 ambo bahkan alah manawarkan suatu
kompromi ['modus vivendi'] dalam rangka malaksanakan
pepatah kito 'lamak di awak katuju di urang', dalam
bantuak 'sistem kekerabatan matrilineal plus', sasuai
jo saran Buya Masoed Abidin tahun 2006 nan lalu di
TMII Jakarta. Tapi nampaknyo iko juo indak mangkuih.

Usaho untuak mancari titiak tamu tu -- paliang tidak
dalam wacana kito di RantauNet -- nampaknyo indak
maju-maju. Kito baputa-puta di situ-situ juo. Sakareh
kito maelo kamuko, sakareh tu pulo kito dielo ka
balakang. Makin lamo makin jaleh kalihatan bahasa ado
duo 'mazhab' ABS SBK sarupo nan ambo sabuikkan sabalun
iko, yaitu 'mazhab ABS SBK minus hukum kakarabatan dan
hukum waris manuruik syarak' dan 'mazhab ABS SBK nan
ingin sapanuahnyo manarimo hukum kekerabatan dan hukum
waris manuruik syarak'.

Kaduo 'mazhab' ABS SBK ko kini nampaknyo yo agak susah
didakekkan. Dalam usaho masih malanjuikkan usaho
mancari titiak tamu, samantaro ko ambo usulkan juo
untuak mamparambunkannyo.

Namun, kalau memang iyo indak bisa bana dipatamukan
lai, yo apo buliah buat, kito tampuahlah jalan
surang-surang jo dunsanak kito nan lain tu. Kalau ambo
disuruah mamiliah, ambo mamiliah 'ABS SBK sacaro
panuah'. Dari Minangkabau akan ambo ambiak kearifan
budayanyo sajo, dan untuak pagangan iduik sarato
untuak hukum kakarabatan dan hukum waris ambo batumpu
ka Islam [tantu ditambah a la kadarnyo jo hukum
negara, dibumbui jo konsep hak asasi manusia nan ambo
tekuni sajak tahun 1995].

Ajaran Islam alah labiah dari cukuik maagiah palito
nan tarang dari dunia sampai akhirat. Ambo indak ka
paranah maangkek Dt Parapatiah nan Sabatang jo Datuak
Katumanggungan -- sia sabananyo baliau-baliau ko ?
--manjadi samacam nabi atau rasul, apolagi
baliau-baliau nan naduo ko kan dari zaman sabalum
Islam masuak. Kito wajib mangkritisi 'ajaran-ajaran'
baliau nan baduo ko, baiak dari pandangan ajaran Islam
maupun dari kaparaluan kito nan iduik dalam abad ka 21
ko.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 25, 2007, 8:02:26 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikumsalam w.w. Ananda Hanifah,

Apo nan Ananda sampaikan ko adolah bukti alah
tajadinyo parubahan sosial ('social change') di Ranah
Minang dalam bantuak ketek.

Sabananyo parubahan sosial tu juo balangsuang sacaro
bagadang-gadang, tapi nampaknyo indak ado urang awak
nan manakuninyo sacaro mandasar dan balanjuik.
Sababnyo iolah karano struktur masyarakat Minangkabau
tu bana na dirancang sanagari-sanaragi, indak sacaro
manyaluruah.

Sajak 2004 ambo -- basamo jo Dunsanak Ir Mohammad
Zulfan Zadjoeddin MA -- alah mancubo maangkek masalah
ko pado tingkek gadang Sumatera Barat, dalam rangka
manindak lanjuti semboyan 'ABS SBK' nan diulang tiok
cacah tu, namun indak ado hasilnyo.

Ambo usulkan agar Ananda maadokan samacam riset
tantang Sungai Tanang tu, bukan sajo tantang parubahan
nan dialami dalam soal tanah ulayato k, tapi juo
tantang parubahan sosial masyarakat Sungai Tanang itu
sandiri. Rasonyo akan asyik, apolagi sabagai padusi
kan Ananda disabuikkan sabagai 'limpapeh rumah nan
gadang'. Apo iyo koh memang sarupo itu atau indak.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

=== message truncated ===


____________________________________________________________________________________
Get your own web address.
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL

Darul

unread,
Mar 25, 2007, 8:31:17 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum WW

Pak Saaf dan sanak spalanta RN nan dianjuang tinggi.

Ambo ingin batanyo saketek, mungkin iyo sangat mendasar. Apokoh harto ulayat
itu indak ado dan indak dapek dimasuakan dalam hokum Islam? Harto ulayat
nantun kan adolah harto kolektif, bisa dianalogikan sebagai harta kerajaan,
harta Negara, walau aslino adolah harta suku di Minangkabau. Nan harta
kolektifko kan iyo indak dimasuakan ka harta keluarga bukan? Selain harta
suku, dikampuang juo ado harato nagari, nan barupo asset nagari. Iko kan juo
indak dimasuakan ka harta keluarga kan.

Sudah tu kaduo, apokoh dalam syariat ado pengakuan atas harta kolektif? Baa
duduakno harta kolektif nan punyo aturan sandiri dalam Islam?

Harato suku kan punyo aturan sandiri, nan tatap sebagai harta suku, buliah
dipakai dek katurunan nan padusi, dalam pengawasan katurunan nan laki2
(niniak mamak). Harto suku adolah harta untuak malindungi kaum ibu, nan
punyo kelemahan dalam kehidupan, apo lai tajadi perceraian.

Cubo awak caliak perceraian artis akhirko. Sangat sedih, siibu tidak boleh
menemui dan membelai anaknyo. Nan nyato2 adolah hasil kandungannyo, 9 bulan
dibao kian kamaro jo penderitaan, sudahtu babarapo bulan, bahkan sampai 2
tahun disuse dengan cinta kasih. Eh diaktu mujua indak dapek diraiah, malang
indak dapek ditulak, pacaraian nan tajadi. Sianak diputuskan adalah milik si
bapak. Dan malah siibu sampai tidak boleh menemui sianak. Adil kah ini.
Paling baikah matrilineal ini? Kadang melamun pkiran nakal ku, disinilah
kelihatan kebaikan matrilineal.

Balik ke laptop ........ eh salah. Di kampungku, didaerah yang diperdebatkan
hukumnya saat ini, jikok mujua indak dapek diraiah, malang indak dapek
ditulak, pacaraian nan tajadi, mako harato dan anak disarahkan ka padusi,
dek meeka itu tidak mampu bahkan tidak boleh keluar rumah, karena mereka
adalah makhluk lemah. Yang sibapak yang bujaa, tangkas dan kuat, boleh pergi
mambawa pakaiannya saja.

Tapi di rantauku, bila terjadi seperti itu, sedih, seorang ibu diusir dengan
pakaian sapatagak saja dari rumah. Apa yang akan terjadi? Antalah yuang.
Nama nan elokko? Jadi kalau dicaliak elokno, pasti ado. Jadi baa jika kita
tagak ditangah?

Salam
St.P

-----Original Message-----
From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On
Behalf Of Saafroedin BAHAR

Ahmad Ridha

unread,
Mar 25, 2007, 10:12:34 AM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
On 3/25/07, hanifah daman <iff...@yahoo.com> wrote:

> Sajak di jaman mama hanifah….. masiang-masiang kaluarga dipasukuan hanifah
> maupun di kaluarga lain dikampuang alah punyo rumah dan tanah / sawah
> surang-surang. Aratino pusako nan ado di kampuang alah jadi pusako randah,
> tapi dimiliki padusi sabagai pawaris.
>

Kalau tidak salah yang tidak mengikuti aturan waris Islam hanya pusaka
tinggi (CMIIW). Nah, jadinya aneh ketika harta itu menjadi pusaka
rendah namun tetap tidak mengikuti aturan waris dalam Islam.

chaidir latief

unread,
Mar 25, 2007, 1:52:09 PM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
pak Darul dan dusanak sapalanta
 
Ambopun pernah mananyokan pada beberapa kiayau pertanyaan nan samo tentang posisi harta bersama Seperti halnyo  milik kerajaan di Arab Saudi Selain itu kan sesuatu konsep hidup yang ada dibelahan dunia lainnya dari negri Arab tempat lahirnya agama Islam. Masa Tuhan marah kalau ada suatu komonitas punya harta bersama turun temurun yang merupakan ( de joselin de jong menamakan sebagai social fund ) Digunakan tidak betrtentangan dengan agama Islam
Chaidir N Latief     


Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 25, 2007, 3:28:35 PM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum w.w. Pak Chaidir jo pak Darul,

Nampaknyo masalah nan paliang barek untuak
disalasaikan dalam ABS SBK ko yo masalah sako jo
pusako, nan takaik jo ajaran Islam tantang hukum
kekerabatan jo hukum waris. Sacaro pribadi minat ambo
adolah pado hukum kakarabatan karano iko manyangkuik
jo soal nasab nan diajakan ugamo kito. Soal harato
pusako ambo sarahkan sajo kapado para dunsanak kito
nan lain, karano sacaro pribadi ambo indak maraso
kakapantiangan bana doh.

Untuak manjawab masalah-masalah nan diajukan dek pak
Chaidir jo pak Darul, salamo ko ambo sarankan kito
rumuskan sacaro janiah baa bana hubuangan antaro norma
adat Minangkabau jo ajaran ugamo Islam nan kito anuik.
Supayo kito jo anak cucu kito indak basiarak
kapanjangan, padohal sabana banyak masalah lain nan
paralu kito tangani.

Dalam pahamanan ambo, ajaran ugamo Islam -- nan kito
picayoi baasa dari Allah swt -- tantu labiah tinggi,
dalam arti kalau norma adat batantangan atau indak
sasuai jo ajaran agamo, mako norma adat itu gugur atau
batal sandirinyo.

Tapi kan ado pulo pamahaman dunsanak kito nan lain,
indak sarupo itu doh, yaitu antaro adat jo ugamo tu
bajalan badampingan atau basisian, buliah samo-samo
dianut, kalaupun misalnya indak cocok bana satu samo
lain. Ambo khawatir jan-jan caro bapikia sarupo iko
manyababkan kito sacaro indak sadar manjadikan Dt
Parpatiah nan Sabatang dan Dt Katumanggungan -- duo
tokoh legende pra Islam nan dipicayoi malatakkan
dasar-dasar adat Minangkabau -- manjadi nabi-nabi atau
rasul-rasul urang Minang, nan ajarannyo satingkek pulo
jo ajaran Islam. Ambo yo indak ingin sato jo pamahaman
sarupo itu.

Ambo alah bausaho mancari jalan kalua -- tantu
sapanjang nan dapek de ambo -- jo manawarkan apo nan
disabuik dek buya Mas'oed Abidin sabagai 'sistem
kekerabatan matrilineal plus' -- jo mangakui peranan
bapak dalam keluarga, tapi ikopun nampaknyo ditulak,
sahinggo mau indak mau ambo tapaso satuju jo saran
dunsanak Z. Chaniago, yaitu paralu dicari 'cut off
point'.

Sabagai tindak lanjuiknyo, kito nan sabaun paralu
mancari wakatu nan elok, untuak manuntaskan rumusan
palaksanaan ABS SBK tu indak pakai minus-minusan,
karano kito alah manarimo ABS SBK tu sabagai 'jati
diri urang Minang'.

Tantang para dunsanak kito nan bapaham bahaso adat jo
ugamo bisa bajalan basisian, kito parsilakan pulo
untuak maanuik paham beliau-baliau tu surang.

Kalau kito indak mampu manyalasaikan masalah nan ampia
baumua duo abad ko untuak saluruah Minangkabau, karano
kareh bana resistensi sabagian dunsanak kito, kito
salasaikan malah untuak sabagian kito 'nan sabaun'
sajo.

Baa bana saharusnyo duduak masalah iko ambo ingin
manyarahkan kapado nan ahli karano ambo bukan ahli
ahli adat dan juo bukan ahli ugamo. Kok ado ilimu ambo
barang saketek , itu hanyo ilimu-ilimu sosial sajo.
Tapi rasonyo ugamo Islam ado maagiah ruang nan cukuik
laweh untuk masalah duniawi ko. Jadi masih ado paluang
untuk mencari kompromi, antah bilo masonyo.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

--- chaidir latief <chaidir...@yahoo.com> wrote:

____________________________________________________________________________________
> Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast
> with the Yahoo! Search weather shortcut.
> http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#loc_weather

Elthaf (elthaf)

unread,
Mar 25, 2007, 8:51:20 PM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com, palanta...@yahoogroups.com, elt...@gmail.com
Salamaik kapado Pak Syafrinal ateh panugasan baliau di Jeddah, semoga
sukses, amiin.

Insya Allah, ambo jo keluarga tanggal 29/3 s/d 5/4 ado di Jeddah,
Medinah jo Makkah, ambo akan maraso bersyukur bana kalau sempat
basilaturrahim jo rang awak di sinan.
HP Ambo 0816373321
Terimakasih,
Wassalam,
Elthaf

-----Original Message-----
From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On

azmi abu kasim azmi abu kasim

unread,
Mar 25, 2007, 12:55:48 PM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
 
Assalamu’alaikum.w.w
 
Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak pandai,
sarato dunsanak2 dima sajo barado nan ambo hormati.
 
Sato Ambo Saketek, ambo tatarik ateh pembicaran nan berkembang, yaitu nan diawali tentang “Visi Minangkabau 2020” dan Matrilinial Plus, nya pak Saaf. Ambo ingin batanyo kepada  Pak Saaf sebagai nan memulai mangatangahkan persoalan, pak Saaf kan sudah mamulai dari buku   yang berjudul “Masih Ada  Haparan” pertanyaan ambo adolah :
 
  1. Apo sabananyo nan manjadi alasan Bapak untuak memperjuangkan perobahan nan sangat mandasar tehadap aturan Adat Minangkabau, yaitu berusaha untuak maadokan perobahan terhadap sitem  Kekerabatan Matrinial dan sitem pewarisan Harato pusako Tinggi di Minangkabau ?. dengan mangatokan (ABS-ABK) minus hukum kekerabatan dan hukum waris.
  2. Apakah menurut Bapak, perobahan nan  dimungkasuik  merobah cara pewarisan harta pusako tinggi sesuai dengan aturan Agama Islam ?.
  3. Apakah kita nan ado sekarang, mengetahui siapa anak dari mamak atau    niniak moyang pengarap terdahulu ?, Karen jika mau jujur dialah, anak yang berhak, itupun batantangan juo dengan niat si pemberi, karena bukan untuak anak. 
 
  1. Atau menurut Bapak suluruh hartatu dibagi-bagikan kepada anak-anak  dari pihak kaum laki-laki di Minangkabau  ?.
  1. Dan jika ini nan dilakukan, apakah ini tidak bertentangan pula dengan ajaran Agam Islam ?, karena kita telah merobah niat seseorang, yaitu niat pemeberian kepada kemanakan bukan kepada anak, dan itu berlaku secara umum di Minangkbau.
    6. Apakah menuruik ajaran Agamo Islam, kita ber hak  untuk  merobah niat   seseorang  ?. Dan orang itupun sudah tidak ada.
 
  1. Apokoh ado pihak keluarga “Batik” nan maraso dirugikan dan kemudian mereka   manuntuik dengan memintak hak atau bagian atas harato pusako tinggitu  ?.
  1. Dan kalau ado, baa caronyo, dan kama jalurnyo  ?
    9.    Pak Saaf mangatokan bahwa kaum perempuan tidak dilibatkan dalam   setiap hal, baik dalam sengketa harato pusako tinggi atau dalam musyawarah-musyawarah adat. Apakah bapak lupo ?, bahwa ayahda Bapak sendiri, dikalahkan oleh adek perempuannyo nan bernamo Nahimah. Ini jaleh bahwa kebenaranlah nan tagak bukan kekuatan.
 
Menuruik nan ambo ketahui, bahwa secara keseluruhan masyarakat Minangkabau mimiliki harato pusako tinggi yang dikatakan sebagai harto bajalan atau arato miliak basamo dalam satu paruik atau kaum, buliah diambil hasinyo oleh kamanakan nan padusi tetapi indak buliak dimiliki.
 
Pado saat kini harotu kito liek ado duo manfaatnyo; pertamu sebagai wadah untuak bakumpua atau basatu seluruh keluarga nan saparuik. Nan kaduo sebagai  arato cadangan jikok ado donsanak kamanakan kito nan barado dirantau, kehidupan agak susah atau laki mati hiduik marando kamalah badan kabagantung, inyo ado tampek babaliak, yaitu harato pusako tinggi. Baliaklah kakampung, dan tinggalah di rumah gadang dan ambiak hasil harato pusakotu. Namun kalaulah tabuka pulo kesempatan baik, pai pulolah marantau.
Sakitu sajo dulu pak Saaf ambo ambo mohon maaf dan ambo tunggu jawaban bapak  terima kasih.
 
       Wassalam,
  
       Azmi Dt.Bagindo
 

Assalamualaikum w.w. Ananda Dt Endang,

Alhamdulillah Ananda setuju dengan merumuskan masa
depan ini. Sudah barang tentu Ananda sendiri juga
berhak memberikan kontribusi pikiran dalam
penyusunannya, khususnya untuk menjaga kesinambungan
dengan masa lampau yang menjadi kepedulian Ananda.

Wassalam,
Saafroedin Bahar


Sekarang dengan penyimpanan 1GB
http://id.mail.yahoo.com/

Z Chaniago

unread,
Mar 25, 2007, 10:08:01 PM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum WW

Samalaman ambo baco buku sosial nan lain....kebetulan soal adat inggris
kuno....
dari hal tsb .... cut off point kaduo mungkin adolah MEMURNIKAN ADAT
MINANGKABAU DAN MENJALANKANNYA SECARA KONSEKWEN, kalau pendekatan perubahan
adat indak bisa dipakai ?

Nah satu pertayaan ka Angku Dt Bandaro..... dalam kaset Diskusi Adat Minang
Angku Yus Dt Parapatiah ... ado pernyataan " Baraso adat itu barado di area
mubah dalam hukum Islam " nah , pertanyaannya : " Apokoh angku Dt setuju
dengan pernyataan itu ?"

Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak - Kaganti sawah jo ladang
======================================================================
Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================

>From: chaidir latief <chaidir...@yahoo.com>
>
>pak Darul dan dusanak sapalanta
>
>Ambopun pernah mananyokan pada beberapa kiayau pertanyaan nan samo tentang
>posisi harta bersama Seperti halnyo milik kerajaan di Arab Saudi Selain
>itu kan sesuatu konsep hidup yang ada dibelahan dunia lainnya dari negri
>Arab tempat lahirnya agama Islam. Masa Tuhan marah kalau ada suatu
>komonitas punya harta bersama turun temurun yang merupakan ( de joselin de
>jong menamakan sebagai social fund ) Digunakan tidak betrtentangan dengan
>agama Islam
>Chaidir N Latief
>
>
>----- Original Message ----
>From: Darul <da...@dr-net.biz>

_________________________________________________________________
i'm making a difference. Make every IM count for the cause of your choice.
Join Now.
http://clk.atdmt.com/MSN/go/msnnkwme0080000001msn/direct/01/?href=http://im.live.com/messenger/im/home/?source=hmtagline

azmi abu kasim azmi abu kasim

unread,
Mar 25, 2007, 10:11:25 PM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com


 
Assalamu’alaikum.w.w
 
Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak pandai,
nan ambo hormati sarato dunsanak2 dima sajo barado
 
Sato Ambo Saketek,  malihek perdebatan yang berkembang di milis nangko, yaitu diawali tentang “Visi Minangkabau 2020” dan Matrilinalnya Plusnya pak Saaf. Ambo ingin batanyo kepada  Pak Saaf sebagai yang memulai mangatangahkan persoalan, pak Saaf kan sudah mamulai dari buku   yang berjudul “Masih Ada  Haparan” pertanyaan ambo adolah :
 
  1. Apo sabananyo nan manjadi alasan Bapak untuak memperjuangkan perobahan nan sangat mandasar tehadap aturan Adat Minangkabau, yaitu berusaha untuak maadokan perobahan terhadap sytem  Kekerabatan Matrinial dan sytem pewarisan Harato pusako Tinggi di Minangkabau ?. dengan mangatokan (ABS-ABK) minus hukum kekerabatan dan hukum waris.
 
  1. Apakah menurut Bapak, perobahan nan  dimungkasuik  merobah cara pewarisan harta pusako tinggi sesuai dengan aturan Agama Islam ?.
 
  1. Apakah kita nan ado sekarang, mengetahui siapa anak dari mamak atau niniak moyang pengarap terdahulu ?, Karen jika mau jujur dialah, anak yang berhak, itupun batantangan dengan niat si pemberi, karena bukan untuak anak. 
 
  1. Atau menurut Bapak suluruh hartatu dibagi-bagikan kepada anak-anak  dari pihak kaum laki-laki di Minangkabau  ?.
 
  1. Dan jika ini nan dilakukan, apakah ini tidak bertentangan pula dengan ajaran Agam Islam ?, karena kita telah merobah niat seseorang, yaitu niat pemeberian kepada kemanakan bukan kepada anak, dan itu berlaku secara umum di Minangkbau.
 
  1. Apakah menuruik ajaran Agamo Islam, kita ber hak  untuk  merobah niat seseorang  ?
 
  1. Apokoh ado pihak keluarga “Batik” nan maraso dirugikan dan kemudian mereka   manuntuik dengan memintak hak atau bagian atas harato pusako tinggitu  ?.
 
  1. Dan kalau ado, baa caronyo, dan kama jalurnyo  ?
 
  1. Pak Saaf mangatokan bahwa kaum perempuan tidak dilibatkan dalam setiap hal, baik dalam sengketa harato pusako atau dalam musyawarah-musyawarah adat. Apakah bapak lupo ?, bahwa ayahda Bapak sendiri, dikalahkan oleh adek perempuannya nan bernamo Nahimah. Ini jaleh bahwa kebenaranlah nan tagak bukan kekuatan.
 
Menuruik nan ambo ketahui, bahwa secara keseluruhan masyarakat Minangkabau mimiliki harato pusako tinggi yang dikatakan sebagai harto bajalan atau arato miliak basamo dalam satu paruik atau kaum, buliah diambil hasinyo oleh kamanakan nan padusi tetapi indak buliak dimiliki.
 
Pado saat kini harotu kito liek ado duo manfaatnyo; pertamu sebagai wadah untuak bakumpua atau basatu seluruh keluarga nan saparuik. Nan kaduo sebagai  arato cadangan jikok ado donsanak kamanakan kito nan barado dirantau, kehidupan agak susah atau laki mati hiduik marando kamalah badan kabagantung, inyo ado tampek babaliak, yaitu harato pusako tinggi. Baliaklah kakampung dan tinggalah di rumah gadang dan ambiak hasil harato pusakotu. Namun kalualah tabuka pulo kesempatan baik pai pulolah marantau.
Sakitu sajo dulu pak Saaf ambo ambo mohon maaf dan ambo tunggu jawaban bapak      terima kasih.
 
       Wassalam,
  
       Azmi Dt.Bagindo
 
 
 
 
 

Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Amrizal

unread,
Mar 25, 2007, 11:06:14 PM3/25/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamu’alaikum.w.w
 
Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak pandai,
nan ambo hormati sarato dunsanak2 dima sajo barado.
 
Ambo ketek sato pulo manyalo snek, sabok alah sapanjang tu ulasan di palanta ko tagalitiak pulo nan sato manomentari. Ma'af sabalun batutua, jiko ado salah jo jangga.
 
 Ambo mandanga (mambaco di milist ko) alah 170 tahun masaalah ko tabangkalai (diparambunkan), lah tamasuak Imam Bonjol, Buya Hamka, Marah Rusli, AA Navis mambahas masaalah iko alun juo samparono lai. Kanapo kito abih hari untuak mancari kato supakaik. Kito banyak badalih untuak mancari pambanaran masiang-masiang. Kanapo kalau nio malaksakan parintah Allah kito salalu badebat, tapi untuak urusan dunia sabagian kito basumangaik (lancar-lancar sajo). Ambo khawatir sabagian kito nan salalu mampartahan adat nan indak sasuai jo ABS SBK, kanai dek Firman Allah SWT dalam surat albaqarah ayat 170 yang artinya ".
 
 Dan apabila dikatakan kepada mereka " Ikutilah apa yang diperintahkan Allah", mereka menjawab " Tidak" , tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami,' (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu apapun dan tidak mendapat petunjuk.(Al-Baqarah :170).
 
Marilah kito sagiro malaksanakan ajaran Islam sacaro kaffah, indak sapenggal2 do. Jadi ABS SBK itu sangat urgent diterapkan, sabalun musibah jo cobaan tibo siliah baganti. Sabok Sumbar adolah tamasuak baro meter nyo islam di ASIA-TENGGARA.
Damikian , tarimo kasih.
 
 
Wassalam,
Amrizal Tuangku Batuah Nan Sati tidak pakai ON (Sation).
 
 


From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On Behalf Of azmi abu kasim azmi abu kasim
Sent: Monday, March 26, 2007 9:11 AM
To: Rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Balasan: [R@ntau-Net] Re: "Visi Minangkabau 2020" dan Matrilinial Plus

Z Chaniago

unread,
Mar 26, 2007, 12:25:45 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum WW

Angku Dt Bagindo dan Pak Syaaf....

Cut off nan ambo tawarkan adolah :

a. Kito mulai sistem pewarisan harato pusako randah melalui hukum faraidh
(iko alah disetujui oleh sebagian besar pemuka adat) dan tidak menjadikan
pusako randah tsb menjadi pusako tinggi lagi (eg. sarupo carito Uni Hanifah
Daman).

b. Matrilineal : garis keturunan ibu : tatap dipakai dalam hal kekerabatan
dan hubungan sosial ...dengan analogi kito bebas untuak mamiliah kumpulan
ataupun organisasi nan kito masuki karano iko hal muamalah.

c. Pusako tinggi nan biasonyo adolah harato diam (tanah) di freeze dengan
menjadikannya tanah ulayat bersama sarupo tanah waqaf , tidak lagi di
'miliki' dan tidak lagi diwariskan dan penggunaannya diatur dengan mekanisme
:
- Disewakan kepada siapapun , dan hasil sewanya dimasukkan ke puro.
- Prioritas penyewaan diberikan kepada anggota kaum (laki-laki /perempuan)

d. Hasil dari tanah ulayat tsb yang akan digunakan untuk - Mambangkik batang
tarandam, rumah gadang katirisan, dst dan saluruah kaparaluan kaum....nan
disepakati, misalnya operasional pemangku adat.

e. Fungsi pemangku adat dan adat istiadat tetap berjalan seperti biasa....

Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak - Kaganti sawah jo ladang
======================================================================
Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================

>From: azmi abu kasim azmi abu kasim <azmi_libr...@yahoo.co.id>
>
> Assalamu’alaikum.w.w
>
> Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak pandai,
> nan ambo hormati sarato dunsanak2 dima sajo barado
>
> Sato Ambo Saketek, malihek perdebatan yang berkembang di milis nangko,
>yaitu diawali tentang “Visi Minangkabau 2020” dan Matrilinalnya Plusnya
>pak Saaf. Ambo ingin batanyo kepada Pak Saaf sebagai yang memulai
>mangatangahkan persoalan, pak Saaf kan sudah mamulai dari buku yang
>berjudul “Masih Ada Haparan” pertanyaan ambo adolah :
>
>
> Apo sabananyo nan manjadi alasan Bapak untuak memperjuangkan perobahan
>nan sangat mandasar tehadap aturan Adat Minangkabau, yaitu berusaha untuak
>maadokan perobahan terhadap sytem Kekerabatan Matrinial dan sytem
>pewarisan Harato pusako Tinggi di Minangkabau ?. dengan mangatokan
>(ABS-ABK) minus hukum kekerabatan dan hukum waris.
>
>

> Wassalam,
>
> Azmi Dt.Bagindo

_________________________________________________________________
Interest Rates near 39yr lows! $430,000 Mortgage for $1,399/mo - Calculate
new payment
http://www.lowermybills.com/lre/index.jsp?sourceid=lmb-9632-18466&moid=7581

Rasyid, Taufiq (taufiqr)

unread,
Mar 26, 2007, 12:49:19 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com

Kalau Cuma baitu masih ok Sajo.

Nan agak manggalitik katiko ka di berlakukan hukum faraidh untuak
pusako tinggi.

Sadangkan asa usua arato tu indak jaleh dek awak do. Selain statusnyo
nan milik basamo dek urang nan sa pasukuan. Sahinggo ragu juo awak
untuak menyatakan itu milik awak nan akan diwariskan ka anak.

Jangankan untuk diberlakukan hukum faraidh untuak di sertifikatkan di
BPN sajo dikawatirkan kalau sertifikat itu ateh namo laki-laki. Karano
bisa di claim dan diwariskan pado anaknyo

-----Original Message-----
From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On
Behalf Of Z Chaniago
Sent: Monday, March 26, 2007 11:26 AM
To: Rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Re: Balasan: [R@ntau-Net] Re: "Visi Minangkabau
2020" dan Matrilinial Plus

benni inayatullah

unread,
Mar 26, 2007, 12:51:48 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualikum Da Z..

mombaco cut off non Uda sampaikan tampaknyeh klo di poruik (posukuan ambo Bodi Chaniago Sungai Rimbang) itu lah dijalankan antaro lain

matrilineal memang mamandang garis keturunan sacaro adaik monuruik garih Ibu. dalam artian pusako tinggi dan sang sako (gola Adaik). jadi di poruk kami tu ado ranji suku dan masiang2 kaluarga punyo pulo ranji keturunan dari pihak ayah atau sacaro Islam.jadi ndak pulo kami kailangan garih keturunan ayah doh. dan itu ndak lo batantangan joa adaik ataupun agamo doh.

Pusako tinggi memang indak pernah dimiliki oleh kaum katiko itu..karano musti di warihkan ka kaum toruh manoruih..jadi hanyo pengelola sajo tibonyeh.. namun diolah basamo samo ataupun perseorangan asa disetujui dek pasukuan kami. kalau ado hasianyo nanti ado bagian untuak kaum kami tuh. pombagiannyo soikhlas non moagiah jo monorimo. di paseoan lai pernah pulo diseo dek urang suku lain untuak baporak limau manyih. hasianyo dibagi monuruik pojanjian dan jatah posukuan disimpan dek Alm Ibu Ambo (bundo kanduang) dan kalau diparoluan dek komanakan bisa dipakai..apobilo ado nan momorolukan tomasuk komanakan non butuh modal untuak usaho atau untuak mampaolekkan komanakan. eh ado ciek lai..dek nenek kami ado 3 jadi ado sawah 4 piriang nan di pagilirkan maolahnyeh. teratur baitu monuruik kesepakatan.

Jadi Alhamdulillah dek lai samo  samo momahami ndak ado masalah tokaik pusako tinggi koh. kalau di posukuan lain timbua masalah ambo raso sumbernyo yo di pribadi nan indak momahami hakikat pusako tinggi itu. tapi ontahlah..mungkin non lain bisa bobagi corito..

salam

Ben

Z Chaniago <palai_...@hotmail.com> wrote:
> Assalamu’alaikum.w.w
>
> Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak pandai,
> nan ambo hormati sarato dunsanak2 dima sajo barado
>
> Sato Ambo Saketek, malihek perdebatan yang berkembang di milis nangko,
>yaitu diawali tentang “Visi Minangkabau 2020” dan Matrilinalnya Plusnya
>pak Saaf. Ambo ingin batanyo kepada Pak Saaf sebagai yang memulai
>mangatangahkan persoalan, pak Saaf kan sudah mamulai dari buku yang
>berjudul “Masih Ada Haparan” pertanyaan ambo adolah :
>
>
> Apo sabananyo nan manjadi alasan Bapak untuak memperjuangkan perobahan
>nan sangat mandasar tehadap aturan Adat Minangkabau, yaitu berusaha untuak
>maadokan perobahan terhadap sytem Kekerabatan Matrinial dan sytem
>pewarisan Harato pusako Tinggi di Minangkabau ?. dengan mangatokan
>(ABS-ABK) minus hukum kekerabatan dan hukum waris.
>
>
> Wassalam,
>
> Azmi Dt.Bagindo

_________________________________________________________________
Interest Rates near 39yr lows! $430,000 Mortgage for $1,399/mo - Calculate
new payment
http://www.lowermybills.com/lre/index.jsp?sourceid=lmb-9632-18466&moid=7581



Bored stiff? Loosen up...
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 26, 2007, 12:58:08 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Wassalamualaikum w.w. Angku Azmi Dt Bagindo,

Tarimo kasih ateh patanyaan Angku, ambo mancubo
manjawab langsuang di bawah partanyaan Angku. Supayo
mudah, ambo tulih jo huruf gadang.

Manarik paratian ambo, bahaso dari sapuluah partanyaan
Angku, hanyo tigo nan manyangkuik hubungan
kakarabatan, dan tujuah tantang harato pusako.
Imbangan minat Angku iko manunjuakkan bahaso dalam
adat kito harato memang labiah penting dari urang.
Untuak mamaliharo harato pusako -- nan pasti indak ka
banyak bana di daerah Sumatera Barat nan balahan
sampik tu -- mako kito mambuang urang nan batali
darah. Apo akibatnyo ? Kalau urang lain tambah lamo
tambah kambang, kito urang Minang ko makin lamo makin
ciut.


Wassalam,
Saafroedin Bahar.

--- azmi abu kasim azmi abu kasim
<azmi_libr...@yahoo.co.id> wrote:

>
> Assalamu’alaikum.w.w
>
> Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak
> pandai, nan ambo hormati sarato dunsanak2 dima sajo
barado
>
> Sato Ambo Saketek, malihek perdebatan yang
> berkembang di milis nangko, yaitu diawali tentang

> “Visi Minangkabau 2020�€&#65533; dan Matrilinalnya


> Plusnya pak Saaf. Ambo ingin batanyo kepada Pak
> Saaf sebagai yang memulai mangatangahkan persoalan,
> pak Saaf kan sudah mamulai dari buku yang berjudul

> “Masih Ada Haparan�€&#65533; pertanyaan ambo
adolah :
>
>
1.> Apo sabananyo nan manjadi alasan Bapak untuak


> memperjuangkan perobahan nan sangat mandasar tehadap
> aturan Adat Minangkabau, yaitu berusaha untuak
> maadokan perobahan terhadap sytem Kekerabatan
> Matrinial dan sytem pewarisan Harato pusako Tinggi
> di Minangkabau ?. dengan mangatokan (ABS-ABK) minus
> hukum kekerabatan dan hukum waris.

> JAWAB: KALAU ANGKU PARATIKAN BAIAK-BAIAK SAGALO
TULISAN AMBO, NAN AMBO PARJUANGKAN SEDERHANA SAJO,
YAITU KOK IYO KITO MANGAKU BAUGAMO ISLAM,
LAKSANAKANLAH AJARAN ISLAM TU SACARO PANUAH, TAMASUAK
HUKUM KAKARABATAN DAN HUKUM WARIHNYO. DALAM HUBUANGAN
IKO AMBO MANUNJUAK KAPADO APO NAN DISABUIK SABAGAI
"PIAGAM BUKIK MARAPALAM" NAN KABANYO DIADOKAN SASUDAH
PARANG PADERI 1803-1837. DALAM WACANA DI RANTAUNET
IKO, JALEH BANA ADO KABARATAN SABAGIAN KITO TARADOK
HUKUM KEKERABATAN ISLAM JO HUKUM WARIH ISLAM TU,
SAHINGGO BALIAU-BALIAU NAN BAKABARATAN TU AMBO SABUIK
SABAGAI 'MANARIMO ABS SBK TAPI MINUS HUKUM KEKERABATAN
JO HUKUM WARIS ISLAM.'
>
2. Apakah menurut Bapak, perobahan nan dimungkasuik


> merobah cara pewarisan harta pusako tinggi sesuai
> dengan aturan Agama Islam ?.

> JAWAB : SACARO PRIBADI INDAK BANYAK BANA PARATIAN
AMBO KA SOAL HARATO PUSAKO IKO, APOLAGI NAN NAMPAK
DIAMBO HARATO PUSAKO TINGGI TU INDAK PULO DIURUS BANA,
DAN MUNGKIN ALAH BANYAK NAN TAGADAI DAN ATAU TAJUA.
MUNGKIN BAIAK KALAU PARA NINIAK MAMAK MABUEK
PATANGGUNGJAWABAN KAPADO SUKUNYO MASIANG-MASIANG
MANGANAI SOAL IKO.

UNTUAK MASO DATANG, SUPAYO JALEH PATANGGUNGJAWABAN
PAMALIHAROAN DAN PANGALOLAAN HARATO PUSAKO TINGGI TU
SABAIAKNYO DIYAYASANKAN, PARA PANGHULU JADI
PANGURUIHNYO.
>
3. Apakah kita nan ado sekarang, mengetahui siapa


> anak dari mamak atau niniak moyang pengarap
> terdahulu ?, Karen jika mau jujur dialah, anak yang
> berhak, itupun batantangan dengan niat si pemberi,
> karena bukan untuak anak.
>

>JAWAB: KARANO DALAM RANJI ADAT SAMO SAKALI INDAK ADO
TAMPEK UNTUAK ANAK DARI ANAK LAKI-LAKI, PASTI INDAK
BISA DIKATAHUI SIA ANAK DARI MAMAK TU. ITU MAKO AMBO
ANJURKAN DIBUEK RANJI DAN SILSILAH JO KOMPUTER [ANTARO
LAIN PROGRAM FAMILY TREE MAKER, BISA DIBALI DI MANGGA
DUA, JAKARTA]

>4. Atau menurut Bapak suluruh hartatu dibagi-bagikan


> kepada anak-anak dari pihak kaum laki-laki di
> Minangkabau ?.

>JAWAB: AMBO ULANG BAIAK PANDIRIAN AMBO, NAN JADI
PARATIAN AMBO ADOLAH HUKUM KEKERABATAN ISLAM NAN INDAK
DITARIMO DEK ADAT MINANGKABAU. SOAL PAMBAGIAN HARATO
SILAHKAN SAJOLAH. SABAIAKNYO TANTU DIPARATIKAN AJARAN
UGAMO ISLAM, KOK IYO KITO BAUGAMO ISLAM. TIPAK DI
AMBO, AMBO AJA ANAK-ANAK AMBO UNTUAK MANCARI HARATONYO
SURANG-SURANG SASUAI JO KAMAMPUANNYO SURANG, JAN
SAMPAI BACAKAK SOAL HARATO PUSAKO NAN SALAMO KO BANYAK
BANA AMBO CALIAK DI NAGARI KITO.
>
5. Dan jika ini nan dilakukan, apakah ini tidak


> bertentangan pula dengan ajaran Agam Islam ?, karena
> kita telah merobah niat seseorang, yaitu niat
> pemeberian kepada kemanakan bukan kepada anak, dan
> itu berlaku secara umum di Minangkbau.

> JAWAB; CALIAK JAWAB AMBO DI ATEH. CIEK PARTANYOAN
AMBO, BAA MAKO ADAT MINANG KO MAANAKTIRIKAN ANAK
KANDUANG DAN MAANAKAMEHKAN KAMANAKAN. APO YO ITU NAN
DIAJAKAN ISLAM. APO INDAK ANEH KO, ANGKU ? APO ANGKU
SANDIRI JUO MAANAKTIRIKAN ANAK KANDUANG ANGKU ?
>
6. Apakah menuruik ajaran Agamo Islam, kita ber hak

> untuk merobah niat seseorang ?

> JAWAB; KARANO IKO SOAL HARATO PUSAKO JUO, CALIAK
JAWAB AMBO DI ATEH. AMBO SARAHKAN JAWABAN KO KA NAN
AHLI UGAMO ISLAM.
>
>7. Apokoh ado pihak keluarga “Batik�€&#65533; nan


maraso
> dirugikan dan kemudian mereka manuntuik dengan
> memintak hak atau bagian atas harato pusako tinggitu

>JAWAB; IKO JUO SOAL HARATO PUSAKO, CALIAK JAWAB AMBO
DI ATEH.
> >
> 8. Dan kalau ado, baa caronyo, dan kama jalurnyo ?

> JAWAB: SAKALI LAI IKO SOAL HARATO PUSAKO, CALIAK
JAWAB AMBO SABALUNNYO.
>
>9. Pak Saaf mangatokan bahwa kaum perempuan tidak


> dilibatkan dalam setiap hal, baik dalam sengketa
> harato pusako atau dalam musyawarah-musyawarah adat.
> Apakah bapak lupo ?, bahwa ayahda Bapak sendiri,
> dikalahkan oleh adek perempuannya nan bernamo
> Nahimah. Ini jaleh bahwa kebenaranlah nan tagak
> bukan kekuatan.

JAWAB: BATANYO AMBO CIEK, LAI ADO BUNDO KANDUANG
DIAJAK RAPEK DALAM RAPEK-RAPEK ADAT? ATAU DIBAO LALU
SAJO ? NAK JALEH BANA, TOLONG ANGKU HUBUNGI DUO
PANALITI MASALAH PADUSI DI MINANG: DRA SRI SETYAWATI,
DOSEN UNAND, DAN LUSI HERLINA, KINI ANGGOTA PARWAKILAN
KOMNAS HAM SUMBAR.

MANGANAI KALAHNYO AYAH AMBO DI PENGADILAN NAGARI
PADANG PANDANG, IKO AGAK ANEH, KARANO BALIAU
MAMPARTAHANKAN SAWAH WAKAF NAN ALAH BALIAU AGIAHKAN KA
TIGO MUSAJIK DI PADANG PANJANG, TAPI KUDIAN
DISERTIFIKATKAN DEK WAN BASYIR ST KABASARAN, KAMANAKAN
ATAU ANAK ADIAK BALIAU NAIMAH. PAKARO IKO INDAK
DIANGKEK DEK ADIAK BALIAU NAIMAH DOH, TAPI DEK CUCU
NAIMAH NAN BANAMO RINI, BASUAMIKAN SURANG PANGACARA
URANG BANTEN. PANGACARA IKOLAH IKOLAH NAN BAMAIN DI
PENGADILAN PADANGPANJANG. JADI BUKAN 'KARANO KABANARAN
NAN TAGAK BUKAN KAKUATAN' SAPARATI DUGAAN ANGKU. KAMI
ANAK-ANAK AYAHANDA H BAHAROEDIN THAIB SUETAN SAIDI
SAMO SAKALI INDAK SATO DAN SAMO SAKALI INDAK BAMINAT
DALAM BAPAKARO SOAL PUSAKO TU. ITU ANTARO LAIN NAN
MANYABABKAN KAMI PATAH SALERO MAMBICAROKAN SOAL HARATO
PUSAKO KO. STERIL DAN INDAK PRODUKTIF. LABIAH RANCAK
HARATO TU DICARI SURANG, INSYA ALLAH KAMI LAI
BARASAKI, WALAU INDAK BANYAK BANA.
>
>10. Menuruik nan ambo ketahui, bahwa secara


> keseluruhan masyarakat Minangkabau mimiliki harato
> pusako tinggi yang dikatakan sebagai harto bajalan
> atau arato miliak basamo dalam satu paruik atau
> kaum, buliah diambil hasinyo oleh kamanakan nan
> padusi tetapi indak buliak dimiliki.
>
> Pado saat kini harotu kito liek ado duo
> manfaatnyo; pertamu sebagai wadah untuak bakumpua
> atau basatu seluruh keluarga nan saparuik. Nan kaduo
> sebagai arato cadangan jikok ado donsanak kamanakan
> kito nan barado dirantau, kehidupan agak susah atau
> laki mati hiduik marando kamalah badan kabagantung,
> inyo ado tampek babaliak, yaitu harato pusako
> tinggi. Baliaklah kakampung dan tinggalah di rumah
> gadang dan ambiak hasil harato pusakotu. Namun
> kalualah tabuka pulo kesempatan baik pai pulolah
> marantau.

JAWAB; AMBO INDAK BAKABARATAN DAN BASYUKUR KALAU
HARATO PUSAKO TINGGI TU MASIH ADO DAN DIMANFAATKAN
SASUAI JO MUKASUIKNYO. UNTUAK MANJAMIN HAL ITU AMBO
SARANKAN SUPAYO DIBUEK BANA BADAN HUKUM SAPARATI
YAYASAN, KARANO SALAIN ADO NINIAK MAMAK NAN ELOK --
SARUPO ANGKU AZMI DT BAGINDO -- KAN ADO JUO NINIAK
MAMAK NAN MAMANTIANGKAN DIRINYO SURANG.

UNTUAK MANGATAHUI SACARO LANGKOK, BAIAKNYO KITO ADOKAN
INVENTARISASI HARATO PUSAKO IKO DI SALURUAH
MINANGKABAU. KALAU MASIH BANYAK NAN ADO,
ALHAMDULLILLAH. AMBO KHAWATIR KOK NAN BANYAK ALAH JADI
PEPESAN KOSONG SAJO, SARUPO NAN AMBO DANGA LANGSUANG
DARI KETUA LKAAM PASAMAN, SAWAKATU AMBO BAKUNJUANG KA
SITU.

=== message truncated ===


____________________________________________________________________________________

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 26, 2007, 1:01:09 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikumsalam w.w. Dunsanak Z. Chaniago,

Satuju panuah, mari kto mulai.

Wassalam,
Saafroedin Bahar


____________________________________________________________________________________
Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.
http://videogames.yahoo.com/platform?platform=120121

chaidir latief

unread,
Mar 26, 2007, 1:15:24 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
ass ww
Masalah hak Ulayat di Minangkabau alah amburadul Ado yang alah di Hak Milikkan  dan dperjual belikan dll Karano itu yang dipermasalahkan kini KONSEP HAK ULAYAT itu sendiri  sebagai harta bersama  Apakah ini  DILARANG oleh Agama Islam Bagaimana  posisi Harta kerajaan di Saudi Arabia dan negara negara Arab Apakah Agama Islam melarang  adanya harta bersama ( yang oleh para akhli seperti de Joselin de Jong menamakan nya sebagai Social Comunity Fund )
Ini yang hendak dibenahi dengan DANA ABADI berupa Hak Ulayat baru
Chaidir N Latief

----- Original Message ----
From: "Rasyid, Taufiq (taufiqr)" <tau...@chevron.com>
To: Rant...@googlegroups.com
Sent: Sunday, March 25, 2007 9:49:19 PM
Subject: [R@ntau-Net] Re: Balasan: [R@ntau-Net] Re: "Visi Minangkabau 2020" dan Matrilinial Plus

Kalau Cuma baitu masih ok Sajo.

Nan agak manggalitik katiko  ka di berlakukan hukum faraidh untuak
pusako tinggi.

Sadangkan asa usua arato tu indak jaleh dek awak do. Selain statusnyo
nan milik basamo dek urang nan sa pasukuan. Sahinggo ragu juo awak
untuak menyatakan itu milik awak nan akan diwariskan ka anak.

Jangankan untuk diberlakukan hukum faraidh untuak di sertifikatkan di
BPN sajo dikawatirkan kalau sertifikat itu ateh namo laki-laki. Karano
bisa di claim dan diwariskan pado anaknyo

-----Original Message-----
From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On
Behalf Of Z Chaniago
Sent: Monday, March 26, 2007 11:26 AM
To: Rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Re: Balasan: [R@ntau-Net] Re: "Visi Minangkabau
2020" dan Matrilinial Plus




Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains.

benni inayatullah

unread,
Mar 26, 2007, 1:23:10 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum Bapak Saaf..

sato lo ambo sakaki...walaupun permasalahan tentang kekerabatan dan hak waris iko indak atau alun menemui masalah di pasukuan ambo..namun kito indak monutuik mato ateh masalah nan banyak dialami di pasukuan lain..mudah2an kito dapek monomukan solusi untuak moncari titik tomu persoalan iko.

mongonai usulan Bapak untuak monjadikan ulayat iko sabagai yayasan monuruik ambo ado kendala soketek.  tanah ulayat adolah harta non indak bisa dimiliki oleh pribadi ataupun kaum dalam pasukuan tasabuik. Harta ulayat hanyo bisa diwarihkan sacaro turun tamurun. nah iko lah nan jadi kendala monuruik ambo karano untuak monjadikan suatu harta dalam suatu badan hukum baik itu orang, PT ataupun yayasan prasyarat utamanyo adolah harta itu harus bisa jadi hak milik. nah iko problemnyo pak..

itu manuruik ambo pak ontah iyo mode itu ntah indak, mungkin untuak sanak nan paham jo hukum positif kito bisa monorangkan lobiah jauah..

salam

Ben
Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com> wrote:

Wassalamualaikum w.w. Angku Azmi Dt Bagindo,

Tarimo kasih ateh patanyaan Angku, ambo mancubo
manjawab langsuang di bawah partanyaan Angku. Supayo
mudah, ambo tulih jo huruf gadang.

Manarik paratian ambo, bahaso dari sapuluah partanyaan
Angku, hanyo tigo nan manyangkuik hubungan
kakarabatan, dan tujuah tantang harato pusako.
Imbangan minat Angku iko manunjuakkan bahaso dalam
adat kito harato memang labiah penting dari urang.
Untuak mamaliharo harato pusako -- nan pasti indak ka
banyak bana di daerah Sumatera Barat nan balahan
sampik tu -- mako kito mambuang urang nan batali
darah. Apo akibatnyo ? Kalau urang lain tambah lamo
tambah kambang, kito urang Minang ko makin lamo makin
ciut.


Wassalam,
Saafroedin Bahar.

--- azmi abu kasim azmi abu kasim
wrote:

>
> Assalamu’alaikum.w.w
>
> Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak
> pandai, nan ambo hormati sarato dunsanak2 dima sajo
barado
>
> Sato Ambo Saketek, malihek perdebatan yang
> berkembang di milis nangko, yaitu diawali tentang
> “Visi Minangkabau 2020�€� dan Matrilinalnya

> Plusnya pak Saaf. Ambo ingin batanyo kepada Pak
> Saaf sebagai yang memulai mangatangahkan persoalan,
> pak Saaf kan sudah mamulai dari buku yang berjudul
> “Masih Ada Haparan�€� pertanyaan ambo
>7. Apokoh ado pihak keluarga “Batik�€� nan


We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

chaidir latief

unread,
Mar 26, 2007, 1:33:30 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
ass ww
 
Minagkabau 2020 adalah suatu yang kita INGINKAN dan DAMBAKAN Bukankah itinya ADANYA PERUBAHAN ke PERBAIKAN dari keadaan yang sekarang
Suatu pertanyaan sederhana  SUDAHKAH ADA TANDA TANDA adanya LANGKAH NYATA kearah perubahan itu  Bukankah sampai sekarang baru DEBAT  dan WACANA sajo
Apa LANGKAH AWALnya  Ada yang mengutarakan MEMUPUK RASA KEBERSAMAAN  Sampai dima itu alah terjalain  Dimelis ini sajalah Bara urang Melis meyumbang Gampo menyumang Pagaruyung Alasannya sudah menyumbang sendiri sendiri Apakah bagi urang melis keberatan disampin yang katanya sendiri sendiri  SEBUNGKUS NASI RAMAS meujudkan KEBERSAMAAN urang Melis  Suliiiit Suliiiit
Chaidir N Latief 

----- Original Message ----
From: Amrizal <amr...@chevron.com>
To: Rant...@googlegroups.com
Sent: Sunday, March 25, 2007 8:06:14 PM
Subject: [R@ntau-Net] Re: Balasan: [R@ntau-Net] Re: "Visi Minangkabau 2020" dan Matrilinial Plus

Assalamu’alaikum.w.w
 
Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak pandai,
nan ambo hormati sarato dunsanak2 dima sajo barado.
 
Ambo ketek sato pulo manyalo snek, sabok alah sapanjang tu ulasan di palanta ko tagalitiak pulo nan sato manomentari. Ma'af sabalun batutua, jiko ado salah jo jangga.
 
 Ambo mandanga (mambaco di milist ko) alah 170 tahun masaalah ko tabangkalai (diparambunkan), lah tamasuak Imam Bonjol, Buya Hamka, Marah Rusli, AA Navis mambahas masaalah iko alun juo samparono lai. Kanapo kito abih hari untuak mancari kato supakaik. Kito banyak badalih untuak mancari pambanaran masiang-masiang. Kanapo kalau nio malaksakan parintah Allah kito salalu badebat, tapi untuak urusan dunia sabagian kito basumangaik (lancar-lancar sajo). Ambo khawatir sabagian kito nan salalu mampartahan adat nan indak sasuai jo ABS SBK, kanai dek Firman Allah SWT dalam surat albaqarah ayat 170 yang artinya ".
 
 Dan apabila dikatakan kepada mereka " Ikutilah apa yang diperintahkan Allah", mereka menjawab " Tidak" , tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami,' (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu apapun dan tidak mendapat petunjuk.(Al-Baqarah :170).
 
Marilah kito sagiro malaksanakan ajaran Islam sacaro kaffah, indak sapenggal2 do. Jadi ABS SBK itu sangat urgent diterapkan, sabalun musibah jo cobaan tibo siliah baganti. Sabok Sumbar adolah tamasuak baro meter nyo islam di ASIA-TENGGARA.
Damikian , tarimo kasih.
 
 
Wassalam,
Amrizal Tuangku Batuah Nan Sati tidak pakai ON (Sation).
 
 


From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On Behalf Of azmi abu kasim azmi abu kasim
Sent: Monday, March 26, 2007 9:11 AM
To: Rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Balasan: [R@ntau-Net] Re: "Visi Minangkabau 2020" dan Matrilinial Plus



 
Assalamu’alaikum.w.w
 
Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak pandai,
nan ambo hormati sarato dunsanak2 dima sajo barado
 
Sato Ambo Saketek,  malihek perdebatan yang berkembang di milis nangko, yaitu diawali tentang “Visi Minangkabau 2020” dan Matrilinalnya Plusnya pak Saaf. Ambo ingin batanyo kepada  Pak Saaf sebagai yang memulai mangatangahkan persoalan, pak Saaf kan sudah mamulai dari buku   yang berjudul “Masih Ada  Haparan” pertanyaan ambo adolah :
 
  1. Apo sabananyo nan manjadi alasan Bapak untuak memperjuangkan perobahan nan sangat mandasar tehadap aturan Adat Minangkabau, yaitu berusaha untuak maadokan perobahan terhadap sytem  Kekerabatan Matrinial dan sytem pewarisan Harato pusako Tinggi di Minangkabau ?. dengan mangatokan (ABS-ABK) minus hukum kekerabatan dan hukum waris.
 


chaidir latief

unread,
Mar 26, 2007, 1:50:42 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Pak Saf yang baik
Barangkali terlalu jauh kalau kesimpulan sampai Dt Perpatih nan Sabatang harus dianggab nabi dek masalah haro pusako ko. Ambo tanyokan kebebrapa ahli  atau ustad jawabnyo berbeda beda  Ambo cubo cari sendiri Tuhan berang atau melarang adanya dana bersama turun temurun yang digunokan untuk community social fund  agar anak cucu indam mularaik dibelakang hari  Kan pikiran pak Saf pulo kalau indak ado larangan TAPUANG
Chaidir N Latief

----- Original Message ----
From: Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com>
To: Rant...@googlegroups.com
> pak Darul dan dusanak sapalanta
>
> Ambopun pernah mananyokan pada beberapa kiayau
> pertanyaan nan samo tentang posisi harta bersama
> Seperti halnyo  milik kerajaan di Arab Saudi Selain
> itu kan sesuatu konsep hidup yang ada dibelahan
> dunia lainnya dari negri Arab tempat lahirnya agama
> Islam. Masa Tuhan marah kalau ada suatu komonitas
> punya harta bersama turun temurun yang merupakan (
> de joselin de jong menamakan sebagai social fund )
> Digunakan tidak betrtentangan dengan agama Islam
> Chaidir N Latief    
>
>
> ----- Original Message ----
> From: Darul <da...@dr-net.biz>
> To: Rant...@googlegroups.com
> Behalf Of Saafroedin BAHAR
> Sent: Sunday, March 25, 2007 6:36 PM
>
>
> Waalaikumsalam w.w. Dunsanak Z. Chaniago,
>
> Sabananyo ambo alun sampai ka taraf mancari 'cut off
> point' tu lai, karano ambo masih mancubo mancari
> titiak tamu. Apolagi ado di antaro fungsionaris adat
> nan juo ingin batua-batua malaksanakan ABS~SBK tu jo
> caro manampekkan syarak sabagai hukum nan labiah
> tinggi ['lex superiori' kato urang kampus].
>
>
>
>
>
>  
>
____________________________________________________________________________________
> Don't get soaked.  Take a quick peek at the forecast
> with the Yahoo! Search weather shortcut.
> http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#loc_weather
>
>
>




____________________________________________________________________________________
The fish are biting.
Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.
http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php


Z Chaniago

unread,
Mar 26, 2007, 2:04:26 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum WW

Angku Dt Bandaro yam,...

Sacaro prisnsip ambo setuju dengan DAMI,

Tetapi dalam konteks thread iko , kito masih mambahas tantang ULAYAT LAMO
dan Angku Dt. katokan dlm KONSEP HAK ULAYAT dimana di Minangkabau saat ini
alah amburadul.

Nah bagaimana kalau yang amburadul itu di BERES kan dulu ?

Wassalam


Z Chaniago - Palai Rinuak - Kaganti sawah jo ladang
======================================================================
Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================

>From: chaidir latief <chaidir...@yahoo.com>
>
>ass ww
>Masalah hak Ulayat di Minangkabau alah amburadul Ado yang alah di Hak
>Milikkan dan dperjual belikan dll Karano itu yang dipermasalahkan kini
>KONSEP HAK ULAYAT itu sendiri sebagai harta bersama Apakah ini DILARANG
>oleh Agama Islam Bagaimana posisi Harta kerajaan di Saudi Arabia dan
>negara negara Arab Apakah Agama Islam melarang adanya harta bersama ( yang
>oleh para akhli seperti de Joselin de Jong menamakan nya sebagai Social
>Comunity Fund )
>Ini yang hendak dibenahi dengan DANA ABADI berupa Hak Ulayat baru
>Chaidir N Latief

_________________________________________________________________
Get a FREE Web site, company branded e-mail and more from Microsoft Office
Live! http://clk.atdmt.com/MRT/go/mcrssaub0050001411mrt/direct/01/

pbu...@chimie.its.ac.id

unread,
Mar 26, 2007, 2:51:24 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Assalamu alaikum w w.

Rang lapau kasadonyo,
Kalau ambo mancaliak namo rang Minang ko sangaik dinamis, dan ado asal
usulnyo biasonyo, misalnyo kalau ayahnyo Kasni mako anak padusinyo bisa
Kasnidar, ado pulo nan maikuik sajarah, misalnyo, anak-anak nan laie
antaro taun 59 - 60 banyak nan punyo namo dari turunan PRRI, sarupo ambo
misalnyo diagiah namo "perry" dan samaso sikola smp di ndonguang sakalas
kami batgo pakai namo tu, ado jon perri, ado pulo perienda. Dan
akhie-akhie ko malah samakin dinamis. Di kampuang ambo di mudiek ten, ado
nan lah banamo Dicky Suprapto dan Endang gai.

Jadi awak sabananyo di minangko maagiah namo yo ndak khas doh,
kalamahannyo sulik manokok ("menebak") asal kampuangnyo, balain jo
dunsanak awak dari jawa.

Yu itulah kakayaan kampaung awak .

wasalam
perry imam sati
(48 th labiah stek)

> Waalaikumsalam w.w. Dunsanak Darius N,
>
> Kalau maambiak dari namo-namo islami, itu kan namo Minang juo. Jadi kito
> indak babeda pandapek doh tumah. Kan indak mesti namo Minang itu
> saparati Puti Linduang Bulan, Sabai nan Aluih, atau si Mangkutak sajo.
> Banyak pilihan.
>
> Cuma mau indak mau ambo mambandiangkan namo-namo urang awak, jo namo
> dunsanak-dunsaak kito urang Indonesia lain, nan agak mudah kito manakok
> daerah asa urang nan basangkutan. Tipak di kito yo paralu ditanyo dulu.
>
> Wassalam,
> Saafroedin Bahar.


Amrizal

unread,
Mar 26, 2007, 3:28:03 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Alaikumsalam wr.wb.
 
Pak Chaidir Yth,
 
    Ambo nilai rancak bana kito banyak wacana jo angan-angan. Sagalo sasuatu nan kadicapai iyo diwacakan dahulu. tapi jangan sarupo kecek naga Bonar baiko ( mufakat-mufakat/musyawarah terus, belanda masuk juga).
Tapi sajak dari zaman Imam Bonjol, Buya Hamka alah ado wacana iko. Kiniko nan diparalukan adolah revolusi. Karano kito liek pado sajarah islam. Partamu nabi Muhammad manyampaikan syariat (islam alah disampaikan dan dilaksanakan), dizaman Abu Bakar nan malangga syariat diagiah sangsi contoh orang islam yang
tidak bayar zakat akan diperangi.
 
Jadi jangan mengaku-ngaku ABS SBK, kita khawatir akan ada gejala MUNAFIK. Sebab tidak semua semua pemanggku adat kita memahami (memakai) syariat islam secara kaffah. Iko adolah tangguang jawab (fardhu kifayah) bagi kito basamo. Silahkan ustad maansua kajiko.
Kapatangko alah ado usaho pemda mambuek PERDA tentang PEKAT, lumayan alah banyak kaum ibu jo nan Gadih pakai karuduang.
Kok dibuek pulo perda nyo ABS SBK baa kiro-kiro. Pamangku adat indak namuah ikuik ABS SBK ditangkok i (masuak kantua polisi ABS SBK).Sajak babaliak ka NAGARI Kan hukum adat iko alah diakuai pulo sabagai hukum di nagari awak disampiang hukum negara.
Kalau ABS SBK ka dilaksanakan, mangko hukum adaik harus manuruik jo hukum islam. Kalau ndak namuah jangan di pakai ABS SBK.Jan ambiak nan lamak diawak sajo.
 
Sabok dalam islam raso masih tatap barado dibawah  apo nan digarihkan didalam Al-Quran. Sabok Allah labiah tahu mano nan mudaraik dan mano nan manfa'at.
 
Contoh ; maabiak hukum badasarkan raso (manuruik manusia).
 
Cubo awak caliak perceraian artis akhirko. Sangat sedih, siibu tidak boleh
menemui dan membelai anaknyo. Nan nyato2 adolah hasil kandungannyo, 9 bulan
dibao kian kamaro jo penderitaan, sudahtu babarapo bulan, bahkan sampai 2
tahun disuse dengan cinta kasih. Eh diaktu mujua indak dapek diraiah, malang
indak dapek ditulak, pacaraian nan tajadi. Sianak diputuskan adalah milik si
bapak. Dan malah siibu sampai tidak boleh menemui sianak. Adil kah ini.
Paling baikah matrilineal ini? Kadang melamun pkiran nakal ku, disinilah
kelihatan kebaikan matrilineal.


Dikampuang ambo, jarang nan manyampaikan kaji iko , sabok takuik datuak-datuak tasingguang puncak kadanyo. beko alek baradaik awak indak dihadirinyo baiko.
Atau kareh bana kaji ustad, lansuang dituka ustad tasabuik.
tapi kalau pamerentah nan maagiah arahan (insyaAlaah sadonyo lai patuah).
Mumpung BA 1, lai konsen jo ABS SBK, capek-capek supayo dituangkan PERDA nyo.
 
wass,
Amrizal Tk. Batuah nan Sati.



From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On Behalf Of chaidir latief
Sent: Monday, March 26, 2007 12:34 PM
To: Rant...@googlegroups.com

Ahmad Ridha

unread,
Mar 26, 2007, 7:29:08 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
On 3/25/07, azmi abu kasim azmi abu kasim
<azmi_libr...@yahoo.co.id> wrote:

> Assalamu'alaikum.w.w
>

Wa'alaykumus salaam warahmatullahi wabarakaatuh,

> 3. Apakah kita nan ado sekarang, mengetahui siapa anak dari mamak atau
> niniak moyang pengarap terdahulu ?, Karen jika mau jujur dialah, anak yang
> berhak, itupun batantangan juo dengan niat si pemberi, karena bukan untuak
> anak.

...


> Dan jika ini nan dilakukan, apakah ini tidak bertentangan pula dengan ajaran
> Agam Islam ?, karena kita telah merobah niat seseorang, yaitu niat
> pemeberian kepada kemanakan bukan kepada anak, dan itu berlaku secara umum
> di Minangkbau.
> 6. Apakah menuruik ajaran Agamo Islam, kita ber hak untuk merobah niat
> seseorang ?. Dan orang itupun sudah tidak ada.
>

Sebelumnya perlu diperjelas bahwa jika yang dibicarakan adalah masalah
waris maka pihak pemilik harta yang dibicarakan telah meninggal dunia.
Oleh karena itu, masalahnya berbeda dengan hadiah. Kalau hadiah secara
umum boleh-boleh saja seseorang menghadiahkan atau mensedekahkan
hartanya walaupun dalam Islam ada beberapa ketentuan misalnya:

- jangan sampai memberi hadiah ke anak secara tidak adil. Seorang
shahabat pernah menghadiahkan sebuah kebun ke salah satu anaknya lalu
ditanya Rasulullah apakah anaknya yang lain juga dapat. Ketika dijawab
tidak maka Rasulullah menyuruh agar kebun itu diambil lagi oleh si
bapak (maaf saya lupa redaksi lengkapnya, CMIIW).

- jangan sampai menelantarkan keluarga setelahnya karena bapak punya
kewajiban memberi nafkah kepada istri dan anaknya.

Yang lebih cocok dengan masalah ini adalah wasiat. Dalam Islam pun
wasiat dibatasi maksimal sepertiga.

Ketika Rasulullah menjenguk Sa'ad bin Abi Waqqas, Sa'ad bertanya:

"Wahai, Rasulullah! Saya orang yang banyak harta, sementara saya tidak
punya ahli waris kecuali seorang anak perempuan. Bolehkah saya
berwasiat dengan dua pertiga hartaku?" Beliau bersabda,"Jangan!" Sa'ad
bertanya,"Dengan setengah hartaku?" Beliau bersabda,"Jangan!" Sa'ad
bertanya,"Dengan sepertiga hartaku?" Beliau bersabda,"Boleh dengan
sepertiga, dan sepertiga itu sudah banyak," Kemudian Rasulullah
bersabda,

"Sesungguhnya, bila kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan
berkecukupan lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam
kekurangan, menjadi beban orang lain. Dan sungguh tidaklah kamu
memberi nafkah, kecuali menjadi sedekah buatmu hingga satu suapan yang
kamu berikan kepada isterimu." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Jadi memang dalam Islam penggunaan dan penyaluran harta tidak
diserahkan sepenuhnya pada niat pemiliknya.

Juga jika dikatakan bahwa niat pemilik tidak dapat diubah, bagaimana
jika pemegang hak pusaka tinggi sekarang mewasiatkannya tidak sesuai
aturan adat? Apakah akan diterima dengan alasan mengikuti niat
pemberi? Saya rasa tidak begitu kan.

Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman (yang artinya):

"Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapak dan
kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut
bahagian yang telah ditetapkan." (QS. an-Nisaa' 4:7)

Allahu Ta'ala a'lam.

chaidir latief

unread,
Mar 26, 2007, 9:16:37 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Amrizal yang baik
Komen ambo singkek sajo Angan angan atau mimpi tu paralu Madame Rosevelt mangatokan Ada dalam angan angan atau mimpi dulu. Sudah itu How to reelize the dreams come true Yang penting nan terakhir ko Mewujudkan MIMPI JADI KENYATAAN
Masalahnyo KENYATAAN di awak abis DIOTA, DEBAT  dan WACANA bakapanjangan   
Generasi Amrizallah Baa kito mulai di melis ko dalam lingkungan nan ketek
Chaidir N Latief

chaidir latief

unread,
Mar 26, 2007, 9:35:35 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Z Chaniago yang baik
 
Kenyataan Hak Ulayat kini ko INDAK JALEH lai Bukankan  Konsep Hak Ulayat adalah HARTO BASAMO dibanggakan sebagai cummunity social fund yang dipunyai oleh etnis Minangkabau Kalau Hak Ulayat pada dasarnya tidak boleh diperjualbelikan Banyak nan alah indak jaleh lai Bara banyak kini urang Minang nan indak punyo tanah lai Malaraik jadi buruh tani Apo itu indak ALAH AMBURADUL   
Bisa ndak kita membangun ULAYAT BARU barupo PITIH dengan FUNGSI TETAP sebagai milik basamo Dikaluakan dalam keadaan darurat Tantunyo indak rumus Hak Hulayat nan lamo, seperti antara lain  gadih gadang indak balaki dll Tapi dengan rumussan baru seperti Anak anak pintar dapek sekolah ke luar negri ( alah nyo karajokan saisuak dek urang Koto Gadang ) Kalau adao ado bencana dll indak mangemis sepanjang jalan
Hak Basamo tu kalau ado di Bank Tanggung jawab Banklah agar pitih tu indak lalo lalok sajo Banyak yang bisa dibangun dengan dana sendiri Tapi PITIH TU INDAK BULIAH BAKURANG Kalau batambah tantu dianjurkan  Ado PITIH DULU atau ADO MODAL SENDIRI andak bautang atau mengemis kaniak kaniin
Chaidir N Latief

----- Original Message ----
From: Z Chaniago <palai_...@hotmail.com>
To: Rant...@googlegroups.com
Sent: Monday, March 26, 2007 1:04:26 PM
Subject: [R@ntau-Net] Re: Balasan: [R@ntau-Net] Re: "Visi Minangkabau 2020" dan Matrilinial Plus


Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.

Saafroedin BAHAR

unread,
Mar 26, 2007, 9:37:23 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Waalaikumsalam w.w. Ananda Benni,

Ambo ikuik basyukur bahaso di pasukuan Ananda indak
ado masalah kekerabatan jo hak waris nan sacaro umum
manjadi soal pado tingkek Minangkabau, tautamo kalau
kito telaah dari segi kaidah dan limbagonyo. Banyak
nan
alun pas bana antaro adat jo syarak.

Sapanjang pangatahuan ambo, pangaturan tentang yayasan
dalam Undang-undang Tantang Yayasan nan baru, mungkin
tapek digunokan sebagai wadah untuak [tanah] ulayat
sabagai harato pusako tinggi.Panguruih Yayasan tadiri
dari Badan Pendiri, Badan Pengurus, dan Badan
Pengawas, dan rasonyo aman dari kamungkinan
panyalahgunoan. Di dalam tigo jinih badan ko bisa
diagiah peran untuk para bindo kanduang jo niniak
mamak.

Ambo indak bakabaratan kalau gagasan ambo ko dibahas
labiah dalam dek para ahli hukum basamo jo para niniak
mamak. Saran ambo ko ambo ajukan untuak amannyo harato
pusako tinggi tu, untuak digunokan dek buah
paruik,kaum, atau suku.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

> > “Visi Minangkabau 2020�€&#65533; dan


> Matrilinalnya
> > Plusnya pak Saaf. Ambo ingin batanyo kepada Pak
> > Saaf sebagai yang memulai mangatangahkan
> persoalan,
> > pak Saaf kan sudah mamulai dari buku yang
> berjudul

> > “Masih Ada Haparan�€&#65533; pertanyaan ambo

> >7. Apokoh ado pihak keluarga “Batik�€&#65533;


> nan
> maraso
> > dirugikan dan kemudian mereka manuntuik dengan
> > memintak hak atau bagian atas harato pusako
> tinggitu
>
> >JAWAB; IKO JUO SOAL HARATO PUSAKO, CALIAK JAWAB
> AMBO
> DI ATEH.
> > >
> > 8. Dan kalau ado, baa caronyo, dan kama jalurnyo
> ?
>
> > JAWAB: SAKALI LAI IKO SOAL HARATO PUSAKO, CALIAK
> JAWAB AMBO SABALUNNYO.
> >
> >9. Pak Saaf mangatokan bahwa kaum perempuan tidak
>

=== message truncated ===


____________________________________________________________________________________


Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains.

http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097

chaidir latief

unread,
Mar 26, 2007, 10:11:26 AM3/26/07
to Rant...@googlegroups.com
Pak Saf yang baik
 
Apo yang diutarakan dunsanak kito Azmi adalah pertanyaan logis yang memerlukan jawaban yang panjang  Salah salah dalam jawaban itu  timbul perdebatan Maka akan menjadi perdebatan berkepanjangan
 
Karano itulah pikiran ambo ado langkah SEMULTAN Dari ateh yang harus melalui kajian dan penelitian Itu akan memerlukan waktu
 
Tapi ado nan kita lakina dari bawah nan harus kita lakukan KINI JUO Itu bisa kito piliah ciek ciek apo nan dapek kito lakukan
 
Pikiran ambo yang utama dulu MEMBANGUN KEMBALI RASA KEBERSAMAAN sebagai urang Minang Baik di melis ko di MPKAS MAPPAS rasonyo ado nanpositif  Manuruik ambo MOMENTUM Kepedulian apakah akibat gampo akibat Pagaruyunang akibat matinyomak itam dll adalah MOMENTUN nan jan sampai kito abaikan
 
Secara khusus ambo io maliek ka PITIH ka DANA SENDIRI nan harus dipunyai oleh urang Minang CakalBakalnyo adalah HAK ULAYAT yang merupakan HARTA BERSAMMA urang Minang  Ado pitih dulu di Bank Nagari Ambo alah tulis diberbagai kesempatan dan bagian di melis ko Indak bapitih kida suok aaa nan ka dibuek Kito menggerakkan SABUNGKUIH NASI RAMAS target 120 M satahun Apo indak hebat
 
Chaidir N latief


 
----- Original Message ----
From: azmi abu kasim azmi abu kasim <azmi_libr...@yahoo.co.id>
To: Rant...@googlegroups.com
Sent: Sunday, March 25, 2007 11:55:48 PM
Subject: [R@ntau-Net] Tanggapan: [R@ntau-Net] Re: Visi Minangkabau 2020 dan Matrilinial Plus

 
Assalamu’alaikum.w.w
 
Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak pandai,
sarato dunsanak2 dima sajo barado nan ambo hormati.
 
Sato Ambo Saketek, ambo tatarik ateh pembicaran nan berkembang, yaitu nan diawali tentang “Visi Minangkabau 2020” dan Matrilinial Plus, nya pak Saaf. Ambo ingin batanyo kepada  Pak Saaf sebagai nan memulai mangatangahkan persoalan, pak Saaf kan sudah mamulai dari buku   yang berjudul “Masih Ada  Haparan” pertanyaan ambo adolah :
 
  1. Apo sabananyo nan manjadi alasan Bapak untuak memperjuangkan perobahan nan sangat mandasar tehadap aturan Adat Minangkabau, yaitu berusaha untuak maadokan perobahan terhadap sitem  Kekerabatan Matrinial dan sitem pewarisan Harato pusako Tinggi di Minangkabau ?. dengan mangatokan (ABS-ABK) minus hukum kekerabatan dan hukum waris.
  1. Apakah menurut Bapak, perobahan nan  dimungkasuik  merobah cara pewarisan harta pusako tinggi sesuai dengan aturan Agama Islam ?.
      3. Apakah kita nan ado sekarang, mengetahui siapa anak dari mamak atau    niniak moyang pengarap terdahulu ?, Karen jika mau jujur dialah, anak yang berhak, itupun batantangan juo dengan niat si pemberi, karena bukan untuak anak. 
     
    1. Atau menurut Bapak suluruh hartatu dibagi-bagikan kepada anak-anak  dari pihak kaum laki-laki di Minangkabau  ?.
    1. Dan jika ini nan dilakukan, apakah ini tidak bertentangan pula dengan ajaran Agam Islam ?, karena kita telah merobah niat seseorang, yaitu niat pemeberian kepada kemanakan bukan kepada anak, dan itu berlaku secara umum di Minangkbau.
        6. Apakah menuruik ajaran Agamo Islam, kita ber hak  untuk  merobah niat   seseorang  ?. Dan orang itupun sudah tidak ada.
     
    1. Apokoh ado pihak keluarga “Batik” nan maraso dirugikan dan kemudian mereka   manuntuik dengan memintak hak atau bagian atas harato pusako tinggitu  ?.
    1. Dan kalau ado, baa caronyo, dan kama jalurnyo  ?
        9.    Pak Saaf mangatokan bahwa kaum perempuan tidak dilibatkan dalam   setiap hal, baik dalam sengketa harato pusako tinggi atau dalam musyawarah-musyawarah adat. Apakah bapak lupo ?, bahwa ayahda Bapak sendiri, dikalahkan oleh adek perempuannyo nan bernamo Nahimah. Ini jaleh bahwa kebenaranlah nan tagak bukan kekuatan.
     
    Menuruik nan ambo ketahui, bahwa secara keseluruhan masyarakat Minangkabau mimiliki harato pusako tinggi yang dikatakan sebagai harto bajalan atau arato miliak basamo dalam satu paruik atau kaum, buliah diambil hasinyo oleh kamanakan nan padusi tetapi indak buliak dimiliki.
     
    Pado saat kini harotu kito liek ado duo manfaatnyo; pertamu sebagai wadah untuak bakumpua atau basatu seluruh keluarga nan saparuik. Nan kaduo sebagai  arato cadangan jikok ado donsanak kamanakan kito nan barado dirantau, kehidupan agak susah atau laki mati hiduik marando kamalah badan kabagantung, inyo ado tampek babaliak, yaitu harato pusako tinggi. Baliaklah kakampung, dan tinggalah di rumah gadang dan ambiak hasil harato pusakotu. Namun kalaulah tabuka pulo kesempatan baik, pai pulolah marantau.
    Sakitu sajo dulu pak Saaf ambo ambo mohon maaf dan ambo tunggu jawaban bapak  terima kasih.
     
           Wassalam,
      
           Azmi Dt.Bagindo
     
    Assalamualaikum w.w. Ananda Dt Endang,

    Alhamdulillah Ananda setuju dengan merumuskan masa
    depan ini. Sudah barang tentu Ananda sendiri juga
    berhak memberikan kontribusi pikiran dalam
    penyusunannya, khususnya untuk menjaga kesinambungan
    dengan masa lampau yang menjadi kepedulian Ananda.

    Wassalam,
    Saafroedin Bahar

    --- Datuk Endang wrote:

    > Pak Saaf dan Pak Erwin ysh,
    > Supaya tidak terdapat ambivalensi sikap tentang
    > masa depan dan masa lampau, saya mendukung upaya
    > merumuskan masa depan, sehingga jelas bentuknya

    > seperti apa. Dan kita juga bisa bersikap arif untuk
    > tidak semena-mena menyalahkan dulu masa lampau.
    === message truncated ===
    ____________________________________________________________________________________
    Looking for earth-friendly autos?
    Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
    http://autos.yahoo.com/green_center/


    Sekarang dengan penyimpanan 1GB
    http://id.mail.yahoo.com/



    Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and
    always stay connected to friends.

    ridwan m sirin

    unread,
    Mar 26, 2007, 10:43:09 AM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com
    Assalamua'laikum wr.wb,
     
    Ambo alah manarimo SMS dari Elthaf dan lansuang ambo baleh.
    Alamaik kontak bisa
    Hp. 0504 383 151 (dari lua Saudi jadinyo +966 504 383 151)
     
    Untuak sanak Elthaf, Insya Allah kito bisa basuo dan sanak ambo
    Syafrinal nan ka pindah kasiko ado ndak nan paralu ambo bantu
    atau informasikan sabalun barangkek ka kota Jeddah.
    ambo siap.
     
    wassalam
     
    ridwan mahmud (48thn)

    "Elthaf (elthaf)" <elt...@chevron.com> wrote:

    Salamaik kapado Pak Syafrinal ateh panugasan baliau di Jeddah, semoga
    sukses, amiin.

    Insya Allah, ambo jo keluarga tanggal 29/3 s/d 5/4 ado di Jeddah,
    Medinah jo Makkah, ambo akan maraso bersyukur bana kalau sempat
    basilaturrahim jo rang awak di sinan.
    HP Ambo 0816373321
    Terimakasih,
    Wassalam,
    Elthaf


    -----Original Message-----
    From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On
    Behalf Of mul...@pusri.co.id
    Sent: Sunday, March 25, 2007 5:12 PM
    To: Rant...@googlegroups.com
    Cc: ssya...@yahoo.com
    Subject: [R@ntau-Net] Re: Ado nan tingga di Jeddah KSA?


    Ass,wr,wb.

    Kalau catatan nan ado diambo HP Ridwan Mahmud adolah +966 504 383 151 Ambo

    pernah basobok jo beliau bahkan dibao bajalan-jalan di kota Jeddah pado
    wakatu malam hari saat ambo pai naiak haji tahun 2004 nan lalu.

    Salamaik batugeh di Jeddah ka dunsanak Syafrinal Syarien, mudah2an
    beliau Ridwan Mahmud lai mambaco email nangko.

    Wassalam,
    HM Dt.Marah Bangso (50-)
    >
    > Tarimokasih banyak utk infonyo.
    > ambo ka batugeh di Jeddah bulan april bisuak.
    > Jadi kok ado perkumpulan minang saiyo khan bisa pulo ambo dapek kawan
    > maota di sinan.
    >
    > --- Zulharbi Salim wrote:
    >>
    >> Wassalamu'alaikum,
    >> Rang sanak kito Ketua Minang Saiyo dan RN Ridwan Mahmud HP
    >> +966504383151 ZS Mangkuto
    >>
    >> ----- Original Message -----
    >> From: "Syafrinal Syarien"
    >> To:
    >> Sent: Friday, March 23, 2007 1:35 PM
    >> Subject: [R@ntau-Net] Ado nan tingga di Jeddah KSA?
    >> >
    >> > Ado anggota Rantaunet nan kini tinggal di Jeddah
    >> KSA?
    >> > Kalau ado tolong dijapri sen ka ambo...
    >> >
    >> > wassalam
    >> > Sy Syarien




    azmi abu kasim azmi abu kasim

    unread,
    Mar 26, 2007, 1:15:21 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com
     
    Assalamu’alaikum.w.w
     
    Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak pandai,
    nan ambo hormati sarato dunsanak2 dima sajo barado
     
    Ambo sangat batarimo kasih ateh jawaban Pak Saafroedin St.Majolelo, namun ambo agak ragu dengan jawaban Bapak nan partamu, untuak jalehnyo ambo salin baliak jawaban bapak tu :
    JAWAB: KALAU ANGKU PARATIKAN BAIAK-BAIAK SAGALO TULISAN 
    AMBO, NAN AMBO PARJUANGKAN SEDERHANA SAJO, YAITU KOK IYO 
    KITO MANGAKU BAUGAMO ISLAM, LAKSANAKANLAH AJARAN ISLAM TU
     SACARO PANUAH, TAMASUAK HUKUM KAKARABATAN DAN HUKUM 
    WARIHNYO. DALAM HUBUANGAN IKO AMBO MANUNJUAK KAPADO APO 
    NAN DISABUIK SABAGAI "PIAGAM BUKIK MARAPALAM" NAN KABANYO 
    DIADOKAN SASUDAH PARANG PADERI 1803-1837. DALAM WACANA DI 
    RANTAUNET IKO, JALEH BANA ADO KABARATAN SABAGIAN KITO 
    TARADOK HUKUM KEKERABATAN ISLAM JO HUKUM WARIH ISLAM TU, 
    SAHINGGO BALIAU-BALIAU NAN BAKABARATAN TU AMBO SABUIK 
    SABAGAI 'MANARIMO ABS SBK TAPI MINUS HUKUM KEKERABATAN JO
     
    HUKUM WARIS ISLAM.'
     
    Sebenarnya, bukan aturan adat Minangkabau sajo yang Bapak persoalkan, tetapi aturan agama Islam tentang hukum warih, juo Bapak pertanyakan, dengan alasan ialah karena sebagian anak-anak Bapak adalah perempuan, dan mereka ini dalam segala hal tidak kurang dengan saudara-saudaranya yang laki-laki. Seperti yang bapak ditulis dalam buku Bapak “Masih Ada Harapan”  cuplikannyo adolah sbb  :
     
    Secara pribadi penulis sangat merasa risau dengan ajaran pikih yang menyatakan bahwa seorang anak perempuan hanya mempuynyai hak warisan separo dari hak anak laki-laki. Sebabnya ialah karena sebagian anak-anak penulis adalah perempuan, dan mereka ini dalam segala hal tidak kurang dengan saudara-saudaranya yang laki-laki. Penulis sangat yakin bahwa ajaran tentang warisan yang menyatakan bahwa anak perempuan hanya mendapat separo dari perolehan anak laki-laki tersebut bukan merupakan esensi ajaran islam, sehingga melalui ijtihat para alim ulama mestinya bisa disesuai kan dengan tuntutan zaman. ( MAH Hlm. 41 – nomor 62 )
     
    Selanjutiknyo ambo ingin batanyo  kepado Bapak :
     
    1.      Apa iyo alasan Bapak seperti tersebut diatas   ?
    2.      Jika benar, kenapa Bapak masih mempertanyakan dan sangat risau, tentang aturan agama Islam tentang hokum warih, yang sudah  jelas-jelas merupakan aturan yang sudah baku dan tidak dapat ditawar-tawar  ?.
    3.      Apakah manuruik Bapak Sistem Kekarabatan Matrilineal itu, apa bertentangan dengan ajaran Agamo Islam ?.
    4.      Dima latak pertentangannyo ?. mohon penjelasan bapak.
     
    Sakitu sajo dulu pak Saaf St.Majolelo, kok talantak sabab kanaik, kok talantung sabab katurun ambo mohon maaf, dan ambo tunggu penjelasan Bapak  terima kasih.
     
           Wassalam,
      
           Azmi Dt.Bagindo
     
     
    Wassalamualaikum w.w. Angku Azmi Dt Bagindo,

    Tarimo kasih ateh patanyaan Angku, ambo mancubo
    manjawab langsuang di bawah partanyaan Angku. Supayo
    mudah, ambo tulih jo huruf gadang.

    Manarik paratian ambo, bahaso dari sapuluah partanyaan
    Angku, hanyo tigo nan manyangkuik hubungan
    kakarabatan, dan tujuah tantang harato pusako.
    Imbangan minat Angku iko manunjuakkan bahaso dalam
    adat kito harato memang labiah penting dari urang.
    Untuak mamaliharo harato pusako -- nan pasti indak ka
    banyak bana di daerah Sumatera Barat nan balahan
    sampik tu -- mako kito mambuang urang nan batali
    darah. Apo akibatnyo ? Kalau urang lain tambah lamo
    tambah kambang, kito urang Minang ko makin lamo makin
    ciut.


    Wassalam,
    Saafroedin Bahar.

    --- azmi abu kasim azmi abu kasim
    wrote:

    >
    > Assalamu’alaikum.w.w

    >
    > Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak
    > pandai, nan ambo hormati sarato dunsanak2 dima sajo
    barado
    >
    > Sato Ambo Saketek, malihek perdebatan yang
    > berkembang di milis nangko, yaitu diawali tentang
    > “Visi Minangkabau 2020� dan Matrilinalnya

    > Plusnya pak Saaf. Ambo ingin batanyo kepada Pak
    > Saaf sebagai yang memulai mangatangahkan persoalan,
    > pak Saaf kan sudah mamulai dari buku yang berjudul
    > “Masih Ada Haparan� pertanyaan ambo
    >7. Apokoh ado pihak keluarga “Batik� nan


    Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam.
    http://id.mail.yahoo.com/

    Ahmad Ridha

    unread,
    Mar 26, 2007, 4:44:58 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com
    On 3/26/07, azmi abu kasim azmi abu kasim
    <azmi_libr...@yahoo.co.id> wrote:

    > Seperti yang bapak ditulis dalam buku Bapak "Masih Ada Harapan" cuplikannyo adolah
    > sbb :
    >
    > Secara pribadi penulis sangat merasa risau dengan ajaran pikih yang
    > menyatakan bahwa seorang anak perempuan hanya mempuynyai hak warisan separo
    > dari hak anak laki-laki. Sebabnya ialah karena sebagian anak-anak penulis
    > adalah perempuan, dan mereka ini dalam segala hal tidak kurang dengan
    > saudara-saudaranya yang laki-laki. Penulis sangat yakin bahwa ajaran tentang
    > warisan yang menyatakan bahwa anak perempuan hanya mendapat separo dari
    > perolehan anak laki-laki tersebut bukan merupakan esensi ajaran islam,
    > sehingga melalui ijtihat para alim ulama mestinya bisa disesuai kan dengan
    > tuntutan zaman. ( MAH Hlm. 41 – nomor 62 )
    >

    Terus terang saya sangat terkejut membaca nukilan tersebut yang secara
    jelas menunjukkan keberatan terhadap aturan Islam yang sangat-sangat
    jelas. Allah 'Azzw wa Jalla berfirman (yang artinya):

    "Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk)
    anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian
    dua orang anak perempuan;
    .....
    (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di
    antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah
    ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
    Bijaksana." (QS. an-Nisaa' 4:11)

    Pendapat tersebut berimplikasi bahwa aturan waris Islam tidak adil
    sehingga perlu diubah. Padahal Allah Ta'ala berfirman (yang artinya):

    "Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah
    yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?"
    (QS. al-Maa-idah 5:50)

    Juga berimplikasi bahwa Rasulullah, para shahabat beliau, para tabi'in
    dan para tabi'ut tabi'in yang dikatakan Rasulullah sebagai
    generasi-generasi terbaik tidak paham esensi ajaran Islam sehingga
    tetap memberlakukan pembagian bagian anak perempuan separuh bagian
    anak laki-laki. Semoga Allah menjauhkan kita dari pemahaman seperti
    itu.

    Saafroedin BAHAR

    unread,
    Mar 26, 2007, 7:29:17 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com
    Waalaikumsalam w.w. Angku Azmi Dt Bagindo,

    Paratamo ambo sanang bana mangatahui bahaso Angku alah
    mampalajari buku ambo "Masih Ado Harapan" sacaro
    taliti, khususnyo tantang: 1) kritik ambo tantang
    diskriminasi manusia untuak kapantingan harato pusako
    dalam sistem kekerabatan matrilineal , dan 2) maagiah
    komentar soal sikap ambo tantang diskriminasi warisan
    antaro anak laki-laki dan anak padusi dalam Islam
    [dan manggunokan kutipannyo untuak 'mambae
    ambo',he,he].

    Baiaklah. Saparati ambo tulih dahulu, nan jadi
    paratian ambo nan utamo ambo adolah hukum kekerabatan,
    karano iko manyangkuik masalah hubungan darah, sadang
    kasan ambo paratian Angku labiah banyak ka soal harato
    pusako, nan indak banyak manjadi minat ambo. Sikap
    ambo tantang anak padusi tatap saparati nan ambo tulis
    dalam buku MAH tahun 2004 itu. Ambo indak ka paranah
    mambedakan antaro anak padusi jo anak laki-laki ambo
    doh.

    Sarupo jawaban ambo nan paratamo, jawaban lanjutan
    ambo kini ambo sisipkan di salo-salo partanyaan Angku
    di bawah ko.

    Kini, lai buliah ambo batanyo pulo kabakeh Angku ?
    Tolong Angku jawab pulo sacaro langsuang di bawah
    partanyaan ambo ko.

    1. Manuruik Angku, ma nan labiah penting: manusia atau
    harato?
    2. Apo iyo bana padusi diharagoi tinggi dalam sistem
    kekerabatan matrilineal salamo ko, atau hanyo
    dijadikan sakadar manjadi rujukan untuak mambuek ranji
    sajo ?
    3. Apo Angku Azmi Dt Bagindo mampraktekkan
    diskriminasi antaro anak Angku nan padusi taradok anak
    Angku nan laki-laki?
    4. Baa mako para panghulu indak panah maajak para
    Bundo Kanduang barundiang dalam rapek-rapek adat ?
    Kan alah ado nan bapandidikan tinggi, tamasuak nan
    bagala Prof, Dr ?
    5. Baa pandapek Angku tantang panghulu nan indak
    malaksanakan kawajibannyo sacaro baiak, antaro lain
    nan banyak manggadai dan manjua harato pusako, dan
    bukan manyalasai tapi malah mambao parakaro harato
    pusako ko ka pangadilan, saparati dikaji dek baitu
    banyak panaliti?
    6. Lai satuju Angku kalau para panghulu nan indak
    malaksanakan tugasnyo itu di-'lengser' sajo?
    7. Lai satuju Angku kalau kito adokan angket untuak
    mananyokan panilaian para bundo kanduang dan para
    kamanakan taradok kapamimpinan para niniak mamaknyo
    masiang-masing?
    8. Kalau iyo sistem kakarabatan matrilineal salamo ko
    sabana manghormati kaum ibu, baa mako banyak bana
    protes dari para bundo kanduang nan terpelajar
    taradok diskriminasi taradok padusi di Minangkabau ?
    9. Manunjuak rintisan Dunsanak Drs Firdaus Oemar Dt
    Maradjo, apo Angko ado mampunyai catatan langkok anak
    kamanakan dan harato pusako kaum Angku ?
    10. Karano Angku bamukim di Jakarta, baa caro Angku
    malaksanakan tugas Angku sabagai panghulu di Ranah ?

    Tarimo kasih.

    Wassalam,
    Saafroedin Bahar.


    --- azmi abu kasim azmi abu kasim

    <azmi_libr...@yahoo.co.id> wrote:

    JAWAB ; MEMANG BANA.

    > 2. Jika benar, kenapa Bapak masih
    > mempertanyakan dan sangat risau, tentang aturan
    > agama Islam tentang hokum warih, yang sudah
    > jelas-jelas merupakan aturan yang sudah baku dan
    > tidak dapat ditawar-tawar ?.

    JAWAB: KINI ANGKU INDAK LAI BAKOMENTAR TANTANG ADAT
    MINANGKABAU, TAPI TANTANG UGAMO ISLAM. ALHAMDULILLAH.
    ALASAN AMBO ADOLAH KARANO AMBO MANCINTAI SALURUAH
    ANAK-ANAK AMBO DAN INDAK INGIN MANDISIKRIMINASI
    ANAK-ANAK AMBO NAN SATU TARADOK ANAK AMBO NAN LAIN.
    SALAIN ITU JAN LUPO ANGKU AZMI DT BAGINDO BAHASO
    AJARAN UGAMO KITO MANAMPEKKAN MANUSIA PADO TAMPEK NAN
    TINGGI SABAGAI "KHALIFATULLAH FI'L ARDHI".

    ADO CIEK LAI, DALAM KALUARGA AMBO, AMBO TUNDA DAHULU
    MASALAH PAMBAGIAN HARATO WARISAN AMBO NAN INDAK PULO
    BANYAK BANA KO. AMBO INGIN BARAJA DULU BAA CARO PARA
    ULAMA MINANG MANYALASAIKAN MASALAH KO. KABATULAN AMBO
    HADIR WAKATU BUYA HAMKA MANINGGA DI RUMAH BALIAU DI
    KABAYORAN BARU, DAN MANDANGA KAPUTUSAN KALUARGA BALIAU
    TANTANG HARATO WARISAN KO. SAMANTARO KO AMBO DORONG
    MEREKA UNTUK MANCARI NAFKAH SAKUAIK-KUAIKNYO, DAN JAN
    BACAKAK SOAL HARATO WARISAN NAN MANJADI 'PINYAKIK
    MANAHUN URANG MINANG'.

    > 3. Apakah manuruik Bapak Sistem Kekarabatan
    > Matrilineal itu, apa bertentangan dengan ajaran
    > Agamo Islam ?.

    JAWAB: IYO.

    > 4. Dima latak pertentangannyo ?. mohon
    > penjelasan bapak.
    >

    JAWAB: PARATAMO AMBO MANUNJUAK ALASAN NAN ALAH LAMO
    DIAJUKAN DEK SYEKH AKHMAD KHATIB AL MINANGKABAUWI,
    BUYA HAMKA, DAN BAITU BANYAK PANGARANG MINANGKABAU
    DARI ALIRAN PUJANGGA BARU SAISUAK. INDAK KA AMBO ULANG
    DI SIKO.

    KADUO, DALAM MANYUSUN RANJI NAN MANCATAT NAMO-NAMO
    URANG NAN BATALI DARAH, RANJI SISTEM KEKERABATAN
    MATRILINEAL INDAK MAMASUAKKAN NAMO-NAMO DARI KATURUNAN
    ANAK LAKI-LAKI, SASUAI JO AJARAN ISLAM TANTANG NASAB.

    SAKADAR CATATAN, KOK DIPAIYOBANAKAN BANA, IKO BISA
    MANJADI MASALAH HUKUM PIDANA. ANGKU BACOLAH PASAL 277
    AYAT 1 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA.

    === message truncated ===


    ____________________________________________________________________________________
    TV dinner still cooling?
    Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.
    http://tv.yahoo.com/

    Saafroedin BAHAR

    unread,
    Mar 26, 2007, 8:00:38 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com
    Assalamualaikum w.w. Ananda Ahmad Ridha,

    Memperhatikan pandangan-pandangan Ananda yang sangat
    harfiah selama ini tentang agama Islam -- yang dalam
    ilmu hukum lazimnya disebut sebagai aliran
    positivistik atau aliran legalistik -- saya bisa
    mengerti mengapa Ananda merasa terkejut dengan sikap
    saya yang tidak ingin mendiskriminasi anak perempuan
    dari anak laki-laki. Apalagi alasan Ananda cukup kuat
    karena didasarkan pada ayat Al-Quran, kitab suci kita
    semua.

    Seperti saya jelaskan dahulu, saya bukan ahli adat dan
    bukan ahli agama. Tiga tahun yang lalu saya
    menyampaikan secara terbuka bahwa hati nurani saya --
    yang tentunya merupakan anugerah Allah swt kepada saya
    sebagai makhlukNya -- belum bisa menerima
    diskriminasi perempuan terhadap laki-laki itu.

    Adapun implikasi yang Ananda sebutkan itu dalam
    pandangan saya adalah tafsiran pribadi Ananda sendiri,
    yang tidak -- atau belum -- dapat saya setujui. Dan
    belum tentu juga disepakati oleh para ahli fiqh
    lainnya.

    Bersamaan dengan itu, tolong Ananda jelaskan 'asbabun
    nuzul' dari ayat-ayat harta warisan tersebut dan
    bagaimana caranya mengakomodasi pemahaman kita
    sekarang ini tentang kesetaraan antara laki-laki dan
    perempuan. Apakah turunnya ayat-ayat warisan tersebut
    tidak merupakan refleksi dari kondisi Tanah Arab pada
    saat itu ? Apakah ada ahli fiqh -- entah di mana --
    yang juga terganggu hati nuraninya terhadap
    diskriminasi ini dan berusaha menyusun tafsiran yang
    lebih menghormati perempuan?

    Sekali lagi, dalam pandangan saya posisi manusia
    sebagai 'khalifatullah fi'l ardhi' jauh lebih tinggi
    dari sekedar masalah harta warisan. Saya tidak akan
    pernah menzalimi anak perempuan saya yang adalah darah
    daging saya sendiri. Bahwa kaidah itu tercantum
    langsung dalam Al Quran memang menjadi pikiran saya.

    Tentu pada taraf terakhir hal ini akan menjadi masalah
    iman kita masing-masing, yang akan kita
    pertanggungjawabkan kelak di hadhirat Allah s.w.t.
    Kalau sekiranya pemahaman saya salah, Ananda tidak
    akan dimintai pertanggungjawaban, kan ? Namun
    pandangan Ananda dapat saya terima sebagai masukan.
    Saya masih ingin mendengar penjelasan dari para ahli
    fiqh lainnya yang lebih 'enlightened'.

    Wassalam,
    Saafroedin Bahar

    hay...@indo.net.id

    unread,
    Mar 26, 2007, 8:19:42 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com, azmi_libr...@yahoo.co.id
    Assalamu Alaikum W. W.
    Alhamdulillah akhirnyo ambo basuo samo urang nan sapandapek jo
    ambo tt pewarisan pusako tinggi ko. Lamo ambo mamikia tt
    pusako tinggi nan dimanfaatkan dek keturunan rumah gadang tu
    turun tamurun. Tanah kaum nan lah baumua ratusan tahun tu
    banyak manfaatnyo. Kok tandonyo rang Minang iyo ado batanah
    gak satampok.Mbo baco buku buya Hamka dan Alam Takambang jadi
    gurunyo A. A. Navis mako dari segi kekerabatan di Minang ko yo
    indak kan ado nan ka tingga dikolong jambatan doh.Kok pusako randah tasarah dek nan punyo harato indak kok dibagi
    manuruik faraidh kalau rang gaek lah maningga baru dibagi.
    Katiko nyo masih iduik mako diagiahkannyo kaanaknyo dan
    karabaiknyo nan masih mambutuhkan (baragiah katiko iduik)
    mungkin yo ado anak padusi nan mambutuhkan tapi kok ado rang
    padusi nan bapunyo banyak lo nan mambalanjai dunsanaknyo nan
    jauah bagai.Sadonyo hal iko tampak dek ambo nan manjalani dan lah ampia
    baumua 70 tahun indak ado nan batantangan jo agamo doh.Tapi banyak lo nan indak manuruik syarak dan bertentatangan
    dengan ugamo mungkin iko nan harus awak benahi dan inventory
    dan ambo iyo ikuik manyokong hal-hal tsb. Salah satunyo iyolah
    banyak urang Minang nan bacarai jo bininyo iyo bacarai pulo jo
    anaknyo.Sakian tarimo kasih
    Hayatun Nismah Rumzy (68+)


    > Assalamu’alaikum.w.w
    >
    > Angku Niniak Mamak, Angku Alim Ulama Angku Cadiak pandai,

    > sarato dunsanak2 dima sajo barado nan ambo hormati.
    >
    > Sato Ambo Saketek, ambo tatarik ateh pembicaran nan
    > berkembang, yaitu nan diawali tentang “Visi Minangkabau

    > 2020” dan Matrilinial Plus, nya pak Saaf. Ambo ingin
    > batanyo kepada Pak Saaf sebagai nan memulai mangatangahkan


    > persoalan, pak Saaf kan sudah mamulai dari buku yang

    > berjudul “Masih Ada Haparan” pertanyaan ambo adolah :
    >
    >

    > Apo sabananyo nan manjadi alasan Bapak untuak
    > memperjuangkan perobahan nan sangat mandasar tehadap
    > aturan Adat Minangkabau, yaitu berusaha untuak maadokan

    > perobahan terhadap sitem Kekerabatan Matrinial dan sitem

    > pewarisan Harato pusako Tinggi di Minangkabau ?. dengan
    > mangatokan (ABS-ABK) minus hukum kekerabatan dan hukum

    > waris. Apakah menurut Bapak, perobahan nan dimungkasuik


    > merobah cara pewarisan harta pusako tinggi sesuai dengan
    > aturan Agama Islam ?.

    > 3. Apakah kita nan ado sekarang, mengetahui siapa anak
    > dari mamak atau niniak moyang pengarap terdahulu ?,
    > Karen jika mau jujur dialah, anak yang berhak, itupun

    > batantangan juo dengan niat si pemberi, karena bukan
    > untuak anak.
    >
    >


    > Atau menurut Bapak suluruh hartatu dibagi-bagikan kepada
    > anak-anak dari pihak kaum laki-laki di Minangkabau ?.
    >

    > Dan jika ini nan dilakukan, apakah ini tidak bertentangan
    > pula dengan ajaran Agam Islam ?, karena kita telah merobah
    > niat seseorang, yaitu niat pemeberian kepada kemanakan
    > bukan kepada anak, dan itu berlaku secara umum di
    > Minangkbau.

    > 6. Apakah menuruik ajaran Agamo Islam, kita ber hak

    > untuk merobah niat seseorang ?. Dan orang itupun
    > sudah tidak ada.
    >
    >
    > Apokoh ado pihak keluarga “Batik” nan maraso dirugikan


    > dan kemudian mereka manuntuik dengan memintak hak atau

    > bagian atas harato pusako tinggitu ?.


    >
    > Dan kalau ado, baa caronyo, dan kama jalurnyo ?

    > 9. Pak Saaf mangatokan bahwa kaum perempuan tidak
    > dilibatkan dalam setiap hal, baik dalam sengketa

    > harato pusako tinggi atau dalam musyawarah-musyawarah


    > adat. Apakah bapak lupo ?, bahwa ayahda Bapak sendiri,

    > dikalahkan oleh adek perempuannyo nan bernamo Nahimah.


    > Ini jaleh bahwa kebenaranlah nan tagak bukan kekuatan.
    >

    > Menuruik nan ambo ketahui, bahwa secara keseluruhan
    > masyarakat Minangkabau mimiliki harato pusako tinggi yang
    > dikatakan sebagai harto bajalan atau arato miliak basamo
    > dalam satu paruik atau kaum, buliah diambil hasinyo oleh
    > kamanakan nan padusi tetapi indak buliak dimiliki.
    >
    > Pado saat kini harotu kito liek ado duo manfaatnyo; pertamu
    > sebagai wadah untuak bakumpua atau basatu seluruh keluarga
    > nan saparuik. Nan kaduo sebagai arato cadangan jikok ado
    > donsanak kamanakan kito nan barado dirantau, kehidupan agak
    > susah atau laki mati hiduik marando kamalah badan
    > kabagantung, inyo ado tampek babaliak, yaitu harato pusako

    > tinggi. Baliaklah kakampung, dan tinggalah di rumah gadang


    > dan ambiak hasil harato pusakotu. Namun kalaulah tabuka

    > pulo kesempatan baik, pai pulolah marantau. Sakitu sajo


    > dulu pak Saaf ambo ambo mohon maaf dan ambo tunggu jawaban

    > bapak terima kasih.
    >
    > Wassalam,
    >
    > Azmi Dt.Bagindo
    >
    >
    >>


    ___________________________________________________________
    indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id


    Saafroedin BAHAR

    unread,
    Mar 26, 2007, 8:31:34 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com
    Waalaikumsalam w.w. Bundo,

    Syukur Alhamdulillah jiko harato pusako tinggi memang
    lai digunokan sasuai jo mukasuiknyo. Untuak mangatahui
    sampai dima hal itu talaksana dalam kanyataan, mungkin
    paralu kito adokan inventarisasi baa kaadaan aktualnyo
    kini.

    Sekedar klarifikasi, ambo indak mampasoalkan harato
    pusako tinggi atau harato pusako randah. Nan ambo
    pasoalkan adolah hubungan darah dan diskiriminasi
    antaro padusi dan laki-laki dalam adat kito.

    Wassalam,
    Saafroedin Bahar


    --- hay...@indo.net.id wrote:


    ____________________________________________________________________________________
    It's here! Your new message!
    Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
    http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/

    Saafroedin BAHAR

    unread,
    Mar 26, 2007, 8:38:06 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com
    Assalamualaikum w.w. Pak Chaidir,

    Satuju panuah. Sasuai jo posting ambo tantang bantuan
    pasca bencana untuak Sumatera Barat, basamo jo kawan
    ambo Dr Imam Prasodjo, ambo ikuik mandorong bantuan ka
    nagari awak itu dalam mungu-minggu mandatang.

    Soal nan lain tantu bisa juo kito tangani. Sapuluah
    partanyaan Angki Azmi Dt Bagindo -- tigo tantang
    kakarabatan dan tujuah tantang harato pusako -- jo
    kritik Ananda Dt Endang ka ambo, alah ambo jawab satu
    demi satu.

    Wassalam,
    Saafroedin Bahar


    --- chaidir latief <chaidir...@yahoo.com> wrote:

    === message truncated ===


    ____________________________________________________________________________________


    Bored stiff? Loosen up...
    Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.

    http://games.yahoo.com/games/front

    Amrizal

    unread,
    Mar 26, 2007, 10:13:02 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com
    Pak Chaidir Yth,
     
    Sasuai, kito mulai dari nan ketek pak, nan pantiang ado hasia nyo. Sasuai jo kamapuan ambo hanyo sabagai upeh (bujang salamaik), apo nan bisa kito bantu pak?.
     
    Wass,
    Amrizal Tk.B.


    From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On Behalf Of chaidir latief
    Sent: Monday, March 26, 2007 8:17 PM

    Hayatun Nismah Rumzy

    unread,
    Mar 26, 2007, 10:15:14 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com
    Pak Saaf nan ambo muliakan,
    Ambo setuju sagalo adaik nan bertentangan dengan ugamo awak, supakaik awak nak manghilangkan dari ranah nan tacinto.  Jadi bundo mangharap nanda nan mudo-mudo meng-inventory kebiasaan buruak tu dan awak anjurkan dihilangkan dengan memberikan apo mudaraiknyo.  Agaknyo indak sado nan baru tu buruak doh karena agamo tu untuak urang nan berakal. 
    Ambo masih bautang yaitu mangkoordinir "Pendidikan Pra Nikah". Untuak ko ambo mangharapkan bantuan sagalo pihak.  Kok lai ado nan baminat marilah awak basamo-samo manyalasaikan tugas ko ambo tarimo saran dari sidang palanta nan basamo. Buliah liwat japri buliah lo liwat email ambo ko.
    Untuak kami "WULAN" - Warga Lanjut Usia ko kami indak punyo obsessi kepentingan pribadi lai sagalonyo untuak generasi mendatang.  Kok ado bundo pribadi nan indak setuju dengan pendapat seseorang janganlah dianggap bundo ini IRI dan DENGKI karena akan membuat dosa nanda2 saja.
    Ambo Rang Minang dan sampai kini ambo bangga manjadi Rang Minang.
    Wassalam bil maaf
    Bundo Nismah (68+)
     

    Saafroedin BAHAR <sbaha...@yahoo.com> wrote:

    Waalaikumsalam w.w. Bundo,

    Syukur Alhamdulillah jiko harato pusako tinggi memang
    lai digunokan sasuai jo mukasuiknyo. Untuak mangatahui
    sampai dima hal itu talaksana dalam kanyataan, mungkin
    paralu kito adokan inventarisasi baa kaadaan aktualnyo
    kini.

    Sekedar klarifikasi, ambo indak mampasoalkan harato
    pusako tinggi atau harato pusako randah. Nan ambo
    pasoalkan adolah hubungan darah dan diskiriminasi
    antaro padusi dan laki-laki dalam adat kito.

    Wassalam,
    Saafroedin Bahar

    Darius_N

    unread,
    Mar 26, 2007, 11:34:42 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com, so...@yahoogroups.com
    Wassalamualikum WW.
    Add. Mulyadi, Lai rancak Do'a Urang gaek tumah. mambari namo yolai bakandak
    jadi urang nan Mulia.
    yobabakeh indaknyo Muda2 an lai disasuikan Namo jo tingkah laku.

    Darius Nurdin

    ----- Original Message -----
    From: <mul...@pusri.co.id>
    To: <Rant...@googlegroups.com>
    Cc: <so...@yahoogroups.com>
    Sent: Friday, March 23, 2007 6:18 PM
    Subject: [R@ntau-Net] Re: Bahaso Minang logat nagari kito
    masiang-masiangdiInternet


    >
    > Waalaikum salam,wr,wb.
    >
    > Kakanda Darius Nurdin (dek karano labiah tuo ampek tahun dari ambo) nan
    > ambo hormati, dan sidang palanta RN dan Solok kasadonyo, tak kenal mangko
    > tak sayang, tak sayang mangko tak cinto, ruponyo lai sa Solok kito tumah.
    > Dari segi umua tantu ambo ba uda atau ba kakanda ka Kkd Darius Nurdin.
    >
    > Kembali ka masalah namo, ambo diagiah namo dek rang gaek ambo "MULYADI"
    > sebuah namo nan babaun kejawaan dan tidak pulo terlahir di kampuang
    > (kampuang ambo Sulik Ayie - Solok). Ambo lahie di Kota Katupek Bangkahulu
    > alias Bengkulen pado tgl 29 Maret 1957. Didalam perjalanan hiduik ambo,
    > dek urang dikampuang maupun dirantau nan sakaum atau sasuku jo ambo nan
    > sukunyo banamo "LIMO SINGKEK" didaulat untuak dijadikan pangulu atau
    > pemangku adat di suku kami tersebut pado usia ambo baru tamaik sikolah di
    > Fakultas Teknik USU Medan 23 tahun nan silam. Tapi dek karano ambo alun
    > siap dan indak dapek restu dari amak ambo nan wakatu itu masih hiduik,
    > mako permintaan tu ambo tulak sacaro haluih. Pado tahun 2002, pangulu kami
    > nan manjabat maningga dunia, mako baliak kaum ambo tadi mamintak ka ambo
    > untuak maisi jabatan tersebut. Kembali ambo tulak dengan alasan ambo ingin
    > naiak haji dulu untuak mamantapkan hiduik, emosi dan spiritual ambo. Mako
    > sasudah manjalankan ibadah haji diawal tahun 2004, permintaan kaum tadi
    > ambo kabulkan dengan dinobatkannyo ambo manjadi pangulu di bulan November
    > 2004 saminggu sasudah lebaran dengan gala Dt.MARAH BANGSO.
    >
    > Ambo bakarajo di PT.Pusri Palembang mulai dari tahun 1985 hinggo kini
    > manjadi Inspektor Pabirik. Bini masih surang (biasonyo di kampuang, angku
    > datuak punyo bini labiah dari surang), anak batigo, nan baduo sadang
    > kuliah di Banduang dan Malaysia dan nan ketek masih SMP.
    >
    > Nah, itulah sebagai ka jawek nyo dek ambo tentang perkenalan Kkd Darius
    > Nurdin sahinggo pergaulan kito di dunia maya ko indak sabateh komputer dan
    > jari tangan sajo nan manari-nari ke key board komputer tapi bisa kito
    > wujuikkan di dunia nyato. Kok ado niaik nak pulang ka kampuang malewati
    > darek mambao oto sandiri malintasi Lintas Timur Sumatera (baeko ambo kirim
    > via japri Sketsa Lintas Sumatera awal tahun 2007 nan ambo buek berdasar
    > pengalaman ambo sendiri), singgahlah di dangau dinas kami di Jl.Durian
    > No.2 Komplek Pusri Palembang.
    >
    > Wassalam,
    > HM Dt.MB (hampia 50 th)
    >
    >
    >> Assalmualikum WW.
    >>
    >> Bapak Dt.MB. nan Mulia.
    >>
    >> Darius Nurdin bukan nan palang salib di SCTV, mancaliek tampang urang
    >> sakileh banyak salah alamaik. apolai kok pakai Asumsi kato rang kini.
    >> tampang kayak batak agak sangar dan saketek Vocal .Vokal apo
    >> fokalya.kiro2 baitulah. ambo pernah manjadi Instruktur Karyawan Texmaco
    >> waktu ambo mamulai acaranyo, ambo baco Assalmualikum WW. tibo2 adon nan
    >> Protes looh kok baco Assalamualikum. emang kenapa ???, orang bali kok
    >> Assalmualikum. ambo balas jawab emangnya ngak orang Bali ngak boleh baca
    >> Assalamualaikum. Jawabnya baru sakaliko kami mandanga urang bali boco
    >> Assalmualikum. Sambie galak masam ambo mangajukan pertanyaan diforum.
    >> Kalau Bapak2 nan lain tahu ndak kira2 saya asli dari mana ???. dengan
    >> lantang ado nan manjawek Dari Aceh Pak. a a ah .. iko adolonan labieh
    >> parah lai.
    >> itulah akibeknyo kalau ba Asumsi.
    >>
    >> jadi..Tugeh ambo majalehkan ka Bapak2 Kasadonyo. untuek mamperkenalkan
    >> diri baliek dilapauko. maklumlah lahlamo tabuang jawueh dibao Ombak
    >> kasinan kamari lah sarupo sarampang anyuik tasangkuik dimano -mano.
    >> Alahamdulillah kiniko lah dabanam 36 Tahun dijawa.ndak tabangkik lai doh
    >> batang tarandam.
    >>
    >> Maklumlah Tak kenal mako tak tahu, tak tahu mako tak sayang, tak sayang
    >> mako tak cinto.
    >> Bapak Dt MB. ambo juo kiro2 kapatang ambo panggie mamak kini ambo pangie
    >> Bapak. ambo maraso agak kasleo lidah. Mancaliek gala indak panteh ambo
    >> panggie mamak.nak jaleh bialah Bp. Dt.MB. nan manjalehkan.
    >>
    >> Identitas ambo :
    >>
    >> Namo Asli : Darius Nurdin
    >> Suku : Malayu Rumah Panjang (Cucu angku Gadang Bahan
    >> Alahan Panjang)
    >> Tampek Layie : Muaro Paneh (Solok)
    >> Tgl Layie : 5 Maret 1953
    >> Baladang di : PT.Astra Honda Motor Jakarta (32 Thn lah bajalan)
    >> Agamo : lai alun batuka Masih Asli Islam (Indak ado bayang
    >> salib do. nan ado Anti Salib)
    >>
    >> Ayah kanduang : Nurdin Rajo Nan Sati (gala paragieh Induek bako baliau)
    >> gala asli Dt. Panghulu Basa
    >> (suku Sikumbang asli Muaro Paneh.)
    >> Ibu Kanduang : Nurani H.Tahib ( Keponaan Angku gadang bahan jo Angku
    >> Johar Dt. Mudo Jo
    >> St. Galomek Alahan Panjang).
    >> Lah bagabuang jo rantau net dari Tahun 90 han, lupo ambo Tahunnyo, tapi
    >> sampek hilang kontak labieh kurang 4 tahun.kini alah tasambuang baliek.
    >>
    >> Baitulah kironyo Bp. Dt.MB. Bak kecek urang awak bajalan lah sampai
    >> katujuan balayie sampai kabateh nak duduek ambo lapeh angok sabanta. nak
    >> ambo dangalo saluang jo dendang nan lain.
    >> Bari maaf ambo bapak Dt. MB.
    >>
    >> Wassalmualikum WW.
    >> Darius Nurdin.
    >
    >
    >
    > >

    Saafroedin BAHAR

    unread,
    Mar 27, 2007, 12:09:40 AM3/27/07
    to Rant...@googlegroups.com
    Assalamualaikum w.w. Bundo.

    Saparati Bundo, ambo juo maraso bautang sabalun
    salasainyo gagasan kito tantang pandidikan pra-nikah.
    Sasudah ambo lengser di Komnas HAM bukan Agustus nanti
    nanti, ambo ingin manaruihkan karajo gadang ko,
    mungkin tatap maajak rekan-rekan kito nan masih
    mangabdi di Komnas, ditambah Komnas Perlindungan Anak
    Indonesia, BKKBN, Komnas Perempuan, dan mungkin juo
    BKKBN dan Departemen Agamo.

    Ambo sadar bana baa pentingnyo peranan keluarga,
    apolagi peranan Ibu, dalam mandidik dan mambantuak
    watak sarato pribadi anak, sahinggo sasungguahnyo
    malalui persiapan pembentukan keluarga iko kito akan
    ikuik mambantuak masyarakat Indonesia nan labiah
    baiak. Masyarakat Minangkabau tantu marupkokanj bagian
    dari masyarakat Indonesia nan kito cito-citokan itu.

    Ambo mangamini parnyataan Bundo tantang kito sabagai
    kalompok "WULAN". Kito kan hanyo tingga mampabanyak
    ama jo ibadaik sajo, tamasuak bausaho manyampaikan
    saran dan pandapek, kok lai ado gunonya untuak urang
    banyak.

    Wassalam,
    Saafroedian Bahar

    > ---------------------------------


    > Be a PS3 game guru.
    > Get your game face on with the latest PS3 news and
    > previews at Yahoo! Games.
    >
    >
    >


    ____________________________________________________________________________________


    We won't tell. Get more on shows you hate to love
    (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

    http://tv.yahoo.com/collections/265

    sidi macho

    unread,
    Mar 26, 2007, 10:08:44 PM3/26/07
    to Rant...@googlegroups.com
    Assalammu'alaikum wr. wb
    sabalumnyo awak minta maaf nan sagadang-gadangnyo jikok ado kato2 awak nan salah dalam panulisan e-mail ko,
    Sasudah gampo kapatang ko kadatangan kakek awak dari Bukiktinggi, liau bacarito kajadian gampo nan sapanjang pangalaman iduiknyo alun pernah dirasokan sakuek itu lai. Sampai lalok di lapangan heler sampiang rumah liau baru sakali tu nan dicubo baru.
    Adopun sasudah bacarito ttg gampo tu, liau pun rusuah dan sampai kalua kecek liau basonyo di areal taman  Jam Gadang tu lah punco bancano nan tajadi dan akan tajadi. Baa sampai batiu kek ( awak tanyoan ), jawab liau : Baa ka indak tajadi bancano dek ang puloh, bayangan se lah diang, taman jam gadang tu lah jadi tampek nan indak batua lai. Kalau lah malam ari, banyak urang duduak baduo-duo sampai laruik malam, apo karajo kalau indak babuek masum disinan tu. Untuang2 ditembak patuih pulolah Jam Gadang tu supayo indak ado juo urang nan bapole-2 babuek doso disitu lai.
    Astaghfirullah.. kalau iyo baitu kaadaan di Jam Gadang kini ko adonyo baitupun ditampek2 wisata nan lain, indak katacangang urang di rantau kalau bancano manimpo di ranah minang doh. Nilai adat katimuran sarato ugamo lah mulai luntur dikalangan nan mudo2, dan awak sabagai urang nan masih mudo maimbau pihak nan takaik supayo hal sarupo nan dikecekkan kakek awak tu supayo capek ditanggulangi.
    Wassalam
    C. Saidi Khatib
    30th labiah 7 bulan
    Duri - Riau


    Need Mail bonding?
    Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.

    It is loading more messages.
    0 new messages