Benar da Akmal.
Ada beberapa kesepahaman dalam mengelola warung nasi. Berdasarkan pengalaman ambo mengurus warung nasi belasan tahun, ada beberapa hal yang bisa dijadikan catatan.
1. Ada perbedaan antara dibungkus dan makan ditempat. Ada beda antara 'warung' dan restoran. Aturan itu sebenarnya dibuat berdasarkan kebiasaan saja. Seperti; nasi bungkus sudah dihitung +nasi tambuah, baik kuantitas maupun harganya. Ini berlaku untuk warung maupun restoran, Sedangkan untuk kelas restoran, makanan yang 'dihidang' akan dihitung lebih mahal dibanding 'ramas', apalagi dibanding nasi bungkus.
2. Kemudian, ada kesepahaman bahwa sayur (cubadak, dkk) tidak dihitung alias gratis. Ini seringkali kami manfaatkan sewaktu jaman kuliah. Pesan nasi+sayur+kuah+sebeng (cuilan lauk, ikan, cancang), dibungkus. Dimana yg dihitung hanyalah nasi saja :-)
3. Kewajiban untuk seketika menghidangkan segelas air dan tempat cuci tangan bagi SETIAP tamu yang memasuki warung. Walau tamu tersebut tidak berniat makan, cuma ngopi, atau sekedar mangawani kawannyo nan makan.
4. Pernahkah memperhatikan kaitan warung nasi dan tukang pangkas? Dari jaman dulu ada semacam konsensus bahwa ongkos pangkeh rambuik (barber shop) setara dengan sebungkus nasi cancang.
5. Mengenai sejarah bisa jadi ada benarnya, akan tetapi sepanjang pengalaman saya berdagang nasi belasan tahun, tidak ada ketentuan/pakem wajib. Ini berlaku untuk waruang nasi Piaman ataupun lapau nasi Kapau.
6. Perlu diingat bahwa diranah, makan nasi direstoran/warung bukanlah kebiasaan harian seperti yang kita temui dirantau. Otomatis pelanggan nasi Padang adalah saudagar dan orang-orang yang sedang jauah dari rumah. Di Sumbar sendiri semasa saya kanak-kanak, warung nasi ini adalah tempat 'tamasya' bagi kami sebulan sekali diajak 'makan lamak'. Biasanya berkenaan dengan waktu gajian orangtua.
Lebih sayangnya lagi, sebagian besar konsensus ini sudah tidak ditaati dan tidak menjadi bahan perhatian, padahal inilah ciri khas warung nasi kaum 'egaliter'.
Wassalam
ET Hadi Saputra
Date: Tue, 8 Oct 2013 01:53:40 +0000
Subject: Re: [R@ntau-Net] Kenapa Nasi Padang Isinya Lebih Banyak Kalau Dibungkus?