Yusof bin Ishak, Pria Minangkabau Presiden Pertama Singapura

525 views
Skip to first unread message

Sjamsir Sjarif

unread,
Feb 2, 2017, 3:31:48 PM2/2/17
to RantauNet
Dari Minangkabanews kita baca:

Yusof bin Ishak, Pria Minangkabau Presiden Pertama Singapura

Jumat, 12 Agustus 2016 - 03:44:50 WIB - 1016Yusof bin Ishak, Pria Minangkabau Presiden Pertama Singapura

MINANGKABAU - Yusof bin Ishak adalah pria kelahiran 12 Agustus 1910 Padang Gajah, Trong, Perak, Singapura. Ia adalah Presiden pertama di Singapura semenjak Negeri Singa itu berubah menjadi republik, sekira 51 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Agustus 1965.


Ia berhasil menjabat sebagai kepala negara setelah Peoples Action Party (PAP) memenangkan pemilihan umum pertama pada 30 Mei 1959. Dia menggantikan Yang di Pertuan Negara pertama dan Gubernur Singapura, William Goode.


Satu hal yang menarik dan patut jadi kebanggaan buat rakyat Indonesia, presiden pertama Negeri Singa ini ternyata adalah keturunan Minangkabau. Leluhurnya adalah seorang bangsawan Minangkabau, Datok Jonathan. Namun kemudian pada 1789, leluhurnya bersama dengan adik laki-lakinya, Datok Setia dan 80 orang pengikutnya bermigrasi ke Kedah dan bersumpah setia kepada Sultan Kedah.


Yusof adalah anak tertua dari sembilan anak dan ayahnya adalah Ishak bin Ahmad. Sebagai orang terdidik, Ishak menemukan pekerjaan di Malayan Administrative Service dan menjabat sebagai pegawai di kantor Kecamatan di Taiping dan kemudian di Departemen Perikanan. Pada 1923, Yusof kemudian dipindahkan ke Singapura untuk menjabat posisi asisten inspektur perikanan.


Dia adalah orang pertama non-Eropa yang menjadi Direktur Departemen Perikanan. Demikian sebagaimana dilansir Singapore Infopedia, Rabu (12/8/2016).



Yusof sebenarnya memiliki ketertarikan yang tinggi pada ilmu hukum. Akan tetapi, ayahnya tidak mampu untuk mengirim dia ke Inggris untuk melanjutkan studinya. Yusof kemudian bergabung dengan Akademi Polisi di Kuala Lumpur. Namun karena beberapa perbedaan pendapat, ia akhirnya meninggalkan akademi tersebut dan kembali ke Singapura.


Menilik kariernya, Yusof sempat terjun sebagai seorang wartawan. Ia bergabung dalam sebuah koran Warta Malaya sebagai seorang juru tulis. Beberapa lama kemudian, posisinya kemudian meningkat menjadi seorang asisten manajer yang bertugas mengontrol keuangan perusahaan. Warta Malaya merupakan perwakilan dari suara Arab di Singapura dan dipengaruhi oleh perkembangan di Timur Tengah.


Yusof bin Ishak tidak hanya dikenal hebat dalam bidang akademis, tapi juga merupakan seorang atlet berprestasi. Ia sempat mewakili Indonesia dalam berbagai perlombaan termasuk hoki, kriket, renang, polo air, bola basket, tinju dan angkat besi. Sebagai petinju, ia pernah memenangkan piala Aw Boon Par pada 1932. Dalam bidang angkat besi, ia menjadi juara kelas ringan tingkat nasional pada 1933.


Untuk menghargai jasa-jasa Yousuf, Singapura pun mengabadikan namanya dalam tiga tempat. Pertama, sebuah masjid baru di Woodlands akan dinamai Masjid Yusof Ishak. Kedua, Institut Kajian Asia Tenggara di National University of Singapore (NUS) saat ini dikenal dengan nama Iseas (the Yusuf Ishak Institute).



Ketiga, NUS mencanangkan program pendanaan dan penganugerahan gelar profesor dalam bidang ilmu sosial dengan nama Yusof Ishak Professorship. Peneliti yang berhak mendapatkan faedah dari program ini adalah mereka yang seperti, Ishak, memiliki minat penelitian dalam kajian multi-etnis dan multi-kulturalisme.


Sebagai presiden pertama, wajahnya juga tak asing lagi. Muncul di uang kertas Dolar Singapura dalam berbagai nilai. Pernah dalam pecahan 2, 5, 10, 20, 50, 1.000 dan 10.000 dolar Singapura. (oz)

Sjamsir Sjarif

unread,
Feb 2, 2017, 3:35:19 PM2/2/17
to RantauNet

Rayakan National Day, Singapura Sanjung Mantan Presiden Pertama Mereka yang Berdarah Minangkabau


Jumat, 12 Agustus 2016 - 03:37:10 WIB - 1602Rayakan National Day, Singapura Sanjung Mantan Presiden Pertama Mereka yang Berdarah Minangkabau

MINANGKABAU - Hari kesembilan Agustus adalah hari yang sakral bagi warga Singapura. Sebab, tepat pada 9 Agustus 1965, Negeri Singa resmi memisahkan diri dari Malaysia.


Hari bersejarah itu dirayakan Kedutaan Besar Singapura pada Rabu 10 Agustus malam di Shangri-La Hotel di Jakarta dengan tema "Membangun Singapura Kita untuk Hari Esok".


Selain Hari Kemerdekaan yang berdekatan, tautan sejarah Indonesia dengan Singapura ditandai dengan mantan Presiden Yusof bin Ishak. Presiden pertama Singapura itu ternyata memiiki darah keturunan Minangkabau. (Baca juga: Yusof bin Ishak, Pria Minangkabau Presiden Pertama Singapura)


Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengumumkan tiga cara untuk mengenang jasa-jasa presiden pertama itu. Salah satunya adalah dengan membentuk departemen khusus di National University of Singapore (NUS) untuk Yusof Ishak.


"Tentu saja, kami sangat mengenal nama Yusof Ishak. Semua warga Singapura pasti kenal dia. Jika ada yang tidak tahu, berarti ia tidak melek sejarah," puji salah satu warga Singapura, Keng Yam, Kamis (11/8/2016).


Acara sendiri berlangsung cukup meriah yang ditandai dengan deretan makanan khas ranah Melayu. Sejumlah pejabat dari Kabinet Kerja dan perwakilan Kedutaan Besar negara-negara yang bertugas di Jakarta juga turut memenuhi undangan dari Duta Besar Anil Kumar Nayar. (OZ)

Berita ini bermanfaat?
sekarang juga!

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi
Tag: indonesia,internasional,seni-budaya,sumatra-barat,tokoh,unik

Fashridjal M. Noor

unread,
Feb 2, 2017, 5:11:23 PM2/2/17
to Rantaunet

Berita diatas hanyalah nostalgia masa lalu.
Sekarang warga keturunan Melayu sebagai minoritas mengalami  diskriminasi rasial.
Lihatlah links berikut:

Inilah Nasib Etnis Melayu di Singapura - Batamtoday.com

m.batamtoday.com › detail2 › id=32180-...

Aug 19, 2013 - COM, Singapura - Etnis Melayu diSingapura adalah ... Diskriminasi di tempat kerja juga menjadi isu di kalangan .... 2016batamtoday.com ® Designed by 2digit.

Melayu Ditindas | Indonesian Review

indonesianreview.com › gigin-praginanto

Mar 23, 2015 - Salah satu bukti dari diskriminasi terhadap orang Melayu ... Jumlah pendudukSingapura saat ini sekitar 5,47 juta  ...


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Akhir, Zainul (zainula)

unread,
Feb 2, 2017, 7:57:33 PM2/2/17
to rant...@googlegroups.com

Betul Pak Prof, Minangkabau semakin tersikir dimana – mana termasuk di Negara sendiri sehingga ini tinggal kenangan dan sejarah buat anak cucu kita .

Tapi kalau ini para tokoh 2 kita sadar maka sudah saatnya kita memikirkan untuk bersatu kembali dan bangga punya orang Minang yang sudah kesohor dan perlu kita dukung dan teladani sehingga bisa memotivasi generasi Minang berikutnya…..

 

Ambo sampai kini masih bangga sebagai keturunan Minang orang yang berjasa memperjuangkan kemerdekaan NKRI dan ini perlu kita jaga bersama dan jangan kita biarkan etnis lain merusak dan memporak porandakannya apalagi mengadu domba seperti zaman penjajahan Belanda dulu

Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com.


Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--

.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.

Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com.

Maturidi Donsan

unread,
Feb 3, 2017, 9:54:45 AM2/3/17
to rant...@googlegroups.com

 

Sesudah  hidup 14  tahun degan UUD 2002, banyak perubahan.

Pengertian Pancasilapun berubah.

 

Pancasila 2002 tidak lagi membedakan mana tuan rumah mana tamu di NKRI ini.

 

Pancasila 1945 jelas membedakan mana tuan rumah mana tamu.

Terbaca dari pasal 26 (1)  UUD 45

 

1.    Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

 

Penjelasan pasal 26 ayat 1:

Orang-orang bangsa lain , misalnya orang peranakan Belanda, peranakan Tionghoa dan peranakan Arab yang bertempat kedudukan di Indonesia, mengakui Indonesia  sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada Negara Republik Indonesia dapat menjadi warga negara.

 

Dari 3 peranakan  itu hanya peranakan arab yang dikonfirmasi oleh  Pahlawan Proklamator terlampir.

 

Di  UUD 2002

Penjelasan pasal 26 didelet untuk mengaburkan mana tuan rumah dan mana tamu.  Tamu bisa berlalu lalang dalam rumah.

Banyak lagi, presiden tidak lagi dipilih MPR tapi dipilih orang banyak/uang

Makanya kalau mau baik kembalilah ke UUD 45 dengan Pancasila-nya yang asli.

 

Mari, saling tahu diri dan saling menghargai,  dimana bumi dipijak disana langit dijunjung.

Kalau ini dipegang, aman tenteram seperti yang sudah sudah.

 

 

 

Maturidi (L/79) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau




Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegroups.com.


Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.

Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegroups.com.


Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegroups.com.
POSISI KETURUNAN Arab, Cina dan India di NKRI.docx
POSISI KETURUNAN Arab, Cina dan India di NKRI.docx

Maturidi Donsan

unread,
Feb 3, 2017, 9:58:39 AM2/3/17
to rant...@googlegroups.com

Lampiran k2 mestinya
PEMUDA KETURUNAN ARAB.docx

Idris Talu

unread,
Mar 2, 2017, 8:28:21 AM3/2/17
to rant...@googlegroups.com
Dulunya saya ada mengenali beberapa orang yang ada pertalian darah dengan PresidenYusuf Ishak ini. Menurut mereka, nama ketua keluarga  kepada Presiden Yusuf ialah Datuk Jannatun (bahasa Arab untuk syorga) bukan Datuk Jonathan seperti yang ditulis.
Idris Talu
Selesa layari blog saya dengan firefox.
http://idristalu.blogspot.com/

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages