Nama Orang Minangkabau : UNIK, FLEKSIBEL, DAN “ANEH”
September 16, 2009
Oleh : Elfitra Baikoeni (by da Revan)
Diantara sejumlah suku-suku bangsa yang ada di nusantara, mungkin nama-nama orang Minang tergolong kompleks, aneh, variatif, longgar, tetapi sekaligus fleksibel, unik, kreatif, serta pragmatis. Orang Batak dan Manado selalu mencantumkan nama marga dan clan di belakang nama kecil. Nama orang Maluku dan Papua dapat dikenali secara cepat dan familiar. Sebagai pengaruh Islam, nama orang Melayu lazim mencantumkan bin/binti sebelum nama orang tua. Orang Jawa dan Sunda lumayan ketat dalam memberi nama anak, sehingga kita nama-nama mereka memiliki khas tersendiri.
Bagi orang Jawa dan juga Sunda, dari nama saja bisa langsung dikenali status sosialnya sekaligus, apakah dia keturunan bangsawan atau rakyat biasa. Nama depan “Andi” jelas berasal dari kaum ningrat Sulawesi Selatan (Bugis). Demikian juga halnya dengan kelompok masyarakat adat lain : Badui, Dayak, Sakai, Nias atau Mentawai, masing-masing memiliki karakter tersendiri yang mudah dikenali (addressed).
Bagaimana dengan Minangkabau ?? Penamaan dalam masyarakat Minangkabau masa lampau kelihatannya berpegang pada falsafah “alam takambang jadi guru”. Orang-orang menamai daerah-daerah baru, kampung, dan nama-nama suku-suku dengan falsafah ini, termasuk juga menamai orang (anak) dan gelar. Tak mengherankan kiranya, kalau nenek moyang kita bernama : Kirai, Upiak Arai, Talipuak, Si Rancak, Jilatang, Masiak, atau Jangguik. Kedengarannya aneh dan lucu, ya ??
Setelah Islam masuk dan berkembang, mulai pula nama-nama orang Minang berubah menjadi kearab-araban (Islam). Nama-nama seperti ini, contohnya : Mohammad Attar, Mohammad Natsir, Saiful, Bahri, Mochtar, Ali, Amir, Arifin, Ismail, Aziz, Fauzah, Hamid, M. Rais, Zakiah, Ibrahim, Idris, Rasid, Sofyan, Dahlan, Fatimah, Aminah, Maimunah, Hayati, Nurhasanah, Nuraini, Saidah, dst.
Pasca takluknya peristiwa PRRI-Permesta, orang Minang mengalami tekanan mental luar biasa dari pemerintahan Jakarta, banyak diantara mereka kemudian memutuskan meninggalkan kampung halaman untuk pergi merantau. Setidaknya, demikian pendapat yang tertulis dalam buku “Merantau”-nya sosiolog Mochtar Naim. Mulai pula orang berusaha menanggalkan identitas dan label keminangannya, salah satu lewat perubahan nama. Tak sedikit orang Minang memiliki nama yang kejawa-jawaan, ada seperti nama Eropa, Parsia, atau Amerika Latin. Sekedar contoh, seorang pejuang pemberontak PRRI yang semula bernama Bastian St. Ameh, kemudian merantau ke Jawa dan berhasil jadi pengusaha sukses : Sebastian Tanamas.
Ada “urang awak” bernama Revrisond Baswir, ekonom UGM yang terkenal. Beberapa nama yang ikut menjadi calon gubernur Sumbar tempo hari bernama; Leonardy Armaini, Jeffry Geovanni, dan terakhir siapa kira kalau Irwan Prayitno itu adalah putra asli Kuranji, Padang? Saya berkali-kali berusaha meyakinkan orang-orang tua di kampung halaman, kalau Irwan Prayitno bukan orang Jawa, pada saat Pilkada berlangsung. Mungkin mereka kuatir dengan “trauma” masa lalu, pada penghujung Orde Lama banyak sekali pejabat tinggi di Ranah Minang yang di”drop” dari Jakarta dan berasal dari etnis Jawa.
Dalam pemberian nama kepada anak orang Minang sangat pragmatis tapi kreatif. Di SD saya punya kawan bernama hebat, John Kennedy, sayang dia sempat tinggal kelas. Waktu kuliah teman akrab saya bernama Socrates, asal Labuah Basilang, Payokumbuah, yang waktu lahir kakek yang memberinya nama terkagum-kagum pada pemikiran Filsafat Yunani. Semula saya kira dia orang Tapanuli, namanya Hardisond Dalga, ternyata dia dari Singkarak dan nama belakang adalah nama ayah-bunda; Dalimi-Gadis.
Ada
lagi kawan bernama Ida Prihatin, karena waktu melahirkan orang tuanya mengalami
masa-masa ekonomi susah. Indah Elizabeth, Indah namanya dan waktu lahir
ditolong oleh bidan Tionghoa yang ramah bernama Elizabeth. Dian Bakti Kamampa,
kata terakhir bukan nama daerah melainkan akronim dari “Kepada Mama dan
Papa”, juga ada Taufik Memori Kemal, menurut cerita orang tua yang
memberi nama tersebut, dia selalu terkenang (teringat) kepada komandan
seperjuangan yang gugur pada Revolusi Fisik Kemerdekaan bernama “Kapten
Kemal”. Juga menarik seorang mahasiswa bernama M. Batar. Sudah pasti M
tersebut adalah Mohammad, dan “Batar” mungkin saja diambil dari
kata bahasa Arab, begitu pikir saya selama bertahun-tahun. Tetapi kemudian
ketika sesi “mukaddimah” saat dia ujian skripsi, dia menceritakan
kisah dibalik nama tersebut (karena memang ada dosen yang iseng nanya arti
namanya). Singkatnya M. Batar artinya;
“mambangkik batang tarandam”,
itulah nama yang sekaligus menjadi misi hidup laki-laki berperawan kurus ini.
Kalau kita rentang, akan banyak kisah-kisah seterusnya dibalik pemberian nama
Orang Minang.
Nama-nama singkatan/akronim bagi orang Minang sudah mentradisi. Salah satu “perintis”nya adalah Buya Haji Abdul Malik Karim Amarullah, yang menyingkat namanya jadi HAMKA. Setelah itu tak sedikit yang meniru, memendekkan nama panjangnya menjadi akronim atau singkatan. Ada Pak AR, Buya ZAS, STA, HAP, HAKA, Zatako.
Yang menarik ada nama yang sering diasosiasikan sebagai khas Minang, karena nyaris tak dijumpai pada di etnik lain, yakni nama yang mengandung atau ber-akhiran … Rizal. Sebutlah misalnya; Rizal, Rizaldo, Rizaldi, Afrizal, Erizal, Syamsurizal, Syahrizal, Endrizal, Masrizal, Syafrizal, Hendrizal, Efrizal, Nofrizal, dst.
Memasuki pertengahan tahun 1980-an, ketiga pemerintahan Orde Baru sedang puncak-puncaknya, mulai pula “trend” nama anak berbau kebarat-baratan. Ada yang bernama Alex, Andreas, Hendri(k), Anthon(y), Roni, Yohanes, Octavia, Octavianus, Matius, Agustin, Angela, Monica, Susi, Selly, Ryan, Mathias, Dona, Harry, Sintia, Agnes, Yosep, Yoserizal, John, Johan, Yohanna, dan kalau diteruskan nama-nama ini akan jadi deretan cukup panjang.
Mungkin pengaruh dominasi budaya Orde Baru, banyak juga nama yang berasal Sangsekerta seperti : Eka, Eko, Ika, Dharma, Bakti, Agus, Esa, Kurniawan, Sinta, dst.
Seiring dengan itu, pernah juga sebagian orang mengangkat nama suku sebagai nama belakang. Ini menurut saya karena pengaruh nama orang Batak dan Mandailing yang terlihat “gagah” dengan nama marga yang selalu menempel di belakang nama mereka. Maka kemudian muncul nama semisal, Hendri Chaniago (karena berasal dari suku Caniago), Indra Piliang, Afrizal Koto, Anisa Jambak. Nampaknya hanya nama Chaniago (mengherankan … entah mengapa nama suku itu selalu dibubuhi “h”, padahal aslinya hanya “caniago”) dan Piliang saja yang cukup populer sebagai nama, suku yang lain relatif jarang. Memang, nama-nama semacam itu hanya sedikit peminatnya, karena tidak lazim. Bagi orang Batak atau Mandailing, kalau mereka berasal dari marga yang sama misalnya sama-sama Sitorus atau Nasution berarti bersaudara. Sementara suku-suku di Minang bersifat menyebar pada semua nagari di seluruh Sumatra Barat, sehingga rasa pertalian sesama suku itu – meskipun di rantau – pun terasa longgar.
Runtuhnya rezim Suharto dan digantikan oleh era reformasi sekarang, kembali trend nama-nama Islam dan religius untuk nama anak. Sebutlah misalnya ; Habib, Farhan, Said, Anisa, Naufal, Aqila, Zahra, Najla, Najwa, Zahira, Salma, Sarah, dst.
Sebenarnya banyak hal yang masih mengganjal dengan “style” nama-nama orang Minang, misalnya mengapa karakter nama Minang cenderung berubah-rubah, dari satu periode ke periode berikutnya? Mengapa begitu variatif dan kompleksnya nama orang Minang, sehingga kadang bersifat “menipu”, uncertain dan kadang absurd, lalu adakah yang mereka sembunyikan dibalik nama-nama tersebut? Apa arti/makna nama bagi orang Minang zaman sekarang, sejauh mana nama seseorang dianggap penting sebagai identitas sosial? Sejauh mana hubungan antara nama/gelar dengan politik, modernisasi, atau birokrasi? Kalau dulu nama sebagai identitas yang dijumpai adalah, misal : Y. Dt. Rangkayo Basa, M. Dt. Mangkudun Sati, atau B. Bagindo Sutan, mengapa tiba-tiba sekarang tak ada yang mencantumkan gelar adat tersebut sebagai nametag, kartu nama, atau sebagai nama resmi (yang disandang kemana-mana karena bangganya) sebagaimana dulu? Pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab melalui kajian yang lebih serius.
Bdg, Januari 2008
kalau lah mangecek soal namo urang Minang, ambo yobana sakik paruik jo
namo DON'T WORRY. namo? yobana, namonyo Don't Worry!
caritonyo di bawah ko:
====
http://guario.blogspot.com/2005/11/carito-mudiak-kaampek-kalau-orang.html
Seperti biasa, ketika pelatihan dibuka pada hari pertama, nama semua
peserta diabsen dengan cara disebut satu per satu hingga semua orang
selesai dipanggil. Tak lama, saat pelatihan akan segera dimulai,
seorang pria berdiri seraya mengacungkan tangannya.
“Nama saya belum disebut, Bu,” katanya.
“Ah, rasanya sudah saya sebut semua,” kata Ibu Trainer bingung. “Siapa
namanya, Pak?”
Laki-laki itu terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab.
Siap-siap ...
“DON’T WORRY, Bu.”
Semua mata menatap pria bernama Don’t Worry itu dengan tatapan tak
percaya sebelum akhirnya tawa mereka meledak. Si Ibu Trainer sambil
tersenyum meminta maaf. Katanya, dia pikir kalimat “don’t worry” itu
ditulis oleh panitia yang sedang menunggu konfirmasi peserta yang akan
mengikuti pelatihan tersebut. Bukan nama orang.
Gue ngakak sampe sakit perut mendengar cerita Etek gue itu. Setelah
bisa menarik nafas, gue bertanya, “Sebentar ... cara nulisnya gimana?
Di-Indonesia-in jadi Don Wori atau emang pake English grammar yang
bener segala?”
Rio, tabahlah sampai akhir ...
“Emang pake grammar yang benar, Yo, jadi D-O-N-tanda petik tunggal-T
W-O-R-R-Y. DON’T WORRY!”
Mati gue! Gue nggak sanggup ngebayangin ada orang tua yang ngasih nama
anaknya Don’t Worry dengan penulisan yang benar. Itu kan bukan nama,
huaaaaa .... *menangis berguling-guling* Belajar bahasa Inggris di
mana sih bapaknya? Apa sang bapak dapat ilham waktu dengar ada turis
bule yang lagi jalan-jalan di Ngarai Sianok Bukit Tinggi, empat
puluhan tahun yang lalu, dan ngomong “don’t worry.” Terus, dia suka
dengan kalimat itu karena dia pikir itu nama Spanyol seperti Don
Quixote, walau gue juga bingung dari mana dia mungkin pernah mendengar
cerita tentang Don Quixote. Lantas, gue rasa dia meminta bule itu
menuliskannya di atas kertas dan begitu anaknya lahir, dengan hati
berbungkah kebahagiaan, dia berikan secarik kertas yang sudah lusuh
itu kepada petugas Kenagarian sewaktu meminta akte kelahiran anaknya.
Dengan susah payah, bapak petugas itu mengetik di mesin tik Brother
seri pertama nama yang akan tercatat dalam sejarah sebagai puncak dari
segala puncak keajaiban nama urang awak, mengalahkan John Travolta,
menendang Lovely Son-nya Miund: ‘Don’t Worry’.
Gue menghela nafas dalam sambil membayang kekuatan mental Pak Don’t
Worry yang hidup dengan nama itu empat puluh tahunan lamanya. Kagum
gue. Kalo gue sih rasanya udah bakal melakukan hal yang dilakukan
salah seorang Oom gue di kampung, Pak Etek Ucok: ganti nama. Gimana
nggak, dia dikasih nama SAFRIANUS oleh orang tuanya, dan terbayang
bukan begitu dia sekolah dan mengerti arti kata anus itu?
Sekarang, gue penasaran, kalo Pak Don’t Worry punya anak, dia kasih
nama anaknya apa ya?
Mestinya ‘Be Happy’.
=====
wassalam,
eva, cimahi coret
2009/11/11 <jupar...@yahoo.com>:
masih masalah namo, uwan ambo--nan urang Jawa--subana paniang nyo jo
namo sanak2 ambo urang Baruah Gunuang, karano banyak bana namo
panggilan nan ciek suku kato, bahkan hanyo duo huruf:
It, At, An, In, En, Ed, il, Is, Us, Lin, Yet, Am, Im, Yul dll
(sebagiannyo ado di milis ko. hahahaha)
dek nan banamo At, misalnyo, indak ciek duo, batambah lah panggilan
tadi jo gala.
misalnyo It "Sawi", karano wakatu ketek suko sayua sawi
atau An "Ngulu", karano apaknyo pangulu
atau Is "Ronya", karano wakatu ketek ronya (cengeng)
dll
di sampiang itu, ado pulo urangtuo nan maagiah namo anaknyo maniru
pesohor, misalnyo Ira Maya Sopha. atau namo nan kebarat-baratan,
misalnyo David (ondeh mak).
pis, don't worry be happy.
wass,
eva, cimahi coret
hehehe
2009/11/11 <jupar...@yahoo.com>:
Tapi dek tasabuik taimbau pulo Mak Ngah di Tapi Riak nan Badabua dek Rangkayo Eva, iyo agak tasambua lo galak awak dek e. Baru lo MakNgah danga label "eva, cimahi coret". Karano MakNgah pasti, Eva lai indak "dek coghek" di Cimahi to doh, indak tasambua galak Makngah lai doh; lah sakik poghuk manahan golak ha, hamia tocoghoh kopi kanai kalatiak singguang .... :)
Dek sato sakaki mangaja ikua koreta tu dari bulakang, sambia bagayuik di janjang daresinyo, takana lo namo si As, kenalan kami di Hawaii dalam tahun 1968'an. Namo "As" ko kan namo rancak di awak kan? Si As kenalan kami ko pun gadih rancak pulo. Si As [lupo kapanjangan namonyo, Urang Awak pulo] samo-samo sikola di Hawaii jo Tetet [Urang Sunda] samo-samo samo-samo urang perpustakaan dari Banduang. Dek Tetet kawin jo kawan kami Pak Danis di Chicago, inyo pindah ka Chicago.
Katu bakunjuang ka Chicago tu, kami sambuik basamo-samo jo kawan-kawan Urang Amerika bagai rami-rami di rumah Tetet. Katu memperkenalkan ka kawan-kawan Amerika ko, si As manarangkan,
"Just call me As" nan ucapannyo tadanga dek kami nan banyak
"Just call me Ass!"
Kawan-kawan kami urang Amerika ko maengong ka ambo jo pandangan mato sapi, agak tacongak-congak heran saribu kato. MakNgah senyum sengeng pulo ka kawan-kawan nan adang adok [nan kini lah ado nan jadi mantan menteri dan ecshelon tinggi di Jakarta]. Untuak mahindakan malu si As ko ambo tarangkan luruih-lutuih: Dek baru datang, kecek ambo, si As alun tahu lai apo arati "Ass" dalam bahaso percakapan di Amerika ko, kecek ambo. Kawan-kawansamo maklum, si As basyukur dan tarimo kasih ka MakNgah jo senyum simpul manihnyo.
PS. [Kapado Adidunsanak di Lapau, itu sababnyo kadang-kadang MakNgah garahkan jan manulihkan "Ass" tu di Lapau sabagai pambuka kato sabagai kapendekan Assalamaualaikum. Karano arati "Ass" tu "ikua", tapek kasanyo "li .. ci" ... :)
Salam,
--MakNgah
Santa Kuruih Kalipornia
Di Tapi Riak nan Badabua
--- In Rant...@yahoogroups.com, Isra wandri <wandriisra@...> wrote:
>
> sato lo ciek,,
>
> ambo manyambung dan di katangahan uni eva ko.. alah namonyao
> singkek-singkek.. nan anehnyo alah dirubah pulo caro mamanggianyo..
>
> AS manjadi aih
> IS manjadi ih
> AT manjadi aik
> Us manjadi uih
>
>
> wassalam,
> Isra /36/batam
> urang panampuang
>
> 2009/11/11 eva y. nukman <vavaynoe@...>
> >
> > hahaha,
> > lah dapek lo ambo gala "cimahi coret" menyaingi "MakNgah Santa Kuruih"
> > atau "MakNgah Riak Badabua" (baa kaba MakNgah?)
> >
> > masih masalah namo, uwan ambo--nan urang Jawa--subana paniang nyo jo
> > namo sanak2 ambo urang Baruah Gunuang, karano banyak bana namo
> > panggilan nan ciek suku kato, bahkan hanyo duo huruf:
> > It, At, An, In, En, Ed, il, Is, Us, Lin, Yet, Am, Im, Yul dll
> > (sebagiannyo ado di milis ko. hahahaha)
> >
> > dek nan banamo At, misalnyo, indak ciek duo, batambah lah panggilan
> > tadi jo gala.
> > misalnyo It "Sawi", karano wakatu ketek suko sayua sawi
> > atau An "Ngulu", karano apaknyo pangulu
> > atau Is "Ronya", karano wakatu ketek ronya (cengeng)
> > dll
> >
> > di sampiang itu, ado pulo urangtuo nan maagiah namo anaknyo maniru
> > pesohor, misalnyo Ira Maya Sopha. atau namo nan kebarat-baratan,
> > misalnyo David (ondeh mak).
> >
> > pis, don't worry be happy.
> >
> > wass,
> > eva, cimahi coret
> > hehehe
> >
> > 2009/11/11 <jupardi_jp@...>:
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Sakitu dulu.....
Buyuang Batuduang Ameh (42)
Upiak Leba
Upiak Kamek
Yo lah mangamek sajo
Upiak India
Upiak Kandau
Upiak Pintu Rayo
Upiak Ujuang Labuah
Upiak Botae
Masih namo jorong
Upiak Koboy
Tambah lah kanda
Wass Jepe
Bonus
Edi
Itu ha
Sent from my BlackBerry(r) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!
-----Original Message-----
From: indra...@yahoo.com
Date: Wed, 11 Nov 2009 13:54:33
To: RantauNet Palanta<Rant...@googlegroups.com>
Subject: [R@ntau-Net] Re: Nama Orang Minangkabau : UNIK, FLEKSIBEL, DAN
"ANEH"
Sato Ciek dinda Ronald
............
Sato pulo saketek.., Eddy Long = Eddi panjang/tonjang (Kini dosen di FKUI) Hen Kuman = Hen tendangan bolanyo sarupo Ronald Kuman Jhon Hardy = Kawan samo SMA IL Koseng = si IL bantuak rang Cino) Yurnadi --- On Thu, 11/12/09, Madahar (madahar) <mad...@chevron.com> wrote: |
Katu tu Rang Kampuang alun tahu lai jo Ir. Soekarno nan jadi Presiden tahun 1945.
Sasudah Soekarno jadi Presiden, kawan kami Tan Korono ko kami imbaukan "Tan Padusiden" (Caro Teloh dari "Tan Paresiden")...
Wakatu Japang tu Urang Awak alun tahu jo istilah "Presiden" lai. Istilah tu baru dikenal sajak Soekarno muloi jadi Presiden. Dek Urang Awak alun pandai manyabuik Presiden, itu sababnyo mangko tateloh manyabuiknyo manjadi "Padusi Den"...
--MakNgah
Itulah bukti baso adat tu salingga nagari, indak salingka alam doh..:))
Gagah jo rancak kecek awak, ruponyo caruik kato urang.
Soal namo rang Minang ko, ambo pun salah satu "korbannyo".
Dek namo asli ambo Fitrianto, lah jawa pulo kecek urang.
Makonyo di alam maya ambo pakai namo suku manjadi Fitr Tanjuang.
Dek ciek kato, makin rumit pulo kalau di lua nagari ko.
"Maa first name maa last name, Yuang?" tanyo urang2.
Di Japang namo ambo di pacah jadi Fitri jo Anto.
Di Amerika ko lah manjadi dobel, Fitrianto Fitrianto atau FNU
Fitrianto atau Fitrianto LNU.
* FNU = first name unknown, LNU = last name unknown*
Kalau naik pesawat internasional dari USA ko iyo lamo urusannyo untuak
bisa cek-in.
Makonyo namo anak ambo indak namuah ambo buek ciek kato se doh.
Malah 3 kato, pakai namo tangah.
Tapi tatap maikut gaya Minang nan bisa disingkek2, walaupun indak khas
namo Minang.
Sekedar sato curhat pulo saketek masalah namo ko...
Wassalam
fitr tanjuang
lk/35/albany NY
Assalamu’alaikum,
Iyo sakik paruik ambo mambaco postingan masalah namo di kito ko….
Ado pulo namo urang awak nan mangguno an akhiran –man.
· Dusman ----Panggilan : Iduih
· Gusman----Panggilan : Aguih
· Jusman----Panggilan : Ijuih
· Warman----Panggilan : Awai
· Jonisman----Panggilan : Ijon ----mangalami distorsi lanjuik menjadi : PAJOK
· Isman----Panggilan : Ih
· Dst
Atau mambalik an latak huruf vocal
· Wati --à Iwat
· Devi--à Idev
· Joni--à Ijon
· Toni--à Iton
· Dll
Wassalam
Ilvi /L/33/Btm
From: rant...@googlegroups.com
[mailto:rant...@googlegroups.com] On Behalf Of Riri Chaidir
Sent: Wednesday, November 11, 2009 10:47 PM
To: rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Re: Nama Orang Minangkabau : UNIK, FLEKSIBEL, DAN
"ANEH"
eva,
No virus
found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.5.425 / Virus Database: 270.14.55/2489 - Release Date: 11/08/09
07:37:00
Kamungkinan thn 2020 camaik di Ampek Angkek Canduang Vallentino Rossi St Parapatiah, ... Kapalo Nagari no Vladimir Klichensco St Maruhun, ....Nyiak Badaik nan mauruih surau Juan Rafael Benites St Mantari, dan pangulu no Oscar de La Hoya Datuak Palimo Kayo. |
Salam,
--MakNgah
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Nan batanyo ko calon kuaik Bupati Agam goh yoh,... pakarajo kareh, cerdas,... lillahitaala. Paralu ati-2 ambo manjawek goh. Nan penting thn 2020 tu dari Bupati Agam alah malompek jadi BA 1, jiko paralu Mendagri pulo. Amiiiin...!! Sosok fiktif Roberto Cabiak Komardiro Balgari ko mungkin alah baganti namo pulo jadi George Roberto Tipsani Soros Financio St Rajo Angek. Kok lai ka bisa lo jadi calo proyek, fund manager Bupati Agam,... atau kapalo Bursa Efek di Agam,... baa gak ati ??. |
--- On Thu, 11/12/09, indra...@yahoo.com <indra...@yahoo.com> wrote: |
|
Baa kok gadang bana angkonyo, pak?
Mera ati pulo tu......
Kalau dak salah tadi Pak Saaf alah pulo manyindia...
Maaf kalau kurang bakanan.
Regards
Roni
syaf...@mkpi.panasonic.co.id -- +207969 -- Panasonic Shikoku Electronics Batam --Indonesia
From: rant...@googlegroups.com [mailto:rant...@googlegroups.com] On Behalf Of asadi rasyid
Sent: Thursday, November 12, 2009
1:12 PM
To: RantauNet Palanta; rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Re: Nama
Orang Minangkabau : UNIK, FLEKSIBEL, DAN "ANEH"
Nan batanyo ko calon kuaik Bupati Agam goh yoh,... pakarajo kareh, cerdas,... lillahitaala.
Paralu ati-2 ambo manjawek goh. |
Itulah saketek carito lamo untuak urusan namo iko nan paranah manjadi
pangalaman ampia samo jo sanak Fitr alami.
Wassalam
Batuduang Ameh (42)
-----Original Message-----
From: rant...@googlegroups.com [mailto:rant...@googlegroups.com] On
Behalf Of Fitr Tanjuang
Sent: Thursday, November 12, 2009 9:33 AM
To: rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Re: Nama Orang Minangkabau : UNIK, FLEKSIBEL, DAN
"ANEH"
..........
lupo ambo, ado dunsanak awak ciek lai yang nick namenyo satu huruf: Z
Oooii, Z, ba a kabariri
2009/11/11 Riri Chaidir <riri.c...@rantaunet.org>
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
Gadang supayo gampang tabaco sanak (maklum mato lah gak kabua), ... merah tando ceria/bagarah. Ado nan manyindia ?. Alun sempat tabaco di ambo lai. Jo soal huruf ko awak ka ba sindia-2-an ? No comment ambo jo soal remeh temeh ko,...hehe Salam --- On Thu, 11/12/09, Syafroni (Engineering) <syaf...@mkpi.panasonic.co.id> wrote: |
|
Ambo hanyo ka manambahi saketek.
Iyo, banyak nan banamo nan bunyi fonetiknyo gagah, tapi ado juo ciek duo
nan ganjia dimato/talingo ambo.
Contohnyo anak padusi "Magdalena Christina", namun nan punyo namo agamonyo Isilam dan garih turunannyo urang bangsawan.
Iko bukan fantasi ambo, tapi ambo dapek carito dari sumber nan bisa dipicayo.
Handaknyo, diagaki dulu sabalun manamoi anak, apo aratinyo.
Wassalam,
Muljadi
-------- Original-Nachricht --------
> Datum: Thu, 12 Nov 2009 07:51:15 -0800
> Von: Wita Abdin <hikm...@gmail.com>
> An: rant...@googlegroups.com
> Betreff: [R@ntau-Net] Re: Nama Orang Minangkabau : UNIK, FLEKSIBEL, DAN "ANEH"
> 1. *Yanful Hadi*, aratinyo bulan Januari penuh petunjuk. Lahianyo tgl 1
> januari. jadi uraiannyo: Yan (Januari) Ful (Full,penuh/inggirih) , Hadi
> (petunjuk/bahaso Arab)
>
> 2. *Kartika Yulia*, artinyo Kartika (anak Sukarno/favorite ambo dulu)
> Yulia
> (lahia bulan Juli)
>
> 3. *Zaki Kurnia al-Qadri*, artinyo pembersihan yang membawa kurnia bulan
> Qadar dari Allah. Zakiyy (bersih/suci, bhs arab), kurnia (bahaso
> Indonesia),
> al-Qadri (bahaso Arab, bulan qadar, karano wakatu kamanakan ambo ko lahia
> pas malam 27 ramadhan..
>
> Tapi wakatu anak2 ambo lahia ambo jo uda ambo sapakaik maagiah namonyo
> dari
> al-Qur'an:
> *Luqman Hikmah* (dari surek Luqman), dengan niak supayo anak kami ko
> mudah2an manjadi anak yg bijaksana pulo sarupo Luqmannul Hakim ko..
>
> Anak padusi ambo, ambo agiah namo: *Awdifa Zikra* \, artinyo
--
GRATIS für alle GMX-Mitglieder: Die maxdome Movie-FLAT!
Jetzt freischalten unter http://portal.gmx.net/de/go/maxdome01