5. Ramalan terhadap Angka-Angka
berakhirnya segala tirani. Tahun 1999 adalah simbol dari the Beast 666 sebagaimana
mereka tafsirkan bila 1999 dibalik, menjadi 666 1, artinya sebuah informasi bahwa tahun
1999 adalah tahun kedatangan the Beast 666 yang dibimbing oleh Baphomet Pada tahun
2000 atau millennium baru, gerakan zionisme yang selama ini lebih mirip gerakan bawah
tanah (dabbatam minal-ardhi; surat an-Naml: 82) harus tampil menunjukkan
koperkasaannya menguasai seluruh pranata kehidupan.
Mereka meramalkan kesaktian angka "3, 6, 9, dan 1" sebagai angka
penghancuran umat beragama, khususnya umat Islam. Contohnya sebagai berikut: a. Tahun 1999 adalah tahun kemunculan dari Lucifer sebagai "tuhan cahaya" (the God of
light) yang merujuk pada planet Venus dan Bintang Pagi yang terang-benderang, dalam
bahasa Yahudi disebut Heyley. Tahun 1999 adalah simbol waktu berakhirnya segala
penentang zionisme dan berjayanya kekuatan anti-Kristus atau antiagama, sebagaimana
disebutkan dalam buku Moral and Dogma karangan Alber Pike.
b. 6699 berarti pada tanggal 6 bulan 6 tahun 99 akan terdapat benturan planet dan
mempengaruhi perilaku manusia, semakin beringas bagaikan the Beast (binatang) dan
keberingasan tersebut dapat pula terjadi pada bulan 3 atau bulan 9 tahun 99.
c. 9999 berarti pada tanggal 9 bulan 9 tahun 99 akan terjadi puncak kerusakan di bagian
timur dunia dan akan segera padam pada akhir tahun 1999 untuk memberikan jalan bagi
cahaya Lucifer serta the Beast 666 menjadi raja dunia.
d. Menurut ramalan mereka setiap manusia yang tinggal di belahan timur dunia yang
berada di atas pada garis lintang khatulistiwa harus berpihak kepada Lucifer, karena setan
akan menyerbu dari dalam tanah pada angka 1-3-6-9, misalnya kegelapan yang akan
melanda pada tanggal dan bulan, antara lain: 19 Januari, 6 Juni, 9 September dan tanggal
13 atau 31 Desember 1999.
Menurut ramalan mereka, setelah the Beast 666 menyelesaikan tugasnya, maka
Baphomet akan melaksanakan tugasnya sampai akhir tahun 2003. Sejak itu, seluruh
umat manusia telah berada dalam satu pengawasan dari tuhan Lucifer (the eye of Lucifer)
sebagaimana dilambangkan dalam uang satu dolar Amerika. Hal itu begitu diyakini oleh
para anggota freemason dan ajaran "penyembah setan" (satanic worship) sebagaiana
tertulis di dalam peraturan para anti-Kristus (OAI: Ordo Antichrist Illuminati) yang
mengatakan:
"Sekarang, aku datang di bumi dengan semangat 'bapak' (tuhan), the Beast 666, dan
inilah tubuhku yang menghisap dan menghembuskan kegembiraan dari nafas 'bapak'.
Dengan demikian, semua pria dan wanita menjadi satu dengan tuhan Baphomet di dunia.
Semua bergabung untuk menikmati kekuatan hawa nafsu di dunia guna mewujudkan
kebebasan (now I am come on earth in the spirit of my father, the Beast 666. This is my
body, inhales and exhales in etasy, the breath of my father. Thus are all men and women
made one with my father Baphomet in me, on earth, and in this unity of force there is lust
and joy on earth in the rapture of freedom --David Cherabum 1969)."
Sangat jelas bahwa rencana jahat mereka yang dituangkan dalam bentuk ramalan
tersebut merupakan manipulasi penafsiran atas Kitab Injil Perjanjian Baru (Wahyu 10-20).
Yang pasti, ajaran setan ini merupakan bentuk ajaran Pagan, yaitu ajaran syirik yang
bercampur baur antara sinkretisme, sihir, mistik, okultisme, dan aliran kepercayaan yang
dimodernisasi, sebagaimana Notradamus (kepercayaan terhadap Drakula, ed.). Ilmu
perbintangan (astrologi) yang secara terang-terangan melawan agama-agama samawi,
bahkan agama lainnya yang sudah ada sebelumnya, sebagaimana dikatakan oleh Anton
Sandzor La Vey:
"Filsafat setanisme yang lurus, berdaya cipta dan alamiah, selalu saja menjadi musuh dari
agama yang memperbudak manusia, seperti Budha, Islam, Kristen, dan sebagainya."
Ajaran setanisme tersebut merupakan kelanjutan dari penyembahan berhala kuno, yang
sejak awal selalu diperingatkan Al-Qur'an:
"... Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-
jauhnya.. . . " (an-Nisa': 60)
Ajaran setan yang telah dipraktikkan sejak masa lalu terus dikembangkan, dikemas, dan
ditawarkan sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga benarlah bahwa Sunatullah
tidak pernah berubah, sebagaimana firman-Nya:
"Sebagai Sunnah Allah yang berlaku terhadap orang-orang dahulu sebelum (kamu)...." (al
Ahzab: 62)
"... sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang
dahulu." (al-Anfal: 38).
Orang-orang kafir yang mengikuti ajaran setan yang sesat telah dibutakan mata-hatinya.
Mereka menyangka bahwa apa yang diyakininya serta dewa-dewa mereka, seperti:
Baphomet, Iris, Osiris, Avatar, Ahiman, dan Jahbulon atau masih banyak lagi sesembahan
yang dijadikannya sebagai kekuatan. Itu semua mereka yakini seakan-akan datang dan
diperintahkan Allah. Padahal, apa yang mereka lakukan benar-benar adalah ajaran setan
yang sesat. Hal ini sebagaimana penyembahan pada zaman dahulu kala yang telah
dikoreksi dan diperingatkan Al-Qur'an:
"Allah sekali-kali tidak pernah mensyariatkan adanya bahiirah, 8 saaibah, 9 washiila, 10
atau haam. 11 Akan tetapi orang-orang kafir itulah yang membuat-buat kedustaan
terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti." (al-Maa'idah: 103).
Abdullah Yusuf Ali menafsirkan ayat tersebut dikarenakan orang-orang kafir itu tidak dapat
menangkap rahasia alam gaib. Kemudian mereka menghubungkan seluruh gejala yang
ada pada kemurkaan langit, dan mereka dicekam oleh rasa takut terhadap takhayul yang
menghantui dirinya sendiri (The Holy Qur'an; hlm. 280).
Di lain pihak, sesungguhnya keliru apabila gerakan Dajal yang telah memperkenalkan
aliran kepercayaan, berupa mistik dan penyembahan kepada setan Lucifer hanya diikuti
oleh orang-orang kampung yang tidak terpelajar. Berbagai catatan telah membuktikan
bahwa di kelompok elit, justru kepercayaan terhadap takhayul, musyrik, dan sesembahan
setan dan itu telah menjadi mode sejak dahulu kala. Bahkan, salah seorang presiden
Amerika yaitu James Garfield, seorang freemason dengan tingkat "grand orient"
merupakan sosok elit penyembah setan yang disebut dengan Naga Hydra (The Dragon of
Hydra). Aliran kepercayaan tersebut membuat ritual dengan menjadikan tengkorak
manusia sebagai cangkir untuk minum. Membuat altar penyembahan kepada Lucifer dan
bersumpah dengan mengutuk Kristus, sebagaimana ditulis Cherabum:
"Aku panggil dia agar hidup dan bertindak kepadaku agar aku hidup dan bertindak
sepertinya. Atas namanya, aku kutuk Kristus dengan gereja Katoliknya, dan semua
sakramennya..."
(I call upon him to live and act in me as I also live and act in him. In his name, I curse
Christ the only Catholic church and al1 his sacraments...).
Mereka adalah budak-budak dan prajurit setan yang dengan jelas dan gamblang
memproklamasikan dirinya sebagai penguasa "kerajaan dunia". Mereka membuat
rencana-rencana serta ramalan sehingga umat manusia merasa getir, dan pada saat yang
sama dipengaruhi oleh ramalannya tersebut. Karena, orang-orang yang bimbang dan lapar
akan mudah dikuasai oleh ramalan dan ajaran mereka, sehingga sungguh merupakan
bagian dari konspirasi setan adalah membuat kekacauan diantara umat manusia,
khususnya umat beragama sehingga mereka mempunyai justifikasi bahwa agama hanya
menumbuhkan konflik dan darah. Padahal, konflik tersebut sudah masuk dalam rencana
mereka yang dikerjakan secara rahasia dan sangat profesional, karenanya setiap anggota
setanisme menguasai teori konspirasi dan jaringan rahasia dunia.
Cita-cita mereka menjadikan segala sesuatu serba satu (monoteisme) melalui propaganda
"reformasi dunia baru" (the new age reform) yang akan dipimpin oleh Lucifer sebagai
bentuk dari kosmik Kristus, yang sekaligus wujud kembalinya kejayaan Babilonia yang
sangat dibanggakan oleh kaum zionisme.
Kitab Injil Perjanjian Baru (Wahyu 17-18) diyakininya pula sebagai isyarat akan datangnya
"satu dunia baru" tersebut, yaitu satu pemerintahan, satu agama, dan satu
kewarganegaraan.
6. Pokok-Pokok Ajaran Setanisme
Dari pembahasan sebelumnya tentang kaitan antara the Knight Templar zionisme-
Iluminasi freemason dan ajaran setanisme serta unitarian-universalist dapat disimpulkan
beberapa ciri serta ajaran mereka, yang di zaman modern ini telah dikemas dengan
bungkusan yang sangat menarik. Ajaran yang diperkenalkan dengan begitu menyentuh
pemikiran rasional, bebas, dan mendekati naluri kemanusiaan, sehinga seseorang yang
tidak mempunyai keyakinan yang cukup serta bekal keimanan yang tertanam sejak kecil,
niscaya akan mudah terkecoh dengan "kosmetik promosi" ajaran mistik ini.
Dengan mengenal ajaran serta perkembangan historis ajaran setanisme yang telah
dimanfaatkan oleh gerakan zionis untuk melemahkan keimanan, kiranya seluruh umat
beragama harus bersatu padu melawan dominasi setanisme yang telah menyelusup
dalam "kemasan" matrialisme, sehingga para remaja dan pemuda tidak terperangkap
dalam jaringan ajaran mereka yang sudah merebak hampir di pelosok kehidupan.
Untuk memudahkan dan membandingkannya antara kedatangan Dajal yang mengancam
(imminence) dan ajaran setanisme itu dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Setanisme merupakan rangkuman atau percampuran (sinkretisme) dari segala ajaran
mistik, penyembahan terhadap dewa-dewa kegelapan (the prince of darkness), yang
kemudian dikemas dengan penalaran rasiona -l-lebih tepat psuedo rasionalisme-- sebagai
bahan argumentasi penyebaran ajarannya terutama di kalangan anak muda.
b. Masyarakat yang dalam keadaan kacau atau masyarakat individualistis akan lebih
mudah dipengaruhi oleh ajaran setanisme. Terutama bagi kelompok anggota masyarakat
yang mencari pengakuan, misal kelompok lesbian, homoseksual, dan transgender. Dalam
kelompok tersebut, ajaran setanisme mendapat sambutan hangat dikarenakan
kemasannya yang melemparkan kemanusiaan, kasih sayang, persaudaraan, cinta, dan
kebebasan.
c. Ajaran setanisme zionis yang diperlambangkan melalui mata uang satu dolar Amerika
(in God we trust one) dimaksudkan, atau diberikan makna mistik' bahwa dewa Lucifer
sebagai Jehovah (the son of God) harus mewujudkan cita-citanya membangun satu
tatanan dunia baru sekuler yang mengabdi kepada tuhan yang satu, yaitu "materi" --annuit
coeptis novus ordo seclorum.
d. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, ajaran Desime lebih digiatkan dengan
memberikan alasan rasional bahwa pangkal konflik itu diawali oleh keyakinan-keyakinan
dogmatis yang menyebabkan terputusnya persaudaraan asasi manusia. Oleh karenanya,
seluruh agama harus lebur dalam satu paham "dunia baru", yaitu unitarianuniversalist.
Gereja universalist, sinagog, serta gereja Jehovah harus menjadi pelopor dalam
membangun pemahaman kemanusiaan yang benar-benar memberikan hak asasi secara
alami, yang terbebas dari dogma agama, khususnya Kerajaan Gereja Katolik. Untuk itu,
mereka menamakan dirinya serta melandaskan dirinya pada ajaran Iluminasi yang anti-
Kristus, Ordo Antichrist Illuminati (OAI).
e. Mereka menyebarkan ramalan-ramalan kiamat dan kedatangan the Beast 666 serta
Lucifer sebagai rencana mereka untuk menguasai dunia melalui kecanggihan teknologi
dan keuangannya, dengan cara menghembuskan bahwa tahun 1999 merupakan
datangnya tanda-tanda dari the Beast 666 dan akan segera terbentuknya "pemerintahan
yang satu" (novus ordo), yaitu pada dekade yang diawali pada tahun 2000; millenium baru.
f. Ajaran setanisme memperdayakan kaum muda agar mereka tenggelam dengan
kehidupan yang serba matrialistis dan menyuntikkan ajaran pemikiran bebas (freethinker)
secara sangat halus, sehingga generasi demi generasi mulai terlepas dari pokok ajaran
agamanya masing-masing. Meracuni genersi muda dengan satanic drug dan makanan
instan yang syubhat (meragukan halal dan haramnya). Memperkenalkan moralitas
pergaulan didasarkan pada egaliter liberal, sehingga setiap penghormatan antara junior-
senior, atau antara anak-orangtua dianggap sebagai feodalisme yang merendahkan
martabat kemanusiaan. Karena itu, maka sesama manusia harus setara betapapun
hubungan ikatan darah antara anak dan orang tua. Manusia terlahir bebas. Dia berhak
untuk hidup bebas tanpa otoritas siapa pun yang menguasainya.
g. Memperkenalkan berbagai kenikmatan hidup (hedonistik) karena surga sejati bisa
dinikmati di dunia, sedangkan surga di akhirat hanyalah mitos belaka Sebab itu,
barangsiapa yang menjadi pengikut setan, niscaya akan diberikan kekuatan,
kebijaksanaan, dan kenikmatan dunia. Ajaran setan memperkenalkan pula tata cara ritual
okultisme yang pada hakikatnya merupakan agama baru untuk menyaingi agama yang
mereka anggap sebagai palsu (pseudo religion). Karena ajaran setan adalah bersifat
mistik dan sinkretis, maka segala sesuatu yang ada di muka bumi ini dinyatakan dalam
pemaknaan simbol-simbol berupa warna, garis, angka, huruf dan kaitannya dengan
astrologi (ilmu perbintangan, nujum, sihir, dan sebagainya).
Al-Masih ad-Dajal atau anti-Kristus dapat ditafsirkan sebagai para penipu yang berlagak
suci. Sebenarnya, mereka telah hadir secara nyata dan bersentuhan setiap saat dengan
kehidupan kita. Mereka berkamuflase sebagai seorang muslim maupun orang beragama
pada umumnya. Hal ini sekaligus merupakan tantangan dakwah yang harus lebih kreatif
bagi kita agar dapat memenangkan pertempuran global dengan memanfaatkan akses
informasi dan menggali serta memperkaya wawasan zaman yang semakin cepat berubah
dan penuh dengan tantangan serba materialistis-rasional.
Kepiawaian para juru dakwah yang mampu mematahkan argumentasi ajaran setan, tidak
dapat lagi hanya berlandaskan semata-mata pada pendekatan normatif, tetapi benar-benar
harus dilakukan secara multidimensional dan pendekatan total. Kader-kader mubalig yang
menguasai bahasa asing (terutama Arab dan Inggris) serta mempunyai jiwa perantauan
merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan dan menebarkan nilai-nilai Islam ke
pelosok bumi.
Sebagaimana kita ketahui, kemajuan bidang teknologi informasi yang begitu cepatnya
berkembang, misalnya saja pesan-pesan yang ditayangkan melalui homepage internet
yang dibaca oleh jutaan umat manusia di muka bumi dapat menjadi alat dakwah yang
efektif sekaligus saingan.
Warna budaya, kesejarahan, serta perkembangan pemikiran umat manusia saat ini dan di
masa depan harus diperkirakan sedini mungkin, sehingga pesan-pesan dakwah dapat
menjadi bekal dalam menghadapi problematika kehidupan di masa depan yang semakin
rumit dan penuh dengan tantangan.
7. Simbol-Simbol Ajaran Setan
Para pengikut setanisme, umumnya, sangat memuja simbol simbol serta falsafah dari
simbol-simbol ajaran setan. Dengan membuat simbol, anggota pengikut setan merasa
akan terikat dan sekaligus dapat dijadikan sebagai lambang organisasi dan mempunyai
kekuatan magis.
Eksistensi kekuatan kaum mason zionis dikukuhkan melalui keyakinan mereka bahwa
Monumen Washington yang didirikan oleh Priapic Senuseret sengaja dibuat sebagai
simbol dari kekuatan setan yang akbar. Hal ini sebagaimana ditulis oleh David Moses
Peacock, Ketua Partai Islam British:
"Bahwa Monumen Washington adalah replika besar yang ber simbolkan kekuatan setan
yang dibuat oleh Priapic Senuseret." (D.M. Peacock; hlm. 15)
Kaum freemason merasa yakin bahwa pendirian beberapa monumen dan gedung di
Amerika merupakan simbol dari kekuatan kerajaan mereka. Setiap titik antara satu
gedung ke gedung yang lain membentuk simbol-simbol magis yang memberikan kekuatan
keyakinan kepada para anggota mason bahwa Amerika adalah "kerajaan" bagi kaum
mason. Bila ditarik sebuah garis dari Gedung Putih, Jefferson Memorial, Washington
Monumen dan House of the Temple yang merupakan "kantor pusat" freemason dimana di
dalam gedung tersebut berkumpul semua orang dari pelosok dunia untuk menerima
pengukuhan atau wisuda anggota mason yang memasuki tingkat 33. Garis tersebut akan
membentuk segi tiga, pentagram, dan lambang lainnya diyakini mereka mempunyai
kekuatan magis.
Di samping itu, mereka mempercayai angka-angka. Mereka menafsirkan angka-angka
tersebut sebagai bagian dari rencana mereka, sehingga ramalan yang diperkirakannya
dapat menjadi kenyataan. Misalnya, mereka meramalkan bahwa pada tanggal 31
Desember 1999 adalah akhir dari segala kejayaan agama-agama di muka bumi, serta
bangkitnya Kerajaan Sion untuk memerintah millennium baru yang diawali tahun 2000.
Akhir tahun 1999, adalah target mereka bahwa seluruh agama sudah harus lumpuh.
Walaupun ritual agama umumnya masih tetap ada, seperti shalat, haji, kebaktian, misa,
dan segala upacara agama yang bersifat ritus, tetapi umat agama pada umumnya tidak
berhak untuk ikut dalam kiprah pemerintahan yang mereka kuasai. Negara harus bersifat
sekuler dan tidak mengurus soal agama. Agama dan pemerintahan harus terpisah. Soal
pemerintahan diberikan kepada "kaisar" dan soal agama diberikan kepada gereja.
Mereka juga percaya bahwa tanggal 19 Januari 1999 sebagai kemunculannya "prajurit
setan" yang akan menyerang kaum dogmatis agama di belahan timur khatulistiwa. Agar
ramalan ini menjadi kenyataan, tentu saja mereka sendiri yang harus mewujudkannya
secara aktif lewat para agen-agen rahasia mereka (provokator), sehingga umat manusia
percaya atas keampuhan setanisme dalam meramal tersebut.
Pada tahun 1999 ini, mereka sendiri yang akan menyulut kekacauan agar memudahkan
jalan bagi mereka mengisi perbaikan dunia menuju "reformasi milenium baru". Simbol-
simbol setan tersebut antara lain berbentuk sebagai berikut:
1. Bentuk Piramida. Ditafsirkannya sebagai bentuk yang kukuh dan tidak terkalahkan,
karena bentuk piramida adalah bentuk yang dibimbing atau diajarkan langsung oleh dewa
Lucifer. Piramida melambangkan pula kembalinya kejayaan Sulaiman (The Temple of
Solomon) dan lambang kekuatan manusia sebagai bintang-bintang cemerlang di muka
bumi. Bentuk piramida ini telah dikenal sejak zaman Fir'aun dan kemudian sempat
menjadi mode kuburan bagi para pemimpin freemason.
2. Bentuk Penggaris dan Jangka Pengukur. Ditafsirkan sebagai kemampuan para anggota
freemason zionis agar dapat mengontrol dan menguasai seluruh dunia berdasarkan pada
ukuran serta perkiraan yang tepat. Lambang ini menggambarkan pula pemikiran bebas
(freethinker) dan nihilis.
3. Bentuk Satu Mata Pengawas. Melambangkan kecerdasan, kewibawaan, dan
kekuasaan. Tidak ada satu bangsa pun yang luput dari pengawasannya .
4. Huruf "G". Ditafsirkan sebagai god, great, glory, geometry (Tuhan, kebesaran,
kemuliaan, geometri) bahwa tuhan yang dimaksudkan bukanlah Tuhan sebagaimana
disembah oleh kaum agama konvensional. Tuhan yang dimaksud adalah manusia itu
sendiri yang harus mempunyai kekuatan besar, mampu menggapai kemenangan, dan
menguasai seluruh bumi secara tepat dan terukur (geometris).
5. Lingkaran. Ditafsirkan sebagai lambang kesempurnaan dan kesatuan dunia unitarian
dan univeysalist). Pada milenium baru yang akan datang, orde "dunia baru" adalah dunia
yang global. Satu pemerintahan, satu agama, dan satu kewarganegaraan.
6. Segi lima atau enam (pentagram dan heksagram). Dilambangkan kekuatan bintang atau
bumi, dan menganggap bahwa lelaki dan perempuan adalah bintang-bintang di bumi.
Angka-angka
1. Angka 13 berarti menunjukkan nomor keberuntungan (lucky number) dan angka tuhan
serta mempunyai makna penguasaan dunia serta kode panggilan untuk kaum Yahudi
yang terserak (diaspora) di empat (1+3) penjuru mata angin barat, timur, utara, dan
selatan.
2. Angka 7 merupakan angka kehidupan dan kekuasaan makrokosmik.
3. Angka 666 atau di dalam Kitab Injil Perjanjian Baru Wahyu 13: 18 dikenal sebagai the
Beast 666 yang merupakan angka kebijaksanaan, kekuatan, dan ketangguhan atau tidak
terkalahkan. Angka ini melambangkan kesempurnaan. Tahun 1999 bila di balik akan
memberikan kode revolusi. Sehingga setiap ada angka kembar berupa 66 atau 99 selalu
merujuk pada gonjang-ganjingnya umat beragama.
4. Angka 33 melambangkan kegelisahan, persaingan, dinamika, keunggulan, dan
kehancuran tuhannya orang Katolik --Bapak, Anak, dan Rohul Kudus-- yang akan disaingi
dengan tuhan Lucifer, setan, dan the Beast 666 atau reinkarnasi dari Hiram Abif, Iris, dan
Osiris dan sebagainya. Dan segi tiga dapat melambangkan "persekutuan tiga besar"
Amerika (diwakili Amerika Utara, Amerika serikat, dan Kanada), masyarakat Uni Eropa,
dan Jepang.
5. Segi Lima atau Pentagram. Pente berarti lima, grama berarti gambar atau disebut juga
dengan pentalpha. Pentagram melambangkan tuhan yang menguasai alam semesta dan
melambangkan pula "lima kebijaksanaan".
Seluruh penafsiran dari lambang-lambang tersebut sangat sarat dengan pesan-pesan
untuk menguasai dunia, dengan cara mengakomodasi kelemahan manusia yang bimbang
serta dalam situasi kacau, dengan mengaitkannya terhadap prediksi atau ramalan bahwa
kiamat sudah sangat dekat. Dari berbagai catatan peristiwa, kita mengetahui betapa
diantara mereka telah menetapkan tanggal, hari, dan bulan terjadinya kiamat Tidak saja di
Amerika, tetapi juga di Philipina pernah tersebar seruan dari pimpinan agama mereka
untuk bersiap-siap menghadapi hari kiamat (Armagedon) yang dengan rinci
diberitahukannya kepada jemaatnya tentang waktu kejadiannya yang kemudian tidak
terbukti.
Hal ini membuktikan bahwa ajaran-ajaran palsu telah menyelusup ke dalam tubuh ajaran
agama samawi. Padahal, seluruh ajaran agama tidak dapat memberikan kepastian waktu
tanggal dan tahun terjadinya kiamat. Akan tetapi, dengan pendekatan yang rasional
kemudian menerjemahkan hubungan bintang-bintang dan mengaitkannya dengan ayat-
ayat pada Alkitab, sempurnalah gerakan mereka untuk menggoyahkan keyakinan
manusia dan melepaskan diri dari akidah yang selama ini diyakini oleh umat beragama.
Seharusnya, umat manusia dan seluruh agama dan keyakinan yang ada bersatu untuk
menghadapi gerakan setanisme zionis ini, yang dengan sangat jelas ingin menghapuskan
agama --the abolition of all religions except satanism.
Mereka tidak pernah menginginkan adanya persatuan diantara suatu bangsa dengan
semangat nasionalismenya, apalagi persatuan berdasarkan agama. Hal itu bagi mereka
adalah sebuah "kanker" yang harus dibasmi sampai akarnya. Untuk itu, segala upaya
terus dicari untuk menggoyahkan stabilitas. Dan setiap stabilitas yang ada dianggapnya
bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan dan dinamika manusia. Nasionalisme harus
disingkirkan dan diganti dengan universalisme. Untuk itu, sikap yang berbau partisan
harus dihapuskan.
Negera-negara kecil harus diadu domba supaya memudahkan kaum zionis
menguasainya. Mereka menjadikan bangsa-bangsa untuk saling bertikai sebagai ajang
pemasaran dan percobaan senjata, sekaligus melumpuhkan kekuatan negara kesatuan
yang dicerai-beraikan menjadi negara-negara kecil, sehinga tidak mempunyai semangat
perlawanan. Lumpuh total dan mereka menjadi budak-budak yang patuh. Semuanya itu,
mereka lakukan sebagai bukti kesombongannya dan sebagai balas dendam atas
pengalaman pahit kaum Yahudi yang terserak (diaspora). Inilah yang dimaksudkan
dengan Dabbah (binatang melata dari dalam bumi) sebagaimana disebutkan dalam Al-
Qur'an, atau Dajal sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits.
Bersambung ke Bab (2.4)
Wassalam
St. Sinaro |