Re: [R@ntau-Net] (OOT) Kenapa Agama Katolik Kuat di Solo dan Jogya

5,373 views
Skip to first unread message

Muchwardi Muchtar

unread,
Sep 23, 2013, 2:35:47 AM9/23/13
to rant...@googlegroups.com

Sanak Syafruddin Syaiyar basarato komunitas r@ntaunet nan saakidah dan (insha Allah) sacito-cito di ma sajo baradonyo.

Karano subjek nan dipalewakan di ateh ---sabana taruih manggoda sabagian komunitas milis ko untuak sato sakaki--- mambuek ambo mancibo pulo mangirimkan data lamo nan tampaknyo tataok maegang awak untuak bakaco ka dalam. Sia bana waden nan kabatulan lahia dari suku bangso (Minangkabau) nan mangaku ba-ABS-SBK? Apokoh ABS-SBK nan manjadi "paga nagari" kini ko lai malekek taruih di dado awak basarato anak, kamanakan dan cucu den atau alah tapuruak manjadi "slogan" dalam satiok bakurenah  buek urang awak di dunia nan fana?

Alah acok bana ambo liek di milis ko topik nan sabaun jo topik nan Sanak Syafruddin Syaiyar sampaikan hari ko. Dan, ambo paratian, dalam soal mananggapi berita dan fakta kristenisasi di Tanah Air ko, urang awak tabagi tigo. Ado nan sabana-bana picayo ka QS 2 ayaik 120, ado nan manggap "urang kapia tu elok laku ka waden", dan ado pulo nan mangatokan "Bulando tu masih jauah...!!!!".

Manyangkuik pamahaman atau pandapaik tantang "kristenisasi nan tajadi taruih di Minangkabau dan Jawa Barat" bapulang baliak ka dado masiang-masiang awak. Ambo ---karano maraso bagian dari TUBUAH urang awak nan saaikdah dan sacito-cito--- hanyo dapek mampalewakan "dokumne Toronto"ko ka komunitas r@ntaunet. Iko pun karano landasan bapikia dan manulih topik ko untuak ka sakian kalinya via milis ko hanyo sabagai panjabaran dari QS 103 ayaik 1-3.

Karano adonyo QS 120 : 2 dan QS 103 : 1-3 ado pulo beko Dunsanak awak di komunitas ko berang ka ambo atau kamudian mampakamu-kamu pulo Si m.m, itu adolah risiko kalau awak manulih di ma sajo. Indak sado urang nan mambaco tulisan awak ka samo jalan pikirannyo jo awak, kan?

Salamaik manikmati dan (kalau dapek) manyimpan "dokumen toronto" di bawah untuak dibagi-bagikan ka kamanakan, anak cucu, kalau sajo wanyo balum panah manarimo dan mambaco.

Dusanak sandiri, kalau alah panah mambaco atau “muntah” mambaco “dokumne Toronto” nangko, capek sajo di-delete. Clear, kan?

Salam..................,
mm***
Lk-2, >58 th, sadang di Tanggamus

SABAGIAN DARI "DOKUMEN TORONTO" NAN PANAH AMBO SAMPAIKAN DI MILIS KO TAHUN 2010 NAN LALU :

 

PROGRAM JANGKA PANJANG KRISTENISASI DI INDONESIA

*Majalah Crescent International terbitan Toronto - Canada edisi 16-30 November 1988, hal. 5, (disusun dan disiarkan oleh mereka sendiri).

 

KEPUTUSAN DEWAN GEREJA INDONESIA DI JAKARTA 31 SEPTEMBER 1979

 

Program Kristenisasi diatur hampir diseluruh dunia terutama di negara-negara Muslim. Dunia ini hanya akan damai apabila seluruh dunia berhasil dikristenkan. Inilah yg menjadi tujuan dari kita kaum Kristen. Untuk tujuan tersebut kita kaum Kristen Indonesia harus bersatu. Usaha utk mengkristenkan orang muslim di Indonesia didukung oleh negaranegara yg kuat seperti Amerika, Inggris, dan lain-lain. Kita kaum Kristen akan dg amat mudah mendapatkan dana, setiap saat dari Amerika. Program Kristenisasi ini adalah tugas kita yg suci dan kita harus berhasil dlm melaksanakannya. Dan lagi, penting utk diketahui dan disadari bahwa agar mencapai sukses dlm usaha kristenisasi, yg terpenting bagi kaum Kristen adalah bersatu dahulu. Kita kaum Kristen di Indonesia selalu dicintai, diberkati, dan dilindungi oleh Yesus.

 

KONSEP-KONSEP, TUJUAN, DAN KEGIATAN KRISTENISASI DI INDONESIA

 

Mengurangi Jumlah Umat Islam di Indonesia.

 

Sesuai dg data statistik kaum Kristen di Indonesia berjumlah 7 juta. Rencana kita populasi kaum Kristen harus sama dg jumlah umat Islam dlm waktu 50 tahun. Untuk mencapai tujuan tsb gereja-gereja Indonesia harus memberikan instruksi kepada semua kaum Kristen sbb:

 

1. Keluarga berencana, pembatasan kelahiran atau pengurangan terencana bagi kelahiran anak harus secara ketat dilarang utk kaum Kristen dan harus dipropagandakan bahwa tiap orang Kristen yg mempraktekkan keluarga berenacana akan menanggung dosa dan melawan doktrin gereja. Oleh karena itu tidak akan dicintai oleh Tuhan. Barang siapa yg melakukan pembatasan kelahiran akan dianggap sbg pembunuh orang Kristen dan telah hilang kemuliaannya.

Pembatasan kelahiran hanya dapat dilakukan apabila mendapat persetujuan gereja dg pertimbangan kesehatan bagi orang Kristen tsb yg dlm bahaya kematian.

 

2. Propaganda pembatasan kelahiran dan keluarga berencana bagi orang muslim harus sangat intensif dilakukan dan didorong dg berbagai cara. Di wilayah muslim, plakat berisi slogan dan nasehat utk KB dan pembatasan kelahiran harus ditempel dimana-mana utk mengingatkan orang muslim dan mempraktekkan hal tsb. Tapi di wilayah Kristen propaganda ini harus harus secara ketat dilarang. Oleh karena itu, utk mencapai tujuan ini 75% dari seluruh dokter dan perawat diseluruh rumah sakit harus orang Kristen dan mereka harus diberi kuasa mutlak utk mengelola alat kontrasepsi bagi orang muslim.

 

3. Keinginan orang Kristen utk mempunyai anak banyak harus dibantu dan bagi mereka yg miskin harus diberi fasilitas baik secara materiil ataupun moril. Kita harus memberi kesempatan kerja diseluruh Indonesia bagi orang-orang Kristen dan menolak atau membatasi secara ketat kesempatan bagi orang Islam.

 

4. Perintahkan kepada dokter dan perawat utk merawat secara cepat dan khusus pasien Kristen. Orang Kristen yg miskin harus ditolong pertama kali. Perlakuan ini jangan dilakukan terhadap pasien muslim dan bagi orang Islam harus dikenakan biaya yg mahal.

 

5. Masyarakat Kristen harus menyediakan rumah sakit sebanyak mungkin utk mencapai tujuan diatas.

 

6. Gereja secara ketat melarang penguasa tanah Kristen utk menyewakan atau menjual bangunan-bangunan, rumahrumah, toko-toko, kepada orang Islam. Mereka yg tidak mentaati ini tidak akan mendapat berkat dari Tuhan dan diboikot oleh Gereja sampai mati. Itu semua adalah tujuan kaum Kristen baik penguasa tanah atau bukan, utk mengusir keluar semua orang Islam dari tempat tinggal yg dimiliki orang Kristen. Dg penerapan pada poin-poin ini rasio orang Kristen umat Islam pada populasi di Indonesia akan berubah. Dengan demikian jumlah orang Islam di Indonesia akan berkurang sedang jumlah orang Kristen akan bertambah.

 

Rencana Kristenisasi di Bidang Ekonomi.

 

Kita kaum Kristen harus saling membantu satu sama lain dan bersikap cukup dermawan. Kita harus memberikan lahan atau sewa bagi pengusaha Kristen yg ingin membuat bangunan. Dan orang-orang Kristen yg kaya harus membantu misimisi Kristenisasi yg dilakukan oleh Dewan Gereja Indonesia di Jakarta. Dana ini dibutuhkan utk memperbaiki kondisi sosial dari orang Kristen di Indonesia dan utk meyakinkan bahwa kristenisasi telah berjalan begitu jauh. Menurut statistik, lebih dari 60% keseimbangan kekuatan intern telah berada pd kaum Kristen utk menyangga dan melindungi keseimbangan kekuatan yg menguntungkan di masa yang akan datang. Dalam persoalan memperkuat pertahanan, masyarakat etnis Cina adalah sasaran kita, karena relatif lebih mudah utk mengubah orang-orang Cina. Orang-orang Cina harus dilindungi sebaik mungkin karena pengaruhnya di Indonesia menguntungkan orang-orang Kristen. Oleh

karena itu kita mengingatkan orang-orang Kristen yg menjabat di kantor-kantor pemerintah utk berhubungan baik dg orang Cina dan memberikan fasilitas bagi orang Cina. Tapi orang-orang Kristen secara ketat dilarang mempunyai hubungan dg orang Islam kecuali menguntungkan orang Kristen.

 

Rencana Kristenisasi di Bidang Pendidikan.

 

Standar pendidikan gereja harus lebih diperbaiki daripada sebelumnya, karena orang Islam telah memperbaiki system dan standar pendidikan di masjid-masjid dan sekolah-sekolah agama dg meniru gereja-gereja Kristen kita. Kita harus  melihat bahwa para guru dan para instruktur di bidang akademi militer, sekolah kedokteran, dan sekolah keteknikan seperti juga fungsionaris pemerintahan, dikontrol 75% oleh orang Kristen. Sistem yg diterapkan dari taman kanak-kanak

sampai universitas harus dibuat mudah bagi orang Kristen. Ujian masuk harus dibuat mudah bagi orang Kristen dan dipersulit bagi orang Islam. Jumlah bangunan sekolah harus dibatasi sehingga tidak banyak orang-orang Islam yg mendapatkannya. Semua tempat-tempat pendidikan harus diisi oleh orang Kristen sehingga murid-muridnya mayoritas Kristen. Pendaftaran harus terus dilakukan sampai perbandingan Kristen:Islam adalah 5:1. Orang-orang Kristen harus membatasi pengadaan akademi-akademi Islam dan universitas-universitas Isam utk mengurangi dihasilkannya intelektual muslim di Indonesia.

 

Rencana Kristenisasi di Bidang Politik

 

Kita orang Kristen harus bisa menjamin bahwa kebijaksanaan pemerintah selalu berorientasi ke barat terutama orientasi ke Amerika. Anda semua harus tahu bahwa partai GOLKAR dan pemerintahan GOLKAR berorientasi ke Amerika. Karena itulah kita memberikan instruksi kepada orang-orang Kristen utk masuk GOLKAR dan membuatnya berjaya dlm pemilihan umum. Semua orang Kristen dan partai inilah yg membuat kita kaum Kristen berjaya di Indonesia.

 

Rencana Kristenisasi di Bidang Informasi.

 

Lapangan informasi harus dikontrol paling tidak 75% oleh orang Kristen, karena informasi merupakan persenjataan yg paling tajam utk mengontrol umat Islam. Dengan propaganda/informasi, kita dapat meremehkan atau menganggap kecil umat Islam dan menggiringnya agar menjadi tak berarti dalam kancah nasional. Kita harus tahu bahwa suratkabar, radio, dan TVRI selalu menulis, dan menyiarkan kejadian-kejadian sedemikian rupa utk memberi kesan buruk tentang Islam dan umatnya serta utk menciptakan pertikaian diantara mereka. Slogan kita adalah "Bikin orang Islam berkelahi satu sama lain dan pecah satu sama lain, kontrol dan kendalikan kehidupan mereka". Semua koran dan media cetak di Indonesia ada di pihak kita dan harus digantikan sebaik-baiknya utk menyebarkan propaganda agar persatuan umat Islam terpecah belah.

 

Rencana Kristenisasi di Bidang Pembangunan, Perbaikan dan Pengembangan.

 

Pastikan bahwa pembangunan dan pengembangan ditempatkan di daerah-daerah yg dihuni oleh orang-orang Kristen seperti Indonesia bagian Timur. Kita telah melihat bahwa pemerintah pusat di Jakarta mempunyai kebiasaan member kesempatan bagi pegawai/perwira ABRI yg Kristen utk menduduki jabatan dan posisi penting di daerah-daerah sbg gubernur, bupati, dll, dan nama mereka berobah menjadi nama Islam dan kadang-kadang bertitel "haji" utk mengelabui

umat Islam setempat agar kehadirannya bisa diterima.

 

Rencana Kristenisasi di Bidang Hukum dan Undang-undang.

 

Orang Kristen tentu saja diperkenankan utk bertingkah melawan hukum dg dalih mendukung kepentingan negara. Semua orang Kristen sekarang mengisi/meduduki mayoritas hakim, jaksa, dan sidang perseorangan di Indonesia. Dg ini dianjurkan agar memutuskan orang Kristen benar dan orang Islam harus selalu dipersalahkan, kalau perlu dihukum yg lebih berat, walaupun orang Kristen sbg tertuduh.

 

Keputusan Masalah Internal dalam Pemerintahan.

 

Permintaan-permintaan kita harus dibuat sebaik mungkin di dalam pemerintahan itu sendiri:

 

1. Pemerintah harus bersedia mengakui status Bishop sebagai petugas protokol negara dan bishop harus mempunyai hak utk didengar oleh penguasa.

 

2.Semua menteri yg penting harus diangkat berdasarkan mandat dari orang-orang Kristen.

 

3. ABRI harus selalu dimanuver utk selalu bermusuhan dg Islam dan kita mendapat keuntungan dari keadaan yg demikian.

 

4. Pemuda Kristen sebanyak mungkin harus masuk ke profesi militer.

 

5. Usahakan terus 75% kepala dari departemen-departemen yg ada di pemerintahan harus disusun oleh pejabat ex militer yg beragama Kristen.

 

6. Usahakan terus 75% kepala seluruh agen-agen sipil dan pemerintahan propinsi harus orang Kristen.

 

7. Sebagai orang yg menentukan prinsip tertinggi, semua orang Kristen di pemerintahan baik mentri, gubernur atau yg umum atau prajurit rendahan, harus menurut perintah bishop.

 

8. Orang Kristen harus punya radio transmitter nasional sbg miliknya utk senjata propaganda yg ampuh.

 

9. Di daerah-daerah dimana muslim merupakan mayoritas, harus ada orang Kristen yg diangkat secara konstan utk mengevaluasi kelemahan-kelemahan orang Islam. [ ]

 

----------------------------------------------------------------------------

Catatan penyunting (Lukman Hakiem, pen.):

 

Sesudah Dokumen Rahasia ini dipublikasikan dalam Media Dakwah No.192, Zulqa'idah 1410/Juni 1990, Sekretaris Umum Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja Indonesia, Pdt.Dr.J.M. Pattiasina, mengirimkan surat bantahan. Dalam surat bantahan yg dimuat dalam Media Dakwah No.193, Zulhijjah 1410/Juli 1990 itu, Pattiasina antara lain menyatakan bahwa, "tulisan tersebut baik secara tersurat maupun tersirat sama sekali tidak mengandung kebenaran."

Menjawab bantahan Pattiasina, Media Dakwah menulis sbb :

 

"Naskah yg anda maksudkan, memang kami sadur sepenuhnya dari majalah Crescent International, Toronto, Canada, edisi 16-30 November 1988, halaman 8, tanpa dikurangi apalagi dilebih-lebihkan. Bahwa kami tidak mengecek kepada anda, karena tulisan ini sudah lama sekali beredar di luar negeri, dalam bahasa Inggris dicetak di Canada, disebarluaskan dari London, dan beredar secara internasional termasuk di Asia, Malaysia, sampai Indonesia, tanpa bantahan dari PGI.

 

Adapun tentang kebenaran isi informasi tersebut, tentu kami serahkan sepenuhnya kepada para pembaca utk membandingkannya dg kenyataan yg ada dalam masyarakat. Bagaimana juga, kami berterimakasih atas tanggapan anda."

 

Sumber : http://kristology.tripod.com/indonesia.html (27 Juni 2006)



Pada 23 September 2013 12.18, Syafruddin Syaiyar <syaf...@gmail.com> menulis:
Artikel dibawah di-copas dari VOA yang menyoroti kenapa Agama katolik
berkibar di Jawa tengah, indak lain indak bukan dimulai dari
Sekolah...

Artikel ko  rasonyo bisa  jadi bahan pertimbangan bagi kito kito dan
dunsanak yang Pro jo Lippo  Group mambukak rumah sikola elit kristen
(Padang harapan) yang menyatu jo project Rumas sakit kristen Siloam
dan Mega mall di jantuang kota Padang..

dengan Sikola Padang Harapan...Next atau 10 tahun kamuko, barangkali
ado anak kamanakan kito yang mangikuti jejak James Ryadi jadi
penginjil/avengelist...
Mudah mudahan indak tajadi, kalo masyarakat Minang yang barfalsafah
iduik ABS-SBK lai sapakaik manulak Group Lippo masuak ka Padang, yang
bukan hanyo samato mato investasi bisnis tapi manyebarkan missinyo
dengan mambuka sikola dan rumah sakit yang sacaro aktif basinggungan
jo masyarakat umum....

Ijan hanyo dicaliak nilai investasinyo tapi pertimbangkan juo missi
yang dibao (sikola kristen) yang manyatu jo program Lippo masuak
Padang.....
Dari artikrl dibawah, nampak jaleh rumah sikola adolah cikal bakal
berkibarnya katolik di Jawa tengah....

Wass
Sfd, Kl, malaysia

STRATEGI KATOLIK VAN LITH: MEMINGGIRKAN MELAYU, MEMBIARKAN MISTIK JAWA
SOLO (voa-islam.com) –

Bertumbuh kembangnya misi Katolik di Jawa tidak dapat dipisahkan dari
kiprah Fransiscus Georgis Josephus van Lith atau dikenal dengan Frans
van Lith. Ia adalah seorang imam Yesuit asal Oirschot, Belanda yang
meletakkan dasar Katolik di Jawa, khususnya Jawa Tengah. Ia pula
mengkristenkan Jawa dan menumbuhkan misionaris dari kalangan pribumi.
Ia datangi keluarga bangsawa di sekitar Kraton Yogyakarta dan
Pakualam.

Dengan didapatkannya bibit unggul dari kalangan priyayi, telah
melahirkan kelompok elit baru yang menjadi panutan di lingkungannya
masing-masing. Usaha Van Lith tidak sia-sia. Terbukti pada tahun 1940,
Mgr. Soegijopranoto ditahbiskan sebagai uskup pribumi pertama di
Indonesia.

Van Lith lah, misionaris yang membabtis orang-orang Jawa pertama di
Sendangsono, mendirikan sekolah guru di Muntilan, memperjuangkan
status pendidikan orang pribumi pada masa pendudukan colonial Belanda.
Pada 14 Desember 1904, Van Lith membaptis 171 orang desa dari daerah
Kalibawang di Sendangsono, Kulon Progo. Peristiwa ini dipandang
sebagai lahirnya Gereja diantara orang Jawa, dimana 171 orang menjadi
pribumi pertama yang memeluk Katolik. Lokasi pembatisan ini yang
sekarang menjadi tempat ziarah Sendangsono.

Ketokohan Van Lith ini dikenang secara khusus oleh kunjungan Paus
Yohanes Paulus II di Yogyakarta pada tanggal 10 Oktober 1989. Dalam
pidatonya yang disampaikan di hadapan puluhan ribu umat Katolik di
stadion Kridosono Yogyakarta, Paus Paulus Yohanes II menyampaikan,
bahwa kedatangannya adalah untuk mengenang mereka yang telah
meletakkan dasar bagi umat Katolik di Pulau Jawa, yaitu Romo Van Lith
dan dua orang muridnya, Mgr. Soegijapranata dan IJ Kasimo.

Tahun 1904, Van Lith menkonsentrasikan kegiatannya pada pengembangan
sekolah. Sejalan dengan kebijakan politik etis Belanda, peran guru
menjadi sangat sentral dalam masyarakat. Apalagi Van LIth mulai
merasakan keberhasilan misi dalam menkonversikan keagamaan pada murid
di Kolese Xaverius.

Pembukaan sekolah-sekolah desa sejak tahun 1907 merupakan permulaan
riil dari pendidikan massal mengikuti cara Barat di seluruh wilayah
Hindia Belanda, tebukti mendatangkan peluang kerja yang besar bagi
jebolan sekolah Muntilan. Anak-anak lelaki yang masuk sekolah ini
semuanya muslim. Mereka semua tamat sebagai orang Katolik. Tahun 1940,
Mgr. Soegijapranata ditahbiskan sebagai uskup pribumi pertama di
Indonesia.

Inkulturasi Ala Van Lith

Meskipun pendidikan menjadi strategu utama Van Lith dalam melakukan
penetrasi misi Katolik ke kalangan pribumi, akan tetapi Van Lith juga
tidak melupakan strategi kebudayaan yang diharapkan dapat
mengembangkan Katolik di Jawa. Itulah sebabnya Van Lith mengadopsi
unsure-unsur budaya Jawa yang sudah dilepaskan unsur keislamannya.

“Strategi Yesuit atau misi Katolik pada paruh abad ke-20, hal yang
dianggap penting adalah penyesuaian dengan budaya Jawa. Semua
konfrontasi langsung dengan agama Islam mesti dihindari.” Demikian
Kareel Steenbrink dalam tulisannya.

Bagi Van Lith, orang Jawa yang masuk Katolik justru disarankan untuk
menjauhkan diri dari kebudayaan Eropa, karena masuk Katolik bukan
berarti menerima peradaban Barat. Sebaliknya, orang Katolik justru
harus melanjutkan hidupnya dalam kebudayaan Jawa.

Beberapa langkah pragmatis Van Lith dalam mengintervensi budaya Jawa
diantaranya adalah dengan menghadiri selamatan orang Islam, terus
melaksanakan khitan, yang pada umumnya bukan merupakan hal yang sulit
bagi orang-orang Katolik, asal mereka tidak diwajibkan mengikuti doa
Islam yang dipakai di acara itu.

Van Lith menyadari bahwa proses Islamisasi yang belum selesai di Pulau
Jawa memberikan peluang yang besar untuk misi penginjilan secara luas.
Oleh karena itu, Van Lith melakukan sekularisasi budaya Jawa, yaitu
memilahkan unsur-unsur pembentuk budaya Jawa dan menyingkirkan
variable Islamnya, Penolakan terhadap pengajaran bahasa Melayu juga
dimaksudkan untuk mencegah masuknya pengaruh Islam, sebab bahasa
Melayu identik dengan pengembangan dakwah Islam.

Uniknya, Van Lith pernah mengusulkan supaya orang Katoliok dikawinkan
oleh penghulu, karena penghulu tidak dianggapnya sebagai pegawai atau
pejabat agama, tetapi sebagai sipil saja: selama penghulu mengawinkan
tanpa formula Islam, maka mestinya orang Katolik tetap kawin dihadapan
penghulu.

Eksperimen budaya yang dilakukan Van Lith memang tidak selamanya
berhasil. Upaya untuk menikahkan pasangan Katolik dihadapan penghulu
tidak pernah direalisasikan. Meski demikian, pemisahan antara budaya
Jawa dengan Islam terus berjalan intensif. Generasi Katolik Pribumi
didikan Van Lith terbukti mampu melahirkan banyak tulisan mengenai
budaya Jawa. Sebut saja tulisan tentang tarian-tarian orang Jawa,
Masjid di Jawa, gamelan, rumah pangeran Jawa dan Gereja Katolik
bergaya Jawa. Artikel-artikel tersebut dimuat dalam majalah St.
Claverbond yang terbit 10 kali setiap tahun.

Ada satu karya tulis dari pastur Jesuit yang dianggap mampu menangkap
inti dari kebudayaan Jawa, yaitu disertasi dari Petrus Joshepus
Zoetmulder yang terbut di tahun 1935 (telaah Serat Centhini dan karya
sastra suluk Jawa).

Mengenai Zoetmulder ini, Prof. Mukti Ali sampai harus member catatatn
khusus. Pastor Zoetmulder dengan serius mempelajari agama-agama di
Jawa termasuk Islam, khususnya Islam Jawa. Ia juga membahas
aspek-aspek mistik Islam dan mistis Islam Jawa.

Mengikuti Van Lith, pastor Zoetmulder berupaya meminggirkan peran
Islam dalam membentuk theology Jawa, dan menjadikan pandangan Atman
dari tradisi Hindu sebagai actor utama pembentuk theology Jawa.

Misionaris Lain

Selain Van Lith – untuk wilayah Yogyakarta, ada nama lain yang menjadi
pioneer misi Katolik di Pulau Jawa. Tokoh misionaris itu adalah Pastor
Henri Van Driessche, seorang berkebangsaan Belanda yang berkomunikasi
secara lancar dalam bahasa Jawa. Dengan bahasa Jawa halus, ia telah
menempatkan orang Jawa pada posisi yang dihormati. Bahkan Pastor Henry
berusaha untuk melebur/menyatu dengan kultur Jawa demi menjalankan
misinya. Melantunkan tembang Jawa dengan kearifan lokal, salah
satunya.

Pastor Henry Van Driessche memulai pengajaran agama Katolik untuk
masyarakat Yogyakarta di rumah R.P. Himawidjaja (orang tua salah satu
siswa kolese Muntilan). Meskipun jumlah siswa saat itu masih sedikit,
jerih payah pastor Henry membuahkan hasil. Pada 5 Agustus  1915, ia
mulai melakukan pembatisan, yang kemudian disusul dengan pembatisan
baru terhadap 13 orang dewasa pada Juli 1916.

Lebih lanjut, seiring dengan semakin banyaknya jemaat, Pastor Henry
mulai memikirkan perlunya suatu tempat ibadah khusus bagi orang-orang
Jawa, sebab gereka yang ada, yaitu Santo Fransiskus Xaverius terlalu
kecil untuk menampung umat Eropa dan Jawa secara bersama-sama. Untuk
itu Henry mengatur sebuah ruangan yang cukup besar sebagai tempat
ibadat yang kemudian cikal bakal Gereja katolik Santo Yusup
Secodiningratan. [desastian]

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Akmal Nasery Basral

unread,
Sep 23, 2013, 3:24:31 AM9/23/13
to rant...@googlegroups.com
Sanak Syafruddin Syaiyar n.a.h.

Tentang kiprah Pastor Van Lith dan Van Driesse ini, ambo masukkan pulo dalam novel ambo "Sang Pencerah: Novelisasi Kehidupan KH Ahmad Dahlan dan Perjuangannya Mendirikan Muhammadiyah" (2010), pada hal. 268-275. Cukuik panjang.

Ambo sarikan sajo bagian tu sbb:

SITUASI:

KH Ahmad Dahlan (KHAD) baru kembali dari Makkah pada 1888, ketika kakak iparnya  yang juga seorang pedagang batik dan dipanggil Mas Noor, mengabarkan bahwa seorang bangsawan Pakualaman telah menjadi pemeluk Kristen. 

KUTIPAN NOVEL:

"Yang membaptisnya bukan pendeta Belanda, Dahlan," ujar Mas Noor waktu itu, "tapi seorang pendeta pribumi bernama Kiai Sadrach."10
    "Kiai Sadrach? Kenapa seorang pendeta disebut kiai?" tanyaku (Note: "aku" di sini adalah KHAD karena novel ini dari sudut pandang orang pertama -- ANB) penasaran.
    "Yang kudengar dia sering menggunakan kata-kata Arab-Jawa seperti kebanyakan kiai," lanjut Mas Noor. "Bagaimana dia menyebut gereja dan pemimpin jemaat dengan kata "masjid" dan "imam" sebagaimana umumnya orang Islam."
    Aku tercengang mendengar penuturan Mas Noor. Selama lima tahun di Haramain, aku tak pernah mendengar informasi seperti ini dari para kiai dan syaikh yang menjadi guruku, maupun dari para santri asal Jawa yang sedang menuntut ilmu. "Sejauh apa keberhasilan Kiai Sadrach ini dalam kristenisasi?" tanyaku lagi.
   "Aku tidak tahu persisnya, tapi katanya jemaat Kiai Sadrach ini lebih dari 5.000 orang yang tersebar di 300-an desa," papar Mas Noor. "Sebagian besar berada di Jawa Timur."
   Sejak itu aku selalu mencoba usaha untuk membuka percakapan dengan para pendeta dan misionaris Kristen sebanyak mungkin ... Untuk beberapa kasus ketika aku mendengar ada misionaris dan zending yang berlaku ekstrem sampai menghina Islam, biasanya aku akan menawarkan debat terbuka (open baar) yang tetap harus dilakukan secara bermartabat.
   Beberapa upayaku yang sempat terjadi adalah pembicaraan dengan Pastor Van Lith. Tapi setelah pertemuan pendahuluan dilakukan dan menurutku hasilnya cukup memuaskan karena Pastor Van Lith cukup terbuka, dia meninggal dunia sehingga tak ada hasil lebih besar yang bisa dicapai.
   ...
   Aku sempat terlibat dalam diskusi serius dengan Pastor Van Driesse, namun hanya satu kali. Berbeda dengan Van Lith yang lebih terbuka, Van Driesse lebih bersikap emosional dan sikapnya kasar sehingga menyulitkan usaha untuk bertukar pikiran yang lebih tenang. 
  ...
   Pembicaraanku yang lebih serius akhirnya bisa terjadi denga Pendeta Bakker di Jetis, dan berlangsung 4-5 kali  ... akhirnya untuk membuat pembicaraan lebih mendatangkan manfaat, aku usulkan sebuah tantangan kepadanya, "Bersediakah Bapak Pendeta agar kita sama-sama keluar dari agama kita sekarang untuk mencari ajaran mana yang lebih benar? Kalau ajaran Protestan yang Bapak yakini selama ini yang benar, saya bersedia dan ikhlas untuk mengikuti keyakinan Bapak," ujarku yang melihat ekspresi terkejut terpantul dari matanya. "Tapi jika sebaliknya Bapak merasa ajaran Islam yang benar, Bapak harus ikhlas juga memeluk Islam," lanjutku.
   "Baik, Kiai Dahlan, akan saya pertimbangkan tawaran diskusi ini," katanya serius. Tetapi ternyata itu menjadi pertemuan terakhir kami karena kemudian Pendeta Bakker selalu tak punya waktu lagi untuk bertemu denganku, sampai akhirnya kudengar dia sudah kembali ke Belanda.
   ... 
   Ketiga peristiwa di atas sejauh ini hanya diketahui lingkungan terdekatku seperti para kiai, tidak pernah tersebar langsung di masyarakat. Ini berbeda dengan peristiwa keempat yang ditulis dan disiarkan secara terbuka oleh Ki Hadjar Dewantara di koran Darmo Kondo yang terbit di Solo.
   Kejadian ini bermula saat aku mendengar Pastor Dr. Zwijner akan datang ke Hindia-Belanda untuk memberikan khotbah di Batavia, Surabaya, Makassar, Banjarmasin dan Yogyakarta. Rencana kedatangannya gencar disiarkan banyak media ... Isi khutbah-khutbahnya yang selama ini sangat pedas terhadap Islam, membuatku mencoba mengundangnya dalam sebuah open baar di Ngampilan ... Pada acara itu, Dr. Zwijner akan diberikan kesempatan menjelaskan pokok-pokok ajaran Kristen, dan memberikan jawaban seandainya ada peserta pertemuan yang ingin bertanya. Namun pada hari yang telah disepakati, Pastor Zwijner tidak datang tanpa alasan jelas. Walhasil karena pengunjung sudah cukup banyak berdatangan, akhirnya aku bicara sendirian dengan menjelaskan perkembangan agama-agama ... dari zaman Nabi Adam sampai zaman Nabi Muhammad Saw. 
    ...
    Ki Hadjar menulis bahwa ketidakhadiran Dr. Zwijner adalah karena "Dr. Zwijner tidak mampu menghadapi KH Ahmad Dahlan." Segera setelah artikel tulisan Ki Hajar beredar, keesokan harinya program Dr. Zwijner yang  biasanya selalu gencar di koran-koran sudah tidak terdengar lagi.

----
10. Nama lengkapnya adalah Sadrach Surapranata (1835-1924), pemimpin Kristen pribumi paling terkenal. Profesor M.C. Ricklefs dari Monash University dalam bukunya Sejarah Indonesia Modern (1200-2004) menulis bahwa Sadrach muncul dari gerakan kristenisasi yang dicetuskan C.L. Coolen (1773-1873). Coolen adalah pendeta berdarah Indo-Rusia dari garis bapak dan bangsawan Surakarta dari garis ibu, yang menggabungkan ajaran Kristen dengan elemen-elemen mistik dan adat lokal Jawa (Serambi, 2005).



Demikian Pak Syafruddin Syaiyar, semoga sedikit menambah informasi tentang Van Lith dan Driesse.

Sayang dalam versi film "Sang Pencerah" (Sutradara Hanung Bramantyo, 2010), bagian novel saya yang cukup detil ini tidak divisualisasikan, padahal ini menunjukkan sisi lain KH Ahmad Dahlan yang jarang terekspos ke publik, bahkan oleh Pengurus PP Muhammadiyah sendiri, bahwa KHAD adalah seorang macan podium yang tangkas, terutama jika berhadapan dengan pastor dan pendeta.

Sehingga image ttg KHAD yang muncul hanya sebagai seorang pendiri ormas yang "sabar", yang berulang-ulang menjelaskan "Teologi Al Ma'un" kepada murid-murid, pelopor PKU (Klinik, Rumah Sakit, Sekolah), bukan pada sisi intelektualitasnya sebagai sosok ulama yang berani berdebat terbuka, tajam namun tetap santun.

Sehingga bisa dimengerti pula -- setidaknya dari yang saya amati sekarang -- kader-kader Muhammadiyah kini tidak banyak yang menjadi singa podium dalam konteks siap melakukan debat-debat terbuka dengan penganut keyakinan lain seperti dicontohkan oleh sang pendiri Persyarikatan Muhammadiyah sendiri sejak seabad silam.

Wass,

ANB
45, Cibubur.

Syafruddin Syaiyar

unread,
Sep 23, 2013, 1:18:35 AM9/23/13
to rant...@googlegroups.com

Muljadi Ali Basjah

unread,
Sep 23, 2013, 4:10:06 AM9/23/13
to rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. bapak Ir. Syafruddin Syaiyar Ibu2/Bapak2 sarato para Pambaco yang Budiman.
 
Ambo bukan bukanlah menyokong Pembangunan Pendidikan yang Elite (Rumah Sikolah Elite) ataupun Rumah Sakik Katolik/Kristen doo.
Ijan pulo salah sangko para Dunsanak ka ambo.
Ambo pun SD +SMP pernah di sikola Elite Katholik di Medan, ado juo kawan2 ambo nan Islam disinan, samao2 sikola.
Tapi kawan2 ambo iko tatap/taat Islamnyo, nan ambo tahu sein koaaa, 4 urang tamaik ITB.
2 diantaronyo (Doktor nya di UK) jd Dozen di ITB (Urang Minangkabau Kotogadang);
Surang Mandailiang Doktor dari Hawaii nikah jo rang  Amrik katurunan Juruman, karajo di- Eastcoast USA.
Surang iko dari UI jadi Gynakologist Top di JKT (mandenyo rang Piaman);
Duo urang di Jakarta, pengusaha (agaknyo indak kuliah doo) kaduoduonyo apaknyo urang Minangkabau, nan ciek dari Pikumbuah agaknyo. (kaduo2nyo indak bisa baso Minang doo)
Sorang lai di Australie, rang Bonjol agaknyo keo (nan iko indak ado kami nan tahu dima alamaiknyo...... Alamsyah namonyo).
Ambo surang tagadai disiko, basawah dinagari non Islam, kaduo anak bujang nan Mahasiswa sajak lahianyo Islam, mandenyo alun bisa masuak Islam dek karano masih PNS siko. Disalemean anakbujangnyo, manga amainyo masih basadio juo mambaia 2,5% Pajak pendapatan.
Disiko satiok urang Nasrani, diJuruman iko wajib mambaia Pajak-Pendapatan lansuang 2,5%.
 
Jadi manuruik ambo nan awam, Agamo itu tagantuang jo individunyo, kalau labil, yo pindahnyo.
Disiko banyak juo urang Islam, tapi tetap, mamacik agamonyo, walaupun tatakan baiak langsuang ataupun tido.
Ado padusi rang Betawie (Perawat) baru maningga 2 thn iko, nikah jo rang siko, dek indak bisa baranak keoo, diangkeknyo cucunyo semasoketek2 bana jadi anaknyo. Anak iko sayangnyo, jadi penginjil Protestan disiko, memang inyo Bukan Akademis penginjilnyo dooo, tapi finansialnyo kan terjamin biarpun indak banyak tapi cukuik...... Mungkin saisuaknyo kurang gemblengan dari Mandenyo keooo?
Kalau nan akademis basadio pindah agamo (Bahaulah,  Protestan, Katholik, Mormon , Calvinist, dll dll), pasti dapek kadudukan nan labuak, untuak Pamacik Bendera (istilah ambo)
Doktor gigi kami, urang Iran, anaknyo pindah agamonyo, antah apolooo sababnyo, kurang jaleh diambo dooo.
 
Jadi manuruik ambo, diawaknyo tiangnyo duuu, anak kamanakan nan wajib kito paliharo Agamonyo, idealnyo Agamonyo sejarar jo ilmu Pengatahuannyo.
Andaikato Pejabat2 nan ber KTP Islam masih semen2juo, mamakani hak2 rakyaik badarai, effektnyo jangka panjang, tantu makin suram jadinyo.
Mangkonyo, basatulah Urang2 Minangkabau sarato Urang Sumando nan Kayo2, barikuik Technkokratnyo, indak lupo kaum Ulama nan Intelekt, basatu mambuek solusi nan elok untuak mamaga apo nan katibo. Usah salianag santiang sorang sein dooo, bingik ka bingik, awak pandai sorang sein.
 
Sakitu seinlah dulu Pak Syafaruddin, ota omong kosong dari ambo, maoh kalau ado kato2 ambo nan kurang sandereh,
 
Wassalam,
Muljadi Ali Basjah.
 
 
Gesendet: Montag, 23. September 2013 um 07:18 Uhr
Von: "Syafruddin Syaiyar" <syaf...@gmail.com>
An: rant...@googlegroups.com
Betreff: [R@ntau-Net] (OOT) Kenapa Agama Katolik Kuat di Solo dan Jogya
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages