Sibarambang-Lumindai

69 views
Skip to first unread message

Mantari Sutan

unread,
Jun 3, 2008, 10:20:46 AM6/3/08
to Rant...@googlegroups.com
Ini adalah nama nagari-nagari di kecamatan X Koto di Atas, Kabupaten Solok.  Ketika Sawahlunto melakukan perluasan wilayah, Lumindai dan Kajai masuk ke Kota Sawahlunto.  Kecamatan X Koto di Atas ini, kantor kecamatannya terletak di Tanjung Balit.  Sementara nagari terbesarnya adalah Sulit Air.  Sebuah nagari yang sangat terkenal di Sumatera Barat.  Nagarinya maju, perantaunya tersebar dimana-mana.  Mereka bisa membangun masjid dan puskesmas megah di tahun 1970an di kampungnya.

Akses ke wilayah ini bisa ditempuh bermacam cara.  Mulai dari tepian danau di nagari Singkarak.  Melewati Tanjung Alai, kita akan tiba di Sulik Aia.  Melewati Aripan, berawal dari Solok atau Singkarak, kita melewati Paninjauan lalu Tanjung Balik.  Sulik Aia adalah tempat simpang jalan ke Pasilihan dan Bukik Kanduang, terusan jalan ini akan membawa kita ke daerah tanah datar.  Daerah sekitar Ombilin.  Di Tanjung Balit, kita akan bertemu simpang ke Sibarambang, Kajai, Lumindai, Talago Gunuang.  Jalan ini akan berlanjut ke Sawahlunto.  Melewati nagari Kubang atau Talago Gunuang/Santua.

Batang Katialo adalah pusat kosmik daerah ini.  Terminum air katialo akan menyebabkan kenangan kita selalu ingin kembali ke wilayah ini.  Dalam benak saya, daerah ini sangat mewakili tipikal nagari jalur bukit barisan.  Hijau dimana-mana, bukit bertebing curam.  Sungai kecil berbatu ukuran sedang sampai besarmemenuhi alirannya.

Sedikit berbeda dengan kawasan di bawahnya (Daerah selingkar Danau Singkarak), daerah ini lebih friendly.  Ego nagari cenderung kecil.  Orang Paninjauan masih bisa naik mobil Tanjung Harapan (Tanjung Balik punya), ketika Paninjauan Jaya yang mereka nanti-nantikan tak kunjung tiba.  Jadi sedikit mengherankan, mereka gampang sekali tersulut emosi.  Tapi kalau cuma cakak anak mudo, karena pengaruh tuak, ya biasa lah.  Asal para niniak mamak dan tetua kampung masih bisa menyejukkan, dendam bisa diminimalisir.  Setiap zaman selalu punya tukang cakak, cap mau istilah mamak saya.  Senggol bacok caro kininyo.  Pareman tuak juga akan selalu ada. Menjadi masalah adalah ketika yang seperti ini menjadi bagian terbesar sebaran masyarakat dimana orang baik hanyalah pencilan.  Ditambah sulitnya dapur berasap di kampung, yang muda kebanyakan hanya pamadek labuah.  Bautak ka pangka langan jadinyo.

Mudah-mudahan Lumindai dan Sibarambang kembali damai dan tenang.  Tetap menjadi rangkaian nagari indah dalam apitan bukit barisan.  Mudah-mudahan gemercik dinginnya air Batang Katialo bisa medinginkan mereka semua.  Semoga.......



Rainal Rais

unread,
Jun 5, 2008, 12:09:12 AM6/5/08
to Rant...@googlegroups.com, mantar...@yahoo.com
Dusanak Mantari Sutan...Asswww..Terima kasih menginformasikan Kecamatan X Koto Diatas...Sebagai tambahan..untuk menuju Sulit Air bisa juga dari Ombilin melalui Bukit Kanduang dan bisa pula dari Batusangkar melalui Pasilihan..bisa dikatakan" Banyak Jalan ke Sulit Air"..Khusus mengenai Sulit Air mempunyai banyak objek Pariwisata seperti Gunung Merah Putih dengan Jenjang Seribunya...Batu Galeh terkenal dengan lagenda Si Taram anak durhaka,dimana ceritanya seperti Malinkundang,tetapi versi darat,dengan peninggalan berupa Kudanya yang ditungganginya setelah menerjang ibunya menjadi batu dan adanya gua kecil yang berisi batu berbentuk jantung yang selalu mengeluarkan tetesan air diujung batu tersebut,tanda menyesal atas kedurhakaannya terhadap ibunya...di Sulit Air juga terdapat Rumah Gadang adat yang terpanjang di Sumatra Barat mempunyai 20 ruang..sebagi tambahan Sulit Air sudah dicanangkan sebagi pusat pendidikan di Solok...mempunyai: 5 sekolah TK, 14 Sd nageri,1 Smp,2 Sanawiah,2 Aliah,1 Sma,1 akademi...Insya Allah sedang direncanaka dengan kerjasama dengan Gontor untuk membuat Pesantren Modern (mohon doa restunya)..Ada 8 masjid...Dan diperantauan mempunyai organisasi SAS ( Sulit Air Sepakat ) mempunyai cabang sebanyak 80,yang tersebar diseluruh Indonesia dan luar negeri..dari 80 cabang SAS mempunyai gedung serbaguna sebanyak 45 cabang yang dipakai sebagai tempat pertemuan/sekretariat cabang SAS ybs...kami mengudang dusanak dusanak untuk berkunjung ke Sulit Air...Wass Rainal Rais 64+ jkt

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

Nofend St. Mudo Marola

unread,
Jun 10, 2008, 9:00:11 AM6/10/08
to Rant...@googlegroups.com
Alhamdulillah, do'a pak Mantari Sutan, alah dikabuakan nan Kuaso.
 
Dari Padang Kini dot com kito baco :
 
Warga Nagari Lumindai Dengan Sibarambang Akhirnya Berdamai

PadangKini.com | Selasa, 10/6/2008, 0:12 WIB

SAWAHLUNTO--Proses damai warga Nagari Lumindai, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto dengan warga Sibarambang, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, terwujud.

Perdamaian antar kedua nagari itu berlangsung di Kantor Camat Tanjungbalik, Senin(9/6).

Dalam pertemuan itu, semua pihak sepakat melakukan perdamaian secara kekeluargaan. Biaya pengobatan terhadap korban bentrok antar nagari itu ditanggung masing-masing pihak. Kalau bentrok terulang kembali di masa mendatang langsung diproses hukum dan sanksi dari masing-masing nagari.

Proses perdamaian itu, dimediatori Kepala Polsek Barangin Iptu Herry Satriawan dan Polsek X Koto Diatas, Camat Barangin, Camat  X Koto Diatas, Kepala Desa Lumindai Amerman, S.H., dan Walinagari Sibarambang, KAN Lumindai, KAN Sibarambang serta ninikmamak dan pemuka masyararakat dari kedua nagari tersebut. 

"Semula, kita rencanakan proses perdamaian itu terwujud Kamis, 5 Juni 2008, namun harapan itu baru dicapai Senin, 9 Juni ini, "kata Amerman, Kepala Desa Lumindai kepada PadangKini.com.

Sebelumnya, Kepala Polsek Barangin, Iptu Herry Setiawan mengatakan, sebagai aparat keamanan, ia memberikan jaminan keamanan dan memediatori upaya perdamaian terhadap semua pihak yang tengah bertikai.

"Dan, silahkan bagi pihak Lumindai dan Sibarambang, dimana tempat proses perdamaian dilaksanakan," katanya.

Bahkan, Kepala Desa Amerman  telah memulai upaya proses damai dengan  mengundang warga yang jadi korban dalam perkelahian itu di Kantor Desa Lumindai untuk mencari titik temu guna mengambil upaya penyelesaian secara damai.

Bentrok antar warga nagari yang bertetangga itu itu berawal dari kedatangan sejumlah warga Lumindai ke tempat acara hiburan saluang dangdut pada Minggu malam (1/6) Di Dusun Gantiang, Balai Silago, Jorong Pakorohan, Sibarambang. Entah, apa penyebabnya, Minggu malam itu perkelahian pecah sehingga menimbulkan korban luka-luka.(arfa/o)

 

** Jadi Pak Mantari siap lo ndak ka jadi pak Wali bairiangan jo Sidi Boby LP nanti ndak??



From: Rant...@googlegroups.com [mailto:Rant...@googlegroups.com] On Behalf Of Mantari Sutan
Sent: 03 Juni 2008 21:21
To: Rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Sibarambang-Lumindai

Mantari Sutan

unread,
Jun 10, 2008, 12:05:47 PM6/10/08
to Rant...@googlegroups.com
Alhamdulillah.  Mudah-mudahan iko adolah perdamaian yang sabananyo.  Lah abih sagalo dandam.  Indak ado kusuik nan indak salasai.  Kok nyampang basobok baliak clash-clash bantuak iko, bisa disalasaikan sacaro damai dan baelok.  Nan namonyo cakak atau indak basuaian pasti ado dalam iduik ko.  Baradiak kakak se lai acok juo basitagang urek lihia, kunun kok pulo basubalahan kampuang.  Nan paralu indak bakupanjangan dan ado jalan kalua nan ditampuah untuak satiok masalah.

Ambo alun baniaik jadi pak walinagari, bupati apolai nan labiah tenggi.  Sampai kini rancana tatinggi ambo ka jadi Kapalo Jorong sajo di nagari ambo.  Walaupun kapalo jorong jarang tasabuik di koran, tapi ndak baa lah.   Kini di Jakarta, sadang mancari bekal untuak manjadi kapalo jorong ko bisuak. 

----- Original Message ----
From: Nofend St. Mudo Marola <nof...@rantaunet.org>
To: Rant...@googlegroups.com
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages