------------------------------
"Pasak Jalujua" Ditunjuak Jadi "Rajo di Hulu"
Peristiwa Adat Terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota:
.......
……Dalam tugasnya, kelima raja dibantu dibantu oleh 5 kunci pasak yang
biasa juga disebut sebagai ampang nan limo (panglima).
Mereka adalah Datuk Munsaid (Munsoik) sebagai Pasak Jalujua, Datuk
Rajo Dubalang sebagai Pasak Ampang Baramban Basa, Datuk Sinaro Garang
sebagai Pasak Kunci Loyang, Dt Marajo Indo sebagai Pasak Hulu atau
Kungkuang Parangkok, dan Rajo Rajo Mangkuto sebagai Pasak Kunci Basi
atau Ampang Panginang.
Nah, masing-masing kunci pasak ini memiliki fungsi yang beragam.
Pasak Ampang Baramban Basa, misalnya, bertugas menjaga agar tidak
masuk orang salah rupa, bercawat tidak berbaju, berdeta usang, berkain
senteng, ke Luhak Limopuluah.
Kemudian Pasak Kunci Loyang bertugas mengantisipasi racun, pukau, dan
sihir yang datang dari Kampar Kiri ataupun Kampar Kanan. Sedangkan
Pasak Hulu atau Kungkuang Parangkok, berjaga-jaga agar orang berkulit
tebal dan tahan besi dari Rao Simalunggun, tidak masuk ke Luhak
Limopuluah.
Lalu, Pasak Kunci Basi atau Ampang Panginang, memiliki tugas,
mencegat para pengacau yang datang dari Mudiak (Mudik) atau Luar.
Sementara Pasak Jalujua tugasnya adalah menerima sudi-siasat, aturan
adat, atapun titah dari dari Basa Ampek Balai dan Daulat Yang
Dipertuan Rajo Alam Pagaruyuang, untuk kemudian disaring dan
dikabarkan ulang.
Fungsi-fungsi inilah yang semeskinya bisa dikembalikan dalam konteks
kekinian. Bila tidak, percayalah, adat akan jadi romantisme masa lalu.
(***)………
Silakan silau di:
http://padang-today.com/?today=feature&id=315