Latar Belakang PRRI (3)

564 views
Skip to first unread message

rinapermadi

unread,
Mar 7, 2011, 11:21:38 PM3/7/11
to rant...@googlegroups.com

Melanjutkan postingan terdahulu ;

 

8. Pergolakan di daerah-daerah semakin meningkat. Tanggal 20 Desember 1956, Ahmad Husein selaku Ketua Dewan Banteng mengambil alih pemerintahan sipil di Sumteng dari Gubernur Ruslan Muljohardjo (Masyumi). Dua hari kemudian, Kol Maludin Simbolon selaku Panglima TT I yang berkedudukan di Medan mengambil alhi pemerintahan sipil di SUMUT, sekaligus menyatakan keadaan darurat perang diwilayahnya dan untuk sementara melepaskan hubungan dengan pemerintah pusat di Jakarta. Sebelumnya 3 des, 48 perwira di wilayah TT I membentuk Dewan Gajah yang diketuai oleh Kol Simbolon. Selanjutnya 24 Des, Letkol Barlian selaku Panglima TT I Sumatera bag Selatan yg berkedudukan di Palembang mulai melakuka control politis terhadap pemerintahan sipil Sumsel. Barulah pada 15 Januari 1957, dia membentuk Dewan Garuda dan benar2 mengambil alih kekuasaan dari Gubernur Winarno Danuatmojo (PNI). Dengan demikian memasuki 1957 praktis hampir seluruh Sumatra telah melakukan pembangkangan terhadap pemerintahan pusat.

 

9. Pergolakan juga terjadi di Sulawesi dan Kalimantan. Pada 18 Februari 1957,  Letkol H.N.V. Sumual selaku Panglima TT VII Indonesia Timur menyatakan terbentuknya Dewan Manguni di Manado. Lalu pada 2 Maret 1957, Diumumkanlah Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Makasar. Bersamaan dengan itu Sumual menyatakan seluruh wilayah Indonesia Timur dalam keadaan bahaya perang (SOB). Oleh karena itu, semua pemerintahan diambil alih oleh Penguasa Militer utk menjaga ketentraman rakyat dan terlaksananya pembangunan di daerah-daerah. Permesta juga menuntut agar Kabinet dan Dewan Nasional dipimpin bersama oleh Soekarno dan Hatta, tetapi Permesta masih mengakui pemerintah pusat. Di Kalimantan Letkol Hasan Basri selaku Panglima TT VI mendirikan Dewan Lambung Mangkurat pada tanggal 13 Maret 1957. Seperti Dewan-dewan lain, dewan inipun menghendaki perlakuan yang lebih baik bagi daerah dari pemerintah pusat.

 

10. Di tengah kemelut poitik yang semakin panas dan pergolakan daerah yang makin berani pada akhir 1956 dan awal 1957, Presiden Soekarno menyampaikan pidato konsepsinya pada 21 Februari 1957, yang disiarkan langsung oleh RRI ke seluruh Indonesia. Inti pidatonya itu :

 

1.      Pelaksanaan Demokrasi Terimpin yang tidak membolehkan adanya oposisi, karena dinilai tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia

2.      Untuk melaksanakan Demokrasi Terpimpin haruslah dibentuk Kabinet Gotong Royong sebagai pengganti cabinet yang ada, karena dianggapnya rapuh dan tidak sesuai dengan jiwa kegotong royongan bangsa Indonesia. Dengan melaksanakan prinsip kegotongroyongan ini, oposisi akan hilang dalam parlemen dan masyarakat

3.      Pembentukan Dewan Revolusioner (yang kemudian diganti dengan Dewan Nasional) yang anggotanya terdiri dari wakil-wakil golongan fungsional dalam masyarakat. Dewan ini akan dipimpin langsung oleh presiden dan berfungsi sebagai pemberi nasihat kepada pemerintah.

KOnsepsi Soekarno ini semakin menambah ketegangan politik Negara, karena menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, terutama di kalangan politisi. Yang paling jelas menolak konsepsi itu adalah Masyumi dan Partai Katholik. NU, PSII, Parkindo, IPKI dan PSI menolaknya secara samar-samar. Adapun PNI dan beberapa partai nasionalis kecil lainnya mendukung konsepsi itu, dan yang paling gigih mendukungnya adalah PKI.

 

To be continued

 

Tujuan penulisan latar belakang ini hanya ingin menjelaskan kenapa DR. M Natsir yang begitu santun juga ikut ke kancah PRRI.

 

Wassalam

Rina

Buya H Mas'oed Abidin

unread,
Mar 8, 2011, 5:34:21 PM3/8/11
to RantauNet
Peristiwa Cikini Membatalkan Rekonsiliasi
PADA tanggal 30 Nopember 1957 terjadilah suatu peristiwa di Jakarta
dengan apa yang dikenal kemudian sebagai “Peristiwa Cikini”. Malam
tanggal 30 Nopember itu, Presiden Sukarno menghadiri pesta ulang tahun
sebuah sekolah di Cikini dimana putra dan putrinya bersekolah. Waktu
akan pulang malam itu sekelompok anak-anak muda yang bertempat tinggal
di asrama dekat sekolah itu yang diketahui sebagai anggota Gerakan
Anti Komunis Jakarta (GAK) melemparkan granat kearah mobil Sukarno.
Sukarno dan putra-putrinya selamat, akan tetapi dipihak lain terdapat
korban jatuh meninggal dunia sekitar 9 orang dan sekitar 100 orang
lainnya luka-luka berat. Korban yang terbanyak adalah murid-murid
sekolah itu. Menanggapi peristiwa Cikini itu, Perdana Menteri Juanda
mengatakan kepada Duta Besar Amerika Serikat di Jakarta Allison, bahwa
usaha pembunuhan tersebut (t erhadap Sukarno) yang dikenal dengan
“Peristiwa Cikini” membatalkan pendekatan-pendekatan rekonsiliasi yang
direncanakan sebelumnya terhadap Dewan Banteng. Dengan pernyataan
Juanda itu, maka usul kompromi Ahmad Husein untuk menyelesaikan
konflik Dewan Banteng dan Pemerintah Pusat jadi sirna. Ahmad Husein
mengusulkan agar dibentuk suatu dalam suatu wadah Dewan Nasional dan
diisi oleh wakil dari daerah-daerah. Dewan Nasional itu kemudian
dibentuk oleh Sukarno, akan tetapi isinya orang- orang dekatnya saja.
Sesudah peristiwa Cikini itu, Sukarno meninggalkan Indonesia untuk
selama 6 minggu beristirahat ke luar negeri seperti ke Eropa dan Asia.
Peristiwa Cikini dibesar-besarkan oleh surat kabar surat kabar PKI
seperti Harian Rakyat, Warta Bhakti, Bintang Timur dan Harian Pemuda.
Sejumlah tokoh-tokoh politik dari partai Masyumi dikait-kaitkan dengan
Peristiwa Cikini itu. Mereka kemudian diteror dan diancam akan
ditangkap dan ditahan dengan tuduhan korupsi. Rumah Mohd. Roem sampai-
sampai dikepung, tetapi Mohd.Roem dan keluarganya selamat. Akibatnya,
para politisi dari partai Masyumi merasa tidak aman lagi tinggal di
Jakarta. Satu demi satu mereka berangsur-angsur hijrah ke Padang,
seperti Syafruddin Prawira Negara, Mohd.Natsir dan Burhanuddin
Harahap. Syafruddin Prawira negara waktu itu menjadi Direktur Bank
Indonesia. Prof. Sumitro Joyohadikusumo bukan politisi dari partai
Masyumi melainkan dari Partai Sosialis Indonesia (PSI), akan tetapi
Sumitro kemudian hijrah pula ke Padang, akan tetapi dia lebih banyak
bolak balik keluar negeri, seperti ke Singapura, Amerika Serikat dan
negara-negara lain yang anti Komunis. Akhirnya semua politisi baik
dari tokoh militer, dari Masyumi dan PSI ( Sumitro) berkumpul di
Padang. Gagasan untuk melawan Sukarno yang dituduh condong kepada PKI
itu semakin kuat ketika para tokoh-tokoh militer dan politisi sipil
itu mengadakan rapat rahasia di Sungai Dareh pada tanggal 9 Januari
1958. Rapat rahasia di Sungai Dareh itu diadakan dalam dua putaran.
Pada putaran pertama rapat rahasia itu hanya dihadiri oleh tokoh-tokoh
militer saja, kecuali Prof. Sumitro, ikut dalam rapat itu.
Rapat putaran ke dua, baru diadakan rapat gabungan antara tokoh-tokoh
militer dengan politisi sipil. Tidak banyak yang diketahui orang dari
rapat Sungai Dareh itu, kecuali terbetik berita, bawha Simbolon akan
mendirikan negara Sumatera. Berkenaan dengan issu negara Sumatera itu,
Perdana Menteri Juanda memberi penjelasan dihadapan sidang DPR pada
tanggal 3 Pebruari 1958. Perdana Menteri Juanda mensinyalir, bahwa
dalam bulan Desember 1957 dan Januari 1958 terdengar lagi berita-
berita tentang adanya usaha-usaha untuk memproklamirkan berdirinya
Negara Sumatera. Ada pula berita-berita tentang pembentukan Pemerintah
Pusat baru Republik Indonesia. Sebuah issu yang runyam, yang kelak
menyebabkan gerakan ini disebut pemberontak. (*)

Abraham Ilyas

unread,
Mar 8, 2011, 8:16:57 PM3/8/11
to rant...@googlegroups.com
Forgive, but not forget.
"Jas merah" (jangan sekali kali melupakan sejarah), judul pidato Soekarno

---------------------------------------

Para pemuda GAK nan melemparkan granat ka Soekarno di Cikini yang kemudiaan dijatuhi hukuman mati banamo Tasrif, Saadon, Yusuf Ismail....semoga dosa dan kesalahanmu diampuni sang Pencipta, Allah Swt.

.....Sukarno meninggalkan Indonesia selama 6 minggu beristirahat ke luar negeri seperti ke Eropa dan Asia.

Satantangan menghibur diri ka LN salamo satu satu satangah bulan, kabanyo ado silent operation nan direkayasa/dibuaek pihak kuminih Moskow sahinggo Soekarno indak bisa lapeh dari kungkuangan kuminih sesudahnyo.

Berkenaan dengan issu negara Sumatera itu, Perdana Menteri Juanda memberi penjelasan di hadapan sidang DPR pada tanggal 3 Pebruari 1958.
Perdana Menteri Juanda mensinyalir, bahwa dalam bulan Desember 1957 dan Januari 1958 terdengar lagi berita-berita tentang adanya usaha-usaha untuk memproklamirkan berdirinya Negara Sumatera.

Menghadapi isu ini, Mohamad Yamin di depan sidang DPR marah besar.
"Tidak pernah orang Sumatera/Minang Kabau bersikap separatis, justru orang orang yang menyebarkan isu inilah yang tidak setia kepada republik saat perang mempertahankan kemerdekaan. Ada di antara mereka yang hadir di majelis ini"

M. Yamin, salah seorang tokoh nasional yang berasal dari MK yang tidak ikut PRRI dan tidak pernah dilirik oleh Soekarno sesudah itu.
Padahal berkat jasa Yamin lah adanya mitos bangsa Indonesia.

Untuak gantinyo Soekarno manggantnyo dengan Chairul Saleh, urang sakoto jo Yamin agak ka mudiak saketek, .....salah satu pembantu Soekarno yang dekat ketika itu bersama sama dengan Leimena, Subandrio.

Salam

AI

rinapermadi

unread,
Mar 8, 2011, 10:07:57 PM3/8/11
to rant...@googlegroups.com
Sepotong kue bernama 'Kepentingan'
By : Rina


Sungai Dareh, 9 Januari 1958
Resep kue yang lezat itu dituang
Para koki kenamaan tengah merubung bersemangat
Semangat membara dari ribuan niat
Ada niat suci demi tegaknya marwah negeri
Ada niat setengah-setengah
Bahkan niat menjungkalkan

Tiga orang master Koki dilibatkan
Manis kue menggiurkan
Tak bergeming
Hanya niat ikhlas demi kesatuan negeri

Seorang koki ahli mengendap dalam diam
Bergerak lincah diantara kompor dan periuk jerang
Menuang bubuk mesiu ke dalam sebagian adonan
Meledakkan kobaran perang
Menumbangkan dapur, rumah dan kampung
Ada jari yang terserak
Ada tangan yang tergeletak
Ada kuping yang tersayat
Entah milik siapa

Milik Ibunya
Milik Ayahnya
Milik anaknya
Milik istrinya
Milik kekasihnya
Milik negerimu

Selaksa jarak mendamaikan waktu
Di tepi sungai yang mengalir tenang
Semilir angin meninabobokkanmu
Mimpi indahmu tergaduh jeritan perang
Tersentak meraba kue di nampan
Tertata manis siap disantap
Sepotong kue panas yang bernama 'Kepentingan'
Kau bawa slalu bersamamu..


(Mengenang pertemuan rahasia di Sungai Dareh 9 Januari 1958 sebelum PRRI)

Batam, 9 Maret 2011


Terima kasih untuk Buya HMA atas sharingnya yang menginspirasi

Wassalam
Rina

Ryan Firdaus

unread,
Mar 9, 2011, 1:43:24 AM3/9/11
to rant...@googlegroups.com
Ini baru Puisi.......

bukan hanya kata2 yang di susun begitu rupa...

tapi ada makna yang dalam di senalik kata...

Agiah taruih Rangkayo Rina...

wassalam,

ryan Ipoh...ampia 44


From: rinapermadi <rinap...@gmail.com>
To: rant...@googlegroups.com
Sent: Wed, March 9, 2011 11:07:57 AM
Subject: RE: [R@ntau-Net] Re: Latar Belakang PRRI (3)
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/

sjamsir_sjarif

unread,
Mar 12, 2011, 4:44:18 PM3/12/11
to rant...@googlegroups.com
Rina dan adidunsanak nan berminat,

Kok alun mambaco World Press ko, rancak dicaliak ditaliti. Tampaknyo rancak untuk tambahan pedoman, perbandingan bahan koleksi:

http://driwancybermuseum.wordpress.com/category/west-sumatra-prri/

Salam,
--MakNgah
Sjamsir Sjarif
Santa Cruz, CA March 12, 2011

--- In Rant...@yahoogroups.com, "rinapermadi" <rinapermadi@...> wrote:
>
> Melanjutkan postingan terdahulu ;
>
>
> 8. Pergolakan di daerah-daerah semakin meningkat. Tanggal 20 Desember 1956,
> Ahmad Husein selaku Ketua Dewan Banteng mengambil alih pemerintahan sipil di
> Sumteng dari Gubernur Ruslan Muljohardjo (Masyumi).

> To be continued
> ....

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages