Maaf, saya agak appriori dengan usaha ini, paling-paling ini adalah salah satu upaya "Melayunisasi" Riau yang dicanangkan oleh Gurbernur Riau. Nanti paling ujung2nya, hasil studi ini akan mirip dengan klaim kuda lumping, batik, dll oleh Malaysia, mengada-ngada, jauh panggang dari api. Setelah mengganti istilah Minang dengan istilah Melayu Daratan (Melayu Pedalaman), dan menghapus nama Minang dalam memori anak Muda Rantau Kuantan Singingi, Kampar Hulu dan Rokan Hulu, sekarang membuat sebuah konstruksi sejarah baru yang sama sekali lepas dari akar budaya setempat. Politik Identitas adalah trend politik masa kini. Masing-masing daerah, provinsi, negara mencoba membangun identitas dan kebanggaannya, dan mencoba lepas dan berbeda dengan komunitas lain. Pada daerah inti, tentu ini akan menjadi kekuatan bersama, namun lain halnya dengan daerah bauran atau perbatasan, akan terjadi pengelabuan sejarah dan pemaksaan identitas baru untuk kepentingan penguasa di aderah inti. Dan inilah yang terjadi di Riau sana. Demi dominasi sekelompok elit penguasa, daerah yang memiliki akar budaya peralihan, dipaksanakan untuk mengikuti identitas pusat kekuasaan. Salam Bot Sosani Piliang Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream www.botsosani.wordpress.com Hp. 08123885300 --- On Wed, 5/26/10, sjamsir_sjarif <hamb...@yahoo.com> wrote: |
|
Itu kato kito nan urang Minang, Da. Dek pemda Riau, khususnya politisi yang cuma bermodal ego etnosentrisme, itu adalah ancaman untuk eksistensi mereka. Oleh karena itu dilakukanlah upaya Melayunisasi secara sistematis dan massive terhadap masyarakat Teluk Kuantan dan daerah-daerah yang secara tradisional masuk dalam pengaruh budaya Minangkabau , mempopulerkan istilah Melayu darat/Melayu Pedalaman sebagai identitas baru orang Minang Kampar Hulu, Rokan Hulu dan Kuansing, menanamkan rasa chauvinis melayu riau bagi masyarakat sana khususnya generasi muda. Mengganti simbol-simbol adat masyarkaat Kuantan denganmemasukkan ( aka. memaksanakan) simbol-simbol melayu dalam pernak-pernik budayanya. Dan itu berhasil. Kabarnya, orang Minang sendiripun juga sudah mau bertukar kelamin, sudah malu dengan identitas sendiri, mengganti sistem kekerabatan Matrilineal yang telah menjaga adat dan budaya kita selama ribuan tahun, dengan paham sistem Patrilineal dengan berbagai alasan. Bak kata pepatah bijak nan ambo pelajari di Sekolah Dasar dulu...BURUK MUKA CERMIN DI BELAH... Wallahualam.. |
Salam Bot Sosani Piliang Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream www.botsosani.wordpress.com Hp. 08123885300 |
--- On Wed, 5/26/10, dody osmon <dodyta...@yahoo.com> wrote: |
|