Sekedar belajar sejarah agar anak cucu cicit tidak terjebak kepada arah demokrasi bangsa yang sesat
INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DI LUPAKAN OLEH KITA SEMUA.
Tgl
31 Oktober;1948 : Muso di Eksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo
Kabupaten Ponorogo.
komentar saya: Muso tidak di eksekusi sebagai suatu pelaksanaan dari suatu keputusan pengadilan, tetapi tewas dalam tembak menembak dengan sekelompok anggota tentara yang dipimpin oleh seorang kapten TNI AD. kapten tersebut kelak sempat mencapai pangkat Brigjen dan menjabat sebagai salah satu Pangdam di Kalimantan.
disadur dari link dibawah ini:
....
Tahun
1949 : PKI tetap Tidak Dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan
Rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.
Awal
Januari 1950 : Pemerintah RI dgn disaksikan puluhan ribu masyarakat yg
datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan
Trenggalek, melakukan Pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan
mengidentifikasi Para Korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108
Kerangka Mayat yg 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur
Neraka Soco II ditemukan 21 Kerangka Mayat yg semua'y berhasil
diidentifikasi. Para Korban berasal dari berbagai Kalangan Ulama dan
Umara serta Tokoh Masyarakat.
Komentar saya: Bandingkan kisah tersebut diatas, dengan kisah ditemukannya jenazah Tuparev (tujuh pahlawan Revolusi) dilubang buaya pada tanggal 4 Oktober 1965.
.....
Tahun 1955 : PKI ikut Pemilu Pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.
Tgl
8-11 September 1957 : Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di
Palembang–Sumatera Selatan Mengharamkan Ideologi Komunis dan mendesak
Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua
Mantel organisasi'y, tapi ditolak oleh Soekarno.
......
Tgl
15 Februari 1958 : Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi
Mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun
Pemberontak kan ini berhasil dikalahkan dan dipadamkan.
Komentar saya: Bagi saya Epilog peristiwa PRRI di Sumbar adalah merupakan Prolog dari peristiwa PKI di Sumbar. pada saat penumpasan PRRI maka OPR (organisasi Perlawanan Rakyat) telah disusupi oleh anggota PKI/ dan Ormasnya bahkan menjelang peristiwa G30S/PKI ada pelatihan-pelatihan khusus PKI/Ormasnya sebagaimana yang dilaksanakan di lubang buaya.
Tahun
1960 : Soekarno meluncurkan Slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan
Komunis) yg didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dgn demikian PKI
kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.
Komentar saya: kalimat tersebut diatas perlu dikaji dengan ajaran bung Karno, yang tercantum dalam buku "Di bawah Bendera Revolusi", dimana yang di uraikan bung Karno adalah "Isme isme" yang mempengaruhi revolusi Indonesia, yakni : Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme. bukan golongan-golongan! (Buku Dibawah Bendera Revolusi, Jilid Pertama, halaman 1). oleh karena itu Men.pangab A.Yani menolak sesanti "Nasakom bersatu" dan mengubahnya menjadi "Nasakom Jiwaku".
.....
.....
.....
......
......
......
......
......
......
......
......
Bulan
Juli 1965 : PKI menggelar Pelatihan Militer untuk 2000 anggota'y di
Pangkalan Udara Halim dgn dalih ”Mempersenjatai Rakyat untuk Bela
Negara”.
Komentar saya: Adegan mengenai adanya latihan tersebut dalam film Penghianatan G30S/PKI oleh sementara pengamat dianggap sebagai suatu Hoax.
......
Tgl 30 September 1965 Pagi : Ormas PKI Pemuda Rakjat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.
Tgl
30 September 1965 Malam : Terjadi Gerakan G30S/PKI atau disebut jg
GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh) : PKI Menculik dan Membunuh 6
(enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayat'y ke dalam
sumur di LUBANG BUAYA Halim, mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen
R.Suprapto, Letjen MT.Haryono, Letjen S.Parman, Mayjen Panjaitan dan
Mayjen Sutoyo Siswomiharjo. PKI jg menculik dan membunuh Kapten Pierre
Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution. PKI pun membunuh
AIP KS Tubun seorang Ajun Inspektur Polisi yg sedang bertugas menjaga
Rumah Kediaman Wakil PM Dr.J.Leimena yg bersebelahan dgn Rumah Jenderal
AH.Nasution. PKI jg menembak Putri Bungsu Jenderal AH.Nasution yg baru
berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yg berusaha menjadi
Perisai Ayahanda'y dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan
akhir'y wafat pd tanggal 6 Oktober 1965.
G30S/PKI dipimpin
oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas
penculikan, yaitu : Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan
Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima
Sakti dipimpin Kapten Suradi.
Komentar saya: Untuk ini perlu kiranya dibaca "buku putih" yang diterbitkan oleh SekNeg RI dengan judul " GERAKAN 30 SEPTEMBER Pemberontakan Partai komunis Indonesia,Latar belakang, Aksi dan penumpasannya. tahun 1994 .
tanggal
30 September adalah memang hari bersejarah bagi PKI, karena pada tanggal 30 September 1965, kota Madiun dibebaskan dari kekuasaan PKI Muso oleh pasukan
dari Pemerintah!
.....
.....
.....
.....
....
Tgl 22 November 1965 : DN Aidit ditangkap dan diadili serta di Hukum Mati.
Komentar saya: DN Aidit memang di eksekusi tetapi bukan sebagai pelaksanaan dari suatu putusan pengadilan. untuk ini bisa dibaca kisah lengkap dari bapak Yasir Hadibroto, yang merupakan lampiran dari buku Pak Nas yang berjudul "Memenuhi Panggilan" Tugas jilid 6.
Tgl
13 Februari 1966 : Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara
terbuka di dalam pidato'y di muka Front Nasional di Senayan mengatakan :
”Di Indonesia ini tdk ada partai yg Pengorbanan'y terhadap Nusa dan
Bangsa sebesar PKI…”
Komentar saya: Saya pribadi sebagai Kapolres yang bertugas diwilayah yang merupakan basis PKI sangat prihatin mendengar ucapan bung Karno. mengapa beliau membela PKI, sedangkan yang di kirim ke Bovendigul Papua tidak hanya tokoh-tokoh PKI?
.....
.....
Tahun 1967 : Sejumlah kader PKI seperti
Rewang, Oloan Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di wilayah
terpencil di Blitar Selatan bersama Kaum Tani PKI.
Komentar saya: Ada buku khusus yang membahas mengenai peristiwa tsb namun saya lupa judulnya! Operasi Militer yang dilaksanakan di Blitar selatan, dipimpin oleh bapak Witarmin. bapak Witarmin kelak menjabat sebagai Pangdam Brawijaya.
.....
.....
Demikian untuk menjadikan maklum
Wassalam,
Jacky Mardono (83)
(Lulusn SD Purbalingga (Braling 1947)
Bagi mereka yang mau membaca secara lengkap isi posting yang berjudul PKI saya sertakan dalam file bentuk format word ms office di bawah ini.