Komentar Terhadap cuplikan Posting dari Grup Sebelah tentang "G30S/PKI"

38 views
Skip to first unread message

Jacky Mardono Tjokrodiredjo

unread,
Sep 20, 2017, 3:51:51 AM9/20/17
to
Sekedar belajar sejarah agar anak cucu cicit  tidak terjebak kepada arah demokrasi bangsa yang sesat

INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DI LUPAKAN OLEH KITA SEMUA.

Tgl 31 Oktober;1948 : Muso di Eksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo.
komentar saya: Muso tidak di eksekusi sebagai suatu pelaksanaan dari suatu keputusan pengadilan, tetapi tewas dalam tembak menembak dengan sekelompok anggota tentara yang dipimpin oleh seorang kapten TNI AD. kapten tersebut kelak sempat mencapai pangkat Brigjen dan menjabat sebagai salah satu Pangdam di Kalimantan.
Inline image
disadur dari link dibawah ini:
....
....

Tahun 1949 : PKI tetap Tidak Dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan Rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.

Awal Januari 1950 : Pemerintah RI dgn disaksikan puluhan ribu masyarakat yg datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan Pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi Para Korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 Kerangka Mayat yg 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 Kerangka Mayat yg semua'y berhasil diidentifikasi. Para Korban berasal dari berbagai Kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.

Komentar saya: Bandingkan kisah tersebut diatas, dengan kisah ditemukannya jenazah Tuparev (tujuh pahlawan Revolusi) dilubang buaya pada tanggal 4 Oktober 1965.
.....
Tahun 1955 : PKI ikut Pemilu Pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.

Tgl 8-11 September 1957 : Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang–Sumatera Selatan Mengharamkan Ideologi Komunis dan mendesak Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua Mantel organisasi'y, tapi ditolak oleh Soekarno.
......
Tgl 15 Februari 1958 : Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi Mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun Pemberontak kan ini berhasil dikalahkan dan dipadamkan.

Komentar saya: Bagi saya Epilog peristiwa PRRI di Sumbar adalah merupakan Prolog dari peristiwa PKI di Sumbar. pada saat penumpasan PRRI maka OPR (organisasi Perlawanan Rakyat) telah disusupi oleh anggota PKI/ dan Ormasnya bahkan menjelang peristiwa G30S/PKI ada pelatihan-pelatihan khusus PKI/Ormasnya sebagaimana yang dilaksanakan di lubang buaya. 
.....
.....

Tahun 1960 : Soekarno meluncurkan Slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yg didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dgn demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.

Komentar saya: kalimat tersebut diatas perlu dikaji dengan ajaran bung Karno, yang tercantum dalam buku "Di bawah Bendera Revolusi", dimana yang di uraikan bung Karno adalah "Isme isme" yang mempengaruhi revolusi Indonesia, yakni : Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme. bukan golongan-golongan! (Buku Dibawah Bendera Revolusi, Jilid Pertama, halaman 1). oleh karena itu Men.pangab A.Yani menolak sesanti "Nasakom bersatu" dan mengubahnya menjadi "Nasakom Jiwaku".
.....
.....
.....
.....
......
......
......
......
......
......
......
......

Bulan Juli 1965 : PKI menggelar Pelatihan Militer untuk 2000 anggota'y di Pangkalan Udara Halim dgn dalih ”Mempersenjatai Rakyat untuk Bela Negara”.
Komentar saya: Adegan mengenai adanya latihan tersebut dalam film Penghianatan G30S/PKI oleh sementara pengamat dianggap sebagai suatu Hoax.
......
Tgl 30 September 1965 Pagi : Ormas PKI Pemuda Rakjat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.

Tgl 30 September 1965 Malam : Terjadi Gerakan G30S/PKI atau disebut jg GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh) : PKI Menculik dan Membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayat'y ke dalam sumur di LUBANG BUAYA Halim, mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen R.Suprapto, Letjen MT.Haryono, Letjen S.Parman, Mayjen Panjaitan dan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo. PKI jg menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution. PKI pun membunuh AIP KS Tubun seorang Ajun Inspektur Polisi yg sedang bertugas menjaga Rumah Kediaman Wakil PM Dr.J.Leimena yg bersebelahan dgn Rumah Jenderal AH.Nasution. PKI jg menembak Putri Bungsu Jenderal AH.Nasution yg baru berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yg berusaha menjadi Perisai Ayahanda'y dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhir'y wafat pd tanggal 6 Oktober 1965.
G30S/PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu : Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.

Komentar saya: Untuk ini perlu kiranya dibaca "buku putih" yang diterbitkan oleh SekNeg RI dengan judul " GERAKAN 30 SEPTEMBER Pemberontakan Partai komunis Indonesia,Latar belakang, Aksi dan penumpasannya. tahun 1994 .
tanggal 30 September adalah memang hari bersejarah bagi PKI, karena pada tanggal 30 September 1965, kota Madiun dibebaskan dari kekuasaan PKI Muso oleh pasukan dari Pemerintah!
.....
.....
.....
.....
....

Tgl 22 November 1965 : DN Aidit ditangkap dan diadili serta di Hukum Mati.

Komentar saya: DN Aidit memang di eksekusi tetapi bukan sebagai pelaksanaan dari suatu putusan pengadilan. untuk ini bisa dibaca kisah lengkap dari bapak Yasir Hadibroto, yang merupakan lampiran dari buku Pak Nas yang berjudul "Memenuhi Panggilan" Tugas jilid 6.

Tgl 13 Februari 1966 : Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidato'y di muka Front Nasional di Senayan mengatakan : ”Di Indonesia ini tdk ada partai yg Pengorbanan'y terhadap Nusa dan Bangsa sebesar PKI…”

Komentar saya: Saya pribadi sebagai Kapolres yang bertugas diwilayah yang merupakan basis PKI sangat prihatin mendengar ucapan bung Karno. mengapa beliau membela PKI, sedangkan yang di kirim ke Bovendigul Papua tidak hanya tokoh-tokoh PKI?
.....
.....
Tahun 1967 : Sejumlah kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di wilayah terpencil di Blitar Selatan bersama Kaum Tani PKI.
Komentar saya: Ada buku khusus yang membahas mengenai peristiwa tsb namun saya lupa judulnya! Operasi Militer yang dilaksanakan di Blitar selatan, dipimpin oleh bapak Witarmin. bapak Witarmin kelak menjabat sebagai Pangdam Brawijaya.
.....
.....
.....
.....

Demikian untuk menjadikan maklum
Wassalam,

Jacky Mardono (83)
(Lulusn SD Purbalingga (Braling 1947)
Bagi mereka yang mau membaca secara lengkap isi posting yang berjudul PKI saya sertakan dalam file bentuk format word ms office di bawah ini.




PKI.docx

Akhir, Zainul (zainula)

unread,
Sep 20, 2017, 4:00:56 AM9/20/17
to rant...@googlegroups.com

Terima kasih Pak Jacky atas sharingnya sebagai orang yang mengetahui persis dan pelaku sejarah yang bias kami jadikan pedoman bagi kita semua terutama dikalangan generasi muda Bangsa Indonesia tercinta ini.

 

Salam,

Zainul Akhir Tanjung, 54 th,Pku-Riau baru lahir 2 tahun sebelum G30 S PKI

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Sjamsir Sjarif

unread,
Sep 20, 2017, 6:02:19 AM9/20/17
to RantauNet

Bagaimana komentar Mas Jacky Mardono Tjokrodiredjo tentang pembunuhan Kolonel M. Dahlan Djambek. Begitu juga tentang pembunuhan Decha (Dalailul Chairat) dahulunya Kepala Djawatan Penerangan Propinsi Sumatera Tengah.

Abraham Ilyas

unread,
Sep 25, 2017, 9:22:31 PM9/25/17
to Rantau Net Groups
Kisah kematian seorang pejuang 45 yg dibunuh oleh kaum komunis .......dikisahkan oleh Sdr. Masri St. Sinaro 

Sikap Kolonel Dahlan Djambek Menolak Amnesti Sebelum Pak Djanamar datang di dangau Jihad, saya bertemu dengan Bapak Kolonel Dahlan Djambek yang sudah berada di Lariang.

Beliau bercerita bahwa dia sudah mengirim surat kepada Panglima Kodam III 17 Agustus, dan menyatakan menolak amnesti dan abolisi yang diberikan kepada orang PRRI.

Dia hanya mau di tangkap. Amnesti dan abolisi yang diumumkan Soekarno tanggal 17 Agustus 1961 itu untuk orang politik, kata beliau. Beliau berjuang bukan karena karena politik, tapi karena menegakkan agama yang dirongrong oleh kaum Komunis. 

Presiden Soekarno sudah banyak melanggar prinsip-prinsip agama di dalam Pancasila. Ketika saya tanya apakah surat tersebut sudah dikirim, Pak Dahlan menjawab, “Sudah, suratnya sudah dikirim.” 

Saya meminta selembar salinannya yang akan diberikan kepada bapak Natsir. Ketika disampaikan kepada Pak Natsir, beliau bertanya apakah surat sudah dikirim. Saya menjawab sudah. Pak Natsir menggeleng-gelengkan kepala. Kemudian saya menawarkan kepada Pak Natsir, untuk membawa Pak Dahlan ke dangau Jihad. “Bisakah?” kata Pak Natsir. “Insya Allah akan saya coba Pak”, jawab saya

dicopas dari  nagari.or.id/prrm

Virus-free. www.avast.com
dahlan.jpg
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages