Tempat-tempat menarik di Kabupaten Agam

45 views
Skip to first unread message

Sjamsir Sjarif

unread,
Nov 16, 2016, 2:47:34 PM11/16/16
to RantauNet

Sjamsir Sjarif

unread,
Nov 16, 2016, 2:56:05 PM11/16/16
to RantauNet
Senin, 21 Maret 2016 06:01 WIB
WISATA ALTERNATIF
Aliran Batang Antokan memiliki kisah legenda
Aliran Batang Antokan memiliki kisah legenda
Kinciakincia.com - Kabupaten Agam bukan saja banyak memiliki objek wisata alam dan sejarah, tetapi juga kaya dengan objek wisata legenda. Salah satu legenda yang hidup di tengah masyarakat, terutama di Agam belahan barat, adalah Sigadih Ranti.

Di Kecamatan Ampek Nagari, warga berkeyakinan Sigadih Ranti itu memang ada. Bahkan ia dianggap sebagai seorang puti, anak raja yang bertakhta di Bawan Tuo.  Sampai kini ditemukan di sana istana, kandang kuda, dan tali kuda yang sudah menjadi batu.

Sang puti diyakini memiliki kesaktian. Tempat mandinya terdapat di Lubuk Ungun, sebuah lubuk di Batang Bawan, dalam wilayah Nagari Batu Kambing sekarang.

Di sana terdapat masjid yang sudah menjadi batu, lesung dan alu (lumpang), juga sudah membatu. Bahkan ada mirip kuda, yang diyakini kuda tunggangan sang puti.

Tempat pemandian sang puti bukan hanya di Lubuk Ungun, tetapi juga di Sarasah Batingkok. Kini terletak dalam Jorong Kampuang Melayu, Nagari Sitalang.

Sang puti memiliki banyak ternak peliharaan, di antaranya kerbau. Hewan ternak tersebut diyakini selalu menempuh jalan untuk berkubang dari Tiku ke Muko-Muko, Kecamatan Tanjung Raya sekarang.

Setiap hari jalan tersebut dilalui sang kerbau, sehingga membentuk alur dalam, kemudian diikuti air dari Danau Maninjau. Maka terciptalah Batang Antokan seperti yang terlihat saat ini.

Batu istana, kandang kuda, tali kudo (ternak) Lubuk Ungun, dan Sarasah Batingkok, merupakan objek wisata legenda yang belum terjamah tangan terampil pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Agam.

Salah seorang pemerhati pariwisata lokal, D. St. Palimo dan Dj. St. Marajo, dan Astari, Minggu (20/3/2016),  dalam bincang-bincangnya di Padang Baru Lubuk Basung, sepakat perlu promosi wisata legenda ini.

“Bila dikemas dengan baik, kami yakin akan sangat menarik bagi wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara,” ujar mereka.

Namun, mampukah Pemkab Agam, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisasta Agam mengelola objek tersebut sampai menjadi laik jual? Banyak yang meragukannya. Karena Pemkab Agam tidak memiliki dana untuk itu.

“Untuk mengelola objek yang sudah menjadi milik sendiri, Pemkab Agam tidak punya uang, apalagi untuk mengelola objek yang kini berada dalam kebun sawit warga,” ujar mereka pula, senada. (MIA)

Sjamsir Sjarif

unread,
Nov 16, 2016, 3:10:24 PM11/16/16
to RantauNet

Jumat, 31 Oktober 2014

AIR TERJUN SARASAH

AIR TERJUN SARASAH



Air Terjun Sarasah Gantuang atau dikenal dengan nama Air Terjun Tiga Tingkat terletak antara dua lembah raksasa, yang airnya terus mengalir ke tengah nagari Palupuah.  Air terjun ini terdiri dari tiga tingkatan dimana tingkat pertama paling atas sarasah ini memiliki ketinggian terjunan air sekitar 10 m dengan sebuah telaga batu yang kerap memancarkan kilauan pelangi jika terkena sinar matahari. 

Untuk tingkat kedua dan ketiga diperkirakan masing-masing memiliki ketinggian antara 12 hingga 14 meter, juga dengan telaga seukuran diameter lima meter.  Dari kedua air terjun itulah tersembul uap air dan embun yang mengepul seperti cendawan raksasa.  Bahkan dari tingkat itu pula selalu terdengar gemuruh hempasan air. 

Untuk menuju ketingkat dua, masih mudah untuk ditempuh dengan jalan kaki. Tapi untuk ketingkat terakhir, terpaksa harus merangkak dikarenakan medan terjal dan licin.

Penduduk di sekitar kawasan air terjun mengkeramatkan sarasah ini. Mereka percaya setiap ada musibah yang akan menimpa, air sarasah akan bergemuruh atau akan keluar ikan bersirip emas dari dasar telaga.  Karena kepercayaan itu pula penduduk tidak berani menebang pohon dekat sarasah.

Lokasi Terletak di Jorong Sungai Guntuang, Kanagarian Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatera Barat.
Berjarak sekitar 7 km dari pusat Nagari Pasia Laweh, menuju Nagari Pagadih, Palupuh. Persisnya ditengah deretan Bukit Barisan, yang mendaki dan menurun diantara lembah hijau ditengah punggung Sumatera. Jalan ke Sarasah Guntuang cukup bagus dan mulus, tapi memiliki beberapa tanjakan dan turunan tajam yang cukup menggigilkan telapak kaki.
Diposkan oleh ronaldo sauza di 14.30

On Wednesday, November 16, 2016 at 11:47:34 AM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages