Sebelas daerah yang dilintasi rel keretapi api itu meliputi, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kota Agam, Kota Bukittinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Kabupaten Solok dan Kota Sawahlunto.
Banyak hal yang mendasari mengapa Pemprov Sumbar berencana mengaktifkan kembali jalur kereta api tersebut. Di antaranya persoalan kemacetan yang sering terjadi di jalur Padang-Bukittinggi. Kemacetan disebabkan berbagai hal, seperti bencana alam, ada mobil rusak atau mengalami kecelakaan sehingga menghambat jalan kendaraan lain. Berikutnya, pasar tumpah di beberapa titik, jumlah kendaraan yang begitu banyak sehingga tingkat lalulintas hariannya (LHR) jalur Padang-Bukittinggi dan sebaliknya jauh di atas batas rasio.
Di mana kini LHR jalur jalan Padang-Bukittinggi (PP) dalam satu hari mencapai 28.000 perhari. Sedangkan kapasitas jalan raya itu hanya sekitar 18.000 s/d 20.000 ribu perhari. Artinya tingkat LHR sudah jauh di atas batas. Berikutnya pada momen-momen tertentu jalur Padang-Bukittinggi juga sempat lumpuh total dalam beberapa hari. Kondisi parah itu terjadi pada momen Hari Raya Idul Fitri.
Dalam kondisi normal Padang-Payakumbuh yang memiliki jarak sekitar 110 km dapat ditempuh dengan perjalanan mobil 2,5-3 jam. Tapi dalam hari-hari tertentu, seperti hari Senin, Selasa dan Rabu atau juga akhir pekan, waktu tempuh jarak dua kota tersebut bisa mencapai 4 – 5 jam. Kelambatan itu disebabkan adanya pasar tumpah di Pasar Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar dan juga juga di Pasar Padang Luar, Kabupaten Agam dan Pasar Aur Kuning Bukittinggi.
Waktu tempuh yang jauh molor terjadi pada momentum Hari Raya Idul Fitri (H-1 hingga H+5) yang bisa mencapai 10-12 jam. Kelambatan itu disebabkan macet total, akibat banyaknya mobil pribadi yang sekali turun ke jalan dan sebagian di antaranya mobil para perantau yang pulang kampung membawa mobil pribadinya masing-masing.
Sedangkan kemacetan akibat bencana alam, seperti tanah longsor sering terjadi di kawasan Lembah Anai dan kawasan Sitinjau Lauik. Ketika terjadi tanah longsor yang parah di kedua kawasan, maka bisa disimpulkan askses ke Kota Padang akan terganggu 80 persen. Akses alternatif hanya ke Malalak-Sicincin, namun kondisi jalan dan medannya yang begitu berat belum bisa memberikan solusi bagi semua jenis kendaraan. Tanah longsor juga masih sering terjadi di kawasan ini. Alternatif akses lain ke Kelok 44 – Danau Maninjau, namun tidak se3mua jenis kendaraan yang bisa menempuh jalur ini. Tambahan jarak tempuhnya juga sangat panjang, lebih dari 100 persen dari jarak tempuh normal.
Sejauh ini belum ditemukan solusi kongkrit untuk mengurai persoalan tersebut di atas oleh Pemprov Sumbar dan juga oleh pemerintah daerah lainnya. Karena itulah ketika ada pemikiran untuk mengaktifkan kembali rute keretapi Padang-Payakumbuh dan Padang-Sawahlunto, semua kepala daerah yang daerahnya dilalui oleh lintasan kereta api memberikan dukungan bagi terwujudnya rencana mengaktifkan kembali jalur keretapi apoi tersebut.
Masyarakat berharap rencananya ini jangan hanya tinggal rencana saja. Tapi harus ada upaya dan usaha kongkrit untuk merealisasikan dan mendukung usaha itu. Apalagi rencana yang sama telah berulang kali mengapung ke permukaan, namun realisasi belum terbukti. Pengaktifan kembali dua rute kereta api ini akan sangat membantu pertumbuhan pariwisata di daerah Sumatera Barat. Apalagi jalur yang dilewati kereta api itu menyajikan panorama yang sangat indah. ***
Harian Halun | Selasa, 04 Maret 2014 01:40
Wassalam
Nofend | 37+ | Cikasel-BKS
Powered by ALLAH SWT
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana akan mengaktifkan kembali jalur kereta api Padang-Payakumbuh dan Padang-Sawahlunto. Jalur kereta api tersebut mem-bentang di 11 daerah kota dan kabupaten di Sumatera Barat.
Sebelas daerah yang dilintasi rel keretapi api itu meliputi, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kota Agam, Kota Bukittinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Kabupaten Solok dan Kota Sawahlunto.
Banyak hal yang mendasari mengapa Pemprov Sumbar berencana mengaktifkan kembali jalur kereta api tersebut. Di antaranya persoalan kemacetan yang sering terjadi di jalur Padang-Bukittinggi. Kemacetan disebabkan berbagai hal, seperti bencana alam, ada mobil rusak atau mengalami kecelakaan sehingga menghambat jalan kendaraan lain. Berikutnya, pasar tumpah di beberapa titik, jumlah kendaraan yang begitu banyak sehingga tingkat lalulintas hariannya (LHR) jalur Padang-Bukittinggi dan sebaliknya jauh di atas batas rasio.
Di mana kini LHR jalur jalan Padang-Bukittinggi (PP) dalam satu hari mencapai 28.000 perhari. Sedangkan kapasitas jalan raya itu hanya sekitar 18.000 s/d 20.000 ribu perhari. Artinya tingkat LHR sudah jauh di atas batas. Berikutnya pada momen-momen tertentu jalur Padang-Bukittinggi juga sempat lumpuh total dalam beberapa hari. Kondisi parah itu terjadi pada momen Hari Raya Idul Fitri.
Dalam kondisi normal Padang-Payakumbuh yang memiliki jarak sekitar 110 km dapat ditempuh dengan perjalanan mobil 2,5-3 jam. Tapi dalam hari-hari tertentu, seperti hari Senin, Selasa dan Rabu atau juga akhir pekan, waktu tempuh jarak dua kota tersebut bisa mencapai 4 - 5 jam. Kelambatan itu disebabkan adanya pasar tumpah di Pasar Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar dan juga juga di Pasar Padang Luar, Kabupaten Agam dan Pasar Aur Kuning Bukittinggi.
Waktu tempuh yang jauh molor terjadi pada momentum Hari Raya Idul Fitri (H-1 hingga H+5) yang bisa mencapai 10-12 jam. Kelambatan itu disebabkan macet total, akibat banyaknya mobil pribadi yang sekali turun ke jalan dan sebagian di antaranya mobil para perantau yang pulang kampung membawa mobil pribadinya masing-masing.
Sedangkan kemacetan akibat bencana alam, seperti tanah longsor sering terjadi di kawasan Lembah Anai dan kawasan Sitinjau Lauik. Ketika terjadi tanah longsor yang parah di kedua kawasan, maka bisa disimpulkan askses ke Kota Padang akan terganggu 80 persen. Akses alternatif hanya ke Malalak-Sicincin, namun kondisi jalan dan medannya yang begitu berat belum bisa memberikan solusi bagi semua jenis kendaraan. Tanah longsor juga masih sering terjadi di kawasan ini. Alternatif akses lain ke Kelok 44 - Danau Maninjau, namun tidak se3mua jenis kendaraan yang bisa menempuh jalur ini. Tambahan jarak tempuhnya juga sangat panjang, lebih dari 100 persen dari jarak tempuh normal.
Sejauh ini belum ditemukan solusi kongkrit untuk mengurai persoalan tersebut di atas oleh Pemprov Sumbar dan juga oleh pemerintah daerah lainnya. Karena itulah ketika ada pemikiran untuk mengaktifkan kembali rute keretapi Padang-Payakumbuh dan Padang-Sawahlunto, semua kepala daerah yang daerahnya dilalui oleh lintasan kereta api memberikan dukungan bagi terwujudnya rencana mengaktifkan kembali jalur keretapi apoi tersebut.
Masyarakat berharap rencananya ini jangan hanya tinggal rencana saja. Tapi harus ada upaya dan usaha kongkrit untuk merealisasikan dan mendukung usaha itu. Apalagi rencana yang sama telah berulang kali mengapung ke permukaan, namun realisasi belum terbukti. Pengaktifan kembali dua rute kereta api ini akan sangat membantu pertumbuhan pariwisata di daerah Sumatera Barat. Apalagi jalur yang dilewati kereta api itu menyajikan panorama yang sangat indah. ***
Harian Halun | Selasa, 04 Maret 2014 01:40
Wassalam
Nofend | 37+ | Cikasel-BKS
Powered by ALLAH SWT
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
(Jakarta, 3/3/2014) Subsidi tarif penumpang
Kereta Api (KA) untuk kereta kelas ekonomi jarak jauh dan sedang akan
mulai berlaku pada 1 April 2014. Sementara untuk penumpang kereta
komuter sudah menggunakan tarif subsidi sejak bulan Januari 2014.
Direktur
Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko
mengungkapkan, sebelum diberlakukannya tarif subsidi melalui Public
Service Obligation (PSO) masyarakat pengguna jasa kereta api kelas
ekonomi jarak jauh dan sedang membayar tarif dengan harga normal tiket
ekonomi. " Masyarakat yang menggunakan jasa kereta kelas ekonomi jarak
jauh dan sedang pada bulan Januari sampai Maret 2014 atau yang sudah
memesan tiket pada periode tersebut menggunakan tarif keekonomian,"
ungkap Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko
usai penanda tanganan kontrak kerjasama PSO antara Kementerian
Perhubungan dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) di Kantor
Kemenhub,Jakarta Senin (3/3).
Kontrak PSO antara Ditjen
Perkeretaapian Kemenhub dengan PT KAI ditandatangani oleh Dirjen
Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko dan Direktur Utama PT KAI
Ignasius Jonan, disaksikan sejumlah pejabat Ditjen Perkeretapain
Kemenhub dan pejabat PT KAI.
Hermanto menjelaskan, pemberlakuan
tarif subsidi penumpang kereta kelas ekonomi jarak jauh dan menengah
baru bisa dilaksanakan bulan April 2014, karena kontraknya baru
ditandatangani hari ini.
“Keterlambatan penandatanganan kontrak PSO,
karena belum adanya Direktur Jendral Perkeretaapian Kemenhub definitif,
sehingga belum ada pejabat yang menandatanganinya,” ungkapnya.
Untuk
PSO tahun 2015, ia berharap bisa ditanda tangani pada akhir bulan
Desember 2014, sehingga subsidi tarif penumpang kereta kelas ekonomi
jarak jauh dan regional bisa berlaku mulai 1 Januari 2015. "Untuk PSO
tahun depan kami berharap bisa berlaku di bulan Januari," harap
Hermanto.
Sementara itu Dirut PT KAI Ignasius Jonan mengatakan,
kontrak PSO tahun ini merupakan yang tercepat. " Kontrak PSO saat ini
yang tercepat. Dua hari setelah Pak Dirjen dilantik," ujar Jonan.
Mengenai
jumlah PSO yang meningkat, Jonan mengatakan hal tersebut karena jumlah
penumpang kereta api kelas ekonomi yang juga meningkat.
Ia
mengungkapkan, pada tahun tahun 2011 jumlah PSO sebesar 535 miliar
rupiah, tahun 2012 sebesar 670 miliar rupiah, tahun 2013 sebesar 704
miliar rupiah dan tahun 2014 sebesar 1,224 triliun rupiah
Jonan
menambahkan, PSO tarif kereta kelas ekonomi jarak jauh dan menengah
berlaku mulai bulan April 2014,tidak berlaku mundur sehingga pengguna
jasa yang sudah menggunakannya ataupun yang sudah memesan tiket pada
periode tersebut, tidak ada pengembalian dana (refund). " Untuk
penumpang kereta komuter memang dalam kontraknya berlaku mulai bulan
Januari," jelas Jonan. (SNO)
Asslkum pak,,berita ko kadang2 di koran baa nan kalamak di baco sajo,,,isinyo atau nilai uren nyo dak ado. Ingin wak batanyo ka nan pas nyo di rantau,,,bilo kolah program ko di aktualisasikan?? Yo lai ka jadi ko?
Re: Re: [R@ntau-Net] Mengaktifkan Kembali Jalur KA Padang-Payakumbuh
|
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dari grup ini dan berhenti menerima email dari grup, kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com.
Untuk opsi selengkapnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Sanak Nofend dan Palanta nah,Sangat mengharapkan KA Sumbar pulih kembali tapi harus kerja berat membongkar rel nan tabanam jo bangunan liar sepanjang jalur KA.Sanak Nofend, ambo baco di postingan bawah tertulis sbb:Powered by ALLAH SWT harap tidak diulang lagi. Lafadz Allah SWT bukan dipakai untuk tidak pada tempatnya..
SalamHZS Mangkuto 70
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---