Periode Sejarah Minangkabau

677 views
Skip to first unread message

Zulfadli

unread,
Oct 15, 2009, 12:04:49 PM10/15/09
to rant...@googlegroups.com
1) 100 SM – 400 M, Periode kedatangan bangsa bangsa imigran utamanya dari Pesisir Persia Selatan (Gujarat), India Selatan (Langkapuri), India Barat Laut (Cambay-Malabar), Siam (Thailand) dan Champa (Kamboja). Hal ini dipicu dengan ditemukannya emas di Sumatera Tengah dan posisi strategis pantai barat Sumatera dalam Jalur Emas dan Jalur Sutera.

2) 400 M – 1000 M, Periode kejayaan kerajaan-kerajaan India Selatan yang memicu migrasi gelombang kedua. Imigran kali ini datang dari India Timur seperti Tamil dan sekitarnya. Pantai barat Sumatera dikuasai kerajaan-kerajaan besar yang berpusat di India Timur.

3) 1000 M – 1200 M, Periode Minangkabau Timur, konsensus dengan Kerajaan Melayu Tua Dharmasraya di hulu Batang Hari Jambi. Integrasi kebudayaan Melayu Jambi kedalam Minangkabau Kuno. Disini diprediksi sebagai awal dari Melayunisasi terhadap bahasa yang dipakai kaum Minangkabau awal yang sebenarnya adalah para imigran. Inilah cikal bakal Bahasa Minang klasik. Bahasa Melayu bangkit sebagai Lingua Franca perdagangan di Kepulauan Nusantara.

4) 1200 M – 1400 M, Periode Invasi Kebudayaan Jawa ditandai dengan Ekspedisi Pamalayu oleh Kerajaan Singasari. Serbuan-serbuan dilanjutkan oleh Majapahit kemudian. Sebagai akhir dari periode ini adalah berdirinya Kerajaan Pagaruyung dengan Adityawarman sebagai raja terbesar. Pada masa ini Kerajaan Pagaruyung Minangkabau menguasai Sumatera Tengah, Pantai Barat Sumatera Tengah dan Kawasan Hulu sungai-sungai besar yang mengalir ke Selat Malaka. Adityawarman berbapak bangsawan Singasari dan beribu bangsawan Dharmasraya. Periode Pagaruyung adalah periode multikulturalisme dengan 3 komponen utama yaitu Penduduk Minangkabau Awal (Imigran dari India Selatan, Persia, Siam dan Champa), Penduduk Dharmasraya dan Penguasa keturunan Jawa. Inilah cikal bakal masyarakat Minangkabau Modern. Pada masa ini Bahasa Minang masih belum resmi digunakan, terbukti dengan prasasti yang ditulis dalam 2 bahasa, yaitu Bahasa Sansekerta mewakili Dharmasraya dan Keturunan Jawa Singasari dan Bahasa India Selatan / Tamil mewakili bahasa yang digunakan para penduduk imigran.

5) 1400 M – 1600 M, Periode Kegelapan sejarah. Diawali dengan huru-hara antara pendukung Pemerintahan Nagari dan pihak Kerajaan Pagaruyung yang diakhiri dengan terbunuhnya sebagian besar pewaris Kerajaan Pagaruyung berdarah Jawa dalam pertempuran Saruaso. Periode ini juga merupakan awal dimulainya consensus finalisasi adat (undang-undang) Minangkabau dalam artian dianggap sudah sempurna dan tidak boleh diubah lagi. Periode ini juga diyakini sebagai awal mula konsensus penggunaan bahasa lisan dengan pelarangan pemakaian tulisan dan penghancuran prasasti-prasasti dan dokumen-dokumen lainnya. Tidak diketahui alasan dari konsensus ini.

6) 1600 M – 1800 M, Pantai Barat Minangkabau dianeksasi oleh Kerajaan Aceh Darussalam. Berkembang pengajaran Syiah secara meluas. Pada periode ini berkembang Bandar Pariaman sebagai kota pelabuhan pengekspor emas dari pedalaman Minangkabau. Seorang petualang Portugis dari Malaka juga sempat memasuki pedalaman Minangkabau dan menceritakan betapa kayanya penduduk pedalaman yang hidup bergelimang emas. Laporan ini juga mengabarkan bahwa teknik pertanian di pedalaman Minangkabau sudah sangat maju untuk ukuran zaman itu. Ini adalah satu-satunya laporan dari pedalaman Minangkabau untuk periode ini. Total dalam periode 1400 M – 1800 M, pedalaman Minangkabau berada dalam kegelapan sejarah.

7) 1800 M – 1900 M, Periode Revolusi Agama dan awal persentuhan dengan kolonialisme Belanda. Diawali dengan kepulangan 3 orang haji dari Tanah Hejaz yang sedang bergolak menentang pemerintahan Turki Usmani. Salah seorang dari ketiga haji ini yang sempat belajar militer karena menjadi anggota Kavaleri Jatnisar Turki ini membawa pulang faham Wahabbi ke Minangkabau dengan tujuan melakukan pembersihan terhadap ajaran Syiah yang saat itu menjadi agama mayoritas penduduk. Revolusi berdarah ini berujung dengan ikut campurnya Belanda dalam Perang Paderi yang berakhir tahun 1825. Kaum Adat yang berpusat di Batipuh dan Tanah Datar terpaksa melibatkan Belanda karena 2 dari 3 wilayah inti Minangkabau yaitu Luhak Agam dan Luhak Limapuluh telah jatuh kedalam pemerintahan Kerajaan Islam Minangkabau yang berpusat di Bonjol. Huru-hara pasca Perang Paderi ini berakhir sekitar tahun 1900 ditandai dengan Perang Kamang atau Pemberontakan Belasting.

8 ) 1900 M – 1950 M, Periode Reformasi Agama ditandai dengan kembalinya Haji Rasul murid Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi dari Mekkah. Berkembangnya mazhab Syafii di Minangkabau dan munculnya kaum intelektual didikan Belanda. Seterusnya terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan berbasis agama seperti Muhammadiyah dan partai-partai politik. Periode ini adalah periode yang sangat dinamis diantaranya diwarnai oleh peristiwa-peristiwa seputar revolusi dan perang kemerdekaan, termasuk didalamnya Agresi Militer Belanda dan periode PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia)

9) 1950 M – 1966 M, Periode Kekacauan Politik, diawali dengan ketegangan pusat dan daerah yang berpusat di Sumatera Tengah. Mencapai puncaknya pada peristiwa perang saudara PRRI yang meluluhlantakkan Ranah Minang secara fisik dan penduduknya secara mental. Antiklimaks periode ini adalah peristiwa G30S/PKI.

10) 1966 M – 1998 M, Orde Baru. Periode ini diingat sebagai periode pemaksaan kehendak penguasa terutama tentang penyeragaman sistem pemerintahan terendah di Indonesia dengan menerapkan sistem pemerintahan desa. Pada periode inilah Nagari sebagai sendi terpenting kebudayaan Minangkabau dihancurkan dan dikonversi menjadi kotak-kotak administrasi tanpa arti.

11) 1998 M – Sekarang, Reformasi. Revitalisasi dan Reinterpretasi kebudayaan menjadi topik yang hangat dibicarakan. Nagari kembali dihidupkan namun kali ini dengan Trias Politica sebagai nyawanya. Keterwakilan Anak Nagari dalam Parlemen Nagari merupakan eksperimen baru yang sedang diujicobakan. Diluar itu gerakan pemuda dan kaum intelektual kampus yang membawa paham Ikhwanul Muslimin lewat PKS mulai memberi warna baru dalam masyarakat yang secara tradisional adalah warga Muhammadiyah. Penerapan perda-perda syariat dijadikan aksi massal sebagai penterjemahan reformasi ala Minangkabau. Sementara itu pemuda-pemudanya semakin lupa dan asing dengan akar sejarahnya.

 

Syafroni (Engineering)

unread,
Oct 15, 2009, 9:17:49 PM10/15/09
to rant...@googlegroups.com

Batanyo ciek, da Zulfadli

 

Apokah niniak muyang urang awak, urang Minang ko datang katiko Pulau Sumatra alah babantuk sarupo kini atau katiko pulau Sumatra masih babantuk ‘pulau paco’ nan pulau2nyo marupokan tonjolan2 gunuang ka parmukaan lawik misalnyo gunuang Marapi jo Singgalang dll?

 

Kalau dikatokan niniak muyang datang katiko P. Sumatra lah sarupo kini (babantuk pulau gadang dan panjang), tantu mereka mandaraik di pantai barat atau pantai timur pulau Sumatra. Tantu paradaban niniak muyang nan partamo tabangun adolah di daerah Pasisie/pantai, bisa jadi Pasisie pariaman, Pasisie padang, Pasisie pasaman, Pasisie selatan (Indropuro) atau bisa jadi Pasisie timur pulau Sumatra.

 

Tapi baa kok paradaban minangkabau tabantuak dan tabangun di tanah luhak nan tigo nan talatak di saedaran gunuang marapi, nan disabuik pulo sbg ‘darek’? dan baa kok luhak disabuik sabagai ‘darek’ sampai kini?

 

Mohon sharing ilimu jo pancerahannya, Da Zul

 

Salam kenal

 

Roni, Batam, 30-

Malin Marajo

 

NB :

Paco = cabik2 kain siso pangguntingan tukang jahik.

Dr.Saafroedin BAHAR

unread,
Oct 15, 2009, 9:56:57 PM10/15/09
to rant...@googlegroups.com, azmi datuk bagindo
Assalamualaikum w.w. bung Zulfadli dan para sanak sapalanta,

Saya telah membaca, men-'download', dan mem-'print' 'posting' periodisasi sejarah Minangkabau yang ditulis oleh bung Zulfadli serta rinciannya. Saya sungguh terkesan atas kesungguhan bung Zulfadli untuk menekuni siapa orang Minang, apa isi tambo dan bagaimana cara memahaminya secara kritis, dan saran-saran bagi orang Minang masa kini.

Saya merasa ulasan beliau ini masuk akal, dan dapat diterima. Izinkan saya menyarankan, agar selain dimasukkan ke dalam 'blog' pribadi, juga dapatnya dicetak dan disebarkan kepada publik. Juga baik untuk memberi masukan kepada generasi muda tentang apa itu Minangkabau -- dengan meminjam istilah Bung Hatta -- baik dalam 'Dichtung' maupun dalam 'Wahrheit' .

Untuk bung Zulfadli saya ucapkan terima kasih.

Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta)

--- On Thu, 10/15/09, Zulfadli <fadl...@gmail.com> wrote:

> From: Zulfadli <fadl...@gmail.com>
> Subject: [R@ntau-Net] Periode Sejarah Minangkabau
> To: rant...@googlegroups.com
> Date: Thursday, October 15, 2009, 11:04 PM
> 1)
> 100
> SM – 400 M, Periode kedatangan bangsa bangsa imigran
> utamanya dari

--- dikarek ---

andikoGmail

unread,
Oct 15, 2009, 10:15:48 PM10/15/09
to rant...@googlegroups.com

Sanak, cubo dibaco juo buku legendaris yaituThe History of Sumatra,
Containing An Account Of The Government, Laws, Customs And Manners Of
The Native Inhabitants, penulisnya William Marsden. Terjemahannya sudah
ada di Gramedia. Buku ini seperti buku yg di tulis Rafles tentang Histry
of Java. Kalau yang versi Inggris history of sumatera bisa diunduh di
internet.

Andiko Sutan Mancayo

dody osmon

unread,
Oct 15, 2009, 11:05:57 PM10/15/09
to rant...@googlegroups.com

Assalamu'alaikum,

Mohon ijin untuak mangopi dan manjadikan reference pak zulfadli

Salam,
Dody

From: Zulfadli <fadl...@gmail.com>
To: rant...@googlegroups.com
Sent: Thu, October 15, 2009 11:04:49 PM

Subject: [R@ntau-Net] Periode Sejarah Minangkabau

Bot S Piliang

unread,
Oct 16, 2009, 2:40:18 AM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Tks postingannya Uda...
Tapi ada satu missing link yang tidak ketemu disini. Bagaimana penjelasan tentang menhir-mehir megalitik yang ada di daerah Mahat - Kab. 50 Kota.

tks

Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Thu, 10/15/09, dody osmon <dodyta...@yahoo.com> wrote:

From: dody osmon <dodyta...@yahoo.com>
Subject: [R@ntau-Net] Re: Periode Sejarah Minangkabau
To: rant...@googlegroups.com

uda yoel

unread,
Oct 16, 2009, 3:03:25 AM10/16/09
to rant...@googlegroups.com

KOMPAS, Jumat, 2 Oktober 2009 | 04:56 WIB
Subandono Diposaptono
Rentetan gempa merusak yang terjadi akhir-akhir ini kian mempertegas, Indonesia merupakan kawasan rawan gempa.
Terakhir gempa Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/9) sore, berkekuatan 7,6 skala Richter, menghancurkan kota Padang dan Pariaman. Kamis (1/10) pagi, gempa mengguncang Jambi. Ratusan orang tewas, ratusan tertimbun runtuhan rumah dan bangunan, Bandara Internasional Minangkabau, Padang, pun sempat ditutup.
Suka atau tidak, gempa bumi bakal muncul di daerah-daerah yang rawan bencana. Hal ini tidak bisa dihindari karena secara geologis, Indonesia ada pada pertemuan tiga lempeng bumi: Eurasia, Samudra Pasifik, dan Indo-Australia. Ketiga lempeng itu bergerak aktif, kecepatan dan arah berbeda dalam kisaran beberapa sentimeter sampai 12 sentimeter per tahun.
Karena itu, mitigasi gempa penting dilakukan. Hingga kini belum ada teknologi dan pakar yang dapat meramal kapan gempa akan terjadi meski dibantu alat monitoring tercanggih. Pengetahuan manusia baru sebatas pemahaman wilayah yang berpotensi terhadap bahaya gempa.
Enam upaya
Sudah banyak korban berjatuhan. Setidaknya ada enam upaya komprehensif dalam melakukan mitigasi gempa, baik secara fisik/struktur maupun nonfisik/nonstruktur, guna mengurangi korban jiwa dan kerusakan.
Pertama, program riset di bidang gempa. Riset ditujukan untuk mengetahui lokasi yang berpotensi terjadi gempa; menganalisis dan membuat peta tingkat bahaya, kerentanan, dan risiko bencana; memilih teknologi mitigasi bencana gempa yang tepat, efektif, dan efisien; serta memilih teknologi retrofitting bangunan yang ada dan diperkirakan tidak tahan gempa.
Kedua, membangun sistem peringatan dini yang andal, baik secara struktur maupun kultur, mencakup jaringan seismometer, global positioning system (GPS) pemantau proses gempa bumi.
Ketiga, memberi pendidikan, pelatihan, penyadaran, dan geladi bagi masyarakat dan petugas pelaksana penanggulangan bencana. Tujuannya, membangun kesiapsiagaan masyarakat dan aparat pelaksana dalam melakukan mitigasi gempa.
Keempat, membangun kesiapan pelaksanaan evakuasi dan tanggap darurat dengan membuat jalur evakuasi, membuat bangunan sebagai tempat berlindung, menyiapkan sarana-prasarana untuk membantu korban dalam situasi tanggap darurat, serta menyiapkan makanan di tempat yang aman dan strategis bagi korban.
Kelima, meningkatkan kelembagaan dan tata laksana koordinasi. Unsur ini memungkinkan pemerintah menangani aspek bencana dengan efektif, menggalang dan mendayagunakan sumber daya yang ada. Karena itu, pendirian Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Indonesia perlu segera didorong.
Keenam, melaksanakan rencana pengembangan wilayah dan pembangunan yang aman. Secara spasial atau keruangan, sebaran bahaya, elemen yang rentan, dan potensi risiko yang ada dapat dituangkan dalam rencana pengembangan wilayah.
Bagi kawasan berisiko gempa, pemerintah dapat memberi pengarahan untuk kegiatan mitigasi. Rumah dan bangunan harus di-retrofit, dibangun agar tahan gempa, diterapkan building code ketat.
Rumah tahan gempa
Kita prihatin, tiap gempa menggoyang Indonesia, banyak bangunan luluh lantak. Masalahnya, konstruksi bangunan tidak tahan gempa. Rumah dibangun seadanya. Material yang digunakan kurang memenuhi syarat teknis. Faktanya, dinding tembok tidak diperkuat sloop, balok lingkar, dan kolom praktis. Kalaupun diperkuat dengan balok lingkar dan kolom beton, ukurannya kurang memenuhi syarat.
Selain itu, antara fondasi, sloop, balok lingkar, dan kolom praktis kurang tersambung dengan baik. Lalu, pada bagian atap, terutama yang terbuat dari genteng, juga sering roboh tak kuasa menahan guncangan gempa.
Faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan dan keruntuhan bangunan adalah kurangnya pemeliharaan bangunan. Akibatnya, bangunan mengalami pelapukan dan tidak mampu menahan gempa.
Berdasarkan fenomena inilah mitigasi secara fisik yang amat penting dilakukan adalah dengan membuat rumah atau bangunan tahan gempa. Setidaknya ada 13 syarat untuk membuat bangunan tahan gempa, di antaranya denah bangunan sebaiknya sederhana, simetris, satu kesatuan, dan seragam.
Tidak lupa, buatlah fondasi di atas tanah yang mantap. Fondasi itu diikat secara kaku dengan sloop. Lalu, kerangka bangunan (sloop, kolom, balok keliling, dan lainnya) kokoh terhubungkan.
Syarat lain, gunakan kolom pemikul (kayu, beton tulang, dan baja) untuk setiap luas dinding 12 meter persegi yang diikat sloop dan balok keliling. Jika menggunakan bata/batako, harus bermutu baik.
Selain itu, dinding harus diberi angkur berukuran 6 mm panjang 50 cm untuk tiap 30 cm pasangan bata yang mengelilingi tepi dinding. Ingat, konstruksi dinding sebaiknya dari bahan ringan (bilik, papan, papan lapis, dan lainnya). Bukaan-bukaan pada dinding sebaiknya simetris dan tidak terlalu lebar.
Adukan semen pun perlu diperhatikan. Gunakan adukan semen-pasir dengan campuran yang betul dan kuat. Untuk beton gunakan semen, pasir, dan kerikil dengan rasio campuran yang tepat.
Tak kalah penting, menggunakan balok keliling (balok ring) dari kayu, beton, atau baja yang diikat kolom. Konstruksi atap sebaiknya dari kayu kering dengan konstruksi sambungan yang benar dan kuat.
Jangan gunakan penutup atap yang berat, tetapi pakailah bahan ringan seperti seng, asbes, dan aluminium.
Dengan menerapkan keenam upaya mitigasi itu secara komprehensif, niscaya kita bisa hidup akrab dengan gempa yang terjadi setiap saat.
Subandono Diposaptono Direktur Pesisir dan Lautan di Departemen Kelautan dan Perikanan

________________________________________
Dari: Sudirman Saad <sudirm...@yahoo.com>
Kepada: Program_Kemi...@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 08:20:25
Judul: [Program_Kemitraan_Bahari] Gempa Sumbar


Jumat, 02/10/2009 07:33 WIB (DETIK.com)
Cerita Korban Gempa Sumbar
Sembunyi di Bawah Meja, Dwi Terjebak Reruntuhan Hotel Ambacang
Padang - Ada cerita mengharukan dituturkan korban selamat dalam musibah Gempa 7,6 SR di Sumatera Barat oleh Dwi Budiarto, seorang pejabat Departemen Kelautan Dan Perikanan. Mulai berlindung di bawah meja saat gempa, hingga perjuangannya menyelamatkan diri sendiri selama dua jam dari reruntuhan Hotel Ambacang.

"Saya ketika gempa itu dalam kamar dan untungnya berlindung di bawah meja yang ada TV-nya," cerita Dwi saat ditemui detikcom di RS Jamil, Padang, Kamis (1/10/2009) malam. Dwi menceritakan, keberadaan dirinya di hotel tersebut lantaran sedang mengisi sebuah seminar. Seharusnya, pukul 16.00 WIB sore seharusnya dia memebrikan pelatihan hingga pukul 18.00 WIB di ruang seminar di lantai 2 hotel lawas tersebut. "Tapi tiba-tiba panitia membatalkannya karena molor, jadi saya dijadwalkan lagi sehabis maghrib baru memberikan materi. Akhirnya saya kembali ke kamar nomor 338 yang terletak di lantai 3," cerita Dwi. Nah, saat berada di kamar itulah tiba-tiba terjadi gempa yang dahsyat. Dwi menyaksikan sendiri ruangan yang dia tempati amblas, namun untungnya reruntuhan beton membentuk garis miring, tidak langsung amblas.

"Bangunan ambruk posisinya miring untungnya. Saya berusaha keluar, dorong-dorong setiap beton sendiri dari pukul 17.00 WIB baru bisa keluar pukul 19.00 WIB," ujar pria paruh baya ini. "Setelah pukul 19.00 WIB saya menemukan cahaya kecil yang bisa membuat saya keluar. Saya bisa keluar dan meminta pertolongan, " imbuhnya.

Namun Dwi prihatin, rekan kerjanya sesama pejabat DKP dari Jakarta yang menginap di kamar sebelahnya, Azrina, belum diketahui nasibnya hingga sekarang. "Saya khawatir tidak bisa diselamatkan karena posisi jatuhnya tembok di kamarnya Bu Azrina itu vertikal, dan saya nggak yakin beliau bisa mendorong batang beton seberat kemarin," sesal Dwi sembari berharap Azrina masih bisa diselamatkan.

Dwi menambahkan, ada 30 peserta dalam seminar yang diisi oleh Dwi. Yang berhasil dievakuasi berjumlah 12 orang. Dari 12 tersebut yang hidup 2 cuma orang. "Dan tambah saya," pungkasnya.

(anw/anw)


Lautan Sati Rantau Batuah Sutan Palito Alam 38 th


> -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
>
>
>
>



Adyan

unread,
Oct 16, 2009, 5:08:19 AM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Sebagai tambahan, dalam buku Sumatra Barat hingga Plakat Panjang dapek
kito baco bahwa daerah nan mulo-mulo dihuni di Minangkabau ko di
sekitar gunung Kerinci, juo di daerah Rokan.. Itu berdasarkan artefak
arkeologis nan ditamukan... Mungkin menhir ko dari zaman neolitikum
juo... Jadi, kama painyo niniak2 dari zaman ko? Punahkah, atau masih
ado katurunannyo?

Bicara periodesasi, babarapo hal nan selalu manjadi tando tanyo di ambo,

* Bilo sawah-sawah ko ditaruko?
* Bilo rumah adat bagonjong diintodusir?
* Bilo pepatah-petitih dan pasambahan kato dikembangkan?

wassalam,

-adyan

Syafroni (Engineering)

unread,
Oct 16, 2009, 5:11:40 AM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Tambahan pertanyaan:
--bilo niniak muyang nan dari lereng gunung kerinci tu pindah ka lereng
gunung marapi?
--bilo namo minangkabau ko muncua ka parmukaan dan apo iyo dari kato
manangkabau?


Roni, 30-, guci
syaf...@mkpi.panasonic.co.id -- +207969 -- Panasonic Shikoku
Electronics Batam --Indonesia

-----Original Message-----
From: rant...@googlegroups.com [mailto:rant...@googlegroups.com] On
Behalf Of Adyan
Sent: Friday, October 16, 2009 4:08 PM
To: rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Re: Periode Sejarah Minangkabau

Lies Suryadi

unread,
Oct 16, 2009, 5:18:08 AM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Kalau manuruik tukang rabab Pariaman mah:
 
Alun ba-Sunua-Kurai Taji,
Alun ba-Sintuak-Lubuak Aluang,
Alun ba-Toboh Pakandangan
............
namun carito ko alah (ado) juo....
 
Salam,
Suryadi

--- Pada Jum, 16/10/09, Syafroni (Engineering) <syaf...@mkpi.panasonic.co.id> menulis:

Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)

Syafroni (Engineering)

unread,
Oct 16, 2009, 5:28:27 AM10/16/09
to rant...@googlegroups.com

Pak Lies

 

Manarik pulo tantang rabab ko. Sabananyo asanyo dari Pasisie atau Pariaman? Soalnyo urang2 manyabuik ‘rabab pasisie’. Baru sakali ko kito mandanga ado ‘rabab pariaman’.

Mohon pancerahannyo.

 

mokasih

 

Regards

 

Roni, 30-, guci tanjuang

syaf...@mkpi.panasonic.co.id --  +207969  -- Panasonic Shikoku Electronics Batam --Indonesia

From: rant...@googlegroups.com [mailto:rant...@googlegroups.com] On Behalf Of Lies Suryadi
Sent: Friday, October 16, 2009 4:18 PM
To: rant...@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Re: Periode Sejarah Minangkabau

andikoGmail

unread,
Oct 16, 2009, 11:08:01 AM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Ambo raso ado banyak literatur tertulis untuak manjawek tanyo ko, tingga
pulang kampuang ka Padang, pai ka Padang Teater atau ka Sari Anggrek,
ado terbitan lokal dan nasional. Beberapa muncul di Gramedia misalnyo
Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam dan Gerakan Padri, Minangkabau
1784-1847 karangan Christine Dobbin.

Salam

Andiko Sutan Mancayo

Syafroni (Engineering) wrote:

andikoGmail

unread,
Oct 16, 2009, 11:09:44 AM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Jo manyambuang jo kaji nenek ambo "sabalum alun barabalun, apo nan ado?

A. Sutan Mancayo

Lies Suryadi wrote:
> Kalau manuruik tukang /rabab/ /Pariaman/ mah:


>
> Alun ba-Sunua-Kurai Taji,
> Alun ba-Sintuak-Lubuak Aluang,
> Alun ba-Toboh Pakandangan
> ............
> namun carito ko alah (ado) juo....
>
> Salam,
> Suryadi
>

> --- Pada *Jum, 16/10/09, Syafroni (Engineering)
> /<syaf...@mkpi.panasonic.co.id>/* menulis:
>
>


Bot S Piliang

unread,
Oct 16, 2009, 2:01:45 PM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Memang Rabab Pasisie lebih terkenal. Saya juga tidak tahu mana yang lebih dahulu rabab pasisie atau rabab piaman. Yang pasti di Pariaman terdapat Rabab yang bentuknya berbeda dengan rabab pasisie.
Kalao Rabab Pasisia adalah sejenis biola yang digesek vertikal, Rabab Piaman lebih klasik dan sederhana bentuknya/
Rabab Piaman di buat dari batok kelapa dengan senar-senar bulu.
Namun caru melagukan dan cengkok2nya nyaris sama

salam


Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Fri, 10/16/09, Syafroni (Engineering) <syaf...@mkpi.panasonic.co.id> wrote:

Lies Suryadi

unread,
Oct 16, 2009, 5:44:15 PM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Andiko,
Iko konsep nan paralu digali mah.  Apo bana mukasuik urang Minang dengan istilah "sabalun alun barabalun" ko? Apo mukasuiknyo SABALUN MASEHI atau sabalun TAHUN NOL?
 
Salam,
Suryadi

--- Pada Jum, 16/10/09, andikoGmail <andi....@gmail.com> menulis:

Dari: andikoGmail <andi....@gmail.com>
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: Periode Sejarah Minangkabau
Kepada: rant...@googlegroups.com

Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!

Lies Suryadi

unread,
Oct 16, 2009, 5:46:27 PM10/16/09
to rant...@googlegroups.com


--- Pada Jum, 16/10/09, andikoGmail <andi....@gmail.com> menulis:
Batuan Andiko,
Di siko gunonyo perpustakaan nan isinyo sagalo ado. Lah banyak ditulih urang, disangko alun ado juo.
 
Salam,
Suryadi
 
 

Dari: andikoGmail <andi....@gmail.com>
Judul: [R@ntau-Net] Re: Periode Sejarah Minangkabau
Kepada: rant...@googlegroups.com

Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!

Lies Suryadi

unread,
Oct 16, 2009, 5:51:53 PM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Pak Syafroni,
Rabab Pasisia kabanyo kaba modern, saumpamo "Kajadian di Batipuah Padang Panjang". Alaik musiknyo rabab nan babantuak biola. Kalau rabab Pariaman kaba nan dibaokan biasonyo kaba klasik, saumpamo "Gombang Patuanan" atau "Sutan Binu Alim". Alaik musiknyo rabab galuak (badannyo dari tampuruang karambia).
 
Salam,
Suryadi

--- Pada Jum, 16/10/09, Syafroni (Engineering) <syaf...@mkpi.panasonic.co.id> menulis:

Dari: Syafroni (Engineering) <syaf...@mkpi.panasonic.co.id>
Judul: [R@ntau-Net] Rabab dari pasisie atau dari pariaman?
Kepada: rant...@googlegroups.com

Mohon pancerahannyo.

 

mokasih

 

Regards

 

Roni, 30-, guci tanjuang

 


Mencari semua teman di Yahoo! Messenger?
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang!

Dr.Saafroedin BAHAR

unread,
Oct 16, 2009, 7:48:12 PM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Para sanak sapalanta,

Manyalo saketek. Salain paralu adonyo perpustakaan nan langkok tantang Minangkabau, mungkin paralu juo adonyo pengkajian, penerbitan, dan pendidikan nan kalanjutan tantang sejarah dan kebudayaan Minangkabau, tautamo untuak 'tungku nan tigo sajarangan', supaya tiok urang awak -khususnyo nan mudo-mudo -- tahu baa bana latar belakang sejarah dan kebudayaan suku bangso kito ko.

Sahubungan jo itu, izinkan ambo mausulkan supayo Sanak Zulfadli manyamparonokan penelitian baliau ko sampai manjadi buku dan ditabikkan, untuak malanjuikkan buku 'Sejarah Minangkabau' nan ditulih tagageh-gageh dek Drs. M.D.Mansur dkk dalam tahun 1970 saisuak. Apolagi kini alah samakin banyak buku nan santiang-santiang tantang Minangkabau, a.l. ditulih dek Christine Dobbin, Mestika Zed, dan Gusti Asnan. Tingga maambiak intisarinyo.

Labiah rancak lai, kalau buku tu ditulih basamo antaro Sanak Zulfadli jo Sanak Lies Suryadi, nan tingga di Leiden, gudangnyo perpustakaan dan kajian tantang Indonesia pado umumnyo dan Minangkabau pado khususnyo.

Lai suai para sanak sakalian ? Kalau lai, bismillahkanlah.

Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta)



--- On Sat, 10/17/09, Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id> wrote:

andikoGmail

unread,
Oct 16, 2009, 11:13:37 PM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Ajo...kalau pendekatan filsafati yang dipelajari dek nenek ambo turun
tamurun di surau kaum kami, konsep iko ado dalam korong pangajian asa
usua yang tumbuah di kajian-kajian sufistik. Kalimat iko adolah bentuk
bagaimana doktrin agamo di pahami dalam bungkus yang lebih akrab jo
bahaso dan kebudayaan lokal. Sa iriang jo itu, muncul kalimat-kalimat
penuh makna lain yang juga indak jauah-jauah dari mato aia nan samo
seperti :

Syara' mandaki, adaik manurun
Syara' mangato adat mamakai
Sauak ai, mandian diri
Tagak badiri Alif

Sakitu yang ambo tahu dari pengetahuan nan taramaik singkek, jikok
satitiak tolong jadikan lauik, jikok sakapa tolong jadikan gunuang,
tantu Ajo jo sanak Palanta nan akan manukuak nan kurang, mambilai dan
sentiang.

Salam

Andiko Sutan Mancayo

Lies Suryadi wrote:
> Andiko,
> Iko konsep nan paralu digali mah. Apo bana mukasuik urang Minang
> dengan istilah "sabalun alun barabalun" ko? Apo mukasuiknyo SABALUN
> MASEHI atau sabalun TAHUN NOL?
>
> Salam,
> Suryadi
>
> --- Pada *Jum, 16/10/09, andikoGmail /<andi....@gmail.com>/* menulis:
>
>
> Dari: andikoGmail <andi....@gmail.com>
> Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: Periode Sejarah Minangkabau
> Kepada: rant...@googlegroups.com
> Tanggal: Jumat, 16 Oktober, 2009, 10:09 PM
>
>
> Jo manyambuang jo kaji nenek ambo "sabalum alun barabalun, apo nan
> ado?
>
> A. Sutan Mancayo
>
> Lies Suryadi wrote:
> > Kalau manuruik tukang /rabab/ /Pariaman/ mah:
> >
> > Alun ba-Sunua-Kurai Taji,
> > Alun ba-Sintuak-Lubuak Aluang,
> > Alun ba-Toboh Pakandangan
> > ............
> > namun carito ko alah (ado) juo....
> >
> > Salam,
> > Suryadi
> >
> > --- Pada *Jum, 16/10/09, Syafroni (Engineering)
> > /<syaf...@mkpi.panasonic.co.id
> <http://id.mc760.mail.yahoo.com/mc/compose?to=syaf...@mkpi.panasonic.co.id>>/*
> menulis:
> >
> >
>
>
>
> Lebih aman saat online.
> Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat
> <http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTFndmQxc2JlBHRtX2RtZWNoA1RleHQgTGluawR0bV9sbmsDVTExMDM0NjkEdG1fbmV0A1lhaG9vIQ--/SIG=11kadq57p/**http%3A//downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/>
> yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman.
> Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
> <http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTFndmQxc2JlBHRtX2RtZWNoA1RleHQgTGluawR0bV9sbmsDVTExMDM0NjkEdG1fbmV0A1lhaG9vIQ--/SIG=11kadq57p/**http%3A//downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/>
> >

andikoGmail

unread,
Oct 16, 2009, 11:23:21 PM10/16/09
to rant...@googlegroups.com
Pak Syaf, Ajo Suryadi jo Sanak Palanta

Katiko tsunami Aceh memasuki tahap recovery pasca bancano, KITLV jo
salah satu lembaga di Aceh punyo satu program nan menarik yaitu
mendigitasi literatur tentang Aceh. Hasil scanner buku-buku dan
literatur tentang Aceh itu kemudian di posting di blog yang bisa diunduh
secara gratis dek siapapun. Setahu ambo, iko pustaka digital partamu
yang topik spesifiknyo tentang Aceh. Buku yang ado disinan termasuk juo
buku-buku dari jaman Ulando. Mungkin bisa Ajo batanyo ka KITLV mengenai
sagalo teknis hak ciptanyo baa. Kalau kito bisa buek pustaka digital
literatur jo buku tentang Minangkabu iko, akan sangai bermanfaat dan
lebih memudahkan. Ambo caliak ado satu web di Minangkabau yang mamuek
buku-buku jo tulisan karya anak nagari, tapi bantuaknyo harus di bayia.

Sakian dulu

Andiko Sutan Mancayo

Dr.Saafroedin BAHAR

unread,
Oct 17, 2009, 1:06:12 AM10/17/09
to rant...@googlegroups.com
Bung Suryadi, bung Andiko,

Iyo rancak bana tumah. Paralu bana KTILV mambuek dokumentasi naskah-naskah Minangkabau dan bisa diunduh sacaro perai. Kan KTILV ado di Leiden.

Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta)



--- On Sat, 10/17/09, andikoGmail <andi....@gmail.com> wrote:

andikoGmail

unread,
Oct 17, 2009, 7:38:59 AM10/17/09
to rant...@googlegroups.com
Pak Syaf

Jiko Pak Syaf ingin ikuik ma lobby KITLV, kantuanyo ado di Jakarta di
dakek Prapanca. Kabetulan tahun lalu ambo masih manjadi anggota
perpustakaannyo.

Salam

andiko

Dr.Saafroedin BAHAR

unread,
Oct 17, 2009, 8:42:55 AM10/17/09
to rant...@googlegroups.com
Andiko, samo-samolah kito ka situ. Rasonyo ambo masih jadi anggota KTILV [walau alah lamo indak mambayia iuran tahunan].

Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta)



--- On Sat, 10/17/09, andikoGmail <andi....@gmail.com> wrote:

> From: andikoGmail <andi....@gmail.com>
> Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: Periode Sejarah Minangkabau
> To: rant...@googlegroups.com

Lies Suryadi

unread,
Oct 17, 2009, 11:07:27 AM10/17/09
to rant...@googlegroups.com
 
Silakan menghubungi Direktur KITLV Jakarta, Dr. Roger Tol. Alamat emailnyo:  <t...@kitlv.nl>,
 
 
Salam,
Suryadi

--- Pada Sab, 17/10/09, andikoGmail <andi....@gmail.com> menulis:

Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!

andikoGmail

unread,
Oct 17, 2009, 9:41:52 PM10/17/09
to rant...@googlegroups.com
Nadak baa doh pak, saminggu ko ambo di Kamboja, kalau alah pulang, ambo
hubungi apak dan cubo kito jajaki ka sinan (KTILV)

Dr.Saafroedin BAHAR

unread,
Oct 17, 2009, 10:34:22 PM10/17/09
to rant...@googlegroups.com
Oke, Andiko. Di Kamboja tolong carikan ambo buku -- bahaso Inggirih -- tantang 'the killing fields' dari Khmer Merah. Trims.

Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta)



andikoGmail

unread,
Oct 17, 2009, 10:51:41 PM10/17/09
to rant...@googlegroups.com
InsyaAllah Pak, tapi kalau nan ba bahaso Indonesia, lai ado di rumah.
Buku karangan Dr. Haing S. Ngor yang judulnyo The Killing Fields,
caritonyo tentang pembantaian kaum terdidik di Kamboja maso Polpot bakuaso.

Salam

Andiko Sutan Mancayo

Dr.Saafroedin BAHAR wrote:

Dr.Saafroedin BAHAR

unread,
Oct 18, 2009, 1:31:58 AM10/18/09
to rant...@googlegroups.com
Hebat, dima urang manjua buku tu, Andiko ?

andikoGmail

unread,
Oct 18, 2009, 10:10:58 AM10/18/09
to rant...@googlegroups.com
Ambo dulu mambalinyo di pasa loak buku senen pak, selamat hunting

Salam

Andiko

Syafroni (Engineering)

unread,
Oct 19, 2009, 3:22:59 AM10/19/09
to rant...@googlegroups.com

Dear Pak Lies, Pak Bot dan sanak sapalanta..

 

Tarimo kasih ateh keterangannyo. Jadi batambah pulo pangatahuan kito. Ambo baru tahu bahaso ado pulo Rabab Pariaman, nan alaik musiknyo barupo rabab galuak/tampuruang karambia. Ambo alun panah mancaliak nan sarupo itu lai.

Ambo tahunyo nan dari pariaman tu yaitu ”Badikia”.

 

Kalau Rabab Pasisie yang ambo tahu curitonyo ado nan bajudul ”Sutan Palembang” dan ”Cindua Mato”. Dulu banyak urang nan punyo kaset curitonyo. Kaduo kaba tu kaset sampai bajumlah puluhan buah.

 

Ambo dak tahu apokah ado urang nan alah mandokumentasikan sacaro tatulis kaba dari Rabab tu (mis. Sutan Palembang). Dan Sutan Palembang nan dicaritoan disiko kiro2 mukasuiknyo ado dak Apak2 nan tahu, sia kok sabananyo baliau ko.

 

Diantaro tukang rabab/biola nan ambo tahu :

  1. Pirin Asmara (alm.)
  2. Syamsir
  3. .......

 

Roni, 30-

Syafrinal Syarien

unread,
Oct 19, 2009, 3:31:58 AM10/19/09
to rant...@googlegroups.com
Rabab tu memang dari pasisie.
Piaman kan tamasuak pasisie juo: pasisie utara

--- On Mon, 10/19/09, Syafroni (Engineering) <syaf...@mkpi.panasonic.co.id> wrote:

> From: Syafroni (Engineering) <syaf...@mkpi.panasonic.co.id>

Syafroni (Engineering)

unread,
Oct 19, 2009, 3:41:54 AM10/19/09
to rant...@googlegroups.com
Yo batua mah, Pak Syaf

Pariaman memang mampunyai daerah Pasisie juo. Malah dulu Pariaman punyo
wilayah sampai ka kepulauan Mentawai jo Pagai kan...

Tapi nan lazim disabuik urang sbg Pasisie tu kan Pasisie Selatan
(walaupun kini ado kaba Pessel akan dimekarkan jadi 2 : Pessel & Kab.
Ranah Indo Jati)

Thank you

Regards

Roni


syaf...@mkpi.panasonic.co.id -- +207969 -- Panasonic Shikoku
Electronics Batam --Indonesia

-----Original Message-----
From: rant...@googlegroups.com [mailto:rant...@googlegroups.com] On
Behalf Of Syafrinal Syarien
Sent: Monday, October 19, 2009 2:32 PM
To: rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Re: Rabab dari pasisie atau dari pariaman?

Datuk Endang

unread,
Oct 20, 2009, 10:36:25 AM10/20/09
to rant...@googlegroups.com
Sanak Zulfadli.
Saya menghargai usaha yang dilakukan untuk menyusun dan mengumpulkan historiografi Minangkabau yang dilakukan. Bilamana dapat agar disesuaikan juga dengan ketentuan ilmiah, sehingga bahan yang dikumpulkan dapat menjadi rujukan ilmiah. Beberapa hal dapat ditambahkan seperti sumber asli rujukan, argumentasi metode, dll.
Ada satu referensi penting yang dapat dipelajari, yaitu buku Peter Burke, "Sejarah dan Teori Sosial", alih bahasa Mestika Zed dan Zulfami, Penerbit Obor, 2003. Dalam buku tersebut dapat dilihat sejumlah latar belakang penulisan historiografi, serta gaya-gaya yang berkembang hingga saat ini. Ada satu gaya, yaitu tipikal feodalistik atau sejarah politik ala Ranke yang selama ini menggelayuti sejarawan; padahal saya berpandangan kalau pendekatan seperti itu kurang cocok untuk kondisi Minangkabau.
Saya akan coba tanggapi beberapa uraian yang sudah sanak sampaikan, sebagai bahan evaluasi saja.
Wassalam,
 
-datuk endang

--- On Thu, 10/15/09, Zulfadli <fadl...@gmail.com> wrote:
1) 100 SM – 400 M, Periode kedatangan bangsa bangsa imigran utamanya dari Pesisir Persia Selatan (Gujarat), India Selatan (Langkapuri), India Barat Laut (Cambay-Malabar), Siam (Thailand) dan Champa (Kamboja). Hal ini dipicu dengan ditemukannya emas di Sumatera Tengah dan posisi strategis pantai barat Sumatera dalam Jalur Emas dan Jalur Sutera.

2) 400 M – 1000 M, Periode kejayaan kerajaan-kerajaan India Selatan yang memicu migrasi gelombang kedua. Imigran kali ini datang dari India Timur seperti Tamil dan sekitarnya. Pantai barat Sumatera dikuasai kerajaan-kerajaan besar yang berpusat di India Timur.

3) 1000 M – 1200 M, Periode Minangkabau Timur, konsensus dengan Kerajaan Melayu Tua Dharmasraya di hulu Batang Hari Jambi. Integrasi kebudayaan Melayu Jambi kedalam Minangkabau Kuno. Disini diprediksi sebagai awal dari Melayunisasi terhadap bahasa yang dipakai kaum Minangkabau awal yang sebenarnya adalah para imigran. Inilah cikal bakal Bahasa Minang klasik. Bahasa Melayu bangkit sebagai Lingua Franca perdagangan di Kepulauan Nusantara.

4) 1200 M – 1400 M, Periode Invasi Kebudayaan Jawa ditandai dengan Ekspedisi Pamalayu oleh Kerajaan Singasari. Serbuan-serbuan dilanjutkan oleh Majapahit kemudian. Sebagai akhir dari periode ini adalah berdirinya Kerajaan Pagaruyung dengan Adityawarman sebagai raja terbesar. Pada masa ini Kerajaan Pagaruyung Minangkabau menguasai Sumatera Tengah, Pantai Barat Sumatera Tengah dan Kawasan Hulu sungai-sungai besar yang mengalir ke Selat Malaka. Adityawarman berbapak bangsawan Singasari dan beribu bangsawan Dharmasraya. Periode Pagaruyung adalah periode multikulturalisme dengan 3 komponen utama yaitu Penduduk Minangkabau Awal (Imigran dari India Selatan, Persia, Siam dan Champa), Penduduk Dharmasraya dan Penguasa keturunan Jawa. Inilah cikal bakal masyarakat Minangkabau Modern. Pada masa ini Bahasa Minang masih belum resmi digunakan, terbukti dengan prasasti yang ditulis dalam 2 bahasa, yaitu Bahasa Sansekerta mewakili Dharmasraya dan Keturunan Jawa Singasari dan Bahasa India Selatan / Tamil mewakili bahasa yang digunakan para penduduk imigran.

5) 1400 M – 1600 M, Periode Kegelapan sejarah. Diawali dengan huru-hara antara pendukung Pemerintahan Nagari dan pihak Kerajaan Pagaruyung yang diakhiri dengan terbunuhnya sebagian besar pewaris Kerajaan Pagaruyung berdarah Jawa dalam pertempuran Saruaso. Periode ini juga merupakan awal dimulainya consensus finalisasi adat (undang-undang) Minangkabau dalam artian dianggap sudah sempurna dan tidak boleh diubah lagi. Periode ini juga diyakini sebagai awal mula konsensus penggunaan bahasa lisan dengan pelarangan pemakaian tulisan dan penghancuran prasasti-prasasti dan dokumen-dokumen lainnya. Tidak diketahui alasan dari konsensus ini.

6) 1600 M – 1800 M, Pantai Barat Minangkabau dianeksasi oleh Kerajaan Aceh Darussalam. Berkembang pengajaran Syiah secara meluas. Pada periode ini berkembang Bandar Pariaman sebagai kota pelabuhan pengekspor emas dari pedalaman Minangkabau. Seorang petualang Portugis dari Malaka juga sempat memasuki pedalaman Minangkabau dan menceritakan betapa kayanya penduduk pedalaman yang hidup bergelimang emas. Laporan ini juga mengabarkan bahwa teknik pertanian di pedalaman Minangkabau sudah sangat maju untuk ukuran zaman itu. Ini adalah satu-satunya laporan dari pedalaman Minangkabau untuk periode ini. Total dalam periode 1400 M – 1800 M, pedalaman Minangkabau berada dalam kegelapan sejarah.

7) 1800 M – 1900 M, Periode Revolusi Agama dan awal persentuhan dengan kolonialisme Belanda. Diawali dengan kepulangan 3 orang haji dari Tanah Hejaz yang sedang bergolak menentang pemerintahan Turki Usmani. Salah seorang dari ketiga haji ini yang sempat belajar militer karena menjadi anggota Kavaleri Jatnisar Turki ini membawa pulang faham Wahabbi ke Minangkabau dengan tujuan melakukan pembersihan terhadap ajaran Syiah yang saat itu menjadi agama mayoritas penduduk. Revolusi berdarah ini berujung dengan ikut campurnya Belanda dalam Perang Paderi yang berakhir tahun 1825. Kaum Adat yang berpusat di Batipuh dan Tanah Datar terpaksa melibatkan Belanda karena 2 dari 3 wilayah inti Minangkabau yaitu Luhak Agam dan Luhak Limapuluh telah jatuh kedalam pemerintahan Kerajaan Islam Minangkabau yang berpusat di Bonjol. Huru-hara pasca Perang Paderi ini berakhir sekitar tahun 1900 ditandai dengan Perang Kamang atau Pemberontakan Belasting.

8 ) 1900 M – 1950 M, Periode Reformasi Agama ditandai dengan kembalinya Haji Rasul murid Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi dari Mekkah. Berkembangnya mazhab Syafii di Minangkabau dan munculnya kaum intelektual didikan Belanda. Seterusnya terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan berbasis agama seperti Muhammadiyah dan partai-partai politik. Periode ini adalah periode yang sangat dinamis diantaranya diwarnai oleh peristiwa-peristiwa seputar revolusi dan perang kemerdekaan, termasuk didalamnya Agresi Militer Belanda dan periode PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia)

9) 1950 M – 1966 M, Periode Kekacauan Politik, diawali dengan ketegangan pusat dan daerah yang berpusat di Sumatera Tengah. Mencapai puncaknya pada peristiwa perang saudara PRRI yang meluluhlantakkan Ranah Minang secara fisik dan penduduknya secara mental. Antiklimaks periode ini adalah peristiwa G30S/PKI.

10) 1966 M – 1998 M, Orde Baru. Periode ini diingat sebagai periode pemaksaan kehendak penguasa terutama tentang penyeragaman sistem pemerintahan terendah di Indonesia dengan menerapkan sistem pemerintahan desa. Pada periode inilah Nagari sebagai sendi terpenting kebudayaan Minangkabau dihancurkan dan dikonversi menjadi kotak-kotak administrasi tanpa arti.

11) 1998 M – Sekarang, Reformasi. Revitalisasi dan Reinterpretasi kebudayaan menjadi topik yang hangat dibicarakan. Nagari kembali dihidupkan namun kali ini dengan Trias Politica sebagai nyawanya. Keterwakilan Anak Nagari dalam Parlemen Nagari merupakan eksperimen baru yang sedang diujicobakan. Diluar itu gerakan pemuda dan kaum intelektual kampus yang membawa paham Ikhwanul Muslimin lewat PKS mulai memberi warna baru dalam masyarakat yang secara tradisional adalah warga Muhammadiyah. Penerapan perda-perda syariat dijadikan aksi massal sebagai penterjemahan reformasi ala Minangkabau. Sementara itu pemuda-pemudanya semakin lupa dan asing dengan akar sejarahnya.

 

andiko

unread,
Oct 28, 2009, 2:25:18 AM10/28/09
to rant...@googlegroups.com
Ajo, di Phnompenh ambo batamu jo rabab mode rabab piaman yang badannyo
dari tampuruang, tapi bantuaknyo agak lebih artistik saketek.

Salam

Andiko Sutan Mancayo

Lies Suryadi wrote:
> Pak Syafroni,
> Rabab Pasisia kabanyo kaba modern, saumpamo "Kajadian di Batipuah
> Padang Panjang". Alaik musiknyo rabab nan babantuak biola. Kalau rabab
> Pariaman kaba nan dibaokan biasonyo kaba klasik, saumpamo "Gombang
> Patuanan" atau "Sutan Binu Alim". Alaik musiknyo rabab galuak
> (badannyo dari tampuruang karambia).
>
> Salam,
> Suryadi
>
> --- Pada *Jum, 16/10/09, Syafroni (Engineering)
> /<syaf...@mkpi.panasonic.co.id>/* menulis:
>
>
> Dari: Syafroni (Engineering) <syaf...@mkpi.panasonic.co.id>
> Judul: [R@ntau-Net] Rabab dari pasisie atau dari pariaman?
> Kepada: rant...@googlegroups.com
> Tanggal: Jumat, 16 Oktober, 2009, 4:28 PM
>
> Pak Lies
>
>
>
> Manarik pulo tantang rabab ko. Sabananyo asanyo dari Pasisie atau
> Pariaman? Soalnyo urang2 manyabuik ‘rabab pasisie’. Baru sakali ko
> kito mandanga ado ‘rabab pariaman’.
>
> Mohon pancerahannyo.
>
>
>
> mokasih
>
>
>
> *Regards*
>
> * *
>
> *Roni, 30-, guci tanjuang*
>
> *syaf...@mkpi.panasonic.co.id
> <http://id.mc760.mail.yahoo.com/mc/compose?to=syaf...@mkpi.panasonic.co.id>
> -- ** +207969 ** -- **Panasonic Shikoku Electronics Batam
> --*Indonesia
>
> ------------------------------------------------------------------------
>
> *From:* rant...@googlegroups.com
> [mailto:rant...@googlegroups.com] *On Behalf Of *Lies Suryadi
> *Sent:* Friday, October 16, 2009 4:18 PM
> *To:* rant...@googlegroups.com
> *Subject:* Bls: [R@ntau-Net] Re: Periode Sejarah Minangkabau
>
>
>
> Kalau manuruik tukang //rabab// //Pariaman// mah:
>
>
>
> Alun ba-Sunua-Kurai Taji,
>
> Alun ba-Sintuak-Lubuak Aluang,
>
> Alun ba-Toboh Pakandangan
>
> ............
>
> namun carito ko alah (ado) juo....
>
>
>
> Salam,
>
> Suryadi
>
> ---
>
>
>
> ------------------------------------------------------------------------
> Mencari semua teman di Yahoo! Messenger?
> <http://sg.rd.yahoo.com/id/messenger/trueswitch/mailtagline/*http://id.messenger.yahoo.com/invite/>

Lies Suryadi

unread,
Oct 28, 2009, 4:32:02 AM10/28/09
to rant...@googlegroups.com
Beste Andiko,
Oh....apo namo kesenian tu? Menaik pulo tu untuak diliek jo di danga. Mungkin ado infonyo di Mak Google?
 
Salam,
Suryadi

--- Pada Rab, 28/10/09, andiko <andi....@gmail.com> menulis:

Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman
Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang!

andikoGmail

unread,
Oct 28, 2009, 4:51:54 AM10/28/09
to rant...@googlegroups.com
Ambo lupo mancatat namonyo, tapi ambo kirim gambarnyo yo jo. Semoga ndak
barek dan lolos dari sensor rang dapua.

Salam

andiko

Lies Suryadi wrote:
> Beste Andiko,
> Oh....apo namo kesenian tu? Menaik pulo tu untuak diliek jo di danga.
> Mungkin ado infonyo di Mak Google?
>
> Salam,
> Suryadi
>
> --- Pada *Rab, 28/10/09, andiko /<andi....@gmail.com>/* menulis:
>
>
> Dari: andiko <andi....@gmail.com>
> Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Rabab dari pasisie atau dari pariaman?
> Kepada: rant...@googlegroups.com
> Tanggal: Rabu, 28 Oktober, 2009, 1:25 PM
>
>
> Ajo, di Phnompenh ambo batamu jo rabab mode rabab piaman yang
> badannyo
> dari tampuruang, tapi bantuaknyo agak lebih artistik saketek.
>
> Salam
>
> Andiko Sutan Mancayo
>
> Lies Suryadi wrote:
> > Pak Syafroni,
> > Rabab Pasisia kabanyo kaba modern, saumpamo "Kajadian di Batipuah
> > Padang Panjang". Alaik musiknyo rabab nan babantuak biola. Kalau
> rabab
> > Pariaman kaba nan dibaokan biasonyo kaba klasik, saumpamo "Gombang
> > Patuanan" atau "Sutan Binu Alim". Alaik musiknyo rabab galuak
> > (badannyo dari tampuruang karambia).
> >
> > Salam,
> > Suryadi
> >
> > --- Pada *Jum, 16/10/09, Syafroni (Engineering)
> > /<syaf...@mkpi.panasonic.co.id
> <http://id.mc760.mail.yahoo.com/mc/compose?to=syaf...@mkpi.panasonic.co.id>>/*
> <http://id.mc760.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rant...@googlegroups.com>
> > [mailto:rant...@googlegroups.com
> <http://id.mc760.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rant...@googlegroups.com>]
> *On Behalf Of *Lies Suryadi
> > *Sent:* Friday, October 16, 2009 4:18 PM
> > *To:* rant...@googlegroups.com
> <http://id.mc760.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rant...@googlegroups.com>
> > *Subject:* Bls: [R@ntau-Net] Re: Periode Sejarah Minangkabau
> >
> >
> >
> > Kalau manuruik tukang //rabab// //Pariaman// mah:
> >
> >
> >
> > Alun ba-Sunua-Kurai Taji,
> >
> > Alun ba-Sintuak-Lubuak Aluang,
> >
> > Alun ba-Toboh Pakandangan
> >
> > ............
> >
> > namun carito ko alah (ado) juo....
> >
> >
> >
> > Salam,
> >
> > Suryadi
> >
> > ---
> >
> >
> >
> >
> ------------------------------------------------------------------------
> > Mencari semua teman di Yahoo! Messenger?
> >
> <http://sg.rd.yahoo.com/id/messenger/trueswitch/mailtagline/*http://id.messenger.yahoo.com/invite/>
> > Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan
> mudah
> > sekarang
> > >
>
>
> Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman
> <http://sg.rd.yahoo.com/id/messenger/trueswitch/mailtagline/*http://id.messenger.yahoo.com/invite/>
Phnomphen-Singapore 162.JPG

Lies Suryadi

unread,
Oct 28, 2009, 4:56:32 AM10/28/09
to rant...@googlegroups.com
Tarimo kasih banyak Andiko,
Iyo saroman, tapi indak samo bana. Oh...iko foto di museum yo? Apo Andiko juo maliek pertunjukannyo?
 
Salam,
Suryadi

--- Pada Rab, 28/10/09, andikoGmail <andi....@gmail.com> menulis:

Reni Sisri Yanti

unread,
Oct 28, 2009, 5:06:20 AM10/28/09
to rant...@googlegroups.com
alat musik etnis china , biaso wak caliak2 di film2 clasicc cino tu...
 
renny,ancol


From: andikoGmail <andi....@gmail.com>
To: rant...@googlegroups.com
Sent: Wed, October 28, 2009 3:51:54 PM
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Rabab dari pasisie atau dari pariaman?

andikoGmail

unread,
Oct 28, 2009, 5:06:59 AM10/28/09
to rant...@googlegroups.com
Iko foto di Cafe yang pakai design phnompenh Jo. Ambo indak mancaliak
urang main. Tapi satahu ambo alat yg samo ado di Cino jo Japang. kalau
di Japang kalau indak salah namonyo Shamisen.

Andiko

Lies Suryadi wrote:
> Tarimo kasih banyak Andiko,
> Iyo saroman, tapi indak samo bana. Oh...iko foto di museum yo? Apo
> Andiko juo maliek pertunjukannyo?
>
> Salam,
> Suryadi
>
> --- Pada *Rab, 28/10/09, andikoGmail /<andi....@gmail.com>/* menulis:
>
>
> Dari: andikoGmail <andi....@gmail.com>
> Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Rabab dari pasisie atau dari pariaman?
> Kepada: rant...@googlegroups.com
> Tanggal: Rabu, 28 Oktober, 2009, 3:51 PM
>
> Ambo lupo mancatat namonyo, tapi ambo kirim gambarnyo yo jo.
> Semoga ndak
> barek dan lolos dari sensor rang dapua.
>
> Salam
>
> andiko
>
> Lies Suryadi wrote:
> > Beste Andiko,
> > Oh....apo namo kesenian tu? Menaik pulo tu untuak diliek jo di
> danga.
> > Mungkin ado infonyo di Mak Google?
> >
> > Salam,
> > Suryadi
> >
> > --- Pada *Rab, 28/10/09, andiko /<andi....@gmail.com
> <http://id.mc760.mail.yahoo.com/mc/compose?to=andi....@gmail.com>>/*
> Lebih aman saat online.
> Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat
> <http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTFndmQxc2JlBHRtX2RtZWNoA1RleHQgTGluawR0bV9sbmsDVTExMDM0NjkEdG1fbmV0A1lhaG9vIQ--/SIG=11kadq57p/**http%3A//downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/>
> yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman.
> Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
> <http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTFndmQxc2JlBHRtX2RtZWNoA1RleHQgTGluawR0bV9sbmsDVTExMDM0NjkEdG1fbmV0A1lhaG9vIQ--/SIG=11kadq57p/**http%3A//downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/>
> >

fadl...@gmail.com

unread,
Nov 21, 2011, 4:22:40 AM11/21/11
to Dr.Saafroedin BAHAR, rant...@googlegroups.com, Fadli ZF
Assalamualaikum wr wb

Angku, mamak, bundo sarato dunsanak sapalanta RN nan ambo muliakan.

Kiro-kiro 2 tahun nan lalu ambo mambuek posting tentang Periode
Sejarah Minangkabau, nan pado waktu itu sabananyo baru kisi-kisi atau
guideline dari rencana penelitian ambo nan ambo agiah topik "Artefak
Non Tulisan Pada Kebudayaan Minangkabau".

Waktu itu ambo indak mamareso baliak apakah ado balasan dari para
dunsanak di palanta ko. Barulah duo hari nan lalu ko ambo tahu kironyo
ado response dari angku-angku, mamak-mamak dan uda-uda di palanta ko.

Ambo ucapkan tarimokasih pado Pak Saafroedin Bahar, Uda Syafroni,
Mamak Bot Sosani Piliang, Uda Andiko dan Uda Suryadi di Leiden.
Sekaligus ambo mintak maaf sebesar-besarnya karano indak mambaleh
pertanyaan lanjutan dari dunsanak.

Penelitian kecil-kecilan masih bajalan, walaupun progressnyo agak
lambek dek karano kesibukan sebagai kuli telekomunikasi. Selain itu
dalam 2 tahun terakhir ambo mangaja target 1000 lagu di situs Lagu
Minang Lamo.

Dalam perkembangannyo banyak pulo kesimpulan-kesimpulan nan berubah
maupun temuan-temuan baru. Tulisan tentang Periode Sejarah Minangkabau
nan ambo buek 2 tahun nan lalu ternyata masih teramat kasar dan miskin
data. Ambo jadi malu surang kutiko ado nan mananggapi, terutama malu
samo Uda Suryadi nan punyo segudang data di Leiden nan jauah di mato.
Sadangkan ambo hanyo mengandalkan Wikipedia dan Google Maps Terrain
untuak mangunjungi daerah-daerah nan jauah di mato, sarato saketek-
saketek baraja bahasa Sansekerta.

Kini penelitian ambo memfokuskan hanya pada rentang awal kedatangan
nenek moyang Minangkabau sampai berdirinyo Kerajaan Malayapura (bukan
Pagaruyung). Periode ikolah nan paliang gelap dan indak maninggakan
catatan sejarah berbentuk tulisan. Ambo raso pasca Malayapura sampai
abad ke 20 lah banyak sumber-sumber naskah, baik nan alah ditemukan
maupun nan balun. Uda Suryadi dengan Ilmu Filologi nyo tantu lah
berkecimpung di periode iko.

Sampai kini ambo baru fokus pado 9 artefak non tulisan :

1. Sistem Matrilineal
2. Sistem Konfederasi Nagari dan Polis State (Warisan Kitab Undang nan
ditarimo Sri Maharajo Dirajo)
3. Ukiran Minangkabau (Motif dan Pantun Pelengkap) dan Seni Budha
Yunani (Hellenisme)
4. Gunung Marapi dan Konsep Agama Hindu tentang Gunung Meru yang
dikelilingi 7 lautan dan Benua Jambhudwipa
5. Bukit Batu Patah dan kesaksian Rajendra Chola dalam Prasasti
Tanjore (Malayu = Bukit dalam Sansekerta)
6. Soal Bangsa Sakawak, Bangsa Cateri dan Bangsa Hindustan dalam Tambo
7. Nama-nama asal Nagari dalam Bahasa Sansekerta, perubahan lafal dari
Sansekerta menjadi Baso Minang
8. Soal Amanat Tiga Datuk dan Falsafah yang dianut mereka.
9. Soal Kebesaran Luhak Nan Tigo : Tanah Datar (Kerajaan : Rajo Tigo
Selo Basa Ampek Balai, Langgam Nan Tujuah), Agam (Parik Paga :
Pertahanan, Palimo dan Kependekaran), Limapuluh Kota (Penghulu :
Kerapatan, Dewan dan Demokrasi).

Selain itu ado penelitian kecil soal :
1. Kenapa Luhak Agam dan Luhak Limopuluah ko bergabung lebih dahulu
dengan Paderi. Adakah ini resistensi terhadap Kebesaran Luhak Tanah
Data.
2. Benarkah Kerajaan Pagaruyung adalah pewaris dari Kerajaan
Malayapura? Benarkah Kerajaan Malayapura berintegrasi dengan sistem
aristokrasi Koto Piliang dalam lembaga Rajo Tigo Selo.

Saya sudah mempublikasi tulisan nomor 1, 2 dan 3 di Mozaik Minang,
sedangkan sisanya akan saya publish belakangan.

Saya juga sedikit kaget ketika ada orang (Amir Sjarifoedin Tj A) yang
telah menulis buku dengan judul "Minangkabau: Dari Dinasti Iskandar
Zulkarnain Sampai Tuanku Imam Bonjol", yang resensinya ditulis di :
http://bumnwatch.com/resensi-buku-mengupas-misteri-minangkabau/
dimana teori-teorinya diambil dari tulisan-tulisan saya yang kemudian
diklaim sebagai hasil pemikiran penulis buku. Buku ini diterbitkan
oleh Penerbit Gria Media, 2011.

Harapan saya, penelitian-penelitian kecil ini dapat berguna bagi para
dunsanak di palanta dan orang Minang pada umumnya. Saya memang
meniatkan publikasi-publikasi ini dengan azas copyleft.
Demikian dahulu, mohon maaf atas segala kekurangan, dan silahkan
melihat-lihat ke blog saya di :

http://mozaikminang.wordpress.com/


Wassalamualaikum WR WB.

Zulfadli, Piliang, 28 thn, Cileungsi-Bogor

On Oct 15 2009, 9:56 pm, "Dr.Saafroedin BAHAR" <saaf10...@yahoo.com>
wrote:
> Assalamualaikum w.w. bung Zulfadli dan para sanak sapalanta,
>
> Saya telah membaca, men-'download', dan mem-'print' 'posting' periodisasi sejarah Minangkabau yang ditulis oleh bung Zulfadli serta rinciannya. Saya sungguh terkesan atas kesungguhan bung Zulfadli untuk menekuni siapa orang Minang, apa isi tambo dan bagaimana cara memahaminya secara kritis, dan saran-saran bagi orang Minang masa kini.
>
> Saya merasa ulasan beliau ini masuk akal, dan dapat diterima. Izinkan saya menyarankan, agar selain dimasukkan ke dalam 'blog' pribadi, juga dapatnya dicetak dan disebarkan kepada publik. Juga baik untuk memberi masukan kepada generasi muda tentang apa itu Minangkabau -- dengan meminjam istilah Bung Hatta -- baik dalam 'Dichtung' maupun dalam 'Wahrheit' .
>
> Untuk bung Zulfadli saya ucapkan terima kasih.


>
> Wassalam,
> Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta)
>

> --- On Thu, 10/15/09, Zulfadli <fadli...@gmail.com> wrote:


>
> > From: Zulfadli <fadli...@gmail.com>
> > Subject: [R@ntau-Net] Periode Sejarah Minangkabau
> > To: rant...@googlegroups.com

> > Date: Thursday, October 15, 2009, 11:04 PM
> > 1)
> > 100
> > SM – 400 M, Periode kedatangan bangsa bangsa imigran
> > utamanya dari
>

> --- dikarek ---

satria satriadi

unread,
Nov 21, 2011, 6:50:07 AM11/21/11
to rant...@googlegroups.com, Dr.Saafroedin BAHAR, Fadli ZF
wslam wr wb sejarah minang ko yo mantap da ambo lai ado juo mambaco sampai kini
tambo lamo minang ko masih ambo simpan  kini apak ambo nan manyimpan umua  apak
ambo 85 thun yo lasuh mambaco sejarah minangkabau ko tapi kalau anak sma yang mambaco tulisan tambo tu yo patah 2 lidah nyo da dek tulisan nyo ejaan uruf 2lamo


--
SATRIADI.JAMBAK
    BATAM.67
 LACIANO. GROUP
**BUKITTINGG**

Dr Saafroedin Bahar

unread,
Nov 21, 2011, 8:02:10 AM11/21/11
to fadl...@gmail.com, rant...@googlegroups.com, Fadli ZF
Silakan lanjut, Sanak Fadli.Zf. Semoga sukses.

Dikirim dari iPad saya

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages