Malam ini kita pesta Renjong (2) ..by : Jepe

28 views
Skip to first unread message

jupar...@yahoo.com

unread,
Mar 24, 2010, 11:49:39 AM3/24/10
to rant...@googlegroups.com
Malam ini kita pesta Renjong (2)
by : Jepe

Renjong dalam cool box Ko Diong Hoa yang masih segar itu ditandai masih ada yang bergerak liar japitnya begitu menggoda, pandangan pertama membuat otak berpikir " mmm sebaiknya makan malam kita dengan Renjong ini"

Pandangan kedua menatap lebih dalam lagi otak dipaksa berpikir keras "mau dimasa apa kepiting laut ini" dan keputusan saya bersama tiga orang teman dan para tamu dari Dinas Kehutan serempak berkata " Menu makan malam kita Sop Rwnjong"

Lalu kami pesan kepada Istri Pak Jojon (orang jawa) yang merupakan tokoh masyarakat sini dengan jabatan "ketua DPR desa" atau dikenal dengan ketua BPD (Badan Perwakilan Desa) tempat kami jika makan jika datang nertugas sini dalam ro$bongan yang banyak

Selepas magrib kami kumpul di ruang tengah rumah Pak Jojon duduk bersila, masing-masing kami dihidangkan sop panas Renjong yang segar dan nikmat, dari aroma dan rasa kaldunya. Udah terasa "nendang" nya, tanpa pikir panjang lagi kami asyik menyantap sop renjong ini begitu lahapnya, sigi sana sigi sini colek sana colek sini daging kepiting yang sangat terbatas baik didalam capit maupun dalam cangkangnya. Puas sigi menyigi tidak lupa menghisapnya bersama kuah dimangkok, setiap kerangka renjong yang tersisa kami lemparkan dalam wadah baskom yang diletakan di tengah

Nikmat memang serta mengabiskan waktu yang cukup lama mempreteli sop Renjong buatan istri Pak Jojon ini, tanpa terasa baskon yang ditengah telah penuh dengan kerangka Renjong berupa capit dan cangkang tang tidak bisa dimakan lagi

Ya malam ini kami pesta sop kepiting rajungan yang nikmat dan segar, selesai makan kami bersandar, biasa diam seribu bahasa karena nikmat dan kenyang, ada yang mengisap rokok, ada yang mengopi, ada yang minum teh es dan ada yang cukup menyandarkan lambung..oppss salah lagi maksud saya menyandarkan punggung ke dinding dan itu adalah saya sambi kaki diselonjorkan goyang-goyang

Kawan saya menawarkan sebatang rokok, tapi saya sekarang begitu gagah dan beraninya menolak, niat dan tekad saya begitu membaja "Berhenti merokok ..sebelum rokok tersebut memberhentikan napas saya...titik"

Masih satu malam lagi saya di Desa ini, sore besok tentu saya akan melongok lagi ke cool box Diong Hoa apa lagi tangkapan nelayan yang diantarkan ke warungnya, saya dan kawan saya sangat menginginkan bawal untuk di steam atau Siakap si lentek Hidong untuk dimasak oleh Ibu Jojon asam manis dengan potongan nanas

Tamat

Desa Titi Akar, 24 Maret 2010
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

reni sisri yanti

unread,
Mar 24, 2010, 12:10:17 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com
jadi litak, rencana ndak ka makan malam jd lapa parui, tapaso makan he he he,
salut usaho da jepe baranti rokok, ancak manganyangan parui jo makan
drpd marokok, tp kalau tadagak jo rokok, marokoklah sbg manusia he he
he, titip resep sop ranjungan tu da?
La bara utang resep uda ka reni? Tolong yg ciek ko dilunasi,

renny.ancol
www.renisy.blogspot.com

> --
> .
> Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat
> lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
>
> To unsubscribe from this group, send email to
> rantaunet+unsubscribegooglegroups.com or reply to this email with the words
> "REMOVE ME" as the subject.
>

owen putra

unread,
Mar 24, 2010, 5:15:12 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com

Seminggu yang lalu seorang teman sempat bercerita kepada saya mengenai insiden yang dialami oleh sekompok da`i kampungnya. Adapun niat saya menceritakan peristiwa itu, bukan untuk mendeskreditkan atau memprovokasi kelompok tertentu. Saya berharap dengan menuangkan kisah nyata itu, semua elemen negeri ini lebih bijak dalam setiap tindak-tanduknya.

Malam itu, ia berkunjung guna membesuk sahabatnya yang tengah sakit di rumah saya. Kebetulan karena teman saya itu lagi tidur, saya berinisiatif mengajaknya bercerita dan mengali informasi lebih banyak darinya. Soalnya, dia berasal dari sebuah daerah yang cukup jauh di Nusantara, dari segi umur ia jauh lebih tua dari saya, tentu banyak pengalaman dan ilmunya. Kami pun mulai tenggelam dalam berbagai alur-alur cerita dan kisah, dari yang kocak sampai yang menyentak. Akan tetapi, satu kisah yang sangat membuat saya terkesan, saya pikir ini patut saya tulis.

Ia menceritakan kalau keluarganya hidup harmonis di tengah masyarakat mayoritas umat Kristiani, bahkan keluarga kakak iparnya sendiri adalah orang Kristen. Karena sudah saling hidup bertetangga puluhan tahun silam, mereka tidak ada gesekan berarti sehingga terus dapat menjaga keharmonisan. Hal semacam ini tentu patut diteladani, bukankah di zaman Rasulullah ahlu kitab yang hidup di negeri Islam mendapatkan jaminan keamanan yang amat sangat dari beliau. (lihat: Sirah)

Menurutnya kampung itu dihuni oleh mayoritas kaum Kristiani, bahkan untuk mendapatkan berbagai busana dan pakaian Islam saja lumayan sulit disana. Untung saja, sekarang ini sudah ada satu tokok yang menyediakan berbagai busana muslim di kampung itu. Kalau masjid katanya, jumlahnya dapat dihitung pakai jari, tapi syukur rumahnya dekat dengan masjid sehingga ia dapat melaksanakan shalat lima waktu disana.

Suatu ketika, ada sekelompok da`i yang datang ke daerah itu. berpakaian ala kaum muslimin India dan Pakistan (pakaian hindustan). Mereka pun mencoba dengan bersama-bersama menapaki jalan menuju kawasan itu. Betapa terkejutnya mereka, ketika beberapa meter menginjak kampung itu, orang-orang pada meneriaki dan mengejar mereka sembari menyebut “ada jin masuk kampung”. Katanya, ada yang ngejar pakai parang, kayu dan peralatan yang lain. Dari sudut kampung, kentungan pun berbunyi sebagai tanda ada marabahaya di kampuang itu. Dengan terpaksa, mereka pun lari terbirit-birit menyelamat diri.

Anda tentu tahu bagaimana perasaan seseorang yang mengalami peristiwa semacam itu. Untung saja, kakak kandungnya adalah salah seorang yang dikejar-kejar itu dapat kabur dengan selamat. Tentu pengalaman yang cukup mengesankan dalam hidupnya.

Hemat saya, melihat kisah nyata di atas sudah sepatutnya menjadi pelajaran bagi semua elemen agama dan bangsa ini untuk intropeksi diri. Melihat, apa sebenarnya yang salah dan tidak tepat sehingga terjadi insiden semacam itu. Barangkali itu salah satu potret saja, bisa jadi ribuan insiden seperti itu dan sebaliknya kerap terjadi di bumi pertiwi. Apakah yang salah, metode, lingkungan, budaya, gaya hidup, atau apa? Mari temukan jawabannya…..



Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi!
Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba!

Ahmad Ridha

unread,
Mar 24, 2010, 9:55:35 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com
2010/3/25 owen putra <owen23...@yahoo.co.id>

>
> Hal semacam ini tentu patut diteladani, bukankah di zaman Rasulullah ahlu kitab yang hidup di
> negeri Islam mendapatkan jaminan keamanan yang amat sangat dari beliau. (lihat: Sirah)
>

Cerita itu hanya menunjukkan betapa umat Islam di Indonesia malah
didikte oleh orang kafir, berbeda dengan di masa Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Salla yang memberikan keamanan kepada orang
kafir sepanjang mereka mengikuti ketentuan (jizyah, dll).

Sangat memalukan ketika orang kafir, yang minoritas, merayakan hari
raya mereka, lantas orang Islam ada yang ikut-ikutan mengucapkan
selamat, bahkan suasana di pelbagai tempat mengikuti hari raya itu.
Biarkanlah orang kafir merayakan hari raya mereka sepanjang tidak
mengganggu, namun jangan sampai kita turut terwarnai oleh mereka.

Billahit taufiq.

Wassalaamu'alaykum,
--
Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

elmirizal chanan

unread,
Mar 24, 2010, 10:13:26 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com
Sungguh suatu kejadian yang patut kita jadikan sebagai bahan untuk introspeksi diri. Betapa lemahnya umat Islam dinegeri Kita, Kita sering jadi bahan cemooh, kita sering di adu domba, kita sering di propaganda. Yang paling memalukan lagi adalah antar sesama Islam   yang berbeda sedikit saja cara ibadahnya kita sudah saling menuding. Padahal yang menuding belum tentu lebih benar dari pada yang dituding. Ini lah yang selalau di jadikan sebagai acuan propaganda orang lain dalam memecah belah Islam di negeri Ini.

Menurut saya kita tidak perlu menyalahkan orang lain , tapi kita harus menyadari kalau Islam di negeri kita hanya menang dalam hal Kuantitas tapi kalah dalam hal Kualitas.

salam,

Elmirizal, pekanbaru

Bot S Piliang

unread,
Mar 24, 2010, 10:14:26 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com
Artikel yang menarik...

Satu yang jadi pertanyaan saya, apakah pakaian jubah atau gamis seperti itu adalah pakaian Islam?? Atau timur tengah??? Atau sekedar unjuk eksistensi saja?
Saya kira disinilah letak kekalahan pendakwah Islam dengan misionaris kristen.
Saat ini, pendakwah Islam menempatkan local genious, budaya setempat sebagai musuh dan harus di basmi, di ganti dengan pola budaya yang mereka bawa (yang menurut saya tidak 100 % Islam, tapi lebih ke arah arabisasi, atau timur tengahisasi...:).
Sedangkan kaum misionaris tak segan-segan melakukan studi sosiologi dan antropologi terhadap komunitas yang akan mereka masuki, melebur dan menjadikan local genious sebagai alat untuk menyebarkan paham keagamaan mereka.
Mungkin ada yang tidak sependapat dengan saya, tapi mungkin perlu dikaji lagi seperti apa metode dakwah rasulullah sehingga bisa masuk ke struktur masyarakat Yahudi di Yastrib, atau Kekaisaran Kristen di Eithipia. Dan salah satu tokoh penyebar Islam di Jawa, Sunan Kalijaga  juga telah mencontohkan bagaimana ia menghargai local genious dan menjadikannya sebagai alat untuk menyebarkan Islam di tanah Jawa. Dan Imam Bonjol pun diakhir perjuangannya pun juga kemudian bernegosiasi dengan adat Minangkabau sehingga terciptalah keharmonisan yang mampu melahirkan generasi Renaisance Indonesia di Alam Minangkabau.
Seperti kasus diatas, mungkin lain ceritanya kalau para da'i tersebut tidak petantang petenteng berjubah/gamis ke lokasi pedalaman yang notabene mayoritas non muslim, atau tidak terbiasa dengan pekaian seperti itu. Toh tidak akan kurang keIslaman dan Keimanannya hanya gara-gara sementara mengganti jubah/gamis mereka dengan kemeja dan celana panjang kan..:)

Salam


Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Wed, 3/24/10, owen putra <owen23...@yahoo.co.id> wrote:
--

Syafroni (Engineering)

unread,
Mar 24, 2010, 10:21:53 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com

Suai bana ambo jo Pak BSP ko mah.

Sabagian ’penyeru’ kadang suko labiah manonjolkan tampilan luar daripado ’yg didalam’

Labiah suko pakai baju gamih nan panjang2 tu, sarato sarawa diateh mato kaki, kaniang hitam bakeh ’sujuik’ dan penggunaan beberapa istilah arab dlm mangecek jo urang awam, sebutan ’ana’ pun lah barubah manjadi ’ana (pakai ’ain). Padahal itu kadang terkesan balabiah2an...

 

Apo salahnyo nan labiah ditonjolkan tu isi, bukan kulik. Misalnyo ’akhlah yg mulia’ (baso basi caro awak e), sarato ilmu nan mambumi sekaligus malangik, faham makrifat jo hakikat. Bukan samato mangajak urang manjalankan syariat tapi dak tahu apo hukimah dibaliak syariat tsb.

 

Mgkn itu sakatek ulehan dari ambo.

 

Mokasih dan maaf kl kurang bakanan.

 

Wassalam

Abu ’aisha, syafroni bin jamalus bin khatib josan bin khatib nuh (1399 H/1979 M)

http://lubukgambir.wordpress.com/


From: rant...@googlegroups.com [mailto:rant...@googlegroups.com] On Behalf Of Bot S Piliang
Sent: Thursday, March 25, 2010 9:14 AM
To: rant...@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Orang Kristen Teriaki Juru Dakwah “Jin Masuk Kampung”

noveri maulana

unread,
Mar 24, 2010, 10:34:44 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com
Da Bot dan dunsanak palanta...

Ambo satuju jo pandapek da Bot.., memang baitu banyak nan tajadi di masyarakat awak kini. Kadang-kadang, kalau nak manjadi islam sejati tu harus basikap dan berbudaya bantuak urang arab bana. Salah satu contoh kawan2 ambo di kampus, suko berbicara dengan panggilan ana-antum dan berbagai budaya arab yang menurut mereka itu adalah budaya islam (CMIIW).

Salah satu kajadian di nagari ambo, babarapo tahun silam, sawaktu ambo masih sakola di MAN, sempat pulo di musajik di jorong ambo datang sekelompok pendakwah yang datang ingin berdakwah (berpakaian saroman jo nan dicaritoan disiko). Tapi, dek karano pendekatan yang tadi nan indak sasuai dan ndak masuak ka masyarakat, sampai pulo lah pangaduan ka wali jorong dan tetua kampuang. satalah dirundiangkan, kelompok pendakwah tu akhianyo disuruah pai sacaro elok-elok. antahlah, iko baiak atau indak, ambo pun masih ragu manilainyo. Kok dibiakan, urang kampuang jadi indak tanang dek aktivitas dakwahnyo nan memang agak kareh dan ndak saide jo masyarakat. tapi, kok disuruah pai, apokah iko lah manghalangi jalan syiar agama islam?? ambo masih binguang sampai kini. Nan jaleh, wakatu itu, tetua kampuang sapakaik maminta kelompok tu pai dari kampuang ambo.

Salam,

Noveri-22-L-Suwon, Korea
Asal Mudiak, 50 Koto.


Dari: Bot S Piliang <bots...@yahoo.com>
Kepada: rant...@googlegroups.com
Terkirim: Kam, 25 Maret, 2010 11:14:26
Judul: Re: [R@ntau-Net] Orang Kristen Teriaki Juru Dakwah “Jin Masuk Kampung”

Artikel yang menarik...

Satu yang jadi pertanyaan saya, apakah pakaian jubah atau gamis seperti itu adalah pakaian Islam?? Atau timur tengah??? Atau sekedar unjuk eksistensi saja?
Saya kira disinilah letak kekalahan pendakwah Islam dengan misionaris kristen.
Saat ini, pendakwah Islam menempatkan local genious, budaya setempat sebagai musuh dan harus di basmi, di ganti dengan pola budaya yang mereka bawa (yang menurut saya tidak 100 % Islam, tapi lebih ke arah arabisasi, atau timur tengahisasi...:).
Sedangkan kaum misionaris tak segan-segan melakukan studi sosiologi dan antropologi terhadap komunitas yang akan mereka masuki, melebur dan menjadikan local genious sebagai alat untuk menyebarkan paham keagamaan mereka.
Mungkin ada yang tidak sependapat dengan saya, tapi mungkin perlu dikaji lagi seperti apa metode dakwah rasulullah sehingga bisa masuk ke struktur masyarakat Yahudi di Yastrib, atau Kekaisaran Kristen di Eithipia. Dan salah satu tokoh penyebar Islam di Jawa, Sunan Kalijaga  juga telah mencontohkan bagaimana ia menghargai local genious dan menjadikannya sebagai alat untuk menyebarkan Islam di tanah Jawa. Dan Imam Bonjol pun diakhir perjuangannya pun juga kemudian bernegosiasi dengan adat Minangkabau sehingga terciptalah keharmonisan yang mampu melahirkan generasi Renaisance Indonesia di Alam Minangkabau.
Seperti kasus diatas, mungkin lain ceritanya kalau para da'i tersebut tidak petantang petenteng berjubah/gamis ke lokasi pedalaman yang notabene mayoritas non muslim, atau tidak terbiasa dengan pekaian seperti itu. Toh tidak akan kurang keIslaman dan Keimanannya hanya gara-gara sementara mengganti jubah/gamis mereka dengan kemeja dan celana panjang kan..:)

Salam


Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300



Apa dia selingkuh?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!

Darius Nurdin Nurdin

unread,
Mar 24, 2010, 11:26:30 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com
Ass.WW
Rasulullah memberikan sutu contoh dalam Peperangan.
Sholat berhari raya di lapangan. Kenapa tidak dimesjid saja...? Datang lah kamu sholat Id di Lapangan Termasuk perempuan yang sedang berhalangan Sholat juga hadir dilapangan hanya mendengarkan Khotbah Supaya Ummat Islam terlihat besar. Demikianlah Strategi Rasulullah. Untuk mengalah musuh2 Islam yang Jumlahnya sepuluh kali lipat.
Bersatu kita teguh, Bercerai kita Runtuh
Hai Umat Islam jangan lah kamu pecah karena di adu Domba. Tetaplah berpihak kepada kebenaran.
Boleh berbeda pendapat tapi harus bersatu menghajar musuh2 Islam.
Selalulah berdiri diatas kebenaran.
Mudah2 an Allah akan membela orang2 yang benar.
Wass.ww
Darius Nurdin


Dari: elmirizal chanan <elmi...@gmail.com>
Kepada: rant...@googlegroups.com
Terkirim: Kam, 25 Maret, 2010 09:13:26

Judul: Re: [R@ntau-Net] Orang Kristen Teriaki Juru Dakwah “Jin Masuk Kampung”


Akses email lebih cepat.
Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis)

taufiq...@gmail.com

unread,
Mar 25, 2010, 3:25:54 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Saya rasa ini terlalu berlebihan dan ingin memojokkan Islam

Coba perhatikan pakaian para Pastor, mereka juga pakai jubah

Begitu juga para biarawati mereka juga menggunakan gaun panjang dan menutup kepala mereka

Sebab itu rasanya busana seperti itu bukan sesuatu yang asing bagi mereka

Jadi kita hendaknya jangan ikut-ikut memojokkan kaum kita sendiri

Walaupun kaki celana saya tidak diatas matakaki atau tidak memakai pakaian Arabic/Hind style, tapi karena mereka melakukan shalat dan puasa seperti yang saya laksanakan. Saya lebih menghargai mereka, dibanding yang lain yang tidak melaksanakan shalat dan puasa
sama sekali

Wass
TR

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: owen putra <owen23...@yahoo.co.id>
Date: Thu, 25 Mar 2010 05:15:12 +0800 (SGT)
Subject: [R@ntau-Net] Orang Kristen Teriaki Juru Dakwah “Ji n Masuk Kampung”
--

rinapermadi

unread,
Mar 25, 2010, 3:31:44 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Mak Jepe, Reni jo adidunsanak palanta,

Kalo di siko rajungan ko dianggia jo ketam renjong, sebab ado ketam lain nan
namonyo ketam bakau jo ketam batu. Tampilan ketan renjong ko kalau alah
dipaguik api iyo manyalero bana, sirah manyalo atau orange kamek. Apopun
tampilannyo tatap lamak dimakan jiko nan si renjong masih iduik kutiko akan
di masak. Sebab kalo alah mati atau agiah es, dagiangnyo tu mudah bana
malunak kudian barubah jadi aia nan kahitam-hitaman. Baitu juo kalo renjong
nan iduik lah disiangi trus di masuakkan ka kulkas duluh, itupun citarasanyo
akan jauah babeda jo nan 'fresh from the ocean' ko.

Ambo pernah mahadiahkan kawan seekor ketam bakau saukuran 1,5 kg. lai tahan
iduiknyo sampai 3 hari dilatakkan di dalam carton box nan diagiah lubang2
ketek2. Tapi untuak ketam renjong ko, hanyo batahan 2 hari sajo sajak
diangkuik dari lauik, sudah tu lah bi tewas mereka tu. Mungkin ado nan alun
tau baa caro mandabiah ketam ko tanpa harus mamotongnyo. Biasonyo di nelayan
melayu di pulau2 disiko, diajaakannyo yaitu ambiak seperti tusuk gigi, trus
ado seperti cangkang segitigo di paruik si ketam ko. Tingga dibaco Bismillah
sambia ditusuak ujuang sagitigo tadi, katonyo pas di jantuangnyo. Sebab
untuak ukuran sedang ketam ko labiah lamak indak dipotong-potong lansuang di
kukus atau di sup sarupo nan Mak Jepe makan di tampek Koko tu.

Untuak menu kukus ko simple bana nyoh, ditumih sagalo nan banamo bawang ka
bawang trus agiah merica boleh putih boleh hitam, trus daun limau puruik.
Dikalincoan ka ketam renjong tadi trus siap dikukuih atau disteam.
Siapkanlah sambaladonyo apo se nan taragak hati. Ado nan terbaru ambo dapek
dari experient yaitu sambalado hijau baka. Lado hijau nan fresh dipanggang
di ateh baro atau roaster trus digiliang jo bawang merah fresh agiah parehan
asam sundai saketek jo garam salayang. Iyo bana bajujuik rasonyo, salain itu
indak neg makannyo karano indak ado campua tangan minyak di dalamnyo tu.

Di batam harago ketam renjong ukuran sedang 30 rb sakilo di pasa sbb tgn
partamo dari nelayan, tapi kalo lah masuak pujasera 75rb sekila hehe..

Oiyo Mak Jepe kalo lai luang ukatu, tolong tanyoan ka Koko tu baa caro
mamasak sup renjong yg disuwir dagiangnyo jo campuran asparagus, kuahnyo
agak bagalintin dek diagiah kanji agak no du. Biasonyo iko nan tahidang di
hotel-hotel babintang untuak jamuan makan malam.

Wassalam
Rina, 33, batam


-----Original Message-----
From: rant...@googlegroups.com [mailto:rant...@googlegroups.com] On

Behalf Of jupar...@yahoo.com
Sent: Wednesday, March 24, 2010 10:50 PM
To: rant...@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Malam ini kita pesta Renjong (2) ..by : Jepe

Malam ini kita pesta Renjong (2)
by : Jepe

Renjong dalam cool box Ko Diong Hoa yang masih segar itu ditandai masih ada
yang bergerak liar japitnya begitu menggoda, pandangan pertama membuat otak
berpikir " mmm sebaiknya makan malam kita dengan Renjong ini"

Pandangan kedua menatap lebih dalam lagi otak dipaksa berpikir keras "mau
dimasa apa kepiting laut ini" dan keputusan saya bersama tiga orang teman
dan para tamu dari Dinas Kehutan serempak berkata " Menu makan malam kita
Sop Rwnjong"

___________________________________________-

asfari...@yahoo.com

unread,
Mar 24, 2010, 3:44:34 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com
Tapi raso jo haragonyo yo alun bisa mangalhkan kapitiang kenari. Kapatang ambo makan kapitiang ko di Ternate yo........ikolah kapitiang nan paliang lamak diantaro banyak ragam kapitiang dg metode mamasak nan baragam. Sagetek ikuik nimbrung


Nanang, lah di jkt baliak
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

alhaqir...@yahoo.com

unread,
Mar 25, 2010, 4:01:01 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum
Adidunsanak salingka bumi nan dimuliakan

Kalau pangalaman ambo kutiko mamakai jubah/gamis jo saroban malah sabliaknyo

Iko balaku di Pasar Central Medan
Labiah kurang 20 tahun nan lalu

Kutiko tu ambo mairiangi kawan balanjo di pasar tu

Tibo2 maso ambo lalu di tampek Inang2 nan sadang manggaleh tu
Sakonyong2 ambo di paluak arek dari bulakang, tiko ambo caliak kironyo saurang Inang tuo nan mamaluak

" Aduh Inang nggak boleh begitu saya kan laki2 nggak boleh main peluk aja!"
Teriak ambo sambia malapehan diri di tangah urang rami nan sadang mancaliak nan kabanyakan Inang2 (ijan galakan ambo da Jepe)

"Cantik kali pakaian kau nak, dimana kau sekolah? Nggak apa aku kan sudah sebaya nenekmu"
jawek Inang tu tanpa raso basalah

Ambo jalehkan lah kalau ambo sadang baraja agamo ka inyo, dan sdhtu kami bakenalan dan ruponyo Inang2 nan manggaleh di situ urang Keristen kasadonyo

Anwarjambak
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

rinapermadi

unread,
Mar 25, 2010, 4:01:31 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Pak Nanang,

Ngari ambo mancaliak kodaknyo di Om Google
Bagoreng yo?
Kayaknyo iduiknyo di daratan?
Agak mirip umang-umang gadang nan lapeh dari cangkangnyo
Baa yo, perpaduan ketam, umang-umang, tarantula jo kalajengking

Jadi ingek ka matoa ambo jadihnyo.

Wassalam'
Rina

-----Original Message-----
From: rant...@googlegroups.com [mailto:rant...@googlegroups.com] On

Behalf Of asfari...@yahoo.com
Sent: Thursday, March 25, 2010 2:45 AM
To: rant...@googlegroups.com

Subject: Re: [R@ntau-Net] Malam ini kita pesta Renjong (2) ..by : Jepe

Tapi raso jo haragonyo yo alun bisa mangalhkan kapitiang kenari. Kapatang
ambo makan kapitiang ko di Ternate yo........ikolah kapitiang nan paliang
lamak diantaro banyak ragam kapitiang dg metode mamasak nan baragam. Sagetek
ikuik nimbrung


Nanang, lah di jkt baliak

Sent from my BlackBerryR

rinapermadi

unread,
Mar 25, 2010, 4:08:23 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Pak Al,

Mak Jepe bialah di-PR-kannyo galaknyo
Bia ambo sen na mawakili dih

:) :) :) :) :) :) :) :) :)

Wassalam'
Rina

asfari...@yahoo.com

unread,
Mar 24, 2010, 4:05:22 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com
Kapitiang kenari iko memang mirip umang-umang raksasa. Makanan mereka ko adolah karambia (kelapa).
Nampaknyo bumbu masak keptiang iko ndak terlalu dominan, sebab kapitiang iko sendiri lah lamak bana.


Nanang, jkt
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "rinapermadi" <rinap...@gmail.com>

rinapermadi

unread,
Mar 25, 2010, 4:17:06 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Haragonyo ampia samo jo Lobster tiarap yo Pak
Kabanyo alah langka tapi dek sakiang lamaknyo antaro harago jo rasonyo
Tatap diburu urang

Wah jadi penasaran ambo, ambo lah lumayan banyak manjalajah pulau-pulau
ketek disiko ko
Babaua jo melayu asli tempatan
Tapi iyo alun pernah basobok lai doh nan cando iko

Bagi ambo salain lobster, ketam bakau nan benar2 iduik di bakau, bukan di
batu, adolah ketam nan paliang lamak, biasonyo kalo dapek nan bakau ko,
ditonggokkan sen diateh baro atau roaster dah tu digiriak lado mudo matah jo
bawang, alah tandeh si ketam tadi indak lamo sasudah naiak ka ateh roaster.

Wassalam
Rina

Ibnu Mas'ud

unread,
Mar 25, 2010, 4:18:50 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum w.w.

Selaku ummmat Islam kito harus punyo IZZAH atau semangat managak kan ugamo Allah Subhanahu wa ta'ala. Kito indak paralu maraso rendah diri. Kalau ado nan agak lain caro manjalankan agamo mari kito pilah-pilah. Kalau nan dikarajoan lai di perintahkan oleh Allah dan Rasul muah kito ikuti. Kok alun bisa mari kito baraja dan bausaho untuak bisa malaksanakannyo. Kok ado nan salah dikarajoan mari kito cubo agiah tahu. Kok indak punyo ilmu satantang masalah nan kadisampaikan mari kito batanyo ka nan labiah tahu. Ulama banyak, ustad banyak, buku juo banyak. Apolagi di internet juo bisa dicari. Selagi dunsanak kito masih mambaco syahadat dan mereka indak melakukan kesyirikan mereka masih saudara nan patuik dibela dan ijan dirandahkan. ma nan pakai jangguik walaupun manuruik pandangan mato sebagian urang kurang gagah bukan berarti mereka salah dan randah. Sebab mereka ingin melaksanakan sunnah. Atau ado nan sarawa di ateh mato kaki iko adolah sunnah nan di karajoan. banyak hikmahnyo sarawa diateh mato kaki ko. Nan jaleh lai tainda dari kotoran waktu bajalan. Kok ka sholat ndak paralu sibuk malipek kaki sarawa. Dan indak pulo salah kalau kito pakai istilah bahasa arab saketek-saketek sebagaimana urang lain juo bangga mamakai istilah urang barat "you" atau "i" dalam percakapan sehari-hari.

Kato Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam : " Al Islamu Yu'ala wala Yu'ala 'alaihi ". Islam itu tinggi dan tiada yang melebihinya.

Wassalam,

Ibnu

2010/3/25 noveri maulana <djoem...@yahoo.com>
--

asfari...@yahoo.com

unread,
Mar 24, 2010, 4:25:52 PM3/24/10
to rant...@googlegroups.com
Hargonyo yo lumayan, ukuran 1,5 kg 350 ribu dan iko memang kapitiang langka. Komunitasnyo yo sekitar Ternate.

Nanang, jkt
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "rinapermadi" <rinap...@gmail.com>
Date: Thu, 25 Mar 2010 15:17:06
To: <rant...@googlegroups.com>
Subject: RE: [R@ntau-Net] Malam ini kita pesta Renjong (2) ..by : Jepe

Message has been deleted

jupar...@yahoo.com

unread,
Mar 25, 2010, 5:07:47 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Rina dan dunsanak palanta

Batua bana namo disiko Ketam Renjong, supnyo bukan dibuek atau dimasak dek bini Ko Diong Hoa nan bakantin tikar sakti tu

Tapi istri Pak Jojon urang jawa, bumbunyo ringan2 sajo seperti kebanyakan sop sarupo nan rina sampaikan ko lah bumbu sop , kepiting udah seger jadi nggak usah bumbunya ribet dan berat sebagaimana sop buntut dan sejenisnya

Lalu ketam bakau juga ada di jual ko diong hoa

Rejong dijual Diong Hoa Rp 17.000/Kg tentunya doi telah ambil untung dengan harga segitu, kita tidak bisa beli begitu saja ke nelayan yang mampir ke dermaga Diong hoa

Seandai awak nekat ingin mambali lansuang ke nelayan bia murah mako nelayan ko indak ka namuah manjua "jo diong hoa sajo bali" keceknyo

Jadi disiko inyo lah tarikek kontrak jo diong hoa hasil tangkapannyo harus ditulak ka koko nan paruiknyo sagadang dorom palangkin ko :)

Nan nelayan ko tantunyo lah barutang pulo diwarung dion hoa sarupo sembako dll, jadi tingga dipotong sajo lai dek diong hoa hasil tangkapannyo jo utangnyo di lapau

Baitu juo nelayan nan lain nan lah tarikek jo dion hoa ikan2 kelas nan dapek dijua ka inyo, nanti diong hoa jo box fiber nyo nan gadang diagiah es tingga kirim sajo ka Dumai ikan ko jo kapa

Jo itu mekanisme dagang hasil tangkapan nelayan jo ko Diong Hoa, jadi katiko musim badai indak bisa malauik atau kasungai (selat) lapau diong hoa tampek batenggang jo nelayan gurem di lapaunyo barutang kebutuhan iduik sahari-hari tarutamo sembako

Kalau ketam bakau haragonyo Rp 45 ribu per kg dijua Diong hoa ka kami untuak dimasak ditempat

Sop asparagus tu..buliah dikatokan ndak dibuek atau jarang dimasak dek bini ko diong hoa, karano agak ribet dan ndak ado peminat sop2 kayak gitu kan ala masakan hotel berbintang atau restoran berkelas jadi bini diong hoa ko nan praktis2 sajo saruman sop kepiting di balah duo sajo, steam jahe, asam manis, asam pedes sea food itu sajo

Mengenai kepiting kenari nan disantap nanang tu memang santiang tu mamanjek karambia, jadi baunnyo yo khas pulo kayak minyak karambia dan memang langka dan mahal

Salam-Jepe

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "rinapermadi" <rinap...@gmail.com>

Date: Thu, 25 Mar 2010 14:31:44
To: <rant...@googlegroups.com>

owen putra

unread,
Mar 25, 2010, 5:04:04 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Salam hangat dari saya untuk Uda Riri dari sudut kota Kairo, Mesir.

Ambo sangajo indak mencantumkan namo dan daerahnyo tempat kejadianyo (TKP), karano agak sensitif menuruik Ambo (jan dek tulisan itu beko memancing kelompok2 tertentu sehingga meletus perang dunia ketinga...hehe..). Yang mancaritoan kisah nyata tu ka ambo bukan korbannyo langsuang tapi adiak dari salah seorang korban yang kebetulan satu universitas samo ambo di Kairo. Memang harmonis, masyarakat disitu sudah berinteraksi sekian lama dengar dasar kekeluargaan (jauh dari islamphobia), kendatipun mereka berbeda soal keyakinan. Kalau dek ambo tetap masuak logika, sebab dai adalah pendatang dari seberang dan bukan dai dari daerah TKP (kecuali beberapa orang saja), pakaian hindustan yang mereka kenakan semakin membuat keasingan mereka kian kentara. Alhasil mereka langsung diteriaki "Jin Masuak Kampuang". Baa kamalawan sementara mereka berada di lingkungan yang mayoritas umat masehi, kalau mereka membao kawan2 (dai) kasitu tentu akan memperluas konflik. Bukankah itu sebuah KEPUTUSAN YANG BIJAK dari para dai dan tidak melakukan tindakan konfrotansi? Apakah kita ingin selalu melihat darah berceceran di bumi pertiwi, saya pikir tidak....

Kejadian itu bukan fiksi tapi non-fiksi, tempat kejadian di berada di Indonesia Timur beberapa tahun silam. Termakasih atas komentar Uda2/dunsanaknyo semoga dalam kehidupan sehari2 kita dapat lebih bijak dan toleran sehingga hidup kita lebih harmonis.

Salam
Owen Putra
http://kompasiana.com/owen

--- Pada Kam, 25/3/10, Riri Mairizal Chaidir <riri.c...@rantaunet.org> menulis:

Dari: Riri Mairizal Chaidir <riri.c...@rantaunet.org>
Judul: RE: [R@ntau-Net] Orang Kristen Teriaki Juru Dakwah "Jin Masuk Kampung"
Kepada: rant...@googlegroups.com
Tanggal: Kamis, 25 Maret, 2010, 3:45 PM

Uda Taufiq dan Dunsanak Sadonyo

 

Kalau di ambo, ado nan agak “lucu” (mungkin labiah tapek dibandiangkan “aneh”. Di satu sisi dikatakan “kehidupan harmonis ditengah2 kaum minoritas”, dan “ada beberapa mesjid”, tapi begitu ada yang memakai pakaian yang diidentikkan dengan Islam, masayarakat di sana sampai membunyikan kentongan …  Agak2 ndak manyambuang logika ambo.

 

Jadinyo, ambo agak bapikia iko kejadian sabananyo atau cerita fiksi? Kalau kejadian, dima kejadiannya agak surprise ambo kalau memang ado suatu daerah di Indonesia yang masyarakatnya berani seperti itu.

 

Nan labiah lucu lo, ba’a dek “korban” (yang notabena Da’i)  tu diam sajo, sehingga “teman” itu akhirnya memilih untuak “curhat” ke penulis?

 

Kalau “katanya” dan “katanya”, ya …  ambo baok galak sajo lah …

 

Riri

Bekasi, l, 47

 

 

 

 

 

From: rant...@googlegroups.com [mailto:rant...@googlegroups.com] On Behalf Of taufiq...@gmail.com
Sent: Thursday, March 25, 2010 2:26 PM
To: rant...@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Orang Kristen Teriaki Juru Dakwah “Jin Masuk Kampung”

 

Saya rasa ini terlalu berlebihan dan ingin memojokkan Islam

Coba perhatikan pakaian para Pastor, mereka juga pakai jubah

Begitu juga para biarawati mereka juga menggunakan gaun panjang dan menutup kepala mereka

Sebab itu rasanya busana seperti itu bukan sesuatu yang asing bagi mereka

Jadi kita hendaknya jangan ikut-ikut memojokkan kaum kita sendiri

Walaupun kaki celana saya tidak diatas matakaki atau tidak memakai pakaian Arabic/Hind style, tapi karena mereka melakukan shalat dan puasa seperti yang saya laksanakan. Saya lebih menghargai mereka, dibanding yang lain yang tidak melaksanakan shalat dan puasa
sama sekali

Wass
TR

Sent from my BlackBerry®


powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: owen putra <owen23...@yahoo.co.id>

Date: Thu, 25 Mar 2010 05:15:12 +0800 (SGT)

Subject: [R@ntau-Net] Orang Kristen Teriaki Juru Dakwah “Ji n Masuk Kampung”

 

Seminggu yang lalu seorang teman sempat bercerita kepada saya mengenai insiden yang dialami oleh sekompok da`i kampungnya. Adapun niat saya menceritakan peristiwa itu, bukan untuk mendeskreditkan atau memprovokasi kelompok tertentu. Saya berharap dengan menuangkan kisah nyata itu, semua elemen negeri ini lebih bijak dalam setiap tindak-tanduknya.

Malam itu, ia berkunjung guna membesuk sahabatnya yang tengah sakit di rumah saya. Kebetulan karena teman saya itu lagi tidur, saya berinisiatif mengajaknya bercerita dan mengali informasi lebih banyak darinya. Soalnya, dia berasal dari sebuah daerah yang cukup jauh di Nusantara, dari segi umur ia jauh lebih tua dari saya, tentu banyak pengalaman dan ilmunya. Kami pun mulai tenggelam dalam berbagai alur-alur cerita dan kisah, dari yang kocak sampai yang menyentak. Akan tetapi, satu kisah yang sangat membuat saya terkesan, saya pikir ini patut saya tulis.

Ia menceritakan kalau keluarganya hidup harmonis di tengah masyarakat mayoritas umat Kristiani, bahkan keluarga kakak iparnya sendiri adalah orang Kristen. Karena sudah saling hidup bertetangga puluhan tahun silam, mereka tidak ada gesekan berarti sehingga terus dapat menjaga keharmonisan. Hal semacam ini tentu patut diteladani, bukankah di zaman Rasulullah ahlu kitab yang hidup di negeri Islam mendapatkan jaminan keamanan yang amat sangat dari beliau. (lihat: Sirah)

Menurutnya kampung itu dihuni oleh mayoritas kaum Kristiani, bahkan untuk mendapatkan berbagai busana dan pakaian Islam saja lumayan sulit disana. Untung saja, sekarang ini sudah ada satu tokok yang menyediakan berbagai busana muslim di kampung itu. Kalau masjid katanya, jumlahnya dapat dihitung pakai jari, tapi syukur rumahnya dekat dengan masjid sehingga ia dapat melaksanakan shalat lima waktu disana.

Suatu ketika, ada sekelompok da`i yang datang ke daerah itu. berpakaian ala kaum muslimin India dan Pakistan (pakaian hindustan). Mereka pun mencoba dengan bersama-bersama menapaki jalan menuju kawasan itu. Betapa terkejutnya mereka, ketika beberapa meter menginjak kampung itu, orang-orang pada meneriaki dan mengejar mereka sembari menyebut “ada jin masuk kampung”. Katanya, ada yang ngejar pakai parang, kayu dan peralatan yang lain. Dari sudut kampung, kentungan pun berbunyi sebagai tanda ada marabahaya di kampuang itu. Dengan terpaksa, mereka pun lari terbirit-birit menyelamat diri.

Anda tentu tahu bagaimana perasaan seseorang yang mengalami peristiwa semacam itu. Untung saja, kakak kandungnya adalah salah seorang yang dikejar-kejar itu dapat kabur dengan selamat. Tentu pengalaman yang cukup mengesankan dalam hidupnya.

Hemat saya, melihat kisah nyata di atas sudah sepatutnya menjadi pelajaran bagi semua elemen agama dan bangsa ini untuk intropeksi diri. Melihat, apa sebenarnya yang salah dan tidak tepat sehingga terjadi insiden semacam itu. Barangkali itu salah satu potret saja, bisa jadi ribuan insiden seperti itu dan sebaliknya kerap terjadi di bumi pertiwi. Apakah yang salah, metode, lingkungan, budaya, gaya hidup, atau apa? Mari temukan jawabannya…..

 


Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi!
Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba!

--



Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat.
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!

taufiq...@gmail.com

unread,
Mar 25, 2010, 5:21:35 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Ambo indak tau apo nan digaleh inang di Pasa Central Medan itu

Kalau di Pakanbaru,pagi hari banyak inang2 nan manjua sayua

Mudah2an indak inang2 nan manjua jariang/jengkol

Tantu Jepe bisa mangaluakan carito inang2 manjua jengkol

Wass
TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: alhaqir...@yahoo.com
Date: Thu, 25 Mar 2010 08:01:01
To: <rant...@googlegroups.com>
Subject: Re: [R@ntau-Net] Orang Kristen Teriaki Juru Dakwah
“Jin Masuk Kampung”

jupar...@yahoo.com

unread,
Mar 25, 2010, 5:29:58 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Haha ha ngak dehhh Pak TR

Agak sensi carito ko dan saya pikir..semua orang tahu lelucon ini sudah menjadi merek dagang sebuah lelucon tentang inang2 yang berzualan zengkol

Hanya bagian terakhirnya saja saya ceritakan

"Ahhhh mangintip kau rupanya"

Salam-Jepe
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----

sjamsir_sjarif

unread,
Mar 25, 2010, 5:30:31 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Iko ciek caritonyo. MakNgah indak tahu sia lo ko tukang nyanyi nan nan mulo karanjiangan jengkol ko.

http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Gosip/Rio_Febrian_Gila_Jengkol/34671&authorizedAccess

--MakNgah

sjamsir_sjarif

unread,
Mar 25, 2010, 5:41:01 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Kalau Beef Teriaki :) ko masuak kuliner Jepang.
--MakNgah

--- In Rant...@yahoogroups.com, "sjamsir_sjarif" <hambociek@...> wrote:
>
> Iko ciek caritonyo. MakNgah indak tahu sia lo ko tukang nyanyi nan nan mulo karanjiangan jengkol ko.
>
> http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Gosip/Rio_Febrian_Gila_Jengkol/34671&authorizedAccess
>
> --MakNgah

sjamsir_sjarif

unread,
Mar 25, 2010, 5:45:43 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Beef Teriaki iyo lamak, Jengkol Teriaki buliah pulo cubo-cubo mambuek resepnyo. Tapi apo lo resep "Orang Kristen Teriaki" ko? Sia nan ka mamakan eh? :)
--Nyit Sungut

--- In Rant...@yahoogroups.com, "sjamsir_sjarif" <hambociek@...> wrote:
>
> Kalau Beef Teriaki :) ko masuak kuliner Jepang.
> --MakNgah
>

Ahmad Ridha

unread,
Mar 25, 2010, 9:18:35 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Benar, Pak Darius. Islam bukanlah agama yang disembunyikan dalam hati
atau ditinggalkan di ambang pintu ketika keluar rumah seperti yang
diharapkan musuh-musuh Islam. Islam memiliki syi'ar yang memang untuk
ditampakkan seperti contoh shalat 'id tersebut, bahkan kita
disyari'atkan untuk berjalan kaki ke tempat shalat sambil bertakbir
dengan keras padahal biasanya berdzikir lebih disukai dengan suara
lirih.

Termasuk dalam syari'at adalah penampilan fisik. Memang jangan sampai
kita salah kaprah antara budaya dan syari'at, namun juga jangan sampai
kita salah kaprah mengatakan bahwa segala urusan penampilan luar
adalah budaya. Misalnya muslimah diwajibkan untuk menutup aurat di
hadapan selain mahramnya. Disepakati bahwa selain wajah dan telapak
tangan wajib ditutup; perselisihan hanyalah apakah wajah dan telapak
tangan itu boleh ditampakkan atau tidak. Ajaibnya ada pula orang
sekarang yang menyalahgunakan perbedaan pendapat itu untuk mengatakan
hijab sebagai budaya saja.

Sebagaimana halnya penampilan muslimah diatur, sesungguhnya Islam juga
mengatur penampilan untuk muslim. Misalnya tentang pakaian,
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda (yang artinya):

"Pakaian seorang muslim adalah hingga setengah betis. Tidaklah mengapa
jika diturunkan antara setengah betis dan dua mata kaki. Jika pakaian
tersebut berada di bawah mata kaki maka tempatnya di neraka. Dan
apabila pakaian itu diseret dalam keadaan sombong, Allah tidak akan
melihat kepadanya (pada hari kiamat nanti).” (HR. Abu Dawud)

Kalau hanya urusan budaya, tentulah Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam tidak membawa-bawa urusan neraka.

Perselisihan masyhur yang ada di antara ulama adalah bahwa apakah yang
dilarang itu memanjangkan kain di bawah mata kaki secara mutlak
ataukah yang karena sombong saja. Jadi jangan pula dikatakan itu
hanya budaya orang Arab. BTW, orang Arab juga tidak semuanya
pakaiannya di atas mata kaki kok jadi lebih aneh lagi jika dikatakan
itu adalah budaya Arab.

Kemudian juga ada masalah jenggot. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa
Sallam ketika menyebutkan perkara-perkara fitrah di antaranya
menyebutkan memelihara jenggot. Beliau juga bersabda (yang artinya):

“Selisilah orang-orang musyrik, lebatkanlah jenggot, dan cukur
habislah kumis.” (HR. al-Bukhari).

Jadi sayang sekali juga jika dikatakan bahwa jenggot hanya budaya.
BTW, memelihara jenggot bukan berarti harus berjenggot ya, namun kalau
ada, biarkan saja paling tidak segenggaman dan jangan dicukur habis.

Allahu Ta'ala a'lam.

Abraham Ilyas

unread,
Mar 25, 2010, 11:09:13 AM3/25/10
to rant...@googlegroups.com
Apo salahnyo nan labiah ditonjolkan tu isi, bukan kulik. Misalnyo ’akhlah yg mulia’ (baso basi caro awak e), sarato ilmu nan mambumi sekaligus malangik, faham makrifat jo hakikat. Bukan samato mangajak urang manjalankan syariat tapi dak tahu apo hukimah dibaliak syariat tsb.

Malin Marajo sarato Bot S. Piliang nan ambo hormati.

Ado buku sejarah dakwah Islam nan rancak dibaco karangan Thomas W. Arnold bajudul The Preaching of Islam (bibliografinyo 373 buku dan alah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.)

Menurut penulisnyo, salah satu kenyataan bahwa masuknyo sebagian besar pemeluk agama lain (termasuk penyembah berhala) ke dalam agama Islam berkat perkumpulan kaum thoriqat, jadi bukan karano tertarik tertarik dengan syariat Islam.

Manuruik pangatahuan nan Ompek urang gaek gaek awak di kampuang, kaji itu dimulai dari syariat, thoriqat, kenal dengan hakekat, insyaallah basuo jo makrifat.

Salam

Abraham Ilyas lk. 64th


Darius Nurdin Nurdin

unread,
Mar 26, 2010, 12:43:14 AM3/26/10
to rant...@googlegroups.com
Ass.WW.
Dari Bincang kita. ada berapa hal yang dapat kita petik hikmahnya.
Saya sendiri suka belajar dengan diri sendir juga dengan orang lain.  Mari juga lah kita Introsfeksi (belajar dari diri sendiri).
Di tempat saya bekerja, Tempat saya mencari nafkah sehari - hari.Banyak sekali perbedaan yang saya rasakan sehari - hari.
Sedikit saya bercerita pengalaman hidup ke seharia2 an :
Dimesjid tempat saya bekerja terdapatlah suatu mesjid yang lumayan besar. Kurang lebih dapat menampung Karyawan Sholat sekitar 1000 Orang. Banyak hal yang terjadi ketika para Karyawan melaksanakan sholat. mulai dari Sholat berjamaah sampai sholat sendiri sendiri mulai dari awal sampai berakhirnya sholat diantaranya :

1. Ada mereka yang sholatnya datang setelah berwuduk samabil berlari lari didepan pintu lansung berhenti  berdiri dengan asal2 saja memulai sholatnya. Bahkan ada yang lansung ke Lokasi paling depan sambil berdiri menoleh kekiri dan kekanan dengan harapan ada orang lain yang kiranya mungkin bisa sholat berjamaah.
2. Sewaktu  memulai dg.Takbiratul ihram meliahat kelangit- langit dan ada pula yang mengahadap kiblat sempurna melihat menyatukan pandangan ketempat sujut.
3. Ada pula yang sholatnya sambil melipatkan tangannya kekiri. ada yang diatas pusar.dan ada pula tangannya dibawah batang leher. bahkan adapula yang tanganya ditempatkan diatas kemaluanya.
4. Ada pula yang berdiri sempurna. mulai dari pandangan, tangan dan cara berdiri. dan bahkan adapula mengangkang seperti Kuda kencing sambil berdiri.
5. Berdiri sujud, ruku dan sampai ke akhir Sholat  ada yang melengok kekiri dan kekanan pada penutup akhir sholatnya. dan ada pula yang memutar lehernya sampai ke belakang kekeri dan kenan.
Dari uirutan cerita 1,2,3,4,5 diatas timbullah pertanyaan dalam diri saya..????? kenapa ...???  orang sholat begitu dan begini...?????
Sebagai Orang padang saya pikir saya adalah orang yang sholatnya paling sempurna ketika itu. Karena kalau di Padang tidak banyak hal yang kita temui hal2 serupa itu. Ditambah saya pikir orang tua  saya menyuruh saya belajar agama dan mengaji semenjak kecil. Pagi Sekolah.Pulang sekolah sore nya mengaji. Kemudian malamnya kembali lagi kesurau dan mengaji. Hal itu terjadi selama 6 (enam) tahun kesurau dan mengaji.

Kemudian untuk menyikapi semua apa yang terjadi. Kenapa begitu ....? dan kenapa begini...?
Saya mengambil kesimpulan pulang kerja saya pergi ketoko Gramedia membeli buku agama untuk belajar sendiri.
Apa gerangan yang terjadi....?
Sebagai Orang Padang yang merasa Sholatnya paling benar sendiri ternyata masih banyak kekurangan yang terjadi dalam saya melaksanakan Sholat sehari hari.
Ternyata Ayat Alqur'an yang pertama sekali diturunkan (Surat Al Alaq) Iqkrok Bismirobbikal lazi khoalaq. menyuruh kita membaca. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu..
Bijaklah menyikapi dalam hal perbedaan menjalankan Agama, Kekurangan, berikut   dengan segala Kelbiahannya.
Wass.WW
Darius Nurdin


 



Dari: Ahmad Ridha <ahmad...@gmail.com>
Kepada: rant...@googlegroups.com
Terkirim: Kam, 25 Maret, 2010 20:18:35
Judul: Re: [R@ntau-Net] UMAT ISLAM JANGAN MERASA KECIL

Sutan Sinaro

unread,
Mar 26, 2010, 5:20:39 AM3/26/10
to rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum. w.w.
 
Menarik juga menyimak perbincangan pak Darius dengan dik Ridha,
yang mulanya berawal dari teriakan musuh-musuh Islam terhadap
para da'i. Hanya saja saya melihat suatu keanehan pada diri kita
ummat Islam di Indonesia pada umumnya, di Minangkabau pada khususnya.
Keanehan yang saya maksud adalah, kenapa kita baru kebakaran jenggot
ketika "kijang telah lepas ke rimba", kenapa tidak "dipintas sebelum hanyut".
Kenapa tidak "diselami sebelum lulus".
  Apa yang tidak dipintas sebelum hanyut itu ?. Eh, kita redha dengan kemungkaran
di depan mata kita yang terjadi hampir setiap hari, kita redha dengan kemusyrikan,
bahkan ujung-ujungnya kita redha dengan kekafiran. Padahal Nabi saw. sudah berpesan
"Ar-Ridha bil kufri kufran", Reda dengan kekafiran hukumnya kafir.
Jadi kok tibo-tibo kini tajadi musuh Islam teriak, kok baru kita kebakaran jenggot ?,
padahal kita juga yang "membandarkan" hal itu terjadi.
Kok kito kaji dari yang ketek sampai nan gadang, nan ketek,... masalah organ tunggal
sampai kini lah jadi budaya, sampai urang Pariaman mangecek "Kalau mau liat pornografi
datang ke pariaman". Haa... kan,.. dan awak redha sajo jo itu. Kalau awak nan buliah
dikecekkan cadiak kasadonyo ko haa.., (kalau indak buliah dikecekkan cadiak pandai,
cerdik cendekia), apo lai niniak mamak di kampuang, aa lah kadayo urang gaek-gaek tu ?.
   Ketika perda syari'ah ka dicubo di Padang (alun Sumbar lai), eh .... ndak jadi doh.
Kenapa ?, eh sudah datang seorang perempuan Minang dari Jakarta yang terkenal, membantahnya.
Eh... bi mati katakutan sadonyo. Teriakan para da'i di surau indak sampai ka gedung DPRD doh.
Aaa... banyak lagi. Di lingkungan kita yang kecil ini. Rantaunet. Ketika dahulu penyusunan
atau kompilasi ABSSBK diminta oleh pak Saf untuk menyusunnya langsung dari dasarnya
yakni kitabullah (Al-Qur-an). Apa yang terjadi, si penyusun dibantah, dicaci maki, dihina
dan di-diskreditkan, sehingga akhirnya meninggalkan Rantaunet dan tidak mau kembali
lagi. Padahal potensinya sangat tinggi dan bermanfaat untuk kita semua orang Minang.
 Tanyo se lah ka sia nan taruih stand by di siko.
(Maaf Roni iko bukan melecehkan bahasa Indonesia dan tersinggung pula karena memakai
 kata "Sten bai" ko).
Lebih luas lagi kita lihat, kita redha membiarkan agama kita dimarginalkan, dikecilkan.
Agama hanya diurus oleh satu departemen yang namanya departemen agama. Dan negara
 dengan mudah mengotak-atik hukum-hukum yang dipaksakan adalah merupakan hukum
agama. Padahal seharusnya, Islamlah yang mengatur negara, bukan sebaliknya. "Al-
Islaamu ya'lu walaa yu'la 'alaihi". Islam itu tinggi, dan tiada yang lebih tinggi darinya.
Prof. Bernard Shaw mengatakan,
"Islam is not only a religion, it is a complete civilization". Islam bukan hanya agama ritual
semata, tetapi ia adalah perikehidupan yang lengkap. (Sakali lai Roni, iko men "cite" Prof.
Bernard Shaw, bukan me.....he he he )
Baa lo ka indak, Islam mengatur urusan, dari urusan masuk WC sampai urusan kepala
negara. Masuak WC ado aturannyo, kaki kida dulu, ndak samo jo masuak masajik do,
harus kaki suok dulu. Lalok, tidur,... itupun diatur dalam Islam, isteri sebelah kiri, suami
sebelah kanan, dan harus miring kekanan karena jantung letak nya agak di kanan, jangan
menelungkup, katanya itu cara tidur setan. Makan....aaa... sampai ka urusan musyawarah,
mufakat dan pemilihan kepala negara.
    Kalau di tilik dahulu, sebenarnya para ulama sebelum kemerdekaan sudah mengatur
bagaimana supaya negara yang berdiri adalah negara yang diatur oleh Islam karena
mayoritas rakyat beragama Islam. Coba lihat kata "Dewan", kata ini berasal dari "Dhiwan"
bahasa Arab yang artinya gedung, atau kumpulan. So, "Dewan Perwakilan Rakyat", adalah
 gedung tempat berkumpul, atau kumpulan para wakil rakyat yang akan memilih siapa
yang layak jadi kepala negara (bukan voting dengan suara terbanyak, dan juga bukan suara
 rakyat adalah suara Tuhan). Kata wakil juga berasal dari bahasa Arab. Demikian Juga
Majelis Permusyawaratan Rakyat. Majlis bahasa Arab, musyawarah juga bahasa Arab,
yang dimaksudkan dahulu adalah bermusyawarah untuk menentukan kepala negara
dengan musyawarah cara Islam. Bukan musyawarah yang kemudian disulap menjadi
demokrasi ala JJ. Russou, atau John Lock ataupun Montesque.
Aaa.... kita redha saja dengan itu. sampai kemudian Soekarno dan Soeharto
mendeklarasikan Pancasila sebagai kepribadian bangsa dan azas tunggal yang tidak
sesuai dengan maksud para ulama dahulu.
Sehingga pak Emil Salim dengan mudah berkata kepada kita, "Indonesia bukan negara
Islam, Indonesia mengakui semua agama".... kan syirik. (kok ditaruihkan, "indak kalaku
bagai ABSSBK  nan kalian jojokan tu tudo, eh maaf iko perasaan ambo sajo).
 ... aaa kan... Kalau kita  redha pula dengan  ini,... hmmm... takok se lah aa nan katajadi,
indak ka berang Tuanalah (Tuhan Allah, Minang-red). Kok iyo tajadi bisuak lempengan
mentawai nan sampai 9 SR tu nyo. kama ka lari ?.
Dari saketek ka saketek ba bia-biakan sajo, sampai kini indak talok talawan lai, sahinggo
seolah-olah tanampak-nampaknyo awak lah redha pulo jo itu. Baa urang indak ka balanteh
angan jo awak. Kok kini tibo nan takah itu, baru kita kebakaran jenggot. Kan aneh....
Batua pak Darius,... coba introspeksi diri kita, keluarga kita, masyarakat kita, kampung
kita, negeri kita dan akhirnya negara kita. Kalau tidak... tunggulah kehancurannya.
Banyak maaf, talantuang tasingguang, bari maaf juo.
 
Wabillahil hidayah wat taufiq.
 
Wassalam
 
St. Sinaro.

--- On Thu, 3/25/10, Darius Nurdin Nurdin <darius...@ymail.com> wrote:

Sutan Sinaro

unread,
Mar 26, 2010, 5:12:47 AM3/26/10
to rant...@googlegroups.com

alhaqir...@yahoo.com

unread,
Mar 26, 2010, 6:40:34 AM3/26/10
to rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum
Adidunsanak nan salingka bumi

Ikolah singkok kulik tampak isi bana nan batulih dek Mak Sutan Sinaro mah

Iko juo nan parnah disabuik dek Rasul Saw,

"Kamu dibawa kepada kekufuran sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hatta ibarat kamu dibawa ke lubang biawak pun kamu tidak terasa!"

Kok dulu urang padusi dikampuang babaju kuruang, dek masuaknyo mode, barat maansua-ansuanyo mambukaknyo

Kini tapaso wak babaliak meskipun marangkak-rangkak

Taruihkanlah manulih Mak, ijan mojok di suduik sajo

AnwarjambakPyk42-Kualalumpur
Sadang rundo

Zulkarnain Kahar

unread,
Mar 26, 2010, 3:14:36 PM3/26/10
to rant...@googlegroups.com
Sanak Anwar dan kawan Minang semua,
 
"Kok dulu urang padusi dikampuang babaju kuruang, dek masuaknyo mode,  barat maansua-ansuanyo mambukaknyo"
Kalau nan ambo caliak malah sebaliknya.. Kalau dulu dikampuang kawan kawan padusi dan ibu guru  SMA di Maninjau dan Lubuak basung tampek ambo sikolah, Indak ado nan pakai jilbab, paling paling kalau sudah berumur pakai salendang untuak manutuik abuak nan bagerai. Kalau dulu maso SMA bacakak antar kampuang tiok sabanta, Murid manunggu guru di simpang biasa. Maaf, ambo bisa dengan mudah mencari minuman keras di Maninjau, Lubuk basung dan payokumbuah, bahkan ganjapun ada yang menjual..Tak jarang pula kita mendengar anak SMA dan PGA yang melalukan perbuatan terlarang..
 
Th 2006 ambo pulang baju mode pakistan lah banyak pulo dipakai urang, kupiah lah banyak baganti jo saroban, Anak anak SMA Baik di PYK, Maninjau dan Lubas yang sempat ambo caliak mayoritas lah bajilbab. Baju koko lah jadi mode pulo.
 
Sebuah proses sedang berlangsung, bila dalam perjalanan ada yang mundur atau memilih jalan lain itulah "kehidupan". Disinilah peranan Sanak sanak awak  yang berilmu tinggi (Hebat tentang agama dan Hebat tentang dunia). semakin dituntut untuk hadir dimasyarakat memberi contoh dan teladan sebagai pembanding bagi generasi  yang akan datang untuk terus melangkah ke arah kebaikan.
 
 
Wassalam
Zulkarnain Kahar
 


From: "alhaqir...@yahoo.com" <alhaqir...@yahoo.com>
To: rant...@googlegroups.com
Sent: Fri, March 26, 2010 5:40:34 AM
Subject: Re: Aneh... Re: Bls: [R@ntau-Net] UMAT ISLAM JANGAN MERASA KECIL

Ahmad Ridha

unread,
Mar 26, 2010, 9:25:45 PM3/26/10
to rant...@googlegroups.com
On 3/27/10, Zulkarnain Kahar <kahar_zu...@yahoo.com> wrote:
>
> Kalau nan ambo caliak malah sebaliknya.. Kalau dulu dikampuang kawan kawan
> padusi dan ibu guru SMA di Maninjau dan Lubuak basung tampek ambo sikolah,
> Indak ado nan pakai jilbab, paling paling kalau sudah berumur pakai
> salendang untuak manutuik abuak nan bagerai.
>

Pak Zulkarnain, jadi takan lo ambo, tahun 1996, kakak padusi ambo
harus mambuek surek pernyataan dek indak namuah mambuka jilbab untuk
foto STTB. Kecekno, kok ado masalah dek foto STTB bajilbab, sikolah
indak tangguang jawek doh.

alhaqir...@yahoo.com

unread,
Mar 26, 2010, 9:46:17 PM3/26/10
to rant...@googlegroups.com
Dulu mukasuiknyo tu Pak sabalun barat/ulando masuak , jadi lah labiah 350 tahun tiko Pak Kahar sikolah tu hehehehe

Tiko Pak Kahar sikolah tu lah gaya Barat tu mah ditambah bacakak bagai dek politik adu domba Ulando tu

Kini lah mulai marangkak baliak ka agamo

Oh yo tiko ambo singgah di lapau ketek di ambun pagi pulang tgl 12 0r patang di mulo kelok dari ateh subalah kida , yo masih juo ado miras nan tajua di muko lapau tu

Dek arok mancaliak keindahan danau jo anak kamanakan indak tampak tiko masuak doh lah ka pulang baru nampak

Lai ambo agiah tau ka uni lapau tu dek awak lai urang islam yo ijan pulo dijua barang haram tu lai

Anwarjambak

Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.


From: Zulkarnain Kahar <kahar_zu...@yahoo.com>
Date: Fri, 26 Mar 2010 12:14:36 -0700 (PDT)
Subject: Re: Aneh... Re: Bls: [R@ntau-Net] UMAT ISLAM JANGAN MERASA KECIL

Sanak Anwar dan kawan Minang semua,
 
"Kok dulu urang padusi dikampuang babaju kuruang, dek masuaknyo mode,  barat maansua-ansuanyo mambukaknyo"
Kalau nan ambo caliak malah sebaliknya.. Kalau dulu dikampuang kawan kawan padusi dan ibu guru  SMA di Maninjau dan Lubuak basung tampek ambo sikolah, Indak ado nan pakai jilbab, paling paling kalau sudah berumur pakai salendang untuak manutuik abuak nan bagerai. Kalau dulu maso SMA bacakak antar kampuang tiok sabanta, Murid manunggu guru di simpang biasa. Maaf, ambo bisa dengan mudah mencari minuman keras di Maninjau, Lubuk basung dan payokumbuah, bahkan ganjapun ada yang menjual..Tak jarang pula kita mendengar anak SMA dan PGA yang melalukan perbuatan terlarang..
 
Th 2006 ambo pulang baju mode pakistan lah banyak pulo dipakai urang, kupiah lah banyak baganti jo saroban, Anak anak SMA Baik di PYK, Maninjau dan Lubas yang sempat ambo caliak mayoritas lah bajilbab. Baju koko lah jadi mode pulo.
 
Sebuah proses sedang berlangsung, bila dalam perjalanan ada yang mundur atau memilih jalan lain itulah "kehidupan". Disinilah peranan Sanak sanak awak  yang berilmu tinggi (Hebat tentang agama dan Hebat tentang dunia). semakin dituntut untuk hadir dimasyarakat memberi contoh dan teladan sebagai pembanding bagi generasi  yang akan datang untuk terus melangkah ke arah kebaikan.
 
 
Wassalam
Zulkarnain Kahar
 


From: "alhaqir...@yahoo.com" <alhaqir...@yahoo.com>
To: rant...@googlegroups.com
Sent: Fri, March 26, 2010 5:40:34 AM
Subject: Re: Aneh... Re: Bls: [R@ntau-Net] UMAT ISLAM JANGAN MERASA KECIL

Assalamualaikum
Adidunsanak nan salingka bumi

Ikolah singkok kulik tampak isi bana nan batulih dek Mak Sutan Sinaro mah

Iko juo nan parnah disabuik dek Rasul Saw,

"Kamu dibawa kepada kekufuran sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hatta ibarat kamu dibawa ke lubang biawak pun kamu tidak terasa!"

Kok dulu urang padusi dikampuang babaju kuruang, dek masuaknyo mode,  barat maansua-ansuanyo mambukaknyo

Kini tapaso wak babaliak meskipun marangkak-rangkak

Ibnu Mas'ud

unread,
Mar 27, 2010, 3:55:00 AM3/27/10
to rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum.w.


Taraso lapang didado dan batambah samangat ambo mambaco tulisan sanak Sutan Sinaro. Pernah dalam dialog ambo jo babarapo jamaah pengajian di Pakanbaru. Ado nan batanyo..baa kok di Sumatra Barat acok bana bencana alam. kan urang Minang kuek Agamonyo.  Dan banyak cadiak pandainyo jo alim ulamanyo sajak sisuak. Kabatulan nan batanyo bukanlah urang nan barasal dari Suku Minangkabau. Alun sempat ambo manjawab lansuang ditambahkan dek nan batanyo ko: " Mungkin di Sumatra Barat banyak terjadi kemungkaran sehingga memunculkan kemurkaan Allah". Ambo hanyo bisa tadiam, baa ampia satiok tahun tajadi musibah dinagari awak,  apo do'a Alim  Ulama, Cadiak pandai urang awak indak di kabulkan Allah lai? Apo nan salah?


Wassalam,

Ibnu Mas'ud

2010/3/26 Sutan Sinaro <stsi...@yahoo.com>

iqbal rahman

unread,
Mar 27, 2010, 4:58:25 AM3/27/10
to rant...@googlegroups.com
Sanak di Palanta lapau

Assalammualaikum  Wr  Wb.

Kalau kito mancatat data musibah nan tajadi balakangan iko , indak tajadi di nagari awak sajo do , kini dima-dima  tamasuak di riau , di sumut , jambi , di jawa, sulawesi dst  baitu juo nan tajadi manca negara , angin puting beliung  bahkan namo angin tu ado nan rancak bantuak namo anak gadih , musim dingin nan sabana dingin , kebakaran hutan , terban nya tanah 20 % kota ,banjir bandang  dll.
Jadi kalau di sangkuik-sangkuik kan jo agamo  (  Sumatra Barat acok bana bencana alam. kan urang Minang kuek Agamonyo.  Dan banyak cadiak pandainyo jo alim ulamanyo sajak sisuak.- apo do'a Alim  Ulama, Cadiak pandai urang awak indak di kabulkan Allah lai) iyo paralu pengkajian nan dalam , apakah kasadonyo musibah  atau bencana itu adolah Hukumam dari Allah SWT.. atau gejala alam seperti nan dijanjikan Allah SWT.
Ambo parnah mambaco  jurnal tantang penghancuran keimanan orang islam kalau diambiak inti sarinyo  antar lain dengan jalan :

-Meng kaitkan kemiskinan dengan ajaran Islam
-Mengkaitkan Musibah sebagai kemurkaan Yang Maha Kuasa
-Mendidik personil yang menyimpang dari Al Qur'an dan Sunnah ( ini sedang Jalan pendidikan S3 nyo di Amerika ) - sehingga mudah dipertentangkan .
-Mengsosialisakan  perbedaan Fiqih antara kelompok satu dengan yang lainnya.
-membela/mengadvokasi  kelompok sempalan.

Ado nan paralu disikapi juo adolah :

Tahun 2008 Moto peringatan hari natal adalah " Jangan Takut "   nan dimukasuik adolah jangan takuik memakai dukuah salib dan memperlihatkan ciri bukan Islam kalau bapakaian nampakan Sekda jo Kuduak (TV) dan lakukan Bupati 

Tahun 2009 peringatan hari natal antara lain Togetherness   nan dimukasuik adolah samokan istilah keagamaan Menyamakan istilah keagamaan  kalau dulu inyo manyabuik "alah" kini la nyo sabuik pulo " Allah " , Insya Allah nyo paten , Alhamdulilllah apo lai  sabana pacak .

Kini ala ado tv agamo kristen  Australia nan manggunokan satelit Palapa , bilo kotbahnyo bahaso Inggris ada teks Indonesianyo.
Manga mereka berbuat baitu dek karano , di negara maju Islam  labiah bagairah dan ditarimo dek masyarakat karano masuak dalam aka dan rahmatan lil alamin
Itulah  dari Ambo , Kapado Allah SWT ambo Minta Ampun bilo ado nan salah dan mohon di bari petunjuk selalu pada jalan nan luruih dalam rangka membela Agama Allah.

Wss

Iqbal Rahman .
--- On Sat, 27/3/10, Ibnu Mas'ud <ibnuk...@gmail.com> wrote:


Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!

Masoed Abidin ZA Jabbar

unread,
Mar 27, 2010, 5:33:27 AM3/27/10
to rant...@googlegroups.com
Assalamu'alaikum Wr.Wb..
Ananda Ibnu Mas'ud Yth ...
Musibah yang datang itu ke Sumatera Barat,
tidak selamanya harus dikaitkan dengan kemungkaran yang terjadi .., sebab bila dihitung-hitung, mungkin kemungkaran yang terjadi diluar Sumbar lebih banyak lagi ...
Adakalanya musibah di datangkan Allah tersebab sayang kepada kaum itu, supaya mereka tidak lama berada di dalam satu kesalahan betapapun kecilnya ....,
sehingga begitu datang teguran Allah berbentuk bala (musibah) mereka segera kembali kepada Allah ..
Beda halnya dengan daerah yang tidak pernah tersentuh musibah, seakan dibiarkan berlarut-larut ....

Ada sebuah hadist Rasulullah yang menyebutkan ..
"Inna Allah idza ahabba qaum .. ibtalahum .."
maknanya,  manakala Allah menyaayangi satu kaum ..
seringkali kaum itu diujinya dengan bala cobaan ...

Akan tetapi siapapun dia, dan di manapun dia orang mukmin itu, selalu mengkoreksi diri dengan bertaubat dan dzikrullah,
tidak mesti harus menunggu musibah dulu baru bertaubat ...

Begitu sedikit pandangan untuk ananda Ibnu Mas'ud ...
Moga Allah meredhoi dan mengamp[uni kealpaan kita ...
Wassalam

Buya HMA,
(masih dalam perlawatan di tanah seberang)...

Allahumma inna nas-aluka ridhaa-ka wa al-jannah, wa na'uudzu bika min sakhati-ka wa an-naar
Allahumma ghfir-lana dzunubana, wa li ikhwanina, wa sabaquuna bil-imaan,wa laa taj'al fii qulubinaa ghillan lil-ladzina aamanuu Rabbana innaka ghafuurun rahiim.

Indra J Piliang

unread,
Mar 27, 2010, 6:21:47 AM3/27/10
to RantauNet
Senang dg uraian Buya Masoed. Kalau urg2 di Sumbar kini dikeluarkan semua, lalu diisi oleh org2 lain, sy tetap yakin bhw gempa dan galodo setiap saat bisa terjadi. Apalagi skrg hutan2 sudah habis..

IJP

~~"Mengalir Meniti Ombak" & "Bouraq-Singa Kontra Garuda".~~


From: Masoed Abidin ZA Jabbar <buyamaso...@gmail.com>
Date: Sat, 27 Mar 2010 16:33:27 +0700
Subject: Re: Aneh... Re: Bls: [R@ntau-Net] UMAT ISLAM JANGAN MERASA KECIL

ajo duta

unread,
Mar 27, 2010, 6:22:47 AM3/27/10
to rant...@googlegroups.com
Alaikumsalam,
 
Sangat mencerahkan tazkirah Buya ko.
 
Wassalam

2010/3/27 Masoed Abidin ZA Jabbar <buyamaso...@gmail.com>



--
Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
gelar Bagindo, suku Mandahiliang,
lahir 17 Agustus 1947.
Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau Deli, Jakarta, USA.
sekarang Sterling, Virginia-USA













ZulTan

unread,
Mar 27, 2010, 12:12:53 PM3/27/10
to rant...@googlegroups.com

Dunsanak nan ambo hormati dimanopun barado

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Antah baa, sabananyo ambo takuik ndak sapai jo Buya Masoed nan kito hormati.  Tadinyo posting Buyo ko ndak tabaco dek ambo, dek acoknyo Yuang Sa’u nan maulok.  Tapi satalah mambaco reply IJP taradok tulisan Buyo ambo tagarak lo manyiginyo.  Baa dek bai tu? Karano mambaco komentar IJP yang “senang dengan uraian Buya”.  Baa dek pakai kato ”senang” dan indak manggunokan kato ”setuju”?

 

Banyak partanyaan nan timbua dibanak ambo dari uraian Buyo ko.  Dan ambo sabana yakin partanyaan ko mancogok dek randahnyo pamahan agamo ambo.  Nan kaduo tantu ndak talakik dek Buyo untuak manulih langkok.

 

Musibah yang datang itu ke Sumatera Barat,
tidak selamanya harus dikaitkan dengan kemungkaran yang terjadi..”

 

Pertanyaan:  Bilo musibah ko baru bisa dikaikan dengan kemungkaran?

 

sebab bila dihitung-hitung, mungkin kemungkaran yang terjadi diluar Sumbar lebih banyak lagi”

 

Pertanyaan:  hituangan mano nan Buya mukasuik?  Buya punyo data staistiknyo?  Apokah iko bukan sakadar pembelaan diri alias ngeles kecek rang kini?

 

Ada sebuah hadist Rasulullah yang menyebutkan .. "Inna Allah idza ahabba qaum .. ibtalahum .." maknanya,  manakala Allah menyaayangi satu kaum ..

seringkali kaum itu diujinya dengan bala cobaan ...

Pertanyaan:  Apo kedudukan hadist ko (Shahih/hasan/dho’if/maudhu)? Baa sanadnyo?  Sia parawinyo?  Sayang Buya ndak manulihnyo.  Kok banyak nan tau hadist ko, dimano musibah ko tando sayang Allah, bisa jadi ndak banyak nan maraso paralu tobat.

 

Ambo agak kurang pueh jo uraian Buyo karano hanyo satu dalil nan disampaikan.

 

Manuruik ambo ayat-ayat dibawah ko paralu di-inok-inok-i:

 

Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada di diami (lagi) sesudah mereka, kecuali sebahagian kecil. Dan Kami adalah Pewaris(nya). (Al Qashash 58)

 

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (Al Israa' 17)

 

Mungkin pula kecenderungan kita mulai melupakan ayat-ayat Allah:

 

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Al A'raaf 96)

 

Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras. (Huud 102)

 

Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (Huud 117).

 

Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan. (Ath Thalaaq 8).

 

Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya). (Al Anbiyaa' 11).

 

Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka. (Al Kahfi 59).

 

Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. (Al A'raaf 4)

Mungkin kalau ditambahkan jo ayat-ayat nan bakaiktan jo Kaum Luth mungkin labih dari sakodi ayat nan bisa di katangahkan.


Baraka lah kecek Allah:

 

Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal. (Al 'Ankabuut 35).

 

Mohon maaf Buya, bilo ado nan ndak di tampeknyo.  Ambo sabananyo kadiam sajo, tapi itukan salamah-lamahnyo iman.

 

Wassalam,

ZulTan,

L, 49+, Bogor




--- Pada Sab, 27/3/10, Masoed Abidin ZA Jabbar <buyamaso...@gmail.com> menulis:


Pemerintahan yang jujur & bersih? Mungkin nggak ya?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!

Haqir WalFaqir

unread,
Mar 27, 2010, 7:19:51 PM3/27/10
to rant...@googlegroups.com
iko saketek nan lah ambo kumpuakan ayat AlQuran satantang peristiwa bencana khusunyo gampo di Nagari awak sajak 30 S
 
Kama lai awak ka mancari jawaban kalau bukan ka situ
 
 

From: ZulTan <zul...@yahoo.com>
To: rant...@googlegroups.com
Sent: Sunday, March 28, 2010 0:12:53
Subject: Tanyo untuak Buya [R@ntau-Net] UMAT ISLAM JANGAN MERASA KECIL

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages