Angkek Talua

70 views
Skip to first unread message

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Apr 16, 2012, 1:55:31 AM4/16/12
to rant...@googlegroups.com

Dimilis kami mantan pekerja minyak ado pertanyaan soal subject diateh

Mungkin para cerdik-pandai disiko bisa mambantu menerangkan asal-muasal kaluanya istilah itu ?

Soalnyo nan batanyo bukan Urang Minang, tapi inyo tau soal "angkek talua" nan memang kadang ado disuatu institusi

Pertanyaan iko terlontar, karano kami ingin mambuek versi lain dari buku "Kompak di Dunia Minyak" nan alah beredar

Sesudah kito saring personil2 brilian nan bisa dibao katangah. Ado sajo sidang redaksinyo nyeletuk soal "Angkek Talua" itu

Sipat manunggu ambo, mudah2an ado advis nan boneh soal "angkek talua" itu

Salam
TR


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Darwin Chalidi

unread,
Apr 16, 2012, 2:05:43 AM4/16/12
to Rantau Net Minang
Sanak TR sarato Sanak Palanta RN, ado carito dari senior awak nan datang ka Caletex tu tahun 1958.

Rombongan itu datang dari nomensen Medan. Diantaro istilah mereka ditahun itu, dari kumpulan Preman Medan nan bersaing jo Preman Jakarta nan didatangkan pakai kapa "Mengkara" adalah maambiak muko ka Boss bule2.

Anak2 medan bakasimpulan "Dari pado maangkek batu di Medan bialah awak maangkek Talua di Kaletek"

Mudah2an bisa jadi saketek info.

Salam Darwin Chalidi, 62++, Tangsel
Powered by Telkomsel BlackBerry®
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Apr 16, 2012, 2:11:53 AM4/16/12
to rant...@googlegroups.com

Mokasih pak Darwin.
He..he..kalau pak Uno ( bapak dari Sandiaga Uno, pebisnis ulung Indonesia saat ini) tadi manyabuik berasal dari Inang2 nan manjua talua abuih diperhentian Bus

--TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Lies Suryadi

unread,
Apr 16, 2012, 4:51:18 AM4/16/12
to rant...@googlegroups.com
A beda 'angkek talua' ko jo 'mangapik kapalo harimau' ko, Mak TR? Apo pulo bedanyo jo 'mangapik duan kunik'?
 
Salam,
Suryadi

Darwin Chalidi

unread,
Apr 16, 2012, 5:33:58 AM4/16/12
to Rantau Net Minang
Saksi hiduik masih ado dinda TR, kalau lai takana jo TMD, Tengku Dahlan, nan mampopulerkan angkek talua tu.

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Apr 16, 2012, 5:43:35 AM4/16/12
to rant...@googlegroups.com

Yo. TMD suami Ita Lubis. Boss GovRels dulu

Kalau group Medan tempo dulu itu kabanyo. Ado juo dari sekolah Methodist karano English mereka oke. Tamasuak beberapa nan berdarah India seperti Pieter Thomas apak aktor Jeremie Thomas

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Apr 16, 2012, 4:57:10 AM4/16/12
to rant...@googlegroups.com
Angkek talua justru mengambil perhatian/berbuat baik pada atasan, dengan harapan kalau ada promosi/kenaikan pangkat atau rasaki2 lain awak dapek daulu/diprioritaskan Boss itu.

Urang lain kok hebat bananyo bisa tagiliang dek awak. Karano awaklah angkek talua itu


Mangapik daun kunik membanggakan kelebihan dirinya pribadi pada orang lain

Mangapik kapalo harimau, membawa pihak ketiga sebagai backing. Untuk menakuti lawan kita


--TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Mon, 16 Apr 2012 16:51:18 +0800 (SGT)
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Angkek Talua

sjamsir_sjarif

unread,
Apr 16, 2012, 8:38:43 AM4/16/12
to rant...@googlegroups.com
Kalau memang istilah tu muloi manjala dari Medan tahun 1958, Ambo pun mandanga istilah suka "angkat tlor" ko dalam tahun 1958 dari kawan ambo nan mamang anak Medan. Salamo 3 tahun amo samo-samo sahiduik samatijo inyo dalam pajalanan. Salain disabuik angku Suryadi tu, aratinyo samo jo istilah suko "manjilek" Caro Awaknyo.

Salam,
-- MakNgah


--- In Rant...@yahoogroups.com, Lies Suryadi <niadilova@...> wrote:
>
> A beda 'angkek talua' ko jo 'mangapik kapalo harimau' ko, Mak TR? Apo pulo bedanyo jo 'mangapik duan kunik'?
>  
> Salam,
> Suryadi
>
>

> ________________________________
> Dari: "taufiqrasjid@..." <taufiqrasjid@...>

Lies Suryadi

unread,
Apr 16, 2012, 11:25:24 AM4/16/12
to rant...@googlegroups.com
Iko nyo, nak jaleh dek urang paburu:
 

Hukum Seputar Memelihara Anjing

17:12    No comments
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ اقْتَنَى كَلْبًا إِلَّا كَلْبًا ضَارِيًا لِصَيْدٍ أَوْ كَلْبَ مَاشِيَةٍ فَإِنَّهُ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطَانِ
“Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk berburu atau anjing untuk menjaga binatang ternak, maka pahalanya akan berkurang dua qirath setiap harinya.” (HR. Al-Bukhari no. 5059 dan Muslim no. 2940)
Satu qirath banyaknya sebesar gunung uhud.
Juga dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ إِلَّا كَلْبَ صَيْدٍ أَوْ كَلْبَ غَنَمٍ أَوْ مَاشِيَةٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan supaya membunuh anjing kecuali anjing untuk berburu atau anjing untuk menjaga kambing atau menjaga hewan ternak.” (HR. Muslim no. 1571)
Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَوْلَا أَنَّ الْكِلَابَ أُمَّةٌ مِنْ الْأُمَمِ لَأَمَرْتُ بِقَتْلِهَا فَاقْتُلُوا مِنْهَا الْأَسْوَدَ الْبَهِيمَ وَمَا مِنْ قَوْمٍ اتَّخَذُوا كَلْبًا إِلَّا كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ أَوْ كَلْبَ حَرْثٍ إِلَّا نَقَصَ مِنْ أُجُورِهِمْ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطَانِ
“Sekiranya anjing itu tidak termasuk dari sekelompok ummat dari ummat-ummat, niscaya aku akan perintahkan untuk membunuhnya. Oleh karena itu bunuhlah jenis anjing yang berwarna hitam pekat. Dan tidaklah suatu kaum memelihara anjing selain anjing penjaga ternak, atau anjing untuk berburu, atau anjing penjaga kebun, melainkan pahalanya akan berkurang dua qirath setiap harinya.” (HR. At-Tirmizi no. 1486, An-Nasai no. 4280, Ibnu Majah no. 3196, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 5321)
Juga dari Ibnu Mughaffal radhiallahu anhu dia berkata:
أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ ثُمَّ قَالَ مَا بَالُهُمْ وَبَالُ الْكِلَابِ ثُمَّ رَخَّصَ فِي كَلْبِ الصَّيْدِ وَكَلْبِ الْغَنَمِ وَقَالَ إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي الْإِنَاءِ فَاغْسِلُوهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ وَعَفِّرُوهُ الثَّامِنَةَ فِي التُّرَابِ
“Rasulullah memerintahkan membunuh anjing, kemudian beliau bersabda: “Ada (hubungan) apa antara mereka dengan anjing?” Kemudian beliau memberikan keringanan pada anjing pemburu dan anjing (penjaga) kambing (untuk tidak dibunuh) seraya bersabda: “Apabila seekor anjing menjilat pada suatu wadah, maka kalian cucilah dia tujuh kali, dan campurkan dengan tanah pada pencucian yang kedelapan.” (HR. Muslim no. 280)
Dari Abu Thalhah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ
“Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada anjing dan tidak juga yang ada gambar”. (HR. Al-Bukhari no. 3075 dan Muslim no. 2106)

Penjelasan ringkas:
Dari dalil-dalil di atas ada beberapa hukum yang wajib diperhatikan oleh setiap orang yang memelihara anjing atau yang di sekitarnya terdapat anjing:
1.    Haramnya memelihara anjing kecuali 3 jenis anjing yang dikecualikan yaitu: Anjing berburu, anjing penjaga ternak, dan anjing penjaga kebun.

2.    Sisi keharamannya karena orang yang memelihara anjing -selain dari yang dikecualikan- akan berkurang pahalanya sebanyak 2 qirath setiap harinya, sementara tidaklah seseorang itu hilang pahalanya kecuali yang dia lakukan adalah hal yang haram.
Asy-Syaikh Muhammad Al-Utsaimin dalam Syarh Riyadh Ash-Shalihin menjelaskan hadits di atas, “Adapun memelihara anjing dihukumi haram bahkan perbuatan semacam ini termasuk dosa besar -wal ‘iyadzu billah-, karena seseorang yang memelihara anjing selain anjing yang dikecualikan maka akan berkurang pahalanya dalam setiap harinya sebanyak 2 qiroth.”

3.    Amalan yang bisa menghapuskan amalan bukan hanya kekafiran dan kesyirikan akan tetapi ada beberapa dosa besar yang bisa menghapuskan amalan baik, di antaranya adalah dengan memelihara anjing.

4.    Asalnya tidak boleh membunuh anjing, akan tetapi Nabi shallallahu alaihi wasallam membolehkan untuk membunuh anjing yang berwarna hitam. Hal itu karena disebutkan dalam sebuah hadits yang shahih bahwa anjing hitam itu adalah setan.

5.    Anjing berwarna hitam bukanlah termasuk harta secara syar’i, karena seandainya dia adalah harta maka perintah untuk membunuhnya berarti perintah untuk membuang harta, sementara membuang harta adalah hal yang dilarang dalam syariat Islam.
Karena dia bukanlah harta, maka tidak boleh memperjual belikan atau menyewakannya dan juga bagi siapa yang membunuhnya maka dia tidak dimintai biaya ganti rugi menurut syariat.

6.    Dalam memilih anjing berburu atau penjaga ternak atau penjaga kebun, sebaiknya mencari selain yang berwarna hitam.

7.    Diwajibkan untuk mencuci semua benda yang terkena liur anjing, dengan cara dicuci dengan air sebanyak 8 kali dan pada cucian yang kedelapan dicampur dengan tanah.
Ini hanya berlaku pada benda yang terkena liur anjing. Adapun yang tersentuh oleh tubuh anjing maka tidak disyariatkan untuk dicuci sebanyak 8 kali kecuali jika liur mengenainya.

8.    Tidak boleh membawa masuk anjing ke dalam rumah, baik anjing yang diizinkan untuk dipelihara seperti ketiga jenis anjing di atas apalagi anjing yang asalnya dilarang untuk dipelihara. Karenanya anjing berburu atau penjaga ternak atau penjaga kebun, dia boleh dipelihara akan tetapi tidak diperbolehkan membawanya masuk ke dalam rumah, karena para malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing.
Demikian beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari dalil-dalil di atas, wallahu a’lam bishshawab.

(Massail Islamiyah Jumat, 24/2/2012)

Kangs Hendra

unread,
Apr 17, 2012, 4:06:20 PM4/17/12
to rant...@googlegroups.com
Assalamualaikum ww.
 
Inyiak2, Angku2, dunsanak sadonyo kapatang kawan Istri ambo maninggal jam 9. karano kawan arek bana istri ambo tuh ngurus sampai pemakaman.....kebetulan yg meninggal itu urang jawa tengah samo jo ambo urang pendatang, klu ambo urang jabar.
 
wakatu pulang karajo mbo tanya gimana tadi penguburannya lancar? istri saya cerita katanya susah untuk nguburkannya... di daerah tempat tinggal dia di perumahan kubang putih duo udah digali, eh malah dikejar2 pake lading indak boleh di kubur disinan...., dengar cerita urang2 perumahan udah mambayar juga untuk tanah pekuburantuh.. tapi RT disana juga ngak bisa menyesaikan.
 
dicari lagi ketempat sebelum tinggal di perumahan yaitu di daerah kabun pulasan bukittinggi.... ada tanah pekuburan disana udah mau di angkat kesana jenazahnya, indak boleh juga sama anak kemenakan disana untuk dikubur ditanah suku sinan padahal orang tua yg punya tanah udah boleh.
 
waktu manjalang asar kebetuolan istri mbo telpon... sama saya disuruh telpon ke pengurus paguyuban jawa....diceritakan ada yg meninggal ngak bisa dikuburkan karena ngak ada tanah.... Alha,dulillah dia bisa bantu dan ditunjukin di daerah bukit apit "pekuburan kodim", dengan membayar 1.5 jt.
 
Saya cerita sama istri sayah.. itulah di minang khususnya bukittinggi bagi kaum pendatang susah kalau mati tuh (padahal istri saya urang minang juga tapi ndak asli bukittinggi cuma lahir dan gadang di bkt mulai dari ibu bapaknyo, aslinya palembayan baringin). tp kalau urang cino mudah ado pekeburannya di bukit ambacang, padahal dilihat dikampung saya kalau urang perantau mati ngak susah nguburkan.. menerima terus tanahnya untuk di pake pekuburan. perkumpulan urang kapung saya juga udah membeli tanah pekuburan di sini.. eh ngak bisa juga dipake dngan alasan tanah sekeliling indak boleh dipake jalan untuk bawa mayat ketanah itu... TERLALU hehehehehe
 
makanya saya pesan ke istri sayah sambil bagarah.... Neng jiko akang mati nanti dan susah cari pekuburan buang aja ke ngarai atau simpan dimuko kantor DPR Atau Kantaor Walikota hehehehe.....
 
salam
hendra j st mudo
bkt

Lies Suryadi

unread,
Apr 17, 2012, 1:44:56 AM4/17/12
to rant...@googlegroups.com
Alaikum salam, Kang Hendra.
Memang tak dapat dimengerti, dan kasus seperti ini terasa memalukan.
 
Suryadi

zubir...@gmail.com

unread,
Apr 17, 2012, 2:26:42 AM4/17/12
to rant...@googlegroups.com
Memalukan memang Sur,apalagi terjadi didaeerah nn beradat.Dimana peran Agama?
FYI, JB di Padusunan,punya 2(dua) pandam pekuburan dari sk Mandahiliang,disitu berkubur bukan saja famili JB,tapi juo rang sumando dari suku lain kami izinkan untuk di kubur disitu(asal Islam).
JB,DtRJ,sk Mandahiliang, Kampuang Gadang Padusunan,Piaman,kini di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Tue, 17 Apr 2012 13:44:56 +0800 (SGT)
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Pandam Pakuburan

Armen Zulkarnain

unread,
Apr 17, 2012, 3:23:13 AM4/17/12
to rant...@googlegroups.com

Inyiak Buyuang Dt Rajo Jambi nan ambo hormati,

Kok buliah ambo batanyo, baa kok yakin bana inyiak bahasonyo ditampek mantun kok iyo nagari nan beradat? Sabab sapanjang nan ambo tau, di kota nan ko limbago adatnyo indak ado bajalan sajak puluhan tahun. Nan adat kan bajalan pabilo limbagonyo lai duduak, kok indak ambo kiro iko hanyo sabateh kato-kato sajo. Paralu juo disampaikan, adat nan ko ado urang ampek jinihnyo, atau istilah lainnyo duduak pado tigo tungku sajarangan. Sapanjang nan ambo tahu hal iko hanyo tajadi di babarapo nagari di Sumatera Barat. Nan ambo pun sampai kini indak pulo mandanga bahasonyo limbago adat di nagari baiak nan di Kabupaten Pariaman Pariaman jo Kota Pariaman lai bajalan, tamasuak nan di Padusunan. Kok iyo ado, tolong dibari tahukan ka ambo, supayo bisa kito buek dokumentasi foto jo videonyo sahinggo bisa dipublikasikan ka urang banyak sahinggo bisa pulo jadi referensi untuak managakan baliak limbago adat di nagari masing-masing.

Alah baratuih nagari bajalani sampai kini, nan adat indak ado permasalahan untuak ditagakan baliak, hanyo masyarakat & limbagonyo nan sabana alun manggarik. Namun nan saketek pulo ko kito indak namuah mengakui. Jadi ambo kiro adolah hal nan wajar pulo, pabilo tajadi hal nan sarupo iko. 

Mak tarang kapado angku, mamak, bundo, sarato dunsanak sapalanta RN sakalian, di nagari ambo sendiri, nan ketua KAN sajo indak berani memastikan bara jumlah kaum nan ado di nagari, sabab ado sejumlah sako pangulu kaum nan alah tabanam labih 80 tahun. Nan sabananyo sia kolah nan mambangkikan batang tarandam mantun? Tantu adolah segenap anak kamanakan sakaum/sasuku sahinggo hal iko bisa dipasamokan hinggo ka tingkek nagari. Siapo sajo urangnyo? Tantu kito nan tasabuik sabagai urang minang, tamasuak nan ado di palanta nan ko. 

Dari hasil bajalan ka nagari-nagari salamo babarapo tahun nan ko, bisa dipastikan limbago adat di nagari indak bafungsi sebagaimana mestinya. Sayang, kito sebagai urang minang suko manutuik mato pado apo nan tajadi, sabab sabana anggan bakarilaan managakan baliak limbago adat mantun. 

Kulik bajagek tau batang
Batang bakunci tau akhie
Urek tatunggang ateh bumi
Pucuaknyo nyato bahantaran

Batangnyo sandi andiko
Dahannyo cupak jo gantang
Rantiangnyo babarih balabeh
Dimano ko alua jo patuikan

Ingek dek kaji nan paratamo
Dimano ko lauik manyatokan
Ingek di hati nan paratamo
Dimano ko Allah manciptakan

Kok jo adaik pandai jo raso
Kok jo syarak pandai babarito
Kok di alif tingga di alam
Di jantuang kito patauikan

Kok indak pandai usah curito
Kok nan pandai bilangan nan cadiak
Urang adaik bisa picayo
Disiko kito bamufakaik

Saiyo sakato, sahilia samudiak 
Kurang tukuak manukuak
Senteang bilai mambilai
Satukan iman jo tawakal
Baru kito nan basamo

Kok indak katakah itu
Usahlah adaik minang ka dibaco
  
wasalam

AZ/lk/34th/caniago
Padang

asa nagari Kubang, 50 Koto 
babako ka Canduang Koto Laweh, Agam



Dari: "zubir...@gmail.com" <zubir...@gmail.com>
Kepada: rant...@googlegroups.com
Dikirim: Selasa, 17 April 2012 13:26
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Pandam Pakuburan

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Apr 17, 2012, 1:58:49 AM4/17/12
to rant...@googlegroups.com
Walaupun ambo rang Agam, ambo indak tau apakah di Kiktenggi ado Kuburan Umum/TPU.

Apakah nan dakek Ngarai Sianok bukan TPU ?

Kok memang indak ado rasonyo Pemda bisa digugat itu, karena tugas Pemda utk menyiapkannya

Tapi sebagai Kaum Muslimin, rasanya semua warga Kiktenggi akan terkena. Kalau tidak memperhatikan Fardhu Kifayah ini

--TR
Kalau indak ado
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Tue, 17 Apr 2012 13:44:56 +0800 (SGT)
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Pandam Pakuburan

Muchlis Hamid

unread,
Apr 17, 2012, 6:05:48 AM4/17/12
to rant...@googlegroups.com
Kisah ini memang memalukan.

Kisah yang sama pernah terjadi di kampung saya.
Yang meninggal bukan orang sembarangan, urang lantak bahkan beliau menyandang predikat bundo kanduang.
Kenapa sampai terjadi?
Yang melarang berkubur di pandam pekuburan kaum adalah datuk andikonyo juo yang sedang berperkara dengan dengan Almh. Untung tidak bawa-bawa ladiang. Bentuk perkara adalah "masalah harta". Perkaranya sampai ke MA yang akhirnya dimenangkan oleh keluarga Almh.
Jalan keluar muncul dari yang tua-tua dari kerabat (bukan sesuku). Dari hasil rundingan menjelang senja akhirnya dibawa ke surau kami. Di situ ada pekuburan keluarga (bukan suku). Pekuburan itu sudah ada sejak tahun 1920. Yang ambil alih masalah di antaranya Dr Rafki Ismail.

Salam,

Muchlis Hamid




From: "zubir...@gmail.com" <zubir...@gmail.com>
To: rant...@googlegroups.com
Sent: Tuesday, April 17, 2012 1:26 PM
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Pandam Pakuburan

zubir...@yahoo.com

unread,
Apr 17, 2012, 6:40:00 AM4/17/12
to rant...@googlegroups.com
Sanak Muchlis Hamid nn baik n sanak palanta.
Ikolah kelemahan pemahaman hidup baradaik nn salah.
Hendaknyo didunia, kito buliah baku hampeh(batangka),tapi kalau lah tabujua badan tu jadi maik,masalahtu harus diserahkan ka Syarak,balapang dado n sifat pemaaf nn harus dikedepankan.
Kadang2 JB malu mamangku gala adaikko,beko kok ndak bisa dilaksanakan amanah nn hakiki dari sako adaik tu,melaksanakan n tunduk kepada Al-Qur'an n Sunatullah.
Ikolah senek sanak Muchlis tambahan dari JB.
JB,DtRJ,sadang di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

From: Muchlis Hamid <hamid_...@yahoo.com>
Date: Tue, 17 Apr 2012 03:05:48 -0700 (PDT)

asmun sjueib

unread,
Apr 17, 2012, 10:35:01 AM4/17/12
to rant...@googlegroups.com, hamid_...@yahoo.com, Mochtar Naim, syafruddin, Abraham Ilyas, zulhasril nasir, M.C. Baridjambek, dedy_...@yahoo.com, nelly...@yahoo.co.id, nikmars...@yahoo.com
Aww. MH dan dunsanak Palanta nan diberkahi Allah.
aaa) Suatu hal yang banyak tajadi dikampouang awak, apokah iko salah satu fenomena "peralihan" atau perubahan "social value" rahayat Minangkabau dengan ABS SBK? Ataukah sesuatu yang lainnya? Misalnya jatuhnya HUKUM ALLAH/HUKUM TUHAN?
bbb) ATaukah disebabkan ketidak pahaman dalam menjalankan ugamo Islam, atau Islam nan babeda pulo? Wallahu alam.
ccc) Tapi satidak2nyo, kasus demi kasus nan mambuek Nagari jadi kacau beliau adolah faktor "M" atau istilah keren SDM atau dalam statistik disabuikkan sebagai IPM. Dari mano, kamano dan apo nan akan dipabuek dek masyarakat Miangkabau nan berubah kiniko? Sabuik sajo Globalisasi, IT masuk Nagari sia pulo nan akan malarang hak masing2 rahayat untuk indak bulieh mancigok Web, atau program2 internasional lainnyo?
ddd) Kasus Indonesia "Nasional" ado pulo rahayat indak bulieh mambali bensin untuk jinieh tertentu, dimano pulo latak "salah pikienyo, kok rahayat punyo pitieh sendiri dan andak mambali benzin kok dibatasi? Marilah kito bapikie ulang mandudukkan pokok masalah "Nasional", Kampung/Nagari", Otonomi Daerah, Baliek ka pemerintahan Rakyat "Nagari" dstnya. "SOLUTIONS"?
eee) Saran kami, kironyo MN, SB, ZN, DL dan kawan2 elite SB eloknyo turun gunuang, dengan pemikiran2 cemerlang dibantu dek cadiek pandai nan manarimo kiriman email nanko.Kok maso Bung Hatta, ST.Syahrir, Buya HAMKA, Moh.Yamin, Natsir, Assaat, Datuk Tan Malaka, Syafruddin Prawiranegara, dll.Provinsi Sumatera Tengah/SB terkenal di Nusantara dan bahkan manca negara?
Salam tabiek kami,
HAASMA di Depok.
NB.: Maaf kami sadang baraja2 untuk mengenali kembali tata susunan masyarakat Nagari nan dulu disabuikkan dikampuang ranggaek sebagai " NAGORI", mudah2an ado nan dapeik memberikan pencerahan kapado kami tentang pemahaman2 nan tapeik manuruik "maso kini"



Dari: Muchlis Hamid <hamid_...@yahoo.com>
Kepada: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Dikirim: Selasa, 17 April 2012 3:05
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Pandam Pakuburan
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages