Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau

813 views
Skip to first unread message

Nofend St. Mudo

unread,
Jan 7, 2012, 11:09:42 PM1/7/12
to Rant...@googlegroups.com

Oleh: LENI MARLINA

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

 

BAHASA menunjukan bangsa. Dengan bahasa yang dipakainya, seseorang akan diketahui dari mana ia berasal. Hal ini terjadi karena bahasa itu adalah identitas bagi bangsa manapun di belahan bumi ini. Minangkabau merupakan masyarakat yang menggunakan bahasa Minangkabau untuk berkomunikasi dalam keseharian. Bahasa Minangkabau adalah salah satu anak cabang dari bahasa Austronesia dengan penutur aslinya adalah suku Minangkabau. Bahasa Minangkabau dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah berfungsi sebagai lambing kebanggaan daerah Sumatera Barat, dan sebagai alat penghubung masyarakat Minangkabau saat berkomunikasi sesama mereka. Tapi seiring zaman telah terjadi perubahanperubahan dalam penggunaan bahasa Minangkabau tersebut.

 

Dahulu orang Minang adalah masyarakat yang menyapa dengan menggunakan kata ganti sapaan yang mereka dapat dari nenek moyang mereka sendiri. Misalnya saya dalam bahasa Minang disebut dengan ambo atau awak, dia disebut inyo, sedangkan sapaan untuk memanggil orang yang dihormati atau yang lebih tua digunakan sidi, sutan, mamak, anduang, uwai, inyiak, etek, mande dan yang lainnya. Anduang dan uwai adalah sapaan untuk orang yang sudah tua atau nenek dari kita , inyiak untuk kakek, mande untuk saudara perempuan ibu, sidi atau sutan untuk menyapa urang sumando (Para suami di Minangkabau), sedangkan kata sapaan mamak digunakan untuk menyapa saudara laki-laki dari ibu. Dengan memakai semuan sapaan ini, kita bisa membedakan di mana posisi orang yang kita ajak bicara, dan seperti apa kita harus menghormati orang tersebut. Oleh sebab itu, di Minangkabau dikenal istilah kato mandaki untuk orang yang lebih tua, kato malereang untuk orang yang dihormati atau disegani, kato manurun untuk yang lebih muda dan kato mandata untuk mereka yang seumuran.

 

Tapi akhir-akhir ini, seiring perkembangan zaman, sapaan seperti yang disebutkan di atas sudah jarang sekali kita dengar. Para remaja Minang seakan–akan tidak tahu atau malah tidak mau tahu dengan hal-hal seperti itu. Anak muda sekarang semakin hari seperti semakin kehilangan bahasa nenek moyang mereka. Bahasa yang menjadi identitas ini perlahan-lahan hilang diterjang arus modernisasi. Zaman benar-benar telah mengubah mereka sehingga hampir benar-benar meninggalkan bahasa ibu tersebut. Dalam keseharian, mereka lebih senang mengganti sapaan yang sudah ada dengan sapaansapaan baru yang bukan berasal dari bahasa Minangkabau.

 

Dahulu orang Minangkabau menggunakan sapaan, aden, denai, waden, atau ambo untuk kata ganti diri dan untuk orang lain mereka menggunakan sapaan kau atau waang. Sekarang kata ganti diri itu sudah jarang digunakan. Jika namanya Arif, saat berbicara dengan orang lain dia lebih senang menggunakan nama sendiri dari pada memakai kata ganti awak atau ambo, misal “ Arif dak mau dow” katanya. Lebih mirisnya lagi, ada di antara mereka yang menggunakan kata sapaan tidak sesuai dengan kata sapaan yang ada di Minangkabau, contohnya banyak remaja perempuan yang memanggil waang pada teman sejenis atau sahabat perempuannya atau  sebaliknya remaja laki-laki menyebut wakau pada teman laki-lakinya, padahal dalam bahasa Minang kau harusnya dipakai untuk perempuan dan waang untuk kaum laki-laki.

 

Semua kesalahan pemakaian bahasa oleh remaja yang telah disebutkan di atas terjadi karena lemahnya penguasaan bahasa daerah yang mereka punya. Selain itu, realita ini juga disebabkan karena peraturan tegas untuk wajib menggunakan bahasa daerah atau bahasa Minangkabau sepertinya tidak pernah diterapkan dengan baik. Memang ada pelajaran budaya alam Minangkabau (BAM) di sekolah-sekolah, tetapi dalam proses belajar mengajarnya, guru dan siswa terkadang masih menggunakan bahasa Indonesia, dan mata pelajaran tersebut hanya digunakan sebagai pelengkap. Rendahpun kemampuan dalam berbahasa Minangkabau tidak akan menjadi penghalang untuk tidak lulus atau naik kelas.

 

Saat ini, mereka yang berdiam di kampungkampung sudah banyak terpengaruh oleh budaya luar yang di dalamnya mencakup pengaruh bahasa. Notabenenya ini mengakibatkan kesalahan dan perubahan dalam pemakaian bahasa daerah. Apalagi bagi mereka yang lahir atau tinggal di rantau, walaupun merantau hanya dengan jarak Pariaman-Padang atau Solok- Padang saja, itu sudah cukup membuat bahasa yang mereka pakai mengalami perubahan. Perubahan terlihat ketika pulang kampung dihari libur atau lebaran. Dengan bangga, mereka menyebut dirinya dengan sebutan “gw” atau “aku”, sedangkan kepada orang lain mereka memanggil “kamu” atau “loe”. Bukan sapaan untuk diri sendiri atau pada teman sebaya saja yang telah berubah dalam diri remaja tersebut, tetapi juga panggilan untuk orang yang lebih tua. Misalnya, mamak atau saudara laki-laki ibunya disapa dengan sebutan Om.

 

Di Minangkabau, sapaan mamak bukan hanya sekadar panggilan biasa, makna mamak di sini memilki makna yang dalam. Jika seseorang sudah mendapat gelar mamak, ia harus bisa menjalankan fungsi dalam keluarga inti dan komunalnya dengan baik. Seorang mamak tidak bisa melimpahkan kewajiban untuk mengayomi anak dan kemenakannya pada orang lain. Peranan dan fungsi mamak tersebut merupakan kearifan dari struktur dan budaya masyarakat Minangkabau. Keberadaannya sangat sangat menentukan eksistensi masyarakat Minangkabau.

Berbeda dengan Om yang hanya punya kewajiban dan hak atas anak dan istrinya saja, Om tidak punya tanggunga jawab moral dalam mengayomi kaumnya. Jadi sangat disayangkan sekali jika panggilan mamak ini tiba-tiba dirubah menjadi Om, karena mamak di sini memiliki fungsi yang tidak akan pernah bisa disamakan sedikitpun dengan Om. Sampai kapanpun mamak tetaplah mamak, dan Om akan tetap akan menjadi Om.

 

Menurut Syamsuri (1985:16), bahasa-bahasa yang tidak lagi dipakai dalam kehidupan seharihari biarpun masih ada secara tertulis ataupun dalam keadaan tertentu, bahasa-bahasa semacam ini disebut bahasa yang mati.  Berpijak dari pandangan ini, jika kita masih terus mengabaikan kesalahankesalahan yang terjadi dalam penggunaan bahasa sepertinya kita hanya menungggu saat bahasa daerah yang kita punya ini menuju ambang kematian.

 

Epaper, Harian Haluan MINGGU, 8 JANUARI 2012

 


--
Wassalam
Nofend | L-35 | CKRG

Lies Suryadi

unread,
Jan 8, 2012, 8:25:45 AM1/8/12
to rant...@googlegroups.com
Kalau ndak salah di Pikumbueh dan sekitarnyo ado kata sapaan KANTI. Apokoh ado dunsanak di lapau nan bisa manjeleh'an bilo kato sapaan KANTI ko dipakaikan?
 
Wassalam,
Suryadi

Ambiar Lani

unread,
Jan 8, 2012, 5:32:17 PM1/8/12
to rant...@googlegroups.com, mocht...@yahoo.com, saaf...@yahoo.com, ambiar lani
Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dunsanak yang terhormat.

Artikel  "Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau" oleh Leni Marlina yang dikirimkan oleh sanak Nofend Sutan Mudo, menggugah serta mengingatkan dan baik. Tapi terdapat beberapa pernyataan yang perlu kita perhatikan dengan cermat seperti; "...............untuk memanggil orang yang dihormati atau yang lebih tua digunakan sidi, sutan, mamak, anduang, uwai, inyiak, etek, mande dan yang lainnya. Anduang dan uwai adalah sapaan untuk orang yang sudah tua atau nenek dari kita , inyiak untuk kakek, mande untuk saudara perempuan ibu, sidi atau sutan untuk menyapa urang sumando (Para suami di Minangkabau), sedangkan kata sapaan mamak digunakan untuk menyapa saudara laki-laki dari ibu..........".

Di ranah Minang dan atau dalam bahasa Minangkabau disamping kata sapaan seperti, angku, mamak, mande, amai, waang, kau (dibaca kawu),  juga ada gala (gelar) yang juga dipergunakan untuk menyapa dengan cara yang terhormat atau beradat, misalnya para lekali yang sudah menikah oleh keluarganya diberi gelar seperti; Sutan Muncak, Sutan Pamenan, Sutan Sati, Sutan Bandaro, Sutan Mudo dan lain-lain sebagainya. Dan dengan gelar inilah mereka disapa oleh pihak keluarga perempuan (terutama) atau oleh orang-orang yang lain.

Di ranah Minang, gelar itu ada juga yang diturunkan dari mamak tapi ada pula yang diturunkan dari garis ayah, seperti Sidi, Bagindo dan Sutan. Ini terdapat di daerah atau enclave Pariaman. Walaupun kata-kata Sidi, Bagindo dan Sutan dipakai untuk menyapa seseorang, tapi kosa kata ini bukanlah kata sapaan, tapi adalah gelar yang diturunkan dari ayah ke anak. Dan biasanya, ini juga ada hubungannya dengan pitih jemputan.

Banyak yang menarik untuk dilakukan dan dijadikan studi kebudayaan di ranah Minang. Oleh sebab itu kami menyarankan kepada Saudari Leni Marlina untuk juga melakukan studi sosial budaya ke Pariaman, karena ini tentu menarik ditengah etnis yang menganut matrileniar tapi gelar itu diturunkan dari garis ayah ke anak. Bagaimana sejarah dan ceritanya. Terima Kasih.


Wassalam,

Ambiar Lani
L/59/Jakarta-Bekasi.
 


From: Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org>
To: Rant...@googlegroups.com
Sent: Sunday, January 8, 2012 11:09 AM
Subject: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/


Ambiar Lani

unread,
Jan 8, 2012, 5:40:09 PM1/8/12
to rant...@googlegroups.com, niad...@yahoo.com
Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pak LS yang terhormat.

Di Pasaman kata kanti ini juga dikenal, merupakan sinonim dari kata kawan atau konco. Hai kanti samo maksudnyo hai kawan. Terima Kasih.

Wassalam,

Ambiar Lani
L/59/Jkt-Bks


From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
To: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Sent: Sunday, January 8, 2012 8:25 PM
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau - Kata sapaa KANTI

Lies Suryadi

unread,
Jan 8, 2012, 5:58:25 PM1/8/12
to rant...@googlegroups.com, niad...@yahoo.com
Tarimo kasih banyak, Sanak Ambar. Rancak pulo mah dibuek daftar panggilan untuak kawan arek ko nan tampak e bervariasi pulo di berbagai daerah:
 
kanti
konco (palangkin; alia)
karektan
.............
...........
 
 
Wassalam,
Suryadi
Dari: Ambiar Lani <rang...@yahoo.com>
Kepada: "rant...@googlegroups.com" <rant...@googlegroups.com>
Cc: "niad...@yahoo.com" <niad...@yahoo.com>
Dikirim: Minggu, 8 Januari 2012 23:40
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau - Kata sapaa KANTI

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pak LS yang terhormat.

Di Pasaman kata kanti ini juga dikenal, merupakan sinonim dari kata kawan atau konco. Hai kanti samo maksudnyo hai kawan. Terima Kasih.

Wassalam,

Ambiar Lani
L/59/Jkt-Bks

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jan 8, 2012, 6:37:25 PM1/8/12
to rant...@googlegroups.com

Ciek lai mandan disingkek ndan, bukan komandan
Tapi mungkin pasumandan

Sakurangnyo mandan ba domino

--TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Mon, 9 Jan 2012 06:58:25 +0800 (SGT)
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau - Kata sapaa KANTI

zubir...@yahoo.com

unread,
Jan 8, 2012, 7:26:22 PM1/8/12
to rant...@googlegroups.com
Alaikumsalam wrwb! Sanak Ambiar Lani n sahibul faalantaa RN nn berbahagia!
Satolo JB senek soal kato sapoan 'kanti' nn manuruik kanakan Suryadi familiar di masyarakaik Pikumbuah.
Kecek sanak Ambiar,kanti tu aratino 'kawan' di Gunuang Ledang(Pasaman)
Tapi di Piaman(-pemakaian kato se-hari2 sajak dunia takambang sampai kini-),n sabutan Pariaman untuak nn agak modern;kato kanti tu diperhalus menjadi 'kanti(n) nn aratino kawan dakek sakasua n salapiak sakatiduran,sahino samulia alias bini." Sia kantin aang kini Jibun".Kantin den si Upik Ulin kanakan mak Ganduik nn di mudiak umah waang!
Senek sajo untuak maningkah garedek kato kanti.
JB,DtRJ,72thn,sk Mandahilianfg,Kamp.Gadang Padusunan,Piaman juo sajak dulu,larek ka Bonjer,Jakbar 11630.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

From: Ambiar Lani <rang...@yahoo.com>
Date: Mon, 9 Jan 2012 06:40:09 +0800 (SGT)
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau - Kata sapaa KANTI

zubir...@gmail.com

unread,
Jan 8, 2012, 7:51:08 PM1/8/12
to rant...@googlegroups.com
Kanakan TR n sanak palanta nn baik.
Mungkin agak sulik mancari asa muasa kato 'mandan' untuak 'pasangan'main damini or domino n main koa(ceki). Jiko asanyo 'pasumandan',kan banyak ughang 'e.Mandan untuak sapasang(baduo),aghah main badminton or tenis or tenis meja( pimpong) or bini(kantin istilah Piaman 'e).
Di gubio anak2 mudo ukatu mangaji dulu,pa(ba)sumandan tu dipakai kalau awak maajan kantuik(kalua angin) satolo samo kalua jo angin limbubu tu,'sikuniang' nn agak encer.He3x.
Senek dari Mak JB kanakan TR,tuak paramikan ciloteh kito ko di palanta.
JB,DtRJ,72,sk Mandahiliang,Kamp. Gadang Padusunan Piaman,larek ka Betawi.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Date: Sun, 8 Jan 2012 23:37:25 +0000
Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau - Kata sapaa KANTI

Lies Suryadi

unread,
Jan 8, 2012, 8:06:08 PM1/8/12
to rant...@googlegroups.com
Mak ZA, Pak Taufiq jo Pak Ambiar sarato sanak di palanta,
 
Soal kato 'kantin' dalam bahaso Minang dialek Piaman iyo nan lah sabana e nan basabuik tu mah. 'Kantin' ko kurang labiah arati e 'pasangan' -- dapek diibaraikka ka tarompa atau sipatu: nan ciek indak langkok kalau nan ciek lai ilang.
Katiko di mangaji di surau, acok tu kajadian ciek tarompa (sandal) basobok, ciek lai ndak tampak.
 
"Limin, ado tampak dek ang KANTIN  tarompa den? Ciek basobok nyeh ha, nan ciek lai antah kama pai e".
 
Baitu pulo makna kato 'kantin' ko dalam konteks pasangan suami istri atau sorang nan punyo kawan nan akrab bana, salapiak sakatiduran, sabanta sakalang hulu.
 
"Si Jama iyo bakantin bana nyeh jo si Najin. Sailia samudiak tiok hari".
 
Soal kato 'mandan', barangkali juo iko pamendek'an dari kato 'komandan'. Misalnyo dalam main domino, masiang2 pasangan menganggap pasangannyo sebagai 'pemandu' (komandan), untuak maambek batu lawan. Makonyo dipakai kato 'mandan'.
 
"Mandan lalok ko? Indak jaleh dek mandan batu Ambo nampak e. Balak anam awak lo nan nyo bunuah"
 
Wassalam,
Suryadi
 
 
 

Dari: "zubir...@yahoo.com" <zubir...@yahoo.com>
Kepada: rant...@googlegroups.com
Dikirim: Senin, 9 Januari 2012 1:26
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau - Kata sapaa KANTI(+N-jb).

Alaikumsalam wrwb! Sanak Ambiar Lani n sahibul faalantaa RN nn berbahagia!
Satolo JB senek soal kato sapoan 'kanti' nn manuruik kanakan Suryadi familiar di masyarakaik Pikumbuah.
Kecek sanak Ambiar,kanti tu aratino 'kawan' di Gunuang Ledang(Pasaman)
Tapi di Piaman(-pemakaian kato se-hari2 sajak dunia takambang sampai kini-),n sabutan Pariaman untuak nn agak modern;kato kanti tu diperhalus menjadi 'kanti(n) nn aratino kawan dakek sakasua n salapiak sakatiduran,sahino samulia alias bini." Sia kantin aang kini Jibun".Kantin den si Upik Ulin kanakan mak Ganduik nn di mudiak umah waang!
Senek sajo untuak maningkah garedek kato kanti.
JB,DtRJ,72thn,sk Mandahilianfg,Kamp.Gadang Padusunan,Piaman juo sajak dulu,larek ka Bonjer,Jakbar 11630.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
From: Ambiar Lani <rang...@yahoo.com>
Date: Mon, 9 Jan 2012 06:40:09 +0800 (SGT)
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau - Kata sapaa KANTI

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pak LS yang terhormat.

Di Pasaman kata kanti ini juga dikenal, merupakan sinonim dari kata kawan atau konco. Hai kanti samo maksudnyo hai kawan. Terima Kasih.

Wassalam,

Ambiar Lani
L/59/Jkt-Bks

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jan 8, 2012, 8:09:12 PM1/8/12
to rant...@googlegroups.com

Ajo JB

Mokasih utk mempakayo istilah mandan itu

Soal kantin nan berarti bini
Baa pulo istilah urang rumah jo induak bareh

Kiro2 dari mano asanyo itu ?

Kalau dari bahaso asli kampuang ambo indak ado rasonyo

Tapi..kini induak bareh lah jadi ungkapan resmi dimilis- kami, tampek bagurau mantan karyawan perusahaan minyak dulu

Walau membernyo Indonesia Raya tamasuak rang Cino, tapi kami tatap menggunakan MR alias Mother Rice

zubir...@yahoo.com

unread,
Jan 8, 2012, 9:01:26 PM1/8/12
to rant...@googlegroups.com
Hai Sur n sanak palanta nn lain,jam baraa kini tu Leiden?.
Iko agak lain senek dari topik awak tapi walau lain tagak 'e di sinan juo.
Sabananyo JB agak bingik ka kanakan kito Suryadi ko karano tingga di Leiden n maaja lo disitu.Baa mako bak itu.
Dulu tahun 1979 otw to penugasan Kemlu ka Madagascar,singgah di Paris untuak be2rapa ari.Kesempatan di Pars, JB gunokan mancaliak istana2 maso lampau antara lain Istana musim panas Raja2 Prancis n dihalaman Istana tu didirikan patuang2 di keempat sudut halaman berupa kuwali gadang nn dijunjuang oleh ampek urang anak2 jajahan P,cis di Asia n Afrika nn diateh kuwali tu tagak dengan pongahnya tantara P'cis dengan pedang terhunus.
Sebagai putra kulit berwarna,JB SANGAT tersinggung n terhina,n bersumpah dekat patung itu,Satu masa nanti,engkau orang Eropa utamo P,cis n Ulando,akan kami JaJah pulo.
Sampai kini sumpah tu rasonyo alun tabaleh,namun walaupun baitu bana,kiprah kanakan Suryadi di Leiden(Ulando) sebagai Pengajar,rasonyo lah mambaliak-an aliran aia kamudiak,menjajah ughang Ulando di negerinya sendiri via PT nn indak tabayangkan dulu zaman saisuak.
Bravo kanakan Suryadi,Mak JB maraso dandam n sumpah lamo di Paris lah tabaleh dek kanakan Suryadi.Makasih banyak.
Mari kito lanjuikkan ciloteh kito tantang macam 'sapoan' di nagari awak ko,Minangkabau.
JB(Zubir Amin),DtRJ,72,sk Mandahiliang,Kamp.Gadang Padusunan,Piaman,kini di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Mon, 9 Jan 2012 09:06:08 +0800 (SGT)
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau - Kata sapaa KANTI(+N-jb).

R. Y. Perry Burhan

unread,
Jan 9, 2012, 12:46:02 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Ajo Sur,
Kato "kanti" (=kawan, konco) dipagunokan untuak maimbau kawan sasamo gadang (jalan mandata) nan alah akrab.

salam
imam sati / 52 - sby

2012/1/8 Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/



--
R. Y. Perry Burhan
Laboratorium Geokimia Organik
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kampus ITS Keputih
Surabaya 60111
Tel. +62 31 594 33 53
Faks. + 62 31 592 83 14
Tel. portatif +62 816 54 12 100; +62 812 30 00 22 59

sjamsir_sjarif

unread,
Jan 9, 2012, 2:31:30 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Memang di PekTen dipakai kadunyo, "kanti" dan "konco". Tapi dari segi fenomenanyo, mungkin "kanti" labiah dahulu, labiah tuo masonyo dari "konco". Dahulu wakatu ambo di tingga di Pyk tahun 19-52-55 nan biaso digunokan antaro kami nan dakek-dakek adolah "kanti" dipendekkan manyabuiknyo "Nti". Tapi wakatu satangah abad kamudian ambo pulang kamuang tahun nan lalu, kawan sakelas tammmatan 1955 ambo manggunokan kato "Nco" ka ambo sabagai kependekan "Konco" sadangkan ambo masih maimbaukannyo "Nti". Wakatu 1955 tu indak ado tadanga di ambo kawan maimbaukan ambo "konco" doh. Itu badasarkan data pangalaman pribadi dari ambo sajo.

Nah, "Kanti" manuruik ambo labiah akrab dan dakek lai rasonyo. Ambo manggunokan "Nti" jo kawan dakek ambo Sjamsir Djohary (alm, dari Situjuah). Sasudah sapangalaman dan saparasaian maso bagolak, 1058-61, kami sempat satahun tingga sakamar di Bukittinggi manyalasaikan Kuliah di B-I Sejarah Bukittinggi 1961-62. Sabalun bagolak, 1956-58, kami satingkatan kuliah juo di B-I Sejarah tu. Antaro kami, kami taruih pakai panggilan "Nti" ko. Baitu intimnyo "kanti" ko, awak dapek mautarakan parasian surang-surang nan rumik-rumik manyadiahkan, dari hati ka hati, diakhiri jo Ungkapan "Iyo lah ontahnyo Nti!"

Salam,
--MakNgah
Sjamsir Sjarif
Di Tapi Riak nan Badabua Jan 8, 2012

--- In Rant...@yahoogroups.com, "R. Y. Perry Burhan" <pburhan@...> wrote:
>
> Ajo Sur,
> Kato "kanti" (=kawan, konco) dipagunokan untuak maimbau kawan sasamo gadang
> (jalan mandata) nan alah akrab.
>
> salam
> imam sati / 52 - sby
>

> 2012/1/8 Lies Suryadi <niadilova@...>


>
> > Kalau ndak salah di Pikumbueh dan sekitarnyo ado kata sapaan KANTI. Apokoh
> > ado dunsanak di lapau nan bisa manjeleh'an bilo kato sapaan KANTI ko
> > dipakaikan?
> >
> > Wassalam,
> > Suryadi
> >

> > *Dari:* Nofend St. Mudo <nofend@...>
> > *Kepada:* Rant...@googlegroups.com
> > *Dikirim:* Minggu, 8 Januari 2012 5:09
> > *Judul:* [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat
> > Minangkabau
> >
> > Oleh: *LENI MARLINA*


> > Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

> > * *
> > *BAHASA *menunjukan bangsa. Dengan bahasa yang dipakainya, seseorang akan

sjamsir_sjarif

unread,
Jan 9, 2012, 2:34:58 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Saloain "Induak Bareh", Ado ciek lai istulah isteri di Kampuang Awak angku TR: "Anak Umah", "Nak Umah" sabagai kapendekan sebutan dari "Anak Rumah".

--MakNgah

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jan 9, 2012, 2:51:36 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com

He..he..batua MakNgah, nenek ambo acok manyabuik itu dulu

Tapi agak lengkap : "NakRumah"

--TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Lies Suryadi

unread,
Jan 9, 2012, 3:21:34 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Di Piaman ado nan labiah keren untuak istilah 'induak bareh' ko, Pak Taufiq: 'mantialau'. Tapi biasonyo kato ko berkonotasi ka urang rumah nan masih mudo matah, alun gaek baranak 9 doh, kalau didandani cap ampu juo lai. 'Mantialau'adalah sejenis burung yg bulunya berwarna kuning dg suara merdu. Agak jarang tampak buruang ko kini dek alam lah banyak nan rusak. Jadi, buruang ko rancak bana, suko awak maliek dan mandanga suaronyo kalau sadang bakicau. Itu sababnyo buruang ko diambiak ka kiasan urang rumah seseorang nan masih mudo matah dan rancak.
 
"Tadi ambo basobok jo mantialau Ajo Badek di Pasa Kuraitaji. Iyo badagok mantialau Ajo kito tu. Gabaya senteng e malepai tanah".
 
Salam,
Suryadi
 
 

dcha...@gmail.com

unread,
Jan 9, 2012, 3:20:30 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Dinda Suryadi, di Kutaji indak dikecekkan Pasa doh tapi ughang2 mangecek an Balai nyeh.

Sadang Humor.Com kiniko

Salam Darwin Chalidi, 62+, Tangsel
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Mon, 9 Jan 2012 16:21:34 +0800 (SGT)
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau

Lies Suryadi

unread,
Jan 9, 2012, 3:34:32 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
O iyo, Mamak Darwin. Lupo ambo: Kuraitaji balai Sinayan / Urang tuo manggaleh lado / Capek kaki ringan tangan / Inggo salero lapeh juo.
Eh...kok lai buliah batanyo nakan: urang ma 'mantialau' Mamak Darwin?
 
Salam,
Suryadi

Dari: "dcha...@gmail.com" <dcha...@gmail.com>
Kepada: rant...@googlegroups.com
Dikirim: Senin, 9 Januari 2012 9:20
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau

Dinda Suryadi, di Kutaji indak dikecekkan Pasa doh tapi ughang2 mangecek an Balai nyeh.

Sadang Humor.Com kiniko

Salam Darwin Chalidi, 62+, Tangsel
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Mon, 9 Jan 2012 16:21:34 +0800 (SGT)
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau

Di Piaman ado nan labiah keren untuak istilah 'induak bareh' ko, Pak Taufiq: 'mantialau'. Tapi biasonyo kato ko berkonotasi ka urang rumah nan masih mudo matah, alun gaek baranak 9 doh, kalau didandani cap ampu juo lai. 'Mantialau'adalah sejenis burung yg bulunya berwarna kuning dg suara merdu. Agak jarang tampak buruang ko kini dek alam lah banyak nan rusak. Jadi, buruang ko rancak bana, suko awak maliek dan mandanga suaronyo kalau sadang bakicau. Itu sababnyo buruang ko diambiak ka kiasan urang rumah seseorang nan masih mudo matah dan rancak.
 
"Tadi ambo basobok jo mantialau Ajo Badek di Pasa Kuraitaji. Iyo badagok mantialau Ajo kito tu. Gabaya senteng e malepai tanah".
 
Salam,
Suryadi
 
 

Reflus

unread,
Jan 9, 2012, 9:45:38 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com, rant...@googlegroups.com

Assalamualaikum ww.
Bapak2, Mamak2 Dan Dunsanak Palanta nan Ambo hormati.

Permisi...permisi..... Soto Ambo ciek.

Induk Bareh (istri) dikampuang kami (Tanjuang Barulak, Batusangka) disabuik pulo "Urang Rumah ", disingkek Rang Rumah.

Rep, bilo ang tibo ?. Potang Mak.
Lai babawok Rang Rumah waang ?. Lai Mak.
Rang Rumah waang Urang ma ?. Urang Jawa Mak.

Onde..... Iyo la lamak tempe dari pada Randang dek waang. Kecek Mamak he he he.

Kanti, samo Jo Konco. Tapi, Kanti Lebih akrab dibanding Konco, atau Kanti samo Jo Konco Palangkin.

Mandan, lai samo Jo di kampuang kami. Mandan pasangan main Domino.

Baa waang main ko !. Balak Mandan dibunuah he he he.

Kalau Ambo pikia-pikia, panggilan di Kampuang awak Iyo sabana informatip.

Urang non Minang/Jawa nan Ambo tau, Etek (adiak Mande) Dan Dunsanak Bapak nan Padusi, mereka imbau Bu De, Bu Lek. Awak indak tau apakah Bu De Dunsanak Mande atau Dunsanak Bapak.

Begitu juo Jo panggilan terhadap Dunsanak Ibu nan laki-laki (Mamak) Dan Dunsanak Bapak nan Laki-laki (Pak Dang, Pak Ngah, Pak Etek)
Urang non Minang/Jawa, mereka maimbau Pak DE atau Pak Lek.

Jadi, memang sangat paralu panggilan di kampuang Awak dilestarikan.

PAMBOYAN.
Istilah Pamboyan dikampuang kami adalah hubungan antara duo rang laki-laki nan istrinyo baradiak kakak.

A da B padusi adiak kakak. A kawin Jo C Dan B kawin Jo D.
C Dan D disabuik Pamboyan.

Dalam bahasa Indonesia atau bahasa Daerah lainnyo hubungan antara C Dan D disebut IPAR.

Baa di kampuang, Bapak2, Mamak2 Dan Dunsanak Palanta. Lai ado istilah PAMBOYAN ko?.

Wassalam.


Reflus/L.54 th.

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jan 9, 2012, 3:57:07 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com

Sanak Reflus
Hubungan model itu utk lelaki memang disabuik Pambayan bukan. Pamboyan

Tapi untuak padusi : Pambayan samo jo madu, jadi hubungan antaro istri2 dari suami yang berpoligami

"Ondee iyo rancak si Elyy pambayan si Roih tu sajak pulang di Jawa ko"

'Walau baitu kabanyo Ajo Kudun ka manambah juo mantialau agak duo lai...bia cukuik ampek kecek baliau"


--TR


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----

Muhammad Dafiq Saib

unread,
Jan 9, 2012, 4:12:33 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu

Iko ado bahasan nan ampia samo 10 taun nan lapeh....

[RantauNet] Baa mangko rancak juo nan di urang pado nan punyo awak??!!

Muhammad Dafiq Saib
Thu, 27 Jun 2002 23:00:31 -0700
Assalamu’alaikum wr.wb.,

Baa mangko rancak juo nan di urang pado nan punyo
awak??!!

Kapatang-kapatangko awak alah mampaotakan pakaro namo
urang awak. Banyak namo-namo nan dipagunoan urang awak
nan ka-barat-barat-an, atau iyo bana namo urang barat,
walaupun nampak bana pulo di awak nan bahaso namoko
indak bapangaruah bagai ka kayakinan urang awak doh.

Kini awak aliah saketek kaji, yoitu pakaro imbau-an
atau panggilan. Di generasi awak kini, nan baumua 40
taunan plus mungkin indak ado nan indak panah diimbau
‘oom’ kalau nan laki-laki, atau ‘tante’ kalau nan
padusi. ‘Oom’ jo ‘tante’ ko  nan barasa dari bahaso
Bulando jauah labiah tapakai dari pado bahaso awak nan
sabanano jauah labiah langkok. Panggilan untuak urang
nan biaso diimbau caro kini jo ‘oom’ atau ‘tante’ ko
banyak bana variasino di bahaso awak dan manunjuakan
pulo posisi urang tu masiang-masiang. Cubo awak
caliak.

Dunsanak apak awak nan laki-laki biasono diimbau pulo
jo panggilan ‘pak’ (apak). Nan labiah tuo dari apak
awak bana diimbau ‘pak tuo’. Kalau nan ketek pado apak
awak diimbau ‘pak etek’. Kalau apak awak banyak
badunsanak laki-laki, misalno limo urang laki-laki,
apak awak nan nomor tigo atau nan paliang tangah, mako
panggilan tadi biasono manjadi ‘pak tuo’ untuak
dunsanak baliau nan paliang tuo, sudah itu ‘pak
tangah’, sudah itu ‘pak etek’ untuak adiak nan dibawah
baliau bana, sarato ‘pak uncu’ untuak adiak baliau nan
paliang ketek.

Untuak dunsanak amak awak nan laki-laki ampia sarupo
itu pulo, hanyo diimbau jo mamak atau ‘mak’. Biasono
mamak awak nan paliang tuo (dunsanak laki-laki amak
awak nan paliang tuo) indak di imbau ‘mak tuo’ tapi
‘mak gadang’. Sudah itu baru ado pulo ‘mak tangah’ ,
‘mak etek’ sarato ‘mak uncu’.

Untuak dunsanak padusi dari apak atau amak awak
biasono dipakai imbauan nan sarupo sajo, ‘mak tuo’
kalau nan labiah tuo dari amak atau apak awak, mak
tangah (mak ngah), sudah itu ‘etek’ untuak nan labiah
mudo, dan tarakhir ‘uncu’ untuak adiak baliau nan
paliang ketek.

Binyi mamak biasono diimbau ‘mintuo’. Suami ‘mak tuo’
di imbau ‘pak tuo’, suami ‘etek’ diimbau ‘pak etek’.
Disiko biasono ukuran umua indak salalu tapakai 
sabagai pambandiang. Walaupun nan diimbautu labiah
mudo dari amak awak, tapi dek baliau binyi ‘pak tuo’
awak mako awak imbau juo ‘mak tuo’.

Panggilan atau imbauan nan banyak macam no di nagari
awakko labiah kayo dari pado di urang Jawa. Di sinan
baiak dunsanak dari apak ataupun dari amak samo-samo
diimbau sajo ‘pak de’ kalau nan labiah tuo dari apak
atau amak awak, atau ‘pak lik’ kalau nan labiah mudo.
Tapi itulah, panggilan nan sarupo itu alah samakin
ditinggaan urang pulo. Kini ka ateh - ka bawah, ka
suok - ka kida alah baimbau ‘oom jo tante’ sain lai. 

Wassalamu’alaikum wr.wb.,


Lembang Alam

Wassalamu'alaikum
 
Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam
Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi
Lahir : Zulqaidah 1370H,
Jatibening - Bekasi

dcha...@gmail.com

unread,
Jan 9, 2012, 5:08:27 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Nakan Sur, ambo pai ka darek di Pikumbuah ten, lai dopek "Mantialau" ughang Mungke, jalan anak dek Bunda Nismah.

Salam Darwin Chalidi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Mon, 9 Jan 2012 16:34:32 +0800 (SGT)
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.

hilman.m...@gmail.com

unread,
Jan 9, 2012, 5:16:37 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Dunasanak Reflus,dunsanak TR dannan dialanta kasadinyo.Ambo sato ciek:Di Rao rao ado pulo istilah "pambayan rusuek",dikatokan ka bini adiek atau bini kakak suami.Apo ado istilah sroman nantun ditampek lain?
Hilman Mahyuddin, MD

-----Original Message-----
From: Reflus <reflus...@yahoo.com>

asmi...@yahoo.co.id

unread,
Jan 9, 2012, 5:24:02 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Sanak Palanta,
Di kampuang ambo ado tu namonyo sanak pambayan samo jo nan diuraikan pak reflus tu.

Wassalam

Asmi yakob

Kec ranah pesisir
Kabupaten pesisir selatan- Painan
Powered by Telkomsel BlackBerry®

sjamsir_sjarif

unread,
Jan 9, 2012, 9:10:24 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Angku Suryadi, Rancak pulo istilah namo buruang, "Mantialau", diimbaukan untuak isteri. Tapi ambo ingin batanyo apokoh ejaan kato "Mantialau" tu batua manuruik ucapan lidah Piaman atau JoSur salah ketik? Atau karano babeda ucapan, walaupun indak barati "isteri" di Bukittinggi namo buruang tu tadanga di ambo "Mantilau". Ambo caliak pulo di Inyiak M. Thaib St.Pamoentjak, Kamus Minangkabau, 1935, pun ejaannyo "Mantilau" dan sinonimnyo "Bantilau", "Gantiengalau", namo sebangsa burung. Memang ambo panah mancaliak buruang mantilau ko di kampuang maso dahulu, buruangnyo iyo rancak.

Tampaknyo istilah "mantialau" ko lah dicopy pulo dek Angku TR dan Bundo Nismah, tatanyo pulo, apokoh baitu poulo tadanganyo di Angku TR di Phnomphen (Panamuang) dan Bundo Nismah di Mekhong(Mungka)? Ataukoh tapangaruah jo ejaan JuSur di ateh?

Tambahan. Salain Anak Rumah, Nak Umah, Nak Rumah, pun ado juo ayah ambo manyabuik saisuak "Urang Rumah".

Satantangan "Pak De, Pak Le", "Buk De, Buk Le" di Jawa tu barangkali samo jo "Pak Dang", "Pak Etek" dan "Adang" jo "Etek" di awak. Jadi De nan Gadang (nan tuo), Le nan Ketek, nan mudo.

Kini, pagi ko manunggu subuah di RAntau, baru ambo takana, ado saurang tamu dulu tahun 1978, Padusi dari Jawa mancari ambo di Santa Cruz. Inyo kawqan dari kamanakan ambo di Jakarta, labiah mudo dari ambo. Ambo takajuik karano inyo maimbauan ambo "De" dan tadanganyo di ambo "Dek" atau "Dik" nan ambo tarjumahkan "Adiak". Tapi wakaut itu indak ambo anggap asih, indak paduli, mungkin urang padusi ko agak "dedeh" saketek pangananyo. Tapi kini, dengan analisa "De" dan "Le" ko, kamungkinnan inyo innocent, tidak bersalah sabananyo maimbauan ambo "De" nan mungkin mukasuiknya "Nan Gadang", nan labiah tuo darinyo, mamanggiakan ambo kakak, saroman "Da" atau "Uda" di awak. Kalau baitu, kini lah baru dapek ambo maafkan imbauannyo "De" (atau "adiak" tu ka ambo nan manganggap ambo ketek drinyo, sabananyo inyo mamakai tu untuak manghormati ambo mangganggap ambo labiah tuo darinyo. Ruponyo baginyo mungkin panggilan "De", "Dek" tuka ambo, bukan "dik" atau "adiak" tapi "Da" atau "Uda"...

Mudah-mudahan takok-takok ambo pagi ko batua. Ado nan ahli bahaso Jawa?

Salam,
--MakNgah
Sjamsir Sjarif
Santra Cruz, Ca,Jan 9, 2011

--- In Rant...@yahoogroups.com, Lies Suryadi <niadilova@...> wrote:
>
> Di Piaman ado nan labiah keren untuak istilah 'induak bareh' ko, Pak Taufiq: 'mantialau'. Tapi biasonyo kato ko berkonotasi ka urang rumah nan masih mudo matah, alun gaek baranak 9 doh, kalau didandani cap ampu juo lai. 'Mantialau'adalah sejenis burung yg bulunya berwarna kuning dg suara merdu. Agak jarang tampak buruang ko kini dek alam lah banyak nan rusak. Jadi, buruang ko rancak bana, suko awak maliek dan mandanga suaronyo kalau sadang bakicau. Itu sababnyo buruang ko diambiak ka kiasan urang rumah seseorang nan masih mudo matah dan rancak.
>  
> "Tadi ambo basobok jo mantialau Ajo Badek di Pasa Kuraitaji. Iyo badagok mantialau Ajo kito tu. Gabaya senteng e malepai tanah".
>  
> Salam,
> Suryadi
>  

> ________________________________
> Dari: "taufiqrasjid@..." <taufiqrasjid@...>


> Kepada: rant...@googlegroups.com
> Dikirim: Senin, 9 Januari 2012 8:51
> Judul: Re: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau
>
>
> He..he..batua MakNgah, nenek ambo acok manyabuik itu dulu
>
> Tapi agak lengkap : "NakRumah"
>
> --TR
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: "sjamsir_sjarif" <hambociek@...>
> Sender: rant...@googlegroups.com
> Date: Mon, 09 Jan 2012 07:34:58
> To: <rant...@googlegroups.com>
> Reply-To: rant...@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau
>

> Salain "Induak Bareh", Ado ciek lai istulah isteri di Kampuang Awak angku TR: "Anak Umah", "Nak Umah" sabagai kapendekan sebutan dari "Anak Rumah".
>
> --MakNgah

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jan 9, 2012, 9:21:37 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com

MakNgah..
Dikampuang ambo tatap mantilau juo manyabuiknyo

Dulu masih banyak urang nan malu pakai baju nan norak warnanyo

Kok ba baju kuniang co joki Batusangka, lang

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jan 9, 2012, 9:32:36 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com

He..he..sorry alun siap alah kanai tunja..


MakNgah..
Dikampuang ambo tatap mantilau juo manyabuiknyo

Dulu masih banyak urang nan malu pakai baju nan norak warnanyo

Kok ba baju kuniang co joki Batusangka, langsuang kanai cimeeh dek kawan

"Ondee...iyo ka paneh garang ari tampaknyo...mantilau alah mangirai bulu pulo"

Dek karano itu pemakai baju kuniang bisa tersipu malu..bisuak indak dipakainyo baju itu lai..

--TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: taufiq...@rantaunet.org
Date: Mon, 9 Jan 2012 14:21:37
To: <rant...@googlegroups.com>
Reply-To: taufiq...@rantaunet.org
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau


MakNgah..
Dikampuang ambo tatap mantilau juo manyabuiknyo

Dulu masih banyak urang nan malu pakai baju nan norak warnanyo

Kok ba baju kuniang co joki Batusangka, lang

sjamsir_sjarif

unread,
Jan 9, 2012, 10:15:10 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com

MakNgah Caliak KBBI dan KBBM -- Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Melauyu -- memang mantilau dimelayukan dan diindnesiakan juo ejaannyo "mentilau".

Almarhum Buya Hamka makakai ejaan kato "mentilau" tu juo dalam Syairnyo "Di Atas Runtuhan Kota Melaka"

Awan berarak mentilau bernyanyi
Murai berkicau bayu merayu
Kenang melayang ke alam sunyi
Teringat zaman yang lama lalu

http://blog.farulazri.com/?p=1146

Salam,
--MakAngah
Sjamsir Sjarif

--- In Rant...@yahoogroups.com, taufiqrasjid@... wrote:
>
>

> --- In Rant...@yahoogroups.com, Lies Suryadi <niadilova@> wrote:
> >
> > Di Piaman ado nan labiah keren untuak istilah 'induak bareh' ko, Pak Taufiq: 'mantialau'. Tapi biasonyo kato ko berkonotasi ka urang rumah nan masih mudo matah, alun gaek baranak 9 doh, kalau didandani cap ampu juo lai. 'Mantialau'adalah sejenis burung yg bulunya berwarna kuning dg suara merdu. Agak jarang tampak buruang ko kini dek alam lah banyak nan rusak. Jadi, buruang ko rancak bana, suko awak maliek dan mandanga suaronyo kalau sadang bakicau. Itu sababnyo buruang ko diambiak ka kiasan urang rumah seseorang nan masih mudo matah dan rancak.
> >  
> > "Tadi ambo basobok jo mantialau Ajo Badek di Pasa Kuraitaji. Iyo badagok mantialau Ajo kito tu. Gabaya senteng e malepai tanah".
> >  
> > Salam,
> > Suryadi
> >  
> > ________________________________

> > Dari: "taufiqrasjid@" <taufiqrasjid@>

zubir...@gmail.com

unread,
Jan 9, 2012, 11:43:30 AM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Pak Sjamsir Sjarif di Santa Curuih,Sanak Suryadi di Leiden,Ulando n sanak palanta nn dihormati.
Sanak JB,Suryadi ndak salah tulih tentang namo buruang 'Mantialau',pak Sjamsir. Di kami,Piaman io basabuik Mantialau untuk unggeh nn kaki n cotoknyo kuniang,bulu badan 'e didominasi warna kuning n bulu lihia n ikua kumuiknyo warno hitam.Gadang 'e samo jo unggeh tiuang kabau.
Bagi induak2 kami di Piaman n sadang 'ba2dan duo' alias hamil or buncik dulu,biasonyo dicarikan ungeh mantialau ko untuak dipanggang ka saikuanyo tanpa dibuang cotok n kakinyo nn kuniang ancak tu kacuali bulu n sudahtu disuruah makan ka induak2 nn sadang ba2dan duo tu. Caro nn comantu dengan harapan agar si jabang bayi nn akan lahia ba agar bakulik kuniang haluih ka-putiah2an n rancak prangai nyo.
Bakaitan dengan ini,biasonyo kok dapek
Induak bareh or rang rumah or bini nn rancak,pipi co pauah dilayang,mato aghah sirauik jatuah,suaro aghah kecapi puti,dagunyo bak sarang labah,biasono rang rumah tu disabuik dengan namo kesayangan si Mantialau Itu tambahan senek pak Sjamsir,semoga ada gunonyo. Dan jaan lupo pak,soal namo unggeh n 'sapaan' tantu lain padang lain lo bilalang 'e,lain lubuak lain lo lauaknyo,lain nagari tantu lain lo kosa kato nyo terhadap bermacam-macam unggeh tu.
JB,DtRJ,72thn,sk Mandahiliang,Kamp.Gadang Padusunan,Piaman,kini di Bonjer,Jakbar 11630.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: "sjamsir_sjarif" <hamb...@yahoo.com>

Lies Suryadi

unread,
Jan 9, 2012, 5:54:28 PM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Aha, Mamak Zubir sarato dunsanak di palanta,
Lapeh taragak ambo jo kampuang mambaco postingan Mamak Zubir. Tabayang dek ambo 'mantialau2' anam urang mamak ambo kutiko baru2 di kampuang, tiok hari baiak bulan baiak badugo2 gadang jujuangannyo ka rumah mandeh2 kami, sambia saliang malagak jo baju jenjang ka langik sarato jo sanggua balenong. Paruik ambo juo nan ka busiah: anta nan ma nan kadikakok dulu -- ayam songgeng, sambareh sagadang roda vespa, talua mato kabau, kue bulu, gulai kapalo situhuak, dll. Rupo e masiang2 mantialau mamak2 kami ko saliang 'kompetisi' pulo maambiak hati mintuo2 e. 
 
Kini zaman lah barubah. Ka baa lain. Rabab sajolah nan ka manyampaian lai. 'Mantialau2' mamak2 rumah kini lah pakai sarawa jeans bagai ka rumah mintuonyo.
 
Wassalam,
Suryadi 

Lies Suryadi

unread,
Jan 9, 2012, 6:04:43 PM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Salam Mak Ngah sarato dunsanak di palanta,
Bantuah nan alah dijalehan dek Mamak Zubir, di Piaman dilafalkan 'mantialau'.
Eh, dek banyak komentar mengenai hal iko, takana pulo dek ambo, baa pulo induak2 di berbagai daerah manyabuik suami urang lain atau suami sendiri.
 
Kalau di Piaman acok tadanga dek Ambo istilah 'abak si buyuang', atau 'apak paja'.
 
Wassalam,
Suryadi (46 thn)

Lies Suryadi

unread,
Jan 9, 2012, 6:10:34 PM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Uda Reflus,
Si Piaman juo disabuik 'pambayan' (bukan 'pamboyan'), sabab daerah pesisir pakai dialek 'a'.
Eh, Pak Taufiq, apo ndak salah tu madu disabuik pamboyan/pambayan di kalangan padusi. Kalau di rantau Piaman, madu ko disabuik 'mande anak'.
 
Salam,
Suryadi

Dikirim: Senin, 9 Januari 2012 9:57
Judul: Re: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau

Bunda Nismah

unread,
Jan 9, 2012, 6:25:37 PM1/9/12
to rant...@googlegroups.com, rant...@googlegroups.com
Dimudiak kalau awak basuo jo paja ketek nan sehat mako bakecekkan: "E buruak bona paja ko". Awak di Minang biaso pakai bahaso tabaluak.  Ado lo urang mangecekkan: "Si Anu tu lah jatuah kateh kini". Jadi mungkin itu asa muasanyo kato "madu" untuak pamboyan pengganti "empedu".

@Hayatun Nismah Rumzy#

taufiq...@rantaunet.org

unread,
Jan 9, 2012, 6:37:29 PM1/9/12
to rant...@googlegroups.com

He..he..soal jatuah iko kan ado juo nan jatuah asok jo jatuah tapai

Soal kekerabatan iko ado pulo nan agak mangganjia tampak dek ambo, apo itu batua atau indak ?


Ado pulo nan manyabuik namo hubungan antaro duo lelaki yang istri mereka bersaudara/adik-kakak.
Keduo lelaki iko disabuik pulo sebagai ipar

Kalau ditampek kami nan disabuik ipa adolah antaro saudara perempuan seorang lelaki dengan istrinya, jadi hubungan antar perempuan

Kemudian ado pulo besan/bisan

Baa pulo ditampek sanak soal besan iko.. Apo ado pulo namo lain untuak besan iko ?

---TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: Bunda Nismah <hayatu...@yahoo.com>
Date: Tue, 10 Jan 2012 06:25:37 +0700
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau

Lies Suryadi

unread,
Jan 9, 2012, 7:12:59 PM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Mak Taufiq,
Kan itu nan 'Minangkabau': kato baumpamo, rundiang bakiasan.
Takana dialog urang di Piaman:
 
Jama: Sidin, lai rami balai?
Sidin: Dapek kudo balari, Jo.
 
Karia (ka kawannyo, Yuang Enek, nan bakadai ameh): Sasak urang di pasa mah, Nek. Mungkin  
                                   lah banyak jua bali sajak pagi mah.
Yuang Enek:              E yei yei, Jo. Rami je nan ka lai nyeh, Jo. Aia gadang sampan ndak anyuik
                                   doh Jo.
 
Kok mangecek awak jo kato baumpamo co iko jo nan mudo2 kini, ngangak2i sajo nyo nan banyak lai. "Ndak nyambung", kecek urang Batawi.
 
Wassalam,
Suryadi
 

Dikirim: Selasa, 10 Januari 2012 0:37
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau

Afda Rizki

unread,
Jan 9, 2012, 7:27:13 PM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Pak Suryadi,

Kadang tungkek bagai nan mambawok rabah Pak ..he..he..he

Salam hangat,

Afda Rizki Piliang
Lk/33/BL

AnwarDjambak

unread,
Jan 9, 2012, 7:43:55 PM1/9/12
to Rant...@googlegroups.com
Dinda Afda Rizki dan sanak sapalanta nan Budiman,

Satantang 'tungkek' ko yo lah jadi masalah dunia mah....dek nan banyak kini nan jadi tungkek tu kayu apuang nan sanang di giriak kumbang jo di mamah anai-anai bagai.....

Kok saisuak nan ka jadi tungkek tu yo kayu baneo nan rancak bahkan di randam bataun-taun dulu di dalam 'luluak' sbg batang tarandam baru di naikan ka jadi 'Tungkek'....

Sangenek pulo,




Wassalam
AnwarDjambak44-,50 Koto Mudiak-KL
Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

dcha...@gmail.com

unread,
Jan 9, 2012, 7:53:21 PM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Dinda Sur sarato Palanta RN NAH

Abak ambo jo Mantialaunya alias Amak ambo nan kami imbau One.

Lucu bana komunikasi Alm. Abak jo Alm. One nan indak pernah sacaro langsung walaupun sadang diruangan nan samo jo anak2nyo.

Caro komunikasinyo dari One ka Abak, Deih!(Panggilan anak 1) Kecekkan ka Abak ang tu, bareh alah abih.

Atau dari Abak ka One, Hai baa lah dibuekan baju sikolah si Dar (anak kaduo nan padusi)

Kalau One mangecekan Abak ambo ka kawan2nyo manyabuikkan Abak si Deih nan jadi protes dek anak2 lain sa-olah2 nan lain indak anak Abak doh.


Salam Darwin Chalidi, 62+, Tangsel
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Lies Suryadi <niad...@yahoo.co.id>
Date: Tue, 10 Jan 2012 07:04:43 +0800 (SGT)
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Kesalahan Penggunaan Kata Sapaan dalam Masyarakat Minangkabau

--

irfan salayan

unread,
Jan 9, 2012, 9:09:03 PM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Urang Palanta nan samo2 dihormati...

Ado pulo tandanga dek awak :

Cik Uniang ( apo samo jo uni??? )
Udo ( samo jo uda ??? )


bitu sen nyeh....

irfanbdg33

sjamsir_sjarif

unread,
Jan 9, 2012, 10:16:49 PM1/9/12
to rant...@googlegroups.com
Koak paangai paja tu indak elok mako kmentarnyo, "Eeh rancak bona parangai paja ko eeh". Apokok gadih nan "Mati karanckakan!" disababkan iyno indak rancak?
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages