Perubahansistem pendidikan menyesuaikan perkembangan zaman yang terjadi, baik itu di Indonesia maupun di Jepang. Perubahan terus dilakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan serta menstimulus jiwa kreatif guru-guru dalam menerapkan pembelajarannya di kelas kepada siswa. Salah satu syarat wajib pada pendidikan disuatu lembaga pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum adalah suatu bagian penting dalam pendidikan dan pengajaran. Adapun beberapa komponen kurikulum yang saling memiliki kaitan antara tujuan pembelajaran, materi, teknik, dan evaluasi, serta merupakan landasan utama sebagai usaha mengembangkan proses pembelajaran pada lembaga pendidikan. Namun ironisnya, negara Indonesia masih berada diposisi yang jauh tertinggal dilihat dari hasil TIMS dan PISA. Negara Jepang ditinjau dari kualitasnya yaitu proses ataupun hasil lebih baik dari negara Indonesia, sehingga dalam proses pengembangan dan perbaikan kurikulum matematika di Indonesia hendaknya berkaca dengan negara Jepang. Secara umum proses belajar matematika di Indonesia bersifat abstrak dan hafalan serta menekankan pembelajaran matematika pada tercapainya kompetensi siswa dan berorientasi pada hasil belajar. Sedangkan, kurikulum di Jepang menekankan kapada pemecahan masalah serta tercapainya kemampuan berpikir logis siswa. Kurikulum negara Jepang tidak memberi target kepada siswanya untuk menguasai semua materi yang ditetapkan, namun memberi target terhadap kedalaman dari proses pembelajarannya.
Bahasa Jepang matematika adalah suugaku atau 数学. Proses belajar matematika di Jepang lebih menekankan pemecahan masalah dan tercapainya kemampuan berpikir logis. Hal ini berbanding terbalik dengan pembelajaran di Indonesia yang fokus dengan hafalan dan hasil belajar.
Seperti penjelasan singkat sebelumnya, matematika dalam bahasa Jepang disebut dengan 数学 atau suugaku. Penulisan angka di Jepang juga berbeda. Untuk memudahkan kamu dalam mempelajari matematika seperti orang Jepang, berikut angka-angka yang wajib kamu hafalkan:
Penambahan kalimat di awal ini harus kamu sesuaikan dengan angka atau bilangannya. Jika angka belasan menambahkan J, maka untuk angka puluhan yang berawalan angka 2, kamu harus menambahkan Ni. Sedangkan untuk bilangan puluhan 3, kamu harus menambahkan San.
Setelah mengenal angka-angka dengan huruf Jepang, selanjutnya kamu harus mengetahui bagaimana cara menghitungnya untuk memudahkan kamu saat belajar bahasa Jepang matematika. Simak rangkuman perhitungan dasar matematika dengan bahasa Jepang berikut ini:
Bahasa Jepang matematika untuk perhitungan penjumlahan atau penambahan adalah 足し算 atau Tashizan. Terdapat pola atau rumus yang bisa kamu ikuti saat menjumlahkan angka ke dalam bahasa Jepang. Pola tersebut, yaitu:
Berikutnya cara menghitung pengurangan. Bahasa Jepang matematika pengurangan adalah Hikizan atau 引き算. Sama seperti penjumlahan, pengurangan dengan bahasa Jepang juga harus mengikuti pola yang berlaku.
Di Jepang, perkalian disebut dengan Kakezan atau 掛け算. Cara mengucapkan perhitungan berupa perkalian juga harus menggunakan pola yang berlaku. Di pola perkalian ini kamu harus menambahkan kata kerja kakeru atau 掛ける tepat di antara dua angka yang akan kamu kalikan.
Terakhir adalah pembagian yang disebut dengan Warizan atau 割り算. Untuk mengucapkan perhitungan pembagian, kamu harus menambahkan kata Waru atau 割る di antara angka yang akan kamu bagikan.
Ada keunikan sendiri di Jepang dalam penulisan angka. Setiap angka memiliki arti yang berbeda berdasarkan penggunaannya. Berikut beberapa kosakata matematika dalam bentuk bahasa Jepang yang harus kamu ketahui:
Selain angka, matematika juga identik dengan rumus. Nah, istilah rumus di Jepang adalah koushiki atau 公式. Kamu bisa menggunakan kalimat koushiki untuk bertanya tentang rumus-rumus matematika, contohnya rumus pythagoras.
Kalimat di atas akan berubah jika kamu menghitung sesuatu menggunakan rumus. Misalnya, kamu sudah mendapatkan hasil perhitungan matematika menggunakan rumus yang berlaku. Maka, kamu harus memakai kata keisan suru atau 計算する.
Itulah beberapa kosakata dalam matematika versi bahasa Jepang yang bisa kamu hafal untuk menambah pengetahuan. Setiap kosakata matematika memiliki arti berbeda, tergantung makna kalimat yang akan kamu ucapkan. Jadi, jangan sampai keliru atau terbalik menggunakan istilah bahasa Jepang, ya.
Selain belajar otodidak, kamu juga bisa meningkatkan kemampuan belajar bahasa Jepang bersama Cakap, salah satu kursus bahasa terbaik di Indonesia yang memiliki teacher lokal atau asing dengan metode belajar yang asyik, yaitu metode dua arah.
Hingga sampai saat ini, Cakap sudah memiliki lebih dari 2.700.000 pengguna, 1.600 teacher berpengalaman, bahkan sudah mendapatkan penghargaan rekor MURI di tahun 2019 sebagai aplikasi daring pertama belajar bahasa dengan interaksi dua arah secara langsung.
Berasal dari Jepang, Metode Sakamoto Math adalah pendekatan visual untuk pemecahan masalah. Ini adalah metode yang mantap dan inovatif untuk memecahkan soal cerita. Metode Sakamoto memberikan siswa teknik yang sistematis dan terstruktur secara sederhana untuk menganalisa pertanyaan dengan cara yang logis. Karena penekanannya pada pemahaman konsep dan aplikasi, dan bukan pada belajar hafalan, maka menghasilkan pemikiran logis dan kreatif, sehingga meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, utamanya soal cerita.
Metedo Sakamoto dikembangkan oleh Dr Hideo Sakamoto untuk memungkinkan anak-anak untuk tidak hanya mengatasi aspek mekanik dari pemecahan masalah, tetapi yang lebih penting adalah meningkatkan pemahaman dan kreativitas mereka ketika bergulat dengan masalah matematika.
Dengan Metode Sakamoto yang sederhana dan mudah dimengerti, namun cepat dan akurat dalam memecahkan soal dengan pemikiran Logis-Analitis, akan membuat siswa tidak hanya sekedar bisa, melainkan lebih dari itu, siswa menjadi suka dan senang matematika.
Contoh soal-soal di atas sedikit memberi gambaran apa yang akan diberikan kepada putra/putri tercinta Anda melalui Metode Sakamoto. Dapat dilihat bahwa contoh soal-soal tersebut menekankan pada pemahaman matematika yang lebih baik melalui proses berpikir logis, analitis dan kreatif.
Dengan semakin berkembangnya tantangan pelajaran matematika tingkat SD maka dengan hadirnya Metode Sakamoto dapat menjadi jawaban atas kebutuhan putra/putri Anda untuk mendapat bimbingan dari kami.
Kini soal cerita di pelajaran matematika tingkat SD mengalami perkembangan yang pesat dibandingkan beberapa tahun atau belasan tahun yang lalu sesuai tuntutan kebutuhan zaman yang semakin maju. Bisa berhitung cepat memang baik namun akan lebih baik jika disertai pemahaman soal yang benar sehingga mampu menjawab soal dengan benar.
Pendidikan matematika di Indonesia telah mengalami transformasi signifikan dengan diperkenalkannya Kurikulum Merdeka, sebuah inisiatif pendidikan terbaru yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Di sisi lain, Jepang telah lama diakui atas sistem pendidikannya yang sangat sukses, yang mencakup Kurikulum Jepang yang terkenal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persamaan, perbedaan, dan aspek-aspek kunci dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di dua kurikulum tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Systematic Literature Review (SLR) untuk mengetahui dan membandingkan pelaksanaan pembelajaran matematika dalam Kurikulum Merdeka Indonesia dan Kurikulum matematika di Jepang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Kurikulum di Indonesia yaitu kurikulum Merdeka menekankan pada pendekatan kontekstual dan kreativitas, sedangkan kurikulum matematika di Jepang menekankan pemecahan masalah dan menerapkan metode Lesson Study (LS) yang menekankan pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir logis dan kreatif serta meningkatkan minat siswa terhadap matematika.
The Open Access Journals of Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan University of Mataram provides quality journal publication services to documenting and preserving scientific article from the results of your research.
Buku ajar merupakan salah satu cerminan kurikulum suatu negara. Buku ajar matematika yang digunakan di sekolah mempengaruhi kualitas pembelajaran matematika. Menteri Pendidikan Indonesia telah menerbitan buku ajar siswa dan guru yang didistribusikan secara nasional pada tahun 2013. Beberapa perbaikan dilakukan untuk merevisi buku tersebut. Revisi buku dilakukan untuk memperbaiki konten dan memperkenalkan soal HOTS untuk mempersiapkan siswa Indonesia menghadapi tantangan abad 21. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian analisis perbandingan soal HOTS pada buku ajar matematika negara Singapura, Jepang, dan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan distribusi soal HOTS pada buku ajar matematika ketiga negara tersebut. Penelitian ini menggunakan model penelitian analisis konten. Analisis konten adalah metode penelitian yang memberikan cara-cara yang sistematis dan objektif untuk membuat kesimpulan yang valid. Hasil penelitian menunjukkan proporsi soal HOTS dari buku ajar matematika Singapura, Jepang, dan Indonesia secara berturut-turut 27,08%, 17,02%, dan 28,57%. Masing-masing buku ajar matematika memberikan konten yang mendukung soal HOTS dan kurikulum yang berlaku di negara masing-masing.
Abstract: Textbook is a reflection of curriculum in a country. Mathematics textbook used in schools influences the quality of mathematics learning. Education Ministry of Indonesia had published textbook for student and teacher which distributed nationally in 2013. Some revisions conducted to improve the textbook. Revised textbook purposely both to improve content and to promote HOTS problems anticipating Indonesian student for sustaining in 21st century. Therefore, researcher conducted a research to analyze and to compare HOTS Problem on mathematics textbook from Singapore, Japan, and Indonesia. The purposes of this research are to understand and also to compare the distribution of HOTS problem from mathematics textbook of the three countries. This research uses analysis content research model. Content analysis is a method providing systematic and objective ways to deduce a valid result. The result shows the proportion of HOTS problem on mathematics textbook from Singapore, Japan, and Indonesia consecutively 27,08%, 17,02%, dan 28,57%. Each the mathematics textbook promotes content supporting HOTS problem and curriculum that is being used in the countries.
3a8082e126