Israel
yang Ditolak TUHAN
Sdr/i yang terkasih, siapapun penulis kitab Ibrani, mengklaim bahwa
TUHAN
berfirman Dia
telah menolak Israel. Penulisnya tidak mengklaim bahwa pernyataannya
itu adalah pendapatnya, tetapi dia mengklaim bahwa pernyataan
tersebut adalah FIRMAN
TUHAN.
"Aku
akan mengadakan perjanjian baru
dengan kaum Israel dan dengan
kaum Yehuda,
bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan
dengan
nenek moyang mereka,
pada waktu Aku memegang tangan mereka
untuk
membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
Sebab mereka tidak setia
kepada perjanjian-Ku,
dan Aku
menolak mereka,"
demikian
firman Tuhan.
(Ibr
8:9)
Klaim ini merupakan kutipan dari kitab Yer 31. Namun
apabila kita membaca bagian Yeremia ini, benarkah TUHAN mengatakan
bahwa Dia telah menolak Israel?
"Aku
akan mengadakan perjanjian baru
dengan kaum Israel dan kaum
Yehuda,
bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan
dengan
nenek moyang mereka,
pada waktu Aku memegang tangan mereka
untuk
membawa mereka keluar dari tanah Mesir;
perjanjian-Ku itu telah
mereka ingkari,
meskipun Aku
menjadi tuan yang berkuasa atas mereka,"
demikianlah
firman TUHAN.
(Yer
31:32)
Ternyata
kata-kata "Aku menolak mereka" tidak ada di dalam kutipan
aslinya (Yeremia). Bagaimana penulis kitab Ibrani dapat dengan
berani mengubah firman TUHAN seperti ini? Gara-gara ada manipulasi
kalimat tersebut, semangat anti-semitisme berkembang di dalam
gereja! "Karena TUHAN sudah menolak bangsa Yahudi, maka dunia
pun sepantasnya menolak mereka!"
Padahal apabila kita
terus membaca konteks dari Yer 31 ini, hanya beda beberapa ayat
saja, kita dapat membaca bahwa TUHAN sama sekali TIDAK AKAN PERNAH
MENOLAK Israel.
Beginilah
firman TUHAN:
Sesungguhnya, seperti langit di atas tidak terukur
dan dasar-dasar bumi di bawah tidak terselidiki,
demikianlah
juga Aku tidak akan menolak segala keturunan Israel,
karena segala apa yang dilakukan mereka,
demikianlah firman
TUHAN.
(Yer 31:37)
Penulis kitab Ibrani bukan hanya
dengan sengaja mengubah firman dan menggantinya, dia juga
menggantikannya dengan kalimat yang sama sekali bertentangan dengan
ayat sesudahnya yang dia kutip!
Sekali
lagi, kunci terpenting untuk mengerti Tanakh Ibrani, adalah dengan
membaca konteks, jangan hanya baca satu ayat (ay 31 saja), tetapi
baca juga ayat-ayat selanjutnya (ay 37). Emmanuel.