sisi lain "surga yg tak dirindukan"

4 views
Skip to first unread message

Hanif

unread,
Aug 2, 2015, 3:31:48 AM8/2/15
to pippks-arabsaudi
Di fesbuk lagi rame film "surga yg tak dirindukan" yg berkisah seputar poligami. Topik kontroversial yg dikupas menjadi sebuah film.

Bicara poligami pada umumnya orang akan bilang, "enak si suami", "si istri sakit hati" atau "wah hebat, si istri ikhlas dimadu". Pembicaraan hanya seputar suami istri, bahkan mungkin di kalangan jomblo hanya seputar urusan 'kasur' atau yg tahu agama sedikit bilang, "itu sunnah yg terzhalimi". Sedikit yg mengupas, bagaimana sesudahnya. Kehidupan rumah tangga yg dipenuhi api cemburu istri yg bertolak belakang dg api asmara ke-2 pihak suami itu rupanya yg banyak dikupas dan dibahas. 

Saya ingin melihat dari sisi lain. Yaitu keturunan. Anak2 dari beda ibu. Seorang bapak bukan hanya harus kuat masalah finansial dan urusan membagi cinta dg para istri tapi juga menjaga kelangsungan keturunan2nya dari istri2nya. 

Ingatkah kisah Yusuf a.s. dan saudara2nya? Satu ayah namun beda ibu, melahirkan kisah dahsyat yg ditulis dg lengkap dan jelas pada surat Yusuf. Yusuf a.s dibenci saudara2 tirinya yg mengakibatkan penderitaan batin luar biasa bagi ayahnya, Ya'qub a.s.

Kenalkah anda dengan Khalifah Harun al Rasyid? Khalifah bani Abbasiyah yg terkenal kemasyhurannya. Namun adakah yg tahu bahwa anak2nya yg beda ibu berseteru dan saling membunuh untuk memperebutkan khilafah? Muhammad al Amin bin Harun al Rasyid memiliki ibu dari bangsa Arab. Abdullah al Ma'mun bin Harun al Rasyid memiliki ibu dari bangsa Persia. Perseteruan 2 bersaudara ini sudah terasa pada waktu ayahnya masih hidup. Sehingga ayahnya membagi kerajaannya, yg jazirah arab dikuasai al Amin, sedangkan persia dikuasai al Ma'mun. Keduanya disumpah di depan Ka'bah. Namun tak lama setelah ayahnya wafat, keduanya berperang dan al Amin dibunuh pasukan saudara tirinya.

Kenalkah anda dengan Sultan Salahuddin al Ayyubi, Pahlawan al Quds. Setelah Salahuddin meninggal, anaknya Ali al Afdhal berperang melawan saudara tirinya Utsman al Aziz.

Kenalkah anda dengan Sultan Muhammad al Fatih, pembuka Konstantinopel dan juga pahlawan Islam dalam melawan Drakula. Anaknya Bayazid berperang dengan saudara tirinya Cem. Cem meminta tolong ke Eropa untuk mengalahkan saudara tirinya, Bayazid. Namun oleh Paus waktu itu Cem dijadikan semacam jaminan agar Bayazid tidak memperluas wilayahnya ke Eropa. Paus juga meminta uang jaminan yg besar agar bisa menjadikan Cem sbg tahanan rumah. Jika tidak, Cem akan didukung penuh Eropa untuk mengalahkan Utsmaniyah. Dan berperang melawan saudara tiri sendiri tentu sangat tidak enak bagi Bayazid.

Itu hanya sekelumit kisah yg saya baca. Namun point pentingnya adalah, jika anda ingin menikah lagi, namun mengkhawatirkan para istri cemburu, itu alasan kuno dan sangat nggak penting. Istri2 saling cemburu itu normal. Anda bisa langsung tidur saja atau hang out dengan kawan2 atau nonton film box office terbaru. Kalo pingin relijius, ya tilawah Quran saja. Biarkan istri2 anda cemburu dan toh mereka sudah dewasa. Tidak penting utuk ikut melankolis seperti sinetron2. Dan nggak usah terlalu dipikir urusan kamar tidur, itu sudah by default seperti itu. Yang harus anda prioritaskan adalah masa depan keturunan2 anda dari istri2 yg berbeda. Mereka rawan konflik. Mulai dari soal kasih sayang (yg abstrak), finansial (yg nyata) hingga warisan.

Mungkin kesan tulisan di atas seolah2 saya mengharamkan poligami. Tidak, saya tidak mengharamkannya. Namun lebih ingin mengupas resikonya dari sisi keturunan (high risk), dan bukan dari sisi perempuan (low risk) yg sering dibahas di media. Sama saja seperti ini. Sekolah di Al Azhar, Madinah, maupun yg lain itu bagus dan sangat dianjurkan utk menambah keilmuan agama. Tapi apa semua orang bisa? Haji itu termasuk rukun Islam. Namun apa semua orang bisa Haji dengan kondisi saat ini? Poligami itu boleh atau sunnah (menurut yg lain) atau bahkan mungkin wajib (utk beberapa kasus spesifik), tapi apa semua orang bisa siap dg efeknya?

====

Berikut dalil2 pendukung utk poligami yg mungkin jarang diungkap:


حدثنا علي بن الحكم الأنصاري حدثنا أبو عوانة عن رقبة عن طلحة اليامي عن سعيد بن جبير قال قال لي ابن عباس هل تزوجت قلت لا قال فتزوج فإن خير هذه الأمة أكثرها نساء

"Menikahlah krn yg paling baik di ummat ini adalah yg paling banyak istrinya"




وقد روي عن عمر بن الخطاب - رضي الله عنه - أنه كان يقول : إني لأتزوج المرأة وما لي فيها من حاجة ، وأطؤها وما أشتهيها ; قيل له : وما يحملك على ذلك يا أمير المؤمنين ؟ قال : حبي أن يخرج الله مني من يكاثر به 


Di tafsir al Qurthubi disebutkan bahwa Umar ra. pun menikahi wanita meski dia nggak tertarik dan akan rajin menggaulinya meski nggak bernafsu kepadanya krn hanya ingin agar dapat banyak anak sehingga jumlah ummat Islam makin banyak.

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages