Magelang, CyberNews. Material berupa pasir dan batu memenuhi alur Kali Putih mulai kawasan hulu di sekitar lereng Gunung Merapi sampai kawasan bawah. Material tersebut terbawa banjir lahar beberapa waktu lalu. Dari penelusuran Suara Merdeka bersama relawan Kompag Merapi, endapan material berupa pasir banyak terdapat di sekitar Desa Dukun, sabo dam Jenglik hingga sekitar sabo dam Jurang Jero. Sementara daerah bawah seperti Desa Seloboro, dan Sirahan (Salam) serta Desa Blongkeng (Ngluwar) material yang ada berupa batu kerakal. Uniknya, di atas dam Jurang Jero tidak banyak endapan material baru. Material yang ada di bantaran sungai hanyalah material lama sisa penambangan tahun 2.000-an. Hanya saja lereng-lereng tebing mengalami penggerusan akibat banjir. "Material masih sangat banyak. Ini berpotensi turun menjadi banjir lahar dingin pada musim hujan mendatang. Ancaman lahar masih besar," kata relawan Kompag Merapi Andi JJ di kawasan sabo dam Jurang Jero. Dalam kesempatan ini, Kompag Merapi melakukan survei material mulai Desa Srumbung sampai kawasan Kandang Macan, lereng Gunung Merapi. Kawasan ini merupakan hulu sungai seperti Kali Putih, Blongkeng dan Lamat. Dari penelusuran ini diketahui bahwa ribuan pohon pinus di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) masih meranggas. Pohon pohon tersebut terbakar awan panas saat erupsi Gunung Merapi Oktober tahun lalu. Belum banyak tunas baru yang tumbuh di pohon yang ditanam sekitar tahun 1970-an tersebut. Namun demikian, rumput ilalang tumbuh subur hingga setinggi dua meter. Relawan Kompag Merapi bahkan sampai harus menggunakan senjata tajam untuk membuka jalan. Anggota Kompag Merapi Nanang Ismail mengatakan bahwa sejumlah sabo dam hancur dan rusak berat. Sabo dam yang hancur adalah sabo dam Ngepos di Desa Ngablak, Srumbung. Sedangkan sabo dam yang mengalami kerusakan adalah sabo dam Jenglik, Lampeyan, serta sabo dam Jurang Jero. ( MH Habib Shaleh / CN27 / JBSM ) http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/06/06/87595/Material-Penuhi-Alur-Kali-Putih |