KLATEN--MICOM: Warga korban erupsi Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami krisis air bersih. Hal itu disebabkan bantuan pasokan air dari instansi pemerintah maupun swasta dihentikan sejak satu bulan lalu. Krisis air bersih bagi warga di kawasan lereng gunung itu terjadi setiap musim kemarau. Untuk kebutuhan air warga hanya menggantungkan dari tadah hujan. Namun, sekarang mereka mulai kesulitan mendapatkan air karena tak ada hujan lagi. "Bagi warga yang secara ekonomi mampu tidak masalah. Karena, mereka bisa membeli air yang ditawarkan pihak swasta. Ttetapi, bagi penduduk miskin hal itu mustahil dan hanya menunggu bantuan," kata Kades Balerante Sukono, 50, Senin (13/6). Memasuki musim kemarau sekarang ini, lanjutnya, harga air di kawasan rawan bencana (KRB) Merapi itu telah mencapai Rp130.000 per tangki. Meski harga mahal, warga terpaksa membeli air untuk kebutuhan rumah tangga dan hewan ternak. Mereka yang kurang mampu terkadang membeli air secara patungan. "Ya, bagaimana lagi. Karena kebutuhan terpaksa kami juga membeli air. Sebab, sumber air di daerah lereng gunung ini langka," ujar Sriyono, 45, warga Dukuh Banjarsari. Camat Kemalang Suradi mengatakan, bahwa ia sudah mengirim surat permintaan bantuan air ke pemerintah kabupaten. Sebelum krisis air, warga desa itu hanya mengandalkan bantuan dan air hujan. Tetapi, sekarang bantuan telah dihentikan. (OL-12) http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/13/233718/289/101/-Warga-Merapi-Krisis-Air-Bersih |