YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (7/6/2011), mengirim tim survei ke Dataran Tinggi Dieng untuk melakukan penelitian dan pemetaan area berbahaya di kawasan tersebut. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan jatuhnya korban jiwa karena semakin meluasnya gas beracun dan berbahaya berupa gas karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan gas lain akibat meningkatnya aktivitas di kawah Timbang, Dataran Tinggi Dieng. Tim survei diketuai oleh peneliti senior Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Prof Dr Sudibyakto. "Tim beranggotakan lima orang dan akan bekerja di Dataran Tinggi Dieng selama tiga hari," kata Sudibyakto. Lebih lanjut, Sudibyakto mengatakan, tindakan yang akan dilakukan tim survei ini ketika sampai di Dieng, antara lain, untuk mengukur konsentrasi gas beracun dan berbahaya, memetakan sebaran gas berbahaya secara spasial dan temporal, mengetahui seberapa jauh pengaruh kondisi lingkungan terhadap sebaran gas berbahaya, serta memberikan alternatif dan upaya mitigasi untuk mengurangi risiko korban bencana. Untuk kelancaran tugasnya, tim membekali diri dengan instrumen pengukur gas berbahaya, peta rupa bumi, GPS, citra satelit, serta instrumen meteorologi untuk mengetahui arah, kecepatan angin, dan pola sebarannya. Di samping itu, mereka juga berencana untuk mengevaluasi dan memberikan alternatif pemecahan masalah di Dieng, antara lain, dengan pemetaan zona aman, jalur evakuasi, lokasi relokasi penduduk, dan need assessment bagi pengungsi. "Saya rasa kita cukup punya pengalaman di bidang manajemen bencana dan penyusunan tata ruang wilayah rawan bencana sehingga diharapkan dari hasil survei ini dapat memberikan masukan tata ruang yang berbasis pada risiko bencana," kata dosen Fakultas Geografi tersebut. http://regional.kompas.com/read/2011/06/07/22382554/UGM.Kirim.Tim.Survei.ke.Dieng |