Sesungguhnya Isa bukanlah sebuah nama,
tapi sebuah gelar sehingga Isa disebut At-Tauhid (satu-satunya) dan
itulah sebabnya nama yang ditulis oleh Al-Qur'an adalah Almasih Isa
Allaihisalam (CATATAN: Almasih tidak boleh ditaruh di belakang nama
Isa). Almasih berarti orang yang diurapi Tuhan dan Allahisalam berarti
satu-satunya penjamin keselamatan, sehingga Isa dijuluki Nabi Pembawa
Syafaat. Jadi kalau diartikan secara utuh, Isa adalah orang yang diurapi
Tuhan dan satu-satunya penjamin keselamatan
AS adalah singkatan dari allaihisalam (pemberi penjamin keselamatan),
sehingga Yesus (Isa) diberi gelar asy-syukruf (perhiasan syafaat) yang
merupakan pemberi jaminan keselamatan itu sendiri, sedangkan SAW adalah
singkatan dari sollallohu allaihi wasallam (peminta jaminan
keselamatan), sehingga Muhammad diberi gelar Nabi Pembawa Shalawat
Syafaat bertujuan memberikan jaminan keselamatan kepada seluruh umat
manusia, sedangkan shalawat bertujuan meminta doa bagi seluruh umat
manusia. Sehabis shalat, setiap kaum Muslim wajib membaca shalawat dan
sehabis ngaji, setiap kaum Muslim juga diwajibkan membaca shalawat yang
berbunyi,"Allohumma solli ala sayyidina muhammadin wa ala alihi
sayyidina muhammad ku anfusakum wa ahlikum naron (Ya Allah,
selamatkanlah junjunganku Muhammad) wa ala alihi (dan selamatkanlah juga
sanak keluarganya) wa sohbihi (dan selamatkan juga sahabatnya) ku
anfusakum wa ahlikum naron (dari ancaman Allah yang berupa neraka)
Kita diperhadapkan kepada dua pilihan: nabi yang membawa syafaat atau
nabi yang membawa shalawat. Agama tidak bisa menyelamatkan manusia, tapi
ada dua pilihan besar: mau mengikuti teladan junjungan yang akan
memberikan jaminan keselamatan itu sendiri atau orang yang meminta
jaminan keselamatan itu sendiri. Faktanya ialah kita sendiri belum tentu
selamat dan masuk surga, bagaimana kita bisa mendoakan seorang pemimpin
agar selamat dan masuk surga? Bahkan Muhammad SAW pun tidak mengetahui
apa yang akan Allah lakukan terhadap dia meskipun dia Rasullulah,
sebagaimana dikatakan dalam Shahi Bukhari, p.266,"Demi Allah, meskipun
aku Rasul Allah, tapi aku tetap tidak tahu apa yang akan Allah lakukan
padaku."
Ingatlah, ada dua pilihan besar yang harus Anda pilih saat ini: mau
mengikuti teladan junjungan yang akan memberikan jaminan keselamatan itu
sendiri atau orang yang meminta jaminan keselamatan itu sendiri. Saya
secara pribadi pasti akan memilih untuk mengikuti teladan junjungan yang
akan memberikan jaminan keselamatan itu sendiri, bagaimana dengan Anda?
Pilihan Anda menentukan kemana Anda pergi setelah meninggal