Dear Rekan Milis Administrator Mohon maaf beribu maaf, Numpang izin pasang iklan kami...
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kepada Yth.
Bapak dan Ibu
Kaum Muslimin dan Muslimat
di tempat.
Bersama ini, kami dari MA'WA AQIQAH mencoba menawarkan paket Aqiqahan ada yang mentah dan ada yang matang, plus dengan tawaran menu yang lain.
apakah bapak dan ibu sudah menunaikan Aqiqah........ ?
untuk putra - putri anda yang baru
dilahirkan. Rasulullah SAW bersabda : " Setiap anak yang lahir itu
tergadai dengan Aqiqahnya, yang disembelih ( Kambing ) Untuknya pada
hari ke tujuhnya, ia dicukur dan diberi nama " ( HR Tirmizi Nasai dan Ibnu Majah )
Anak adalah karunia besar yang
dinantikan setiap insan, pujian dan kegembiraan menyambut
kedatangannya, terucap do'a kelak menjadi anak yang sholeh dan sholeha.
Selayaknya kita bersyukur dengan kedatangannya, menyambutnya dengan
kegembiraan melalui "Aqiqah yang disyaria'atkan.
Kami siap membantu anda mewujudkan "Aqiqah yang berkah"
DAFTAR MENU MA’WA AQIQAH
Type
|
Harga Kambing
|
Menu yang sudah dimasak
|
Sate
|
Gulai / Sop
|
A
|
Rp.1.600.000
|
200 Tusuk
|
50 Porsi
|
B
|
Rp.1.800.000
|
300 Tusuk
|
70 Porsi
|
C
|
Rp. 2.000.000
|
400 Tusuk
|
100 Porsi
|
D
|
Rp.2.500.000
|
500 Tusuk
|
130 Porsi
|
Keterangan : harga Sudah termasuk Ongkos masak + Risalah Aqiqah
Bisa Mengantarkan ke SEJABOBETABEK
HARGA PAKET MENTAH-NYA :
TYPE
|
HARGA
|
A.
|
Rp. 1.300.000
|
B.
|
Rp. 1.500.000
|
C.
|
Rp. 1.700.000
|
D.
|
Rp. 2.200.000
|
Keterangan :
Daging sudah dipisahkan dari tulang dan di cincang
DAFTAR MENU SALIMA YANG LAIN
|
SATE
|
SOP
|
GULAI
|
SEMUR
|
TENGKLENG
|
KAMBING GULING
|
KARE KAMBING
|
Nasi Kebuli
|
Untuk Harga Aqiqah Kambing Jantan / Bandot
- Harga Mulai Rp. 1.700.000 s.d Rp. 3.500.000,- / Ekornya
- Harga Belum termasuk Ongkos Masak
- Untuk Ongkos masak per 1 Ekornya Rp.400.000,-
- dan Untuk Aqiqah Kambing Jantan / bandot, Kambing bisa dipilih dan dilihat di kandang kami
PAKET NASI KEBULI
|
PAKET A untuk 1 Porsi
|
PAKET B 1 Nampan
untuk 8 orang
|
| Rp. 60.000,- / Box | Rp. 480.000,- |
Nasi Kebuli sudah ada daging kambingnya, acar, krupuk udang / emping dan sambal.
1 Porsi membuat kita kenyang
|
Nasi Kebuli sudah ada daging kambingnya, acar, krupuk udang / emping dan sambal. 8 Porsi membuat kita kenyang
|
Untuk Pesanan Nasi Kebuli, Minimal 60 Porsi.
Paket Nasi Box Murah Kami :
Paket A
Rp. 14.000
|
Nasi, Sayur ( Pilih salah satu : Capcay, acar kuning,
Oseng – oseng Jagug Muda, bihun ), krupuk udang, pisang, sendok & Tissue
|
Paket B
Rp. 16.000
|
Nasi, Telor ( Pindang / balado ), Sayur ( Pilih salah satu
: Capcay, acar kuning, Oseng – oseng jagung muda, bihun ), krupuk udang,
pisang, sendok & Tissue
|
Paket C
Rp. 22.000
|
Nasi, Ayam ( bakar / Goreng ) Sayur ( Pilih salah satu :
Capcay, acar kuning, Oseng – Oseng Jagung Muda, bihun ), krupuk udang, pisang, sendok &
Tissue
|
Paket D
Rp.25.000
|
Nasi, Ayam ( Bakar
/ Goreng ), Telor ( Pindang / balado) , Sayur
( Pilih salah satu
: Capcay, acar kuning, Oseng – oseng jagung
muda, bihun ), krupuk udang, pisang, sendok & Tissue
|
Paket E
Rp. 26.000
|
Nasi, Rendang, Sayur ( Pilih salah satu :
Capcay, acar kuning, Oseng – oseng jagung muda, bihun ), krupuk udang, Pisang,
sendok & Tissue
|
Paket F
Rp.27.000
|
Nasi, Rendang, Sambal Goreng Kentang Hati , Sayur (
Pilih salah satu: Capcay, acar kuning, Oseng – Oseng Jagung Muda, bihun
), krupuk udang, Pisang, sendok & Tissue
|
![]()
HIKMAH AQIQAH
· Aqiqah
menggambarkan kegembiraan dengan tegakknya syariat islam dan lahirnya
keturunan Nabi Muhammad SAW. * Aqiqah akan memperkuat tali ikatan cinta
diantara anggota masyarakat melalui Aqiqahlah mereka berkumpul di meja –
meja makan menyambut kelahiran anak yang baru.
· Aqiqah
memberikan sumber jaminan social baru yang menerapkan dasar- dasar
keadilan social dan menghapus gejala kemiskinan didalam masyarakat. (
Dr. Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad ).
Ucapan untuk orang yang baru saja dikaruniai anak:
“Semoga Allah memberimu berkah pada anakmu, dan
semoga engkau bersyukur kepada Yang Maha Pemberi, sampai ia dewasa dan
engkau mendapatkan kebaikannya.”
DO’A UNTUK BAYI
“Aku mohon perlindungan untukmu dengan kalimat-
kalimat Allah yang sempurna, dari setiap syetan, dan segala yang
beracun, dan dari setiap pandangan yang penuh kebencian.” [H. R.
Bukhari]
MENGHIDUPKAN SUNNAH NABI SAW. DENGAN ‘AQIQAH
“Barang siapa yang menghidupkan sunnahku disaat
terjadi kerusakan pada ummatku maka baginya pahala seseorang yang mati
syahid.” (Rasulullah saw.)
Hadits ini menyadarkan kita akan pentingnya kembali pada kehidupan Islami dan menghidupkan sunnah Nabi saw.
Terutama di saat ummat mulai cenderung dan
terpedaya dengan segala gaya hidup yang tidak berasal dari nilai-nilai
Islam. Hal tersebut mengakibatkan ummat Islam tidak lagi memiliki jati
diri, dan kecintaannya kepada Nabi saw sebagai suri teladan larut
sedikit demi sedikit, berganti mengikuti gerak dan gaya masyarakat yang
jahiliyah, termasuk dalam menyambut kehadiran anak yang sebenarnya
merupakan amanah Allah SWT.
Tulisan ini sekedar mengingatkan akan sebuah sunnah
yang dahulu akrab dengan kehidupan kaum muslimin sebagai ummat yang
dirahmati dan diberkahi Allah SWT.
Beberapa Hal Yang Harus Dilakukan Oleh Orang Tua Setelah Kelahiran Anaknya
1. Menyuarakan adzan di telinga kanan dan qomat di
telinga kiri bayi. Hal ini berdasarkan atas sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At- Tirmidzi, dari Abu Rafi’: Aku
melihat Rasulullah saw. Menyuarakan adzan pada telinga Al-Hasan bin ‘Ali
ketika Fatimah melahirkannya.
2. Melakukan tahniq, yaitu menggosok langit-langit
(mulut bagian atas) dengan kurma yang sudah dilembutkan. Caranya ialah
dengan menaruhsebagian kurma yang telah dikunyah pada jari, dan
memasukkan jari itu ke dalam mulut bayi, kemudian menggerak-gerakkannya
ke kiri dan ke kanan dengan gerakan yang lembut hingga merata
disekelilinglangit-langitbayi. Jika kurma sulit di dapat, tahniq ini
dapat dilakukan dengan bahan yang manis lainnya, Seperti madu atau sari
pati gula, sebagai pelaksanaan sunnah Nabi saw.
Di dalam Shahihain, terdapat hadits dari Abu Burdah, dari Abu Musa r.a., ia berkata:
Aku telah dikaruniai seorang anak, kemudian aku
membawanya kepada Nabi saw. lalu beliau menamakannya Ibrahim,
menggosok-gosok langit-langit mulutnya dengan sebuah kurma dan
mendo’akannya dengan keberkahan. Setelah itu beliau menyerahkannya
kepadaku.
Hikmah dari tahniq ini ialah untuk menguatkan
syaraf-syaraf mulut dan gerakan lisan beserta tenggorokan dan dua tulang
rahang bawah dengan jilatan, sehingga anak siap untuk menghisap air
Susu ibunya dengan kuat dan alami. Lebih utama kalau tahniq ini
dilakukan oleh ulama/orang yang shalih sebagai penghormatan dan
pengharapan agar si bayi menjadi orang yang shalih pula.
3. Mencukur rambut kepala bayi, memberi nama, dan Aqiqah.
Secara bahasa ‘aqiqah berarti memutus. Sedangkan
secara istilah Syara’ aqiqah berarti menyembelih kambing untuk anak pada
hari ke tujuh dari hari kelahirannya.
Pentingnya Aqiqah Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya anak itu diaqiqahi. Maka tumpahkanlah Darah baginya dan jauhkanlah penyakit daripadanya (dengan mencukurnya).” (Hadits shahih riwayat Bukhari, dari Salman Bin Amar Adh-Dhabi).
Rasulullah saw. bersabda: “Setiap anak itu digadaikan
dengan aqiqahnya. Ia disembelihkan (binatang) pada hari ke tujuh dari
hari kelahirannya, diberi nama pada hari itu dan dicukur kepalanya”.
(Ashhabus-Sunan).
Aqiqah adalah tanda syukur kita kepada Allah SWT atas
nikmat anak yang diberikan-Nya. Juga sebagai washilah (sarana) memohon
kepada Allah SWT.
agar menjaga dan memelihara sang bayi. Dari hadits di
atas pula ulama menjelaskan bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkadah
(sunnah yang sangat dianjurkan)
bagi para wali bayi yang mampu, bahkan tetap dianjurkan, sekalipun wali bayi dalam kondisi sulit
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM AQIQAH
1. Kambing yang akan di sembelih mencapai umur minimal satu tahun dan sehat tanpa cacat sebagaimana persyaratan untuk hewan qurban.
2. Jika bayi yang dilahirkan laki-laki, dianjurkan
untuk menyembelih dua ekor kambing yang sepadan (sama besarnya),
sedangkan bayi perempuan disembelihkan satu ekor kambing. Hal ini
berdasar atas hadits dari Ummu Karaz al-Ka’biyah, Rasul
saw.bersabda:“Bagi anak laki – laki (disembelihkan) dua ekor kambing dan
bagi anak perempuan (disembelihkan) satu ekor. Dan tidak membahayakan
kamu sekalian apakah (sembelihan itu) jantan atau betina” (H. R. Ahmad
dan Tirmidzi)
Hal di atas berlaku untuk orang yang dikaruniai
rizqi yang cukup oleh Allah SWT. Sedangkan orang yang kemampuannya
terbatas, diperbolehkan untuk meng’aqiqahi anak laki-laki maupun anak
perempuan dengan satu ekor kambing.
Hal ini berdasar atas hadits dari Ibnu ‘Abbas r.a.:
“Bahwa Rasulullah saw. telah meng’aqiqahi Al-Hasan
dan Al-Husain dengan satu ekor biri-biri.” (H.R. Abu Dawud), dan juga
riwayat dari Imam Malik: “Abdullah bin Umar r.a. telah meng’aqiqahi
anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan, satu kambing-satu
kambing.”
3. Dianjurkan agar ‘aqiqah itu disembelih atas nama
anak yang dilahirkan. Hal ini berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan
oleh Ibnu al-Mundzir dari ‘Aisyah r.a.: Nabi saw. bersabda: “Sembelihlah
atas namanya (anak yang dilahirkan), dan ucapkanlah, ‘Dengan menyebut
nama Allah. Ya Allah,bagi-Mu-lahdankepada-Mu- lah persembahkan ‘aqiqah
si Fulan ini.” Akan tetapi, jika orang yang menyembelih itu telah
berniat, meskipun tidak menyebutkan nama anak itu, maka tujuannya sudah
tercapai.
4. Adapun daging aqiqah tersebut selain dimakan oleh Keluarga sendiri,juga disedekahkan dan dihadiahkan.
5. Disukai untuk memberi nama anak pada hari ketujuh
dengan memilihkannya nama-nama yang baik, lalu mencukur rambutnya,
kemudian bersedekah senilai harga emas atau perak yang setimbang dengan
berat rambutnya. Dari Ali r.a. berkata: Rasulullah saw. memerintahkan
Fatimah dan bersabda : “Timbanglah rambut Husain dan bersedekahlah
dengan perak sesuai dengan berat timbangan (rambut)nya dan berikanlah
kaki kambing kepada kabilah (suku bangsa)”.
WAKTU ‘AQIQAH
Di muka telah dikutipkan sebuah hadits yang
menunjukkan bahwa waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan ‘aqiqah
adalah hari ketujuh. Hadits lain yang menguatkan hal itu antara lain
adalah hadits Abdillah bin Wahb dari ‘Aisyah r.a.:
Rasulullah saw. telah meng’aqiqahi Hasan dan Husain
pada hari ketujuuh (dari kelahiran mereka), menamakan mereka dan
memerintahkan untuk menjauhkan penyakit dari kepala (mencukur) mereka.
Akan tetapi, ada pendapat yang menunjukkan bahwa
keterikatan dengan hari ketujuh itu bukanlah keharusan,
melainkansuatuanjuran.Al- Maimuniberkata: Aku bertanya pada Abdullah:
“Kapankah anak itu di’aqiqahi?”. Abdullah menjawab, “Adapun ‘Aisyah
telah mengatakan bahwa ‘aqiqah itu dilakukan pada hari ketujuh, hari
keempat belas, atau hari ke duapuluh satu.”
Imam Malik berkata: Pada zhahirnya, keterikatan pada
hari ketujuh itu adalah atas dasar anjuran. Andaikan (pada hari itu
tidak dapat dilakukan), maka menyembelih
pada hari keempat, kedelapan, atau kesepuluh atau sesudahnya, ‘aqiqah itu telah cukup.
Ringkasnya, jika orang tua mampu menyembelih ‘aqiqah
pada hari ketujuh, maka hal itu lebih utama, sesuai dengan perbuatan
Nabi saw. Namun jika hal itu menyulitkan, maka diperbolehkan untuk
melakukannya pada hari ke berapa saja sebagaimana telah dikatakan Imam
Malik. Walllahu a’lam.
Demikianlah tulisan ringkas yang dapat kami
sampaikan, semoga anak-anak kita yang lahir kemudian di’aqiqahi mendapat
rahmat, inayah, serta dilindungi Allah SWT. dari godaan syaitan yang
terkutuk dan dimudahkan jalannya dalam menempuh Shiraathal Mustaqim.
Aamiin.
MAKNA SEBUAH NAMA …
“Apalah arti sebuah nama”, begitulah ungkapan dari
Shakespeare yang begitu sering terdengar di masyarakat. Konsekuensinya
nama hanyalah sebagai panggilan/identitas yang membedakan antara
individu yang satu dengan individu yang lain. Sehingga seringkali dalam
pemberian sebuah nama yang dicari adalah lebih karena keunikannya bukan
makna yang terkandung di dalamnya. Namun bagi kami – dan sebagian besar
orang Indonesia – nama bermakna doa atau cita-cita.
Sehingga setiap panggilan terhadapnya merupakan doa
baginya dan setiap mengingat namanya maka mengingatkan akan cita-cita
kehadirannya ke dunia.
Kanjeng nabi pernah bersabda, “Sesungguhnya kalian
akan diseru pada hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama-nama ayah
kalian, maka perbaguslah nama kalian”. (HR Abu Dawud dan Ibnu Hibban).
Kanjeng nabi pun pernah mengganti nama yang tidak
bagus, sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Umar ra: “Sesungguhnya putri
Umar diberi nama ‘Ashiyah (yang berdosa), maka Rasulullah saw mengganti
namanya dengan Jamilah (cantik).” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Belum pernah diaqiqah, padahal sudah baligh
Bagaimana
hukumnya seseorang yang sudah besar tapi belum pernah diaqiqahkan
oleh orang tuanya. Apakah dia masih harus aqiqah walau orang tuanya
sudah meninggal.? Lalu bolehkan melaksanaan aqiqah sendiri..?
Dalam permasalahan ini, ulama terbagi kepada dua pendapat :
Pertama :
Disunahkan bagi mereka yang belum
sempat diaqiqahkan oleh orang tuanya, untuk melaksanakan aqiqah
sendiri. Sebagaimana pendapat Atho’ , Hasan, Muhammad bin Sirin, dan
sebagian kalangan Syafi’i. Mereka menjadikan haditsyang menjelaskan
bahwa nabi saw pernah melakukan aqiqah untuk dirinya sendiri setelah
pelantikan nubuwwah. Akan tetapi terdapat pertentangan yang sangat
panjang dari hadits yang dijadikan landasan mereka. Pada intinya
hadits itu tidak ada nash yang menunjukkan kesahihannya. Baihaqi
mengatakan hadits itu munkar, Nawawi melihat bahwa hadits ini bathil,
karena terdapat Abdullah bin Muharrar yang disepakati kedhoifannya.
Kedua :
Tidak diwajibkan pada seorang anak
yang belum sempat diaqiqahkan oleh orang tuanya untuk melakukan aqiqah
sendiri. Karena aqiqah pada asalnya disyariatkan kepada orang tua
atau wali yang memeliharanya. Maka tidak ada perintah untuk
melakukannya sendiri. Pendapat ini yang dijadikan landasan kalangan
Syafi’i dan Ahmad bin Hambal.
Setelah jelas dua pendapat diatas, dan lemahnya dalil yang dijadikan
landasan pendapat pertama. Terdapat beberapa keterangan dari para
ulama terdahulu yang menjelaskan bahwa mereka melakukan aqiqah secara
sendiri. Seperti keterangan yang didapatkan dari Imam Hasan al Bashri :
“ jika belum sempat diaqiqahkan, maka lakukanlah aqiqah sendiri bagi
anak laki – laki “. Sepertimana ungkapan Muhammad bin Sirin : “ aku
melakukan aqiqahqu sendiri dengan seekor kambing “.
Dari keterangan berikut dapat disimpulkan
bahwa ulama tidak melarang untuk melakukannya secara sendiri. Maka
bagi yang belum sempat diaqiqahkan oleh kedua orangtuanya, tidak
mengapa jika ingin melakukannya sendiri. Sebagaimana tidak ada larangan
untuk tidak melaksanakannya.
Jika Bapak dan Ibu tertarik dan ingin menyelenggarakan Aqiqah bisa menghubungi kami :
MA'WA AQIQAH
Jalan Nusa Indah 7 / 1 No.61 Rt.11 Rw.03, Perumnas Klender Jakarta Timur 13460.
Telepon (021) 31777804, 021-8622902 Dengan Abi Faried
Handphone : 081807728022 Dengan Abi Faried
Pin BB : 59860C5D
Whatsapp : 081807728022
Facebook : mawa....@gmail.com
Untuk Risalah Aqiqah Gratis 60 eksemplar. Pengiriman Bisa antar SEJABODETABEK, Demikian informasi dan penawaran aqiqah ini kami sampaikan semoga bermanfaat.
Afwa mingkum, Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
NB : Kami juga menjual beberapa produk kami, hubungi blog kami ini, semoga kami bisa memberikan yang terbaik untuk anda. Amin.
Untuk anda yang ingin melaksanakan hajatan,
pesta, syukuran, dan lain - lain, kami juga menjual kambing guling, nasi
kebuli dan lain - lain, dan juga asinan khas betawi, aslinya asinan
sayur dan buah, Pokoknya enak deh Asli betawi, Halalan Thoyiban
Mubarakan 100 %. jangan lupa ya hubungi : 021- 31777804, 021- 8622902, 081807728022 dengan Abi faried