<div>Caffeine merambah dunia musik Indonesia setelah sebelumnya "ditemukan" oleh Noey, salah satu personel Java Jive. Mereka kemudian merilis album pertamanya yaitu Hijau pada tahun 2000. Di album ini banyak mendapat bantuan dari Capung, gitaris Java Jive dan pencipta lagu terkenal. Album ini telah meraih Double Platinum.</div><div></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div>download lagu caffeine full album rar</div><div></div><div>Download File:
https://t.co/Ziqen9GxEY </div><div></div><div></div><div>Album kedua Caffeine yang rilis tahun 2002 berjudul Yang Tak Terlupakan. Walaupun album ini tidak mendapat perhatian sebesar album pertama, tetapi terbukti sukses untuk mempertahankan eksistensi Caffeine.</div><div></div><div></div><div>Kemudian di album ketiga yaitu Di Telinga dan di Mataku tahun 2003, Caffeine mendapatkan respon positif pasar musik Indonesia. Mereka kembali mendapatkan penghargaan platinum atas penjualan album ini.</div><div></div><div></div><div>Caffeine sempat mengalami mati suri setelah mereka merilis album kompilasi yaitu The Best of Caffeine yang keluar pada tahun 2004. Hal ini salah satunya disebabkan oleh meninggalnya sang bassist yaitu Yandi Sebastian pada tahun 2006.</div><div></div><div></div><div>Hijau adalah sebuah album musik pertama karya Caffeine. Dirilis pada tahun 2000. Lagu utamanya di album ini ialah Hidupku Kan Damaikan Hatimu, Kau Yang T'lah Pergi dan Tiara.</div><div></div><div></div><div>Siapa yang tak kenal dengan lagu satu ini? Hidupku Kan Damaikan Hatimu merupakan lagu andalan dalam album perdana Caffeine bertajuk Hijau yang dirilis pada tahun 2000. Lagu ini begitu digandrungi oleh para penikmat musik tanah air, khususnya remaja.</div><div></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div></div><div>Selain Hidupku Kan Damaikan Hatimu, lagu Kau Yang Tlah Pergi juga menjadi andalan dalam album Hijau. Lagu ini terdengar begitu sendu dan sedih karena menceritakan tentang perpisahan sepasang kekasih yang tidak akan pernah bertemu kembali.</div><div></div><div></div><div>Bersama dengan lagu Hidupku Kan Damaikan Hatimu dan Kau Yang Tlah Pergi, lagu Tiara juga menjadi andalan dalam album perdana Caffeine. Lirik lagu ini berisi tentang permohonan seorang kepada orang yang dicintainya agar tidak pergi.</div><div></div><div></div><div>Seperti Bidadari merupakan lagu tambahan dalam album Hijau Repackage yang dirilis pada tahun 2001. Album tersebut berisi lagu-lagu dalam album Hijau ditambah dengan versi akustik dari lagu Hidupku Kan Damaikan Hatimu dan Kau Yang Tlah Pergi serta dua lagu baru, salah satunya berjudul Seperti Bidadari.</div><div></div><div></div><div>Aku Takkan Memiliki atau yang sering disingkat ATM merupakan lagu andalan dari album kedua Caffeine bertajuk Yang Tak Terlupakan yang dirilis pada tahun 2002. Lagu ini juga menjadi masterpiece dalam perjalanan karir Caffeine.</div><div></div><div></div><div>Selain Aku Takkan Memiliki, lagu 3 Kata juga merupakan bagian dari album kedua Caffeine bertajuk Yang Tak Terlupakan. Liriknya berisi tentang seseorang yang tidak bisa mengucapkan tiga kata penting untuk seseorang yang dicintainya, yaitu Aku Cinta Kamu. Pada akhirnya ia harus mengubur tiga kata itu dalam hatinya.</div><div></div><div></div><div>Hanya dalam hitungan bulan setelah merilis album Yang Tak Terlupakan, Caffeine kembali merilis album ketiga bertajuk Di Telinga dan Di Mataku pada Januari 2003. Lagu andalannya berjudul Yang Tak Pernah menjadi hits pada masa itu meski belum dapat mengalahkan kepopuleran lagu Hidupku Kan Damaikan Hatimu dan Aku Takkan Memiliki.</div><div></div><div></div><div>"Sex and Candy" is a song by American alternative rock group Marcy Playground, a single from their 1997 self-titled debut album. It is a post-grunge song with psychedelic elements. Lead singer John Wozniak was inspired to write the song after a woman told him that a room smelled like "sex and candy." The song's abstract lyrics refer to the disco era and include hippie lingo. In 1997, Wozniak said that "Sex and Candy" is an unorthodox love song; later, he said he does not know what the song means. It was released to radio on the week of September 15, 1997. It was physically released on November 4.[1]</div><div></div><div></div><div>Several media outlets compared "Sex and Candy" to the work of Nirvana[4][6][11][15] with Jonah Bayer of The A.V. Club specifically likening it to the sound of that band's 1994 album MTV Unplugged in New York.[4] Dan Weiss of LA Weekly wrote "Sex and Candy" is the only song on Marcy Playground besides "Saint Joe on the School Bus" that resembles Nirvana's music.[15] According to Gladstone of Cracked.com, many people mistakenly believe that "Sex and Candy" is a Nirvana song despite the fact that it was released after the suicide of Kurt Cobain; Gladstone opined "Only in the most superficial way is this song Nirvana-esque. It's moody and hooky."[16] Other bands and sounds that critics heard in the song were the sort of music played at coffeehouses,[3] Pearl Jam's session on MTV Unplugged, jam bands,[4] The Beatles,[6] and Beck.[17]</div><div></div><div></div><div>Critics offered different interpretations of the song. Billboard's Bradley Bambarger and MTV News' Colin Devenish understood it as a love song[3][5] while Rolling Stone's Chuck Eddy said that was about "a sad sack strung out on hippie lingo ('Dig it,' 'Yeah, mama') and caffeine."[11] In his book Rock Song Index: The 7500 Most Important Songs for the Rock and Roll Era, Bruce Pollock said the song takes "the 'Good Morning, Little Schoolgirl' ethos a bit too far."[18] John Barrett of Paste deemed it "a simple, dreamlike tale of first laying eyes on a beautiful woman."[12] Bayer wrote that listeners tried hard to find meaning in the track's seemingly meaningless lyrics. He added that "nobody, including the songwriter, really knows what it's about."[4] For Stereogum, Peter Helman called the song "nonsensical".[19]</div><div></div><div></div><div>"Sex and Candy" was released to radio on the week of September 15, 1997.[24] The Marcy Playground album drew little notice until a radio station in San Diego began playing "Sex and Candy" and at the same time the song was chosen by filmmaker Morgan J. Freeman for the soundtrack of his film Hurricane Streets. As the song became more popular, Wozniak was offered money for the publishing rights,[8] offers that increased from $100,000 to $750,000. Wozniak decided that he would sell the rights to "Sex and Candy" if a buyer was willing to give him $1 million for the rights to the track and $750,000 for his next album.[8] A week after the song reached the top position on Billboard's Modern Rock Tracks, he got three offers for those amounts and sold the rights.[8] "Sex and Candy" spent a then-record 15 weeks at number one on Billboard's Modern Rock Tracks chart.[25] The track peaked at number 8 on the Billboard Hot 100[25] and number 2 on the Canadian 100 Hit Tracks chart.[26] In the US, only 175,000 copies of the single were sent to retail outlets, selling 37,500 units during its first week on sale.[27]</div><div></div><div></div><div>"Sex and Candy" appeared on the soundtrack albums for the films Hurricane Streets (1997) and Zack and Miri Make a Porno (2008).[10] The song is included in "Polka Power!", a polka medley from "Weird Al" Yankovic's album Running with Scissors (1999). Will Hines of Vulture deemed Yankovic's rendition of "Sex and Candy" the comedic highlight of the medley.[34] "Sex and Candy" was used in "Scratches," an episode of True Blood's second season. Sheila Dichoso of Paste wrote that the episode's use of the song was one of the show's "best musical moments."[35] Jimmy Fallon parodied the song with Halloween-themed lyrics during a Weekend Update sketch on Saturday Night Live.[23]</div><div></div><div></div><div>Maroon 5 released a slow, soul cover of the song as a bonus track on the album V (2014).[9][22] Bustle deemed it the best song on the album and praised it for sounding different from Maroon 5's earlier work,[22] while Idolator said the cover "is a well-executed reminder that the late '90s were, well, completely awesome."[9] A version of "Sex and Candy" serves as the opening track of Slothrust's Show Me How You Want It To Be (2017), an EP of cover songs. Slothrust's arrangement of the song includes a classic rock-style guitar solo.[19] Beth Bowles of Exclaim! enjoyed the cover, calling it "haunting and raw, closely comparable to the original but threaded with Slothrust's signature smoky grunge."[36]</div><div></div><div></div><div>Di album ini Caffeine dibantu oleh Sa'Unine (string di lagu "ATM") dan Dr. E Choir (paduan suara pada lagu "Abadikan Cinta"). Design cover album ini dibuat oleh Tandun "Satellite Of Love". Album ini dirilis oleh New Metro/Blackboard. Sayang album ini tak selaris album pertama, walaupun dari segi angka penjualan tetaplah sangat bagus.</div><div></div><div></div><div>Album kedua Caffeine yang rilis tahun 2002 berjudul YANG TAK TERLUPAKAN. Walaupun album ini tidak mendapat atensi sebesar album pertama, namun terbukti sukses untuk mempertahankan eksistensi Caffeine.</div><div></div><div></div><div>Kemudian di album ketiga yaitu DI TELINGA DAN DI MATAKU tahun 2003, Caffeine mendapatkan respon positif pasar musik Indonesia. Mereka kembali mendapatkan penghargaan platinum atas penjualan album ini.</div><div></div><div></div><div>Caffeine sempat mengalami mati suri setelah mereka merilis album keempat yaitu THE BEST OF CAFFEINE yang keluar di tahun 2004. Hal ini salah satunya disebabkan oleh meninggalnya sang bassis yaitu Yandi Sebastian pada tahun 2006.</div><div></div><div></div><div>Album terakhir yang diluncurkan Caffeine adalah AUDIOGRAPHY tahun 2012. Album ini mengemas ulang lagu Caffeine yang sangat terkenal yaitu Hidupku Kan Damaikan Hatimu, Aku Takkan Memiliki, dan Kau Yang Telah Pergi.</div><div></div><div></div><div>Kini, Rudy kembali hadir ke kancah permusikan Indonesia dengan membawa kabar gembira. Ia telah menyiapkan album solo perdananya. Dalam album ini, Rudy berkolaborasi dengan Anwar Fauzi, seorang composer dan arranger senior, serta dibantu beberapa musisi lainnya.</div><div></div><div></div><div>"Saya memanjatkan syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT serta mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses penggarapan album ini, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Selain itu saya juga berterima kasih kepada keluarga, teman-teman, serta para penggemar yang senantiasa memberikan dukungan," kata Rudy kepada wartawan disela-sela acara launching album-nya di Tambuhak Cafe, Bandung belum lama ini.</div><div></div><div></div><div>"Kami sengaja menghadirkan aroma 90'an dalam album ini. Kebetulan beberapa pihak yang terlibat dalam penggarapannya (album) memang berasal dari generasi 90'an. Bukan hanya nuansa musiknya, judul albumnya pun identik dengan istilah yang populer di era itu. Kami meminjam istilah CLBK," kata dia.</div><div></div><div> 356178063d</div>