REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sebuah media di Timur Tengah Alarabiya melaporkan bahwa pemerintah Turki akan menerjemahkan alkitab berusia 1.500 tahun.
Injil kuno yang menyebut kerasulan
Muhammad SAW itu memang sempat mengundang perhatian dunia. Selain menyebut akan
datangnya Nabi Muhammad, Injil itu juga menyebut bahwa Yesus adalah manusia fana
dan tak pernah disalib.
Injil Barnabas yang di percaya para analis
sebagai tambahan dari kitab-kitab injil asli seperti Markus, Matius, Lukas, dan
Yohanes menarik perhatian awal tahun ini. Dalam kitab Yesus telah meramalkan
kedatangan Nabi Muhammad.
Pada Februari lalu, Vatikan secara resmi telah
meminta untuk melihat alkitab yang ditemukan Turki selama operasi penyelundupan
pada tahun 2000. Pekan ini kutipan dari dokumen asli tersebut telah di
terjemahkan. Dokumen yang ditulis dengan bahasa Syriac dialek Aram tersebut
menyangkal Ketuhanan Yesus.
Laporan sebuah majalah online
Y-Jesus yang berbasis di Amerika Serikat dalam analisisnya mengenai Injil
Barnabas mengungkapkan, teks dokumen secara efektif menyangkal keilahian Yesus
dan menolak konsep trinitas, kepercayaan kristen yang mendefinisikan Allah dalam
tiga pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Laporan itu juga menyatakan
dalam Injil Barnabas, Yudas Iskariot disebut sebagai orang yang mati disalib dan
bukan Yesus. Sementara dalam Perjanjian Baru, Yudas disebut mengkhianati
Yesus.
Pernyataan dari laporan kajian terhadap Injil Barnabas tersebut
menantang pesan Kristen selama ini. Pesan selama ini, kematian Yesus dikatakan
sebagai pengorbanan Juru Selamat bagi dosa-dosa Kristen dan kebangkitanya
sebagai harapan kehidupan kekal.
Pernyataan Injil Barnabas mendukung
keyakinan Islam bahwa penyaliban Yesus tidak pernah terjadi.
St Barnabas
secara tradisional diidentifikasikan sebagai pendiri Gereja Siprus. Ia adalah
orang Kristen pertama yang dianggap sebagai rasul bagi umat
Kristen.
Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Turki, Ertugrul Gunay,
mengatakan, teks dari Injil Barnabas tersebut dilaporkan bernilai sekitar 22
juta dolar.
"Sejalan dengan keyakinan Islam,
Injil memperlakukan Yesus sebagai manusia bukan Tuhan. Ini menolak ide dari
tritunggal kudus dan penyaliban. Serta ramalan Yesus akan kedatangan Nabi
Muhammad," Kata Gunay seperti dilaporkan dalam salah satu surat kabar
setempat.
Saat ini injil dijaga ketat oleh pihak berwenang Turki sebelum
diserahkan pada Museum Etnografi Ankara. Rencananya teks asli injil tersebut
akan dipamerkan di museum.