Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
Dear Pak Zulfa,
H2 memang dinaikkan temperaturnya, tapi di bawah temperature reaksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari reduksi katalis (jika tanpa feed yang direaksikan). Kemudian H2 tidak lagi diturunkan temperaturnya untuk menjaga MPT (minimum pressurize temperature) Reactor tersebut.
Sependek pengetahuan saya, proses start-up hydrocracking atau unit hydroprocessing lainnya (tipikal) kurang lebih seperti ini:Bertujuan mengurangi kadar O2 di dalam system hingga di bawah batas LEL-nya (0.3%-v). Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti tarik vakum + N2 break, ataupun N2 purging.
Press up dilakukan pertama kali dengan N2, kemudian diiring dengan heating up. Tujuannya adalah memanasi Reactor System hingga mencapai minimum pressurize temperature-nya (max press up dengan N2 adalah 30% operating pressure). Apabila MPT telah tercapai, maka press up dapat dilakukan hingga menuju operating pressure dengan terlebih dahulu men-switch N2 ke H2 (MW H2 < N2).
Setelah operating press tercapai, introduce liquid (flushing oil, setara dengan fraksi Diesel) dilakukan dengan tujuan:
- Mempercepat heating up, temperature < 205deg-C untuk menghidari reduksi katalis
- Membersihkan Reactor dari debu katalis pasca loading (once through circulation)
- Membasahi bed katalis untuk memberikan distribusi aliran yang baik dan mencegah chanelling (prewetting catalyst)
Sulfiding merupakan upaya mengaktivasi katalis dengan mengubah senyawa metal oxide pada katalis menjadi metal sulfide melalui injeksi senyawa sulfur. Sulfiding dilakukan karena pada umumnya, katalis hydrocracking atau hydroprocessing yang di-loading ke dalam Reactor dalam bentuk metal oxide. Senyawa sulfur diperoleh dari sulfiding agent atau spike agent, seperti: DMDS, mercaptant, etc. Besarnya sulfur uptake (kemampuan katalis menyerap sulfur selama proses sulfiding) berbeda-beda untuk jenis katalis tertentu.
Semoga dapat membantu. Apabila ada pendapat yang lebih mumpuni, monggo dikoreksi...
Salam,
Kroco mumet
Dear Pak Zulfa,
H2 memang dinaikkan temperaturnya, tapi di bawah temperature reaksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari reduksi katalis (jika tanpa feed yang direaksikan). Kemudian H2 tidak lagi diturunkan temperaturnya untuk menjaga MPT (minimum pressurize temperature) Reactor tersebut.
Sependek pengetahuan saya, proses start-up hydrocracking atau unit hydroprocessing lainnya (tipikal) kurang lebih seperti ini:
- O2 freeing
Bertujuan mengurangi kadar O2 di dalam system hingga di bawah batas LEL-nya (0.3%-v). Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti tarik vakum + N2 break, ataupun N2 purging.
- Press up and Heating up Reactor System
Press up dilakukan pertama kali dengan N2, kemudian diiring dengan heating up. Tujuannya adalah memanasi Reactor System hingga mencapai minimum pressurize temperature-nya (max press up dengan N2 adalah 30% operating pressure). Apabila MPT telah tercapai, maka press up dapat dilakukan hingga menuju operating pressure dengan terlebih dahulu men-switch N2 ke H2 (MW H2 < N2).
- Liquid Introducing and circulation
Setelah operating press tercapai, introduce liquid (flushing oil, setara dengan fraksi Diesel) dilakukan dengan tujuan:
- Mempercepat heating up, temperature < 205deg-C untuk menghidari reduksi katalis
- Membersihkan Reactor dari debu katalis pasca loading (once through circulation)
- Membasahi bed katalis untuk memberikan distribusi aliran yang baik dan mencegah chanelling (prewetting catalyst)
- Sulfiding
Sulfiding merupakan upaya mengaktivasi katalis dengan mengubah senyawa metal oxide pada katalis menjadi metal sulfide melalui injeksi senyawa sulfur. Sulfiding dilakukan karena pada umumnya, katalis hydrocracking atau hydroprocessing yang di-loading ke dalam Reactor dalam bentuk metal oxide. Senyawa sulfur diperoleh dari sulfiding agent atau spike agent, seperti: DMDS, mercaptant, etc. Besarnya sulfur uptake (kemampuan katalis menyerap sulfur selama proses sulfiding) berbeda-beda untuk jenis katalis tertentu.
- Feed Introducing
Pada saat introduce feed, temperature dijaga stabil di bawah temperature reaksinya dan dilakukan di bawah kapasitas desain. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya lonjakan temperature yang tidak terkendali (temperature runaway)
Semoga dapat membantu. Apabila ada pendapat yang lebih mumpuni, monggo dikoreksi...
Salam,
Kroco mumet
Dear Pak Zulfan,
Saya mencoba menjawab:
Dear Pak Kroco Mumet,
Wah, terima kasih banyak atas informasi dan penjelasannya. Mudah2an Bpk diberi keberkahan ilmu dan kelapangan rezeki oleh Nya. Amin
Terima kasih,
Zulfan
Dear Pak Zulfan,
Saya mencoba menjawab:
- MPT ini maksudnya apa? Apakah tekanan dan temperature minimal yg harus diberikan ke reaktor tersebut sblm terjadi reaksi di reaktor itu? Berapa nilainya (tekanan, temperature) ?
MPT merupakan temperature minimum yang harus dicapai oleh suatu material (pada hydrocracking merujuk pada temperature Reactor) sebelum material tersebut dioperasikan pada normal operating pressure (150~190 kg/cm2). Pada salah satu unit Hydrocracking di Indonesia, besarnya 150 deg-C. MPT harus dicapai untuk menghindari temperature embrittlement akibat pengoperasian material pada high pressure dan low temperature. Besarnya nilai MPT berbeda-beda untuk tiap material bergantung dari nila J Factor-nya.
- Pressure up and heating up ini berarti dilakukan secara bersamaan dgn mengirimkan N2 pada tekanan tertentu dan temperature tertentu. Begitu ya? Stlh MPT tercapai dgn pressure up dan heating up dgn N2, maka H2 dikirim menggantikan N2 utk mencapai tekanan operasinya. Tetapi, temperature aliran H2 mesti di bawah temperature reaksi. Seberapa jauh temperaturenya dr temperature reaksi?
Cukup jauh Pak. Operating temperature akan dinaikkan hingga temperature reaksi setelah feed introducing. Operating temperature hydrocracking umumnya 390-450 deg-C (temperature bed catalyst di dalam Reactor). Selama hanya H2 yang berada di dalam Reactor System, temperature Reactor tidak boleh dinaikkan hingga 205 deg-C karena akan mengakibatkan reduksi katalis (kerusakan sisi metal katalis)
- Apakah ini jg berarti bahwa reaksi hydrocracking secara keseluruhan (kombinasi antara cracking yg endotermik dan hydrogenation yg eksotermik) selalu merupakan reaksi yg eksotermik?
Betul sekali Pak. Secara overall, reaksinya eksotermis. Hal ini disebabkan oleh reaksi – reaksi yang terjadi akibat fungsi katalis hydrocracking tersebut. Katalis hydrocracking terdiri dari dua sisi, yaitu: sisi asam / base dan sisi metal. Reaksi cracking (eksotermis) di-promote oleh sisi asam katalis (dapat berupa silica, amorphous, atau zeolite). Sedangkan sisi metal mem-promote terjadinya reaksi hydrogenasi dan saturasi olefin (eksotermis). Dimana reaksi hydrogenasi dan saturasi olefin sangat dominan dibandingkan dengan raksi cracking, maka overall reaksi hydrocracking adalah eksotermis.
- Pemberian flushing oil ini dilakukan sementara H2 tetap dikirimkan ke reaktor utk menjaga tekanannya?
Betul Pak. Lebih tepatnya, H2 disirkulasikan di dalam Reactor untuk menjaga pressure system
- Seberapa jauh temperaturenya di bawah temperature reaksi? Dan berapa tipikal temperature reaksinya?
Cukup jauh Pak. Sulfiding dilakukan 2 tahap, yaitu pada temperature 230 deg-C (beberapa literature 232 deg-C) dan 290 deg-C. Sedangkan temperature reaksi, tipikal fresh catalyst SOR-nya 395-400 deg-C (temp bed catalyst).
Semoga dapat membantu Pak Zul.
Salam,
kroco mumet