Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
Rekan2,
Mau nanya sedikit tentang Vent Stack. Apakah dari sisi safety masih banyak company yg membolehkan vent stack?
Ada dua process safety incident yg berhubungan dg vent stack ini yg perlu diambil pelajarannya
1. Texas city tahun 2005 yg membunuh 15 orang. Dimana HC keluar dari vent stack dan didekatnya di duga ada ignition source dari heavy equipment shg mengakibatkan major incident . Sejak kejadian ini ada 6 point plan di BP dimana salah satunya adalah menghilangkan vent stack.
2. West Java -ONWJ- tahun 2007 atau 2008 (CMIIW). Kalau tidak salah ada sekitar 6 orang nelayan yg terbakar dan meninggal serta beberapa terluka, krn mereka mencari ikan disekitar NUI platfom yg ada vent stack-nya. Saat kejadian ada HC berat yg keluar dari vent stack dan jatuh ke kapal nelayan tsb dan diduga di kapal tsb ada yg memasak -ignition source-, shg mengakibatkan kapal nelayan terbakar.
Dari kejadian diatas perlu diambil lesson learntnya - pemasangan HC vent stack perlu dihindari- atau perlu pertimbangan yg sangat dalam dan rinci serta protection system yg tinggi.
Sekedar berbagi.
Dear Pak DAM, dan Rekan Milis lainnya
Kebetulan Saya ada kasus serupa di Proyek Saya. Dimana Masih
Menggunakan Vent stack.
Hanya saja Saya masih Kurang Referensi, atas standart dan ketinggian
yang diijinkan. dalam mendesain Vent stack
Dan Berapa Dispersi gas yang diperbolehkan, FYI Jenis gas-nya adalah
Natural Gas. dengan 98-99 % methane
Apakah ada standart Perhitungan atau referensi Internatioanl yang
mengatur hal ini.
dan saya mau tanya apa yang dimaksud LFL-nya (atau persentase LFL)
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Best Regards
MRP
--
----Patraputra-----
Dear rekan milis
Kalau dari project yg pernah sya lakukan walaupun itu vent stack,
Kita selalu melakukan 2 sensitivity case yaitu
1. Dispersion case: case ini dibuat dibuat selalunya dengan software phast untuk menghitung sejauh mana gas terdispersi.
2. Radiation case: mnggunakan flaresim, ditujukan untuk menghitung radiasi yang terjadi pada setiap receptor point, karena flare terbakar disebabkan ignition source dari sekitar equipment atau mngkin dari kilat.
Dari perhitungan diatas kita dapat meng-optimisasi minimum vent boom, sehingga aman pada saat normal venting atau incase terbakar. (CMIIW)
Arie
Rekan2 yang berbahagia, melanjutkan bahasan di bawah saya ingin menanyakan perihal vent stack yang di lengkapi dengan CO2 Suffing System, apakah dengan memasang perlengkapan tersebut vent Stack sudah lebih aman jika di bandingkan dengan vent stack yang kosongan? atau mungkin di tahun 2013 akan ada disain vent stack yang lebih aman...? salaam andriawan --- On Tue, 12/25/12, Crootth Crootth <yangfana_a...@yahoo.com> wrote: |
Tergantung bapak. Umumnya CO2 snuffing dipasang utk antisipasi jika gas keluaran stack tersengat petir shg terbakar. Tentunya dia lebih aman ketimbang tanpa CO2 snuffing. Namun, flare stack tentunya jauh lebih aman. Jika appropriate dan memang harus dipasang flare stack, mk pasanglah dia. Jangan sampai niru texas city incident yg ogah masang flare stack karena cost consideration. Cahyo Hardi Sent from Yahoo! Mail on Android |
Betul Pak.
Satu, karena dia unmanned.
Kedua, telah ada study ttg vent dispersion study pd berbagai flowrate serta kecepatan angin yang realistik yg mungkin terjadi di platform itu, menunjukkan bahwa kondisi gas dalam keadaan acceptable level. Ini pernah dibuktikan waktu kami melakukan manual venting dan mengukurnya kondisi platform di sisi-sisinya dgn gas detektor tapi tidak terdeteksi. Jika misalnya terbakar, maka hasil study menjelaskan tingkat radiasi yang mungkin dan semua hasilnya masih dalam acceptable level.
Cahyo
|