Dear Rekan Milis,
Sebagai orang yang awam dengan masalah welding, saya mau minta tolong pencerahannya tentang bagaimana menentukan / menghitung berapa banyak WPS yang harus dibuat untuk suatu proyek.
Kalau pertanyaannya pun masih membingungkan, mohon maaf. Mudah-mudahan Rekan Milis faham apa yang saya maksud.
Terima kasih sebelumnya.
Salam,
Dinar
Jumlah WPS akan tergantung dari spesifikasi materil, ketebalan, proses las, perlakuan panas (heat treatment), dan mungkin posisi pengelasannya
Jakindo.co.id
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Dear Rekan Milis,
Sebagai orang yang awam dengan masalah welding, saya mau minta tolong pencerahannya tentang bagaimana menentukan / menghitung berapa banyak WPS yang harus dibuat untuk suatu proyek.
Kalau pertanyaannya pun masih membingungkan, mohon maaf. Mudah-mudahan Rekan Milis faham apa yang saya maksud.
Terima kasih sebelumnya.
Salam,
Dinar
mungkin tahap awal .. mengklasifikasikan jenis material.. tergantung code yang
mau dianut , ASME or AWS atau yang lainya. setelah dikelompokan berdasarkan
kelompoknya ( contohnya ASME IX : berdasarkan P.NO) baru ke tahap berikutnya
range ketebalan yg akan di las, setelah itu baru proses pengelasnya. dan
seterusnya . mungkin lebih jelas kalo bisa di state apa saja yg mau dilas jadi
temen temen milis bisa urug rembuk lebih lanjut.
Regards
Hadi
________________________________
From: "jakindo...@yahoo.co.id" <jakindo...@yahoo.co.id>
To: Migas_I...@yahoogroups.com
Sent: Fri, June 10, 2011 10:19:25 AM
Subject: Re: [Oil&Gas] Tanya : WPS
Jumlah WPS akan tergantung dari spesifikasi materil, ketebalan, proses las,
perlakuan panas (heat treatment), dan mungkin posisi pengelasannya
Jakindo.co.id
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________
Pak/Bu Dinar,
IMHO, direview dulu constructability plan dari pekerjaan yg akan dieksekusi kemudian dicross check-kan dengan essential parametre untuk pembuatan WPS seperti proses las, ketebalan material, dll. Essential parametre bisa dilihat di code standard, contohnya ASME sect IX.
Jadi WPS yg dibuat bisa mencakupi seluruh pekerjaan pengelasan. FYI, harga sertifikasi untuk sebuah WPS sangat mahal jadi jangan sampai terbuang budget project karena ternyata 1 WPS dapat men-cover 3 WPS yg ada misalnya.
Salam,
Johanes BS
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Dear Rekan Milis,
Sebagai orang yang awam dengan masalah welding, saya mau minta tolong pencerahannya tentang bagaimana menentukan / menghitung berapa banyak WPS yang harus dibuat untuk suatu proyek.
Kalau pertanyaannya pun masih membingungkan, mohon maaf. Mudah-mudahan Rekan Milis faham apa yang saya maksud.
Terima kasih sebelumnya.
Salam,
Dinar
sebenernya yang mahal kalo buat ongkos WPS adalah approval migasnya :) ..
bbetul seperti mas Johanes direview dl dan cek gambarnya satu satu apa saja
kebutuhannya .
_______________________________
From: "jbsi...@yahoo.com" <jbsi...@yahoo.com>
To: Migas_I...@yahoogroups.com
Sent: Fri, June 10, 2011 10:36:37 AM
Subject: Re: [Oil&Gas] Tanya : WPS
Pak/Bu Dinar,
IMHO, direview dulu constructability plan dari pekerjaan yg akan dieksekusi
kemudian dicross check-kan dengan essential parametre untuk pembuatan WPS
seperti proses las, ketebalan material, dll. Essential parametre bisa dilihat di
code standard, contohnya ASME sect IX.
Jadi WPS yg dibuat bisa mencakupi seluruh pekerjaan pengelasan. FYI, harga
sertifikasi untuk sebuah WPS sangat mahal jadi jangan sampai terbuang budget
project karena ternyata 1 WPS dapat men-cover 3 WPS yg ada misalnya.
Salam,
Johanes BS
Powered by Telkomsel BlackBerry®
sebenernya yang mahal kalo buat ongkos WPS adalah approval migasnya :) ..
Sent: Fri, June 10, 2011 10:36:37 AM
bbetul seperti mas Johanes direview dl dan cek gambarnya satu satu apa saja
kebutuhannya .
_______________________________
From: "jbsi...@yahoo.com" <jbsi...@yahoo.com>
Subject: Re: [Oil&Gas] Tanya : WPS
Pak/Bu Dinar,
IMHO, direview dulu constructability plan dari pekerjaan yg akan dieksekusi
kemudian dicross check-kan dengan essential parametre untuk pembuatan WPS
seperti proses las, ketebalan material, dll. Essential parametre bisa dilihat di
code standard, contohnya ASME sect IX.
Jadi WPS yg dibuat bisa mencakupi seluruh pekerjaan pengelasan. FYI, harga
sertifikasi untuk sebuah WPS sangat mahal jadi jangan sampai terbuang budget
project karena ternyata 1 WPS dapat men-cover 3 WPS yg ada misalnya.
Salam,
Johanes BS
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Rekan-rekan Milis yang tercinta,
Terima kasih atas semua masukannya. Memang betul, ini ada hubungannya dengan budget proyek.
Selain WPS berdasarkan karakteristik material dan cara pengelasan, apakah wajib juga membuat WPS berdasarkan tujuan pengelasan, misalnya untuk repair, dll.
Pertanyaan lagi, sebenarnya job desc siapa untuk menentukan banyaknya WPS yang harus dibuat?
Terima kasih sekali lagi atas informasinya.
Salam,
Dinar
WPS perlu dibuat lagi atau tidak berlaku jika terjadi essential variable
Adalah tanggung jawab QA utk menetapkan WPS nya, yg umumnya ditangani oleh ahli pengelasannya
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Rekan-rekan Milis yang tercinta,
Terima kasih atas semua masukannya. Memang betul, ini ada hubungannya dengan budget proyek.
Selain WPS berdasarkan karakteristik material dan cara pengelasan, apakah wajib juga membuat WPS berdasarkan tujuan pengelasan, misalnya untuk repair, dll.
Pertanyaan lagi, sebenarnya job desc siapa untuk menentukan banyaknya WPS yang harus dibuat?
Terima kasih sekali lagi atas informasinya.
Salam,
Dinar
Untuk Jakindosidoarjo: Jawaban anda bisa misleading.......sebaiknya bila menjawab memberikan nama aslinya biar kita semua kenal... Untuk Dinar: 1. Tidak perlu membuat WPS untuk repair sepanjang tidak terjadi perubahan essential variable, cukup menggunakan WPS yg ada saat dilakukan pengelasan awal, justru yang diperlukan bila terjadi repair adalah urutan kerja bagaimana repair itu bisa diperbaiki kembali. 2. Umumnya job desc menentukan banyaknya WPS ada pada Welding Engineer yang bisa saja dibawah Dept QA/QC atau Engineering......di Indonesia biasanya ada dibawah QA/QC.....kalau tidak ada Welding Engineer, cari yang pengalaman dan pengetahuaannya banyak tahu tentang WPS, biasanya yg paling dekat adalah QA/QC Engineer. Demikian semoga membantu. Salam Dani Darwis --- Pada Ming, 12/6/11, jakindo...@yahoo.co.id <jakindo...@yahoo.co.id> menulis: |
Selamat pagi,
Untuk pekerjaan repair memang harus ada WPS nya tersendiri tapi harus dicek dulu dengan referensi code standard atau spesifikasi klien yang digunakan, pengalaman saya jika referensi ke ASME WPS itu sudah bisa dipakai juga untuk me-repair. Untuk tujuan pengelasan yang keadaan khusus tentunya seperti in-service line welding harus tersendiri juga WPS nya karena sudah termasuk pekerjaan sangat kritikal (silahkan cek API 1104 appendix B sebagai contoh).
Job desc siapa yang menentukan jumlah WPS yang dipakai menurut saya adalah pimpinan proyek (PM) tapi tentunya harus berdiskusi dulu dengan tim konstruksi, QA/QC, PPIC, dsbnya. Karena pembuatan WPS ini rumit dan jika salah2 bisa jadi tidak efisien dan efektif nantinya.
Salam,
Johanes BS
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Rekan-rekan Milis yang tercinta,
Terima kasih atas semua masukannya. Memang betul, ini ada hubungannya dengan budget proyek.
Selain WPS berdasarkan karakteristik material dan cara pengelasan, apakah wajib juga membuat WPS berdasarkan tujuan pengelasan, misalnya untuk repair, dll.
Pertanyaan lagi, sebenarnya job desc siapa untuk menentukan banyaknya WPS yang harus dibuat?
Terima kasih sekali lagi atas informasinya.
Salam,
Dinar
Selamat pagi,
Untuk pekerjaan repair memang harus ada WPS nya tersendiri tapi harus dicek dulu dengan referensi code standard atau spesifikasi klien yang digunakan, pengalaman saya jika referensi ke ASME WPS itu sudah bisa dipakai juga untuk me-repair. Untuk tujuan pengelasan yang keadaan khusus tentunya seperti in-service line welding harus tersendiri juga WPS nya karena sudah termasuk pekerjaan sangat kritikal (silahkan cek API 1104 appendix B sebagai contoh).
Job desc siapa yang menentukan jumlah WPS yang dipakai menurut saya adalah pimpinan proyek (PM) tapi tentunya harus berdiskusi dulu dengan tim konstruksi, QA/QC, PPIC, dsbnya. Karena pembuatan WPS ini rumit dan jika salah2 bisa jadi tidak efisien dan efektif nantinya.
Salam,
Johanes BSPowered by Telkomsel BlackBerry®
From: "dinars30" <di...@meindo.com>Sender: Migas_I...@yahoogroups.comDate: Mon, 13 Jun 2011 02:36:56 -0000Rekan-rekan Milis yang tercinta,
Terima kasih atas semua masukannya. Memang betul, ini ada hubungannya dengan budget proyek.
Selain WPS berdasarkan karakteristik material dan cara pengelasan, apakah wajib juga membuat WPS berdasarkan tujuan pengelasan, misalnya untuk repair, dll.
Pertanyaan lagi, sebenarnya job desc siapa untuk menentukan banyaknya WPS yang harus dibuat?
Terima kasih sekali lagi atas informasinya.
Salam,
Dinar
Salam,
Johanes BS
Powered by Telkomsel BlackBerry®
------------------------------------
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indo...@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
Migas_Indon...@yahoogroups.com
Migas_Indonesi...@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
Migas_Indones...@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Ketika saya masih QA/QC Engineer di IKPT tahun 1991 terlibat dgn project Ammonia dan Urea di Gresik, kebetulan Ammonia di kerjakan oleh saat itu masih MW-Kellog (USA) dan Urea dikerjakan oleh Toyo Engineering Corp (JAPAN)........pertanyaan kenapa WPS dibuat oleh QA/QC sudah kita bahas saat itu dgn tim quality dari Kellog dan juga dari Toyo........ kesimpulan nya adalah: 1. Jepang cenderung menganut paham bahwa WPS dikerjakan oleh Tim Quality Assurance (QA) dimana didalam nya terdapat orang2 dgn background sekolah pengelasan yang punya hands on experience dalam bidang welding dan pernah menjalankan pekerjaan inspeksi welding dgn baik dalam masa yg cukup panjang, sedangkan tim QC nya terpisah dan independent dari tim QA sehingga bisa dipastikan tidak terjadi conflict of interest ketika hendak melakukan qualifikasi WPS untuk mendapatkan PQR. Indonesia cenderung ikut paham ini tapi dalam format yg sudah tidak murni lagi, artinya QA/QC berbaur dalam satu department dan umumnya dalam praktek tidak jelas lagi mana proses pekerjaan QA dan mana pekerjaan QC bahkan ditanya tentang QA dan QC pun banyak yang keder. kondisi ini sebetulnya juga dipicu oleh tuntutan management yang ingin multi skill dan manghemat biaya operasional tapi mengorbankan prinsip2 dasar dari MUTU itu sendiri. 2. USA dan European countries cenderung menganut paham WPS dikerjakan oleh Tim Engineering dgn pertimbangan bahwa pekerjaan design dgn background keteknikan yang kuat, mulai dari proses pemilihan material, proses pengelasan dan metalurginya sangat dikuasai oleh tim Engineering dan menempatkan Welding Engineer sebagai tenaga ahlinya. Anda juga bisa lihat institusi pendidikan welding, umumnya yg mengeluarkan certificate Welding Engineer banyak berasal dari kedua negara tersebut. Tentunya, dalam perkembangan ilmu dan teknologi saat ini juga membawa perubahan dalam menghandle welding itu sendiri agar lebih mudah, praktis dan ekonomis. Demikian sharing dari saya Salam Dani Darwis --- Pada Sen, 13/6/11, Ginting Rasidin <gras...@yahoo.co.id> menulis: |