Buku Karya Buya Hamka Pdf To Word

5 views
Skip to first unread message

Hilke Mcnally

unread,
May 6, 2024, 4:50:39 AM5/6/24
to marniteha

Saya sangat terharu dengan info tentang buku buku hamka yang sangat monumental itu. Ya. . . .begitulah bangsa kita, sepertinya kurang menghargai karya yang sepantasnya di hargai, terutama untuk generasi muda. Wahai saudaraku dimana saja berada, ketahuilah, menurutku belum ada guru, ulama, pujangga, sastrawan sekaliber almarhum hamka. Anda carilah kemana saja, tak akan pernah ada . Pena hamka sangat tajam namun lembut, ceramahnya tidak menggurui namun mengena tentang masalah yang dibicarakan atau di bahas. Kalau kita baca buku beliau yang dikarang 70 tahun yang lalu, serasa sekarang masih hangat topik yang dibahas. Buat saya hamka adalah panutan, beliau teguh memegang prinsip, bonsekwen dan bertanggung jawab. Ya Allah, , sorgalah untuknya.

saya hendak membeli buku-buku hamka tersebut di malaysia. tetapi, beberapa kali saya coba saya mengalami kesulitan karena di daerah saya tidak ada fasilitas paypall. apakah Anda bisa membantu saya? tolong balas ke email saya: mh.q...@yahoo.co.id

Buku Karya Buya Hamka Pdf To Word


DOWNLOAD →→→ https://t.co/Wl9w7QP8e1



saya sedang mencari buku karangan prof. dr hamka, dan ingin mencari tahu lebih banyak, dan apa aja buku karangan beliau yang msih tersedia dan bisa kami miliki. mohon kalau ada info tentang toko yang menjual atau yang punya pdfnya saya minta tolong kirimkan ke email saya (syaha...@yahoo.com) saya ingin memiliki buku2 karangan beliau. thanks

Malaysia tidak copy paste tetapi menghargai karya besar ulama nusantara. Mungkin sdr tidak ketahui tuan punya penerbitan Pustaka Dinie yg menerbitkan buku buku Hamka di Malaysia adalah berasal dari Indonesia. Hak penerbitan di Malaysia telah diperolehi dari waris Hamka sendiri. Sdr juga boleh membeli buku tersebut walaupun darimana sdr tinggal. Sdr patut berterimakasih kpd Malaysia yg masih menghidupkan penerbitan karya Hamka.

Saya belajar hidup melalui buku-buku dan ceramah Buya HAMKA di RRI. Saya belajar memahami semangat Islam dari buku-buku dan perjalanan hidupnya. Buya Hamka adalah guru autodidak saya. Sekarang saya berusia 70 tahun. Sudah lama saya ingin berkunjung ke tanah minang, tempat lahir buya. Kemarin, Sabtu 5 Mei 2012, saya sempatkan mengunjungi museum beliau di Tanah Sirah Sei, Batang Maninjau. Di sana diterima oleh Pak Hanif Rasyid, keponakan Buya. Saya sempat sholat Asyar di kamar Buya. Di sana sebagian buku-buku beliau ada dipajang. sebagian besar sudah saya baca ketika SMP dan SMA. Saya terharu sekali melihat buku buku beliau yang sebagiannya tak kita dapatkan di Indonesia. Tetapi di Malaysia beliau amat dihormati dan buku-buku beliau mudah didapatkan di sana. Semoga jasa beliau menjadi pahala dan kesalahan beliau diampuni Allah.

sejak umur 18 th sdh banyak membaca buku karya Buya HAMKA. Dari sana sy mulai memahami arti hidup. namun masih banyak skl yang belum sempat dibaca, smg semua itu bisa membuat mjd lebih baik, hg ajal menjemput dan khusnul khotimah amien. trimakasih Buya

Seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu, Hamka tercatat sebagai penulis Islam paling prolifik dalam sejarah modern Indonesia. Karya-karyanya mengalami cetak ulang berkali-kali dan banyak dikaji oleh peneliti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Tulisannya telah menghiasi berbagai macam majalah dan surat kabar. Yunan Nasution mencatat, dalam jarak waktu kurang lebih 57 tahun, Hamka melahirkan 84 judul buku. Minatnya akan bahasa banyak tertuang dalam karya-karyanya. Di Bawah Lindungan Ka'bah, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, dan Merantau ke Deli yang terbit di Medan melambungkan nama Hamka sebagai sastrawan. Ketiganya bermula dari cerita bersambung yang diterbitkan oleh majalah Pedoman Masyarakat. Selain itu, Hamka meninggalkan karya tulis yang menyangkut tentang sejarah, budaya, dan bidang-bidang kajian Islam.

Satu buku langka yang ada di rak perpustakaan rumahku adalah buku berjudul Dibawah Bendera Revolusi karya Soekarno. Sampul biru dongker dengan tulisan berwarna keemasan. Kertasnya sudah usang menguning. Buku cetakan ketiga ini diterbitkan tahun 1964. Sudah lebih dari 50 tahun ya umur bukunya. Adakah teman pembaca yang punya koleksi buku ini juga?

Buku ini asli bukan bajakan. Bapa berkisah tentang cara memperoleh buku ini dari sahabatnya saat beliau sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indoenesia era tahun 65-an. Bapa menjadi aktivis mahasiswa pada saat itu. Aku mendapat nasihat dari Bapa bahwa kita harus menghargai karya orang lain. Tidak mudah untuk melahirkan sebuah karya seperti buku yang berisi kumpulan tulisan selama bertahun-tahun dengan pengorbanan harta bahkan jiwa.

Kita tahu bagaimana Buya Hamka kehilangan kemerdekaan raganya karena dipenjara, namun tak kehilangan jiwanya. Apakah kita tega membeli kumpulan buku karya Buya Hamka hasil bajakan? Tentu, jawabannya adalah tidak.

Semoga budaya anti buku bajakan semakin berkembang di Indonesia. Rasa malu untuk membeli buku bajakan sedikitnya akan mengikis pangsa pasar buku bajakan. Pemerintah dan aparat hukum juga harus bertindak tegas terhadap para pembajak karena membajak karya cipta telah memperkaya diri dengan merugikan orang lain.

Filsafat Hidup adalah salah satu seri buku yang ditulis oleh Buya Hamka. Buku pertama karya beliau yang saya baca, namun jelas bukan buku terakhir, insyaa Allah. Bahasa yang digunakan oleh Buya adalah bahasa litelatur lama. Meliuk indah meskipun kadang sulit dimengerti. Dapat diketahui dari buku tersebut luasnya wawasan beliau, dan tingginya nilai-nilai yang beliau yakini dan amalkan. Meskipun begitu sebagai pembaca yang kritis kita harus tetap mempertanyakan apa yang tertulis di buku tersebut, dan suatu hal yang wajar ada sedikit ketidaksetujuan didalamnya. Saya sendiri memiliki sedikit perbedaan pandangan dengan beliau, khususnya pandangan beliau mengenai wanita yang tidak akan saya jelaskan disini sebetulnya.

Hamka yang wafat di Jakarta, 24 Juli 1981, meninggalkan karya pena yang sangat banyak jumlahnya. Tercatat paling tidak sekitar 118 buah yang sudah dibukukan. Ini belum termasuk berbagai cerita pendek dan karangan panjang yang tersebar di berbagai penerbitan, media massa, dan forum-forum ilmiah, serta ceramah. Sebagai bukti penghargaan yang tinggi dalam bidang keilmuan, Persyarikatan Muhammadiyah kini telah mengabadikan namanya pada sebuah perguruan tinggi yang berada di Yogyakarta dan Jakarta: Universitas Hamka (UHAMKA). Berbagai karya tulisnya yang meliputi banyak bidang kajian seperti politik, sejarah, budaya, akhlak dan ilmu-ilmu keislaman hingga kini terus dikaji oleh publik, termasuk menjadi bahan kajian dan penelitian untuk penulisan risalah tesis dan disertasi. Buku-bukunya terus mengalami cetak ulang.

Sukar untuk saya menjawab jika anda bertanya tentang kekurangan karya yang amat saya kagumi ini. Namun, mungkin saya dapat kongsikan sedikit pengalaman saya sepanjang membaca buku ini. Pertama, anda mungkin akan mengambil masa sedikit untuk memahami mesej penulis sebagaimana saya yang kekadang hanya dapat faham setelah membaca berulang kali. Hal ini disebabkan dua perkara iaitu sama ada laras bahasanya yang terlalu puitis atau idea penulis yang terlalu mendalam maksudnya. Ini mungkin akan menjadi sukar kepada pembaca yang belum terbiasa dengan bahasa yang berbentuk puitis dan kesusasteraan. Walaubagaimanapun, hal ini tidak menjadi penghalang untuk kita menyelami naskhah ini kerana banyak lagi kaedah penyampaian penulis yang dapat difahami.

Buku ini menyampaikan bahwa manusia memiliki 5 kewajiban utama yang lebih dikenal selama ini dengan sebutan rukun islam, seperti mengucap syahadat, melaksanakan sholat, melaksanakan zakat, melakukan puasa, serta menyegerakan haji jika dalam keadaan mampu. Buya hamka dalam bukunya berjudul Lembaga hidup ini menyampaikan betapa pentingnya mengatur kewajiban dalam bermasyarakat, beliau ingin agar pembaca tidak hanya mementingkan kepentingan individunya melainkan juga harus memprioritaskan kepentingan ummat.

Awalnya, saya hanya mengetahui KH. Ahmad Dahlan sebagai tokoh Muhammadiyah yang berada di Yogyakarta. Selain beliau, saya tidak tahu sama sekali. Perkenalan tokoh muhammadiyah lain di Yogyakarta terjadi tanpa kesengajaan. Berawal ketika saya membaca buku-buku karangan buya Hamka. Di salah salah satu buku karya buya Hamka disebutkan bahwa ada banyak tokoh yang menginspirasinya. Dan diantara toko-tokoh tersebut merupakan para pembesar Muhammadiyah yang lahir dan wafat di Yogyakarta.

Pertama kali menegenal belaiau lewat buku buya Hamka. Menurut Hamka, beliau termasuk diantara tiga orang yang sudah tidak tertarik dengan gemerlapnya harta benda. Ketiga orang tersebut adalah Agus Salim, buya A.R Sutan Mansyur, dan KH. A.R Fachruddin.

Ketika mendengar ada film Buya HAMKA, ada perasaan tertentu menghampiri. Saya punya banyak koleksi buku-buku karya beliau, bahkan tafsir Al-Azhar juga saya miliki. Saya suka cara beliau berbagi ilmunya, sangat membumi dan mudah dimengerti. Ketika mengetahui bagaimana proses pembuatan film ini yang cukup panjang tentu saja saya punya ekspektasi cukup tinggi.

Di Panjang Panjang ini, Buya HAMKA masih dipercaya dan diundang berceramah dari masjid ke masjid. Ketika dia hendak diberi uang sepulang dari ceramah, dengan tegas beliau katakan bila bukan itu tujuannya berdakwah. Ketika diingatkan bila keluarganya pasti membutuhkan, buya HAMKA mengeluarkan buku-bukunya untuk ditukar dengan uang tersebut. Harga diri, muruah beliau sungguh luar biasa.

Sementara itu, Kepala MA KMM Kauman Padang Panjang, Derliana, MA., mengatakan, terbitnya dua buku karya siswa di sekolah yang dipimpinnya merupakan kebanggaan bagi seluruh civitas akademika MA KMM Kauman Padang Panjang.

Sekarang, saya sedang baca La Hami, salah satu buku lawas karya Marah Rusli. Belakangan, saya makin suka dengan buku-buku lawas semacam ini. Padahal tidak berbeda lebih seabad, tapi rasanya buku-buku jadul itu lebih bernyawa, rasa juangnya lebih kental, pendeskripsian rasa hati tokoh-tokohnya lebih detail.

Rasa buku jadul, buku ada rasanya juga ya.memang karya kedua penulis Buya Hamka dan Marah Rusli sungguh apik dalam tulisan mereka serta isinya sangat bermakna. Makanya kedua judul buku itu udah ada filmnya ya. Ya memang bagus.

e2b47a7662
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages