JARING Nusantara Quarterly Newsletter - I/2015 |
|
|
Nelayan Rumput Laut Binaan FoRLa dari Desa Kalondama Barat
Alor, Nusa Tenggara Timur |
|
Mengenal JARING-Nusantara
Sebuah Inisiatif untuk Praktik Perikanan yang Berkelanjutan
Berangkat dari kesamaan visi dan misi dalam menyikapi berbagai isu yang dihadapi perikanan Indonesia, WWF-Indonesia bersama 12 yayasan/LSM lokal mendirikan Jaringan Kerja Perikanan Bertanggung Jawab Nusantara atau yang lebih dikenal
dengan JARING-Nusantara. Jaringan yang berdiri 2 Februari 2013 ini saat ini telah beranggotakan 28 yayasan/LSM yang memiliki visi dan misi untuk memperbaiki praktik perikanan guna menjawab tantangan penurunan sumber daya perikanan yang mengancam ketahanan
pangan Indonesia.
|
|
|
Fisheries Improvement Program (Perbaikan Perikanan Tangkap)
|
|
|
Tantangan Perikanan Indonesia:
Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing
Secara global, IUU Fishing merugikan perikanan global sebesar 45 milyar USD tiap tahunnya. Tidak hanya di dunia, IUU Fishing juga menjadi salah satu tantangan terberat bagi perikanan Indonesia.
Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa 9 per 10 dari 5400 kapal ikan – atau setara 4860 kapal – di Perairan Indonesia beroperasi secara ilegal.
JARING-Nusantara Berkomitmen Menolak IUU Fishing.
Komitmen JARING Nusantara untuk menolak IUU Fishing selalu menjadi bahasan dalam pertemuan tahunan. Di pertemuan tahun ini, Jaring KuALA, salah satu anggota JARING-Nusantara dengan daerah dampingan
di Aceh dan WWF-Indonesia mengumpulkan data-data terkait IUU fishing di Aceh Besar dan Pelabuhan Benoa. Ada 11 poin yang menjadi perhatian, di antaranya adalah pendaftaran dan penandaan kapal perikanan, log book penangkapan ikan, spesifikasi
alat tangkap dan alat bantu penangkapan ikan, hingga keberadaan pemantau di atas kapal perikanan (observer on board).
Lebih lanjut
|
|
|
Call for Papers: Simposium Pengelolaan Ikan Karang Berkelanjutan
|
|
|
|
Protecting the Environment
Karimunjawa : Surga Bahari yang Terancam oleh Tumpukan Sampah
Oleh Yayasan TAKA
Diperkirakan sekitar 1000 - 1500 wisatawan berkunjung ke Taman Nasional Karimun Jawa setiap pekannya. Apabila mereka mengkonsumsi air mineral kemasan botol plastik ataupun gelas selama melakukan trip, hanya dalam waktu 1 minggu Karimunjawa telah menghasilkan
sekitar 4000 – 6000 sampah botol/gelas plastik. Tanpa sistem pengolahan sampah yang baik, bagaimana pengaruhnya bagi Karimun Jawa?
Selengkapnya
|
|
|
|
|
FORLA - ALOR
Forum Rumput Laut Alor didirikan pada tanggal 27 September 2007 dengan lokasi kerja di Kabupaten Alor. Visi FoRLa-Alor yakni terwujudnya sebuah wadah yang terbuka bagi pembudidaya rumput laut, pengusaha rumput laut dan pihak
terkait lainnya yang mendukung keberhasilan sektor rumput laut di Kabupaten Alor. Misi dari FoRLa-Alor yakni menjadi forum diskusi, lembaga/pusat informasi dan pelayanan bagi pembudidaya rumput laut dan pihak terkait, dengan tujuan memperkuat jaringan demi
keberlanjutan usaha rumput laut di Kabupaten Alor.
|
|
|
|
KOALISI PEREMPUAN INDONESIA (KPI)
Sebagai anggota JARING Nusantara, KPI – Jawa Timur melakukan pendampingan bagi perempuan pesisir, khususnya untuk perikanan tangkap. Lokasi kerja KPI - Jawa Timur di Sidoarjo dan Surabaya dengan komoditas perikanan yaitu kerang batik, kerang dara, kerang baling
dan kerang kukur.
|
|
|
|
Copyright © 2015 JARING-Nusantara, All rights reserved.
You are receiving this email because you are member of JARING-Nusantara
Our mailing address is:
JARING-Nusantara
Jl. Pemuda 1 No. 2, Renon-Denpasar Selatan
Jl. TB Simatupang, Graha Simatupang Tower 2 Unit C Lt. 7 / JAKSEL
Denpasar 80226
Indonesia
Add us to your address book
Want to change how you receive these emails?
You can
update your preferences or
unsubscribe from this list
|
|
|
|