Maftukhin Ahmad
unread,Mar 5, 2009, 6:10:47 AM3/5/09Sign in to reply to author
Sign in to forward
You do not have permission to delete messages in this group
Either email addresses are anonymous for this group or you need the view member email addresses permission to view the original message
  to mahasiswa...@googlegroups.com
26/02/09 11:26
Kupang  (ANTARA News)-Sedikitnya 93 pasangan mahasiswa Universitas Timor (Unimor) di Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terlibat skandal kumpul kebo, didesak  pihak rektorat universitas swasta itu agar segera mengurus proses pernikahan mereka. 
' Baru dua pasang mahasiswa dari 95 pasang mahasiswa yang terlibat skandal kumpul kebo melangsungkan pernikahan di Gereja St Antonius, Padua, Kefamenanu pada Senin (23/3). It is kata pastor pembina kampus Unimor, Pater Simon Sido SVD, ketika dihubungi dari Kupang, Kamis Kami beri waktu selama enam bulan bagi 93 pasangan mahasiswa lainnya untuk segera mengurus proses pernikahan,'. 
' Bagi mahasiswa yang beragama Katolik, kami minta untuk segera mengurus proses pernikahan di paroki masing-masing selama masa waktu enam bulan ke depan. Mahasiswa yang beragama lain juga demikian. Jika ketentuan tersebut tidak diindahkan, konsekuensinya adalah memberhentikan mereka sebagai mahasiswa dari kampus Unimor,' katanya. 
' Skandal kumpul kebo ini sudah lama berlangsung di kos-kosan mahasiswa yang letaknya tak jauh dari kampus Unimor di km-9 arah barat Kota Kefamenanu, ibukota Kabupaten TTU. Skandal ini terbongkar setelah ada mahasiswi yang hamil di luar pernikahan yang sah,' katanya. 
Menurut Pater Simon Sido, adanya kecenderungan kuat mahasiswa terlibat dalam skandal kumpul kebo, karena berada dalam satu kompleks kos-kosan (campuran antara pria dan wanita). 
' Jika iman seseorang tidak kuat, pasti akan dengan mudah jatuh dalam skandal tersebut. Tetapi, untuk ke depan, kami memandang penting untuk membicarakan persoalan ini dengan para pemilik kos, antara lain menyangkut standarisasi harga,' ujarnya. 
Model pemondokan gratis semacam itu, kata dia, pasti akan menjadi rebutan mahasiswa dan mahasiswi yang berkampus di Unimor. 
' Imbuhnya. Untuk ke depan, semua persoalan ini akan kita tata guna memberikan pencitraan yang baik kepada masyarakat soal Unimor,' (*)