Kapolres Baru Jombang Ambil Tindakan Tegas, Stop Praktik Dukun Cilik Ponari

0 views
Skip to first unread message

Maftukhin Ahmad

unread,
Feb 26, 2009, 10:56:13 AM2/26/09
to bluetoo...@googlegroups.com, mahasiswa...@googlegroups.com
Kapolres Baru Jombang Ambil Tindakan Tegas, Stop Praktik Dukun Cilik Ponari
  Kamis, 26 Februari 2009
Keluarga Ingin Hidup Tenang

JOMBANG - Praktik dukun cilik Ponari ahirnya ditutup untuk selamanya. Adalah Kapolres baru Jombang AKBP Tomsi Tohir yang berani mengambil tindakan tegas itu.

Langkah berani tersebut diambil pada hari pertama Tomsi bertugas kemarin. Begitu masuk kantor, dia langsung mengundang Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) Jombang untuk membahas masalah yang selama ini menimbulkan kontroversi itu.

Rapat antara lain diikuti Bupati Suyanto, Kajari M. Sunarto, dan Komandan Kodim 0814 Letkol CZI Sajad Mawardi. Ponari juga dihadirkan di ruang rapat. Masih mengenakan seragam sekolah, dia diantar ibunya, Mukaromah.

Hasil rapat sangat tegas, yakni praktik dukun cilik dari Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, itu harus ditutup untuk selamanya. "Kami sudah sepakat agar praktik pengobatan Ponari diakhiri," kata Kapolres.

Mulai hari ini tidak ada lagi pembagian kupon di rumah Ponari. Pasien yang telanjur memegang kupon, kata Tomsi, tetap diperbolehkan melanjutkan pengobatan. Tapi, setelah semua terlayani, praktik Ponari langsung tutup permanen.

Menurut Kapolres, alasan penutupan praktik Ponari, salah satunya adalah permintaan pihak keluarga dukun cilik tersebut. Selama ini mereka merasa tidak terlindungi. Sebab, begitu banyak pasien yang datang setiap hari, sementara tenaga pengamanan dari kepolisian tidak seimbang.

Kepada polisi, keluarga Ponari menyatakan ingin hidup normal seperti sebelumnya. Tidak ada lagi ribuan orang yang tiap hari mengepung rumah mereka untuk minta diobati.

Bagaimana kalau tetap buka? ''Jika sudah menjadi permintaan keluarga, pengobatan itu pasti dihentikan (selamanya, Red)," tegas Tomsi.

Polisi, lanjut Tomsi, akan mengimbau ribuan orang yang berkumpul di sekitar rumah Ponari agar meninggalkan lokasi. Tapi, bila mereka nekat bertahan, polisi juga tidak akan mengusirnya. Hanya, mereka tidak akan mendapatkan pengobatan. ''Kami berharap seluruh masyarakat bisa mengerti dan memahami keinginan keluarga Ponari," katanya.

Terhadap keputusan Muspida, pihak panitia mengaku siap melaksanakan. Hal itu disampaikan Muhamad Anang, salah seorang panitia yang juga masih keluarga Ponari. Anang menyatakan, bila Muspida Jombang sudah sepakat menghentikan pengobatan Ponari untuk seterusnya, pihaknya siap menjalankannya.

Apalagi permintaan itu dari pihak keluarga Ponari sendiri. ''Jika memang keputusan Muspida seperti itu, tentu kami menghormati dan siap melakukannya," tegas Anang setelah keluar dari Mapolres Jombang kemarin.

Di tengah pertemuan muspida, di Mapolres Jombang kemarin juga berlangsung pisah kenal Kapolres lama AKBP Muhammad Khosim dan AKBP Tomsi Tohir. Namun, Khosim membantah bahwa pergantian dirinya itu terkait penanganan masalah Ponari yang tidak tegas.

Menurut dia, fenomena Ponari adalah masalah sosial yang harus ditangani bersama-sama. Tidak hanya polisi yang selalu diposisikan sebagai pemegang bola. Pihak lain, seperti pemerintah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat juga ikut bertanggung jawab. Tugas polisi hanyalah melakukan pengamanan. ''Mutasi ini tidak ada hubungannya dengan Ponari. Lebih baik kita cari jalan keluarnya bersama-sama," ujarnya.

Seperti diberitakan, dukun cilik Ponari tiba-tiba menarik perhatian ribuan pasien untuk berobat. Dia melayani pengobatan sejak 17 Januari 2008. Selama ini, pro dan kontra bermunculan. Orang-orang yang bisa berpikir rasional menginginkan aparat bertindak tegas menutup praktik pengobatan dengan media batu tersebut. Apalagi, praktik itu secara langsung maupun tidak langsung telah menelan lima korban meninggal. Selain itu, tidak sedikit mereka yang berobat justru penyakitnya makin parah. (doy/yr/jpnn/nw)
sumber : http://jawapos.co.id/

Maftukhin Ahmad

unread,
Feb 27, 2009, 5:05:17 AM2/27/09
to bluetoo...@googlegroups.com, mahasiswa...@googlegroups.com
Ponari mau di stop operasinya, di Makassar ada "Ponari" yang laen .....
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages