Groups keyboard shortcuts have been updated
Dismiss
See shortcuts

m-Biblika 2 - Desember 2009

36 views
Skip to first unread message

Kusuma Negara

unread,
Jan 4, 2010, 5:21:52 AM1/4/10
to m-Biblika
____________________________m-Biblika____________________________
- Suara SABDA -
EDISI DESEMBER 2009

DAFTAR ISI
EDITORIAL
ARTIKEL BIBLIKA: Keilahian Kristus: Kolose 1:15-18
BERITA SABDA: 1. SABDA Ayat
2. SABDA Ayatizer
3. Ekspositori
4. Roadshow SABDA di Purwokerto, Salatiga,
Yogyakarta, dan Surabaya
SITUS BIBLIKA: SABDA Audio
SOFTWARE BIBLIKA: Go Bible
TESTIMONI SABDA: Bisa Mengajar dengan Lebih Kreatif
_________________________________________________________________

"Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang
mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
(Lukas 11:28)
< http://alkitab.sabda.org/?Lukas11:28 >

_________________________________________________________________
EDITORIAL

Salam sejahtera,

Pertama-tama, Redaksi mohon maaf atas keterlambatan m-Biblika
edisi kedua ini yang seharusnya terbit pada pertengahan
Desember yang lalu. Doakan supaya edisi-edisi selanjutnya dapat
terbit setiap bulan dengan rutin.

Masih berhubungan dengan Natal yang baru saja kita rayakan,
edisi ini menyajikan sebuah artikel tentang keilahian Kristus
menurut surat Kolose. Selain itu, silakan disimak beberapa
berita terbaru berkaitan dengan pelayanan komputasi biblika
YLSA di kolom Berita SABDA dan Situs Biblika. Bagi pengguna
telepon genggam, kami juga memberikan "hadiah" Natal kepada
Anda berupa ulasan situs Alkitab berbahasa Inggris untuk
telepon genggam. Terakhir, baca pula kesaksian seorang hamba
Tuhan yang merasa terberkati setelah menggunakan program SABDA.

Walaupun terlambat, tidak ada salahnya kalau kami tetap
mengucapkan selamat Natal dan tahun baru. Biarlah peringatan
kedatangan Kristus ke dunia mengingatkan kita akan misi-Nya dan
semoga di tahun yang baru ini hidup kita boleh terus Tuhan
pimpin untuk berkarya dalam misi-Nya ini.

Tuhan menyertai kita semua.

In Christ,
Pimpinan Redaksi m-Biblika,
Kusuma Negara
_________________________________________________________________
ARTIKEL BIBLIKA

Keilahian Kristus: Kolose 1:15-18

Pendahuluan

Kitab Kolose merupakan suatu dokumen yang mengandung arti yang
dalam sekali dan tidak ternilai harganya. Uraian ajaran ini
bernada pembelaan karena Paulus bermaksud memerangi
ajaran-ajaran mistik dan asketik yang bercorak Yahudi dengan
pengertian yang salah tentang alam dan penyembahan kepada
malaikat-malaikat. Tema pokok Kolose ini adalah kepenuhan dan
keutamaan Kristus dan kesempurnaan orang Kristen dalam Dia
dibandingkan mistik dan siksaan diri yang diajarkan oleh ilmu
filsafat dan hikmat manusia. Ajaran sesat yang mencampurkan
teosofi, agama Yahudi, dan asketisisme itu nampak bersifat
rohani, tetapi pada hakikatnya menjauhkan Kristus dari
jabatan-Nya sebagai Tuhan.

Beberapa hal yang dibentangkan dalam Kolose 1:15-20 ini yang
melukiskan Kristus sejati sebagai Allah adalah: pertama, Dia
adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Kedua, sulung dari
segala yang diciptakan. Ketiga, di dalam Dialah diciptakan
segala sesuatu. Keempat, Dia adalah terlebih dahulu dari segala
sesuatu. Kelima, segala sesuatu ada di dalam Dia. Keenam,
seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia. Dalam
artikel ini, penulis akan mengemukakan beberapa pandangan
teolog tentang Kolose 1:15-20 ini yang melukiskan Kristus
sejati sebagai Allah. Setelah itu, pada bagian akhir dari
tulisan ini, penulis akan mengambil suatu kesimpulan tentang
pernyataan-pernyataan Paulus dalam Kolose 1:15-20 ini sesuai
dengan penafsiran dan teolog-teolog tersebut.

Keunggulan Kristus dalam Penciptaan

Keunggulan Kristus dalam penciptaan dapat dilihat dalam dua
gagasan kunci ("gambar" dan "yang sulung") dan dalam suatu
pernyataan yang luas mengenai peranan Kristus dalam penciptaan
itu sendiri.

Dalam Kolose 1:15, istilah "gambar" selain memunyai arti
kesamaan, juga memunyai arti penjelmaan. Kesamaan yang dimaksud
di sini bukan hanya sebuah tiruan atau gambaran, melainkan
benar-benar merupakan kesamaan esensi seorang anak yang
merupakan gambaran dari bapanya, atau dengan kata lain Yesus
adalah sama seperti Bapa. Hampir sama dengan yang dikatakan
oleh Millard J. Ericson. Eduard Schwezer menjelaskan bahwa
"gambar" bukanlah sesuatu yang benar-benar identik dalam
penampakan dari objek yang dikopi, tetapi yang sangat berbeda
dari objek itu seperti sebuah foto sebagai pengganti dari orang
yang hidup. Yesus sebagai "gambar" Allah yang tidak kelihatan
berarti Dia adalah penyataan Allah atau penjelmaan dari Allah.
Kristus secara penuh adalah cermin dari kehendak dan hati Bapa.
Semua pekerjaan Allah dalam dunia ini, yaitu penciptaan,
pemeliharaan, penghakiman, dan penebusan adalah melalui
Kristus. Dia adalah Allah. Siapa yang telah melihat Dia, telah
melihat Allah. Gagasan "gambar Allah" yang tidak kelihatan
nampaknya merupakan pemikiran yang mengherankan bila digunakan
untuk Kristus, karena di dalam kata "gambar" ('eikon')
terkandung pengertian "tidak persis sama". Meskipun demikian,
Paulus dengan jelas sedang menegaskan bahwa Kristus adalah
penyataan Allah yang sempurna. Allah yang tidak kelihatan dapat
dikenal melalui rupa-Nya yang sempurna di dalam Kristus Dan
karena Kristus adalah penyataan Allah yang sempurna, maka juga
menunjukkan pra-eksistensi dari Kristus Yesus.

Kata "yang sulung" dari bagian selanjutnya dalam Kolose 1:15
ini sepertinya bertentangan dengan istilah "gambar" (yang
artinya Yesus adalah Allah), karena pernyataan itu dapat
menimbulkan kesan bahwa Kristus adalah anggota pertama dari
ciptaan sehingga orang bisa beranggapan bahwa Kristus bukanlah
Allah. Sebenarnya kata "yang sulung" ini tidaklah bertentangan
dengan istilah "gambar" asalkan kata ini dimengerti dalam arti
sebuah perbandingan "lebih dahulu daripada" atau "di depan dari
semua". Ini berarti penekanan keberadaan Kristus yang sudah ada
sebelum segala sesuatu ada, suatu hal yang sesuai dengan
pekerjaan-Nya sebagai pencipta. Dan ini juga merupakan bukti
kekekalan Kristus. Di sini, kekekalan maupun pekerjaan-Nya
sebagai Pencipta dinyatakan. Di dalamnya terdapat dua
pernyataan yang menyatakan bahwa Kristus sudah ada sebelum
segala sesuatu diciptakan, dan juga bahwa segala sesuatu yang
diciptakan itu berasal dari Dia. Jikalau Kristus sudah ada
sebelum segala sesuatu diciptakan, maka sudah jelas bahwa Ia
sendiri tidaklah berasal dari penciptaan itu. Ajaran tentang
kekekalan Kristus ini merupakan doktrin yang sangat penting
dalam kristologi, sebab apabila Kristus tidak kekal, maka Dia
adalah suatu ciptaan yang berada dalam waktu dan tidak memunyai
kualitas kekekalan serta keabadian yang merupakan ciri-ciri
Allah sendiri. Sebaliknya apabila Kristus itu kekal, maka dapat
dikatakan bahwa Ia tidak bergantung kepada pihak lain bagi
keberadaan-Nya, melainkan ada dengan sendirinya. Istilah "yang
sulung" juga dapat dimengerti dalam arti "lebih tinggi" dari
segala yang diciptakan (bd. Kolose 2:17-18). Gagasan kedua ini
sangat sesuai dengan arah utama dari Kolose 1:15-20 secara
keseluruhan, yaitu keberadaan Kristus yang terlebih dahulu ada
sebelum segala sesuatu ada. Sehingga dalam hal ini dapat kita
katakan bahwa Kristus adalah Pencipta dari segala sesuatu yang
ada itu. Hal ini juga sesuai dengan kalimat selanjutnya dalam
Kolose 1:16 yang menyatakan bahwa segala sesuatu telah
diciptakan "di dalam Dia" ('en auto'), "oleh Dia" ('di auton'),
dan "untuk Dia" ('eis auton'). Sangat jelas bahwa di sini
Paulus menempatkan Kristus sebagai pusat dari penciptaan dan
Paulus sedang menegaskan keunggulan dari Kristus. Paulus tidak
mungkin berkontradiksi dengan dirinya sendiri dalam satu
kalimat, karena dalam ayat 16b Paulus menyatakan bahwa segala
sesuatu diciptakan oleh Dia; jadi tidak mungkin kalau Paulus
bermaksud menyatakan bahwa Yesus adalah bagian dan ciptaan itu.

Kata "yang sulung" mengandung dua arti, yaitu prioritas di
dalam waktu dan keunggulan di dalam tempat atau posisi. Kristus
berada sebelum ciptaan, Dia memegang secara bersamaan suatu
tingkat kedudukan "yang sulung", yaitu suatu tingkat yang
berarti keutamaan dan kuasa. Jadi Kristus dinyatakan sebagai
yang berkuasa atas alam semesta. Menurut Ladd, kata "yang
sulung" ini berarti posisi yang berdaulat. Status anak sulung
berarti Kristus adalah kepala atas ciptaan atau agen dari
ciptaan. Aktivitas-Nya bukan hanya termasuk dunia fisik, tetapi
semua hal-hal yang nampak juga.

Istilah "yang sulung" dalam Perjanjian Baru ini dipakai
sebanyak tujuh kali untuk Kristus (baca: Matius 1:25; Lukas
2:7; Roma 8:29, Kolose 1:15, 18; Ibrani 1:6; Wahyu 1:5).
Sebagai nama yang menjelaskan tentang Kristus, istilah "yang
sulung" ini muncul dalam tiga arti yang berlainan. Pertama,
sebagai yang sulung di antara banyak saudara (Roma 8:29),
sebagai yang sulung dari segala yang diciptakan (Kolose 1:15).
Nama ini jelas dipakai untuk menyatakan keberadaan kekal dari
Kristus dan membantu menguatkan doktrin peranakan yang kekal.
Kedua, sebagai Anak yang sulung dari Maria (Matius 1:25; Lukas
2:7). Gelar ini diberikan kepada Kristus sebagai putra pertama
Maria. Ini dengan jelas dipakai untuk menunjukkan pribadi-Nya
yang berinkarnasi. Sebagai Anak sulung Maria. Kristus tidak
hanya pertama dalam waktu-Nya, tetapi juga dalam tingkat dan
kedudukan. Menurut hukum, yang sulung menerima warisan dua kali
lipat dan dianggap sebagai keturunan utama dari ayahnya.
Penggunaan ketiga terdapat dalam uraian tentang Kristus sebagai
"yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati"
(Kolose 1:18) dan "yang pertama bangkit dari antara orang mati"
(Wahyu 1:18). Di sini artinya ialah bahwa Kristus adalah yang
pertama dibangkitkan dari antara orang mati dalam kebangkitan.
Memang ada beberapa "kebangkitan dari antara orang mati",
seperti dalam kasus Lazarus, tetapi tak seorang pun sebelumnya
menerima hidup kebangkitan dan tubuh kebangkitan yang kekal
(tidak mati lagi). Kristuslah yang pertama menerima ini.
Sehingga hal ini juga membuktikan keilahian Yesus dan lebih
menguatkan tafsiran "yang sulung" dalam Kolose 1:15. Dan dalam
hubungan dengan Kolose 1:15, Alford menulis: "Oleh karena itu
metode yang aman untuk menafsirkan ini ialah, memperhitungkan
dua gagasan yang terkandung dalam kata 'yang sulung', dan di
sini dibedakan antara prioritas dan martabat, juga memerhatikan
segi teknis dari kata ini ('prototokos') yang dipergunakan
dalam hubungan dengan kedua gagasan itu daripada penyusunan
ketat di mana istilah itu berdiri". Maka "yang sulung dari
segala yang diciptakan" akan berarti bahwa Kristus tidak hanya
yang sulung dari ibu-Nya di dunia, tetapi juga yang sulung dari
Bapa-Nya, sebelum dunia ada dan bila dibandingkan dengan setiap
barang ciptaan, Dia memunyai kedudukan yang sulung di dalam
kemuliaan. Konsep mengenai keutamaan dalam hal waktu juga
dipergunakan oleh Alford untuk menguatkan gagasan bahwa Maria
juga melahirkan anak-anak lain sesudah Kristus. Mengenai
istilah "yang sulung lebih utama dari segala yang diciptakan",
pandangan Arianisme dan Socinianisme mengatakan bahwa hal ini
berarti Kristus adalah makhluk yang pertama diciptakan dari
semua ciptaan, jadi tidak kekal. Dalam bukunya, Hodge menolak
pandangan ini dan menyatakan bahwa Kristus ada sebelum
penciptaan atau Kristus berasal dari kekekalan. Aspek kedudukan
ini, yang diambil dari ide bahwa yang sulung mendapat tempat
lebih penting daripada anak-anak lainnya, menghasilkan ide
tentang kedaulatan Kristus atau otoritas dan kecenderungan
mendukung keilahian Kristus.

Kristus sebagai Pencipta

Ajaran tentang penciptaan "ex nihilo" sebagai tindakan Allah
menurut kehendak-Nya sendiri pada umumnya telah diterima
sebagai ajaran dalam sejarah gereja Kristen. Doktrin ini
menentang teori-teori kuno tentang kekekalan zat dan teori yang
mengatakan bahwa unsur-unsur dari zat-zat memancar keluar dari
Allah dan karena itu merupakan zat Allah juga. Doktrin ini juga
menentang teori-teori modern tentang evolusi sebagai proses
penciptaan. Jikalau filsafat tidak dapat memberi jawab dalam
analisis akhir, maka tidak bisa memecahkan masalah mengenai
benar atau salahnya doktrin penciptaan ini. Ini adalah sebuah
ajaran yang hanya dapat dikenal melalui penyataan penciptaan
sendiri. Mengenai penciptaan, Kitab Suci memberikan kesaksian
secukupnya bagi semua orang yang bersedia menerimanya. Dari
Kejadian sampai Wahyu, alam semesta ini dikatakan sebagai yang
diciptakan oleh Allah.

Penciptaan biasanya dianggap sebagai pekerjaan Bapa, dan bukan
Anak dan Roh Kudus. Bagaimanapun juga, Alkitab menunjukkan
bahwa pekerjaan penciptaan adalah karya dari ketiga Pribadi
dalam Tritunggal. Penggunaan kata Elohim dari Jehovah bagi
Allah Tritunggal memberikan pernyataan yang terang dalam hal
ini. Bahkan dalam Perjanjian Lama pun, Elohim adalah yang
menciptakan (Kejadian 1), dan dalam Kejadian 1:2 Roh Allah
berbuat secara aktif. Roh Kudus disebut beberapa kali dalam
Perjanjian Lama sebagai pencipta (ayat 26:13; 33:4; Mazmur
104:30; Yesaya 40:12-13). Bapa juga disebut secara khusus dalam
Perjanjian Baru (1 Korintus 8:6). Maka dapat diharapkan bahwa
suatu pernyataan yang sama akan diberikan mengenai Anak Allah
(Yesus Kristus).

Anak Allah dinyatakan sebagai Firman Allah yang kekal, tentang
Dia dikatakan: "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa
Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan" (Yohanes 1:3). Dalam 1 Korintus 8:6, pernyataan yang
sama juga diberikan: "Namun bagi kita hanya ada satu Allah
saja. yaitu Bapa, yang daripada-Nya berasal segala sesuatu dan
yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus
Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang
karena Dia kita hidup." Pernyataan yang lengkap mengenai Anak
Allah sebagai Pencipta terdapat dalam Kolose 1:15-17 yang
sedang dibahas dalam artikel ini: "Ia adalah gambar Allah yang
tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala
sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan
dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan,
baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan
oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala
sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia." Banyak usaha
dilakukan untuk menguraikan ayat ini menjadi ajaran yang
menolak bahwa Anak Allah adalah Pencipta. Di sini kita dapat
melihat dengan jelas bahwa tak ada satu nama orang atau pun
malaikat yang dapat dipakai untuk menggantikan kata "Dia". Kata
"Dia" ini hanya pantas diberikan kepada Tuhan Yesus Kristus.
Pekerjaan yang dinyatakan di sini adalah pekerjaan Allah. Tidak
ada alasan untuk membenarkan tafsiran kaum Unitarian yang
menjadikan Kristus semata-mata suatu perwujudan Allah.
Ayat-ayat dalam Kolose ini membedakan Anak Allah dari
pribadi-pribadi lainnya dan Tritunggal dan sekaligus
menghubungkan bahwa terdapat suatu perbedaan di dalam bentuk
pekerjaan mereka.

Pentingnya karya penciptaan bagi Kristus adalah bahwa hal itu
menyatakan kekekalan, kuasa, hikmat, dan kemahahadiran-Nya.
Sebagai Pencipta, Dia terutama ada sebelum segala sesuatu ada
(Kolose 1:17), dan karena itu Dia adalah kekal.

Pekerjaan Kristus yang Terus-Menerus dalam Penciptaan

Pokok pikiran selanjutnya (Kolose 1:17-18a) masih tentang
penciptaan, tetapi suatu pemikiran baru diperkenalkan, yakni
bahwa segala sesuatu "ada" ('sunestheken') di dalam Dia, yaitu
Kristus. Alam semesta bukan hanya diciptakan di dalam Anak
sebagai lingkungan, oleh Dia sebagai Agen Ilahi, dan untuk Dia
sebagai tujuan; tetapi juga bahwa alam semesta dibuat secara
tetap "di dalam Dia" sendiri. Ini adalah sebagai penegasan yang
kedua, "di dalam Dia segala sesuatu dipelihara bersama-sama".
Dia memelihara keserasian, kehidupan, dan ketertibannya. Dia
juga memeliharanya dari kehancuran. Dia adalah penopang dari
alam semesta dan menyatakan prinsip-prinsip kehidupan dari alam
ini. Bila terpisah dari aktivitas-Nya sebagai penopang, maka
semua akan hancur. Alam semesta tidak akan berfungsi jika tidak
berada di dalam Dia. Gagasan mengenai Kristus yang
mempertalikan segala sesuatu dalam alam semesta memang
menonjol, dan hal ini terdapat juga dalam Ibrani 1:3, yang
berkata bahwa segala sesuatu ditopang oleh kuasa-Nya. Adanya
pernyataan ini mengakibatkan semua pikiran mengenai Kristus
sebagai Pencipta yang tidak hadir atau yang tidak menaruh
perhatian pada ciptaan-Nya harus dibuang! Lagipula pernyataan
ini sama sekali bertentangan dengan pendapat bahwa kuasa
roh-roh jahat menguasai dunia, yang mungkin diajarkan oleh
guru-guru palsu di Kolose. Jadi jelaslah bahwa Paulus berani
menegaskan bahwa keilahian Kristus atas penciptaan yang
diperlihatkan tidak hanya pada karya-karya masa lampau yang
telah selesai, tetapi juga dalam pekerjaan-Nya sekarang sebagai
Pemegang Kedaulatan. Anak Allah memang secara aktif dan
istimewa mengambil bagian dalam pemeliharaan ciptaan Allah.
Pembahasan dalam Kolose ini sejalan dengan Perjanjian Lama yang
menggambarkan Kristus sebagai Pemelihara ciptaan-Nya. Hal ini
dapat dilihat dalam pekerjaan Malaikat Jehovah yang merupakan
bukti penting bahwa Anak Allah memelihara dan memimpin umat
Israel, penunjukan kepada Jehovah sebagai Gembala Israel dapat
diambil sebagai penunjuk khusus kepada Kristus (bd. Keluaran
49:24; Mazmur 23:1; 80:1; Yesaya 40:1; Yeremia 31:10; Yehezkiel
34:11-12, 23; 37:24). Walau secara konteks ayat-ayat ini dapat
menunjuk kepada Allah sebagai Tritunggal, namun fakta bahwa
Kristus secara istimewa adalah Gembala yang baik dalam Yohanes
10 dapat membenarkan hal ini. Sebagai Gembala yang baik, Dia
mati bagi domba-domba-Nya sebagaimana dinubuatkan dalam Mazmur
22; sebagai Gembala Agung (Ibrani 13:20), Dia menggenapkan
Mazmur 23; sebagai Gembala besar (1 Petrus 5:4), Dia akan
kembali untuk memerintah sebagai Raja kemuliaan (Mazmur 24).
Kemudian dalam Yesaya 53 juga menunjukkan pekerjaan pengambilan
tindakan Allah dan pemeliharaan-Nya dalam Perjanjian Lama.

Pembahasan dalam Kolose ini yang menyatakan Kristus sebagai
pemelihara juga diperkuat dalam Ibrani 1:3: "Ia adalah cahaya
kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang
ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan." Dengan kata lain,
alam semesta ini ditopang oleh firman kuasa Anak Allah.

Kristus bukan hanya Pencipta dan Pemelihara, tetapi juga
menjadi sasaran dari penciptaan, yaitu segala sesuatu
diciptakan untuk Diri-Nya (32).

Kristus sebagai Kepenuhan Allah

Dalam bagian terakhir dari perikop ini, pernyataan Paulus
mencapai puncaknya dalam pernyataannya mengenai Kristus:
"Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia." Petunjuk
utama mengenai arti dari "kepenuhan" ('pleroma') terdapat dalam
Kolose 2:9 yang di dalam Allah ada di dalam Kristus. Pernyataan
ini melebihi pernyataan yang luar biasa yang ada dalam Kolose
1:15, karena pernyataan "seluruh kepenuhan Allah" mencakup
lebih banyak hal daripada pernyataan "gambar Allah". Dengan
adanya pernyataan ini, maka seluruh pandangan yang menyangkal
keilahian Kristus harus dibuang. Perkataan "pleroma" yang
dipakai oleh Paulus bukanlah sebagai hasil pemikiran, tetapi
sebagai hasil pengalaman sendiri mengenai Yesus Kristus.
Teologi Paulus ini paling banyak dipengaruhi oleh pengalamannya
dalam perjalanannya ke Damsyik dan oleh iman dalam Kristus yang
bangkit, yang di dalamnya teologi ini terus bertumbuh melalui
pengalamannya. Paulus sendiri membicarakan pengalamannya
sebagai wahyu Anak Allah kepadanya (Galatia 1:16). Dalam wahyu
itu, Paulus melihat Yesus Tuhan (1 Korintus 9:1; 15:8; 2
Korintus 4:6; Kisah 9:5). Ayat 19 ini ditafsirkan oleh Peter T.
O'Brien bahwa Yesus adalah "tempat" yang dalam Dia, Allah dan
seluruh kepenuhan-Nya berkenan untuk mengambil tempat
kediaman-Nya. Semua atribut dan aktivitas Allah, yaitu Roh,
firman, hikmat, dan kemuliaan-Nya secara sempurna diperlihatkan
di dalam Kristus.

Eduard Schwezer mengatakan bahwa ide itu adalah benar-benar
merupakan pengagungan Kristus yang telah bangkit dari kematian
sebagai peristiwa di dalam kepenuhan dari kuasa Allah yang
berdiam di dalam Yesus. Menurut Charles R. Erdman, kata
"kepenuhan" menunjukkan jumlah total dari kuasa dan atribut
Allah. Sedang kata "berdiam" bukan menunjukkan jangka waktu
yang sementara, tetapi menunjukkan berdiam dengan tetap. Di
dalam Kristus ditaruh selama-lamanya semua kemuliaan, kasih,
hikmat, dan kekekalan Allah.

Kesimpulan

Setelah mengetengahkan beberapa pandangan dari beberapa teolog
mengenai Kolose 1:15-20, khususnya ayat-ayat yang menunjukkan
keilahian Kristus, kita dapat melihat bahwa Yesus merupakan
penyataan Allah yang sempurna dan Dia sudah ada sebelum segala
sesuatu ada: Paulus juga menyamakan pekerjaan Kristus dalam
penciptaan dengan pekerjaan Allah. Kristus bukan hanya
Pencipta, tetapi juga Pemelihara. Dan titik puncak pernyataan
Paulus adalah segala sesuatu yang ada dalam Allah yaitu
kekuasaan-Nya, hikmat-Nya, kasih-Nya, kekekalan-Nya,
kemuliaan-Nya, dan semua atribut Allah, ada di dalam Yesus
Kristus. Dari wahyu yang diberikan kepada Paulus dan penjelasan
oleh para teolog di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Yesus
adalah Allah sejati.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama jurnal: Jurnal Pelita Zaman Volume 15 No. 1/2000,
hal 24-31
Penulis: Yohannis Trisfant
Penerbit: Yayasan Pengembangan Kristen Pelita Zaman,
Bandung 2000
_________________________________________________________________
BERITA SABDA

1. SABDA Ayat

Sejak YLSA meluncurkan SABDA Ayat, yaitu pada perayaan "15
Tahun SABDA", aplikasi Facebook ini berkembang cukup pesat.
Hingga berita ini diturunkan, telah ada sekitar dua ratus
pengguna. Dari jumlah itu, sekitar delapan puluh pengguna
adalah pengguna aktif. Saat Anda memakai SABDA Ayat, selain
Anda dapat melihat ayat harian di akun Facebook Anda, Anda
juga dapat mengomentari ayat tersebut. Nah, silakan mencoba
melalui pranala (tautan) yang diberikan di bawah.

Aplikasi SABDA Ayat ini masih terus kami kembangkan,
khususnya pada desain antarmukanya dan juga penambahan fitur
untuk mengirim ayat ke teman. Doakan agar pengembangan ini
dapat segera dikerjakan dan dapat menjadi berkat bagi banyak
orang.

Jika Anda belum menggunakan SABDA Ayat pada akun Facebook
Anda, silakan mengakses aplikasi ini melalui alamat:

==> http://apps.facebook.com/sabda_ayat

2. SABDA Ayatizer

YLSA juga sedang mengembangkan sebuah aplikasi lain yang
dinamakan SABDA Ayatizer, yaitu sebuah pengaya (add-on)
untuk penjelajah Firefox yang berfungsi mengenali semua teks
pada halaman internet yang memiliki pola ayat Alkitab
(bahasa Indonesia atau Inggris), dan kemudian menautkannya
ke SABDA Alkitab < http://alkitab.sabda.org >. Pola ayat
yang ditemukan tersebut akan ditampilkan pada sebuah jendela
kecil (pop-up) pada halaman yang sedang dibaca.

SABDA Ayatizer ini sedang dalam proses uji coba. Doakan agar
bisa segera diluncurkan sebelum akhir Januari 2010.

Jika Anda belum menggunakan SABDA Ayatizer, Anda dapat
mengunduh pengaya ini melalui alamat:

==> http://labs.sabda.org/SABDA_Ayatizer

3. Ekspositori

Dengan gembira YLSA memberitahukan bahwa sejak 30 Oktober
2009, fitur Ekspositori di situs SABDA Alkitab sudah dapat
digunakan oleh pengguna SABDA Alkitab. Ekspositori adalah
alat yang memungkinkan pengguna mempelajari kata atau frasa
yang tertulis dalam Alkitab, termasuk mempelajari bahasa
aslinya (bahasa Ibrani atau Yunani), definisinya, dan
penggunaannya dalam seluruh Alkitab.

Fitur ekspositori ini bisa Anda temukan di:

==> http://alkitab.sabda.org/expository.php

Tim NET juga telah membagikan pergumulannya ketika membuat
fitur Ekspositori ini di Blog SABDA. Silakan membaca blog
mereka di:

==> http://blog.sabda.org/2009/10/30/

4. Roadshow SABDA di Purwokerto, Salatiga, Yogyakarta, dan
Surabaya

Pada pertengahan Desember 2009 yang lalu, tim NET YLSA
mengadakan pelatihan penggunaan CD SABDA dan situs SABDA
Alkitab di Purwokerto untuk para pendeta dari pelayanan
Mission Care. Puji Tuhan ada lebih dari 70 orang yang hadir
dalam acara pelatihan tersebut.

Untuk mendapatkan kisahnya secara lengkap silakan kunjungi
alamat di bawah ini:

==> http://blog.sabda.org/2009/12/21/

Juga, mohon dukungan doakan karena saat ini Tim NET juga
sedang mempersiapkan diri untuk pelatihan-pelatihan
berikutnya yang akan diadakan di Salatiga, Yogyakarta, dan
Surabaya. Doakan agar rencana ini dapat berjalan dengan
lancar dan para pendeta semakin diperlengkapi dalam
melakukan pelayanannya.


_________________________________________________________________
SITUS BIBLIKA

SABDA Audio
http://audio.sabda.org/
Oleh: Yuppi Purnason

Kesan pertama saya saat melihat situs ini adalah kata
"sederhana". Di halaman utama, saya langsung melihat sebuah
ucapan selamat datang berupa kata pengantar: "SABDA Audio
merupakan sebuah situs yang menyediakan ragam versi dan bahasa
Alkitab Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama dalam format audio.
Melalui situs ini, Anda dapat men-download audio serta
mendengarkan dan membaca secara online Kitab Perjanjian Lama
dan Baru yang saat ini sudah tersedia dalam beragam versi (BIS,
TB, Jawa, Sunda, KJV, Net Bible) dan bahasa (Indonesia dan
Inggris)."

Kutipan ayat "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus." dari Roma 10:17 begitu cocok
menjadi sebuah ayat yang mendukung keberadaan situs ini; situs
yang menyediakan Alkitab bukan dalam bentuk cetak atau teks,
tetapi dalam bentuk audio. Siapapun bisa mendengar firman Tuhan
di bus atau kereta tanpa harus kelihatan sok "alim" karena
membaca Alkitab di tempat umum. Saya dan Anda bisa tetap
melakukannya dengan sebuah pemutar MP3 dan sebuah headset.

Situs ini menyediakan berbagai bahasa dan versi Alkitab dalam
bentuk MP3, mulai dari NET Bible, KJV (bahasa Inggris), BIS, TB
(bahasa Indonesia), JAWA (bahasa Jawa), dan SUNDA (bahasa
Sunda). Dari halaman utama saya bisa langsung mengakses
semuanya. Menariknya, saya bisa memilih sebuah versi dan
membaca satu pasal secara online. Di situs tersebut sudah
terdapat sebuah pemutar audio, saya hanya perlu menekan tombol
"play". Di atas nama pasal ada sebuah tombol "+". Bila saya
klik, akan muncul sebuah jendela kecil (pop-up) yang
menampilkan teks pasal tersebut. Sekarang saya bisa mendengar
firman Tuhan sambil membacanya juga!

Selain mendengar secara online, saya bisa mengunduhnya
(download). Ada dua jenis ukuran berkas (file) yang bisa saya
unduh: 48 kbps dan 16 kbps. Secara sederhana, berkas berukuran
48 kbps secara kualitas lebih baik daripada ukuran 16 kbps.
Tetapi kedua berkas ini tetap bisa didengar dengan baik.
Sepertinya ukuran berkas yang lebih kecil lebih cocok untuk
ponsel atau pemutar audio yang terbatas kapasitasnya.

Dari situs ini juga tersedia beberapa pranala ke luar,
khususnya yang berhubungan dengan situs yang menyediakan
bahan-bahan berbentuk audio. Saat memilih sebuah pasal, di
sebelah kanan layar muncul navigasi ke rahmiati.org, sebuah
situs yang menyediakan khotbah-khotbah Ibu Rahmiati dari
Seminari SAAT di Malang. Juga ada link ke telaga.org, "Tegur
Sapa Gembala Keluarga", sebuah pelayanan konseling keluarga
lewat radio dari Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) di Malang
yang diasuh oleh Pdt. Paul Gunadi.

_________________________________________________________________
SOFTWARE BIBLIKA

Go Bible
http://gobible.jolon.org/
Oleh: Yochan Rayon

Go Bible merupakan sebuah aplikasi Alkitab berbasis Java untuk
telepon genggam (selanjutnya akan disebut HP) yang diluncurkan
sejak September 2003 sehingga untuk para pengguna aplikasi
Alkitab untuk HP, nama "Go Bible" sudah tidak asing lagi.

Go Bible memiliki ukuran yang relatif besar untuk sebuah
aplikasi Java pada HP, yaitu 1,4 MB (Megabyte). Tetapi jika
kita mengingat Alkitab yang tersusun oleh lebih dari 31 ribu
ayat, ukuran yang tidak kecil ini jadi bisa dimaklumi. Hanya
saja sebagian HP Nokia dan HP seri lama tidak dapat menjalankan
aplikasi Java dengan ukuran lebih dari 128 KB (Kilobyte),
sementara sebagian lagi memiliki batasan 512 KB. Untuk HP
dengan batasan-batasan ini, Go Bible juga tersedia dalam
bagian-bagian dengan ukuran 128 KB dan 512 KB.

Fungsi utama Go Bible adalah menampilkan ayat-ayat Alkitab.
Fitur-fitur tambahan yang melengkapi Go Bible di antaranya
adalah:

1. Perkataan Yesus dituliskan dengan warna merah
Fasilitas ini hanya tersedia untuk beberapa versi
terjemahan, seperti versi KJV.

2. SMS Ayat
Dengan fasilitas SMS Go Bible, pengguna dapat memilih satu
atau beberapa ayat dan mengirimkannya via SMS, tentunya
tetap dengan dikenakan biaya oleh penyedia layanan
masing-masing. Fasilitas untuk mengirimkan SMS ini memiliki
batasan jumlah karakter.

3. Penanda Buku (Bookmarks)
Fasilitas ini membantu pengguna untuk menandai ayat sehingga
memudahkan untuk mengakses ayat tersebut kembali di waktu
yang akan datang.

4. Sejarah Penelusuran (History)
Dengan fasilitas Sejarah, pengguna dapat kembali melihat
ayat-ayat yang dibuka sebelumnya. Berbeda dengan fasilitas
Penanda Buku, Sejarah akan menampilkan setiap ayat yang kita
tuju, dan bukan hanya ayat yang ditandai saja.

5. Pilihan warna tema
Go Bible memiliki enam pilihan warna tema yang bisa dipilih
sesuai dengan selera.

6. Pencarian cepat
Suatu fasilitas yang sangat berguna untuk sebuah aplikasi
Alkitab adalah fasilitas pencarian. Dengan fasilitas ini
pengguna bisa mencari suatu kata atau frasa dalam Alkitab.
Mulai Go Bible versi 2.2.1 fasilitas pencarian mengalami
peningkatan yang besar dengan ditambahkannya batasan
pencarian. Pencarian bisa dilakukan dalam batasan:
* All books / Semua kitab
* Current book / Kitab aktif
* New Testament / Perjanjian Baru
* Old Testament / Perjanjian Lama
* Gospels / Injil (Matius - Yohanes)
* Paul's Letters / Surat-surat Paulus (Roma - Ibrani)
* Other Letters / Surat-surat Lain (Yakobus - Yudas)
* Books of Moses / Kitab-kitab Musa (Kejadian - Ulangan)
* Historical books / Kitab-kitab sejarah (Yosua - Esther)
* Poetic books / Kitab-kitab puisi (Ayub - Kidung Agung)
* Major Prophets / Nabi-nabi Besar (Yesaya - Daniel)
* Minor Prophets / Nabi-nabi Kecil (Hosea - Maleakhi)

Go Bible sendiri memiliki banyak versi dan terjemahan dalam
berbagai bahasa. Untuk Bahasa Indonesia, Go Bible memiliki
versi Terjemahan Baru (TB) dan versi Bahasa Indonesia
Sehari-hari (BIS).

Go Bible sebagai sebuah aplikasi HP memiliki banyak manfaat dan
menawarkan berbagai kemudahan. Dalam kasih Tuhan, aplikasi ini
diberikan secara gratis bagi semua orang yang memerlukannya.
______________________________________________________________________
TESTIMONI SABDA

BISA MENGAJAR DENGAN LEBIH KREATIF
Oleh: Pdt. Yohanes

Saya sangat bersyukur karena telah menerima CD SABDA versi 3.0
dari Yayasan Lembaga SABDA. Saat menerima CD ini saya berpikir
bahwa isinya tidak akan jauh beda dengan versi 2.0. Hanya saja
mungkin ada tambahan-tambahan bahan. Tetapi ternyata dugaan
saya salah. Sangat banyak tambahan bahan dalam CD ini. Yang
paling membuat saya terkesan adalah dalam membaca ayat-ayat
Alkitab akan langsung keluar pop-up untuk setiap kata yang kita
sorot. Dalam pop-up tersebut terpampang langsung kamus dari
kata tersebut. Isinya sangat lengkap mulai dari bahasa asli
sampai dengan definisinya. Yang membuat saya lebih bersyukur
lagi karena sudah ada kamus dalam bahasa Indonesianya. Di versi
2.0 definisi dari setiap kata masih dalam Bahasa Inggris,
tetapi di versi 3.0 ini dengan mudah dan cepat kita langsung
bisa melihat juga bahasa aslinya dan definisinya dalam bahasa
Indonesia.

CD ini benar-benar menolong saya dalam mengerjakan tugas-tugas
kuliah saya, juga menolong untuk lebih detil lagi mempersiapkan
khotbah. Selain itu melalui CD SABDA versi 3.0 ini saya bisa
mengajar dengan lebih kreatif lagi.

Sekali lagi terima kasih untuk kirimannya dan doa saya selalu
mendukung pelayanan Yayasan Lembaga SABDA.

*) Tulisan ini dapat Anda lihat juga di Facebook SABDA:
==> http://www.facebook.com/note.php?note_id=188446626216

_________________________________________________________________

Anda diizinkan untuk menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan
dari m-Biblika (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan
syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan
SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama m-Biblika sebagai
penerbit elektroniknya.
-----------------------------------------------------------------
Milis Publikasi m-Biblika
Melayani sejak Oktober 2009

Pimpinan Redaksi: Kusuma Negara
Staf Redaksi: Yulia Oeniyati, Desi Rianto, Yochan Rayon,
Yuppi Purnason

Untuk berlangganan: < biblika(at)sabda.org > dengan subjek
"Berlangganan"
Untuk berhenti: < biblika(at)sabda.org > dengan subjek "Berhenti
Berlangganan"
Kontak redaksi: < biblika(at)sabda.org >
Arsip m-Biblika: http://www.sabda.org/publikasi/m-biblika/
Situs SABDA Net: http://www.sabda.net/
Facebook: http://fb.sabda.org/m-biblika

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
-----------------------------------------------------------------
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Copyright(c) m-Biblika 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/

Rekening:
BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
_________________________________________________________________

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages