RESPON CEPAT KEPADA PAK INDRA BADRI DAN PAK HERYADI RAHMAT DI BADAN GEOLOGI, KEMENTRIAN ESDM, YANG AKAN KE LUSI
FaceBook:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=813014285482570&set=pcb.813016152149050&type=1&theater
Saat saya berkomunikasi ke rekan Staf Ahli Menteri (SAM) di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) saya cukup terkejut, karana para SAM telah merencanakan akan melakukan Saresehan di Lusi, dalam rangka ikut mendukung Lusi sebagai GeoPark.
Pasca Menteri PUPR selaku Ketua DP BPLS tanggal 28 Desember 2014, di Jakarta setelah menyampaikan ke Media Masa tentang Dana Antisipasi.
Semakin Gembira karena Badan Geologi KESDM, telah melakukan langkah Proaktif untuk mengirim Tim Terpadu GeoDiversity termasuk penjajakan Lusi sebagai GeoPark, sebagaimana yang telah dirintis Bapak Indra Badri dan Ibu Andiani tahun 2013.
Kontribusi Badan Geologi yang direkam dalam Dokumen yang sudah hampir final "Peran dan Kontribusi KESDM pada misi nasional Penanggulangan Bencana Kebumian Lusi Agustus 2015", aspek Pengkajian Berbasis Ilmiah/Akademik untuk pengambilan Kebijakan dan Keputusan, antara lain yang masih banyak lagi:
1) 2007 Badan Geologi KESDM (selanjutnya BDG) telah melakukan Kajian GeoHazard, hasilnya digunakan dengan matrik (salahsatunya yang utama GeoHazard) memilih tiga alternatif Trase Relokasi Infrastruktur di Barat Lusi, HASIL NYATA saat ini Jalan Arteri baru sudah berfungsi, Jaringan PDAM, menyusul Jalan Tol Porong-Gempol.
2) 2008 BDG melakukan studi GeoHazard di Barat Lusi untuk penanganan bubble, retakan, patahan, Studi geokimia mengindikasikan air lusi merupakan air formasi dari dalam berumur >40.000 tahun, mengindikasikan temuan gas He berasal dari selubung indikasi hubungan dengan gunungapi;
3) 2009, Pasca Tanggul Cincin Jebol, Indra Badri dan Ibu Andiani memperkuat bahwa Tanggul Cincin sudah tidak bisa diamankan atau dipertahankan lagi, sehingga Lusi akan memasuki Kehidupan Baru sebagai suatu mud volcano yang akan tumbuh berkembang secara alami.
BDG juga Mendukung Kajian wilayah 9 RT di Luar PAT sebagaieilayah tidak layak huni.
4) 2010, Badan Geologi membuat laporan tertulis disampaikan kepada Presiden RI di Sidoarjo, bahwa telah terjadi perubahan mendasar mendasar Postur dan Perilaku Semburan LUSI dari sebelumnya kecepatan 100.000m3/hari menjadi sekitar 25.000m3/hari.
Pada Simposium Internasional Lusi para ahli Mud Volcano dari manca negara bersepakat walaupun berfluktuatif, namun pada 25 Mei 2011 disepakati intensitas hari itu 10.000m3/hari.
BDG telah Mengadakan Pertemuan Nasional pada stakeholde Lusi terutama mempertemukan Para Ahli Kebumian dan Para Ahli Eksplorasi Migas (Hardi ditunjuk sebagai Ketua Sidang), untuk melakukan Pengambilan Data Seismik 3-d, akhirnya anggaran melalui APBN 2011 keluar, namun tidak dapat dilaksanakan karena tidak mendapatkan dukungan dari Warga PAT dan Luar PAT, dan setelah Pimpro melihat Tanggul P68 Jebol 300m karena faktor internal apalagi bila digoyang dengan gelombang TNT;
5) 2011: Sesuai dengan Perpres 68/2011 Badan Geologi ditunjuk Ketua DP BPLS (Menteri PU) untuk memimpin Tim Terpadu Pengkajian wilayah 66 RT sebagai wilayah tidak aman.
6) 2012: Dikeluarkan Perpres 37/2015 tentang wilayah tidak aman berdasarkan hasil Kajian Timdu dipimpin Ka Badan Geologi KESDM.
Menteri Keuangan selaku Ketua Tim Pemerintah untuk Uji Materi UU APBN 2012 di MK menunjuk Kepala Badan Geologi KESDM atas saran dari Hardi (Waka BPLS) untuk menunjuk Pakar Kebumian menyiapkan dokumen aspek Pengendali Mekanisme Bencana dan Indikator GeoHazard dalam penentuan Wilayah Tidak Aman.
7) 2013: Ir. Indra Badri dan Ir Andiani, memulai pembahasan dengan BPLS atas kemungkinan ke depan LUSI sebagai suatu GeoPark, salah satu alternatif bahwa Pulau Lumpur dijadikan pendukung aspek Kearifan Lokal, karena ada Wanamina dengan Pemberdayaan masyarakat Bahari,
Dr. Hanik didampingi Pak Zen ahli volcanologi menemukan aliran lumpur yang analogi seperti aliran lava Hawai di Utara Lusi selanjutnya dipopulerkan sebagai Lumpur Pekat Hawai.
Dan mendapatkan bukti aliran air-lumpur lusi dengan intensitas meningkat sekitar 40.000m3/hari. Memperkuat Lusi mempunyai hubungan dengan sistem gunung magmatik Welirang.
8) 2014: Badan Geologi mendukung BPLS menggulirkan even "LINK LUSI-BROMO-MERAPI VOLCANO TOURISM" yang menhadirkan Tamu dari Jerman Prof. Steve Miller dan Jefrey Richard dari HSF Australia.
Kegiatan Pemantauan Lapangan ke Pos Pengamat Gunung Api di bawah Badan Geologi dibarengi dengan Roadshow Diskusi Ilmiah "LUSI YANG INDAH MENAWAN NAMUM MASIH BERTENAGA, SEBAGAI SALAH SATU MESIN DI BUMI KITA YANG LUAR BIASA;
9) 2015: Pasca The Golden Time 2015, Badan Geologi telah bersiap Selasa yang akan datang mengirim Tim GeoDiversity dipimpin Ir. Heryadi Rahcmat, juga diperkuat Tim Lama Ibu Andiani dan Indra Badri untuk melakukan Studi GeoPark.
Perlu ditekankan bahwa GeoPark Lusi bukan semata oleh semburan Geyser Lusi, tapi juga oleh Dimensi Kewilayahan yang unik dan mempunyai Kearifan Lokal.
Karena itu hari Jumlah telah diinventarisasikan aspek Museum Alam dan Kearifan lokal termasuk Pulau Lumpur 94 hektar dengan WanaMina dan Pemberdayaan Masyarakat Bahari.
Dimensi Kewilayahan luas ~1000 hektar dengan Geyser Lusi merupakan aset mendasar. Yang Unik: 1) PAT, 2) LUAR PAT, 3) Wilayah Normalisasi Kali Porong dari Hulu ke Muara, 4) Relokasi Infrastruktur umum di sisi barat PAT, dan 5) Tumpang susun dengan Wilayah Kontrak Kerjasama Migas Blok Berantas terdiri dari Lapangan Produksi Gas Alam Wunut, Curat dan Tanggulangin, dan Prospek Banjar Panji dimana Lapindo Berantas selaku Opertor melakukan kegiatan Eksplorasi untuk menemukan cadangan gas alam pada reservoir batugamping Prupuh/Kujung.
ALBUM FOTO DARI SRIKANDI LUSI DARI BADAN GEOLOGI
1) Dr. Hanik, saat ini bertugas di Balai Merapi Yogyakarta, SRIKAND LUSI NO.2 (2013)
2) Ir. Andiani, sekarang di Sumber Daya Air, BDG Bandung, Srikandi Lusi No.1 (September 2011)
Ini Posting Pak Heryadi Rachmat dan Indra Badri di BDG Bandung.
Trims atas atensi dan dukungan dari sejak BPLS Lahir tahun 2007
Selamat pagi!!!!!
Ini penyerahan buku Fenomena Geologi (LUSI) kepada Bapak Heryadi Rachmat dan Tim, yg akan melakukan Study Geopark di Kawasan LUSI (Lumpur Sidoarjo). Oleh Badan Geologi Kawasan LUSI direkomendasikan sebagai Kawasan Lindung Geologi. Kemudian agar dikelola bertahap mulai dari program Ruang Terbuka Hijau, Geowisata sampai Pengembsngan Geopark. Tujuannya utk pengelolaan lingkungan, pemanfaatan
Ir. Andiani, Srikandi Lusi No.1